Pt. Sukses Tani Nusasubur Kamis, 13 Maret 2015: Tim Medis Polibun & She

  • Uploaded by: wistri yani
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pt. Sukses Tani Nusasubur Kamis, 13 Maret 2015: Tim Medis Polibun & She as PDF for free.

More details

  • Words: 2,079
  • Pages: 36
PPGD, Rev-0

PT. SUKSES TANI NUSASUBUR KAMIS, 13 MARET 2015

TIM MEDIS POLIBUN & SHE

PERTOLONGAN PERTAMA YANG DIBERIKAN KEPADA KORBAN SEBELUM MENDAPAT PERTOLONGAN LANJUTAN OLEH YANG LEBIH BERKOMPETEN PENUH (PETUGAS MEDIS/DOKTER)  MENCEGAH CIDERA BERTAMBAH PARAH  MENYELAMATKAN NYAWA DAN CEGAH KECACATAN  MEBERIKAN RASA NYAMAN DAN MENUNJANG UPAYA PENYEMBUHAN

Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi RI PER15/MEN/VIII/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja pada Bab 2, Pasal 3, ayat 1 & 2 sebagaimana ayat 1 yang berbunyi :

“ Petugas P3K di tempat kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 harus memiliki lisensi dan buku kegiatan P3K dari kepala Instansi yang bertanggung dibidang ketenagaakerjaan”

Dan ayat 2 yang berbunyi: “Untuk mendapatkan lisensi sebagai mana dimaksud pada ayat 1 harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan sehat jasamani dan rohani; bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K; dan memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang P3K di Tempat kerja yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan

1.Tidak panik, amati dan kumpulkan keterangan kejadian 2.Perhatikan pernapasan korban dan berikan pertolongan bila perlu 3.Hentikan pendarahan bila ada 4.Tenangkan korban dan hindarkan shock 5.Pertolongan dilakukan ditempat kejadian dan tidak tergesa-gesa memindahkan korban.

Kerusakan dari kulit permukaan tubuh disebut LUKA A. Luka Terbuka; dari kulit yag rusak keluar darah dan cairan tubuh lainnya, dan kuman bisa masuk serta menimbulkan infeksi. B. Luka Tertutup/dalam; darah keluar dari sistem sirkulasi tetapi tidak keluar dari tubuh PENOLONG PERTAMA, harus :

Mengatasi perdarahan dengan cara penekanan luka dan meninggikan anggota tubuh yang luka Mengambil langkah-langkah untuk mencegah shock, yang mugkin terjadi karena kehilangan banyak darah Melindungi luka dari infeksi dan melakukan penutupan luka/pembalutan Menjaga kebersihan agar Penolong dan korban terlindungi dari infeksi kuman, karena mungkin dalam cairan tubuh yang keluar sudah ada kuman

Tempat masuknya luka mungkin kecil, tetapi kerusakan di bagian dalam cukup luas. Penyebab luka, mis. Tertusuk paku, jarum atau terkena duri sawit. Kotoran dapat ikut terbawa masuk, sehingga resiko infeksi sangat besar

Luka akibat benda tajam. Pembuluh darah di pinggir luka terpotong lurus, darah yang keluar mungkin cukup banyak. Luka sayat pada anggota tubuh dapat memotong struktur bawah kulit (mis.tendon)

Luka robekan kulit kasar, yang disebabkan oleh kekuatan yang menekan/merobek (mis. Karena mesin). Mungkin darah yang keluar lebih sedikit dibanding luka sayat, tetapi jaringan yang rusak lebih banyak & kemungkinan terkena infeksi lebih tinggi

Cara Penghentian Perdarahan :  Kompresi/Penekanan langsung pada luka  Elevasi/Mengangkat bagian yang luka, lebih tinggi dari jantung  Balut tekan  Torniquet/pengikatan di sekitar luka

 LANGSUNG BAWA KE POLIBUN JANGAN MENUNDA-NUNDA!!

