Rancangan Instrumen Pak Mamat Baru Printtt.docx

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Rancangan Instrumen Pak Mamat Baru Printtt.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,932
  • Pages: 20
RANCANGAN INSTRUMEN PENELITIAN PROGRAM BIMBINGAN KARIR UNTUK MENGEMBANGKAN KEMATANGAN KARIR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Oleh : YANUARI SRIANTURI 1706649

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Pengantar Judgment Instrumen ini bernama instrument kematangan karir. Intrumen ini digunakan peneliti dalam rangka untuk memperoleh data dan informasi yang akan diteliti. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah profil kematangan karir siswa Sekolah Menengah Atas. Untuk memperoleh data tersebut, maka digunakan instrument kematangan karir siswa Sekolah Menengah Atas. Partisipan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII SMA Negeri 6 Bandung tahun ajaran 2018/2019. Instrumen

kematangan

karir

yang digunakan

merupakan

instrument

yang

dikembangkan oleh peneliti berdasarkan prosedur : 1) perumusan definisi konseptual kematangan karir berdasarkan pendapat para ahli; 2) perumusan definisi operasional kematangan karir; 3) perumusan kisi-kisi instrumen kematangan karir, 4) penetapan pedoman skoring dan penafsiran; 5) pengujian rasional instrumen; serta 6) pengujian empirik instrument kematangan karir. Saya Yanuari Srianturi sebagai peneliti bermaksud memohon bantuan bapak atau ibu untuk melakukan judgement atau uji kelayakan instrument terhadap angket kematangan karir yang telah dikembangkan oleh peneliti untuk kepentingan penelitian. Dalam melakukan judgemennt atau uji kelayakan instrumen dapat dilakukan dengan cara mempertimbangkan masing-masing butir item pernyataan ke dalam kategorisasi memadai (M) atau tidak memadai (TM). Butir item pernyataan yang masuk ke dalam ketegorisasi memadai (M) dapat digunakan dalam penelitian, sedangkan butir item penyataan yang masuk ke dalam kategorisasi tidak memadai (TM) perlu direvisi atau tidak digunakan dalam penelitian.

Salam Hormat,

Peneliti

I.

Pengembangan Instrumen Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah profil kematangan karir siswa

Sekolah Menengah Atas. Untuk memperoleh data tersebut, maka digunakan instrument kematangan karir siswa Sekolah Menengah Atas. Instrumen kematangan karir yang digunakan merupakan instrument yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan prosedur : 1) perumusan definisi konseptual kematangan karir berdasarkan pendapat para ahli; 2) perumusan definisi operasional kematangan karir; 3) perumusan kisi-kisi instrument kematangan karir, 4) penetapan pedoman skoring dan penafsiran; 5) pengujian rasional instrument; serta 6) pengujian empirik instrument kematangan karir. Setiap prosedur pengembangan instrument kematangan karir akan diuraikan sebagai berikut.

A. Definisi Konseptual Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai kematangan karir diantaranya adalah John Milton Dillard (1985), John L Holland (2012) dan Donald E. Super (2013). Berikut penjelasan dari masing-masing tokoh. Dillard mendefinisikan kematangan adalah suatu sikap individu dalam pembuatan keputusan karier yang ditampakan oleh tingkat konsistensi pilihan karier dalam suatu periode tertentu. Crites (Dillard, 1985) mengidentifikasikan dimensidimensi dalam mengukur kematangan eksplorasi karir, yaitu “...They are involvement in the choice process, orientation toward work, independence in decision-making, preference for career choice factors, and conceptions of the choice process...”. Pencapaian kematangan eksplorasi karir dapat diukur melalui lima indikator, yaitu melibatkan diri dalam proses pemilihan karir, memiliki orientasi terhadap pekerjaan, memiliki kebebasan dalam pengambilan keputusan, memiliki kemampuan dalam mempertimbangkan suatu pilihan, dan memiliki konsep dalam memilih karir. Memilih karir adalah proses yang meluas selama beberapa tahun , dimulai sejak lahir akhir masa kanak - kanak dan berlanjut hingga dewasa. Kematangan sikap individu dalam membuat pilihan karir bergantung pada seberapa konsisten pilihan karir individu selama periode tertentu. Faktor – factor yang dapat dipertimbangkan dalam kematangan karir adalah seberapa realistis pilihan individu dalam kaitannya dengan kemampuan, keterampilan, minat, gaya hidup, dan pekerjaan yang tersedia. Untuk membuat keputusan karir yang realistis dalam menentukkan masa depan seharusnya

