Publikasi #1

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Publikasi #1 as PDF for free.

More details

  • Words: 5,480
  • Pages: 20
SOSIOLOGI - FISIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

seri publikasi # 1 mata kuliah sosiologi politik dokumentasi pemilu 2009 : profil aktor kelompok : nugroho dodik y. - indri prasetyawati yohanes pandhu i. - galih hapsari p. - primawestri dian p. - antonia satrianti m. made dwi y. - yesica indo j. - arief setyo n.- harjono - bayu ari pengampu : supriyadi sn, darajat tri kartono, akhmad ramdhon

Page -

1

1. Latar Belakang Komunikasi berawal dari sebuah simbol-simbol yang sederhana untuk menyampaikan maksud, pesan dan misi antar makhluk hidup. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian inormasi (pesan, odide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Berdasarkan deskripsi kegiatan yang telah kami paparkan diatas, kami menggunakan Teori Model Lasswell. Yaitu salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal oleh tokoh Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutip banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon, 1996). Menurut Drs. Jalaludin Rakhmad, M.Sc, komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Komunikasi mempunyai peranan dalam fungsi politik, sebagaimana yang disampaikan oleh Alfian dalam bukunya “Komunikasi Polik dan Sistem Politik” (1993). Bahwa komunikasi politik diasumsikan sebagai sesuatu yang menjadikan siste politik itu hidup dan diamis. Komunikasi politik mempersembahkan semua kegiatan system politik, baik masa kini, maupun masa lampau, sehingga aspirasi dan kepentingan dikonversikan menjadi berbagai kebjaksanaan. Menentukan tim dalam satu kelompok, dimana masing-masing tim terdiri dari 2- 3 orang. Kelompok kami terdapat 5 tim kecil dimana tiap tim tersebut bekerja sesuai dengan calon legislatif yang telah ditentukan. Setiap tim kecil meloby dan mengkonfirmasi calon legislatif masing-masing. Tiap tim melakukan wawancara dan aktif dalam mengikuti sosialisasi serta kampanye sesuai dengan agenda calon legislatif tersebut. Setelah tiap tim mengikuti sosialisasi yang sesuai dengan agenda calon legislative, kami menuliskan laporan hasil wawancara maupun sosialisasi yang digunakan sebagai bahan presentasi. Serta kami menuliskan dalam log book maupun lembar kerja untuk tiap-tiap anggota. Pada kegiatan

Page -

2

terakhir, kami melakukan analisa terhadap hasil penelitian yang kemudian kami rangkum dalam sebuah laporan akhir. 2. Analisa Kasus Pertama Analisa profil dari data awal yang diberikan, salah seorang caleg yang kami teliti memiliki nuansa baru dalam perkembangan sejarah demokrasi. Dengan bermodalkan suatu keinginan yang tinggi untuk memberikan perubahan yang ditawarkan pada masyarakat pasar. Dimana komunitas orang pasarlah yang memberikan semangat untuk beliau agar mencalonkan menjadi caleg, dimana beliau memiliki latar belakang pendidikan yang cukup serta pengalaman berorganisasi, hal ini dilakuka agar dapat melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat mikro (pedagang – pedagang kecil) karena menurut beliau masyarakat mikrolah yang memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi. Berdasarkan pemaparan visi dan misi partai HANURA yang dipilhnya sebagai pilihan parpol untuk mencalonkan diri, tidak melenceng jauh dengan visi dan juga misi pak Wiharto tidak melenceng jauh beliau melihat segala hal berdasarkan hati dan juga selalu berhubungan dengan filosofi beliau, melihat hanura memiliki nilai dasar peerjuangan dimana beliau mengharapkan pemberdayaan pada masyarakat mikro dimana nantinya mereka akan menciptakan suatu ketahanan social yang berlandaskan pada kultur masyarakat, karena masyarakat pasar atau pedagang kecil adalah penyelamat perekonomian pada masa krisis, karena para pedagang pasar adalah orang – orang yang mandiri, karena itu perubahan social berasal dari masyarakat dan aspek ekonomi itulah yang menjadi landasan pokok, maka beliau kurang setuju terhadap pembangunan mal – mal, carefour, dan juga supermarket dikota solo, hal itu membuat kondisi dalam kota solo mengalami banyak perubahan dan berakibat buruk untuk pengusaha maupun pedagang kecil yang kalah saing dengan penanam modal asing. Argument – argument yang dikemukakan oleh pak Wiharto karena jikalau pasar hilang maka kita akan kehilangan kultur dari suatu masyarakat yang mana hubungan patron dan juga client masih ada, yang nantinya akan berkelanjutan dimana kesejajaran patron dan client bukannya terstratifikasi, karena semakin banyak mal – mal dan carefour maka bisa – bisa kita akan kehilangan kultur sebagai bangsa Indonesia dan warga solo khususnya.hal

Page -

3

ini bisa sangat riskan karena mana ada seorang bangsa kehilangan jati dirinya . maka mungkin nantinya untuk solo sendiri seharusnya melakukan pembatasan terhadap pembangunan yang sifatnya industrialisasi dan pastinya akan merujuk ke arah kapitalisme yang sangat merugikan. 2.1. Strategi Kampanye

Berikut merupakan gambaran strategi kampanye yang diterapkan : a.

