RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
1. RANGKAIAN LISTRIK Rangkaian Listrik memiliki 3 komponen utama : 1. Sumber tegangan : Batterai, Accumulator, sumber PLN. 2. Sistem Pengawatan : Kabel, switch, stop kontak. 3. Beban rangkaian ( elemen rangkaian ) : Lampu, alat rumah tangga, dll. Sistem pengawatan menghubungkan sumber tegangan ke beban rangkaian. - Hubungan antara Sumber tegangan dengan beban pada rangkaian tertutup sisebut rangkaian listrik. ( CIRCUIT )
+ -
Elemen rangkaian
Contoh sebuah Rangkaian Listrik
-
Hubungan antara Sumber tegangan dengan beban pada rangkaian tertbuka sisebut jaringan listrik. ( NETWORK ) Elemen 1
A
Elemen 2
Elemen 3
Elemen rangkaian terdiri dari beberapa komponen : -
Komponen aktif Komponen pasif
Contoh sebuah Jaringan Listrik
: diode, transistor, IC. : resistor, inductor, kapasitor.
Simbol sumber tegangan dan arus : US
IS
+ -
Sumber tegangan tetap
Sumber Arus tetap
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
US
IS
+ -
Sumber tegangan tidak tetap
Sumber arus tidak tetap
B
1
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
2. Hukum OHM ( Ω ) “Nilai arus ( I ) yang menagalir diantara 2 buah titik akan berbanding lurus dengan beda potensial ( U ) diantara 2 titik tersebut dan berbanding terbalik degan nilai hambatannya (R).”
Keterangan : I = nilai arus listrik ampere ( A ) U = nilai beda potensial/tegangan listrik volt ( V ) R = nilai hambatan/resistansi Ohm ( Ω )
U R
Hambatan pada konduktor Hambatan jenis ( ρ )
: besaranya hambatan konduktor per satuan panjang (Ω/m)
l
R
l A
Keteranagan : - R : Hambatan (Ω) - ρ : Hambatan jenis (Ωm) - l : panjang penghantar (m) A : luas penampang (m2)
A
Pada konduktor dalam hal ini adalah kabel memiliki Tahanan Isolator, nilai tahanan isolator adalah :
p
R t Π.d
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
t p. .d
Keteranagan : - R : Hambatan (Ω) - ρ : Hambatan jenis (Ωm) - t : tebal isolator (m) p : panjang isolator (m) l : diameter konduktor (m)
2
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Nilai hambatan jenis ( ρ ) beberapa bahan di suhu 20oC ( µ.Ωm ) Jenis Bahan
Hambatan jenis
Jenis Bahan
Hambatan jenis
Perak
0.016
Kuningan
0.090
Tembaga
0.017
Besi (iron)
0.107
Aluminium
0.028
Lead (timah)
0.220
Koefisien temperatur Tahanan (α) :”Bertambahanya suatu bahan sebanyak α Ω saat suhunya naik 1oC.”
R t R 1 .t
Keterangan : - Rt - R - α - t
nilai
hambatan
: Nilai tahanan di suhu toC (Ω) : Nilai tahanan di suhu 0oC (Ω) : coefficient temperature (/ΩoC) : suhu tahanan (oC)
Koefisien temperatur ( α ) beberapa bahan di suhu 0oC (x/ΩoC) Jenis Bahan
α
Jenis Bahan
α
Perak
0.00400
Kuningan
0.00150
Tembaga
0.00428
Besi (iron)
0.00625
Aluminium
0.00425
Lead (timah)
0.00411
Contoh Soal : 1. Hitung nilai tahanan kabel tembaga ( ρ = 0,017.10-6Ωm ) dengan luas penampang ( A ) 10 mm2 dan panjang ( l )100m ! Jawab : R = ρ.l/A → R = 0,017.10-6.100/10-5 → R = 017 Ω, 2. Hitung panjang ( l ) Aluminium 16 mm2 dengan nilai tahanan ( R ) yang terukur 0,5 Ω ! ( ρ = 0,028.10-6Ωm ) Jawab : l = R.A/ ρ → l = 0,5.16.10-6/0,028.10-6 → l = 286 m, 3. Penghantar tembaga memiliki tahanan ( R ) 25Ω pada suhu ( t1 ) 0oC, hitung tahanan penghantar pada suhu ( t2 ) 45oC ! (α = 0,00428 Ω-1.oC-1) POLITEKNIK TEDC BANDUNG
3
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Jawab : Rt2 = R(1+ α.∆t)
→ Rt2 =25(1+0,00428.(45-0))
4
→ Rt2 = 29,82 Ω
3. Hubungan Rangkaian Listrik
Rangkaian Seri
U1
A
Sifat rangkaian Seri : - Memiliki nilai arus yang sama pada tiap komponen : i = i1 = i2 = i3 - Nilai tahanan total adalah penjumlahan masing – masing tahanan : Rtotal = R1+R2+R3 - Nilai tegangan sumber adalah penjumlahan tegangan di tiap komponen : Us = U1+U2+U3 - Nilai tegangan berbanding lulur dengan nilai tahanan tiap komponen : U2 = i.R2 U3 = i.R3 U1 = i.R1
i
R1 R2
Us
U2
U3 B
R3
Rangkaian Parallel Sifat rangkaian Seri : - Memiliki nilai tegangan yang sama pada tiap komponen : Us = U1 = U2 = U3 - Nilai tahanan total adalah penjumlahan masing – masing tahanan :
i
A
i1
Us
i2 R3
R2
R1
i3 U3
U2
U1
1 Rtotal
B
-
1 1 1 R1 R2 R3
Nilai arus total (i) adalah penjumlahan arus di tiap komponen: i = i1 + i2 +i3
Contoh : 550Ω 12V + -
i
i1
i2 = 2,5/500 = 0,005A 12 = i.550 + 2,75
50Ω R
hitung nilai R jika tegangan di tahanan 500 Ω = 2,5V i2
500Ω
→ U50Ω = 0,005.50 = 0,25 V
→ 9,25 = 550.i → i = 0,0168A
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
→
UR = 2,5+0,25 = 2,75V
→ i1 = 0,0168-0,005 = 0,0118A
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
5
R = UR/i2 = 2,75/0,118 =233 Ω 1Ω 12V
2Ω
i
i2
i1
+ -
9Ω
7Ω
3Ω
i3
i4 8Ω
6Ω
4Ω 5Ω
Hitung nilai arus I, i1, i2, i3 dan i4 ! Rs1 = 3+4+5 = 12Ω Rp1 = 12//8 = (12.8)/(12+8) = 4,8 Ω Rs2 = 2+4,8+6 = 12,8 Ω Rp2 = 9//12,8 = (9.12,8)/(9+12,8) = 5,3Ω Rt = 1+5,3+7 = 13,3 Ω i = 12/13,3 = 0,9A i1 = 12,8.0,9/(12,8+9) = 0,53A i2 = 0,9 - 0,53 = 0,37A i3 = 12.0,37/(12+8) = 0,22A i4 = 0,37 – 0,22 = 0,15A 4. TRANFORMASI RANGKAIAN TRANSFORMASI ∆ → Υ UNTUK RESISTOR
1
1 R13 3
R1
R12
R23
2
Ditransformasi menjadi hubungan bintang
R3
R2
3
2
Besar R1, R2, dan R3 adalah : POLITEKNIK TEDC BANDUNG
R1
R12 R31 R12 R23 R31
R3
R23 R31 R12 R23 R31
R2
R12 R23 R12 R23 R31
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
6
TRANSFORMASI Υ→ ∆ UNTUK RESISTOR 1
1 R13
R1 R3
R2
3
3
Ditransformasi menjadi hubungan delta
2
R12 2
R23
Besarnya R12, R13, dan R23 adalah :
R1 .R2 R3
R12 R1 R2
R13 R1 R3
R1.R3 R2
R23 R2 R3
R2 .R3 R1
A
Contoh : 4Ω
D
3Ω
5Ω
9Ω F 7Ω
8Ω C
-
Gambarkan rangkaian Y ABC dari gambar rangkaian ∆ABC di samping ini !
