PERCOBAAN NO 1 DAN 2 HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF
1.
TUJUAN PRAKTIKUM 1.
Praktikum mampu menganaisa rangkaian dengan menggunakan hukum ohm dan hukum kirchoff untuk tegangan dan arus.
2.
Praktikum mampu membandingkan antara perhitungan yang telah dilakukan dengan percobaan yang telah dlakukan.
2.
3.
ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM 1.
Multitster
2.
Panel percobaan
3.
Kabel penghubung
4.
Catu daya
TEORI Untuk menghitung besar arus atau tegangan paa suatu rangkaian sederhana dapat menggunakan hukum ohm dan hukum kirchoff secara bersam-sama. Sebagai contoh perhatikan rangkaian pada.
Dengan menggunakan hukum ohm tegangan masing-masing R adalah : VR1=I R1 VR2=I R2 dan seterusnya sedang hukum kirchoff yntuk tegangan menyatakan jumlah aljabar tegangan pada lintasan tertutup=0 atau β π = 0 sehingga
V+VR1+VR2+VR3=0
Sedangkan untuk hukum kirchof untuk arus menyatakan jumlah aljabar arus yang menuju satu titik sama dengan julah aljabar yang meninggalkan titik tersebut.
Sehingga didapat: I1=I2+I3 π
2
π
1
Sedangkan : I2 = π
1+π
2XI1 dan I2 =π
1+π
2XI1 pembagi arus 4.
PROSEDUR PRAKTIKUM HUKUM OHM DAN KIRCHOFF 1 DAN 2 1.
Susunlah rangkaian seperti tugas yang telah diberikan oleh asisten.
2.
Sebelum melakukan pengukuran konsultasikan pada asisten apakah rangkaian layak untuk dilakukan percobaan
5.
3.
Amati dan ukur sesuaikan dengan table yang telah dibuat
4.
Bandingkan antara perhitungan dengan percobaan yang telah dilakukan
TUGAS LAPORAN PENDAHULUAN 1.
Kerjakan tugas sesuai yang telah diberikan oleh dosenpengampu atau asisten praktikum
2.
Buat tabulasi dari tugas yang telah diberikan lengkap klom perhitungan, pengukuran serta ketelitian.
3.
6.
Konsultasikan tugas tersebut pada dosen pengampu atau asisten praktikum
TUGAS LAPORAN RESMI 1.
Dari hasil perhitungan dan pengamatan praktikum htung ketelitian dari masing-masing percobaan.
2.
Apakah terjadi perbedaan antara perhitungan dan pengukuran buat kesimpulan
3.
Buat kesimpulan dari hukum ohm dan kirchoff 1 dan 2
TABEL PERCOBAAN NO 1 DAN 2 HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF
Perhitungan Arus pada masing-masing resistor
Teganganan pada masing-masing resistor
IR1
IR2
IR3
IR4
IR5
IR6
IR7
eR1
eR2
eR3
eR4
eR5
eR6
eR7
18, 5 mA
3,2 5 mA
14,8 mA
0,32 mA
0,18 mA
0,18 mA
0,20 mA
0,741 V
3,258 V
3,258 V
3,258 V
0,855 V
0,855 V
2,40 V
3,4 V
3,5 V
0,9 V
0,9 V
0,9 V
5,5 %
7,4 %
5.1 %
5,1 %
8,3%
Hasil praktikum 17, 5 mA
3 mA
15 mA
0,3 mA
0,18 mA
0,19 mA
0,2 mA
0,7 V
3,5 V
Ketelitian 5,6 7,6 % %
10 %
6,5 %
0 %
5,5 %
0%
5,5%
0%
Catatan : nilai R1 sampai dengan R7 dicantumkan dibawah table ini R1= 470⦠R2=1K⦠R3= 220⦠R4= 10K⦠R5= 47K⦠R6= 47K⦠R7= 12K⦠Perhitungan node voltage Arus pada masing-masing R IR1
IR2
IR3
IR4
Tegangan masing-masing R IR5
eR1
eR2
eR3
eR4
eR5
3,25 V
3,25 V
3,25 V
0,22 V
3,8 V
4V
3,8 V
1V
0%
5,5%
7,4%
4,3%
Perhitungan arus mesh 18,5 mA
3,25 mA
14,8 mA
0,32 mA
0,18 mA
0,19 V
Pengukuran 7,5 mA
3 mA
13 mA
0,3 mA
0,18 mA
8,7 V
Ketelitian % 5,4%
7,6%
10%
6,3%
0%
5,5%
R1= 470⦠R2=1K⦠R3= 220⦠R4= 10K⦠R5= 47K⦠R6= 47K⦠R7= 12K
TUGAS PERCOBAAN 1
1.
2.
3.
Diketahui :
a.
R1 = 470β¦ 5%
e.
R5 = 4K7 β¦ 1%
b.
R2 =1K β¦ 5%
f.
R6 = 47K β¦ 5%
c.
R3 = 220 β¦ 5%
g.
R7 = 12K β¦ 5%
d.
R4 = 10K β¦ 5%
h.
E = 12 Volt
Ditanya : a.
RT
c.
VR1 = vR7
b.
IT
d.