Lebih cenderung pada penggunaan media-media kampanye (brosur, pamflet, stiker, dll) penggunaan kata-kata yang santai dan tidak menimbulkan janji

b.

lebih berproses pada ruang-ruang juga tempat dan sasarannya

c.

menghindari money politik

d.

menggunakan sebuah jaringan-jaringan komunitas pedagang, saudara, dan kampanye masih besifat kekeluargaan

e.

melakukan hal-hal spontanitas yang merupakan ekspresi seni dirinya

f.

tanpa tim sukses akan tetapi menggunakan sedulur sukses yang dinamakan kadangkadang kuda hitam

g.

lebih kearah penawaran dari pada ke sebuah janji

Penerapan dan penggunaan kata-kata yang santai dan tidak bersifat janji tetapi berupa penawaran, dalam penggambaran yang diberikan beliau kepada saya strategi ini cukup bagus dan juga ada nilai lebih yang beliau berikan terhadap pola kampanyenya, bisa dibuktikan karena adanya cara pengkampanyean dirinya dengan memasang sebuah spanduk dikuburan ( disitu beliau mengatatan bahwa sebenarnya beliau melakukan hal tersebut adalah agar mengingatkan beliau aakn kematian dan juga berharap akan adanya restu atau sesuatu yang baik dari orang – orang yang telah tiada dan inilah salah satu pola kampanye beliau yang spontanias beliau lakukan sendiri menacapkan atribut kampanye dikuburan, dengan berorientasi pada keadaan yang apa adanya dimana beliau adalah seseorang caleg yang bisa dikatakan baru dan juga underbugedting beliau menggunakan saudara-saudaranya untuk menjadi sebuah tim sukses beliau, pengunaan kata-kata yang santai dan juga agak berbeda merupakan inovasi baru dalam kampanyenya, melakukan

Page -

4

hal-hal yang spontanitas dan jejaringan berupa sebuah komunitas dimana didalamnya terdapat orang-orang yang satu pandangan memudahkan beliau dalam menginformasikan pencalonan dirinya juga efektif dan efisien untuk menekan biaya kampanye yang tidaklah sedikit.

3. Analisa Kasus Kedua Dari data dan analisa kelompok kami dapat menganalisa bahwa saudara Danang memang layak mencalonkan kembali menjadi anggota legislative Kabupaten Karanganyar. Karena dapat dilihat dari background beliau yaitu sebagai seorang yang berpendidikan tinggi dan beliau juga mempunyai pengalaman dalam bidang organisasi baik itu organisasi politik, akademis, social dan ketrampilan. Di samping itu perlu digaris bawahi bahwa beliau juga seorang yang masih berusia muda bagi seorang anggota legislative ini menjadi warna baru di DPRD Karanganyar. Selama menjabat pada periode 2004-2009 track record beliau juga tidak pernah tersangkut masalah atau kasus yang dapat mencemari citra buruk beliau dan DPRD Karanganyar. Maka tidak heran kalau beliau pada pemilu 2004 mampu melenggang mulus merebut kursi di DPRD. Selain ditunjang dengan keramahan dan keakraban terhadap sesama yang menjadi kunci beliau. Dari visi dan misi tersebut di atas, jelas bahwa saudara Danang mempunyai visi dan misi yang tidak jauh berbeda atau melenceng dari visi dan misi partai yang mengusungnya, yaitu PKP Indonesia (PKPI). Walaupun sayang sekali saat wawancara saudara Danang tidak mengutarakan visi dan misi yang sangat banyak tapi hanya satu yaitu menyangkut dengan pembinaan generasi muda di Karanganyar yang dipandang beliau belum terbina dengan baik. Dan ini sudah sesuai dengan visi PKPI yang menyatakan bahwa “DPP, DPK dan jajaran PKP INDONESIA di daerah harus mampu mengajak semua potensi kebangsaan untuk memperkuat rasa persatuan dan keadilan serta mencegah berkembangnya rasa kedaerahan yang sempit”. Ini bisa diartikan bahwa pemuda merupakan potensi bangsa yang harus dibina sejak awal sebagai dasar regenerasi pemimpin bagi bangsa Indonesia.

Page -

5

Visi dan misi beliau juga sama dengan misi PKPI terutama poin 6 dan 7 yaitu Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk meningkatkan kehidupan mereka kearah yang lebih baik terutama masyarakat pra-sejahtera .Dan Mencerahkan wawasan masyarakat luas akan tanggungjawab bersama terhadap bangsa dan negara, terutama kepada para pejabat pemerintahan dan pejabat negara. Dari sini saudara Danang mempunyai keinginan yang bagus yaitu supaya para pemuda khususnya di Karanganyar mempunyai sikap yang kritis dan mempunyai jiwa yang bertanggungjawab terhadap tugas, pekerjaan dan jabatan yang mereka terima. Maka kelompok kami menyatakan sangat setuju dan mendukung terhadap visi dan misi yang dibuat oleh saudara Danang, dengan alasan tidak melenceng dari visi bangsa dan negara sebagaimana tertuang didalam Pembukaan UUD 1945, yaitu: “Menjadi Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur” dan tidak melenceng dari visi dan misi PKP Indonesia selaku partai sebagai kendaraan politiknya. Di samping juga visi dan misi beliau sangat cocok diterapkan di Karanganyar.