seseorang dapat mengembangkan sikap matang dan keterampilan diri yang kompeten. Karir seseorang terjadi sejak dari masa belajar, bekerja dan pada saaat seseorang pensiun. Holland mendefinisikan bahwa kematangan karir adalah sebuah pemilihan dan penyesuaian karir berdasarkan gambaran karakteristik kepribadian seseorang. Holland (Andersen, 2012:40) menjelaskan jenis kepribadian dapat dibagi menjadi enam jenis yang paralel dengan lingkungan kerja. Deskripsi dari enam kategori kepribadian menggunakan mnemonic Holland, disebut RIASEC (realistis, investigasi, artistik, sosial, enterprising/usaha, dan konvensional). Berikut ini RIASEC dalam lingkungan kerja dan pola kepribadian meliputi : 1) Lingkungan Realistis melibatkan tugas-tugas fisik yang memerlukan keterampilan mekanik, kompetensi teknik, ketekunan, dan gerakan fisik. Orang-orang di realistic environments memiliki metode koping langsung dan menangani masalah pragmatis. Contoh pekerjaan orang dengan model orientasi ini adalah, operator mesin/radio, sopir truk, petani, penerbang, pengawas bangunan, ahli listrik, dan pekerjaan lain yang sejenis. 2) Lingkungan Investigasi tipe model ini memiliki kecenderungan untuk memilih pekerjaan yang bersifat akademik. Tipe ini memerlukan penggunaan kemampuan abstrak dan kreatif. kinerja yang memuaskan menuntut kecerdasan dan kemampuan analisis. Karya ini dengan ide-ide dan hal ketimbang orang. Interaksi antara pekerja rasional, analitis. dan tidak langsung. Setting umum termasuk laboratorium penelitian, perpustakaan, atau kelompok kerja ilmuwan, ahli matematika, atau insinyur penelitian. 3) Lingkungan Artistik membutuhkan penggunaan kreatif dan penafsiran dari bentuk seni. Pekerja menggambar pada pengetahuan, intuisi, dan kehidupan emosional dalam memecahkan masalah-masalah khas. Informasi dinilai terhadap estetika, kriteria subjektif. Pekerjaan biasanya membutuhkan keterlibatan intens untuk waktu yang lama. Pengaturan khas termasuk teater, ruang konser, studio tari, perpustakaan, dan seni atau musik studio. 4) Lingkungan sosial menuntut kemampuan untuk menafsirkan dan memodifikasi perilaku manusia dan minat dalam merawat dan berhubungan dengan orang lain. Pekerjaan itu sering memerlukan frekuensi dan hubungan pribadi

yang

berkepanjangan, sarat dengan interaksi emosional, dan fleksibilitas. Situasi kerja yang umum termasuk sekolah dan perguruan tinggi kelas, kantor konseling, mental

hospitals, gereja, kantor pendidikan, dan pusat-pusat rekreasi. 5) Lingkungan Enterprising merupakan kemampuan verbal dalam mengarahkan atau membujuk orang. Pekerjaan itu memerlukan mengarahkan, mengendalikan, atau kegiatan perencanaan lain, dan kontak sosial yang sering dan ramah secara alami. Pekerja Enterprising percaya diri dan menggunakan berbicara dan pengaturan khas keterampilan kepemimpinan mencakup banyak mobil, kantor real estate, rapat politik, dan iklan agency. 6) Lingkungan konvensional melibatkan sistematis, proses rutin informasi verbal dan matematika. Tugas sering menelepon untuk berulang, operasi shortcycle dilakukan sering ulama di alam, yang membutuhkan penggunaan kantor sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Bekerja menggunakan peralatan. Setting khas termasuk bank, sebuah perusahaan akuntansi, kantor pos, ruang berkas, dan kantor bisnis. Holland (Manrihu, 1988 : 63) memaparkan terdapat tiga asumsi tentang orangorang dan lingkungan-lingkungan pekerjaan diantaranya

