TUGAS MAKALAH TEORI PASAR MODAL
Oleh : KELOMPOK 5
Putri Zaviera Azzahra
1541031022
Andi Irawan
1541031029
Tri Nanda Atmajaya
1541031043
Desti Dwi Wahyuni
1741031006
Yolana Putri
1741031007
Nabila Fegi Patricia
1741031043
Ratna Nahdytaningrum
1741031044
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI (PARAREL) UNIVERSITAS LAMPUNG 2019
A. RETURN SAHAM
1. Pengertian return saham Menurut Tandellin, Return saham merupakan salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas berinvestasi yang dilakukannya. Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu: 1). Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi. Yield hanya berupa angka nol (0) dan positif (+). 2). Capital gain (loss, komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu keuntungan (kerugian) bagi investor. Capital gain berupa angka minus (-), nol (0) dan positif (+). Secara sistematika return suatu investasi dapat ditulis sebagai berikut: Return total = yield + capital gain (lost) 2. Jenis-jenis return saham Menurut Jogiyanto Hartono ada dua jenis return yaitu: “Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return ini dihitung dengan menggunakan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi juga berguna dalam penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko yang akan datang.” “Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh para investor di masa yang akan datang.” Dari teori definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa jenis return terdiri dari: 1). Realisasi Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dan penghitungannya menggunakan data histori perusahaan yang berguna untuk mengukur kinerja perusahaan. Return realisasi atau disebut juga return historis berguna juga untuk menentukan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa yang akan datang. 2). Ekpektasi Return ini digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini lebih penting dibandingkan return historis (realisasi)karena return ini yang diharapkan oleh semua investor di masa yang akan datang. Return ekspetasian (expected return) dapat dihitung berdasarkan beberapa cara sebagai berikut ini:
a). Berdasarkan nilai ekspetasian masa depan. b).Berdasarkan nilai-nilai return historis. c). Berdasarkan model return ekspetasian yang ada.
3.Komponen Pengembalian Return Saham
Menurut Abdul Halim Return Saham terdiri dari dua komponen utama, yaitu:
Gain yaitu merupakan keuntungan bagi investor yang diperoleh dari kelebihan harga jual di atas harga beli yang keduanya terjadi di pasar sekunder.
Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima secara periodik. Misalnya berupa deviden atau bunga.
Sedangkan menurut Tjiptono D. Dan Hendy M. Fakhrudin, pada dasrnya berpendapat dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham yaitu:
Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Capital Gain merupakan selisih antaa harga beli dan harga jual. Capital Gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
4.Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Return Saham itu sendiri, beberapa faktor yang mempengaruhi harga atau Return Saham baik yang bersifat makro maupun mikro. Faktorfaktor tersebut diantaranya adalah: 1. Faktor Makro yaitu faktor-faktor yang berada di luar perusahaan, antara lain: a. Faktor Makro Ekonomi 1. Inflasi 2. Suku Bunga 3. Kurs Valuta Asing 4. Tingkat pertumbuhan ekonomi 5. Harga bahan bakar minyak di pasar internasional 6. Indeks harga saham regional
b. Faktor Makro Non Ekonomi 1. peristiwa politik domestic 2. Peristiwa social 3. Peristiwa politik Internasional 2. Faktor Mikro Ekonomi Faktor Mikro yaitu faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Informasi yang didapat dari kondisi intern perusahaan yang berupa informasi keuangan, informasi non keuangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi Return Saham menurut Resmi yang dikutip dari Bramantyo, menyatakan terdapat 2 (dua) macam analisis untuk menentukan Return Saham secara garis besar, yaitu informasi fundamental dan informasi teknikal.6 Informasi fundamental diperoleh dari intern perusahaan meliputi deviden dan tingkat pertumbuhan penjualan perusahaan, karakteristik keuangan, ukuran perusahaan sedangkan informasi teknikal diperoleh di luar perusahaan seperti ekonomi, politik dan finansial.