1Ω
E
6Ω B
2Ω ∆DEF →YDEF D RD
9Ω
5Ω
F E
7Ω
RF F
RE
9.5 2,14 957 7.5 RE 1,67 957 9.7 RF 3 957 RD
D
E
A A 4Ω 3Ω F 8Ω
3Ω
D 1Ω 2,14 Ω 1,67Ω 6Ω E
C POLITEKNIK TEDC BANDUNG 2Ω
3Ω
1Ω 6,14Ω 7,67Ω
B
11Ω C
B 2Ω
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
-
7
YABC → ∆ABC...................( sambungan rangkaian Y ABC bagian dalam ) A
R AB 6,14 7,67
A 6,14Ω 11Ω
RAC
RAB
7,67Ω
RBC 11 7,67
11.7,67 32.41 6,14
R AC 6,14 11
6,14.11 25,95 7,67
C
C
B
-
RBC
B
6,14.7,67 27,72 11
Sambungan total rangkaian ∆ABC
`
A
A 3Ω
25,95Ω 32,41Ω
C
1Ω
RAC
27,72Ω
RAB
C B
2Ω
-
R AB 1 // 27,72 0,97
B
RBC
maka, ∆ABC → YABC A
2,69.0.97 0, 47 0,97 1,88 2,69 1,88.0.97 RB 0,33 0,97 1,88 2,69 RA
A RA
2,69Ω
C
RBC 2 // 32,41 1,88 R AC 3 // 25,95 2,69
0,97Ω
1,88Ω
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
B
Rc
RB
C B
RC
2,69 .1.88 0,91 0,97 1,88 2,69
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Y
∆ B
B
2Ω
i
C
0,4Ω
1Ω
i
D
RA
1Ω
0,4Ω
0,8Ω
A
C
1Ω
i
N
1Ω
2Ω A
8
1Ω D
+ -
+ -
12V
12V
2.2 0,8 2 2 1
Rt = 0,8 + ((0,4+1)//(0,4+1))
RB
2.1 0.4 2 2 1
RD
2.1 0,4 2 2 1
→ Rt = 0,8 + 0,7 = 1,5Ω
I = 12/1,5 = 8A IND = iDC = 1,4.8/(1,4 + 1,4 ) = 4A
iNB = IBC = 8 – 4 = 4A
VAD = i.RA + IND.RD = 8.0,8+ 4.0,4 = 6,4 + 1,6 = 8V
IAD = VAD/RAD = 8/2 = 4A
VAB = i.RA + INB.RB = 8.0,8+ 4.0,4 = 6,4 + 1,6 = 8V
IAB = VAB/RAB = 8/2 = 4A
VBD = VAD - VAB = 8 – 8 = 0V
IBD = VBD/RBD = 0/1 = 0A
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
5. DROP TEGANGAN I
I1 M Motor pompa
U
I3
I2 Lampu
air
Setrika
Tegangan pada terminal beban dari setiap komponen diatas akan memiliki nilai lebih kecil dari tegangan sumber, karena adanya drop tegangan pada kawat penghantar. Drop Tegangan : ”Tegangan yang digunakan oleh tahanan dari kawat penghantar yang timbul karena panjangnya kawat.” I1 U
U1 = I1 . R1 R1
I2
U1 R1 = ρ M
I3 U
l1 A
U
R3
U3
R2
U2
U2 = I2 . R2 R2 = ρ
l2 A
U3 = I3 . R3 R3 = ρ
l3 A
Contoh : 1. Jika pada rangkaian diatas motor menyerap arus ( i ) 30 A, dimana jarak motor ke sumber tegangan ( l ) adalah 50m dan hambatan konduktor ( R ) 0,002 Ω/m, hitung nilai drop tegangannya ! Jawab : U = i.R → U = 30.2.50.0,002 = 6V POLITEKNIK TEDC BANDUNG
9
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
2. Sebuah beban listrik menarik arus ( i )60A pada tegangan ( U ) 200V disuplai dari pusat pembangkit yang berjarak ( l ) 600m. Apabila resistansi dari konduktor yang digunakan R = 0,25 Ω/1000m. hitung output dari generator yang dihasilkan agar tegangan beroperasi pada tegangan normal ! Jawab : Uout = U+Udrop = 200+(60.2.600.0,25/1000) =200+18 = 218V 6. MENENTUKAN TANDA dalam MENULIS PERSAMAAN RANGKAIAN LISTRIK Kenaikan Tegangan
Tahanan
Sumber Tegangan
A
B
A
I
B
A
B
A I
I
I
B
dari A ke B
-IR
+IR
+E
+E
Dari B ke A
+IR
-IR
-E
-E
7. Tahanan dalam Baterai r
- + A
I Baterai memiliki tahanan dalam r Ω
B
R
Menurut hukum Kirchoff tegangan ΣU pada rangkaian tertutup sama dengan nol, dengan demikian : Tegangan dari A ke B =E = + Ir + IR =I(r+R) Menurut hukum kirchoff E = IR + Ir E – IR – Ir = 0 ΣE=I(R+r)
Jika memiliki tahanan dalam r maka tegangan pada baterai akan lebih kecil dari tegangan baterai. Contoh :
V
E
r R POLITEKNIK TEDC BANDUNG
10
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Sebuah sel baterai memiliki GGL ( E ) 1,5V dan memiliki tahanan dalam ( r ) 0,5Ω. Apabila suatu resistor luar disambungkanke baterai ini, maka pada resistor tersebut akan mengalir arus sebesar 0,5A. Berapakah penunjukkan voltmeter pada terminal baterai dan berapa nilai tahanan luar tersebut ? Jawab : R = (E - i.r)/i = (1,5 – 0,5.0,5)/0,5 = 1,25/0,5 = 2,5Ω U = i.R = 2,5.0,5 = 1,25V 8.
HUKUM KIRCHOFF
1. Hukum Kirchoff Arus ” Jumlah arus-arus yang masuk cabang dengan yang keluar dari cabang pada rangkaian tertutup pada 1 titik sama dengan nol ” ΣI=0 I1 I2
A
I3
Jumlah arus yang masuk di titik A sama dengan yang keluar dari titik A
ΣI
=0
I1 + I2 + I3
=0
I 1 + I2
= I3
2. Hukum Kirchoff Tegangan ” Jumlah tegangan pada rangkaian tertutup sama dengan nol ” R1
B
ΣU=0
+
R2 I
A
Tegangan dari A ke B : - U = – IR1 – IR2 U – IR1 – IR2 = 0
Prosedur Penggunaan Hukum Kirchoff 1. Misalkan dan langsung tandai arah arus listrik pada konduktor listrik. Dalam memisalkan penandaan arah arus, tidak perlu apakah itu benar atau tidak. POLITEKNIK TEDC BANDUNG
11
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
2. Tentukan arah peninjauan rangkaian tersebut, mengingat tanda hasil kali IR akan diberi tanda (+) jika arah tinjauan ini searah dengan arah peninjauan arah arus yang dijelaskan sebelumnya. Tetapi IR akan bernilai (-) jika arah tinjauan berlawanan dengan arah permisalan arus. 3. Memberi tanda pada sumber tegangan seperti yang telah dicontohkan.
Contoh : 15Ω
A 15V + -
10Ω
B
i1
12Ω
i3
-
+ -
hitung nilai arus yang mengalir pada masing – masing hambatan ! 12V
D
E
F
i2
C
Loop ABEFA 15 – 15.i1 – 12.i3 = 0
→ 15i1 + 12(i1+i2) = 15
→ 27i1 + 12i2 = 15….. 1
Loop BCDEB -12 + 12.i3 + 10.i2 = 0
→ 12(i1+i2) + 10i2 = 12
→ 12i1 + 22i2 = 12….. 2
27 12
i1
12 22
i2
15 12 12 22
27 15 12 512
=
15
D= (27.22) – (12.12) = 594 – 144 = 450
12
Di1 = (15.22) – (12.12) = 330 – 144 = 186
Di2 = (27.12) – (12.15) = 324 – 180 = 144
i3 = i1 + i2 = 0,41 + 0,32 = 0,73A
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
i1 = 186/450 = 0,41A
i2 = 144/450 = 0,32A
12
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
9. Maxwell Loop Current Methode ( Metode Arus Loop Maxwell) Pada penggunaan metode arus loop Maxwell, langkah – langkah perlu dilakukan adalah : 1. Buat permisalan arah peninjauan pada tiap rangkaian. 2. Buat permisalan arah arus pada tiap rangkaian searah dengan arah loopnya.
