Proposalptkekonomi-131004100540-phpapp01.docx

  • Uploaded by: KristiniManurung
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposalptkekonomi-131004100540-phpapp01.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,608
  • Pages: 12
1

JUDUL PENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PROBLEM BASED LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XII IPS2 SMAN 1TAMBANG A. LATAR BELAKANG Berdasarkan hasil evaluasi belajar Ekonomi di kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Tambang tahun pelajaran 2012/2013, diperoleh informasi bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75, terlihat dari jumlah siswa yang mencapai KKM pada materi pokok Tahapan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang adalah 12 orang dari 33 siswa (36,36%). Hal ini disebabkan, siswa kesulitan dalam memahami konsep materi yang diajarkan. Kesulitan tersebut misalnya tampak dalam proses pembelajaran, siswa mengalami hambatan dalam menyelesaikan soal. Jika soal yang diberikan sama dengan contoh soal maka siswa bisa mengerjakannya tetapi jika soalnya berbeda meskipun dalam konsep yang sama siswa sudah tidak bisa lagi mengerjakannya. Berdasarkan hasil observasiterhadap proses pembelajaran ekonomi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Tambang pada materi Laporan Keuangan Perusahaan Dagang pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013, terlihat bahwa guru membuka pelajaran dengan menuliskan judul materi yang akan dipelajari di papan tulis. Guru menjelaskan materi dengan memberikan teori dan contoh soal. Setelah penjelasan materi, guru memberikan kesempatan bertanya, tetapi tidak ada respon dari siswa, hanya terlihat siswa beradu argumen dengan teman sebangkunya. Selanjutnya guru memberikan latihan kepada siswa dan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman-teman sekitarnya. Pada proses ini, siswa yang berkemampuan tinggilah yang mendominasi diskusi. Akhirnya guru menutup pelajaran dengan memberikan PR. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 kegiatan pembelajaran seharusnya terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi danmemfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalamproses pembelajaran. Kegiatan inti dilaksanakan melalui proses ekplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Proses ekplorasi guru melibatkan peserta didik untuk mencari informasi tentang materi yang dipelajari, melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan memfasilitasi interaksi antarpeserta didik serta interaksi peserta didik dengan guru. Proses elaborasi guru memberi

2

kesempatan untuk peserta didik dapat berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut, memfasilitasi peserta didik berdiskusi untuk mendapatkan gagasan baru, memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. Proses konfirmasi guru memberikan penghargaan atas keberhasilan peserta didik dan guru bertindak sebagai narasumber dan fasilitator jika peserta didik mengalami kesulitan. Kegiatan penutup mengharuskan guru untuk menyampaikan kesimpulan pembelajaran (BSNP, 2007). Menanggapi permasalahan di atas yaitu kesenjangan antara kenyataan proses pembelajaran yang terjadi di kelas dengan proses pembelajaran yang diharapkan dalam Kurikulum, maka pembelajaran ekonomi perlu suatu model pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Suatu model yang dapat mengoptimalkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, memberikan waktu lebih banyak untuk siswa berpikir, merespon dan saling membantu serta dapat membantu siswa dalam memahami konsep materi pelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya yaitu dengan model pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning, Selanjutnya disingkat PBL. Model pengajaran berdasarkan masalah mempunyai ciri umum, yaitu menyajikan kepada siswa tentang masalah yang autentik dan bermakna yang akan memberi kemudahan kepada para siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Model ini juga mempunyai beberapa ciri khusus yaitu adanya pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu, penyelidikan autentik, menghasilkan produk/karya dan memamerkan produk tersebut serta adanya kerja sama. Berdasarkan uraian di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Tambang tahun pelajaran 2013/2014 pada materiTahapan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang”. B. RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah penerapan model Pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Tambang semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 pada materi pokok Tahapan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang ?

3

C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1Tambangsemester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 pada materi pokok Tahapan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (PBL). D. MANFAAT PENELITIAN

1.

2. 3.

4.

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagi Siswa, dapat terlibat atau berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran ekonomi melalui pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (PBL), melatih siswa untuk kreatif dalam proses pembelajaran ekonomi dan meningkatkan hasil belajarekonomi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Tambang tahun pelajaran 2013/2014. Bagi Guru, sebagai referensi guru-guru mata pelajaran ekonomi untuk memperbaiki proses pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Tambang. Untuk Sekolah, memberikan sumbangan pemikiran kepada SMA Negeri 1 Tambang sebagai upaya memperbaiki kinerja guru untuk meningkatkan mutu sekolah. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi rujukan dalam rangka menindaklanjuti penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas.

E. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar Ekonomi Hasil belajar ekonomi merupakan pemahaman dan penguasaan terhadap materi ekonomi yang telah dipelajari siswa Hasil belajar ekonomi dapat diperoleh dengan mengadakan suatu penilaian baik berupa tes atau non tes. Hasil belajar ekonomi pada penelitian ini adalah kemampuan kognitif yang dimiliki dan dicapai siswa kelas XII IPS SMAN 1 Tambang tahun pelajaran 2013/2014 berdasarkan skor ulangan harian setelah melalui proses pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (PBL) pada materi Tahapan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang. 2. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menuntut siswa belajar untuk memecahkan suatu masalah secara

4

berkelompok yang saling membantu untuk membangun suatu pengetahuan baru. Slavin (2010) pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. 3. Problem Based Learning (PBL) Model pembelajaran PBL erdasarkan masalah mempunyai ciri umum, yaitu menyajikan kepada siswa tentang masalah yang autentik dan bermakna yang akan memberi kemudahan kepada para siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Model ini juga mempunyai beberapa ciri khusus yaitu adanya pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu, penyelidikan autentik, menghasilkan produk/karya dan memamerkan produk tersebut serta adanya kerja sama. Selanjutnya Problem Based Learning disingkat dengan PBL. F. KERANGKA TEORETIS 1. Belajar Menurut Sudjana (2010) belajaradalahsuatu proses yang ditandaidenganadanyaperubahanpadadiriseseorang. Perubahanhasil proses belajardapatditunjukkandalamberbagaibentuksepertipenambahanpengeta huan, pemahaman, sikapdantingkahlaku, kecakapan, kebiasaansertaperubahanaspek-aspek lain yang adapadaindividu-individu yang belajar. Slameto (2010) menyatakanbahwabelajaradalahsuatu proses usaha yang dilakukanseseoranguntukmemperolehsuatuperubahantingkahlaku yang barusecarakeseluruhansebagaihasildaripengalamannyasendiridalamintera ksidenganlingkungannya. Perubahantingkahlaku yang dimaksudadalahperubahantingkahlakukearah yang lebihbaik. Reber dikutip Suprijono (2010) menyatakan bahwa belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Berdasarkandefenisidefenisiparaahlitersebutdapatdisimpulkanbahwabelajaradalahsuatu proses yang dialamiolehseseorangdanmenyebabkanperubahantingkahlaku, sikap, kebiasaandankecakapansertapenambahanpengetahuan, pemahaman, keterampilandandayapikir. 2. Hasil Belajar Ekonomi

5

Sudjana (2010) mengemukakan bahwa hasilbelajaradalahkemampuan yang dimilikiolehsiswasetelahmenerimapengalamanbelajarnya. Hasilbelajartersebutdapatdilihatdarievaluasi yang dilakukanoleh guru terhadapsiswa.Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.Hamalik (2004) mengemukakanbahwahasilbelajartampaksebagaiterjadinyaperubahanting kahlaku yang dapatdiamatidandiukurdalambentukperubahanpengetahuan, sikapdanketerampilan. Hasil belajar ekonomi merupakan pemahaman dan penguasaan terhadap materi ekonomi yang telah dipelajari siswa Hasil belajar ekonomidapat diperoleh dengan mengadakan suatu penilaian baik berupa tes atau non tes.Hasil belajar ekonomi pada penelitian ini adalah kemampuan kognitif yang dimiliki dan dicapai siswa kelas XII IPS SMAN 1 Tambangtahun pelajaran 2013/2014 berdasarkan skor ulangan harian setelah melalui proses pembelajaran Kooperatif Problem Based Learning (PBL) pada materi Tahapan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang. 3. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menuntut siswa belajar untuk memecahkan suatu masalah secara berkelompok yang saling membantu untuk membangun suatu pengetahuan baru. Slavin (2010) pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Ibrahim, dkk (2000) mengemukakan bahwa ada 4 ciri pembelajaran kooperatif, yaitu; (1) siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya, (2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, (3) bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin berbeda, (4) penghargaan lebih berorientasi pada kerja kelompok daripada individu. 4. Problem Based Learning (PBL) Model pengajaran berdasarkan masalah mempunyai ciri umum, yaitu menyajikan kepada siswa tentang masalah yang