5.Penghitungan Return Saham
1). Return realisasi (actual return) Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Actual return digunakan dalam dalam menganalisis data adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham individual periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden, dapat ditulis dengan rumus:
Pi,t – Pi,t-1 Ri,t =Pi,t-1 Keteranagan: Ri,t
= Return Saham i pada waktu t
Pi,t
= Harga Saham i pada periode t
Pit-1
= Harga Saham pada i periode t-1
2). Return ekspektasi (Expected return) Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Adapun perhitungan Expected return menurut Brown dan Waren dalam yaitu :7 E(Rit) = Rmt Keterangan: E(Rit) = Tingkat keuntungan saham yang diharapkan pada hari ke t Rmt
= Tingkat keuntungan pasar pada periode t
B. RISIKO SAHAM
1.Pengertian Risiko Investasi
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi, tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang wajar jika investor menuntut tingkat pengembalian tertentu atas dana yang diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Seorang investor perlu membedakan antara return yang diharapkan (expected return), dengan return yang aktual (actual return). Antara tingkat pengembalian yang diharapkan dan tingkat pengembalian yang aktual yang diperoleh investor sangat mungkin berbeda dan perbedaan inilah yang merupakan risiko yang harus selalu dipertimbangkan oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Adapun pengertian risiko yang dijabarkan oleh Tandelilin sebagai berikut : “Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antar return aktual dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut.” Artinya bahwa risiko adalah kemungkinan kerugian atau lebih formal diartikan sebagai variabilitas pengembalian yang terkait dengan aset yang diserahkan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa risiko adalah suatu kemungkinan dimana investor tidak mendapatkan return yang sesuai dengan harapannya.
2.Jenis-Jenis Risiko Investasi Adapun jenis-jenis risiko yang mungkin dihadapi oleh para investor dalam melakukan kegiatan investasi seperti yang dikemukakan oleh Reilly diantaranya : 1. Business risk Kemungkinan kerugian yang diderita perusahaan karena keuntungan yang diperoleh lebih kecil dari keuntungan yang diharapkan. Business risk ini berkaitan dengan cakupan usaha perusahaan. 2. Financial risk Risiko yang timbul dari cara perusahaan membiayai kegiatannya, misalnya penggunaan utang dalam membiayai aset perusahaan. 3. Liquidity risk Adanya ketidakpastian yang timbul pada saat sekuritas berada di pasar sekunder. Risiko ini berkaitan dengan kecepatan pembelian/penjualan suatu aset serta tingkat harga yang terbentuk dalam transaksi tersebut.
4. Exchange Rate Risk Risiko ini berkaitan dengan fluktuasis nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini biasanya dihadapi oleh investor internasional atau perusahaan yang menggunakan mata uang asing dalam kegiatan operasionalnya maupun pendanaan. 5. Country Risk Risiko ini berkaitan dengan kestabilan politik serta kondisi lingkungan perekonomian di suatu negara.
3.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Risiko Investasi Berdasarkan beberapa pendapat dan penelitian yang telah dilakukan oleh penelitianpenelitian sebelumnya
maka
penelitian ini mengkombinasikan
faktor- faktor
yang
mempengaruhi risiko investasi baik faktor mikro maupun makro. Faktor mikro atau fundamental yang mempengaruhi risiko investasi salah satunya adalah kebijakan dividen dan faktor makro yang mempengaruhi risiko investasi diantaranya yaitu tingkat suku bunga dan nilai kurs. terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi risiko investasi, yaitu:
1. Risiko Bisnis, merupakan risiko yang timbul akibat menurunnya profitabilitas perusahaan emiten
2. Risiko likuiditas, berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjual belikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
3. Risiko Tingkat Bunga, merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar. Biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-harga instrumen pasar modal.
4. Risiko pasar, merupakan risiko yang timbul akibat kondisi perekonomian negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian lain.
5. Risiko daya beli, merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi, dimana perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi. Sehingga menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil.
6. Risiko mata uang, merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik (misalnya rupiah) dengan mata uang negara lain (misalnya dolar Amerika).
4.Ukuran Risiko Investasi
Yang dimaksud dengan risiko investasi adalah potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyimpangan tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat pengembalian aktual. Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian aktual (actual return) dengan tingkat pengembalian yang diharapkan (ER – expected return). Risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang diperoleh dapat menyimpang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran. Alat statistika sebagai ukuran penyebaran, yaitu varians dan standar deviasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan standar deviasi. Adapun persamaannya sebagai berikut: Standar Deviasi (σ ) = J
∑(Rij–E(Ri)) 2