15Ω
A 15V + -
I1
-
12Ω
I2
C + -
12V
D
E
F
-
10Ω
B
Loop I1 15 – 15I1 – 12I1 + 12I2 = 0
→ -27I1 + 12I2 = -15 ……1
Loop I2 -12 – 12I2 + 12I1 – 10I2 = 0
→ 12I1 – 22I2 = 12 …….. 2
-27 12
i1
12 -22
i2
=
-15
D= (-27.-22) – (12.12) = 594 – 144 = 450
12
-15 12
Di1 = (-15.-22) – (12.12)
i1 = 186/450
12 -22
= 330 – 144 = 186
= 0,41A
Di2 = (-27.12) – (12.-15) -27 -15 POLITEKNIK TEDC BANDUNG 12 12 = -324 + 180 = -144 i3 = i1 - i2 = 0,41 – (-0,32) = 0,73A
i2 = -144/450 = -0,32A
13
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
10. Theorema Superposisi “Di dalam setiap jaringan penahan linier yang mengandung beberapa sumber, tegangan atau arus yang melalui setiap tahanan atau sumber dapat dihitung dengan melakukan penjumlahan aljabar dari semua tegangan atau arus sendiri-sendiri yang dihasilkan oleh setiap sumber bebas yang bekerja sendiri, dengan semua sumber tegangan bebas laindiganti oleh rangkaian-rangkaian pendek dan semua sumber arus bebas yang lain diganti oleh rangkaian terbuka.” Contoh :
4V
2kΩ
3kΩ
i1
i2
+ -
Hitung nilai i1 dan i2 menggunakan metode superposisi ! 1kΩ
2mA
-
Rangkaian 1 2kΩ
3kΩ
i’
i’ 4V
+ -
-
= 4/(2000+3000+1000) =4/6000 = 0,67mA
1kΩ
i’ = i1’ = i2’
Rangkaian 2
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
14
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
2kΩ
3kΩ
i1
i2
i2”
i1”
1kΩ 2mA
15
i1”
= 4000.0,002/(4000+2000) =1,33mA
i2”
= 2000.0,002/(4000+2000) = 0,67mA
i1 = i1’ - i1” = (0,67 – 1,33)mA = -0,63mA i2 = i2’ + i2” = (0,67 + 0,67)mA = 1,34mA
11. Metode Thevenin “Ketika akan menganalisa suatu rangkaian linier, susun rangkaian menjadi 2 jaringan ( A dan B ) yang dihubungkan dengan konduktor tangpa tahanan. Jika salah satu mengandung sumber tak bebas, variabel pengontro harus dalam jaringan yang sama. Dengan definisi UOC ( Open Circuit Voltage ) sebagai tegangan rangkaian terbuka yang terdapat pada terminal rangkaian A jika B diputuskan sehingga tidak ada arus yang ditarik dari rangkain A, maka tegangan dan arus dalam rangkaian B tidak berubah meskipun rangkaian A dimatikan. ( Dalam rangkaian A semua sumber tegangan bebas diganti oleh rangkaain hubung singkat serta untuk sumber arus bebas diganti oleh rangkaian terbuka ) dan sumber tegangan UOC dihubungkan dengan pengkutuban yang benar secara seri dengan jaringan A yang mati.” Contoh : Perhatikan rangkaian berikut :
+4V
2kΩ
3kΩ
R1
R2
+ -
R3
1kΩ
2mA i
Tentukan nilai arus i ! Jawab : Dengan menggunakan metode thevenin, kita menyusun rangkaian menjadi 2 jaringan. 2kΩ
3kΩ
R1
R2
a
+
+4V POLITEKNIK-TEDC BANDUNG
R3
1kΩ
2mA b
Jaringan A
Jaringan B
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
I1
2kΩ
3kΩ
+4V
a
R2
R1
+ -
UOC 2mA b
Persamaan tegangan pada titik a-b ( UOC ) adalah : UOC – 4 – 2.103(I1) – 3.103(0) = 0 UOC – 4 – 2.103(2.10-3) – 0
=0
UOC – 4 – 4
=0 UOC
=8V
Jika jaringan A dimatikan ( sumber tegangan bebas dihubung singkat dan sumber arusmenjadi rangkaian terbuka ) diperoleh nilai Tahanan Thevenin ( RTH ) : 2kΩ
3kΩ
R1
R2
a
RTH
= R1 + R2 = 2kΩ + 3kΩ
RTH
= 5kΩ
b
Setelah nilai tegangan UOC dan tahanan RTH didapat maka kita mendapat jaringan pengganti jaringan A. Jika jaringan tersebut dihubungkan dengan jaringan B maka kita dapat menghitung nilai arus i. RTH UOC
+ -
R3
RTotal
= RTH + R3
= 5kΩ + 1kΩ
= 6kΩ
i
= UOC/RTotal
= 8/6.103
= 1,33.10-3A
1kΩ
POLITEKNIK TEDCi BANDUNG
Jadi, nilai arus i adalah 1,33.10-3 A.
16
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
12. Metode Northon “Saat menganalisa rangkaian linier, susun rangkaian menjadi 2 jaringan ( A dan B ) yang dihubungkan dengan konduktor tanpa tahanan. Jika salah satu jaringan mengandung sumber tidak tetap, variabel pengontrol harus berada di jaringan yang sama. Definisikan arus ISC ( Short Circuit Curent ) sebagai arus hubung pendek yang timbul pada terminal di jaringan A. Jika jaringan B dihubung pendek sehingga tida ada tegangan dari jaringan A, maka semua tegangan dan arus di jaringan B bernilai tetap. Pada jaringan A semua sumber teganan bebas diganti oleh rangkaian hubung sinngkat dan semua sumber arus diganti oleh rangkaian terbuka ( jaringan A dimatikan ) lalu hubungkan sumber arus ISC dengan jaringan A yang mati, secara parallel dan dengan pengkutuban yang wajar.” Contoh : Jika pada rangkaian sebelumnya metode yang digunakan adalah metode Northon, maka untuk menentukan arus i yang harus dilakukan adalah menjadikan jaringan A sebagai rangkaian tertutup yaitu dengan menghubung singkat titik a dan b. 2kΩ
I1
I1+2mA
a
R2
R1 +4V
3kΩ
ISC
+ -
2mA b
Dari gambar diatas kita dapat membuat persamaan untuk arus I1 dan ISC : 4 – 2.103(I1) – 3.103(I1+2.10-3) = 0
Dan untuk persamaan ISC adalah :
4 – 2000I1 – 3000I1 – 6
ISc
=0
= -0,4.10-3 + 2.10-3
-2 – 5000I1 = 0 -5000I1 = 2 I1 = -0,4.10-3 A
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
= I1 + 2mA
ISc
= 1,6.10-3 A
17
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Saat jaringan A dimatikan kita dapat menentukan nilai tahanan Northon ( RN ) dimana nilai RN = RTH. Setelah mendapat nilai ISc dan RN maka akan diperoleh jaringan pengganti jaringan A. Dari gambar, nilai i adalah :
i Isc
RN
i
R3
= (RN/(RN + R3)).ISC
1kΩ
= (5.103/(5.103 + 1.103)).1,6.10-3 = (5/6).1,6.10-3 = 1,33.10-3 A
i
13. DAYA LISTRIK DAN ENERGI Energi listrik ( W ) : usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik ( q ) pada suatu beda potensial ( V ) dengan satuan Joule ( J ). W = q.V ................ karena : q = i.t
dan
V = i.R
W = i2.R.t = V2.t/R = V.i.t Daya Listrik ( P ) : banyaknya energi listrik ( W ) yang dikeluarkan per satuan waktu t Daya listrik
=
usaha waktu
(Watt)
P
W (Watt ) T
P = V.i = i2.R = V2/R Contoh : Data dari instalasi (perlengkapan listrik Rumah Tangga). Bertegangan 230V, digunakan dalam suatu bangunan gedung dan beroperasi dalam 8 jam/hari. Sebagai berikut :
8 buah lampu 100 watt 4 buah lampu 75 watt
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
18
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
1 watter hitter 1500 watt 3 motor berarus 4 A (920 watt ) 6 buah unit pemanas, masing-masing 2 KW 1 buah radio 40 watt
a) Hitung total beban yang dipikul instalasi! b) Hitung total arus yang ditarik dari instalasi! c) Jika harga pembayaran energi/KWh adalah Rp. 500,00. Hitung pembayaran energi selama 5 hari! a. Beban total : Lampu 100 Lampu 75 Water Heater Motor Pemanas ruangan Radio Beban total
=8 =4 =1 =3 =6 =1
x 100 x 75 x 1500 x 920 x 2000 x 40
= 800 = 300 = 1500 = 2760 = 12000 = 40 + = 17400 watt
b. i = P/V = 17400/230 = 75,65 A c. Biaya selama 5 hari = 17,4.8.5.500 = Rp. 348.000,-
14. Efek Arus Listrik LOAD (R) i ++ -
U
“Saat suatu beban terhubung pada sumber tegangan maka akan timbul arus dan mengeluarkan energi panas (H). panas iniu timbul akibat adanya pergesekan antar elektron dalam bahan.” Besarnya energi panas pada setiap detik sama dengan energi yang dihasilkan. Dalam satuan kalori ( cal ).
H = W/4,2 = 0,24.W W = usaha dalam joule ( J ) dan H = panas yang dihasilkan ( cal )
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
19
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
20
15. Distribusi Listrik DIDTRIBUTOR
GENERATOR
PELANGGAN
Pada Distribusi listrik besar tegangan yang diterima beban memilki nilai yang lebih kecil karena adanya tegangan jatuh antara Beban dengan sumber. Perhatikan gambar berikut : POLITEKNIK TEDC BANDUNG
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
A
i
B
100m
i - 100 200m
100A
230V
C
i - 180
D
100m
80A
i - 240
E
80m
i - 340
F
100m
60A
100A
228V
Jika hambatan konduktor yang digunakan ( R ) 0,4Ω/1000m, maka persamaan tegangan jatuh antara titik A dan F adalah : Drop AF = (2.0,4/1000)(100.i + 200.(i-100) + 100.(i-180) + 80.(i-240) + 100.(i-340) 230-228 =(0,8/1000)(100i + 200 i- 20000 + 100i – 18000 + 80i- 19200 + 100i- 34000) 2 =(0,8/1000)(580i - 91200) 2500 = 580i – 91200 93700 = 580i 161,5A = i IAB = 161,5A IDE = 161,5 – 240 = -78,5A IBC = 161,5 – 100 = 61,5A IEF = 161,5 – 340 = -178,5A ICD = 161,5 – 180 = -18,5A Nilai negatif pada arus menunjukan arah permisalan arus yang terbalik, maka arah arus yan sebenarnya adalah : A
i
B
100m
230V
100A
i - 100 200m
C
180 - i 100m
80A
D
240 - i
E
80m
60A
340 - i
F
100m
100A
228V
Drop tegangan tiap titik : Drop AB = 161,5.2.100.0,4/1000 Drop BC = 61,5.2.200.0,4/1000 Drop CD = 18,5.2.100.0,4/1000 Drop DE = 78,5.2.80.0.04/1000 Drop EF = 178,5.2.100.0,4/1000
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
= 12,92V = 9,8V = 1,48V = 5,02V = 14,3V
VAB = 230 – 12,92 = 217,1V VBC = 217,1 – 9,8 = 207,3V VCD = 208,68 – 1,48 = 207,2V VDE = 213,7 – 5,02 = 208,68V VEF = 228 – 14,3 = 213,7V
21
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
22
SOAL - SOAL 1. Perhatikan gambar !