3.1. Strategi Kampanye

Sosialisasi ke masyarakat yang dilakukan oleh saudara Danang yaitu melalui cara penyebaran atribut atau gambar bergambar PKPI, terutama tentang beliau tanpa menghilangkan logo partai. Hasil analisis kelompok kami, kami memandang bahwa strategi kampanye yang diusung saudara Danang sangat bagus. Karena beliau menekankan pada sosialisasi kepada warga sehingga menggambarkan kalau beliau ingin lebih dekat dengan warga dan merangkul warga terutama berbaur dengan masyrakat tanpa memandang perbedaan statusnya. Inilah yang akan membuat masyarakat terkesan dan merasa diperhatikan oleh seorang anggota dewan. Dari sini mungkin akan tercipta sebuah hubungan yang erat dan chemistry yang kuat dimana dapat dimungkinkan terciptanya sebuah kerja sama. Saudara Danang dalam rangka sosialisasinya ke warga dan anggota Karang Taruna Perumahan Griya Papahan Indah menyepakati akan membantu pendanaan bagi pembangunan perbaikan lapangan di perumahan tersebut. Bahkan bersedia membantu sebesar Rp 6.270.000,00. Beliau membantu karena sudah adanya hubungan yang erat

Page -

6

dengan warga disana, dan warga pun menyambut dengan terbuka karena sudah mengenal sosok beliau.

3.1. Dokumentasi Kampanye

Dari kelompok kami menanggapi bahwa saudar Danang ingin mewujudkan suatu harapan dengan membantu warga di mana inilah yang menjadi suatu kampanye beliau. Akan tetapi beliau tidak menginginkan berapa banyak suara yang harus terwujud dari TPS di perumahan itu. Tapi beliau membantu secara ikhlas tanpa meminta sesuatu yang bersifat memaksa. Strategi kampanye inilah yang mempunyai resiko yang besar tapi akan sangat berhasil jika sebelumnya antara dua belah pihak sudah mempunyai hubungan yang saling mempercayai satu sama lainnya. Dan di buktikan dengan di dapatnya 54 suara dari 1 TPS di perumahan tersebut padahal terdapat 2 TPS di perumahan itu. Dan sayang di TPS ke 2 kami tidak mendapat hasilnya. Angka yang cukup besar bagi beliau mengingat dapilnya yang sangat ketat. Dari analisa kelompok kami mengenai kegagalan saudara Danang maju kembali menjadi anggota dewan, bukan karena strategi kampanyenya tapi dapat di uraikan sebagai berikut : a.

PKP Indonesia hanya memasang satu calon di Dapil 4 sehingga tidak ada bantuan dari calon lain untuk mendongkrak suara partai dan calon yang ada

b.

Dapil 4 merupakan dapil neraka, ini dibuktikan tidak ada yang dominan dalam perolehan suara masing-masing calon. Para caleg di dapil 4 juga banyak yang menyatakan bahwa Dapil 4 ini merupakan yang paling sulit. Dulu saudara Danang lolos menjadi Anggota Dewan lewat Dapil 2

c.

PKP Indonesia belum menjadi partai yang besar sehingga belum banyak masyarakat yang mengetahui akan partai tersebut

d.

Belum bekerjanya secara optimal team sukses dalam sosialisasi karena terdapat beberapa suara yang seharusnya menjadi lumbung yang maksimal tapi berkurang suaranya.

Page -

7

4. Analisa Kasus Ketiga

Ibu Anna ini tergabung dalam Partai Damai Sejahtera, yaitu suatu partai yang memang kebanyakan mayoritas yang menjadi anggota partai tersebut adalah orang–orang Kristen. Dan dapat kita lihat bahwa Ibu Anna adalah seorang yang beragama Kristen, tetapi itu bukan alasan ibu Anna bergabung dengan PDS. Beliau memilih dan bergabung bersama ke PDS karena beliau melihat bahwa visi dan misi dari PDS adalah kebebasan untuk beragama dan beribadah adalah suatu hak, jadi Beliau lebih menginginkan masuk ke dalam partai ini karena melihat partai ini memiliki visi misi yang baik dan Beliau juga mengetahui bahwa sampai sekarang dalam PDS belum tercoreng namanya dan terlibat kasus korupsi. Sekarang banyak sekali caleg, yang hanya modal nekat untuk mengikuti pemilu kali ini. Banyak caleg yang pendidikannya tidak tinggi, hanya pada lulusan SMA, bahkan ada yang belum lulus SMA, ada pula seorang pedagang dengan pendidikan yang tidak begitu tinggi. Dan mungkin karena factor–factor ini lah yang menyebabkan banyaknya caleg yang asal– asalan tidak berhasil merebut kursi anggota legislative. Sedangkan Ibu Anna adalah seorang caleg yang memiliki pendidikan yang tinggi. Beliau menyelesaikan pendidikannya dari TK sampai selesai pada bangku kuliah dan menyandang Sarjana Pendidikan Agama Kristen. Pendidikan adalah salah satu penentu kesuksesan juga dalam pemilihan calon legislative ini, karena kemungkinan semakin tingginya pendidikan seseorang maka orang tersebut bisa lebih dipercaya oleh masyarakat sekitar yang akan memilihnya. Pendidikan yang Ibu Anna ikuti sangat mendukung Beliau jika maju menjadi calon legislative, sarjana Pendidikan Agama Kristen ini tentunya dapat lebih memperdalam sifat agamis namun tetap tidak lupa pada nilai nasionalis berbangsa dan bernegara. Karena kita tahu bahwa dalam setiap agama pasti diajarkan untuk patuh pada pemerintahan. Jadi hal ini memiliki kesinambungan dan keseimbangan antara nilai rohani dan bernegara. Selain pendidikan yang mempengaruhinya, pekerjaan juga mempengaruhi kesuksesan beliau menjadi anggota legislative. Pertama kali Beliau menjadi guru agama di dua SMA selama kurun waktu 8 tahun, lalu Beliau bekerja menjadi kontraktor selama 11 tahun, dan akhirnya bekerja menjadi anggota dewan sampai sekarang. Pekerjaan sebagai kontraktor

