Prosedur Penggunaan Apar.docx

  • Uploaded by: Elga
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Prosedur Penggunaan Apar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,411
  • Pages: 8
ALAT PEMADAMAN API RINGAN (MANAJEMEN KEBAKARAN DAN LEDAKAN)

OLEH ELGA UMARI NIM. 10011181621013

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2019

1.

DEFINISI APAR Definisi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) adalah alat yang ringan serta

mudah dilayani untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran pada mula terjadi kebakaran (definisi berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syaratsyarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan). APAR merupakan sebuah alat safety (perlindungan) kebakaran aktif yang dipergunakan untuk memadamkan kebakaran atau mengendalikan kebakaran kecil, biasanya dalam situasi darurat. Alat pemadam api ini tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Alat pemadam api ini terdiri dari sebuah tabung bertekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api. Alat pemadam api ringan (APAR) adalah alat pemadam kebakaran portable karena bentuknya yang kecil dan praktis sehingga mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana. Fungsi APAR atau alat pemadam kebakaran portable itu sendiri adalah mengatasi suatu titik api atau kebakaran yang masih dapat terkontrol. 2.

PROSEDUR PENGGUNAAN APAR Penggunaan APAR harus dilakukan dengan bernar, agar media pemadam

didalamnya dapat keluar lalu dapat memadamkan api, sebenarmya prosedur penggunaan APAR biasanya tercantum di masing-masing APAR itu sendiri. Walaupun berbeda bentuk dan ukuran umumnya cara penggunaan APAR sama, sebaga berikut: a.

Utamakan keselamatan dan jangan panik

b.

Letakkan Tabung pemadam di lantai, kemudian cabut pin pengamannya

c.

Posisi dibelakang angin / berdiri searah angin (upstream)

d.

Pegang gagang Nozzle (jangan pegang selang) dan tekan tuas atau squeeze untuk mengeluarkan isi APAR

e.

Uji coba alat dahulu (semprotkan)

f.

Dekati api dari arah angin dan semprotkan pangkal lidah api sambil maju mengkibaskan Nozzle ke kiri dan ke kanan dengan jarak 3 meter agar media yang disemprotkan merata hingga api padam

g.

Bergerak menunduk

h.

Segera menghindar bila media pemadam habis

i.

Bila api padam, yakinkan, kemudian balikkan posisi tabung dan semprotlah ke atas untuk membuang sisa gas pendorong tanpa mengikutkan bubuknya

3.

INSPEKSI APAR Inspeksi APAR harus diinspeksi sejak awal ditempatkan dan difungsikan,

selanjutnya pada setiap interval waktu kira-kira 30 hari. APAR harus diinspeksi secara manual atau dimonitor secara elektronik, pada interval waktu yang lebih jika keadaan membutuhkan. Sekurang-kurangnya sebulan sekali pemeriksaan dilakukan dan tanggal, nama petugas yang melakukan pemerikaan harus tercatat. Inspeksi APAR ini bertujuan untuk menunjang performa APAR, agar selalu dalam keadaan baik ketika digunakan, terlebih lagi dalam keadaan darurat. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan pada saat inspeksi APAR: a. Periksa label atau kartu historis yang ada pada APAR. Kartu ini memuat informasi tentang APAR dan inspeksi sebelumnya. b. Setelah itu periksa manometer (jika APAR menggunakan pressure gauge). Manometer akan memberikan informasi tekanan dalam tabung, apakah masih normal atau perlu diisi ulang. Jika jarum pada manometer masih di area hijau berarti tekanan masih dalam keadaan normal. Namun jika jarum semakin turun, maka perlu dilakukan pengecekan dan isi ulang tekanan. c. lalu untuk APAR dengan sistem cartridge, pengecekan tekanan bisa dilakuakn dengan memastikan segel pada cartridge. Jika segel cartridge masih utuh dan tidak cacat, maka dapat dipastikan tekanan masih terjaga.

d. Setelah itu periksalah safety pin, jika dalam keadaan rusak atau terputus, berarti APAR sudah pernah dioperasikan. Jika sudah pernah dipakai, maka harus dilakukan pengisian ulang sesuai dengan medianya. Tabung APAR juga harus dicek kebocorannya. e. Berikutnya, periksalah valve atau katup dalam kondisi baik atau tidak. Periksalah daya katupnya apakah masih kuat atau sudah mengalami pengurangan. f. Langkah berikutnya adalah mengecek selang atau hose. Selang tidak boleh dalam keadaan tertekuk, retak maupun berlubang. Jika selang rusak, maka harus segera diganti. g. Selanjutnya periksa komponen pada ujung selang atau nozzle. Pastikan nozzle dalam kondisi baik untuk menyalurkan output dari selang dan tidak tersumbat. h. Setelah semua langkah di atas dilakukan, berikutnya petugas harus mengisi kartu check list pada APAR. Isi semua informasi mengenai inspeski APAR yang baru saja dilakukan. i. Setelah semua langkah terpenuhi, kembalikan APAR ke tempat semula. Catatan: jika tempat peletakan APAR semula tidak memenuhi standar penyimpanan APAR dan tidak mudah dijangkau, maka ada baiknya untuk memindah APAR ke tempat baru

4.

JANGKA WAKTU PMERIKSAAN APAR Pemeriksaan APAR pada umumnya bertujuan untuk memeriksa kondisi APAR

apakah masih dalam keadaan yang layak dan aman atau justru harus segera diadakan perawatan atau servis hingga penggantian dengan APAR yang baru. APAR sebagai alat pemadam api darurat yang hanya boleh digunakan dalam situasi mendesak, APAR hendaknya selalu dijaga dan dipantau atau dicek secara berkala demi memastikan bahwa APAR tersebut memiliki kondisi prima sehingga selalu siap siaga kapan pun dibutuhkan. Pada umumnya, pengecekan APAR dapat dilakukan per jangka waktu 1 bulan, per 3 bulan, bahkan hingga per 6 bulan sekali.

