Pups Genap 2017.pdf

  • Uploaded by: sahabat cendekia
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pups Genap 2017.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 5,721
  • Pages: 34
PROPOSAL PENELITIAN UNGGULAN PROGRAM STUDI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KREDIT OLEH PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENEGAH (STUDI KASUS PADA DEBITUR BANK MILIK NEGARA DI KOTA BATAM)

TIM PENGUSUL 1. Mortigor Afrizal Purba, S.E.Ak.,M.Ak.,C.A. 2. Yuliadi, S,Si,M.Ak.

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PUTERA BATAM TAHUN 2017

i

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN UNGGULAN PROGRAM STUDI

Rumpun Ilmu Tema Penelitian Judul Penelitian

: Ekonomi : Akuntansi Manajemen : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kredit oleh Pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah (Studi Kasus pada Debitur Bank Milik Negara di Kota Batam)

Ketua Pengusul a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional d. Program Studi e. Nomor HP f. Alamat surel (e-mail)

: : : : : :

Mortigor Afrizal Purba, S.E.Ak., M.Ak.,C.A. 1010047402 Asisten Ahli Akuntansi 085272235888 [email protected]

Anggota Pengusul a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional d. Program Studi e. Nomor HP f. Alamat surel (e-mail)

: : : : : :

Yuliadi, S.Si.,M.Ak 1010078803 Asisten Ahli Akuntansi 085263676101 [email protected]

Biaya yang diusulkan

: Rp 12.570.000

Batam, 16 Juni 2017 Mengetahui Ketua Program Studi

Ketua Tim Pengusul

Haposan Banjarnahor, S.E., M.SI 1015076901

Mortigor Afrizal Purba, S.E.AK., M.Ak.,C.A. 1020078702

ii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL ........................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................

ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................

iii

RINGKASAN.......................................................................................................

v

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................

1

1.1.Latar Belakang ................................................................................................

1

1.2.Rumusan Masalah ...........................................................................................

3

1.3.Batasan Masalah ..............................................................................................

3

1.4.Tujuan Penelitian.............................................................................................

4

1.5.Luaran Penelitian.............................................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................

5

2.1. Pemberdayaan UMKM ..................................................................................

5

2.1.1. Peranan Bank dalam Pemberdayaan UMKM .............................................

6

2.1.2. Prinsip dan Proses Kredit ...........................................................................

6

2.1.3. Faktor yang Dipertimbangankan oleh Bank dalam Pemberian Kredit........

7

2.1.4. Faktor yang Mempengaruhi Pemngambilan Kredit oleh UMKM .............

8

2.2. Penelitian Terdahulu.......................................................................................

9

2.3. Kerangka Pemikiran .......................................................................................

10

2.4. Hipotesis Penelitian ........................................................................................

11

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................

12

3.1. Desain Penelitian ............................................................................................

12

3.2. Lokasi Penelitian ............................................................................................

12

3.3.Populasi dan Sampel .......................................................................................

12

3.4. Variabel Penelitian .........................................................................................

13

3.5.Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................

15

3.6. Model Penelitian ............................................................................................

15

3.7. Analisis Data .................................................................................................

16

iii

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN..............................................

17

4.1. Anggaran Biaya ..............................................................................................

17

4.2. Jadwal Penelitian ............................................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

iv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Rencana Target Capaian ......................................................................

4

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................

9

Tabel 3.1. Kisi-kisi Operasional Variabel ............................................................

14

Tabel 4.1. Biaya Penelitian …………………………………………………….

17

Tabel 4.2. Jadwal Penelitian ……………………………………………………

18

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman Tabel 2.1. Kerangka Pemikiran ............................................................................

10

Tabel 3.1. Desain Penelitian .................................................................................

12

Tabel 3.2. Model Penelitian ..................................................................................

15

vi

RINGKASAN

Salah satu faktor yang menjadi aspek gagalnya para pelaku UMKM dalam mengakses dana Kredit Modal Kerja adalah ketidakpahaman para pelaku UMKM akan faktor-faktor apa saja yang menjadi penilaian penting perbankan dalam menyalurkan kredit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan kredit oleh pelaku usaha mikro kecil menengah pada debitur Bank Milik Negara di Kota Batam. Sehingga akan diperoleh factor yang paling dominan yang mempengaruhi debitur dalam keputusan pengambilan kredit. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan masukan kepada pengambil kebijakan terkait dengan kemajuan dan perkembangan usaha mikro kecil dan menengah di Kota Batam khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

v

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor UMKM menyerap 97% dari total tenaga kerja di Indonesia dan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 59% dan investasi sebesar 55% dan hingga tahun 2012 di Indonesia terdapat usaha mikro sebanyak kurang lebih 55,85 juta unit usaha yang menyumbang 35,8% PDB, usaha kecil sebanyak kurang lebih 629,418 unit usaha dan menyumbang 9,7% PDB, usaha menengah sebanyak kurang lebih 48,997 unit usaha dan menyumbang 13,5%. Dengan jumlah tersebut maka usaha di Indonesia terdiri dari 99,99% UMKM dan hanya 0,01% usaha yang berkategori usaha besar (Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI, 2014). Dari data tersebut, terbukti bahwa UMKM memiliki peran penting dalam membangun pondasi ekonomi Indonesia. Pada beberapa kondisi perekonomian dunia yang beberapa tahun mengalami krisis ekonomi dunia, perekonomian Indonesia berada di kondisi stabil karena diuntungkan peran UMKM yang merupakan sektor usaha yang tangguh dan fleksibel dalam menghadapi dinamika ekonomi. Melihat peran penting dari UMKM, pemerintah berupaya memberikan stimulus permodalan untuk

pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Upaya peningkatan akses pada sumber pembiayaan antara lain dilakukan dengan memberikan penjaminan kredit bagi UMKM melalui Kredit Modal Kerja (KMK). Kredit Modal Kerja merupakan kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada UMKM yang feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman dari bank. UMKM yang diharapkan dapat mengakses KMK adalah yang bergerak di sektor usaha produktif antara lain: pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam (Susilo, 2008). Bank milik Negara merupakan salah satu tulang punggung penting dalam pembangunan nasional. Dalam kerangka perbankan nasional, seperti tertuang di dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Bank Milik Negara diharapkan untuk berperan serta dalam mendorong pembangunan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memberikan akses finansial kepada mereka. 1

Namun dalam proses penyalurannya, Bank yang di tugaskan menyalurkan Kredit Modal Kerja khususnya pada Bank Milik Negara banyak mengalami berbagai permasalahan seperti, tidak semua bank pelaksana memiliki kantor atau outlet yang mudah dijangkau oleh UMKM, banyak petugas Bank yang sering meminta agunan tambahan yang berlebihan, biaya transaksi kredit masih dianggap terlalu tinggi terutama untuk kredit dengan pinjaman kecil, ketidaksiapan UMKM untuk memenuhi persyaratan teknis perbankan, bunga kredit KMK masih dianggap terlalu tinggi oleh kalangan UMKM, rendahnya peran serta aparat pemerintah dalam menyiapkan calon debitur. Faktor-faktor lainnya yang mungkin berpengaruh pada keputusan pengambilan kredit seperti lamanya usaha, tingkat pendidikan pelaku usaha, kedekatan dengan lokasi usaha, juga tingkat keuntungan usaha. Berbagai faktor tersebut masih sangat terbuka untuk diteliti dengan harapan dapat diketahui faktor yang dominan sehingga menjadi masukan pihak perbankan dalam penyaluran kreditnya. Selanjutnya edukasi kepada calon nasabah diperlukan karena sangat disayangkan apabila produk-produk kredit perbankan yang sudah didesain pro UKM kurang dapat diketahui dengan jelas padahal jika dapat tersalur akan sangat membantu kebutuhan modal mereka. Selain itu banyak UMKM mengalami kesulitan atau gagal dalam mengakses Kredit Modal Kerja (KMK) hal ini dikarenakan ketatnya penilaian kredit yang dilakukan perbankan. Menurut Kasmir (2012) tujuan diadakan penilaian kredit adalah : 1. Keamanan kredit (safety) artinya harus benar – benar diyakini bahwa kredit tersebut dapat dilunasi. 2. Terarahnya tujuan penggunaan kredit (suitability) artinya bahwa kredit yang digunakan sejalan dengan kepentingan masyarakat atau sekurang - kurangnya tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. 3. Menguntungkan (profitable) baik bagi pemberi pinjaman sendiri yang berupa penghasilan bunga maupun bagi nasabah atau pengusaha kecil yaitu berupa keuntungan

dan

berkembangnya

usaha.

Keputusan

pemberian

kredit

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh permintaan kredit dapat dipercaya.

Salah satu faktor yang menjadi aspek gagalnya para pelaku UMKM dalam mengakses dana Kredit Modal Kerja adalah ketidakpahaman para pelaku UMKM akan faktor-faktor apa saja yang menjadi penilaian penting perbankan dalam menyalurkan kredit, untuk itu diperlukan suatu penelitian yang khusus menganalisis faktor-faktor 2

yang mempengaruhi pengambilan kredit oleh pelaku usaha kecil menengah (Studi pada Debitur Bank Milik Negara di Kota Batam).

1.2 Batasan Penelitian Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis persepsi yang berkaitan faktor-faktor yang mempengaruh pengambilan kredit oleh pelaku usaha kecil menegah (Studi Pada Debitur Bank Milik Negara di Kota Batam) 2. Objek yang dianalis dalam penelitian ini adalah Bank Milik Negara di Kota Batam . 3. Jenis kredit perbankan yang menjadi fokus penelitian ini adalah Kredit Modal Kerja

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh suku Bunga terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara 2. Bagaimana pengaruh jaminan terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara 3. Bagaiman pengaruh nominal kredit terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara 4. Bagaiman pengaruh pelayanan bank terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara 5. Bagaiman pengaruh suku bunga, jaminan, nominal kredit dan pelayanan Bank terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara

3

1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara 2. Untuk mengetahui pengaruh jaminan terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara 3. Untuk mengetahui pengaruh nominal kredit terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara 4. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan bank terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara 5. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga, jaminan, nominal kredit dan pelayanan Bank terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara

1.5 Rencana Target Capaian Ada beberapa rencana target capaian yang diharapkan dari penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Rencana Target Capaian No

Indikator

Jenis Luaran

Capaian

1

Publikasi ilmiah Di Jurnal nasional (ber ISSN)

2

Pemakalah dalam temu Ilmiah

3

Bahan ajar

4 5

Luaran

lainnya

Published

Nasional

Tidak Ada

Lokal

Terdaftar Tidak Ada

jika

ada

(Teknologi

Tepat

Guna,

Model atau Purwarupa/Desain/Karya Seni/Rekayasa Sosial) Tingkat Kesiapan Teknologi

Draft 1

Sumber : Penulis (2017)

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pemberdayaan UMKM Membangun perekonomian nasional tak bisa dilepaskan dari menumbuhkan dan

memberdayakan UMKM. Dalam Undang Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah telah diatur prinsip pemberdayaan yang dimaksud, antara lain

adalah

menumbuhkan

kemandirian,

kebersamaan,

dan

kewirausahaan.

Pengembangan UMKM juga harus berbasis potensi daerah, berorientasi pasar, penyelenggaraan dan pengendaliannya secara terpadu. Dengan prinsip tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan. Dalam rangka pemberdayaan tersebut, Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah diamanatkan untuk menumbuhkan iklim usaha yang meliputi aspek pendanaan, sarana prasarana, informasi usaha, kemitraan, perijinan, kesempatan berusaha, promosi dagang, dan dukungan kelembagaan. Pada aspek pendanaan, penumbuhan iklim usaha ditujukan untuk: a. Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan bank. b. Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya sehingga dapat diakses oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. c. Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat, murah, dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. d. Membantu para pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk mendapatkan pembiayaan dan jasa atau produk keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan system konvensional maupun sistem syariah dengan jaminan yang disediakan oleh Pemerintah.

5

Dengan undang-undang tersebut diatas, khususnya pada aspek pendanaan, pelaku UMKM seharusnya sangat terdukung karena berbagai fasilitas dan kemudahan yang diamanatkan dalam undang-undang. Namun demikian masalah pendanaan bagi UMKM tetap saja mengalami kendala baik dari sisi perbankan maupun pelaku usaha. Dari sisi perbankan masih banyak bank yang kurang berpengalaman berhubungan dengan debitur usaha mikro, juga alokasi tenaga yang terbatas pada sektor ini karena sektor mikro dan kecil dianggap kurang efisien dan beresiko tinggi. Sedangkan dari sisi pelaku UMKM kendala terjadi karena lokasi usaha yang tidak terjangkau bank, volume usaha dan kebutuhan kredit masih kecil sehingga bank menganggap biaya transaksi tinggi dan kurang efisien, pengelolaan administrasi keuangan dan legalitas masih lemah, dan kurang memiliki kekayaan yang dapat dipakai sebagai jaminan. Kelemahan klasik dalam hal akses pada pihak perbankan tersebut harus terus diupayakan pemecahannya agar bank sebagai lembaga pembiayaan dapat berperan optimal dalam pemberdayaan UMKM. Namun peningkatan akses tersebut juga menuntut peningkatan kemampuan manajerial pelaku UMKM terutama dalam aspek administrasi keuangan pada khususnya.

2.1.1 Peranan Bank dalam Pembiayaan UMKM Kebijakan pemberdayaan UMKM khususnya dalam hal pembiayaan akan selalu melibatkan Pemerintah, Bank Indonesia dan lembaga lainnya. Namun dengan diberlakukakannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 3 tahun 2004, kebijakan Bank Indonesia dalam membantu pengembangan UMKM mengalami perubahan yang cukup mendasar karena BI tidak lagi memberikan bantuan keuangan sehingga bersifat tidak langsung (Setyobudi, 2008). Peranan BI lebih pada pembuatan kebijakan dalam pengembangan UMKM dengan tujuan mendorong peningkatan fungsi intermediasi, karena bank dan UMKM sebenarnya saling membutuhkan.

2.1.2 Prinsip dan Proses Kredit Proses pemberian kredit kepada debitur dilakukan secara hati-hati oleh bank dengan tujuan agar penggunaan dana sesuai dengan peruntukannya atau tepat sasaran. Meskipun produk kredit bagi bank adalah sumber pendapatan, tetapi proses penyalurannya harus dalam koridor aman, terarah, dan menghasilkan pendapatan. 6

Pemberian kredit oleh bank pada dasarnya akan memberikan manfaat pada 3 pihak yaitu (Taswan, 2010): a. Bagi bank, dapat digunakan sebagai sumber utama pendapatan bank yang berguna bagi kelangsungan hidup bank. b. Bagi debitur, dapat digunakan untuk memperlancar usaha. c. Bagi masyarakat, mampu menggerakkan perekonomian masyarakat sehingga menyerap tenaga kerja dan pada akhirnya mensejahterakan masyarakat. Dalam proses kredit setiap debitur mengharapkan kebutuhan modalnya dapat terpenuhi dalam waktu yang dikehendaki, dengan prosedur yang mudah dan biaya yang murah. Sementara bank mengharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut tetapi dengan persyaratan dan prosedur tertentu untuk dapat memberikan keuntungan dan juga keamanan atas dana yang dipinjamkan (Gandhiar, 2013). Oleh sebab itu analisis pemberian kredit dilakukan oleh bank dengan tujuan beberapa hal, antara lain memperoleh keyakinan bahwa debitur beritikad baik, mampu mengembalikan dana, dan sanggup membayar utang dengan mencairkan jaminannya. Persyaratan dan prosedur ini menjadi parameter yang harus dipenuhi, sementara pelaku UKM tidak selalu dapat memenuhi (Malik, 2008).