Page -

8

yang sudah berakhir pada tahun 2007 dan pekerjaannya Ibu Anna sekarang sepertinya menghasilkan penghasilan yang besar. Penghasilan yang besar ini sebenarnya adalah modal Ibu Anna untuk mencapai suatu kesuksesan dalam merebut kursi dewan. Seperti membuat pamplet, membuat sticker, selebaran, serta biaya untuk obat gratis ataupun biaya yang lain pastinya mengeluarkan penghasilan yang banyak. Dengan penghasilan yang dimiliki Ibu Anna ini dapat menunjang kesuksesan yang Beliau raih. Tidak hanya pendidikan saja yang berpengaruh, pekerjaan serta pengalaman yang cukup sangat berpengaruh untuk mencapai suatu kesuksesan. Visi ibu Anna adalah melayani masyarakat dalam keadaan apapun. Pada saat wawancara, Ibu Anna mengutarakan maksud dari visi Beliau ini, yaitu walaupun dalam keadaan apapun atau sesibuk apapun Ibu Anna akan siap melayani masyarakat. Memang benar menjadi calon anggota legislatif pasti banyak sekali kegiatannya dan sangatlah sibuk. Tapi walaupun sibuk sebisa mungkin tetap membantu masyarakat yang sedang membutuhkan, dan mungkin inilah salah satu kunci kesuksesan dari Ibu Anna untuk melangkah menjadi anggota legislatif.

Sesibuk apapun Beliau, tapi ada kesempatan untuk melayani

masyarakat, dan mungkin karena hal tersebut masyarakat menjadi lebih respect kepada Ibu Anna dan hal itu yang menyebabkan kesuksesan yang diraih oleh Ibu Anna. Sedangkan visi dari Partai Damai Sejahtera adalah mereka menginginkan masyarakat Indonesia yang bebas beribadah, rukun, damai dan sejahtera, dan memiliki hak dan kewajiban yang sama di Indonesia ini, walaupun masyarakatnya berbeda–beda, tapi harus tetap bisa bersatu seperti pada Bhineka Tunggal Ika. Disini dapat dilihat visi dari PDS dan visi dari Ibu Anna sangatlah berbeda, tapi walaupun berbeda kita dapat melihat bahwa memang masyarakat Indonesia itu berbeda–beda. Dan dalam visi Ibu Anna, Beliau akan melayani masyarakat yang tidak sama tentunya pasti Beliau akan tetap melayani masyarakat yang berbeda–beda, berbeda dalam hal apaun dari kebutuhan masyarakat tersebut ataupun yang lainnya tanpa ada diskriminasi sesuai dengan visi dari PDS.

Page -

9

Dapat ditegaskan sekali lagi bahwa melayani dalam keadaan apapun menuntut seseorang tidak membedakan apaun. Bila seorang mau melayani dengan tulus hati maka kerukunan, damai, dan sejahtera niscaya dapat terjadi di Indonesia. PDS merupakan partai yang agama yang nasionalis, walaupun tetap mengusung nilai kristiani namun hal itu dapat dikesinambungkan dengan hal yang berbau nasionalis, jadi tidak melulu soal agama dan agama. Maka karena itu kebebasan beragama sangat ditekankan disini, agar setiap individu dapat beragama sesuai dengan keyakinan masing – masing seperti yang diatur dalam UUD 1945 pasal 28E. Sedang misi ibu Anna yaitu aspirasi masyarakat dapat tersampaikan dan didengarkan oleh pemerintah. Misi ini disampaikan ibu Anna bahwa apabila Ibu Anna terpilih dan lolos menjadi anggota legislative maka Beliau akan menolong masyarakat yang akan mengutarakan aspirasi mereka langsung kepada pemerintah. Karena bila masyarakat menyampaikan suatu aspirasi ke pemerintahan, terkadang tidak dihiraukan oleh pemerintah. Jadi kalau Beliau bisa terpilih Beliau akan menolong masyarakat untuk menyampaikan secara langsung aspirasi apa saja kepada pemerintah, dan mungkin tidak hanya didengarkan oleh pemerintah saja tetapI, kalau bisa Pemerintah juga bisa untuk mengambil tindakan. Misi dari Ibu Anna sebenarnya hampir sama dengan visi dari PDS. Kalau misi dari Ibu Anna adalah aspirasi masyarakat dapat tersampaikan dan didengarkan oleh pemerintah sedangkan visi dari PDS itu mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa diskriminasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Lewat Ibu Anna, Beliau menginginkan bahwa aspirasi masyarakat itu dapat

tersampaikan dan didengarkan oleh pemerintah dengan porsi yang sama atau hak dan kewajiban yang sama tanpa adanya diskriminasi dari para pemerintah itu sendiri. Membangun budaya saling percaya, tanpa ada pembedaan itulah salah satu maksud dari misi Ibu Anna. Kita tahu bahwa masalah di Indonesia adalah karena keanekaragaman yang dimiliki membuat orang satu sama lain saling berprasangka. Yang dimaksud dengan melayani dalam keadaaan apapun adalah walaupun orang itu lain suku, agama maupun ras, Ibu Anna akan tetap melayani dengan berdasarkan kepercayaan terhadap sesame, serta tetap berintegritas terhadap sesama. Visi dan misi harus dijalankan dengan simbang dan tetap

Page - 10

harus dilakukan walaupun sesorang tidak jadi dalam anggota dewan. Bila sesorang mempunyai visi dan misi di dalam hidup dan itu dilaksanakan dalam kehidupan kita, maka pasti negara Indonesia akan selangkah bisa lebih maju.