yaitu konsistensi,

diferensiasi dan kongruensi. Menurut Holland terdapat enam tipe kepribadian dasar yang perlu dipertimbangkan ketika mencocokkan bangunan psikologis individu dengan suatu karir (dalam Santrock, 2007:172-173) diantaranya realistis, investigatif, social, konvensional, enterprising atau pengusaha dan artistic. Individu dalam memilih jabatannnya sangat tergantung dari corak hidupnya, yaitu yang terlihat dari hasil pengukuran penilaian diri dan intelegensi yang kemudian dari hasil tersebut akan didapatkan hierarkis pilihan pekerjaannnya yang di urutkan berdasar enam golongan orientasi John L. Holland. Super (Sharf, 2016) mendefinisikan kematangan karir adalah keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan karir yang khas pada tahap perkembangan karir. Menurut Super (dalam Sharf, 2016) kematangan karir meliputi empat aspek yaitu (1) perencanaan yaitu kesadaran individu atas pilihan karir dan pendidikan, serta pesiapan diri untuk memasuki jenjang karir tertentu. Perencanaan berfokus pada proses perencanan masa depan. (2) eksplorasi merupakan proses individu untuk menggali informasi mengenai dunia kerja sesuai dengan kebutuhannya melalui berbagai sumber. (3) Informasi merujuk pada pengetahuan mengenai pendidikan dan pilihan karir. Individu membutuhkan informasi tentang lingkungan, pilihan pendidikan akademik, pilihan profesi, dan jabatan. Informasi yang didapatkan dapat berupa informasi dari berbagai media. (4) pengambilan keputusan yakni siswa mengetahui segala sesuatu yang harus dipersiapkan dalam

pilihan karirnya, kemudian menentukan pilihan yang sesuai dengan kemampuannya. Super (Sharf, 1992: 155-159) yang menyatakan bahwa parameter seseorang memiliki kematangan karir yaitu mempunyai kompetensi dari aspek sikap dan kompetensi yang memadai terhadap karir dalam rangka membuat keputusan secara tepat bagi masa depannya. Adapun aspek dari kematangan karir menurut teori Super terdiri dari 3 aspek yaitu mencakup aspek pengetahuan diri, sikap dan keterampilan. Aspek tersebut sesuai dengan tahap perkembangan karir individu. Adapun indikator dari setiap aspek yaitu (1) pengetahuan diri meliputi : tujuan yang jelas setelah menyelesaikan pendidikan, persepsi yang realistis terhadap diri dan lingkungan seperti mengetahui minat dan bakat, (2) sikap meliputi : cita-cita yang jelas terhadap pekerjaan, motivasi yang tinggi untuk maju dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan nilai-nilai, mandiri dan matang serta cakap dalam proses pengambilan keputusan, (3) keterampilan meliputi : kemampuan mengelompokkan pekerjaan yang diminati dan menunjukkan cara-cara realistis dalam mencapai cita-cita pekerjaan pada aspek pengetahuan adalah pemahaman diri, pemahaman nilai dan pemahaman peluang karir. Teori ini dasarnya adalah bahwa kerja itu perwujudan konsep diri. Artinya bahwa orang mempunyai konsep diri dan ia berusaha menerapkan konsep diri itu dengan memilih pekerjaan, hal yang menurut orang tersebut paling memungkinkannya berekspresi diri. Menurut paham ini, pilihan karir adalah soal mencocokan (matching). Teori ini memandang bahwa pilihan kerja itu bukan peristiwa yang sekali terjadi dalam hidup seseorang. Orang dan situasi lingkungannya itu berkembang, dan keputusan karir itu merupakan rangkaian yang tersusun atas keputusan yang kecil – kecil. Super (dalam Greenhaus dan Callanan, 2006:125) menyatakan bahwa “ individuals are mature or ready to make appropriate choices when they have engaged in planful exploration and have appropriate occupational knowledge, selfknowledge and decision - making knowledge”. Definisi ini menyatakan bahwa individu yang matang/ dewasa atau siap untuk membuat pilihan yang sesuai adalah ketika individu telah terlibat dalam melakukan perencanaan, eksplorasi, memiliki pengetahuan diri, dan memiliki pengetahuan pekerjaan yang sesuai dan pengetahuan dalam pengambilan keputusan karir. Menurut Super (Savickas, 2001: 52-53) mengemukakan terdapat empat aspek yang digunakan untuk mengukur kematangan karir remaja, yaitu: perencanaan karir, eksplorasi karir, kompetensi informasional, dan pengambilan keputusan.

