PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN: STUDI KASUS YAYASAN BUNDA HATI KUDUS
PROPOSAL TESIS
Oleh: Fransiscus Xaverius Eko Budi Kristanto 1111600126
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA 2013
PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUDI LUHUR
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL TESIS
Nama Mahasiswa Nomor Induk Mahasiswa Konsentrasi Judul Proposal Tesis
: Fransiscus Xaverius Eko Budi Kristanto : 1111600126 : Teknologi Sistem Informasi : Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian: Studi Kasus Yayasan Bunda Hati Kudus
Telah diperiksa, diuji dan dipertahankan dalam sidang ujian Proposal Tesis pada hari .............., tanggal ........................................, dan disetujui oleh Tim Penguji Proposal Tesis untuk menyusun Naskah Akhir Tesis. Jakarta, . . . . . . . . . . . . . Tim Penguji:
Tanda Tangan:
Ketua, (.....................)
.....................
Anggota, (.....................)
.....................
Pembimbing Utama, (.....................)
.....................
Pembimbing Pendamping, (.....................)
..................... Ketua Program Studi
( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .)
ABSTRAK Pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama atau memperbaiki sistem yang telah ada di suatu perusahaan atau yayasan, termasuk Yayasan Bunda Hati Kudus (YBHK). Sejak berdirinya sampai saat ini YBHK belum memiliki sebuah aplikasi terintegrasi yang mengelola data kepegawaian. Ruang lingkup sistem informasi manajemen kepegawaian meliputi: perekrutan, data induk, data riwayat, promosi, asuransi, penghargaan, pensiun, formasi, statistik, dan laporan manajemen. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Terapan (Applied Research). Metode pengembangan sistem informasi menggunakan model Waterfall. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi pustaka, dan wawancara terhadap sampel yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode yang digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem adalah metode Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek (Object Oriented Analysis and Design) menggunakan Unified Modelling Language (UML). Teknik pengujian sistem dengan pendekatan black-box testing. Pengujian validasi menggunakan Focus Group Discussion. Kualitas perangkat lunak yang dihasilkan diuji berdasarkan empat karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126, yaitu: functionality, reliability, usability, dan efficiency menggunakan metode kuesioner. Perangkat lunak sistem informasi manajemen kepegawaian yang dihasilkan diharapkan berfungsi menyediakan data kepegawaian terintegrasi dan meningkatkan kecepatan layanan informasi kepegawaian.
Kata Kunci:
Sistem Informasi Manajemen, Kepegawaian, Penelitian Terapan, Waterfall, Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek, ISO 9126
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian tesis yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian: Studi Kasus Yayasan Bunda Hati Kudus. Tujuan dari penulisan proposal penelitian tesis ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyusun tesis pada Program Studi Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Jakarta. Rasa dan ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun proposal penelitian tesis ini: 1. Bapak Dr. Moedjiono, M.Sc. dan Bapak Samidi, M.Kom, M.M, selaku dosen pembimbing tesis yang telah membimbing dan memotivasi penulis dalam mengerjakan proposal penelitian tesis ini. 2. Yayasan Bunda Hati Kudus, khususnya Bapak Placidus Galla, S.H., Bapak Gerardus Rusae, S.F., dan Ibu Scholastica di Biro Personalia, Bapak Andreas Marwata, S.Pd. di Biro Umum, serta Bapak/Ibu kepala biro, kepala bidang, dan kepala bagian di kantor pusat Yayasan Bunda Hati Kudus yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu penulis dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan terkait proposal penelitian tesis ini. 3. Christina Rini Kentari, istri tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa bagi penulis. 4. Orang tua, Bapak Agustinus Djimin dan Ibu CH. Sumarni, serta Ibu Yohana Sumini, terima kasih atas dukungan doa, semangat dan kasih sayang yang senantiasa diberikan kepada penulis. 5. Almarhum simbah Djosemangun kakung dan putri, simbah putri Paiyam, dan almarhum ayah mertua FX. Dalijo, penulis persembahkan kerja keras dan perjuangan selama ini, dan semoga bahagia senantiasa di sisiNya. 6. Simbah Pawira Utomo, atas doa restu yang diberikan bagi penulis untuk melanjutkan kuliah di Strata Dua.