4.1. Strategi Kampanye Dalam Pemilu ini, strategi kampanye yang dilakukan adalah sebagai berikut : a.

Sosialisasi yang dilakukan dirumah warga, dengan menggunakan acara seperti PA (Pendalaman Alkitab), seperti di salah satu rumah warga yang ada di Depok

b.

Pengobatan gratis yang diberikan oleh warga, seperti yang dilakukan di Gereja El Gibbor

c.

Pemasangan spanduk yang ada di jalan raya, pembagian pamphlet, membuat Tshirt dan membuat stiker

d.

Menjadi pembicara pada saat kebaktian di beberapa Gereja.

Ini adalah beberapa strategi dari Ibu Anna Budhiarti yang dilakukan selama masa kampanye, yang dilakukan untuk menarik masyarakat agar memilih Ibu Anna. Karena strategi tersebut, membuat Ibu Anna lolos dan sekarang menjadi anggota legislative. Sosialisasi dirumah salah satu warga yang berada di Depok, selain sosialisasi mengenai pencontrengan, juga suatu pengenalan kepada warga yang belum mengetahui siapa Ibu Anna. Dan pastinya waktunya mempromosikan diri, karena pada saat sosialisasi tersebut Ibu Anna mengatakan bahwa kita harus memilih pertama partai yang bebas korupsi seperti partai yang sudah membesarkan Ibu Anna yaitu PDS (Partai Damai Sejahtera), karena memang orang–orang di PDS sampai sekarang belum ada yang tersandung masalah korupsi. Selanjutnya Ibu Anna meyakinkan para warga bahwa Beliau adalah salah satu calon legislative yang baik, jujur, mau membantu masyarakat dan dapat bertanggung jawab apabila Beliau terpilih menjadi anggota legislative. Dan pada akhir acara juga dilakukan pembagian pamplet. Sosialisasi menjadi sangat penting karena para peserta pemilu dapat dengan nyata bertemu calon legislative secara face to face yang menguraikan visi dan misi mereka. Sehingga peserta pemilu dapat mengukur kemampuan seorang calon legislative

Page - 11

itu, mulai dari cara dia berpikir, tutur katanya ataupun sifatnya, apakah sesorang layak untuk menjadi pemimpin. Selanjutnya yang dilakukan oleh Ibu Anna adalah penyelenggaraan pengobatan gratis yang diselenggarakan di Gereja El Gibbor. Hal ini juga merupakan salah satu strategi kampanye yang dilakukan Ibu Anna, banyak sekali warga sekitar ataupun warga Gereja yang tertarik. Pada pengobatan gratis tersebut Ibu Anna turun tangan langsung pada pengobatan gratis tersebut Beliau yang memberikan obat–obatan kepada para warga tersebut, dan suami Ibu Anna sendiri juga langsung turun tangan, kebetulan suami Beliau adalah dokter. Dengan cara Ibu Anna turun langsung membantu memberi obat–obatan kepada para pasien inilah membuat Ibu Anna dapat lebih dekat kepada para warga dan dapat mempromosikan dirinya. Selain itu di kantong obat yang diberikan oleh Ibu Anna kepada warga yang sudah mengikuti pengobatan tersebut didalamnya terdapat sticker beserta kartu yang bergambar beliau dalam bentuk karikatur. Pengobatan yang dilakukan di gereja tidak dimaksudkan untuk diskriminasi. Walaupun dilakukan digereja namun pengobatan yang dilakukan Ibu Anna tetap untuk umum,, bahkan dari kalangan umat muslim pun banyak yang datang berobat. Hal itu sangat luar biasa karena tidak ada pembedaan antar agama. Strategi kampanye yang lainnya adalah pemasangan gambar Ibu Anna yang ada disepanjang jalan. Tidak hanya Ibu Anna saja yang memasang gambar dirinya tapi hampir semua caleg juga memasang gambar mereka di pinggir jalan, hal ini dilakukan agar para masyarakat dapat mengenal, wajah caleg tersebut beserta namanya juga. Gambar ini dipasang di wilayah–wilayah yang strategis, serta berjumlah banyak. Semakin banyak gambar yang dipasang maka orang akan semakin mengingat wajah calon legislative. Bila foto seseorang dipasang dengan artis maka akan mengundang perhatian dari warga yang melintas. Mengetahui hal ini maka Ibu Anna dalam strateginya pun juga berfoto dengan artis Tamara Geraldine yang artis sekaligus calon legislative propinsi. Warga yang melintas pun kemungkinan akan dapat mengingat–ingat wajah dan nama Ibu Anna.