Tabel 1.1 Matriks Sintetis Kematangan Karir Definisi

Esensi

John Milton Dillard Suatu sikap individu dalam pembuatan keputusan karir yang ditampakan oleh tingkat konsistensi pilihan karir dalam suatu periode tertentu Kesiapan dan kecakapan

Kognitif, Afektif, Psikomotorik Aspek Indikator -

-

Kognitif Pengetahuan logis Mengetahui minat dan bakat Mengetahui potensi diri Berfikir kritis

Afektif - Percaya diri - Mandiri - Motivasi - Bertanggung jawab Psikomotorik - Keterampilan diri - Disiplin - Mencari peluang

John L Holland Sebuah pemilihan dan penyesuaian karir berdasarkan gambaran karakteristik kepribadian seseorang

Donald E. Super Keberhasilan individu dalam menyelesaikan tugas perkembangan karir yang khas pada tahap perkembangan karir Pemilihan dan penyesuaian Keterampilan karir menyelesaikan tugas perkembangan Kognitif, Afektif, Kognitif, Afektif, Psikomotorik Psikomotorik Kognitif Kognitif - Berfikir kreatif - Solutif - Membuat perencanaan - Inovatif - Kemampuan menganalisis - Rasional - Kecakapan mengambil - Mengetahui minat dan keputusan bakat Afektif - Motivasi - Mudah beradaptasi - Tanggung jawab

-

-

Psikomotorik Menggunakan Teknologi - Kerja sama - Kesiapan untuk maju

Afektif - Emosional - Merespon - Motivasi - Menghargai Psikomotorik - Sikap kerja - Kerja sama - Mencari peluang - Keterampilan fisik

Kesimpulan Suatu sikap dalam mempersiapkan rentangan aktivitas pekerjaan di masa depan yang bermakna berdasarkan karakteristik kepribadian melalui proses tahap perkembangan individu.. Kecakapan dan keterampilan dalam menyelesaikan tugas perkembangan individu Kognitif, Afektif, Psikomotorik Kognitif - Mengetahui potensi diri - Berfikir kritis dan rasional - Mengetahui bakat dan minat - Realistis - Kemampuan menganalisis - Kecakapan dalam memutuskan Afektif - Motivasi - Tanggung Jawab - Mandiri - Keyakinan Psikomotorik - Keterampilan diri dan fisik - Mencari peluang - Kerja sama - Sikap kerja

Berdasarkan uraian penjelasan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kematangan karir adalah suatu sikap dalam mempersiapkan rentangan aktivitas pekerjaan di masa depan yang bermakna berdasarkan karakteristik kepribadian melalui proses tahap perkembangan individu. Kematangan karir tersebut meliputi 3 aspek yaitu mencakup aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Aspek tersebut sesuai dengan tahap perkembangan karir peserta didik Sekolah Menengah Atas. Aspek kognitif ditandai dengan mengetahui potensi diri, berfikir kritis dan rasional, mengetahui bakat dan minat, realistis, kemampuan menganalisis serta kecakapan dalam mengambil keputusan. Aspek afektif ditandai dengan motivasi yang tinggi, bertanggung jawab dan sikap mandiri. Aspek psikomotorik ditandai dengan keterampilan diri dan keterampilan fisik setelah menerima pengalaman belajar tertentu, mencari peluang, dapat menjalin kerja sama dan sikap kerja yang mumpuni.