6

autentik dan bermakna yang akan memberi kemudahan kepada para siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Model ini juga mempunyai beberapa ciri khusus yaitu adanya pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu, penyelidikan autentik, menghasilkan produk/karya dan memamerkan produk tersebut serta adanya kerja sama. Selanjutnya Problem Based Learning disingkat dengan PBL. 5. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif PBL Dalam Pembelajaran Ekonomi Model pembelajaran PBL mempunyai sintaks tertentu yang merupakan ciri khas dari model ini. Tabel 1 berikut ini adalah sintaks model pengajaran berdasarkan masalah dan tingkah laku guru pada setiap tahap sintaks. Tabel 1 Sintaks Model Pengajaran Berdasarkan Masalah Tahap Tahap 1 Orientasi siswa kepada masalah

Tahap 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar Tahap 3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Tahap 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Tahap 5

Tingkah Laku Guru Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Guru membantu siswa untuk

7

Tahap Tingkah Laku Guru Menganalisis dan melakukan refleksi atau evaluasi mengevaluasi proses terhadap penyelidikan mereka dan pemecahan masalah proses-proses yang mereka gunakan. 6. Kerangka Pikir Pada pembelajaran kooperatif, guru dituntut untuk menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi tentang materi yang akan dipelajari. Hal ini akan menumbuhkan semangat dan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang dipelajari. Dengan demikian siswa akan berusaha memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang konsep materi tersebut. Penerapan model pembelajaran Kooperatif PBL memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban LKS serta didiskusikan dengan kelompok. Diskusi kelompok akan menyebabkan terjadinya pertukaran informasi yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Pada akhirnya, partisipasi siswa dalam kelompok dapat dioptimalkan. Hal ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Selanjutnya pemahaman siswa terhadap materi akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar ekonomi siswa. 7.

HIPOTESIS TINDAKAN Jika pembelajaran Kooperatif PBL dalam proses pembelajaran Ekonomi diterapkan maka dapat meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS1 SMA Negeri 1 Tambang semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 pada materi pokok Tahapan Penyususunan Laporan Keuangan Perusaan Dagang.

G. METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tambang pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 1 November 2013 s/d 25 November 2013 3. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif. Arikunto, dkk (2008) menyatakan bahwa PTK merupakansuatupencermatanterhadapkegiatanbelajarberupasebuahtinda kan yang

8

sengajadimunculkandanterjadidalamsebuahkelassecarabersama. Menurut Suyanto dikutip Muslich (2009), Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan dalam pembelajaran melalui perbaikan proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelaksanaan PTK ini dilaksanakan melalui 4 tahap, yaitu: a. Perencanaan (planning), yaitu menyusun instrumen penelitian berupa perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Perangkat pembelajaran meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS). b. Pelaksanaan Tindakan (action), yaitu implementasi atau penerapan dari perencanaan. c. Pengamatan (observing). Pengamatan berlangsung dalam waktu yang bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang tindakan yang berlangsung dalam hal ini adalah aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran. d. Refleksi (reflecting). Refleksi memiliki aspek evaluatif. Refleksi merupakan kegiatan untuk mengulas data secara kritis, terutama yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tindakan kelas, baik pada diri siswa, suasana kelas, maupun pada diri guru. Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaannya terdiri dari beberapa siklus. Dalam penelitian ini, penulis melakukan dua siklus. Daur siklus dalam penelitian ini berpandu dari Arikunto (2008) adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan Perencanaan Refleksi

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan

9

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 4. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri 1 Tambangsebanyak 33 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 23 orang perempuan dengan tingkat kemampuan heterogen.