Page - 12

Ibu Anna, adalah orang yang berada, dapat kita lihat dari strategi–strategi Ibu Anna. Di mobil beliau juga dipasang stiker mobil untuk mempromosikan diri beliau. Mobil ini sangat mendukung karena merupakan alat transportasi yang mobile dibawa kemana–mana. Maka secara otomatis, mau tidak mau orang–orang yang berada di belakang mobil Ibu Anna ini akan membaca dan melihat stiker mobil ini. Orang–orang akan dapat mengingat wajah dan nama calon legislative bila mereka sering menemukan hal ini terus–menerus. Dan hal inilah juga merupakan salah satu factor yang membuat Ibu Anna bisa menang, karena membuat pamphlet, kaos, stiker, dan kampanye seperti itu hanya dapat dilakukan oleh para calon legislative yang berada tentunya. Kaos ini dibagikan pada waktu kampanye bersama dengan seluruh caleg Partai Damai Sejahtera. Dengan pembagian kaos maka warga dapat merasa senang dan Ibu Anna pun mendapat keuntungan yaitu nama dan wajah dapat terus diingat seterusnya, bahkan walaupun sesudah pemilihan sekalipun. Kampanye kolektif bersama juga merupakan salah satu strategi kampanye yang dapat menarik warga masyarakat, untuk memilih salah satu calon legislative. Kampanye partai ini bila meriah dan program yang ditawarkan menarik maka dapat mebuat warga untuk memilih partai tersebut. Partai Damai Sejahtera sendiri memakai program potong rambut gratis karena dinilai unik, pengobatan gratis karena berhubungan dengan kemanusiaan, band untuk sarana menghibur warga, dan minum susu gratis sebagai sarana kesehatan. Kampanye kolektif ini telah mencakup berbagi macam hal yang sangat berguna. Dengan kampanye ini maka warga diharapkan untuk memilih Partai Damai Sejahtera sekaligus para calon legislatifnya. Selain hal tersebut yang membuat Ibu Anna sukses melangkah menjadi anggota legislative adalah Ibu Anna ini merupakan sosok Caleg yang sabar, halus tutur katanya, dekat dengan masyarakat serta sederhana karena selama kami mengikuti itu yang kami lihat dari susuk Ibu Anna. Karena hal itulah mungkin yang membuat Ibu Anna lolos menjadi anggota legislative. Perlu digarisbawahi orang yang santun dan cerdas akan mendapat perhatian lebih dari warga masyarakat.

Page - 13

5. Analisa Kasus Keempat Dilihat dari latar belakang keluarga, Ibu Arum berasal dari latar belakang keluarga yang cukup mampu. Ayahnya bekerja di sebuah LSM yang menangani masalah perburuhan. Sedangkan Ibu Arum bekerja sebagai pegawai salon dan membuka warung makan spesial bebek goreng. Ibu Arum tidak berpengalaman dalam bidang perpolitikan. Namun dengan bantuan ayahnya yang mempunyai cukup banyak relasi aktor politik, Ibu Arum percaya bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk bersaing di dunia politik, walaupun pada kenyataannya Ibu Arum hanya mendapatkan 38 suara dalam Pemilu Legislatif 9 April lalu. Kelompok kami telah menganalisis antara visi dan misi Partai Republika Nusantara dengan Ibu Arum, yang dapat dilihat sebagai berikut : a.

Dalam hal menjaga keutuhan NKRI, berdasarkan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945. Dilihat dari visi Ibu Arum sudah terlihat adanya keinginan untuk mewujudkannya, dengan cara memperbaiki intelektualitas sumber daya manusia Indonesia

b.

Dalam visi ke 2 Partai RepublikaN yaitu memulihkan taraf hidup rakyat menuju perwujudan cita – cita luhur bangsa sesuai amanat UUD 45, Ibu Arum mewujudkannya dalam bentuk peningkatan kualitas di bidang kesehatan dengan mengadakan pengobatan gratis.

c.

Dalam visi ke 3 Partai RepublikaN yaitu memberdayakan semua potensi sumber daya

alam

setinggi–tingginya

untuk

kesejahteraan

masyarakat

dan

meningkatkan sumber daya manusia Indonesia agar hidup setara dalam persaingan global. Tidak ada perwujudan visi dari Ibu Arum sendiri. d.

Dalam visi ke 4 Partai RepublikaN yaitu Menumbuhkan wawasan kebangsaan dan kenegaraan agar dapat mewujudkan pemerintahan yang adil, bersih, dan bermartabat, melindungi segenap rakyat dalam suasana demokratis menuju peradaban Indonesia baru, Ibu Arum mewujudkannya dalam bentuk perubahan di dalam kursi Dewan yang selama ini tercoreng dengan tindakan korupsinya.

e.

Misi Partai RepublikaN lebih mengarah keterwujudannya dalam hal kualitas mutu kepartaian. Sedangkan Ibu Arum lebih berorientasi pada kesejahteraan

Page - 14

kehidupan kaum buruh dan derajat kaum wanita, sehingga antara misi partai dengan misi pribadi caleg kurang ada sinkronisasi antara satu dengan yang lain.

5.1. Strategi Kampanye Dalam melakukan kampanye ini, ibu Arum tidak memakai Kader dalam kampanye secara pribadi. Sosialisasi lebih mengarah ke cara “door to door” supaya masyarakat lebih mengenal secara pribadi dan dari hati ke hati, apalagi setelah diresmikannya “kampanye damai” hal tersebut lebih mencerminkan jiwa dalam Partai Republikan. Adapun cara lain yang ditempuh untuk menarik partisipasi warga yaitu dengan mengadakan pengobatan gratis, mengadakan bazaar ,serta ikut dalam acara sosialisasi cara penyontrengan. Sosialisasi diadakan dengan cara mengadakan pengobatan gratis dan pasar murah serta ikut dalam acara sosialisasi cara penyontrengan. Dilihat dari sosialisasi yang diselenggarakan, Ibu Arum mempunyai konsep acara yang bagus. Akan tetapi ketika beliau menyampaikan orasinya, beliau mempunyai komunikasi politik yang kurang baik dengan para pengunjung, serta beliau kurang bisa melakukan interaksi dengan sesama caleg dan dengan massa Gambar di atas adalah gambar sosialisasi Partai Republika Nusantara di Gedung Olahraga Bendhosari, Pajang hari Selasa, 24 Maret 2009. Sosialisasi ini dilakukan dengan kegiatan berupa pengobatan gratis dan penjualan sembako murah, per kupon Rp 10.000,00. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 400 pengunjung. Dalam sosialisasi ini, semua kegiatan berjalan lancar dan sesuai rencana. Walaupun dalam keadaan yang cukup panas, masyarakat tetap semangat dalam mengikuti acara. Acara dimulai dengan pengenalan semua calon legislative dari Partai Republika Nusantara, yang dilanjutkan oleh orasi dari para caleg. Kemudian menginjak puncak acara, kegiatan diisi dengan panggung hiburan. Tetapi ketika berorasi, ibu Arum tidak begitu terlihat semangat. Mungkin karena beliau tidak pandai berbicara atau karena tidak terlalu bersemangat dalam bersaing dengan anggota calon legislative lainnya.

