1. Nipagin Nama senyawa
Methylparaben (Raymond C, 2009)
Struktur molekul
(pubchem, Methylparaben) Berat molekul
152.149 g/mol (Raymond C, 2009)
Pemerian
Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih: tidak berbau atau berbau khas lemah, sedikit rasa terbakar (Depkes RI, 2014)
Kelarutan
Sukar larut dalam air, dalam benzene dan dalam karbon tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan dalam eter (Depkes RI, 2014)
Titik leleh
125-128°C (Raymond C, 2009)
Keasaman/kebasaan 8.4 dalam 228°C (Pubchem, Methylparaben) Stabilitas
Larutan encer methylparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan autoclaving pada 120°C selama 20 menit, tanpa dekomposisi. Larutan berair pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sementara larutan berair pada pH 8 atau di atas tunduk pada hidrolisis yang cepat (10% atau lebih setelah penyimpanan sekitar 60 hari pada suhu kamar) (Raymond C, 2009)
Inkompatibilitas
Tidak kompatibel dengan zat lain, seperti bentonite, magnesium trisilicate, tragacanth, Natrium alginat, minyak esensial, sorbitol, dan atropin. Bereaksi dengan berbagai gula dan gula alkohol terkait (Raymond C, 2009)
Fungsi
Pengawet (Antimicrobial preservative.). Konsentrasi :
Topical preparasi 0,02-0,3 (Raymond C, 2009)
2. Nipasol Nama senyawa
Propyl paraben, Propil p-hidroksibenzoat (DepKes RI, 2014)
Struktur molekul
(Pubchem, Propyl paraben) Berat molekul
180,203 g/mol (Raymond C, 2009)
Pemerian
Serbuk atau hablur kecil, tidak berwarna (Depkes RI, 2014)
Kelarutan
Sangat sukar larut dalam air, sukar larut dalam air mendidih, mudah larut dalam etanol dan dalam eter. (Depkes RI, 2014)
Titik leleh
Antara 96 - 99°C (Depkes RI, 2014)
Titik didih
295°C (Raymond C, 2009)
Keasaman/kebasaan pH : 6,5 – 7 pKa : 8,5 (Pubchem, Propyl pa raben) Stabilitas
Pada pH 3-6, larutan berair stabil (kurang dari 10% dekomposisi) sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sementara larutan pada pH 8 atau lebih mengandung hidrolisis cepat (10% atau lebih setelah sekitar 60 hari pada suhu kamar). (Raymond C, 2009)
Inkompatibilitas
Aktivitas
antimikroba
propilparaben
sangat
berkurang dengan adanya surfaktan nonionik. Penyerapan
propilparaben
oleh
plastik
telah
dilaporkan, dengan jumlah yang diserap tergantung pada jenis plastik. Magnesium aluminium silikat, magnesium trisilikat, besi oksida kuning, dan ultramarine biru juga telah dilaporkan menyerap propilparaben,
sehingga
mengurangi
khasiat
pengawet. Propilparaben berubah warna dengan adanya besi dan dapat dihidrolisa oleh alkali lemah dan asam kuat. (Raymond C, 2009) Fungsi
Sebagai bahan tambahan atau bahan pengawet (Raymond C, 2009)
3. Aquadest Nama senyawa
Aqua; aqua purificata; hydrogen oxide. (Raymond C, 2009)
H2O (Raymond C, 2009) Berat molekul
18.02 g/mol (Raymond C, 2009)
Pemerian
Cairan yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. (Raymond C, 2009)
Kelarutan
Dapat rusak dengan pelarut polar. (Raymond C, 2009)
Titik leleh
0°C. (Raymond C, 2009)
Stabilitas
Air stabil secara kimiawi disemua keadaan fisik (es, cair, dan uap air). (Raymond C, 2009)
Inkompatibilitas
Dalam formulasi, air dapat bereaksi dengan obatobatan dan eksipien lainnya yang rentan terhadap hidrolisis (penguraian pada adanya air atau
kelembapan). Air bisa bereaksi keras dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan air logam alkali dan oksidasi, seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat dari berbagai komposisi, dan dengan bahan organic tertentu dan kalsium karbida. (Raymond C, 2009) Fungsi
Sebagai pelarut (Raymond C, 2009)
4. Propilen Glikol Nama Senyawa
1,2-propanadiol (DepKes RI, 2014)
Rumus Molekul
C3H8O2 (DepKes RI, 2014)
Struktur Molekul
Pemerian
Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau, menyerap air pada udara lembab (DepKes RI, 2014)
Berat Molekul
76,09 g/mol. (DepKes RI, 2014)
Titik Leleh
-59°C (Raymond C Rowe, 2009)
Bj
1,035 – 1.037 (DepKes RI, 2014)
Kelarutan
Dapat percampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloroform, larut dalam eter dan dalam beberapa minyak esensial, tidak dapat bercampur dengan minyak lemak. (DepKes RI, 2014)
Stabilitas
Stabil pada suhu dingin dengan wadah tertutup, jika pada suhu tinggi dan dengan wadah terbuka propilen glikol cenderung mengoksidasi sehingga dapat menghasilkan produk seperti asam laktat. Propilen glikol stabil secara kimia bila dicampur dengan etanol (95%), gliserin atau air.
Propylene glycol bersifat hygroscopsc dan sebaiknya disimpan di wadah tertutup, terhindar dari cahaya, dalam tempat yang dingin dan kering. (Raymond C Rowe, 2009) Inkompatibilitas
Propilen glikol tidak dapat digunakan bersamaan dengan reagen pengoksidasi seperti kalium permanganate. (Raymond C Rowe, 2009)
Fungsi
Sebagai pelarut dalam konsentrasi 10-25%, pengawet dalam konsentrasi 15-30%. (Raymond C Rowe, 2009)
5. PVA Nama senyawa
Polyvinyl Acetate Phthalate (Raymond C, 2009)
Struktur molekul
Pemerian
Polyvinyl acetate phthalate adalah bubuk putih-ke-putih yang mengalir bebas dan mungkin memiliki sedikit bau asam asetat. Bahan dasarnya adalah amorf. (Raymond C, 2009)
Kelarutan
Larut dalam etanol dan metanol; sedikit larut dalam aseton dan propan-2-ol; praktis tidak larut dalam kloroform, diklorometana, dan air. Dalam larutan buffer, polivinil asetat phthalate (200 mg / L) tidak larut di bawah pH 5 dan menjadi larut pada nilai pH di atas 5. Polivinil asetat pthalate menunjukkan respons kelarutan yang tajam dengan pH; ini terjadi pada pH 4,5-5,0, yang lebih rendah daripada kebanyakan polimer lain yang digunakan untuk pelapis enterik. Kelarutan juga dipengaruhi oleh kekuatan ion. (Raymond C, 2009)
Stabilitas dan
PVA harus disimpan dalam wadah kedap udara. Pada suhu
penyimpanan
dan kelembaban tinggi, PVA mengalami hidrolisis yang lebih
sedikit daripada polimer pelapis enterik yang umum digunakan. (Raymond C, 2009) Inkompatibilitas
PVA bereaksi dengan povidon untuk membentuk kompleks yang tidak larut yang mengendap dari larutan; (9) benzokain juga tidak sesuai dengan PVA. (Raymond C, 2009)
Fungsi
Agen pelapis (Raymond C, 2009)
DAPUS Anonim. 2018. Pubchem Compound Database. Diakses melalui: Https://ncbl.nlm.gov/compound. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Raymond C. Rowe dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th Edition. London: Pharmaceutical Press.