IR1 = IR7
Jawab : π
5 .π
6
4700 .4700
a. RP1= π
5+π
6 = 4700+4700 =
220900000 51700
= 4272,72 β¦
b. RS1= RP1 + R7 = 4272,22 + 12000 = 16272,72 β¦ π
.π
4
16272,2 .10000
.π
3
61973,77 .220
c. RP2= π
π1+π
4 = 16272,2+10000 = 61973,77 β¦ π1
π
d. RP3= π
π2+π
3 = 61973,77+220 = 212,45 β¦ π2
π
π3 .π
2
e. RP4= π
π3
212,45 .1000
= 212,45+1000 = 175,226 β¦ +π
2
f. Rtotal= R1 + RP4 = 470 + 175,226 = 645,226 β¦ g. KVL = Ζ©c = 0 β paralel = -E + V1 + V2 = 0 = V1 + V2 = E
V2 = VR1 V2 = VR1,VR3,VR4,VR5,VR6,VR7
h. VR2
= VR3 = VR4
VR2
= VR5 β VR6 + VR7
VR5
= VR6
i. VR1
=π
π
1 π‘ππ‘ππ
βE
470
= 645,226 β 12 = 8,74 V j. VR2
= VR3 = VR4 = E β VR1 = 12 β 8,74 = 3,24 V
k. VR5 Dan VR6
=π
π
π1 π1 +π
7
β ππ
2
4272,72
= 4272,72+12000 β 3,25 = 0,855 V l. VR7 = VR2 β VR3 = 3,25 β 0,855 = 2,40 V m. IR1 = n. IR2 = o. IR3 = p. IR4 = q. IR5 = r. IR6 = s. IR7 =
ππ
1 π
1 ππ
2 π
2 ππ
3 π
3 ππ
4 π
4 ππ
5 π
5 ππ
6 π
6 ππ
7 π
7
=
8,74 470
= 18,59 ππ΄
3,25
= 1000 = 3,25 ππ΄ =
3,25 220
= 14,81 ππ΄
3,25
= 10000 = 0,325 ππ΄ =
0,855 4700
= 0.18 ππ΄
0,855
= 47000 = 0,018 ππ΄ 2,40
= 12000 = 0,2 ππ΄ TUGAS PERCOBAAN 2
1.
2.
3.
Diketahui : R5 = 4700 β¦
a.
R1 = 470β¦
e.
b.
R2 = 1000 β¦
f. R6 = 47000 β¦
c.
R3 = 220 β¦
g.
R7 = 12000 β¦
d.
R4 = 10000 β¦
h.
E = 12 Volt β¦
Ditanya : a.
IR1 β IR7
b.
VR1 βVR7
Jawab : a. RP1=
π
5 .π
6 π
5+π
6
=
4700 .4700 4700+4700
=
220900000 51700
= 4272,72 β¦
b. RS1= RP1 + R7 = 4272,22 + 12000 = 16272,72 β¦ π
.π
4
16272,2 .10000
.π
3
61973,77 .220
.π
2
212,45 .1000
c. RP2= π
π1+π
4 = 16272,2+10000 = 61973,77 β¦ π1
π
d. RP3= π
π2+π
3 = 61973,77+220 = 212,45 β¦ π2
π
e. RP4= π
π3+π
2 = 212,45+1000 = 175,226 β¦ π3
f. Rtotal= R1 + RP4 = 470 + 175,226 = 645,226 β¦
4.
KCL a. Itotal
= IR2 + IR3 + IR4 + IR7 =IR1 β Seri
b. IR7
= IR5 + IR6
c. VR1 = IR1 β R1 = 18,59 β 470 =8,74 V d. VR2 = IR2 β R2 = 3,25 β 1000 =3,25 V e. VR3 = IR3 β R3 = 14,813 β 220 = 3,25 V f. VR4 = IR4 β R4 = 0,325 β 10000 = 3,25 V g. VR5 = IR5 β R5 = 0,18 β 4700 = 0,855 V h. VR6 = IR6 β R6 = 0,182 β 47000 = 8,55 V i. VR7 = IR7 β R7 = 0,20 β 12000 = 2,40 V
1.
ANALISA Hasil antara perhitungan dan pengukuran mengalami perbedaan, terdapat
selisi antara kedua hasil tersebar karena pada saat pengukuran alat tukur tidak berjalan secara baik, dan ada kekurangan atau juga kesalahan dalam bembacaan alat ukur (human error), dan juga nila toleransi yang acak pada elektinika yang kita ukur.
2.
KESIMPULAN Menurut hukum ohm, arus yang melewati suatu penghantar sebanding
dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut. Kesebandingan tersebut dapat diubah menjadi persamaan dengan memberikan konstanta kesebandingan yang disebut konduktansi. Pada hukum kirchoff I menyatakan bahwa arus yang menuju 1 titik percabangan sama dengan arus yang meninggalkan titik percabangan sama dengan arus yang meninggalkan titik tersebut. Dan pada hukum kirchoff II mengatakan bahwa seri, jumlah tahanan disetiap tahanan sama dengan jumla tegangan pada sumber
3.
UJI KETELITIAN PERCOBAAN 1.
Rumus : πΎππ‘ππππ‘πππ =
a. IR1 = b. IR2 = c. IR3 = d. IR4 = e. IR5 = f. IR6 = g. IR7 =
18,5β17,7 18,5 3,25β3 3,25 14,8 0,32β0,3
Γ 100% = 10% Γ 100% = 6,3%
0,18β0,18 0,18 0,18β0,19 0,18 0,2β0,2
h. VR1 =
0,2
Γ 100% = 0% Γ 100% = 5,5%
Γ 100% = 0 %
0,74β0,7 0,74
Γ 100% = 5,4%
Γ 100% = 7,6%
14,8β13
0,32
πππβππ‘π’ππππ β πππππ’ππ’πππ Γ 100% πππβππ‘π’ππππ
Γ 100% = 5,5%
i. VR2 = j. VR3 = k. VR4 = l. VR5 = m. VR6 = n. VR7 =
3,25β3,5 3,25 3,25β3,4 3,25 3,25β3,5 3,25 0,85β0,9 0,85 0,85β0,9 0,85 2,4β2,6 2,4
Γ 100% = 7,4% Γ 100% = 4,3% Γ 100% = 7,4% Γ 100% = 5,1% Γ 100% = 5,1%
Γ 100% = 8,3%
PERCOBAAN 3 ARUS MESH DAN NODE VOLTAGE
A. TUJUAN PRAKTIKUM 1.
Praktikum mampu menganalisa suatu rangkaian dengan menggunakan metode arus mesh dan node voltage.