B. Definisi Operasional Kematangan karir secara opersional didefinisikan sebagai suatu sikap dalam mempersiapkan rentangan aktivitas pekerjaan di masa depan yang bermakna berdasarkan karakteristik kepribadian melalui proses tahap perkembangan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung tahun ajaran 2018/2019. Kematangan karir meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik Indikator dari aspek kognitif meliputi mengetahui potensi diri, bakat serta minat, berfikir kritis, pengambilan keputusan serta kemampuan menganalisis. Aspek afektif adalah pengetahuan positif berupa nilai dan keyakinan yang melekat pada diri peserta didik. Indikator dari aspek afektif meliputi motivasi, tanggung jawab, sikap mandiri dan keyakinan. Aspek Psikomotorik adalah kemampuan peserta didik berupa keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Indikator dari aspek psikomotorik meliputi keterampilan diri dan fisik, menjalin kerja sama serta sikap kerja yang mumpuni. C. Pengembangan Kisi – Kisi Instrumen Instrumen kematangan karir disusun berdasarkan hasil pemahaman mengenai kematangan karir dari beberapa ahli yaitu John Milton Dillard (1985), John L Holland (2012) dan Super (2013). Dari hasil pemahaman tersebut diperoleh 59 item pernyataan

yang merupakan penjabaran dari tiga aspek kecakapan kerja yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Berikut ini disajikan kisi-kisi instrumen kematangan karir.

Tabel 1.2 Kisi – Kisi Instrumen Kematangan Karir No

1

2

Aspek

Kognitif

Afektif

Indikator

1.1 Mengetahui Potensi Diri Mampu memahami kelemahan dan kelebihan diri dengan baik 1.2 Berfikir Kritis Mengidentifikasi berbagai nilai yang berkembang dan diyakini kebenarannya dalam kehidupan 1.3 Kemampuan Menganalisis Kemampuan menganalisis dalam memilih suatu pekerjaan 1.4 Pengambilan Keputusan Dapat mengambil keputusan secara rasional dan realistis 2.1 Motivasi Terhadap Perencanaan Karir Memiliki semangat yang tinggi dalam melakukan suatu aktivitas dalam karir 2.2 Tanggung Jawab Kesiapan menerima konsekuensi dari aktivitas pekerjaan yang dipilih 2.3 Sikap Mandiri Disiplin serta mudah beradaptasi dengan baik.

Banyak Item

No Item

Jumlah

1-5

(+) 2

(-) 3

5

6-11

1

5

6

12-16

5

0

5

17-21

4

1

5

22-27

5

1

6

27-32

6

0

6

33-38

5

1

6

3

Psikomotorik

2.4 Keyakinan Percaya diri atas kemampuan dan potensi yang dimiliki 3.1 Keterampilan diri dan fisik Mampu merumuskan tindakan perencanaan karir 3.2 Kerja Sama Dapat menjalin hubungan kerja sama dengan baik.

39-42

2

2

4

43-45

2

1

3

46-49

2

2

4

3.3 Sikap Kerja Menunjukkan sikap kerja yang realistis dan mumpuni dalam mencapai cita-cita pekerjaan Jumlah Total

50-53

2

2

4

53 Butir Item

D. Penskoran dan Penafsiran Pengukuran menggunakan instrumen pada hakikatnya merupakan proses kuantifikasi atribut kemampuan yang hendak diukur (Azwar, 2012, hlm. 55). Salah satu langkah terpenting dalam proses tersebut adalah menetapkan besaran angka yang harus diberikan sebagai jawaban (skoring). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala linkert. Skala linkert digunakan dalam kuisinoner dimana responden akan menentukan tingkat persetujuannya terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Untuk keperluan data kuantitatif tersebut, maka jawaban diberi skor seperti yang tertera dibawah ini :

Tabel 1.3 Norma Skoring Instrumen Kematangan Karir Kategori Sesuai 1 Tidak Sesuai 5