2.1.3 Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh Bank dalam Pemberian Kredit Faktor-faktor yang dinilai oleh bank dalam proses pemberian kredit oleh perbankan biasanya diatur dalam pedoman tertentu untuk menilai apakah sebuah usaha layak atau tidak untuk dibiayai. Meskipun setiap bank memiliki pedoman dalam pemberian kredit, akan tetapi pada prinsipnya pedoman yang bersifat umum adalah Prinsip 5C, yang dapat dijelaskan sebagai berikut (Taswan, 2010): a. Character, debitur yang baik memiliki tingkat kejujuran dan integritas yang tinggi untuk memenuhi kewajibannya. b. Capacity, menyangkut kemampuan debitur untuk melunasi kreditnya. Penilaian dapat dilihat dari jenis usaha, cash flow, dan kapasitas debitur melakukan perjanjian kredit dan melunasinya. c. Capital, menyangkut modal yang dimiliki. Semakin besar modal sendiri, maka semakin tangguh menghadapi risiko yang akan dihadapi. d. Collateral, merupakan jaminan debitur atas kredit yang diterimanya.Jaminan dibutuhkan bank sebagai pengaman dari kemungkinan risiko terburuk yaitu tidak terbayarnya utang. 7

e. Condition, yang dimaksud adalah kondisi makro yang mempengaruhi usaha debitur. Prinsip 5C di atas menjadi prinsip dasar akan tetapi jika bank hanya mengacu pada ketentuan ini maka akan banyak UKM yang dinilai tidak layak. Sebagaimana kita ketahui bahwa pelaku UKM memiliki kelemahan dalam hal jaminan (collateral) dan juga modal (capital). Oleh sebab itu diperlukan pendekatan-pendekatan lain dalam menilai kelayakan UKM. Dari kisah sukses para pelaku usaha yang diteliti oleh Bank Indonesia mengungkapkan setidaknya ada lima kategori yang menunjukkan apakah pelaku usaha UKM dinilai layak oleh bank yaitu: karakter pengusaha, komitmen pada usaha, peran sosial, upaya mengamankan risiko bisnis, dan cara mengelola uang (www.bi.go.id).

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kredit oleh UKM Banyak hal yang dipertimbangkan oleh pelaku UKM ketika membutuhkan modal bagi pengembangan usahanya. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dan studi literatur yang dilakukan beberapa faktor yang diduga memberi pengaruh pada pelaku UKM dalam pengambilan keputusan kredit (Zahro, 2010) adalah sebagai berikut: 1. Suku bunga. Dari sisi pihak bank, suku bunga adalah harga yang ditawarkan atas dana yang akan dikucurkan ke debitur. Tak heran jika suku bunga menjadi variabel utama yang biasanya ditanyakan oleh calon debitur. Suku bunga yang murah tentu saja menjadi pilihan, di samping faktor lainnya. Namun calon debitur harus teliti karena suku bunga yang sama apabila sistem perhitungannya beda, maka kewajiban yang harus dibayarkan menjadi berbeda. Hal-hal yang terkait dengan suku bunga antara lain adalah: jangka waktu kredit, sistem angsuran, down payments, dan biaya-biaya yang harus ditanggung oleh debitur. 2. Faktor jaminan yang dimiliki calon debitur sangat penting bagi bank dan menjadi hal yang mempengaruhi layak tidaknya kredit. Ketika debitur sadar bahwa jaminan menjadi ketentuan dalam proses kredit, maka debitur dapat menilai apakah dirinya bankable atau belum. Sementara bagi debitur yang memiliki jaminan yang cukup berharga maka prosentase kredit yang dapat dicairkan atas jaminan akan mempengaruhi pengambilan kredit (loan to value). Di samping mempertimbangkan keamanan atas aset yang menjadi jaminan kredit.

8

3. Nominal kredit menjadi factor berikutnya yang mempengaruhi pelaku UKM dalam mengambil kredit. Faktor ini terkait dengan adanya sumber pembiayaan lain yang dapat dimanfaatkan calon debitur seperti kredit perorangan, koperasi, pegadaian, dan lainnya. Lembaga pembiayaan tertentu mematok nominal kredit maksimal karena keterbatasan modal, maka alternatife yang memungkinkan adalah bank. Nominal kredit juga terkait dengan beragamnya jenis kredit yang dapat diakses sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan. 4. Pelayanan bank menjadi faktor yang banyak berpengaruh. Layanan yang dimaksud bisa mencakup kecepatan proses pencairan, kemudahan prosedur, kesediaan membantu dan memberikan bimbingan, teknologi perbankan yang memudahkan pembayaran, kedekatan lokasi dengan usaha, sampai dengan layanan pick up service.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No