Dalam kampanye ini dilakukan secara terbuka oleh Partai RepublikaN, kampanye ini berlangsung di lapangan Solo Elok, Jebres hari Sabtu, 4 April 2009. Kegiatan yang

Page - 15

dilakukan tidak jauh berbeda dengan kampanye sebelumnya. Kampanye terbuka ini diisi dengan sambutan dari Ketua Partai Republika Nusantara, orasi partai yang dilakukan oleh seluruh calon legislatif, panggung hiburan, serta pengobatan gratis. Dalam kampanye ini, ternyata mendapat antusias yang cukup besar dari masyarakat sekitar.

6. Analisa Kasus Kelima Dilihat dari latar belakang seorang Bambang Santosa, beliau memang layak untuk maju sebagai Calon Legislatif Kabupaten Sukoharjo. Karena beliau mungkin telah berpengalaman dalam urusan berorganisasi. Beliau juga sebelumnya menjabat sebagai Ketua PAC PDI P Baki, jadi kemampuan dalam menghadapi masalah-masalah dalam organisasi mungkin sudah teruji. Dengan jabatannya sebagai Ketua, beliau tentunya mempunyai anak buah yang bisa membantu dalam usahanya sebagai calon wakil rakyat. Walaupun mungkin sebagian orang masih ada yang meragukan dengan kemampuannya, karena waktu mudanya beliau pernah menjadi ketua preman di wilayah tempat tinggalnya. Tapi hal itu tidak menjadi masalah bagi seorang yang sekarang memiliki usaha belut goreng ini. Dan mungkin hal ini menjadi warna baru di DPRD Sukoharjo. Dari visi dan misi tersebut di atas, dapat menunjukkan bahwa Bp Bambang mempunyai visi dan misi yang tidak jauh berbeda dari visi dan misi partai yang mengusungnya, yaitu PDI P. Meskipun pada saat wawancara beliau hanya mengutarakan beberapa visi dan misi saja, tapi mungkin itulah yang bisa beliau utarakan. Diantara Visi Misinya yaitu “Menghimpun, membangun dan menggerakkan kekuatan rakyat guna membangun masyarakat Pancasila.” Ini sama dengan misi dari PDI P pada poin 4. Jadi, beliau ini mempunyai niat untuk menghimpun dan menggerakkan masyarakat Sukoharjo demi membangun masyarakat yang berpegang teguh pada dasar negara yaitu Pancasila. Tentunya dengan kendaraan politik yang mengusungnya yaitu PDI Perjuangan. Dengan PDI P yang notabene adalah Partai Besar ini beliau memang lebih mudah untuk mencari dukungan.

Visi dan misi beliau juga bertujuan sama dengan visi PDI P terutama poin 4 dan 5 yaitu Memperjuangkan kepentingan rakyat di bidang ekonomi, sosial, budaya secara demokratis. Dan Berjuang mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional guna

Page - 16

mewujudkan pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia, Memajukan Kesejahreraan Umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dari sini beiau mempunyai keinginan yang baik yaitu supaya masyarakat Indonesia, khususnya di Sukoharjo lebih sejahtera dan lebih mempunyai SDM yang tinggi serta supaya masyarakat ini lebih maju dalam bidang ekonomi, pendidikan,sosial budaya yang demokratis. Menurut kelompok kami, Bp Bambang Santosa merupakan orang yang idealis, karena Beliau sangat mengemban amanah dari Partainya untuk maju sebagai Calon Legislatif. Maka kelompok kami menyatakan sangat setuju dan mendukung terhadap visi dan misi dari Bp Bambnag tersebut. Dengan alasan tidak melenceng dari kepribadian bangsa dan negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dan berlandaskan Pancasila.

6.1. Strategi Kampanye : Dalam Pemilu ini, strategi kampanye yang dilakukan oleh Bp Bambang Santosa adalah sebagai berikut : 

3 bulan sebelum Pemilu sudah merapat (membaur) dengan masyarakat.



Mendatangi dalam pertemuan ditingkat RT/RW ( Karang Taruna, PKK, dll)



Pemasangan spanduk yang ada di jalan-jalan desa, pembagian pamflet, membuat T-shirt dan membuat stiker.