110V +
5A
- +
R1 U5A
-
1/R2
I1
7A 40V + -
6A
Jika sumber arus 5A menyerap daya 125 Watt, hitung nilai R1 dan R2 !
2. Gunakan hukum ohm dan hukum kirchoff pada rangkaian berikut untuk menentukan: 60V
5Ω +
IX
2A
8A + - 4iX
3Ω
Uin
a. Uin b. Daya pada sumber tegangan 4Ix c. Us
2Ω
- +
Us
-
3. Pada gambar berikut ini : 5Ω
I3 I2
I1
60V + -
U3
U1/12 + U4
20Ω U2 U1
35I2/3 +2 U5
a. Gunakan hokum Ohm dan hokum kirchoff untuk menentukan semua tegangan dan arus dalam rangkaian. b. Hitung daya yang diserap tiap komponen dan buktikan jumlahnya adalah nol.
4. Dalam rangkaian berikut ini, carilah daya yang diserap oleh : 20Ω 25Ω 4A
I1
+
I2
120Ω -
240V
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
I3
I4
60Ω
Us
a. b. c. d. e.
Sumber arus 4A Tahanan 20Ω Tahanan 120Ω Tahanan 60Ω Sumber tegangan Us
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
23
5. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini : 20Ω
30Ω
15Ω
8V
50Ω
X
Ix
10Ω
6.
Tentukan daya yang diserap masing – masing elemen pada rangkaian berikut :
UB
UA 20Ω + 3UB -
30Ω
+ -
120V I
7.
Tentukan daya yang diserap elemen X pada gambar bila elemen adalah : a. Tahanan 70Ω + 3V b. Sumber tegangan 2V dengan kutub + di sebelah kiri c. Sumber tegangan 19Ix denagan kutub + di sebelah kiri
0,2 iA
2UA
A B
Tentukan daya yang diserap masing – masing elemen pada rangkaian berikut :
iA
D 6Ω
4Ω
20A
C
8. Perhatikan gambar rangkaian berikut : Ic
IA 20mA
4kΩ
1kΩ IB
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
iX
Hitung nilai daya yang diberikan masing – masing sumber bila nilai ix adalah : a. 3IA b. 3IB
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
9.
Perhatikan gambar rangkaian disamping ini :
5mA
2kΩ
hitung daya yang diserap masing – masing elemen pada rangkaian !
4kΩ
8kΩ
-3mA
10. 5A
25Ω
X
100Ω
Jika X menyerap daya 100W, tentukan nilai X jika : a. X adalah tahanan lebih besar dari 50Ω b. X adalah sumber arus dengan tanda panah kebawah dan nilainya lebih besar dari 2A
11. Gunakan analisa simpul ( Kirchoff Curent Law’s ) Untuk mencari nilai UX dari rangkaian di bawah ini, jika elemen A adalah: a. Sumber arus 2A dengan arah panah ke kanan b. Tahanan 8Ω c. Sumber tegangan 10V dengan referensi positif di kanan A
9A
12. Perhatikan gambar berikut ini : U + I -R = U/I
R
-P = U.I = I2.R = U2/R
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
Ux
6Ω
a. b. c. d.
UY
4Ω 25Ω
17A 5A
2Ω
Hitung nilai R bila U = -8V dan I = -5A Hitung daya yang diserap bila I = -5A dan R = 2,2Ω Hitung nilai I bila R = 8Ω dan R menyerap daya 200mW Tentukan nilai konduktansi (G) bila U = 2,5V dan I = 100mA. ~ G = 1/R = I/U~
24
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
U2
14V + 12V +-
36V
13.
-+
-+ a
+
-
+
-
+
14.
+ Us1
UR2
R2
4V
a.
Gunakan hokum Kirchoff tegangan untuk menhitung UR2 dan Uab
b.
Jika tahanan pada U2, Us1 dan R1 masing – masing adalah 4Ω, 6Ω dan 2Ω. Gunakan persamaan pembagi tegangan untuk menghitung tegangan U2, Us1 dan UR1
UR1
R1
b
-
RA
6Ω Ix
+
+ Ux -
R1
12V 6Ω -
5A
Ix
+ 50Ω Ux
b.
25Ω
c.
d.
100Ω
Ix h.
6A
g.
f.
+-
+ Ux
2A
10A
5Ω
RB
Gambar 1 a.
60V
R2
12A 2A 5Ω
-
50Ω
Gambar 2
e.
Gambar 3 a. Hitung nilai Ix dan Ux pada gambar 1,2 dan 3 b. Bila pada gambar 1 nilai RA tiga kali lebih besar dari RB, hitung nilai tegangan pada terminal RA dan RB
I2
15. I1
8Ω
I3
Hitung nilai I1, I2 dan I3 !
16Ω 4A
I4
16. 0,1U1
+ U1
40Ω
5Ω
2Ω
3,1A
9A
12Ω
I1 = I2 – I4 I2 = I1 + I4 I3 = 9 + 4 + I2 I4 = I2 – I1 U8 = U16= U12
Hitung daya yang diserap kelima elemen tersebut dalam rangkaian!
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
25
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
I1
a
17.
15Ω
0,9I3
3Ω
6A
I5
I4
I3
26
Hitung tegangan pada terminal A dan B(Uab)!
4A
9Ω 6Ω
6Ω
b
I4 18.
I2 + U2 -
I1
Perhatikan gambar berikut!
I3
9Ω
2A 75Ω
50Ω
Req
A. Pakai metode kombinasi tahanan untuk mencari Req! B. Pakai persamaan pembagi arus untuk mencari I1! C. Pakai persamaan pembagi tegangan untuk mencari U2! D. Pakai persamaan pembagi arus untuk mencari I3!
30Ω
70Ω
1
19.
I41
15A
I31 -8A
I24
2
2Ω
20.
3
I23
Sebuah rangkaian tertentu berisi 6 elemen dan 4 simpul (empat titik cabang) dengan nomor 1,2,3 dan 4. Tiap elemen rangkaian dihubungkan di antara pasangan berbeda simpul-simpul. Arus yang mengarah dari simpul 1 ke simpul 2 pada cabang itu adalah I12 = 15A, I34 = -8A. cari I23, I13, dan I41 bila I24 sama dengan : A. O B. 18A C. -18A
2,25Ω
Hitung daya yang diserap oleh : 4A
+ - 24V
12Ω
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
6Ω
US
A. B. C. D. E.
Sumber arus 4A Tahanan 2Ω Tahanan 12Ω Tahanan 6Ω Sumber tegangan Us
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
21. 3,1A
Ix 1,4A
2,4Ω
+ Ux
6Ω
9Ω
2,8A -
4Ω
22.
1Ω
R
P
1,5Ω
5Ω
A. Hitung Rpq bila R = 14Ω! B. Hitung R bila Rpq = 14Ω!
4Ω 4,5Ω
18Ω 25Ω
10Ω
2Ω
Q
Hitung Ux dan Ix!
12Ω
15Ω
40Ω
5Ω
23. Elemen pijar sebuah lampu listrik terbuat dari bahan tungsten dengan koefisien temperatur resistansi 510 x 10-5/oC Ω pada suhu nol oC. pada awal penyalaan, suhunya 20oC, tahanan filamennya 4Ω. Beberapa jam kemudian setelah penyalaan, tahanan filamennya berubah menjadi 10Ω. Hitunglah kenaikan temperature elemen pijar lampu dari suhu awal 20oC!
24. perhatikan gambar. 16A IX
I1 +
5A 5Ω
0,5IX 30Ω
U5 -
25.
I1 I 4Ω
10Ω
1Ω
Hitung I, I1, I2, I3, I4, I5, I6!
5Ω I2
I4 I3
6Ω
I5
7Ω 2Ω
60V 9Ω
I6
A. Hitung Ix dengan hukum KCL B. Hitung U5 dengan hukum KCL C. Hitung daya pada sumber 16A
8Ω 3Ω
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
27
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
28
A
26. 7V
+ -
C + -
Gunakan metode Maxwell untuk menghitung :
2Ω
1Ω
a. Arus pada AC
D
3Ω
b. Arus pada BC
6V
1Ω
c. Arus pada CD
2Ω
B
27.