Elevasi

Penekanan Langsung

Kasa gulung/bahan keras lain untuk membantu penekanan

Balut Tekan

Torniquet

Setiap 10 menit harus dikendorkan, selama 30 detik

( OKSIGEN BERKURANG )

TANDA :  Kesadaran menurun  Muka pucat dan berkeringat dingin  Sangat gelisah  Bibir kering dan merasa sangt haus  Pernapasan tidak teratur  Nadi cepat dan sukar diraba

PENYEBAB :  Karena pendarahan  Cairan tubuh banyak yang keluar bersamaan dengan muntah, diare  Luka bakar  Alergi, sakit jantung

YANG HARUS DILAKUKAN : Bawalah penderita ke tempat yang teduh dengan udara yang segar  Longgarkan semua pakaian yang dapat mengganggu pernafasan  Baringkan kepala sejajar dengan badan  Kepala dimiringkan apabila muntah sehingga mudah keluar dari mulut.  Hentikan perdarahan jika ada  Jika pasien tidak sadar, berikan kapas minyak kayu putih atau alkohol ke hidung pasien agar pasien sadar  Selimuti penderita agar tidak kedinginan tapi juga jangan sampai berkeringat  JANGAN diberi minum atau makanan. Kalau korban merasa haus, cukup basahi bibirnya dengan air.  Bawa langsung ke polibun

Dapat dilihat dari adanya pendarahan luar dan terburai isi perut. Luka tusuk, uka tembak dan luka remuk dapat menembus, merobek atau merusak organ-organ dan pembuluh darah yang berada jauh dalam tubuh. Resiko infeksi sangat tinggi Korban dibaringkan, lutut ditingikan dan ditopang, bila memungkinkan.

Tutup luka dengan setumpuk tebal kain kasa steril. Siramlah kas tersebut dengan aquadest steril / larutan garam steril, balut dengan balutan yang menekan. Apabila terdapat usus yang keluar, jangan mencoba untuk memasukkan (disentuh), tutup dengan polythene/lembar plastik titip steril agar usus tidak kering.

Luka data terjadi karena benturan langsung, atau luka karena benda tajam, kerikil atau serpihan pelepah sawit. Setiap cedera pada mata dapat membahayakan; yang menyebabkan infeksi dan kemungkinan gangguan penglihatan.

Kompres dengan air es selama 15 menit dalam setiap jamnya. Sesudah 24 jam kemudian ganti dengan air hangat untuk memperbaiki aliran darah. Istirahat di tempat tidur, bila diikuti pembengkakan, bawa ke dokter untuk pertolongan lebih lanjut

Untuk kelilipan ringan dapat dibersihkan dengan mencuci (menguyur) dengan boorwater/air bersih. Kelilipan benda asing yang tajam, harus diambil dengan hati-hati. JIKA TERKENA SERPIHAN APAPUN PADA MATA SEGERA BAWA KE POLIBUN JANGAN DITUNGGU HINGGA BESOK!!

Indikasi, mungkin :  Nyeri hebat pada mata  Mata yang cedera tidak bisa dibuka  Merah dan bengkak di dalam & sekitar mata  Mata yang cedera banyak mengeluarkan air

Tindakan yang harus diambil : 1. Bagian yang luka dialiri air min. 10 menit 2. Ke POLIBUN (Tutup mata dengan pembalut steril) segara kirim ke Rumah Sakit

a.

Siram luka bakar dengan air dingin, pendinginan dapat berlangsung lebih dari 15 menit

b.

Bagian yang melepuh jangan dikupas

c.

Lepaskan cincin, jam tangan, baju, sepatu dl dengan hati-hatil, sebelum luka membengkak. Kalau pakaian sudah melakat pada kulit tidak perlu dilepas

d.

Tutup luka dengan pembalut luka atau kassa steril yang dibasahkan

e.

Apabila korban sadar dan dapat menelan, beri minum (jangan minuman keras/beralkohol) sebanyak mungkin

JANGAN Menyentuh/mengusik luka JANGAN memecah lepuhan luka pada kulit JANGAN mengoles lotion, pasta gigi, dll pada luka

Tulang yang patah atau retak. Tulang bukanlah struktur yang rapuh, melainkan elastis dan kuat. Sifatnya lentur ketika ditarik atau diputar & untuk mematahkan tulang diperlukan tenaga yang besar. 1. Fraktur Sederhana; patahan dan retakan tulang masih pada tempatnya semula 2. Fraktur Komplikata; tulang patah menjadi beberapa fragmen 3. Fraktur Greenstick; patahnya masih muda dan belum matang, sering terjadi pada anak-anak

A. Fraktur Tertutup; Kulit disekitar tetap utuh, cedera di dalam jaringan di sekitar tulang yang patah, menyebabkan pembengkakan setempat B. Fraktur Terbuka; Luka dapat terjadi karena tekanan yang mencederai atau oleh fragmen-fragmen tulang yang menembu kulit.

Tujuan :  Mencegah gerakan dari bagian yang sakit  Mempertahankan posisi yang nyaman dalam transportasi korban  Mengatur pengiriman ke Rumah Sakit 1.