2 4

Skor 3 3

4 2

5 1

1. Penafsiran Pengkategorian kemampuan kecakapan kerja disusun berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu kedalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu komitmen atribut yang diukur (Azwar, 2012). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari tinggi, sedang dan rendah. Tabel 1.4 Kriteria Skoring Kontrol Diri Peserta Didik Norma/Kriteria Skor Kategori (Mean + 1SD) < X Tinggi (Mean – 1SD < X < (Mean + 1SD) Sedang X < (Mean – 1SD) Rendah (Sumber, Azwar 2016) Keterangan. Mean : Rata-rata SD : Standar Deviasi

Kategori yang disusun berdasarkan norma hipotetik yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: tinggi, sedang dan rendah. Untuk mendapatkan pemahaman dan pemaknaan yang utuh dari hasil pengukuran instrumen kematangan karir, maka setiap kategorisasi diuraikan penjelasannya sebagai berikut.

Tabel 1.5 Deskripsi Kategorisasi Kematangan Karir Peserta Didik Norma/Kriteria Skor

Kategori

(Mean + 1SD) < X

Tinggi

(Mean – 1SD < X < (Mean + 1SD)

Sedang

X < (Mean – 1SD)

Rendah

Deskripsi Pada kategori peserta didik yang mempunyai kematangan karir tinggi atau optimal dapat diartikan bahwa siswa telah mampu melibatkan diri sepenuhnya dalam mencapai kematangan karir yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan baik. Pada kategori peserta didik yang mempunyai kematangan karir yang sedang atau cukup optimal dapat diartikan bahwa siswa cukup memahami kematangan karir yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada kategori peserta didik yang mempunyai kematangan karir rendah atau kurang optimal dapat diartikan bahwa siswa kurang melibatkan diri secara sepenuhnya dalam mencapai kematangan karir yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

E. NO 1 2

Pengujian Judgment Butir Pernyataan Instrumen PERNYATAN

Saya mengenali potensi diri dan cita cita saya Saya memperoleh informasi karir dari berbagai sumber kegiatan di sekolah 3 Saya sudah memiliki gambaran karir sesuai dengan kemampuan 4 Setelah lulus saya bingung antara kuliah atau bekerja 5 Saya mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri 6 Mengikuti ekstrakulikuler di sekolah sangat mengasah jiwa kepemimpinan saya 7 1. Saya bingung dalam memilih pekerjaan 8 Saya sangat antusias mengikuti kegiatan ekstrakuliler atau pelatihan di sekolah 9 Saya sudah mengetahui peluang dari setiap jenis pekerjaan 10 Waktu luang banyak terpakai untuk game online 11 Saya memanfaatkan waktu luang dengan hal positif 12 Sebagian besar waktu saya gunakan untuk belajar dan mengasah keterampilan 13 Saya khawatir menghadapi persaingan ketika bekerja nanti 14 Saya mengikuti ekstrakulikuler hanya sekedar mengikuti teman 15 Saya memperoleh informasi karir dari keluarga saya 16 Saya memiliki bakat minat yang menunjang kematangan karir saya 17 Saya tidak tertarik berdiskusi tentang karir atau pekerjaan 18 Saya belum mengetahui kelebihan diri saya 19 Saya tidak pernah mengikuti tes bakat minat sama sekali 20 Saya berusaha mencari informasi karir dari berbagai pekerjaan

