PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 16
ASET TETAP Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 16 (revisi 2011): Aset Tetap terdiri dari paragraf 1 – 83. Seluruh paragraf dalam PSAK ini memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip yang sama. PSAK 16 (revisi 2011) harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan memberikan dasar untuk memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak ada panduan eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan menurut PSAK 16 adalah untuk mengantur perlakuan akuntansi terhadap aset tetap, agar para pengguna laporan keuangan (Investor,pelanggan & supplier, masyarakat,dan orang-orang berbakat) memahami dan pengetahui informasi investasi entitas di aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu utamanya ialah Pengakuan aset Penentuan jumlah tercatat Pembebanan penyusutan Rugi penurunan nilai aset tetap Ruang Lingkup 2. Pernyataan yang diterapkan pada aset tetap kecuali pernyataan lain 3. Pernyataan tidak diterapkan untuk : a) Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang di hentikan PSAK 58 (revisi 2009) b) Dikosongkan c) Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral) d) hak penambangan dan cadangan mineral dari minyak, gas alam dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui. Akan tetapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau memelihara aset yang dijelaskan dalam (b) – (d) 4. PSAK 30(revisi 2011) mensyaratkan berbeda : “sewa mensyaratkan entitas untuk mengevaluasi pengakuan aset tetap sewaan atas dasar pemindahan resiko dan manfaat. 5. Entitas yang menggunakan model biaya untuk properti investasi sesuai PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi menggunakan model biaya dalam Pernyataan ini.
Definisi 6. Istilah yang digunakan dalam pernyataan ini : Aset Tetap (berwujud) a. dimiliki untuk digunakan dalam produksi, penyediaan barang/jasa untuk disewakan kepada pihak administrasi yang bertujuan untuk kegiatan administratif suatu entitas/perusahaan. b. Penggunaan lebih dari 1 periode. Contoh : Bandungan, Kendaraan
Biaya Perolehan Jumlah kas atau setara kas (biaya-biaya) yang di keluarkan untuk memperoleh suatu aset , termasuk biaya-biaya yang melekat pada saat pembelian aset tetap tersebut. Sesuai persyaratan PSAK 53 (revisi 2010) Contoh : Mesin Rp 8.000.000,00 Biaya pengangkutan Biaya pemasangan Biaya Instalasi Biaya percobaan Harga perolehan/harga pokok
Rp 250.000,00 Rp 150.000,00 Rp 300.000,00 Rp 300.000,00
Biaya Perolehan Rp 1.000.000,00 Rp 9.000.000,00
Jumlah Tercatat Jumlah aset yang diakui setelah pengurangan dari akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.
Jumlah Terpulihkan Adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.
Jumlah Tersusutkan Adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan pengganti biaya perolehan, dikurangi oleh nilai residunya.
Nilai Wajar Adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset antara pihakpihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar.
Nilai Residu Aset Adalah jumlah estimasi yang dapat diperoleh entitas saat ini dari pelepasan aset, setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan, jika aset telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya.
Nilai Spesifik Entitas Adalah nilai kini dari arus kas entitas yang diharapkan timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan dan dari pelepasan aset tersebut pada akhir umur manfaatnya atau yang diharapkan terjadi saat penyelesaian liabilitas.
Penyusutan Adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umut manfaatnya.
Rugi Penurunan Nilai Adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih jumlah tercatat suatu aset dan jumlah terpulihkannya
Umur manfaat : a) Periode suatu aset diharapkan dapat digunakan oleh entitas atau b) Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari suatu aset oleh entitas
Pengakuan 7. Biaya perolehan aset tetap harus di akui sebagai aset jika : a) kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut; dan b) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal 8. Service equipment ( Pemeliharaan Peralatan) biasanya di catat sebagai persediaan dan diakui dalam laba rugi namun harus memenuhi kriteris penggunaan aset lebih dari satu periode. 9. Pernyataan ini tidak menentukan unit ukuran dalam pengakuan suatu aset tetap. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan dalam penerapan kriteria pengakuan yang sesuai dengan kondisi tertentu entitas.Pertimbangan tersebut tepat terhadap agregasi unit-unit yang secara individual tidak signifikan, seperti cetakan dan perkakas, kemudian menerapkan kriteria atas nilai agregrat tersebut. 10. Entitas harus mengevaluasi berdasarkan prinsip pengakuan ini terhadap semua biaya perolehan aset tetap pada saat terjadinya. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya awal untuk memperoleh atau mengkonstruksi aset tetap dan biaya-biaya selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti, atau memperbaikinya. Biaya Perolehan Awal 11. Aset yang kegunaan nya untuk keamanan atau lingkungan dapat di kategorikan sebagai aset tetap walaupun tidak secara langsung meningkatkan manfaat ekonomi di masa depan. Contoh : Penangan kimiawi di pabrik dalam rangka
memenuhi ketentuan lingkungan yang berlaku, namun aset tersebut harus di review untuk menguji telah terjadi penurunan , sesuai PSAK 48 (revisi 2009) Penurunan nilai aset Biaya-Biaya Setelah Perolehan Awal 12. Biaya perawatan sehari-hari tidak boleh dimasukan ke dalam aset yang bersangkutan (sesuai paragraf 7), namun biaya-biaya tersebut akan masuk ke dalam laba rugi disaat terjadinya. Biaya perawatan terdiri dari : Biaya tenaga Kerja Bahan abis pakai (consumables) Suku cadang kecil Biasa di sebut “Biaya pemeliharaan dan Perbaikan” aset tetap. 13. Entitas dapat mengakui penggantian komponen suatu aset dalam jumlah tercatat jika komponen tersebut memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset tetap (penggunaan lebih dari satu periode). Jumlah tercatat komponen yang diganti tersebut tidak lagi diakui apabila telah memenuhi ketentuan penghentian pengakuan (lihat paragraf 67-72). Contoh :