2.
Praktikum mampu membandingkan antara perhitungan yang telah dilakukan dengan percobaan yang telah dilakukan.
B. ALAT YANG DIGUNAKAN DAAM PRAKTIKUM 1.
Multitster
2.
Panel percobaan
3.
Kabel penghubung
4.
Catu daya
C. TEORI Arus mesh adalah arus yang dimisalkan mengalir dalam suatu lop (lintasan tertutup). Arus loop (arus pemisalan) sebenrnya tidak dapat di ukur. Berbeda dengan analisa node dengan analisanya berprinsip pada hukum kirchoff II / KVL dimana jumlah pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol atau arus sebagai parameter yang tidak diketahui. Analisis ini dapat diterapkansumber ac/dc. Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.
Pada etiap loop buatlah arus asumsi yang melingkari loop. Tidak ada ketentuan tentang cara pengamilan arus loop, yang penting arus tesebut masih dalam suatu lintasan tertutup. Arah arus dapat saling searah atau dapat berlawanan satu sama laim, baik searah jarum jam maupun berlawanan dengan arah jarum jam.
2.
Biasanya jumlah arus loop menunjukkan jumlah persamaa arus yang terjadi.
3.
Metoode ini mudah dihitung jika sumber pencatauan adalah sumber tergangan.
4.
Jumlah persamaan = jumlah cabang - jumlah junction + 1
D. PROSEDUR PERCOBAAN Susunlah rangkaian seperti tugas yang telah diberikan oleh dosen pengapu atau asisten. Sebelum melakukan pengukuran konsultasikan pada asisten apakah rangkaian sudah layak untuk dilakukan percobaan. Amati dan ukur sesuaikan dengan table yang telah dibuat. Bandingkan antara perhitungan dan percobaan yang telah dibuat.
E. TUGAS LAPORAN PENDAHULUAN 1.
Kerjakan tugas sesuai yang telah diberikan oleh dosen pengampu atau asisten.
2.
Buat tabulasi dari tugas yang telah diberikan lengkap kolom perhitungan serta ketelitian.
3.
Konsultasikan tugas tersebut pada dosen pengampu atau asisten praktikum.
F. TUGAS LAPORAN RESMI Dari hasil perhitungan dan pengamatan praktikum ketelitian dari masingmasing prcobaan. Apakah terjadi perbedaan antara perhitungan dan pengukuran buat kesimpulan dari arus mesh dan nde voltage.
PERCOBAAN 3 TEORAMA SUPER - POSISI
Perhitungan super-posisi Arus pada masing-masing R IR1
IR2
IR3
IR4
Tegangan masing-masing R IR
eR1
eR2
eR3
eR4
14,09 V
2,09 V
6,90 V
6,90 V
2,09 V
7V
7V
0%
1,4%
1,4%
5
29,9 Ma
2,09 mA
31,1 mA
0,69 mA
Pengukuran 28 mA
2,05 mA
31 mA
0,67 mA
15 V Ketelitian %
6,7%
1,9%
0,9%
2,8%
6,4%
PERCOBAAN 3 MENGGUNAKAN TEOREMA SUPERPOSISIS
1.
Menonaktifkan sumber daya tegangan gv dihubung singkat
eR5
a. π
π1 = b. π
π2 =
π
3 . π
4 π
3 +π
4
220 β10000
= 220+10000 = 215,264 β¦
π
π1 . π
2
215,26 .1000
= 215,26+1000 = 177,133 β¦
π
π1 +π
2
c. π
π = π
1 + π
π2 = 470 + 177,133 = 647,133 β¦ πΈ
12
d. πΌπ = πΌπ
1 = π
= 647,133 = 18,54 ππ΄ π
e. πΌπ
2 = π
f. πΌπ
3 =
π
π1
πΌπ π1 +π
π2
π
4 πΌ π
3 +π
4 π
215,264
= 215,264+1000 β 18,54 = 3,28 ππ΄
β πΌπ = πΌπ β πΌπ
2 = 18,54 β 3,28 = 15,26 ππ΄
10000
g. πΌπ
3 = 220+10000 β 15,26 = 14,93 ππ΄ h. πΌπ
4 = πΌπ β πΌπ
3 = 15,259 β 14,93 = 0,328 ππ΄ i. ππ
1 = πΌπ
1 . πΌπ
2 = 18,54 β 470 = 8,715 π j. ππ
2 = πΌπ
2 . πΌπ
2 = 3,28 β 1000 = 3,28 π k. ππ
3 = πΌπ
3 . π
3 = 14,93 β 220 = 3,28 π l. ππ
4 = πΌπ
4 . π
4 = 0,32 β 10000 = 3,28 π 2.
Menonaktifkan VCC 12 V (short)
π
3 . π
4
220 β10000
a.
π
π1 =
b.
π
π2 =
c.
π
π = π
π1 + π
π2 = 215,26 + 319,72 = 543,49 β¦
d.