MEMADAI

TIDAK MEMADAI

KETERANGAN

21 Saya belum mengetahui kelemahan diri saya 22 2. Kurang termotivasi untuk terlibat dalam memutuskan perencanaan karir 23 3. Saya tidak perlu bantuan orang lain untuk membuat keputusan karir 24 Saya merasa belum mampu membuat keputusan karir dengan baik 25 Saya akan mempertanggungjawabkan keputusan karir saya 26 Mampu menentukkan apa yang saya butuhkan untuk mendapatkan karir yang tepat 27 Saya tidak yakin dalam mengambil langkah keputusan karir 28 Saya mudah terpengaruh dengan perkataan orang lain 29 Saya memiliki jiwa kepemimpinan yang baik 30 Saya memiliki keterampilan dalam bidang teknologi dengan baik 31 Saya sulit kerjasama dalam kelompok 32 Saya memahami tugas pekerjaan atau karir yang akan saya pilih 33 Saya merasa kurang tekun dalam mengerjakan suatu pekerjaan 34 Saya rutin berolahraga untuk menunjang pekerjaan yang saya inginkan 35 Saya mengabaikan kondisi fisik salam psikologis dalam merencanakan karir 36 Saya memiliki alasan yang kuat dari dalam diri atas karir yang saya pilih 37 Saya merasa karir yang saya pilih tidak realistis 38 Dengan memperbanyak relasi maka peluang kerja akan mudah saya dapatkan 39 Saya memiliki kesempatan tapi tidak tahu apa yang harus saya lakukan. 40 Saya diberi kemudahan dalam mengerjakan suatu pekerjaan namun

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

sering mengeluh Saya membekali kemampuan dengan giat belajar dan berusaha Saya mau belajar dan bekerja ketika disuruh orangtua saja Saya berusaha mengoptimalkan pengalaman kerja di berbagai bidang Sarana prasarana yang saya miliki kurang memadai untuk menunjang karir Saya mengetahui bakat dan minat saya namun orang tua tidak mendukung Saya membuat peta karir studi lanjut atau pekerjaan Saya berusaha fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan karir Dalam menentukkan arah karir saya ikut-ikut dengan teman Saya senang memperhatikan artikel tentang dunia kerja Saya berusaha mencari informasi yang dapat dipercaya kebenarannya Bagi saya informasi dunia kerja masih belum begitu penting untuk masa depan saya saat ini Saya memiliki kesempatan tapi tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya mampu menjalin kerja sama dengan baik dalam menjalankan aktivitas

F.

Format Instrumen Perkenalkan,

saya

Yanuari

Srianturi

mahasiswa

Sekolah

Pasca

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang progam bimbingan karir untuk mengembangkan kematangan karir siswa. Instrumen ini bertujuan untuk memperoleh

data

penelitian dan dibuat semata – mata untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang Bimbingan dan Konseling. Oleh karena itu, anda diminta untuk mengisi instrumen ini. Kesediaan anda dalam mengisi instrumen ini sangat bermanfaat dalam penelitian ini. Anda tidak perlu khawatir karena hasil dari pengisian instrumen ini akan dijamin kerahasiannya. Oleh karena itu, anda dimohon agar mengisi instrumen ini dengan jujur dan sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya pada saat ini. Dalam pengisian instrumen ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda. Instrumen ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai anda, yang diharapkan adalah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dan keadaan anda yang sesungguhnya. Semua jawaban adalah benar apabila sesuai dengan keadaan dan pikiran anda tanpa ada pengaruh dari siapapun. Atas perhatian dan kerjasama yang telah anda berikan saya sampaikan terimakasih

Hormat Kami,

Peneliti

Identitas Diri Nama : ……………………………………………….. Kelas : ……………………………………………….. Cara Mengerjakan

Dibawah ini terdapat 52 pernyataan dan pada setiap pernyataan diikuti dengan pilihan jawaban. Cara menjawab instrumen kematangan karir ini dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan keadaan atau kondisi anda. Adapun alternatif jawabannya adalah sebagai berikut: SS

: Jika saudara merasa Sangat Setuju dengan pernyataan yang dibaca

S

: Jika saudara merasa Setuju dengan pernyataan yang dibaca

R

: Jika saudara merasa Ragu-Ragu dengan pernyataan yang dibaca

TS

: Jika saudara merasa Tidak Setuju dengan pernyataan yang dibaca

STS

: Jika saudara merasa Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang dibaca

--SELAMAT MENGERJAKAN--

NO

1. 2.

