PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI No.Dokumen : 800/429/UKP/UPT. Py Tahun 2016
SOP UPT KESMAS PAYANGAN 1.Pengertian
2.Tujuan
3. Kebijakan 4.Referensi
5. Alat dan Bahan
No. Revisi : Tanggal Terbit : 14 November 2016 Halaman : 1/3 dr I G. N. Gede Putra NIP. 198010312009031003
Atonia uteri adalah keadaan lemahnya tonus/kontraksi Rahim yang menyebabkan uterus tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setalah bayi dan plasenta lahir. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanaan atonia uteri : 1. Untuk mengentikan perdarahan yang terjadi akibat atonia uteri. 2. Menstabilkan keadaan umum ibu serta melakukan rujukan dengan tepat saat diperlukan. SK. Ka UPT Kesmas Payangan No. 800/046/UPT Py/ Tahun 2016 Tentang Layanan Klinis - Permenkes No. 75 tahun 2014 - JNPK-KR. 2012. Asuhan Persalinan Normal : Buku Acuan Asuhan Esensial Bagi Ibu Bersalin dan Bayi Baru Lahir Serta Penatalaksanaan Komplikasi Pascapersalinan dan Nifas. - JNPK-KR. 2008. Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). - JNPK-KR. 2008. Buku Panduan Peserta Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Alat : - Form Imformed consent - APD ( sarung tangan, masker, penutup kepala, kaca mata, sepatu boat ) - Sarung tangan panjang DTT / steril Bahan : 1. Infus set 2. Abocath 18 G atau 16 G 3. Spuit 3 cc steril 4. Cairan RL 5. Oksitosin 10 IU injeksi 6. Methylergometrin 0,2 mg injeksi 7. Misoprostol tablet 200 ug
6. Langkahlangkah
1. Petugas melakukan masase fundus uteri segera sesudah plasenta lahir (maksimal 15 detik) lalu nilai apakh uterus berkontraksi. 2. Jika tidak, petugas memberitahu ibu dan keluarga bahwa telah terjadi perdarahan dan akan dilakukan tindakan untuk mengentikannya. Berusaha membuat ibu merasa rileks dan tidak tegang. 3. Petugas berdiri di depan vulva.
Kompresi Bimanual Interna (KBI) 4. Petugas memakai sarung tangan panjang DTT/ steril pada satu tangan, Dengan ibu hari dan telunjuk yang memakai sarung tangan pendek buka labia mayora, lalu tangan yang menggunakan sarung tangan panjang secara obstetrik (menyatukan kelima ujung jari) masuk melalui introitus ke dalam vagina. 5. Pindahkan tangan luar ke atas fundus uteri lalu tangan dalam memeriksa vagina dan serviks. Jika terdapat bekuan darah/selaput ketuban maka segera keluarkan. 6. Setelah melewati introitus dan berada di dalam vagina maka kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior. 7. Dengan dataran jari-jari tangan dalam, tekan dinding anterior segmen bawah uterus ke arah tangan luar yang sedang mendorong dinding posterior uterus kea arah depan sehingga uterus terjepit dari arah depan dan belakang. 8. Berikan tekanan yang kuat pada uterus di antara kedua tangan untuk merangsang myometrium segera berkontraksi. 9. Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan KBI selama 2 menit, kemudian keluarkan tangan dan pantau ibu selama kala IV. 10.Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan tidak berhenti, periksa ulang perineum, vagina dan serviks apakah terjadi laserasi. Jika terjadi laserasi pada perineum dengan derajat 1 & 2 maka lakukan penjahitan, Jika terjadi laserasi derajat 3 & 4, atau dicurigai adanya robekan pada portio maka persiapkan rujukan. 11.JIka uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksterne (KBE). Kompresi Bimanual Eksterna (KBE) 12.Tekan dinding perut bagian bawah ibu untuk menaikkan fundus uteri agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus. 13.Pindahkan posisi tangan sehingga telapak tangan kanan dapat menekan korpus uteri bagian depan. 14.Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kanan dan kiri. Persiapan Rujukan 15.Penolong memberikan 0,2 mg methylergometrin injeksi dan atau misoprostol 200-800 ug per rektal. 16.Pasang infus dengan abocath besar (18/16 G) dengan larutan RL yang berisi oksitosin 20 IU dengan kecepatan 30 tetes/menit. 17.Lanjutkan tindakan KBI hingga 1-2 menit. Jika uterus tetap tidak berkontraksi segera persiapkan rujukan. 18.Sambil membawa ibu ke tempat rujukan terus lakukan KBI/KBE serta pemberian infus dan uterotonika (RL+20 IU oksitosin minimal 500 cc/jam).
7.Diagram Alir Masase fundus uteri segera setalah plasenta lahir (maks 15 detik)
KIE ibu dan keluarga, tenangkan
Uterus berkontraksi?