9Ω
A
8Ω
C
- +
I4
I1 + -
20V
B
I3 I1 I2
12V
600mA
I4
50Ω 18Ω
E
3Ω 25Ω
I3
I2
Gunakan hokum kirchoff untuk menghitung : a. Tegangan AB b. Tegangan BD c. Arus di jalur CD
D 20Ω
28.
40Ω a
a. Tentukan rangkaian pengganti thevenin dan hitung nilai Uth dan Rth b. Tentukan rangkaian pengganti northon dan hitung nilai ISC dan RN
50V
+ 10I1 -
+ -
b I1
29. P I1
- +
5IX Q
R
12A
a 3A
IX
12Ω
4Ω 25Ω
I2
I2 Z
Y
a. Tentukan rangkaian pengganti thevenin dan hitung nilai Uth dan Rth b. Tentukan rangkaian pengganti northon dan hitung nilai ISC dan RN
b X
30. Jaringan listrik tersusun oleh resistor sebagai berikut : 80A
A.
0,1Ω
0,1Ω
0,2Ω
D.
0,2Ω
IA 0,1Ω
20A
25A
B.
C. 35A
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
Melalui titk A disupply arus 80A dan pada titik B, C dan D keluar arus masing – masing 25A, 35A dan 20A. Gunakan metode super posisi untuk menghitung arus IAC !
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
150m
31.
200m
B
A 250V
(250 – x)
100m
200m
(200 – x) 50A
E
D
C (120 – x) 80A
50m
( x)
(30 + x)
120A
F 255V
30A
Apabila besar tegangan minimal yang diijinkan pada titik beban adalah 245V,hitung besar diameter konduktor yang digunakan jika tahanan jenis bahan yang dimaksud adalah 1,7 µΩ.cm !
32. Filamen sebuah lampu pijar 240V terbuat dari kawat berdiameter 0,02mm yang memiliki tahanan jenis 4,3 µΩ.cm pada suhu 20oC. Bila α = (0,005/oC), berapa panjang kawat bila disipasi panas dari lampu adalah 60W pada saat suhu filamen 2420oC !
JAWABAN SOAL – SOAL 1. Perhatikan gambar !
110V
+ 5A
-
R1 U5A
- + 1/R2
I1
7A 40V + -
6A
Jika sumber arus 5A menyerap daya 125 Watt, hitung nilai R1 dan R2 ! Jawab : U5A = 125/5 = 25V → -5.R1 = -95 25 – 5.R1 + 110 – 40 = 0 I1.1/R2 = 40 → (7 + 6 + 5)/R2 = 40 →
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
→ R1 = 19Ω R2 = 18/40 = 0,45Ω
29
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
2. d. e. f.
30
Gunakan hukum ohm dan hukum kirchoff pada rangkaian berikut untuk menentukan: Uin 60V Daya pada sumber tegangan 4Ix 5Ω 2Ω - + Us + IX 8A 2A + 3Ω Uin - 4iX Us
-
Jawab : Ix = 8 + 2 = 10A → a. Uin – 5.2 + 60 + 8.2 – 40 = 0 → b. P4ix = 40.8 = 320W c. -26 – 5.2 + 60 – 3.4 + Us = 0 →
4Ix = 4 . 10 = 40V Uin = - 26V Us = -12V
3. Pada gambar berikut ini : 5Ω
I3 I2
I1
60V + -
U3
U1/12 + U4
20Ω U2 U1
35I2/3 +2 U5
c. Gunakan hokum Ohm dan hokum kirchoff untuk menentukan semua tegangan dan arus dalam rangkaian. d. Hitung daya yang diserap tiap komponen dan buktikan jumlahnya adalah nol.
Jawab: a. U2 = 60V 60V – 5.I3 – 35 = 0
I2 = 60/20 = 3A → -5.I3 = -25
U5 = 35.3/3 = 35V → I3 = 5A
4. Dalam rangkaian berikut ini, carilah daya yang diserap oleh : 20Ω 25Ω 4A
I1
+
I2
120Ω -
240V
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
I3
I4
60Ω
Us
f. g. h. i. j.
Sumber arus 4A Tahanan 20Ω Tahanan 120Ω Tahanan 60Ω Sumber tegangan Us
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
31
Jawab : 240 – 4.20 – 120.I1 = 0 → -120.I1 = -160 → I1= 1,33A I2 = 4 – 1,33 = 2,67A 240 – 4.20 – 25.2,67 – 60.I3 = 0 → -60.I3 = -93,25 → I3 = 1,55A Us = 60.1,55 = 93,25V → I4 = 2,67 – 1,55 = 1,12A a. b. c. d. e.
P40A = 240.4 = 960W P20Ω = 42.20 = 16.20 = 320W P120Ω = 1,332.120 = 1,77.120 = 212,27W P60Ω = 1,552.60 = 2,4.60 = 144W PUs = 93,25.1,12 = 104,44W
5. Perhatikan gambar rangkaian berikut ini : 20Ω
8V
30Ω
15Ω
Tentukan daya yang diserap elemen X pada gambar bila elemen adalah : d. Tahanan 70Ω + 3V e. Sumber tegangan 2V dengan kutub + di sebelah kiri f. Sumber tegangan 19Ix denagan kutub + di sebelah kiri
50Ω
X
Ix
Jawab : a. X = 70Ω Rt = 20 + 15 + 70 + 50 + 30 = 185Ω 3 – 185.Ix – 8 = 0 → -185.Ix = 5 → Ix = -2,7.10-2A Px = (-2,7.10-2).70 = 7,29.10-4.70 = 510,3.10-4 = 51,03 mW b. X = 2V Rt = 20 + 15 + 50 + 30 = 115Ω 3 – 115.Ix – 8 + 2 = 0 → -115.Ix = 3 → Ix = -0,026A Px = 2.0,026 = 0,052 = 52mW Rt = 20 + 15 + 50 + 30 = 115Ω c. X = 19Ix 3 – 115.Ix – 8 + 19Ix = 0 → -96.Ix = 5 → Ix = -0,052A Px = (19.0,052).0,052 = 0,051 = 51mW 10Ω
Tentukan daya yang diserap masing – masing elemen pada rangkaian berikut :
UA 20Ω + 3UB -
UB 30Ω
I
120V
+ -
2UA
Jawab : UA = 30I UB = 50I Rt = 10 + 20 + 30 = 60Ω 120 + 3.30I – 60.I – 2.50I = 0 → -70I = -120 POLITEKNIK TEDC BANDUNG
→ I = 1,71A
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
P10Ω = 1,712.10 = 29,24 W P20Ω = 1,712.20 = 58,48 W P30Ω = 1,712.30 = 87,72 W
P120V = 1,71.120 = 205,2 W P3UB = (3.50.1,71).1,71 = 438,62 W P2UA = (2.30.1,71).1,71 = 175,45 W 6.
0,2 iA
A
Tentukan daya yang diserap masing – masing elemen pada rangkaian berikut :
iA
B
D 6Ω
4Ω
20A
C
Jawab : iB
iA’
0,2iA
U
iB = iB’ + iA’ – 0,2iA | iA’ = iA – 20 | iA = U/4 | iB = U/2,4 | iB‘ = U/6 iB = (U/6) + ((U/4) – 20) – (0,2.U/4) U/2,4 = ((4U + 6U – 0,2U)/24) - 20 U/2,4 = (8,8U/24) – 20 1,2U/24 = -20 U = - 400V
iA
iB’
20A
6Ω
4Ω
IB = -400/2,4 = -166,67A IB’ = -400/6 = -66,67A IA = -400/4 = -100A IA’ = -100 – 20 = -120A PU = -166,67.-400 = 66668W
P4Ω = -400.-100 = 40000W P6Ω = -400.-66,67 = 26668 P0,2iA = -400.(0,2.-100) = 8000W P20A = -400.20 = 8000W
7. Perhatikan gambar rangkaian berikut : Ic
IA 20mA 1kΩ
4kΩ
iX
IB
Jawab : IA = IB – 20mA
IB = IA + 20mA
Hitung nilai daya yang diberikan masing – masing sumber bila nilai ix adalah : c. 3IA d. 3IB
IC = IB + IX
a. IC = IB + 3IA = (IA + 20mA) + 3IA = 4IA + 20mA IC = (14,67 + (3.-5,33))mA = -1,32mA 103.IA = 4.103(4IA + 20.10-3) Ix = 3.-5,33mA = -15,99mA I03.IA = 16.103IA + 80 -15.103IA = 80 Pix = ((-1,32.10-3).4.103).-15,99.10-3 = 84,43mW IA = -5,33.10-3 = -5,33mA P20mA= ((-5,33.10-3).103).20.10-3 = 106,6mW IB = (-5,33 + 20)mA = 14,67mA POLITEKNIK TEDC BANDUNG
32
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
33
b. IC = IB + 3IB = 4(IA + 20mA) = 4IA + 80mA IC = (-1,33 + (3.- 1,33))mA = -5,32mA 103.IA = 4.103(4IA + 80.10-3) 3 3 Ix = 3.-1,33mA = -3,99mA I0 .IA = 16.10 IA + 320 -15.103IA = 320 Pix = ((-5,32.10-3).4.103).-3,99.10-3 = 84,91mW IA = -21,33.10-3 = -21,33mA P20mA= ((-21,33.10-3).103).20.10-3 = -426,6mW IB = (-21,33 + 20)mA = -1,33mA
8.