Judul Penelitian

Hasil

1

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah dalam Mengambil Kredit ( Fitri Ratna Sari, 2014)

2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kredit oleh Pelaku Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Sleman (Ralina Transistari dan Tri Harsini Wahyuningsih, 2013) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kredit oleh Pelaku Usaha Kecil Menengah di BPR BKK di Boyolali (Asih,2009)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat suku bunga, pelayanan, jangka waktu pengembalian dan jaminan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam mengambil kredit. Sedangkan variable prosedur penyaluran kredit tidak signifikan berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam mengambil kredit Faktor suku bunga, jaminan, nominal kredit, dan pelayanan secara bersamasama memiliki pengaruh dalam pengambilan kredit oleh pelaku UKM di Sleman.dan faktor yang dominan berpengaruh adalah faktor suku bunga. Hasil peneltian ini menunjukkan suku bunga dan keuntungan usaha memberi pengaruh pada pengambilan kredit di BPR BKK di Boyolali. Faktor lama usaha dan tingkat pendidikan

3

9

4

Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pengambilan Kredit pada Nasabah Bank Jatim Cabang Malang (Pratiwi, 2006). Sumber : Penulis (2017)

pelaku usaha mikro ternyata tidak berpengaruh. Faktor yang mempengaruhi keputusan pengambilan kredit secara simultan adalah suku bunga, pelayanan, jaminan, dan lokasi bank. Penelitian dilakukan dengan metode analisis factor

2.3 Kerangka Pemikiran

Suku Bunga

Jaminan Keputusan Pengambilan Kredit Plafon Kredit

Pelayanan Bank

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

10

2.4 Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut : Hipotesis 1

: Suku Bunga berpengaruh terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara

Hipotesis 2

: Jaminan berpengaruh terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara

Hipotesis 3

: Nominal Kredit berpengaruh terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara

Hipotesis 4

: Pelayanan Bank berpengaruh terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara

Hipotesis 5

: Suku Bunga, Jaminan, Nominal Kredit dan Pelayanan Bank berpengaruh terhadap keputusan pengambilan kredit oleh pelaku UMKM di Kota Batam untuk debitur Bank Milik Negara

11

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja yang digunakan dalam suatu penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian eksploratif dan deskriptif. Dimana Penelitian eksploratif bertujuan untuk menyelidiki suatu masalah atas situasi untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang baik. Sedangkan penelitian deskriptif memiliki pertanyaan yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi, hipotesis yang spesifik dan informasi yang detail yang dibutuhkan.

Metode analisa

Kisi-Kisi Operasional Variabel

Urutan variable yang dominan

Informasi dasar bagi UMKM berkaitan Akses penyaluran Kredit Modal Kerja (KMK)

Gambar 3.1 Desain Penelitian

3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Milik Negara di Kota Batam. Jenis penelitian yang digunakan adalah pengujian hipotesis (hypothesis testing) dengan melakukan pengujian hubungan terhadap semua variabel yang diteliti (causal research) (Gendro, 2011).

3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha kecil dan menengah yang berdomisili di Kota Batam. Oleh karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti maka penelitian ini hanya akan mengambil responden dari sebagian populasi yang ada, dengan metode non probability sampling secara

purposive sampling. Berdasarkan

tujuan penelitian di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah pengusaha kecil dan 12

menengah yang berdomisili di Kota Batam dan mengambil kredit di Bank Milik Negara. Sampel dalam penelitian ini adalah debitur Bank Milik Negara di Kota Batam, yang mewakili beberapa bank pengambilan Kredit Modal Kerja yang ada di kota Batam.

3.4 Variabel Penelitian Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dan studi literatur yang dilakukan beberapa faktor yang diduga memberi pengaruh pada pelaku UMKM dalam pengambilan keputusan kredit (Zahro, 2010) adalah sebagai berikut: 1. Suku bunga. Dari sisi pihak bank, suku bunga adalah harga yang ditawarkan atas dana yang akan dikucurkan ke debitur. Tak heran jika suku bunga menjadi variabel utama yang biasanya ditanyakan oleh calon debitur. Suku bunga yang murah tentu saja menjadi pilihan, di samping faktor lainnya. Namun calon debitur harus teliti karena suku bunga yang sama apabila sistem perhitungannya beda, maka kewajiban yang harus dibayarkan menjadi berbeda. Hal-hal yang terkait dengan suku bunga antara lain adalah: jangka waktu kredit, sistem angsuran, down payments, dan biaya-biaya yang harus ditanggung oleh debitur. 2. Faktor jaminan yang dimiliki calon debitur sangat penting bagi bank dan menjadi hal yang mempengaruhi layak tidaknya kredit. Ketika debitur sadar bahwa jaminan menjadi ketentuan dalam proses kredit, maka debitur dapat menilai apakah dirinya bankable atau belum. Sementara bagi debitur yang memiliki jaminan yang cukup berharga maka prosentase kredit yang dapat dicairkan atas jaminan akan mempengaruhi pengambilan kredit (loan to value). Di samping mempertimbangkan keamanan atas aset yang menjadi jaminan kredit. 3. Nominal kredit menjadi factor berikutnya yang mempengaruhi pelaku UMKM dalam mengambil kredit. Faktor ini terkait dengan adanya sumber pembiayaan lain yang dapat dimanfaatkan calon debitur seperti kredit perorangan, koperasi, pegadaian, dan lainnya. Lembaga pembiayaan tertentu mematok nominal kredit maksimal karena keterbatasan modal, maka alternatife yang memungkinkan adalah bank. Nominal kredit juga terkait dengan beragamnya jenis kredit yang dapat diakses sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan. 4. Pelayanan bank menjadi faktor yang banyak berpengaruh. Layanan yang dimaksud bisa mencakup kecepatan proses pencairan, kemudahan prosedur, kesediaan membantu dan memberikan bimbingan, teknologi perbankan yang