Buat korban supaya tetap tenang. Bagian yang sakit distabilkan dan ditopang dengan tangan sampai diimobilisasi

2.

Imobilisasi ; agar dapat ditopang dengan baik, satukan bagian yang sakit dengan bagian yang sehat. Selipkan bantalan lunak disela-sela tulang dan topang dengan kain penyangga/pengikat.

JANGAN menggerakkan korban sebelum bagian yg cedera ditopang dengan baik, kecuali korban dalam bahaya

Tujuan :  Mencegah gerakan, perdarahan dan infeksi di daerah cedera  Mempertahankan posisi yang nyaman dalam transportasi korban  Mengatur pengiriman ke Rumah Sakit 1.

Buat korban supaya tetap tenang. Bagian yang sakit distabilkan dan ditopang dengan tangan sampai di-imobilisasi

2.

Luka ditutup dengan perban steril/kain bersih, ditekan supaya perdarahan berhenti. Jika tulang menonjol, buat bantalan dari bahan yang lunak & tidak berbulu disekitar tulang.

3.

Balut dengan kuat (tetapi jangan terlalu kencang), supaya sirkulasi tidak terhambat

4.

Lakukan imobilisasi

JANGAN menggerakkan korban sebelum bagian yg cedera ditopang dengan baik, kecuali korban dalam bahaya

Bidai 2 sendi

Memasang perban dan pembalutan merupakan bagian terpenting dalam tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K). Biasanya luka harus diperban dan hampir semua cedera dapat ditopang dengan pembalut PERBAN digunakan untuk :  Mengatasi perdarahan  Melindungi luka dan mencegah infeksi

PEMBALUT digunakan untuk :     

Mempertahankan tekanan pada perban Menahan perban atau belat pada tempatnya Mengurangi pembengkaan Sebagai penopang anggota tubuh atau sendi Membatasi gerakan

Kuku atau kulit ditekan sampai pucat, ketika tekanan dilepas warnanya harus segera kembali semula. Bila dasar kuku atau kulit tetap pusat berarti balutan terlalu kencang, maka beberapa lipatan harus dikendorkan

CEDERA MUSKULOSKELETAL (TERKILIR/KESELEO) Keseleo atau sprain juga merupakan salah satu jenis trauma yang kerap dijumpai seharihari  Langkah yang harus dilakukan pada tahap awal (24-48 jam) adalah prinsip RICE (rest, ice, compression, elevation), yakni:  Rest (istirahat)  Ice (es)  COMPRESSION (PENEKANAN)  Elevation (peninggian) 

Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga. Kecerobohan pada saat penyemprotan menyebabkan tubuh kita mengalami keracunan insektisida

PERTOLONGAN PERTAMA KERACUNAN INSEKTISIDA

1. JANGAN PANIK!! Setenang mungkin berpikir melakukan tindakan yang tepat 2. Amati  jika kulit korban terkena pestisida  buka pakaian dan segeralah cuci sampai bersih dengan air dan sabun

Mata Tertelan (korban masih sadar) Tertelan (korban tidak sadar)

•Cuci dengan air mengalir yang banyak selama 15 menit

• Buat korban muntah • Cara : • RANGSANG REFLEKS MUNTAH • Beri larutan air hangat yang telah dicampur dengan garam dapur 1 sendok makan penuh

•Jangan dirangsang muntah  bahaya •Jangan beri nafas buatan •Segera ke tempat medis terdekat

RESUSITASI JANTUNG PARU MENILAI SITUASI

MENGAMANKAN TEMPAT KEJADIAN

1. NAFAS (-), NADI (-)  RJP 2. NAFAS (-), NADI (+)  NAFAS BUATAN 3. NAFAS (+), NADI (+)  ATASI CEDERA YANG MENGANCAM JIWA

MENCARI BANTUAN

KORBAN TIDAK SADAR

KORBAN SADAR

Bawa ke tempat medis/polibun

ABC D

R

DANGER

bagi Penolong dan bagi Korban Pernafasan buatan mengakibatkan sedikit atau tidak ada resiko penularan infeksi.JANGAN RAGU MELAKUKAN PERNAFASAN BUATAN

RESPONSE

cek kesadaran Korban Apakah korban masih sadar (guncang badannya, tanya dengan suara tegas & jelas), masih bernafas, nadi masih teraba

cek kesadaran Korban Korban yang “kesadarannya terganggu” mungkin berkomat-kamit, mengerang, atau bergerak sedikit Korban yang tidak sadar, tidak akan memberi reaksi