5mA
Perhatikan gambar rangkaian disamping ini : 2kΩ
hitung daya yang diserap masing – masing elemen pada !
4kΩrangkaian 8kΩ
-3mA
Jawab :
I2 I1
-3mA
5mA 4kΩ
8kΩ
2kΩ
I3
-3mA
5mA
8kΩ 2kΩ//4kΩ
I1 = 5mA – I2
I2 = 5mA – I1 = I3 - 3mA
8.103.I3 = 1,33.103.I1 →6(I2 + 3mA) = 5mA – I2 I1 = (5 – 0,29)mA = 4,71mA 9. 25Ω
5A
X
100Ω
I3 = I2 + 3mA →7I2 = 2mA
→I2 = 0,29mA
Jika X menyerap daya 100W, tentukan nilai X jika : c. X adalah tahanan lebih besar dari 50Ω d. X adalah sumber arus dengan tanda panah kebawah dan nilainya lebih besar dari 2A
Jawab : a. Rp = (25.X.100)/((25.X) + (X.100) + (25.100)) 2
P = V /R 2 100.X = (5.20X/(X+20)) 2 4 2 X + 40X + 400 =10 X /100X
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2
→ Rp = 2500.X/(125X + 2500)=20X/(X+20) 2
→P = (i.Rp) /X →P.X = (i.Rp) 4 2 2 →100X = (10 X /(X + 40X + 400) 2 2 → X + 40X + 400 = 100X → X - 60X + 400 = 0
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
x12 x12 x12 x12
60 44,72 60 ( 60) 2 4.1.400 x1 52,36 2 2.1 60 3600 1600 60 44,72 2 x2 7,64 2 60 2000 2 “Dan nilai yang memenuhi adalah X = 52,36Ω” 60 44,72 2
b. It = 5 – X I25 = (100/125).(5 – X) = 4 – 0,8X I100 = (25/125).(5 – X) = 1 – 0,8X 100/X = (4 - 0,8X).25 →100/X = 100 – 20X →100 = 100X – 20X2 →-5 + 5X – X2 = 0
5 (5) 2 4.1.5 2.1 5 25 20 x12 2 x12
x12 x12
x1
5 2,23 3,62 A 2
x2
5 5 2
5 2,23 1,39 A 2
“Dan nilai yang memenuhi adalah X = 3,62A”
5 2,23 2
10. Gunakan analisa simpul ( Kirchoff Curent Law’s ) Untuk mencari nilai UX dari rangkaian di bawah ini, jika elemen A adalah: a. Sumber arus 2A dengan arah panah ke kanan b. Tahanan 8Ω c. Sumber tegangan 10V dengan referensi positif di kanan A
Jawab :
6Ω
Ux
9A
2A
a. Ix
9A
+ 6Ω
Ux
UX = 7.6 = 42V
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
-
Iy
UY
I1
+ 4Ω 25Ω
UY
-
17A 5A
4Ω 25Ω
2Ω
I2 17A 5A
2Ω
Ix = 9 – 2 = 7A Iy = 2 – I 1 I1 = 2 – Iy = 17 – I2 I2 = 17 – I1 17 = I1 + I2
34
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Ix
Ix ’ 6Ω
Ux
9A
I2
I1
8Ω
b.
Ix = 9 – Ix’ = 9 – (Iy + I1) Ix’= 9 – IX = Iy + I1 Iy = Ix’ – I1 I1 = Ix’ – Iy = 17 – I2 I2 = 17 – I1 = 17 – (Ix’ – Iy) 17 = I1 + I2
Iy 17A 5A
4Ω 25Ω
UY
2Ω
→ 6(9 – Iy – I1) – 8(Iy + I1) = 4.Iy 6.Ix – 8.Ix’ = 4.Iy → 54 – 6.Iy – 6.I1 – 8.Iy – 8.I1 = 4.Iy → -18.Iy – 14.I1 = -54 ……….. 1. → 6(9 – Iy – I1) – 8(Iy + I1) = -2(17 - I1) 6.Ix – 8.Ix’ = -2.I2 → 54 – 6Iy – 6I1 – 8Iy – 8I1 = -34 + 2I1 → -14.Iy – 16.I1 = -88 …. 2. -18.Iy – 14.I1 = -54 .....x-7 -14.Iy – 16.I1 = -88 …..x-9 -14.Iy – 16.9 = -20
→ 126.Iy + 98.I1 = 378 → 126.Iy + 144.I1 = 792 – -46.I1 = -414
→ -14.Iy = 124
→ I1 = 9A
→ Iy = -8,86A
Ux = 6.(9 – (-8,86 + 9) = 6.8,86 = 53,16V 10V
c.
Ix Ux
9A
Iy
Ix ’ 6Ω
I2
I1
-+
UY
4Ω 25Ω
17A 5A
2Ω
Ix = 9 – Ix’ = 9 – (Iy + I1) Ix’= 9 – IX = Iy + I1 Iy = Ix’ – I1 I1 = Ix’ – Iy = 17 – I2 I2 = 17 – I1 = 17 – (Ix’ – Iy) 17 = I1 + I2
→ 6(9 – Iy – I1) +10 = 4.Iy → 54 – 6.Iy – 6.I1 + 10 = 4.Iy 6.Ix + 10 = 4.Iy → -10.Iy – 6.I1 = -64 ……1 → 6(9 – Iy – I1) +10 = -2(17 - I1) 6.Ix + 10 = -2.I2 → 54 – 6.Iy – 6.I1 + 10 = -34 + 2.I1 → -6.Iy – 8.I1 = -94 ……2 -10.Iy – 6.I1 = -64 … x-3 -6.Iy – 8.I1 = -94 ... x-5 -6.Iy – 8.9,45 = -94
→ 30.Iy + 18.I1 = 192 → 30.Iy + 40.I1 = 470 -22.I1 = -208
→ -6.Iy = -18,4
12. Perhatikan gambar berikut ini : U + I -R = U/I
R
-P = U.I = I2.R = U2/R
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
→ I1 = 9,45A
→ Iy = 3,07A
e. f. g. h.
Hitung nilai R bila U = -8V dan I = -5A Hitung daya yang diserap bila I = -5A dan R = 2,2Ω Hitung nilai I bila R = 8Ω dan R menyerap daya 200mW Tentukan nilai konduktansi (G) bila U = 2,5V dan I = 100mA. ~ G = 1/R = I/U~
35
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
36
a. R = -8/-5 = 1,6Ω b. P = (-5)2.2,2 = 55W
200.10 3 25.10 3 = 0,158A 8
c. I =
d. G = 100.10-3/2,5 = 40.10-3 = 40 mS ( mili Siemens)
-+
14.
+
-
c.
Gunakan hokum Kirchoff tegangan untuk menhitung UR2 dan Uab
d.
Jika tahanan pada U2, Us1 dan R1 masing – masing adalah 4Ω, 6Ω dan 2Ω. Gunakan persamaan pembagi tegangan untuk menghitung tegangan U2, Us1 dan UR1
+ Us1
UR2
R2
+
-+ a
+
4V
U2
14V + 12V +-
36V
13.
R1
b
UR1
-
a. UR2 = -4 + 36 = 32V
Uab = 32 – 12 – 14 = 6V ……….(kutub positif di titik a)
b. 6 – 4.i – 6.i + 2.i = 0 U2 = 4.0,75 = 3V
→ -8i = -6 Us1 = 6.0,75 = 4,5V
→ i = 0,75A UR1 = 0,75.2 = 1,5V
RA
6Ω Ix
+
+ Ux -
12V 6Ω -
R1
5A Ix
RB
Gambar 1 6A i.
+ 50Ω Ux
j.
25Ω Ix p.
o.
k.
100Ω n.
l.
2A
50Ω m.
10A
5Ω
+-
+ Ux
60V
R2
12A 2A 5Ω
Gambar 2
Gambar 3
a. Hitung nilai Ix dan Ux pada gambar 1,2 dan 3 b. Bila pada gambar 1 nilai RA tiga kali lebih besar dari RB, hitung nilai tegangan pada terminal RA dan RB a. Gambar 1 I6Ω = 12/6 = 2A Ix = 5 - 2 = 3A POLITEKNIK TEDC BANDUNG
→ 12 – 6.3 – Ux = 0
→ Ux = -6V
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Gambar 2 Ix = 6 – 10 = -4A
→ Ux = 60 – 2.5 = 50V
Gambar 3 Rbcdef = (50//100) + 50 = ((50.100)/(50 + 100)) + 50 = 33,33 + 50 = 83,33Ω Ibc = 2.150/100 = 3A → Ux = 50.3 = 150V Ix = 3.(83,33 + 25)/25 = 3.108,33/25 = 13A b. (RA + RB).5 = 12 = 1,8Ω URA = 1,8.5 = 9V
→RA + RB = 2,4
I2 8Ω
→RB = 0,6Ω
RA
URB = 0,6.5 = 3V
14. I1
→3.RB + RB = 2,4
I3
Hitung nilai I1, I2 dan I3 !