5. Instrumen Penelitian a. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). b. Instrumen Pengumpulan Data 1) Lembar Pengamatan Lembar pengamatan yang digunakan berupa lembar pengamatan terfokus.Sukarno (2009) mengemukakan bahwa pengamatan terfokus adalah pengamatan yang secara khusus diarahkan pada aktivitas guru atau siswa dalam proses pembelajaran. Pada lembar pengamatan terdapat kolom-kolom yang berisikan indikator pengamatan, deskriptor, keterlaksanaan indikator dan deskriptor (dilaksanakan atau tidak) dan hasil pengamatan. 2) Tes Hasil Belajar Ekonomi Data hasil belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes hasil belajar ekonomi. Data tentang hasil belajar ekonomi digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar ekonomi dan keberhasilan tindakan. Tes diberikan pada ulangan harian I dan ulangan harian II. 6. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Observasi Pada saat observasi pengamat dalam hal ini teman sejawat yang mengajar matematika di kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tambangsemester ganjil tahun pelajaran 2013/2014akan mencatat tentang keterlaksanaan kegiatan pada proses pembelajaran sesuai aspek yang terdapat di lembar pengamatan sehingga dapat diketahui hal-hal yang masih perlu diperbaiki pada pertemuan selanjutnya.

10

b. Teknik Tes Pengumpulan data dengan menggunakan teknik tes dilakukan dengan pelaksanaan ulangan harian. Setiap ulangan harian akan dilakukan dua tahap dengan membagi siswa menjadi dua kelompok. Pada saat kelompok satu melaksanakan ulangan harian maka kelompok siswa yang lain berada di luar ruangan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi kemungkinan siswa mencontek pada saat ulangan harian. 7. Teknik Analisis Data a. Analisis Data Aktivitas Guru dan Siswa Analisis data tentang aktivitas siswa dan guru didasarkan pada lembar pengamatan selama proses pembelajaran. Data tersebut dianalisis secara kualitatif guna melihat kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan tindakan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2007), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. b. Analisis Data Hasil Belajar Ekonomi Siswa 1) Analisis Data Nilai Perkembangan Individu Siswa Nilaiperkembanganindividusiswa padasiklus I diperolehdariselisihnilaipadaskordasardannilaiulanganharian I. Nilaiperkembanganindividupadasiklus II diperolehsiswadariselisihnilaipadaulanganharian I danulanganharian II. 2) AnalisisKetercapaian KKM Analisis data tentang ketercapaian KKM dilakukandenganmembandingkanpersentasejumlahsiswa yang mencapai KKM padaskordasardanpersentasejumlahsiswa yang mencapai KKM padateshasilbelajarekonomi yang menerapkanpembelajarankooperatifpendekatanstrukturalThink Pair Squareyaituulanganharian I danulanganharian II.Persentasejumlahsiswa yang mencapai KKM dapatdihitungdenganmenggunakanrumussebagaiberikut: PersentaseKetercapaian KKM Jumlah siswa yang mencapai KKM Jumlah siswa keseluruhan 3) AnalisisKeberhasilanTindakan

100 %

11

Seluruh data hasil belajar Ekonomi siswa dianalisis dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi yang berguna untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan, yaitu UH I dan UH II.MenurutSudijono (2009) tabel distributif frekuensi adalah alat penyajian data statistik yang berbentuk kolom dan lajur, yang didalamnya dimuat angka yang dapat melukiskan atau menggambarkan pencaran atau pembagian frekuensi dari variabel yang sedang menjadi objek penelitian. Menurut Suyanto (1997) tindakan dikatakan berhasil apabila keadaan setelah tindakan lebih baik. Artinya, tindakan dikatakan berhasilapabilapersentasejumlahsiswa yang mencapai KKM dariskordasarkeulanganharian I danulanganharian II meningkat dan proses pembelajaran sudah terlaksana seperti yang diharapkan dalam KTSP.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Suhardjono, Supardi., 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta. BSNP., 2007, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta. Hamalik, O., 2004, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara, Jakarta Ibrahim, M., Fida, R., Mohamad, N., Ismono, 2000, Pembelajaran Kooperatif, UniversityPers, Surabaya. Muslich, M., 2009, PTK Penelitian Tindakan Kelas itu Mudah, Bumi Aksara, Jakarta. Slameto., 2010, Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta. Slavin, R.E., 2010, Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik, Terjemahan Lita, Nusa Media, Bandung. Sudijono, A., 2009, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta. Sudjana, N., 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

12

Suyanto., 1997, Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Dikti Depdikbud, Yogyakarta. Trianto., 2007, Model-Model Pembelajaran Konstruktivistik, Konsep, Landasan Implementasinya, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Inovatif Berorientasi Teoritis-Praktis dan

More Documents from "KristiniManurung"