13

memudahkan pembayaran, kedekatan lokasi dengan usaha, sampai dengan layanan pick up service.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Operasional Variabel Variabel

Suku Bunga

Jaminan

Plafon Kredit

Definisi Variabel Dari sisi pihak bank, suku bunga adalah harga yang ditawarkan atas dana yang akan dikucurkan ke debitur. Tak heran jika suku bunga menjadi variabel utama yang biasanya ditanyakan oleh calon debitur. Suku bunga yang murah tentu saja menjadi pilihan, di samping faktor lainnya. Namun calon debitur harus teliti karena suku bunga yang sama apabila sistem perhitungannya beda, maka kewajiban yang harus dibayarkan menjadi berbeda (Taswan, 2010). Faktor jaminan yang dimiliki calon debitur sangat penting bagi bank dan menjadi hal yang mempengaruhi layak tidaknya kredit. Ketika debitur sadar bahwa jaminan menjadi ketentuan dalam proses kredit, maka debitur dapat menilai apakah dirinya bankable atau belum. Sementara bagi debitur yang memiliki jaminan yang cukup berharga maka presentase kredit yang dapat dicairkan atas jaminan akan mempengaruhi pengambilan kredit (loan to value). Di samping mempertimbangkan keamanan atas aset yang menjadi jaminan kredit (Taswan, 2010). Plafon kredit menjadi faktor berikutnya yang mempengaruhi pelaku UMKM dalam mengambil kredit. Faktor ini terkait dengan adanya sumber pembiayaan lain yang dapat dimanfaatkan calon debitur seperti kredit perorangan, koperasi, pegadaian, dan lainnya. Lembaga pembiayaan tertentu mematok nominal kredit maksimal karena keterbatasan modal, maka alternatife yang memungkinkan adalah bank. Nominal kredit juga terkait dengan

Indikator -

jangka waktu kredit, sistem angsuran down payments dan biaya-biaya yang ditanggung oleh debitur.

harus

- menilai apakah dirinya bankable atau belum - mempertimbangkan keamanan atas aset yang menjadi jaminan kredit

- keterbatasan modal - Jenis usaha yang dijalankan

14

Pelayanan Bank

beragamnya jenis kredit yang dapat diakses sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan (Taswan, 2010). Pelayanan bank menjadi faktor yang banyak berpengaruh. Layanan yang dimaksud bisa mencakup kecepatan proses pencairan, kemudahan prosedur, kesediaan membantu dan memberikan bimbingan, teknologi perbankan yang memudahkan pembayaran, kedekatan lokasi dengan usaha, sampai dengan layanan pick up service (Taswan, 2010).

-

kecepatan proses pencairan kemudahan prosedur kesediaan membantu memberikan bimbingan teknologi perbankan yang memudahkan pembayaran - kedekatan lokasi dengan usaha - layanan pick up service.

3.5 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh secara langsung dari responden meliputi data yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen meliputi suku bunga kredit, jaminan, nominal kredit, dan pelayanan. Sedangkan variabel dependen adalah keputusan pengambilan kredit oleh responden. Kedua data ini diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada nasabah pengambil kredit di Bank Perkreditan Rakyat yang berlokasi di wilayah Kota Batam.

3.6 Model Penelitian

Kuesioner

Analisis Deskriptif

Olah Data SPSS

Selesai

Gambar 3.2 Model Penelitian

15

3.7 Analisis Data Analisis regresi linier berganda akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Adapun persamaan regresinya adalah:

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 Rumus 3.1 Analisis Regresi Linear Berganda Dimana: Y = keputusan pengambilan kredit; a = konstanta; b = koefisien regresi; X1= suku bunga; X2= jaminan; X3= nominal kredit; X4= pelayanan Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Agus, 2010).

16

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya Anggaran dalam penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Kredit oleh Pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah (Studi Kasus pada Debitur Bank Milik Negara di Kota Batam)” akan membutuhkan dana sebesar Rp.12.570.000 (Dua Belas Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah) yang diperuntukan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Biaya Penelitian No

Jenis pengeluaran

Biaya yang Diusulkan (Rp)

1

Gaji dan upah

Rp.

3,744,000,00

2

Bahan habis pakai dan peralatan

Rp.

5.055.000,00

3

Perjalanan

Rp.

1,257,000,00

4

Lain-lain Publikasi, seminar, laporan)

Rp.

2.514,000,00

Jumlah

Rp.