16Ω 4A
I4
12Ω
9A
Jawab :
8Ω
16Ω
I1
I4
4A I2
I3
8.I1 = -12.I3 = 16.I4 8(I2 – I4) = -12.(13 + I2) 8(I2 – I4) = 16.I4
→ 60.I2 – 24.I4 = -468 → 8.I2 – 24.I4 = 0 52.I2 = -468
→ -24.I4 = -72 I3 = 9 + 9 + 4 = 22A
15. 0,1U1
+ U1
40Ω
5Ω
2Ω
U8 = U16= U12
→ 8.I2 – 8.I4 = -156 – 12.I2 → 8.I2 – 24.I4 = 0 …2
20.I2 – 8.I4 = -156 ….x3 ….x1 8.I2 – 24.I4 = 0 8.9 – 24.I4 = 0 I1 = 9 – 3 = 6A
12Ω
9A
I1 = I2 – I4 I2 = I1 + I4 I3 = 9 + 4 + I2 I4 = I2 – I1
3,1A
→20.I2 – 8.I4 = -156 …1
→ I2 = 9A
→ I4 = 3A
I1 = I2 – I4 I2 = I1 + I4 I3 = 9 + 4 + I2 I4 = I2 – I1 U8 = U16= U12
Hitung daya yang diserap kelima elemen tersebut dalam rangkaian! POLITEKNIK TEDC BANDUNG
37
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Jawab : 0,1U1 + 3,1
=
U1 U1 40 5
0,1U1 + 3,1
=
U1 8U1 40
40 (0,1U1 + 3,1) = 9U1 4U1 + 12,4
= 9U1
5U1
= 124 = 24,8V
U1
P40 = (24,8)2/40 = 15,38 W P5 = (24,8)2/5 = 123,01 W
a
16.
I3 3Ω
6A
I4
I1 I2
P0,1U1 = 24,8 . (24,8 . 0,1) = 61,5 W P3,1A = 24,8 . 3,1 =76,88 W
I5 I6
0,9I3
15Ω
4A
9Ω 6Ω
b
Jawab : Rp = 6 .6/6 + 6 = 36/12 = 3Ω Rs = 3 + 15 = 18Ω I 5 = I6 + 4 I4 + 0,9I3 = I6 + 4 I 4 = I1 – I 2 I1 = 6 – I3 I6 + 4 – 0,9I3 = 6 – I3 – I2
U U U U 4 0,9 6 18 3 3 9 6U 2U 5,4U U 2 18 -3,6U = -36 U = 10V
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
6Ω
Hitung tegangan pada terminal A dan B(Uab)!
38
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
I4 17.
I2 + U2 -
I1
Perhatikan gambar berikut!
I3
9Ω
2A 75Ω
50Ω
Req
70Ω
39
30Ω
Jawab : A. Rp = 70 . 30/70+30 = 2100/100 = 21Ω Rs = 21 + 9 = 30Ω B. Rp = 75 . 30/75 +30 = 2250/85 = 26,47Ω
E. Pakai metode kombinasi tahanan untuk mencari Req! F. Pakai persamaan pembagi arus untuk mencari I1! G. Pakai persamaan pembagi tegangan untuk mencari U2! H. Pakai persamaan pembagi arus untuk mencari I3!
26,47 2 0,69A 26,47 50
I1 =
C. U50 = 50 . 0,69 = 34,5V I4 = 2 – 0,69 = 1.3A I2 =
75 1,31 0,93 A 75 30
U2 = 0,93 . 9 = 8,42V D. I3 =
70 0,93 0,651A 100 Sebuah rangkaian tertentu berisi 6 elemen dan 4 simpul (empat titik cabang) dengan nomor 1,2,3 dan 4. Tiap elemen rangkaian dihubungkan di antara pasangan berbeda simpul-simpul. Arus yang mengarah dari simpul 1 ke simpul 2 pada cabang itu adalah I12 = 15A, I34 = -8A. cari I23, I13, dan I41 bila I24 sama dengan :
1 18.
I41
15A
I31 -8A
I24
2
I23
D. O E. 18A F. -18A
3
Jawab : Jika : I24 = 0, I41 = -8A, I24 = 18A, I41 = 18 + 8 = 10A, I24 = -18A, I41 = -18 +(-8) = -26A 2Ω
19.
I23 = 15A, I31 = 15 – (-8) = 23A I23 = 15 – 18 = -3A, I31 = -3 – (-8) = 5A I23 = 15 – (-18) = 33A, I31 = 33 – (-8) = 41A
2,25Ω
Hitung daya yang diserap oleh : 4A
+ - 24V
12Ω
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
6Ω
US
F. G. H. I. J.
Sumber arus 4A Tahanan 2Ω Tahanan 12Ω Tahanan 6Ω Sumber tegangan Us
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Jawab : A. = U. I = 24 . 4 = 96W B. P = I2. R = 42 . 2 = 32W C. 24 = U2 + U12 U12 = 24 – (4 . 2) = 16V P12 = 162/12 = 21,33W D. I12 = 16/12 = 1,33A I2,25 = 4 – 1,33 = 2,67A U2,25 = 2,67 . 2,25 = 6,0V U6 = U12 – U2,25 = 16 – 6 = 10V P6 = 102/6 = 16,667W E. Us = U6 = 10V I6 = 10/6 = 1,67A Ius = 2.67 – 1,67 = 1A Pus = 1 . 10 = 10W 20. 3,1A
2,4Ω
Ix 1,4A
+ Ux
6Ω
9Ω
Hitung Ux dan Ix!
12Ω
15Ω
4Ω
2,8A -
Jawab : Rs1 = 15//12+4 = 10,67Ω Rs2 = 2,4 + 9//6 = 6Ω Ix = U/6
U U – 1,4 +2,8 = 0 6 10,67 U U 4,5 6 10,67
3,1 –
16,67U = 288.09 U = 17,28V Ux = U = 17,28V Ix . Rs1 = U Ix = 17,28/10,67 = 1,61A
21. P
1Ω
R
1,5Ω
5Ω
4Ω 4,5Ω
18Ω 25Ω Q
2Ω
10Ω 5Ω
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
40Ω
C. Hitung Rpq bila R = 14Ω! D. Hitung R bila Rpq = 14Ω!
40
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Jawab : A. Rpq = (((((((1,5 + 4,5) //(4+(10//40))+5)//18) + 14)//(5+25)) + 1 + 2) Rpq = 15Ω B. 14 = (((((((1,5 + 4,5) // (4 + (10//40)) + 5)//18 + R)//(5+25))+ 1 +2) R = 11,37Ω 22. Elemen pijar sebuah lampu listrik terbuat dari bahan tungsten dengan koefisien temperatur resistansi 510 x 10-5/oC Ω pada suhu nol oC. pada awal penyalaan, suhunya 20oC, tahanan filamennya 4Ω. Beberapa jam kemudian setelah penyalaan, tahanan filamennya berubah menjadi 10Ω. Hitunglah kenaikan temperature elemen pijar lampu dari suhu awal 20oC! Jawab :
R1 Ro 1 t1 R2 Ro 1 t 2
4 1 510 x10 5.20 10 1 510 x10 5.t 2 4 + 0,204 t2 = 10 + 1,02 0,204 t2 = 7,02 t2 = 34.41oC ∆t = t2 – t1 = 34,41 – 20 = 14,41oC 23. perhatikan gambar. 16A
I1 +
5A 5Ω
IX 0,5IX
U5 -
Jawab : A. I3 = Ix + 16
U dc U dc 16 30 10
-Udc (
1 1 ) =16 30 10 4U dc 16 30 -4Udc = 480 Udc = -120V
Ix =
120 12 A 10
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
30Ω
10Ω
D. Hitung Ix dengan hukum KCL E. Hitung U5 dengan hukum KCL F. Hitung daya pada sumber 16A
41
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
B. Sumber arus tidak tetap = Istt Istt = 0,5 Ix = 0,5 (-12) =-6A I2 = Istt + 16 = -6 +16 =10A I1 = I2 +5 =10 +5 =15A Ubc = U5 = I1 . 5 = 15 . 5 = 75V I1
24. I 4Ω
1Ω
Hitung I, I1, I2, I3, I4, I5, I6!
5Ω I4
I2 I3
60V 9Ω
C. Udb = Udc - Ubc = -120 – 75 = -195V Pdb = Udb . 6 = -195 . 6 = -3120W
I6
6Ω
I5
7Ω 2Ω
8Ω 3Ω
Jawab : Rs1 =1 + 2 + 3 = 6Ω Rp1 = 6//7 =42/13 =3,23Ω Rs2 = 5 + 3,23 + 8 = 16,23Ω Rp2 = 4//16,23 = 64,92/20,23 = 3,21Ω Rs3 = 3,21 + 9 = 12,21 Rp3 = 12,21//6 = 73,26/18,21 = 4.02Ω
I = 60/4,02 = 14,09A I1 =
12,21 x14,09 9,45 A 12,21 6
I6 = I – I1 = 14,09 – 9,45 = 4,64A I2 =
16,23 x 4,64 3,72 A 4 16,23
I3 = I6 – I2 = 4,64 – 3,72 = 0,92A I4 =
7 x0,92 0,49 A 67
I5 = I3 – I4 = 0,92 – 0,49 = 0,43A
22525. A 2Ω
1Ω
25.