πΌπ = πΌπ
1 = π
= 543,49 = 16,82 ππ΄
e.
πΌπ
1 = π
f.
πΌπ
2 = πΌπ β πΌπ
1 = 16,822 β 11,44 = 5,378 ππ΄
π
3 +π
4 π
1 . π
2 π
1 +π
2
= 220+10000 = 215,264 β¦ 470 .1000
= 470+1000 = 319,72 β¦ πΈ
9
π
π
2
πΌπ 1 +π
2
1000
= 470+1000 β 16,82 = 11,44 ππ΄
3.
π
4
10000
g.
πΌπ
3 = π
h.
πΌπ
4 = πΌπ β πΌπ
3 = 16,82 β 16,46 = π, 36 ππ΄
i.
ππ
1 = πΌπ
1 . π
1 = 11,40 β 470 = 5,37 π
j.
ππ
2 = πΌπ
2 . π
2 = 5,37 β 1000 = 5,37 π
k.
ππ
3 = πΌπ
3 . π
3 = 16,64 β 220 = 3,62 π
l.
ππ
4 = πΌπ
4 . π
4 = 0,36 β 10000 = 3,62 π
3 +π
4
πΌπ = 220+10000 β 16,82 = 16,46 ππ΄
Mencari I dan V setelah kedua sumber tegangan digabung a. Mencari arus 1) IR1 = IR1a + IR1b = 18,54+11,44 = 29,98 Ma 2) IR2 = IR2a + IR2b = 3,48 + 5,37 = 2,09 mA 3) IR3 = IR3a + IR3b = 16,46 +14,93 = 31,39 mA 4)
IR4 = IR4a + IR4b = 0,32 + 0,36 = 0,68 mA
b. Mencari tegangan : 1) ππ
1 = ππ
1 π + ππ
1 π = 8,715 + 5,37 = 12,09 π 2) ππ
2 = ππ
2 π β ππ
2 π = 3,28 β 5,37 = β2.09 π 3) ππ
3 = ππ
3 π + ππ
3 π = 3,28 + 3,62 = 6,90 π 4) ππ
4 = ππ
4 π + ππ
4 π = 3,28 + 3,62 = 6,90 π 4.
Menghitung nilai ketelitian percobaan 3. Rumus :
πππ‘ππππ‘πππ =
πππβππ‘π’ππππ β πππππ’ππ’πππ Γ 100% πππβππ‘π’ππππ πΌπ
1 β πΌπ
2
a. πΌπ
1 = b. πΌπ
2 = c. πΌπ
3 =
29,9β28 29,9
Γ 100% = 6,7%
2,09β2,05 2,09 31,3β31 31,3
Γ 100% = 1,9%
Γ 100% = 0,9%
d. πΌπ
4 =
0,69β0,67 0,69
Γ 100% = 2,8% ππ
1 β ππ
4
1.
14,09β15
a.
ππ
1 =
b.
ππ
2 =
c.
ππ
3 =
d.
ππ
4 = 6,9β7 Γ 100% = 1,4%
14,09 2,09β2,09 2,09 6,9β7 6,9
Γ 100% = 6,4% Γ 100% = 0%
Γ 100% = 1,4%
6,9β7
ANALISA Terjadi perbedaan antara nilai perhitungan dan nilai pengukuran yang
disebabkan oleh keselisian pembacaan ataupun tiap alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda perbedaan nilai perhitungan sudah biasa. 2.
KESIMPULAN Node voltage lebih menghitung tegangan pada suatu titik perabangan.
Sedangkan arus mesh digunakan untuk menghitung tegangan dalam satu loop atau daerah yang dihitung .
PERCOBAAN NO.4 TEOREMA SUPER POSISI-THEVENIN DAN NORTON
A. TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Pratikum mampu menganalisa rangkaian denagan mennggunakan terorema Superposisi Thevenin dan Norton. 2. Pratkum mampu membandingkan antara perhitungan yang telah dilakukan dengan percobaaan yang telah dilkukan.
B. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM 1. Multitester 2. Panel Percobaaan 3. Kabel penghubung 4. Catu daya
C. TEORI 1. Teori Superposisi Teori super posisi digunakan untuk menganslisa rangkaian yang terjadi yang terdiri dari beberapa sumber dan tahanan. sumber dapat berupa tegangan atau sumber arus. Teori superposisi memudahkan menentukan arus pada suatu cabang dengan menganggap sumber bekerja satu per satu. arus total pada cabang tersebut merupakan jumlah aljabar dari arus tiap-tiap sumber dengan memperhatikan arah arus. Apabila mengerjakan satu sumber, maka sumber yang lain dihubung singkat (untuk sumber tegangan) dan dihubung terbuka untuk sumber arus. untuk lebih jelasnya perhatikan rangkaian pada gambar 9 dibawah ini.
Untuk menghitung arus pada R2 dapat dilakukan dengan menghitung arus yang disebabkan V1 dan V2 secara bergantian kemudian dijumlahkan. Langkah β Langkah menghitung arus apada R2 adalah sebagai berikut : 1. Arus oleh sumber tegangan V1 adalah I1, rangkaian ekivalen seperti gambar 2.
3. Menghitung arus oleh sumber tegangan V2, V1 dihubung singkat maka rangkaian ekivalen sebagai berikut (Gambar 3)
R1 V2 R1 R 2 R 3 R 2 R1 4. Arus yang mengalir pada R2 yaitu I merupakan jumlah dari I1 I2 karena arahnya sama. I = I1 + I2 2. Teori Thevenin Suatu rangkain aktif , linier dab resitif yang mengandung satu atau lebih sumber tegangan atau sumber arus dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan dan sebuah tahanan yang diseri, perhatikan Gambar 4.