Ini adalah beberapa strategi dari Bp Bambang Santosa yang dilakukan selama masa kampanye, tentunya dengan tujuan untuk menarik masyarakat supaya memilih Bp Bambang sebagai Anggota Dewan. Dan strategi tersebut sudah cukup bagus bagi seorang calon legislatif. Dari strategi kampanye tersebut dapat menggambarkan bahwa beliau ingin lebih dekat dengan warga dan bisa berbaur dengan masyarakat tanpa memandang perbedaan statusnya. Hal ini sudah sesuai dengan visinya sebagai calon legislatif. Inilah yang akan membuat masyarakat terkesan dan merasa diperhatikan oleh soorang anggota dewan. Dan dari sini akan tercipta sebuah hubungan yang erat dan kuat dimana dapat dimungkinkan terciptanya sebuah kerjasama. Gambar di atas adalah sosialisasi di rumah salah satu warga yang berada di Dusun Sudinan, Baki Sukoharjo ini, selain sosialisasi mengenai pencontrengan, juga suatu

Page - 17

pengenalan kepada warga atau berinteraksi langsung dengan warga. Dan tentunya dalam kesempatan tersebut beliau juga mempromosikan diri, karena dalam sosialisasi tersebut Bp Bambang mengatakan bahwa kalau yang dekat dengan kita saja ada yang menjadi Calon Wakil Rakyat, kenapa harus memilih yang jauh-jauh. Selanjutnya dikesempatan yang sama, beliau juga meyakinkan para warga yang hadir dalam acara tersebut bahwa beliau adalah calon legislative yang baik, mau membantu masyarakat dan dapat bertanggung jawab apabila terpilih menjadi anggota legislative. Dalam acara tersebut Bp Bambang juga menyetujui untuk membantu warga tersebut dalam proyek pembuatan jalan desa.Beliau membantu karena sudah adanya hubungan yang terjalin sangat baik dengan masyarakat disana, dan wargapun menyambut dengan terbuka atas bantuan yang beliau berikan. Sosialisasi menjadi sangat penting karena para peserta pemilu

dapat secara langsung bertemu atau bertatap muka dengan calon

legislative yang mengemukakan visi dan misi mereka. Sehingga dengan demikian peserta pemilu dapat mengukur dan menilai kemampuan seorang calon legislative itu, mulai dari cara dia berikir, tutur katanya maupun sifatnya, apakah seseorang layak untuk menjalankan amanah bagi rakyat menjadi anggota legilatif. Gambar di atas menunjukkan suasana di kediaman Bp. Bambang Santosa, yang akan berkampanye. Sejumlah sipatisan PDI P terlebih dahulu berkumpul di rumah Bp Bambang untuk mendapatkan pengarahan dari beliau dan tentu saja juga untuk sekedar mendpat jatah makan dahulu. Pada kesempatan itu merupakan kampanye putaran terakhir yang dilakukan oleh PDI P. Jadi pada hari itu juga merupakan kampanye keseluruhan dari PDI P se Sukoharjo yang di pusatkan di Alun-alun Sukohajo. Pada kampanye tersebut juga di hadiri oleh Fungsionaris partai yaitu Taufik Kemas dan Puan Maharani, yang juga sebagai Calon anggota DPR RI Dapil V (Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali)

7. Penutup

Calon legislatif yaitu kader partai dan atau anggota masyarakat yang direkrut dengan penilaian berkualitas, berintegritas, berkapasitas, dikenal, dipercaya, dan didukung rakyat serta mampu menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Calon legislatif tersebut

Page - 18

nantinya akan menjadi anggota dewan legislatif yang menjadi penyalur aspirasi masyarakat. Dari lima orang calon legislatif yang telah kami wawancara serta kami ikuti kegiatannya, hanya dua orang saja yang lolos menjadi anggota dewan legislatif. Yaitu calon dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, bapak Bambang Santosa dan dari Partai Damai Sejahtera yaitu ibu Anna Budiarti. Perjuangan mereka untuk menjadi anggota dewan tidaklah mudah. Visi dan misi serta strategi yang dipakai mereka itulah yang membuat mereka sukses menjadi anggota dewan. Sedangakan yang tidak lolos menjadi anggota dewan legislatif bisa jadi karena kurangnya sosialisasi maupun kurangnya pengalaman dalam hal berpolitik serta kuatnya persaingan politik pada masa pemilu legislatif 2009 ini. Hasil akhir dari penelitian kami mengenai actor politik ini. Adalah dengan terbentuknya suatu hasil berupa wacana yang berisi autobiografi calon legislatif , visi dan misi, agenda kegiatan sosialisasi dan kampanye yang semuanya telah dikoordinasi kelompok secara sistematis sehingga dapat dikaji dan dipahami oleh masyarakat luas, khususnya mahasiswa FISIP UNS. Demikian hasil laporan tentang penelitian calon legislatif dari kelompok kami. Semoga hal ini dapat berguna bagi mahasiswa serta masyarakat yang membaca laporan ini agar para pembaca dapat menambah wawasan mengenai pemilu legislatif 2009 mulai dari lima profil calon legislatif yang kami usung, visi dan misi, sosialisasi, serta strategi calon legislatif dalam berkampanye.

Daftar Pustaka

Effendy, Onong Uchjana. 1981. Kepemimpinan dan Komunikasi ( Cetakan ke empat). Bandung. Panuju, Redi. 1997. Sistem Komunikasi Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Page - 19

Slamet, Y. 2008. Metode Penelitian Sosial ( Cetakan ke dua ). Surakarta : LPP UNS dan UNS Press. Semedi, Andiek Mursid Pujo. 2009. Program Acara Kamasextra Di Radio PTPN Rasitania dan Tanggapan Khalayak. ( Skripsi ) : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R n D. Bandung : Penerbit Alfabeta ADRT Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/teori-teori-komunikasi.html http://id.wikipedia.org/wiki/komunikasi. www.partaidamaisejahtera.com www.partairepublikanusantara.com www.partaikeadilandanpembangunanindonesia.com www.partaihatinuranirakyat.com

Page - 20

Related Documents

Publikasi #1
June 2020 19
Publikasi
May 2020 20
Publikasi
June 2020 20
-naskah-publikasi
June 2020 32