12.570.000,00

4.2 Jadwal Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan aktivitas sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah. 2. Studi Literatur 3. Pengumpulan data. 4. Analisis Data. 5. Interprestasi Data. 6. Persiapan Laporan dan Publikasi Ilmiah.

17

Waktu penelitian yang digunakan dalam waktu 12 bulan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Bulan - 1

Bulan – 2

Bulan - 3

1 2 3 4

1 2 3 4

1 2 3 4

Kegiatan 1

Bulan - 4

Bulan - Bulan - 6 Bulan - 7 Bulan - Bulan - 9 Bulan - Bulan - Bulan – 5 8 10 11 12 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Identifikasi Masalah

2

Studi Literatur

3

Pengumpulan Data 4 Analisis Data 5 Interprestasi Data 6 Persiapan Laporan dan Publikasi Ilmiah Sumber : Penulis (2017)

18

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (2016),” Batam dalam Angka”. Diakses Juni 17. http://www.bps.go.id. Badan Pusat Statistik Indonesia. 2009. Survei Industri Mikro dan Kecil 2009. Bank Indonesia (2016),” Peraturan Bank Indonesia tentang usaha mikro, kecil, dan menengah ”. diakses Juni 2017. http:// www. bi.go.id Gandhiar, Nova, 2013. Peran Kredit BPR Bank Pasar Pada Perkembangan UMKM Di Kota Pontianak, Jurnal Curvanomic ,Vol 2, No 2. Pontianak. Kasmir (2012),” Dasar-Dasar Perbankan.” Raja Grafindo Persada. Malik, Tajuddin. 2008. Pengaruh Pemberian Kredit Kepada Sektor Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Di Sulawesi Selatan. Jurnal STIE LPI, September 2008 Vol. 5 N0.2: 65-75. Setyobudi, Andang. 2008. Peran Serta Bank Indonesia dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan. Volume 5. Nomor 2 (29-35). Soeratno dan Lincolin Arsyad. 2008. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. Susilo, Y Sri. 2008. Peran Perbankan dalam Pembiayaan UMKM di Provinsi DIY. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 14. No. 3 September 2010 (467-478). Taswan. 2010. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik & Aplikasi. Edisi II. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS dan SmartPLS. Yogyakarta. Unit Penerbitan dan Percetakan STIM YKPN. Zahro, Binti Inazatuz, 2010, Peranan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Lkms) Serta Pengaruhnya Terhadap Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) Sebagai Penggerak Perekonomian Di Indonesia, FEB Universitas Airlangga, Surabaya.

19

Lampiran 1. Tabel Anggaran 1. Honorarium Pelaksana

Honor/jam (Rp)

Waktu (jam/minggu)

Minggu

Honor (Rp)

Ketua

41,000

4

12

1,968,000

Anggota 1

37,000

4

12

1,776,000

Sub total (Rp)

3,744,000

2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Justifikasi Material Pemakaian

Kuantitas

Kertas

Harga

Biaya

Satuan (Rp)

(Rp)

12

45,000

540,000

3

450,000

1,350,000

100

3,000

300,000

Paket Internet

3

125,000

375,000

Telekomunikasi

10

150,000

1,500,000

6

165,000

990,000

Tinta printer ATK

Referensi

Sub total (Rp) 3. Perjalanan Perjalanan

5,055,000

Justifikasi Perjalanan

HargaSatuan

Kuantitas

(Rp)

Biaya (Rp)

Perjalanan survey

1

600,000

600,000

Perjalanan membagikan kuisioner

1

657,000

657,000

Sub total (Rp)

1,257,000

4. Lain-lain Kegiatan

Justifikasi

Kuantitas

HargaSatuan

Biaya

(Rp)

(Rp)

Administrasi

5

100,000

500.000

Seminar

5

150,000

750.000

Laporan

3

150,000

120.000

Pendaftaran ke jurnal ilmiah

1

300,000

300.000

Diseminasi hasil penelitian

1

370,000

370,000

Biaya tak terduga

1

474,000

474,000 2.514,000

Sub total (Rp) TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN (Rp)

12,570,000

Lampiran 2. Struktur Organisasi Tim Peneliti

No.

Nama/ NIDN

Instansi Asal

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (jam/minggu)

1.

Mortigor Afrizal Purba., S.E.Ak., M.Ak.,C.A. / 1010047402

Universitas Putera Batam

Akuntansi

4 jam per minggu selama 12 Bulan

2.

Yuliadi., S.Si., M.Ak /1010078803

Universitas Putera Batam

Akuntansi

4 jam per minggu selama 12 Bulan

Uraian Tugas Mengerjakan Bab I & II, survey ke Bank Milik Negara Di Kepulauan Riau dan mengumpulkan data laporan keuangan, diseminasi hasil penelitian, dan membuat laporan penelitian Mengerjakan Bab III, mengolah data, dan membuat laporan

Lampiran 3. Biodata Tim Peneliti A. Identitas Diri (Ketua Tim Peneliti) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin Tempat,Tanggal Lahir Jabatan Fungsional NIP NIDN E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Kantor