VT disebut tegangan pengganti Thevenin, RT dusebut tahanan pengganti Thevenin. sebagai contoh perhatikan rangakain pada gambar 5 dibawah ini.
Untuk menghitung Vr beban R L dilepas, tegangan antara a dan b tanpa R L merupakan tegangan Vr. (perhatikan Gambar 6)
Untuk menghitung RT dengan mencari tahanan antara a dan b (dengan sumber tegangan dihubung dingkat) Hal ini dapat dijelaskan dengan melihat gambar 7 dibawah ini.
RT R1//R2 RT
π
1 π
2 π
1 π
2
3. Teori Norton Suatu rangkaian aktif , linier dan reistif yang mengandung satu atau lebih sumber tegangan atau sumber arus dapat diganti dengan sebuah sumber arus dan sebuah tahanan yang diparalel dengan sumber arus. Untuk menghitung sumber arus beban dilepas lalu dicari arus hubung singkat. sedangkan untuk menghitung tahanan pengganti caranya sama dengan mencari tahanan pengganti Thevenin. antara teori Thevenin dan Norton mempunyai hubungan yang sangat erat. jika rangkaian penggati Thevenin diatas diganti Norton menjadi seperti gambar 8 berikut ini.
IN
10 π 5
2A
Gambar 8 Rangkaian Pengganti Norton 4. Prosedur Percobaan a. Susunlah rangkaian seperti Tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampu atau asisten b. Sebelum melakukan pengukuran konsultasikan pada asisten apakah rangkaian sudah layak untuk dilakukan percobaan c. Amati dan ukur sesuaikan dengan table yang telah dilakukan
5. Tugas laporan pendahuluan a. Kerjakan tugas sesuai yang telah diberikan oleh dosen pengampu atau asisten pratikum b. Buat Tabulasi dari tugas yang telah diberikan lengkap kolom perhitungan, pengukuran serta ketelitian c. Konsultasikan tugas tersebut pada dosen pengampu atau asisten praktikum
6. Tugas laporan Resmi a. Dari hasil perhitungan dan pengamatan praktikum hitung ketelitian dari masing-masing percobaan b. Apakah terjadi perbedaan antara perhitungan dari pengukuran, buat kesimpulan c. Buat kesimpulan dari teorema Super posisi, Thevenin dan Norton
PERCOBAAN 4 TeoremaThevenin-Norton
Perhitungan TeoremaThevenin
Teorema Norton
RTH
VTH
IL
RN
ISC
IL
1.14kβ¦
5.73V
0.57A
1.14kβ¦
5mA
0.5mA
4.7mA
0.5mA
6%
0%
Pengukuran 1.1kβ¦
6V
0.5mA
1.1kβ¦
Ketelitian 3.5%
4.7%
Analisa percobaan : RP1
= R3 // R4
1.9%
0%
1 . 1
= 1+ RP2
1
=
1 2
πΎ = 0,5 πΎ
= R2 // R5 1 . 1
= 1+
I
1
=
1 2
πΎ = 0,5 πΎ
(RP2 +π
6)// π
π1
1
= π
1+((RP2 +π
6)// π
π1) . π£ . (RP2 +π
6) =
= (RP2 + π
6)// π
π1 = 0,6
(0.5+1) . 1 0,5+1+ 1
=
1,5 2,5
1
I = 1+0,6 . π . 0,5+1 0,6
= 2,4 . π 0,6
Untuk V = 20 V
.)
I = 2,4 . 20 = 5ππ΄
V = 30 V
.)
I = 2,4 . 30 = 7,5 ππ΄
0,6
Analisa percobaan
Mencari Vth : Vth 3
π
2
= π
1 +π
2 . 12π
= 3+3 . 12 = 6 π
1 2
πΎ = 0,5 πΎ
= 0,6 πΎ
Mencari Rth : Rth = Rab π
1 . π
2
=
+ π
3
π
1 +π
2 3 . 3
=
+3
3+3
= 1,5 + 3 = 4,5 K
eR1
=
eR2
=
eR3
=
eR4
=
eR5
=
1 1+4,5 2 2+4,5 32 3+4,5
. 6 = 1,09 π β πΌπ
1 = . 6 = 1,84 π β πΌπ
2 = . 6 = 2,4 π β πΌπ
3 =
4,7 4,7 +4,5 10 10+4,5
ππ
π
1 ππ
2 π
2 ππ
3 π
3
. 6 = 3,06 π β πΌπ
4 = . 6 = 4,1 π β πΌπ
5 =
1,09
= = =
ππ
4 π
4
ππ
5 π
5
=
1,84 2πΎ 2,4
=
3,06 4,7πΎ
4,1 10 πΎ
= 1,18 watt
PR2 = eR2 . IR2 = 1,84 . 0,92
= 1,69 watt
PR3 = eR3 . IR3 = 2,4 . 0,8
= 1,92 watt
PR4 = eR4 . IR4 = 3,06 . 0,65
= 1,82 watt
PR5 = eR5 . IR5 = 4,1 . 0,41
= 1,681 watt
ο Untuk V= 9V dan 12V mati
= 0,92 ππ΄
= 0,8 ππ΄
3πΎ
PR1 = eR1 . IR1 = 1,09 . 1,09
A. Teorema super posisi
= 1,09 ππ΄
1πΎ
= 0,65 ππ΄
= 0,4 πA
ο R2 R3 dan R4 dikonfersi menjadi star.