Berdasarkan peraturan

Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No

:PER.04/MEN/1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharan alat pemadam api ringan. Dalam pasal 11 menyebutkan bahwa setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 kali dalam setahun, yaitu pemeriksaan dalam jangka waktu 6 bulan dan 12 bulan, jika ditemukan cacat dalam APAR harus segera diperbaiki. Pemeriksaan dalam jangka waktu 6 bulan meliputi hal-hal berikut: a. Berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau tidaknya tekanan dalam tabung, rusak atau tidaknya segi pengaman tabung. b.

Bagian luar tabung tidak boleh cacad termasuk handle dan label harus selalu dalam keadaan baik.

c.

Mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa pancar yang terpasang tidak boleh retak, atau menunjukan tanda – tanda rusak.

d. Untuk alat pemadam jenis busa diperiksa dengan mencampurkan sedikit larutan sodium bicarbonate dan alumunium sulfat di luar tabung, apabila cukup kuat, maka alat pemadam api ringan tersebut dipasang kembali. e. Untuk alat pemadam api ringan hydrocarbon berhalogen kecuali jenis tetra chloride diperiksa dengan cara menimbang, jika beratnya sesuai dengan aslinya dapat dipasang kembali. f. Cara – cara pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan cara lain sesuai dengan perkembangan. Pemerikasaan dalam jangka 12 ( dua belas ) bulan kurang lebih sama, prosedur pemeriksaan akan berbeda jika APAR yang diperiksa merupakan jenis APAR yang lain. Sebagai contoh untuk alat pemadam api jenis cairan dan busa dilakukan pemeriksaan dengan membuka tutup kepala secara hati-hati dan dijaga supaya tabung dalam posisi berdiri tegak. 5.

BAGIAN – BAGIAN APAR Bagian dari alat pemadam, semuanya memiliki peran penting masing-masing.

alat pemadam api dirancang untuk menyemprotkan dan menyebarkan media

pemadam ke api, untuk menghilangkan salah satu dari tiga elemen terjadinya api, atau yang biasa lebih dikenal dengan segitiga api, jika salah satu dari elemen segitiga api dapat dihilangkan maka api akan padam, terlepas dari banyaknya media yang dapat digunakan dalam pemadaman api, bagian-bagian dari alat pemadam api untuk menamppung dan menyemprotkan media pemadaman umumnya serupa, yaitu:

1. Tangki Silinder Tangki berbentuk tabung, yang bagian bawahnya datar, Apar Tabung (Tube) yang baik dipakai terbuat dari bahan berkualitas tinggi seperti baja paduan dan banyak diterapkan dalam kimia, metalurgi, mekanik. Sehingga tahan terhadap bahan kimia serta tahan terhadap tekanan yang terukur. Tangki baja silinder berisi bahan pemadam dan propelan, yang dapat menimbulkan tekanan, dan secara paksa mendorong bahan pemadam api yang ada di dalam tabung untuk keluar dan menciptakan semprotan. 2. Valve (katup) Fungsi katup adalah untuk mengontrol atau mengatur media pemadam. Katup APAR terdiri dari, bagian mesin yang terbuat dari logam pada mesin bubut, sebuah pegangan yang memungkinkan untuk menggenggam dan mengangkut pemadam api, pin pengunci logam untuk mencegah agar tidak terjadi pelepasan yang tidak disengaja, perusakan plastik segel untuk menjaga pin

penguncian agar tidak jatuh, tuas pelepas logam dan tabung celup yang digunakan agen untuk dikeluarkan. Alat pemadam api bertekanan yang disimpan juga bisa berisi pengukur tekanan. 3. Nozzle Nozzle berfungsi sebagai pegangan untuk mengarahkan media pada sumber api 4. Hose Selang digunakan untuk mengarahkan aliran dari media pemadam. Selang bersifat fleksibel , hanya dapat ditemukan pada alat pemadam kebakaran yang beratnya lebih dari 3kg 5. Extinguishing Agent Zat yang dapat membatasi atau menekan penyebaran api. Pemahaman tentang berbagai klasifikasi (Kelas) kebakaran sangatlah penting dalam menentukan jenis pemadam api yang terbaik untuk situasi Anda. Karena setiap kebakaran memiliki karakteristik berbeda baik itu dari sumber kebakaran, lokasi kebakaran terjadi dan jenis pemadaman api yang paling efektif untuk memerangi api. 6. Propellant Gas yang fungsinya untuk mengeluarkan media pemadam dari APAR. Dalam alat pemadam kebakaran bertekanan yang tersimpan, propellent terletak di tempat yang sama dengan media pemadam api. Dalam alat pemadam api yang dioperasikan dengan cartridge, propellent terkandung dalam cartridge terpisah yang tertusuk saat diaktifkan untuk mengekspos propellent ke media pemadam. 7. Bracket / Hanger Bagian dari APAR yang berfungsi untuk menggantungkan APAR.

REFERENSI Anonim, Mengenal Langkah-Langkah Cara Inspeksi Apar. https://patigeni.com. Diakses tanggal 7 maret 2019. Anonim,

Parts

And

Components

Of

A

Fire

Extinguisher.

https://onlinesafetydepot.com/. Diakses tanggal 6 maret 2019. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No : Per.04/Men/1980 Tentang Syarat-Syarat Pemasangan Dan Pemeliharan Alat Pemadam Api Ringan.

Related Documents


More Documents from "azmir"