BAB V 1. Pembawaan Setiap individu yang lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Ini berarti, bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan pemindahan dari cairancairan “germinal” dari pihak orangtuanya. a. Bentuk Tubuh dan Warna Kulit Salah satu warisan yang dibawa oleh anak sejak lahir adalah mengenai bentuk tubuh dan warna kulit. b. Sifat-sifat Sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari ibu, ayah, atau nenek dan kakek. Bermacam-macam sifat yang dimiliki manusia, misalnya penyabar, pemarah, kikir, pemboros, hemat, dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut dibawa manusia sejak lahir. c. Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian yang terhadap suatu situasi atau masalah. Kemampuan yang bersifat umum tersebut meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti : abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami, mengingat, berbahasa, dan sebagainya. d. Bakat Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis yang dimiliki seseorang. Kemampuan khusus itu biasanya berbentuk keterampilan atau sesuatu bidang ilmu. e. Penyakit atau Cacat Tubuh Penyakit yang dibawa sejak lahir akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak.
2. Lingkungan Lingkungan mencakup segala material dan stimulasi di dalam dan diluar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun social-kultur.
Dengan demikinan lingkungan dapat diartikan secara fisologis, secara psikologis, dan secara sosio-kultural. Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya bergantung kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya. a. Keluarga b. Sekolah c. Masyarakat d. Keadaan alam sekitar
BAB VI Menurut teori Konvergensi bahwa perkembangan manusia itu dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu dasar dan ajar (bakat dan lingkungan). Keduanya sangat berpengaruh, bukan hanya dasar dan bukan hanya ajar. Adaapun tentang perkembangan para ahli mengemukakan beberapa prinsip sebagai berikut: a. Prinsip konvergensi, bahwa perkembangaan itu ditentukan oleh dasar dan ajar, pembawaan dan lingkungan. b. Prinsip kematangan: efek usaha belajar itu tergantung pada kematangan seseoranagndalam sesuatu fungsi. Jadi tidak baik kita memaksa anak untuk melakukan usaha belajar sebelum ia matang untuk menjalankan usaha itu. c. Fungsi-fungsi psikis berkembang bersama-sama, tidak timbul secara berurutan seperti pada Teori Rekapitulasi. d. Perkembangan meliputi diferensi dan integrasi. e. Prinsip kesatuan organisasi Tiap-tiap fungsi tumbuh dan berkembang tidak terlepas satu dengan yang lain. f. Prinsip tempo dan irama perkembangan Tempo perkembangannya yaitu tiap-tiap anak mempunyai kecepatan perkembangan fungsi-fungsinya masing-masing, ada yang cepat, ada yang lambat. g. Tiap golongan individu (spesies) mempunyai pola perkembangan yang sama.
h. Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan asuhan. Pertumbuhan dan perkembangan tidak datang dengan sendirinya tetapi dipengaruhi oleh factor luar di dalam lingkungan hidup.
BAB VII KEMAMPUAN DAN INTELEGENSI 1. KEMAMPUAN Salah satu tujuan dari pendidikan adalah menolong anak mengembangkan potensinya semaksimal mungkin, dank arena itu pendidikana sangat menguntungkan baik bagi anak maupun bagi masyarakat. Hal-hal yang umum merupakan dasar dan norma yang akan menolong pembimbing mengetahui cirri-ciri tiap anak. Factor-faktor umum yang perlu dikenal ialah: 1. Hakikat anak 2. Kebutuhan pokok anak 3. Langkah-langkah perkembangan 2. INTELEGENSI Banyak defenisi tentang intelegensi yang telah dikemukakan para ahli, beberapa diantaranya Super & Cites mengemukakaan suatu defenisi yang sering dipakai oleh sementara orang , intelegensi sering didefenisikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau belajar dari pengalaman. Garret (1946), mencoba mengemukakan defenisi intelegensi yang lebih operasional sebagai berikut: intelegensi itu setidaktidaknya mencakup kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk pemecahan masalah-masalah yang memerluakan pengertian serta menggunakan simbol-simbol. Factor-faktor yang mempengaruhi intelegensi seseorang: 1. Pembawaan 2. Kematangan 3. Pembentukan 4. Minat dan pembawaan yang pas 5. Kebebasan Semua factor diatas bersangkut-paut satu sama lain. Untuk menentukan intelegensi atau tidaknya seorang anak, kita tidak hanya dapat berpedoman kepada salah
satu factor tersebut diatas, intelegensi adalah factor total. keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan intelegensi seseorang.
BAB VIII 1. Tipe-tipe belajar a. Masalah belajar Dalam belajar ada proses mental yang aktif. Pada tingkat permulaan belajar aktivitas itu masih belum teratur, banyak hasil-hasil yang belum terpisahkan dan masih banyak kesalahan yang diperbuat Perilaku belajar biasanya lebih sering tampak dalam perubahan-perubahan sebagai berikut: 1. Kebiasaan Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan-kebiasaannya akan tampak berubah. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan
perilaku
yang
tidak
diperlukan.
Karena
proses
penyusutan/pengurangan inilah, muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relative menetap dan otomatis. 2. Keterampilan Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat saraf dan otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. b. Tipe-tipe belajar 1. Belajar abstrak Belajar abstrak ialah belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata. 2. Belajar keterampilan Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakangerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat saraf dan otototot. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu.
3. Belajar social Belajar social pada dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah dan
teknik-teknik
untuk
memecahkan
masalah-masalah
tersebut.
Tujuannya adalaah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah social. 4. Belajar pemecahan masalah Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas. 5. Belajar rasional Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuannya ialah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep. 6. Belajar kebiasan Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru ataau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. 7. Belajar apresiasi Belajar apresiasi adalah belajar memoertimbangkan arti penting atau nilai suatu
objek.
Tujuannya
adalah
agar
siswa
memperoleh
dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu misalnya apresiasi sastra, apresiasi music, dan sebagainya 8. Belajar pengetahuan Belajar pengetahuan ialah belaajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu. c. Kualitas belajar Macam-macaam kualitas belajar dapat dibagi menjadi empat macam: 1. Dilihat dari jenis kesulitan belajar: -ada yang berat;
-ada yang sedang. 2. Dilihat dari bidang studi yang dipelajari: -ada yang sebagian bidang studi; -ada yang keseluruhan bidang study. 3. Dilihat dari tingkat kesulitannya: -ada yang sifatnya permanen/menetap; -ada yang sifatnya hanya sementara. 4. Dilihat dari segi factor penyebabnya: -ada yang karena factor intelegensi; -ada yang karena factor nonintelegensi. d. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar. 1. Faktor intern (factor dari dalam diri manusia itu sendiri) a) factor fisiologi b) factor psikologi 2. factor ekstern (factor dari luar manusia) a) factor-faktor nonsosial b) factor-faktor sosial