ο Ra ο½
1.1 R 2.R3 = = 0.33K R 2 ο« R3 ο« R 4 1 ο« 1 ο« 1
Rb dan Rc sama karena nilai R2,R3 dan R4 sama ο Rp ο½
Rc.( Rb ο« Rs) 0,33x(0,33 ο« 1) 0, 44 Ra ο½ ο½ ο½ 0, 27 K Rc ο« Rb ο« Rs 0,33 ο« 0,33 ο« 1 1, 66k
ο Rtot ο½ R1 ο« Ra ο« Rp ο½ 1 ο« 0.33 ο« 0.27 ο½ 1, 6k ο Ix ο½
9V ο½ 5, 625mA 1, 6 K
ο Untuk V =12V aktif dan 9V mati
Ix " ο½ V / R1 ο« Ra V V ο 12 V Vο½ ο« ο« ο½0 1 ο« 0,33 0,33 1 ο« 0,33 ο½ 0,33V ο« 1,33V ο 15,96 ο« 0,33V ο½ 0
Vο½
ο
15,96 ο½ 8, 02V ο½ 8V 1,99
Ix " ο½
8V (1 ο« 0,33) K
8 1,33K ο½ 6, 01mA ο½
ο Maka Ix ο½ Ixβ ο« Ixβ ο½ 5, 625 ο« 6, 01 ο½ 11, 635mA ο Untuk Tegangan P1 masing-masing K adalah : ER1 ο½ I .R1.R1 ο½οΎ ER1 ο½ Ix ο½ 11, 635
= 11, 635mA.1K ο½ 11, 635V ER2 =
V 1 ο V 2 V 1 V 1 ο 12 ο« ο« ο½0 ο 1 1 1 3V 1 ο V 2 ο½ 12.....(1) V 2 ο V 1 V 2 V 2 ο 21 ο« ο« ο½0 ο 1 1 1 οV 1 ο« 3V 2 ο½ 21.....(2) ο Mensubtitusikan persamaan
3V 1 ο V 2 ο½ 12 | X 1| 3V 1 ο V 2 ο½ 12 οV 1 ο« 3V 2 ο½ 21 | X 3 | ο3V 1 ο« 9V 2 ο½ 63 8V 2 ο½ 75 V 2 ο½ 9,375V
ο
V 1 ο« 3(9,375) ο½ 21 V 1 ο½ 7,125V
ER 2 ο½ V 2 ο V 1 ο½ 9,375 ο 7,125 ο½ 2, 2V ER3 ο½ V 2 ο½ 9,375V ER 4 ο½ V 1 ο½ 7,125V ER5 ο½ 12 ο V 1 ο½ 12 ο 7,125 ο½ 4,875V
ο Untuk arus masing-masing R adalah: IR1 ο½ 11, 635mA IR 2 ο½ 2,3mA IR3 ο½ 9,375mA IR 4 ο½ 7,125mA IR5 ο½ 4,875mA
b) Dengan Norton a. Mencari IN
R3 / / R 2 1 x18Vx R1 ο« ( R3 / / R 2) R3 1/ /1 1 ο½ x18Vx 1 ο« (1/ /1) R3 0.5 1 ο½ x18Vx 1 ο« 0.5 1 ο½ 6mA
IN ο½
RN ο½ RTH ο½ 1.5K b. Membuat rangkaian ekivalen Norton
1.5 xIN 1.5 ο« 1 1.5 = x6 2.5 = 3.6 mA
IR 4 ο½
CR4=R4 x IR4 = 1K x 3.6 mA Menghitung nilai ketelitian percobaan 3. Rumus : πππ‘ππππ‘πππ =
πππβππ‘π’ππππβπππππ’ππ’πππ
Γ 100%\
πππβππ‘π’ππππ
Perhitungan Ketelitian
c. πΌππ» = d. πππ» = e. πΌπΏ =
1.5β1.6 1.5 9β8.8 9
3.6β3.5 3.6
Γ 100% = 6,6 %
Γ 100% = 2.2 %
Γ 100% = 2.7 %
ο Analisa percobaan 3 b
a) Dengan teorema thevenin ο·
Mencari Vth
Vth=
π
2
π
1+π
2
ο·
π₯18 =
Mencari Rth
1
x18 = 9v
1+1
Rth=(R1//R2) + R3 π
1π₯π
2
=[π
1+π
2] + π
3 1π₯1
=[1+1] + 1 1
=2 + 1 =1,5 k b) Membuat rangkaian ekivalen thevenin
1
βR4 = 1,5+1 π₯9 = 3,6π£ βπ
4
IR4 = π
4 = IN = 2.
6β5,8 6
3,6π£ 1π
= 3,6ππ΄
π₯100% = 3,3%
Kesimpulan a.
Theorema Super Posisi Cara menganalisa rangkaiannya 1.
Sumber-sumber beban lebih dari satu
2.
Satu sumber aktif sedangkan sumber-sumber yang lain untuk sementara dinonaktifakan
3.
Sumber tegangan nonaktif dapat diganti hubung sigkat (short circuit)
4.
Sumber aktif nonaktif dapat diganti dengan hubungan terbuka
5.
Respon total merupakan jumlah dari masing-masing sumber yang aktif
b. Theorema Thevenin Suatu rangkaian aktif linier dan resitif yang mengandung 1 atau lebih sumber tegangan atau sumber arus dapat diganti dengan sumber tegangan dan sebuah tahanan seri c. Theorema Norton
Suatu rangkaian aktif dan resitif yang mengandung satu atau lebih sumber tegangan atau sumber arus dapat diganti dengan sebuah sumber arus dan sebuah tahanan yang diparalel dengan sumber arus.