11 Mata Kuliah yang Diampu

Mortigor Afrizal Purba, S.E.Ak., M.Ak.,C.A. Laki-laki Pongkalan Tongah, 10 April 1974 Assiten Ahli 00724 1010047402 [email protected] 085272235888 Jl. R Soeprapto, Tembesi Batam (0778) 700-1000 1. Akuntansi Perbankan 2. Akuntansi Keuangan Dasar 3. Perpajakan 4. Metode Penelitian Akuntansi 5. Akuntasi Biaya 6. Akuntansi Manajemen

B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus

S-1 S-2 Universitas Sumatera Universitas Utara Batam Akuntansi Akuntansi 1992-1998 2013-2015

S-3

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun

Judul Penelitian

Pengaruh Informasi Akuntansi dan 1

Informasi Non Akuntansi Terhadap 2017 Keputusan Pemberian Kredit dengan Pangalaman Sebagai Variabel Moderating pada Bank Swasta Kota Batam

Dst

Pendanaan Sumber

Jumlah (Rp)

Pribadi

-

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No.

Tahun

Judul Penelitian

1

2016

Bakti

Sosial

Pendanaan Sumber

Kebersihan Pribadi

Jumlah (JutaRp) -

Pantai Air Nanti Batam

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No.

Judul Artikel Ilmiah

1

Pengaruh

Informasi

Informasi

Non

Keputusan

Pemberian

Nama Jurnal Akuntansi

Akuntansi

dan JIM

Terhadap

Kredit

Volume/Nomor/Tahun Edisi Januari 2017 Volume 1 Nomor 1

dengan

Pangalaman Sebagai Variabel Moderating pada Bank Swasta Kota Batam Dst

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 TahunTerakhir No. 1

Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Seminar

International

Financial

Judul Artikel Ilmiah

International Financial Reporting 22 Oktober 2016 -

Reporting Standard

Standard 2.

3.

Seminar

Waktu dan Tempat

Universitas Batam

Nasional Membangun Motivasi dan Jiwa 11 Februari 2017 -

Membangun Motivasi dan Entrepreneur

Universitas

Jiwa Entrepreneur

Batam

Pelatihan Metodologi dan Metodologi dan Pendekatan Audit 10

Juni

Pendekatan Audit Berbasis Berbasis International Standard of Universitas International Standard of Auditing (ISA) Auditing (ISA) Dst

Putera

Batam

Putera

2017

-

Putera

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku

Tahun

Jumlah Halaman

Penerbit

1

H. Perolehan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dalam 5–10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI*

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

1

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No.

Judul/Tema/JenisKebijakan Lainnya yang Telah Diterapkan

Publik

Tahun

Tempat

Respon

Penerapan Masyarakat

1

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) Institusi Pemberi No. Jenis Penghargaan Tahun Penghargaan 1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam laporan Penelitian Unggulan Program Studi. Batam, 16 Juni 2017 Peneliti

Mortigor Afrizal Purba, S.E.Ak., M.Ak.,C.A.

A. Identitas Diri (Anggota Tim Peneliti) 1

Nama Lengkap (dengan gelar)

Yuliadi., S.Si., M.Ak

2

Jenis Kelamin

Laki-laki

3

Jabatan Fungsional

Asisten Ahli

4

NIP

00300

5

NIDN

1010078803

6

Tempat, Tanggal Lahir

Air Tambang, 10 Juli 1988

7

E-mail

[email protected]

8

Nomor Telepon/HP

085263676101

9

Alamat Kantor

Jl. R Soeprapto, Tembesi Batam

10

Nomor Telepon/Faks Kantor

0778-700-1000

11

Mata Kuliah yang Diampu

1 . Matematika Ekonomi 2. Sistem Informasi Akuntansi 3. Komunikasi Bisnis 4. Statistik Probabilitas

B. Riwayat Pendidikan S-1

S-2

S-3

Nama Perguruan Tinggi

Universitas Andalas

Universitas Batam

Bidang Ilmu

Fisika

Akuntansi

Tahun Masuk-Lulus

2006-2011

2013-2015

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Pendanaan

No. Tahun Judul Penelitian 1

2015

Penentuan

Stadium

Sumber Kanker

Payudara Universitas

Menggunakan Fuzzy Logic di Kota Batam

Dst

Putera Batam

Jumlah (Rp) 13.000.000,-

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat 1

2014

2014

Sumber

Jumlah (Rp)

Pelatihan Cara Membedakan Kode Plastik Universitas Pada Kemasan

2

Pendanaan

500.000,-

Putera Batam

Bantuan Sosial Bola Volly dan Jaring di Universitas Perumahan Buana Impian II Tembesi

500.000,-

Putera Batam

Dst

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Artikel Ilmiah

Nama Jurnal

Volume/Nomor/Tahun

1

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No.

Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Waktu

Judul Artikel Ilmiah

Tempat

1

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir No. Judul Buku

Tahun

Jumlah Halaman

Penerbit

1

H. Perolehan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dalam 5–10 Tahun Terakhir No. Judul/Tema HKI*

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

1

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir No. 1

Judul/Tema/Jenis Kebijakan Publik Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun

Tempat

Respon

Penerapan Masyarakat

dan

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No. Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1 Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam laporan Penelitian Unggulan Program Studi.

Batam, 16 Juni 2017 Peneliti

Yuliadi, S.Si., M.Ak

Related Documents


More Documents from ""