+ -
7V
C + -
3Ω
6V
D
B
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
d. Arus pada AC e. Arus pada BC
1Ω 2Ω
Gunakan metode Maxwell untuk menghitung :
f.
Arus pada CD
42
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
43
A I2
1Ω
+ -
7V
I1
C + -
b. IBC = I3 – I1 = 3 – 3 = 0
D
3Ω
6V
a. IAC = I1 – I2 = 3 – 2 = 1A
2Ω
c. ICD = I3 – I2 = 3 – 2 = 1A
I3
1Ω
2Ω
B
26.
9Ω
A
8Ω
C
- +
I4
I1 + -
20V
B
I3 I1 I2
12V
600mA
I4
50Ω 18Ω
E
3Ω 25Ω
I3
I2
Gunakan hokum kirchoff untuk menghitung : d. Tegangan AB e. Tegangan BD f. Arus di jalur CD
D
Jawab : Loop ABDA : 12 – 9.I1 – 18.I2 = 0 Loop BCDB : 20 – 3.I4 + 18.I2 = 0 Loop CEDC : 3.I4 – 8.0,6 = 0
→ – 9.I1 – 18.I2 = -12 → – 3.I4 + 18.I2 = -20
-4,8 + 18.I2 = -20 -9.I1 – 18.-0,844 = -12
→ 3.I4 = 4,8
→ I4 = 1,6A
→ 18.I2 = -15,2 → -9.I1 = -27,2
→ I2 = -0,844A → I1 = 3,022 A
a. UAB = 9.I1 = 9.3,022 = 27,2V b. UBD = 18.I2 = 18.-0,844 = -15,2V c. ICD = I4 = 1,6A
20Ω
27.
40Ω a
50V
+ 10I1 -
+ -
b I1
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
c. Tentukan rangkaian pengganti thevenin dan hitung nilai Uth dan Rth d. Tentukan rangkaian pengganti northon dan hitung nilai ISC dan RN
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1 20Ω
40Ω a
20Ω a
50V
+ 10I1 -
+ 10I1 -
+ -
b
→ - 50.I1 = 50
+ -
b I1
-40.I1 = 50
→ I1 = -1A
50V
ISC I1’
I1
10.I1 – 60.I1 - 50 = 0
40Ω
→ I1 = -1,25A
Uth = Uab = 40.I1 + 50 = 40.-1 + 50 = 10V
-10.-1,25 – 20.I1’ = 0
→ -20.I1’ = -12,5
Rth = Uth / ISC = 10/0,625 = 16Ω
ISC = I1 + I1’ = -1,25 + 0,625 = -0,625A
Gambar rangkaian pengganti Thevenin:
RN = Rth = 16Ω
→I1’ = 0,625A
Gambar rangkaian pengganti Northon :
28. P I1 12A
- +
5IX Q
R
a 3A
IX
12Ω
4Ω 25Ω
I2
I2 Z
12A
b
Y
P I1
X
5IX Q - +
R
12Ω
I2 Z
Y
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
5IX Q - +
12Ω
4Ω 25Ω
I2
I2
b X
R
a 3A
IX
4Ω 25Ω
I2
P I1
a 3A
IX
c. Tentukan rangkaian pengganti thevenin dan hitung nilai Uth dan Rth d. Tentukan rangkaian pengganti northon dan hitung nilai ISC dan RN
Z
Y
ISC b
X
44
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1 Uth= Uab = UQY = UQP + UPZ
Uth= Uab = UQY = UQP + UPZ = 0
4.I2 = -5.IX – 12.Ix → I2 = -17.Ix/4
4.I2 = 0
I1 = 12 – Ix
-5.IX – 12.Ix = 0
→ I2 = (12 – Ix) + 3 = 15 - IX
-17.Ix/4 = 15 - IX → -17.IX = 4(15 – Ix)
I2 = IX = 0
-17.IX = 60 – 4.IX
ISC = 12 + 3 = 15A
-13.IX = 60
45
RN = Rth = 5,1Ω
→ IX = -4,62A
I2 = 15 – (-4,62) = 19,62A
a
Uab = 4.19,62 = 78,48V ISC
Rth = 78,48 / 15 = 5,1Ω
RN
5,1Ω
15A b
29. Jaringan listrik tersusun oleh resistor sebagai berikut : 80A
25A
E.
0,1Ω
0,1Ω
F.
0,2Ω
0,2Ω
IAC 0,1Ω
20A
H.
G. 35A
Jawab :
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
Melalui titk A disupply arus 80A dan pada titik B, C dan D keluar arus masing – masing 25A, 35A dan 20A. Gunakan metode super posisi untuk menghitung arus IAC !
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
25A 0,1Ω
A
0,1Ω
0,1Ω
A
B
0,2Ω
20A
35A
25A
0,2Ω
0,1Ω
I’
0,2Ω
IAC’
IAC”’ 20A D
C 35A 0,3Ω
0,2Ω
35A
I”’
IAC” 35A
0,2Ω
0,2Ω
C 0,1Ω
20A
0,2Ω
0,2Ω
0,1Ω
D 25A
B
0,2Ω
0,1Ω
0,1Ω
C
25A
0,2Ω
IAC”
IAC’ D
0,1Ω
A
B
0,2Ω
0,1Ω
0,1Ω
46
0,2Ω
IAC’” 0,1Ω
0,3Ω
I’ = (0,1/(0,1+((0,2//0,2)+0,2).25 = (0,1/0,4).25 = 6,25A
Rp = 0,2//0,3 = (0,2.0,3)/(0,2+0,3) = 0,12Ω
I’” = (0,1/(0,1+((0,2//0,3)+0,1)).20 = (0,1/0,32).20 = 6,25A
IAC’= (0,2/0,2+0,2).6,25 = (0,2/0,4).0/6,25 = 3,125A
IAC” = (0,12/(0,12+0,2).35 =(0,12/0,32).35 = 13,125A
IAC”’= (0,3/0,3+0,2).6,25 = (0,3/0,5).6,25 = 3,75A
IAC = IAC’ + IAC” + IAC”’ = 3,125 + 13,125 + 3,75 = 20A
30.
150m
A 250V
(250 – x)
200m
B (200 – x) 50A
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
100m
200m
C (120 – x) 80A
50m
E
D ( x) 120A
(30 + x) 30A
F 255V
20A
RANGKUMAN RANGKAIAN LISTRIK 1
Apabila besar tegangan minimal yang diijinkan pada titik beban adalah 245V,hitung besar diameter konduktor yang digunakan jika tahanan jenis bahan yang dimaksud adalah 1,7 µΩ.cm ! Jawab : DropAE = 250 – 245 = 5 (((250 – x).2.150.R) + ((200 – x).2.200.R) + ((120 – x).2.200.R)) = DropAE ((75000.R – 300.x.R) + ( 80000.R – 400.x.R) + (48000.R – 400.x.R)) = 5 203000.R – 1100.x.R = 5 → 203000 – 1100.x = 5/R DropFE = 255 – 245 = 10 ((x.2.100.R) + ((30 + x).2.50.R)) = DropFE (200.x.R +(3000.R + 100.x.R)) = 10 3000.R + 300x.R = 10 → 3000 + 300.x = 10/R Sehingga DropFE = 2.DropAE → 3000 + 300.x = 2.(203000 – 1100.x) → 2500.x = 403000 → x = 161,2 3000 + 300.161,2 = 10/R
→ R = 10/(51360) = 194,7.10-6Ω/m = 194,7.10-8Ω/cm
194,7.10-8 = 1,7.10-6/(π.r2) 0,527cm
→ r2 = 1,7.10-6/ (π.194,7.10-8) = 0,278
→r=
0,278 =
Sehingga diameter kabel yang digunakan adalah : 2.0,527 = 1,054 cm
31. Filamen sebuah lampu pijar 240V terbuat dari kawat berdiameter 0,02mm yang memiliki tahanan jenis 4,3 µΩ.cm pada suhu 20oC. Bila α = (0,005/oC), berapa panjang kawat bila disipasi panas dari lampu adalah 60W pada saat suhu filamen 2420oC ! Jawab : Tahanan tiap 1 cm bahan pada suhu 20oC R20 = 4,3.10-6.1/(π.(0,001)2 = 1,37Ω 1,37 = R0 + R0.0,005.20
→ 1,37 = 1,1R0
Tahanan 1 cm bahan di suhu 2420oC R2420 = 1,25 + (1,25.0,005.2420) Hambatan total kawat di suhu 2420oC Rt = 2402/60 = 960Ω Panjang kawat = 960/16,38 = 58,61cm
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
→ 1,25 = R0
→ R2420 = 1,25 + 15,13 = 16,38Ω
47