PERCOBAAN NO.5 TEOREMA TRANSFER DAYA MAKSIMAL
A. TUJUAN PRATIKUM 1. Pratikum mampu menganalisa rangkaian dengan menggunakan teorema transfer daya maksimal 2. Praktikan mampu membandingkan antara perhitungan yang telah dilakukan dengan percobaan yang telah dilakukan.
B. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM 1. Multimeter 2. Panel Percobaan 3. Kabel Penghubung 4. Catu daya
C. TEORI Transfer daya maksimal terjadi jika nilai resistansi beban sama dengan nilai resistansi sumber,baik di pasang seri dengan sumber tegangan atau di pasang parallel dengan sumber arus.
Gambar 9 Rangkaian pengganti Norton PL=VL.I=I2 RL ππ
ππ
Dimana i=π
π+π
πΏSehingga PL=(π
π+π
πΏ)2 RL
Dengan asumsi Vg dan Rg tetap,dan PL merupakan fungsi RL,maka mencari nilai maksimum PL adalah: ππ2
ππ
PL=(π
π+π
πΏ)2RL=PL=(π
π+π
πΏ)2 RL=Vg2(Rg+RL)-2RL dPL
1
2π
πΏ
=Vg2[(π
π+π
πΏ)2 - (π
πΊ+π
πΏ)2]
dRL
1
2π
πΏ
0=Vg2[(π
π+π
πΏ)2 - (π
πΊ+π
πΏ)2 ] π
πβπ
πΏ
0=Vg2[(π
π+π
πΏ)3 ] sehingga RL=Rg Teorema transfer daya maksimal adalah daya maksimum yng dikirimkan ketika beban RL sama dengan beban internal sumber Rg,maka daya maksimal di dapat
PLmax=
ππ2 4π
π
D. Prosedur Percobaan 1. Susunlah rangkaian seperti Tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampu atau asisten 2. Sebelum melakukan pengukuran konsultasikan pada asisten apakah rangkaian sudah layak untuk dilakukan percobaan 3. Amati dan ukur sesuaikan dengan table yang telah di buat 4. Bandingkan antara perhitungan dan percobaan yang telah dilakukan
E. Tugas laporan pendahuluan 1.
Kerjakan tugas sesuai yang telah diberikan dosen pengampu atau asisten Pratikum
2.
Buat Tabulasi dari tugas yang telah perhitungan,pengukuran
3.
di berikan lengkap kolom
serta ketelitian.
Konsultasikan tugas tersebut pada dosen pengampu atau asisten Pratikum
F. Tugas laporan resmi 1. Dari hasil perhitungan dan pengamatan pratikum hitung ketelitian dari masing-masing percobaan 2. Apakah terjadi perbedaan antara perhitungan dan pengukuran buat kesimpulan 3. Buat kesimpulan dari teorema Transfer Daya Maksimal
PERCOBAAN 5 Teorema Transfer DayaMaksimal
VTH
RTH
6V
1.5K
Perhitungan Teganganpadamasingmasing R (V) 1K 2K 3K 4K7 10K 1.71 0.4 2.4 3.06 0.5
Aruspadamasingmasing R (mA) 1K 2K 3K 4K7 10K 2.4
3.42
4.8
1.44
5
0.45
2.4
3.3
5.1
1.4
5
0
5.4%
4%
6%
3%
0%
Pengukuran 6
1.5K
2.5
1.6
0.4
1.65
0%
4%
6%
3.25
1.1% 10%
Secara perhitungan hitung daya yang diserap masing - masing R PR1=0.0012
;PR2=0.007
;PR3= 0.0019 ;PR4= 0.0017 ;PR5=0.0012
Buat grafik R sebagai fungsi daya pada RL ! 1. Perhitungan Ketelitian a. πππ» = b. π
ππ» =
6β1 1.5
Γ 100% = 6,6 %
1500β8.8
c. πΌπ
πΏ 1πΎ =
9
2.4β2.5 2.4
Γ 100% = 4 %
2.4β2.4
d. ππ
πΏ 1πΎ = e. πΌπ
πΏ 2πΎ =
Γ 100% = 278 %
2.4
Γ 100% = 0 %
1.71β1.6
f. ππ
πΏ 2πΎ =
1.7
Γ 100% = 6 %
3.42β3.3 0.4β0.4
g. πΌπ
πΏ 12πΎ =
0.4
h. ππ
πΏ 12πΎ = i. πΌπ
πΏ 470 = j. ππ
πΏ 470 = k. πΌπ
πΏ 10πΎ =
Γ 100% = 4 %
3.42
Γ 100% = 0 %
4.8β5.1
Γ 100% = 6 %
4.8
3.063.25 3.06
Γ 100% = 6 %
1.44β1.4 1.44 0.5β0.45 0.5 5β5
Γ 100% = 3 % Γ 100% = 10 %
l. ππ
πΏ 10πΎ = 3.42 Γ 100% = 0 %
2. Kesimpulan Hasil perhitungan dengan pengukuran berbeda karena alat ukur yag dipakai saat melakukan pengukuran mempunyai Teorema daya maksimal yaitu teorema yang digunakan untuk menghitung daya dengan RTH sama dengan RL sehingga transfer daya pada RTH sama dengan RL (Resista Beban)
PERCOBAAN NO.6 TEOREMA SUBSTITUSI
A. TUJUAN PRATIKUM : 1. Pratikum mampu menganalisa rangkaian dengan menggunakan teorema substitusi 2. Praktikan mampu membandingkan antara perhitungan yang telah dilakukan dengan percobaan yang telah dilakukan
B. ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIKUM 1. Multimeter 2. Panel Percobaan 3. Kabel Penghubung 4. Catu daya
C. TEORI Pada teorema ini berlaku bahwa: Suatu komponen atau elemen pasif yang dilalui oleh sebuah arus yang mengalir (sebesar i),maka komponen pasif tersebut dapat diganti dengan sumber tegangan Vs yang mempunyai nilai yang sama dengan saat arus tersebut (sebesar i) melalui komponen pasaif tersebut. Jika komponen pasifnya adalah sebuah resistor sebesar R,maka sumber tegangan penggantinya bernilai Vs=i.R dengan tahanan dalam sumber tegangan tersebut sma dengan nol.