Memeriksa pernafasan Letakkan wajah Anda dekat mulut korban dan lihat, dengarkan, rasakan adanya pernafasan : (*) Lihat gerakan dadanya (*) Dengar suara pernafasan (*) Rasakan nafasnya pada pipi

Memeriksa denyut nadi Raba selama 5 detik sebelum memutuskan tidak adanya denyutan

DR-ABC A

AIRWAY

Pertahankan Jalan Nafas

Kepala korban ditarik ke belakang, dagu diangkat ke atas untuk membuka jalan nafas. B

BREATHING

Bantuan Pernafasan Membantu pernafasan korban dengan pernafasan buatan; meniupkan udara dari nafas Anda ke dalam paru-paru korban

C

CIRCULATION

Bantuan Sirkulasi Jika detak jantung berhenti, lakukan “kompresi jantung” untuk mendorong darah melalui jntung dan ke seluruh tubuh. Teknik ini harus digabungkan dengan nafas buatan agar O2 dapat masuk ke darah

KOMPRESI DADA a.

Cari salah satu tulang rusuk korban bagian bawah dengan jari telunjuk dan jari tengah.

b. Geser jari Anda ke arah tengah sampai titik pertemuan tulang rusuk dengan tulang tulang dada. c.

d.

Letakkan jari tengah di atas tulang rusuk (xiphisternum) dan jari telunjuk di atas tulang dada (sternum)

Letakkan pangkal tangan Anda yang kedua diatas tulang dada kemudian geser sampai menyentuh telunjuk tangan pertama.

e. Pada titik ini akan dilakukan penekanan

f.

Letakkan pangkal tangan pertama diats tangan kedua, lalu jari-jari kedua tangan ditautkan

KOMPRESI DADA

3.

Anda membungkuk diatas korban, lengan diluruskan. Tekan tulang dada korban secara vertikal sedalam 4-5 cm, kemudian tekanan dilepas dengan mengangkat tangan Anda

4.

Untuk kombinasi dengan pernafasan buatan dilakukan dengan urutan Untuk dewasa Dikenal 2 rasio : 1 Orang penolong ( 15 : 2 ) Pada anak dan bayi hanya 1 rasio - 5 : 1

Kapan RJPO-CPR dihentikan ? 1. Jika korban telah dalam kondisi normal (pertolongan berhasil) 2. Jika sudah ada orang yang lebih berkompeten

3. Jika telah menolong selama + 1 jam terus-menerus tidak berhasil, atau menunjukkan tanda-tanda kematian 4. Jika penolong sudah kecapaian

Memindahkan korban MEMILIKI RESIKO memperberat cedera atau kondisi. Oleh karena itu, korban jangan dipindahkan KECUALI dalam kondisi bahaya atau harus dibawa ke tempat berlindung sementara (sementara menunggu bantuan medis) ATURAN UMUM tentang PENANGANAN DAN TANSPORTASI :  Jangan memindahkan korban, bila tidak benar-benar diperlukan. Jangan mengabaikan keselamatan Anda sendiri  Jangan menganggap bahwa korban bisa duduk atau berdiri sendiri  Selalu menerangkan kepada korban apa yang akan Anda kerjakan, agar korban dapat bekerja sama (bila memungkinkan)  Jangan memindahkan korban sendirian, kalau bantuan tersedia. Pastikan Penolong Anda memahami apa yang harus dilakukan, sehingga merka dapat bekerja sama sepenuhnya  Kalau ada beberapa orang yang memindahkan korban, satu orang memberikan komando  Supaya Anda sendiri (penolong) tidak mengalami cedera punggung sewaktu mengangkat atau membawa korban, gunakan cara mengangkat yang benar

PERHATIAN : Korban harus dalam keadaan stabil, jalan nafas dijamain dalam keadaan terbuka/bebas, Monitoring (pengawasan ketat) pada jantung, nadi dan paru

MENGANGKAT DAN MEMBAWA KORBAN DENGAN SATU ATAU DUA PENOLONG Kondisi Korban Satu Penolong Dua Penolong Sadar, dapat berjalan Sadar, tidak dapat berjalan Tidak sadar

"Tongkat Manusia"

"Tongkat Manusia"

Angkat pada punggung (jika berat badannya ringan) Ditarik (tapi dapat memperberat cedera kepala dan leher) Cara ditopang (jika berat korban ringan) Cara ditarik

" Kursi dua tangan " Diangkat dari depan dan belakang (jangan dilkakan pad korban cedera lengan) Diangkat dari depan dan belakang

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Jezail Buyuccan Mariano"