Ya
Tidak
Evaluasi rutin Bersihkan bekuan darah /selaput ketuban. Lakukan KBI maks 5 menit Pertahankan KBI 2 menit Lakukan pengawasan kala IV
Ya
Perdarah an berhenti?
Ya
Uterus berkontrak ssi?
Tidak Lakukan penjahitan
Ya
Lasera si derajat 1 & 2?
Ajarkan keluarga KBE Suntik methylergometrin dan atau beri misoprostol per rektal Inful RL+20 IU oksitosin, 30 tts/menit Lanjutkan KBI
Tidak
Rujuk
Tidak
Uterus berkontraksi ? Ya Pengawasan kala IV
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan
9. Unit terkait
10. Dokumen terkait
11. Rekaman historis perubahan
Jangan menyuntikkan methylergometrin injeksi pada ibu dengan tekanan darah tinggi karenda dapat menaikkan tekanan darah. Pemberian oksitosin intravena dengan tetesan yang tepat dapat merangsang kontraksi uterus, jika di grojog dapar menyebabkan kejang. - Poli KIA / KB - Ruang Bersalin - Puskesmas Pembantu 1. Rekam medis 2. Form informed consent 3. Catatan tindakan 4. Partograf No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
PROSEDUR PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI No.Dokumen : DAFTAR 800/429/UKP/UPT. Py Tahun 2016 No. Revisi : TILIK Tanggal Terbit : 14 November 2016 Halaman : 1/2 dr I G. N. Gede Putra NIP. 198010312009031003
UPT KESMAS PAYANGAN
NO
KEGIATAN
1
Penolong melakukan masase fundus uteri segera sesudah plasenta lahir (maksimal 15 detik) lalu nilai apakah uterus berkontraksi.
2
Jika tidak, penolong memberitahu ibu dan keluarga bahwa telah terjadi perdarahan dan akan dilakukan tindakan untuk mengentikannya. Berusaha membuat ibu merasa rileks dan tidak tegang.
3
Penolong berdiri di depan vulva.
4
Kompresi Bimanual Interna (KBI) -
-
-
-
-
-
-
Penolong memakai sarung tangan panjang DTT/ steril pada satu tangan, Dengan ibu hari dan telunjuk yang memakai sarung tangan pendek buka labia mayora, lalu tangan yang menggunakan sarung tangan panjang secara obstetrik (menyatukan kelima ujung jari) masuk melalui introitus ke dalam vagina. Pindahkan tangan luar ke atas fundus uteri lalu tangan dalam memeriksa vagina dan serviks. Jika terdapat bekuan darah/selaput ketuban maka segera keluarkan. Setelah melewati introitus dan berada di dalam vagina maka kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks anterior. Dengan dataran jari-jari tangan dalam, tekan dinding anterior segmen bawah uterus ke arah tangan luar yang sedang mendorong dinding posterior uterus kea arah depan sehingga uterus terjepit dari arah depan dan belakang. Berikan tekanan yang kuat pada uterus di antara kedua tangan untuk merangsang myometrium segera berkontraksi. Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan KBI selama 2 menit, kemudian keluarkan tangan dan pantau ibu selama kala IV. Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan tidak berhenti, periksa ulang perineum, vagina dan serviks apakah terjadi laserasi. Jika terjadi laserasi pada perineum dengan derajat 1 & 2
YA
TIDAK
TIDAK BERLAKU
-
maka lakukan penjahitan, Jika terjadi laserasi derajat 3 & 4, atau dicurigai adanya robekan pada portio maka persiapkan rujukan. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 5 menit, ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksterne (KBE).
5
Kompresi Bimanual Eksterna (KBE)
6
Penolong menekan dinding perut bagian bawah ibu untuk menaikkan fundus uteri agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus. - Pindahkan posisi tangan sehingga telapak tangan kanan dapat menekan korpus uteri bagian depan. - Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kanan dan kiri Persiapan Rujukan -
-
-
-
-
Penolong memberikan 0,2 mg methylergometrin injeksi dan atau misoprostol 200-800 ug per rektal. Pasang infus dengan abocath besar (18/16 G) dengan larutan RL yang berisi oksitosin 20 IU dengan kecepatan 30 tetes/menit. Lanjutkan tindakan KBI hingga 1-2 menit. Jika uterus tetap tidak berkontraksi segera persiapkan rujukan. Sambil membawa ibu ke tempat rujukan terus lakukan KBI/KBE serta pemberian infus dan uterotonika (RL+20 IU oksitosin minimal 500 cc/jam).
CR = [ Ya / (Ya + Tidak) ] x100% = […../ (…..+……)] x 100% =……….. Pemeriksa Yang diperiksa Tanggal Nama Pasien No. Rekam Medik
: : : : :