D. Prosedur Percobaan 1. Susunlah rangkaian seperti Tugas yang telah di berikan oleh dosen pengampu atau asisten 2. Sebelum nelakukan pengukuran konsultasikan pada asisten apakah rangkaian suda layak untuk dilakukan percobaan 3. Amati dan ukur sesuaikan dengan tabel yang telah dibuat 4. Bandingkan antara perhitungan dan percobaan yang telah dilakukan
E. Tugas Laporan Pendahuluan 1. Kerjakan tugas sesuai yang telah diberikan oleh dosen pengampu atau asisten Pratikum 2. Buat tabulasi dari tugas yang telah di berikan lengkap kolom perhitungan,pengukuran serta ketelitian 3. Konsultasikan tugas tersebut pada dosen pengampu atau asisten Pratikum
F. Tugas Laporan Resmi 1. Dari hasil perhitungan dan pengamatan pratikum hitung ketelitian dari masing-masing percobaan 2. Apakah terjadi perbedaan antara perhitungan dan pengukuran buat kesimpulan 3. Buat kesimpulan dari teorema Transfer Daya Maksimal.
PERCOBAAN 6 Teorema Substitusi
Perhitungan Sumber Tegangan 10V Arus pada R6
Sumber Tegangan 20V
Tegangan pada R6
1,82mA
Arus pada R6
1,82V
3,63mA
Tegangan pada R6 3,63V
Pengukuran 1,8mA
1,65V
3,4mA
3,75V
6%
3%
Ketelitian 1%
9%
A. Percobaan 6 ( E = 10V )
R1 β R6 = 1Kβ¦ E = 10vA 1. RP1 = R2 // RS = 1000β¦ // 1000β¦ = 500β¦ 2. RS1 = RP1 + RC = 500β¦ + 1000β¦ = 1500β¦ 3. RP2 = RS1 // R4 = 1500 // 1000 = 600β¦ 4. RP3 = RP2 // R3 = 600 // 1000 = 375β¦ 5. RTOTAL = R1 + RP3 = 1000 + 375 = 1375β¦ 6. VR1 = π
π
1 ππππ΄πΏ
βπΈ =
1000 1375
β 10 = 7,27V
7. VR3 dan VR4 = E - VR1 = 10 - 7,27 = 2,73V
π
π1
8. VR2 dan VR3 = π
π
1 + π
6
β VR3 = =
500 1000+500
β 2,73 = 0,91π
9. VR6 = VR3 dan VR2 = 2,73 β 0,91 = 1,82V 10. IR6 = VR6 Γ· R6 = 1,82 Γ· 1000 = 1,82mA
Gambar Percobaan bab 6 dengan E= 10 V B. Percobaan 6 ( E = 20V )
R1 β R6 = 1Kβ¦ E = 20V 1. RP1 = R2 // RS = 1000β¦ // 1000β¦ = 500β¦ 2. RS1 = RP1 + RC = 500β¦ + 1000β¦ = 1500β¦ 3. RP2 = RS1 // R4 = 1500 // 1000 = 600β¦ 4. RP3 = RP2 // R3 = 600 // 1000 = 375β¦ 5. RTOTAL = R1 + RP3 = 1000 + 375 = 1375β¦ 6. VR1 = π
π
1 ππππ΄πΏ
βπΈ =
1000 1375
β 20 = 14,55V
7. VR3 dan VR4 = E - VR1 = 20 - 14,55 = 5,45V π
π1
8. VR2 dan VR3 = π
π
1 + π
6
β VR3 = =
500 1000+500
9. VR6 = VR3 dan VR2 = 5,45 β 1,82 = 3,63V 10. IR6 = VR6 Γ· R6 = 3,63 Γ· 1000 = 3,63mA
β 5,45 = 1,82π
Gambar Percobaan bab 6 dengan E= 20 V G. Kesimpulan
1. Ketelitian =
πππβππ‘π’ππππβπππππ’ππ’πππ πππβππ‘π’ππππ 1,82 β 1,8
a. VR6
E1 =
b. IR6
E1 =
c. VR6
E2 =
d. VR6
E2 =
1,82
* 100% = 1 %
1,82 β 1,65 1,82 3,63 β 3,4 3,63
β 100%
* 100% = 9 %
* 100% = 6 %
3,63 β 3,75 3,63
* 100% = 3 %
2. Hasil perhitungan dengan pengukuran berbeda karena alat yang digunakan untuk mengukur mempunyai nilai error atau nilai tahanan dalam yang berbeda- beda. 3. Theorema subtitusi adalah perhitungan dengan mengganti tahanan dengan tegangan / power tanpa menganggu atau mempengaruhi nilai tegangan dan arus pada tahanan yang di ukur.