PERNYATAAN

Saya mengenali potensi diri dan cita cita saya Saya memperoleh informasi karir dari berbagai sumber kegiatan di sekolah 3. Saya sudah memiliki gambaran karir sesuai dengan kemampuan 4. Setelah lulus saya bingung antara kuliah atau bekerja 5. Saya mengetahui kelemahan dan kelebihan diri sendiri 6. Mengikuti ekstrakulikuler di sekolah sangat mengasah jiwa kepemimpinan saya 7.4. Saya bingung dalam memilih pekerjaan 8. Saya sangat antusias mengikuti kegiatan ekstrakuliler atau pelatihan di sekolah 9. Saya sudah mengetahui peluang dari setiap jenis pekerjaan

SS

S

R

TS

STS

10.

Waktu luang banyak terpakai untuk kegiatan yang kurang bermanfaat 11 Saya memanfaatkan waktu luang dengan hal positif 12 Sebagian besar waktu saya gunakan untuk belajar dan mengasah keterampilan 13 Saya khawatir menghadapi persaingan ketika bekerja nanti 14 Saya mengikuti ekstrakulikuler hanya sekedar mengikuti teman 15 Saya memperoleh informasi karir dari keluarga saya 16 Saya memiliki bakat minat yang menunjang kematangan karir saya 17 Saya tidak tertarik berdiskusi tentang karir atau pekerjaan 18 Saya belum mengetahui kelebihan diri saya 19 Saya tidak pernah mengikuti tes bakat minat sama sekali 2 Saya berusaha mencari informasi karir dari berbagai pekerjaan 21 Saya belum mengetahui kelemahan diri saya 225. Kurang termotivasi untuk terlibat dalam memutuskan perencanaan karir 236. Saya tidak perlu bantuan orang lain untuk membuat keputusan karir 24 Saya merasa belum mampu membuat keputusan karir dengan baik 25 Saya akan mempertanggungjawabkan keputusan karir saya 26 Mampu menentukkan apa yang saya butuhkan untuk mendapatkan karir yang tepat 27 Saya tidak yakin dalam mengambil langkah keputusan karir 28 Saya mudah terpengaruh dengan perkataan orang lain 29 Saya memiliki jiwa kepemimpinan yang baik 30 Saya memiliki keterampilan dalam bidang teknologi dengan baik 31 Saya sulit kerjasama dalam kelompok 32 Saya memahami tugas pekerjaan atau karir yang akan saya pilih 33 Saya merasa kurang tekun dalam mengerjakan suatu pekerjaan 34 Saya rutin berolahraga untuk menunjang pekerjaan yang saya inginkan 35 Saya mengabaikan kondisi fisik salam psikologis dalam merencanakan karir

36 37 38 39 40 41 42 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

Saya memiliki alasan yang kuat dari dalam diri atas karir yang saya pilih Saya merasa karir yang saya pilih tidak realistis Dengan memperbanyak relasi maka peluang kerja akan mudah saya dapatkan Saya memiliki kesempatan tapi tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya diberi kemudahan dalam mengerjakan suatu pekerjaan namun sering mengeluh Saya membekali kemampuan dengan giat belajar dan berusaha Saya mau belajar dan bekerja ketika disuruh orangtua saja Saya berusaha mengoptimalkan pengalaman kerja di berbagai bidang Sarana prasarana yang saya miliki kurang memadai untuk menunjang karir Saya mengetahui bakat dan minat saya namun orang tua tidak mendukung Saya membuat peta karir studi lanjut atau pekerjaan Saya berusaha fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan karir Dalam menentukkan arah karir saya ikut-ikut dengan teman Saya senang memperhatikan artikel tentang dunia kerja Saya berusaha mencari informasi yang dapat dipercaya kebenarannya Bagi saya informasi dunia kerja masih belum begitu penting untuk masa depan saya saat ini Saya mampu menjalin kerja sama dengan baik dalam menjalankan aktivitas

Hasil Judgement Instrumen Kematangan Karir Nama : Yanuari Srianturi NIM

: 1706649 Konten

Rekomendasi/Keterangan

Aspek

Indikator

Pernyataan

Bahasa

Catatan Tambahan

Rekomendasi Bandung, ……........................... 2019

Penimbang

Related Documents