Penyusunan gigi anterior Pedoman penyusunan gigi tiruan anterior 1. Papila insisivum Terletak pada permukaan lingual di Antara kedua insisivus sentralis RAdan terletak di tengah-tengah lengkung rahang. 2. Sutura midsagital, papila insisivum, dan frenulum labial Ketiganya merupakan pedoman untuk garis midline. Gambar garis secara anteroposterior dengan membagi dua titik ini dan perluas garisnya sampai margin. 3. Garis kaninus (Canine lines) Keenam gigi anterior maksila menempati ruang antara bagian distal dari eminence kaninus kanan dan distal dari eminence kaninus kiri.
Insisivus sentralis maksila Penyusunan gigi insisivus sentral ke posisi yang simetris merupakan posisi awal dalam penyusunan gigi secara konvensional. Letakkan wax kecil pada servikal gigi, tempatkan gigi tersebut di atas linggir alveolaris pada record base. Pastikan panjang axis gigi adalah tegak lurus terhadap bidang horizontal, dengan tepi insisal 0.5mm di bawah
oklusal rim. Fiksasi posisi gigi tersebut dengan wax menggunakan spatula. Akhir hasil penyusunan sangat tergantung pada penyusunan gigi insisivus sentral maksila.
Insisivus lateral maksila Tempatkan di samping insisivus sentralis maksila dengan servikal sedikit tertekan. Tepi insisisal disusun sedemikian supaya simetris dengan gigi insisivus sentralis dan sisaoklusal rim bagian anterior. Tepi insisal insisivus lateralis harus setinggi dengan sisa oklusal rim lalu dinaikkan sedikit dariinsisivus sentralis. Tepi insisal harus sejajar dengan oklusal rim mandibula Gigi insisivus lateral umumnya lebih kecil dan lebih pendek dari insisivus sentralis. o Gigi insisivus lateral yang dirotasikan untuk melihat permukaan mesialnya apakah sedikit berkontak dengan gigi insisivus sentral atau tidak, memberikan kelembutan dari senyuman o Dengan merotasikan gigi insisivus lateral secara mesial, menimbulkan efek senyum menjadi lebih tegas
Kaninus maksila Tiga posisi untuk gigi kaninus: o Melewati garis akhir serviks, seperti yang terlihat dari depan o Dirotasikan untuk melihat permukaan mesialnya o Hampir vertical seperti yang terlihat dari samping
Gigi anterior mandibula Insisivus sentralis dan lateral harus diletakkan tegak. Kaninus agak miring sedikit ke mesial. Gigi mandibula diletakkan dalam hubungan mesial dengan gigi maksila. Overbite 2-3 mm dan overjet 1-2 mm.
Penyusunan gigi posterior: Hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut: 1. Posisi gigi 2. Hubungan bukopalatal 3. Hubungan dengan garis midline 4. Hubungan dengan bidang oklusal
Semua gigi posterior rahang bawah harus terletak dalam posisi, sehingga groove mesiodistal atau groove central
Premolar satu maksila Panjang axis gigi sejajar dengan axis vertikal apabila diihat dari depan dan samping. Tonjol bukal menyentuh dataran oklusal. Tonjol palatal nonfungsional.
Premolar dua maksila Panjang axis gigi sejajar dengan axis vertikal apabila diihat dari depan dan samping. Tonjol bukal dan palatal menyentuh dataran oklusal.
Molar satu maksila Panjang axis gigi dimiringkan ke bukal apabila dilihat dari depan. Panjang axis gigi dimiringkan ke distal apabila dilihat dari samping. Tonjol mesio-palatal harus menyentuh dataran oklusal. Penyusunan ini membentuk lengkung lateral
Molar dua maksila Panjang axis gigi dimiringkan ke bukal apabila dilihat dari depan. Panjang axis gigi dimiringkan ke distal apabila dilihat dari samping. Tonjol mesio-palatal adalah kusp yang terdekat dengan dataran oklusal. Penyusunan sama seperti molar 1 kecuali disusun lebih tinggi. Gigi mandibula diposisikan dalam hubungan mesial pada gigi maksila. Gigi maksila harus kontak gigi mandibula dan cusp mesio-bukal dari molar satu maksila harus berhimpit dengan groove mesiobuccal dari molar satu mandibula, sehingga membentuk kunci oklusi.
D.L Sarandha. Textbook of Complete Denture Prosthodontics. Edisi 1. New Delhi: Jaypee Brothers Medical Publisher. 2007 (hal 113-118)
Rahn O.A, Heartwell M.C. Textbook of Complete Dentures. Edisi 5. USA: Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. (hal 331-334)