ii
7. Semua adik-adik dan ipar tercinta, L. Dwi Wijayanto, M.A. Rini Astuti, A.M. Kirwati, Y. Bambang Setya Nugraha, Purwati terima kasih atas dukungan dan doanya bagi penulis. 8. Keponakan tercinta, Lusi dan Gilang, atas keceriaan yang memberikan semangat dan motivasi bagi penulis. 9. Semua pakde dan budhe, paman dan bibi, serta sepupu, atas kehangatan sebagai keluarga besar dan dukungan semangat yang diberikan kepada penulis selama ini. 10. Rekan-rekan mahasiswa MKOM Universitas Budi Luhur kelas XA Semester 1 dan 2 dan MKOM Semester 3 konsentrasi Teknologi Sistem Informasi, terima kasih atas kebersamaan, kerja keras dan dukungan semangatnya. 11. Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc., atas pengenalan tentang Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia beserta referensinya. 12. Bapak dan Ibu Dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah dengan sabar memberikan ilmu pengetahuan, pencerahan, dan bimbingan dalam belajar. Penulis menyadari, sebagai mahluk Tuhan yang jauh dari kesempurnaan, bahwa masih banyak kekurangan dari proposal penelitian tesis ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian tesis nantinya. Semoga proposal penelitian tesis ini masih dapat memberikan manfaat dari keterbatasannya. Amin.
Jakarta, 1 Januari 2013 FX. Eko Budi Kristanto
iii
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang............................................................................. 1 1.2 Masalah Penelitian....................................................................... 4 1.2.1 Identifikasi Masalah......................................................... 4 1.2.2 Pembatasan Masalah ........................................................ 5 1.2.3 Rumusan Masalah ............................................................ 5 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 6 1.4 Tata Urut Penulisan ..................................................................... 7 1.5 Daftar Pengertian ......................................................................... 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP ...................... 10 2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................... 10 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen ................ 10 2.1.1.1 Sistem Informasi .............................................. 10 2.1.1.2 Sistem Informasi Manajemen .......................... 12 2.1.2 Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia .. 14 2.1.3 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall .......... 18 2.1.3.1 Systems Development Life Cycle (SDLC) ..... 18 2.1.3.2 Model Waterfall............................................... 18 2.1.4 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified Modeling Language .......................................... 21 2.1.4.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek .......................................... 21 2.1.4.2 Unified Modelling Language ........................... 23 2.1.5 Yii Framework ............................................................... 29 2.1.5.1 Fitur Yii Framework ........................................ 30 2.1.5.2 Alur Kerja Pengembangan .............................. 31 2.1.6 Model Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126 ... 32 2.1.6.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak ............. 32 2.1.6.2 Model ISO 9126 .............................................. 33 2.1.7 Pengujian Perangkat Lunak ........................................... 36 2.1.7.1 Strategi Pengujian Perangkat Lunak ............... 36 2.1.7.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak................. 38 2.2 Tinjauan Studi ........................................................................... 38 2.3 Tinjauan Obyek Penelitian ........................................................ 40 2.3.1 Aspek Organisasi ........................................................... 40 2.3.1.1 Profil Singkat Organisasi ................................. 40 2.3.1.2 Visi Misi Organisasi ........................................ 41
iv
2.3.1.3 Profil Biro Personalia ...................................... 41 2.3.1.4 Organigram Biro Personalia dan Uraian Kerja 42 2.3.2 Aspek Sistem ................................................................. 49 2.3.2.1 Hardware ......................................................... 49 2.3.2.2 Software ........................................................... 49 2.3.2.3 Jaringan............................................................ 50 2.3.2.4 Data.................................................................. 51 2.3.2.5 Sumber Daya Manusia .................................... 52 2.4 Kerangka Konsep ...................................................................... 52 2.5 Hipotesis .................................................................................... 55 BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN ................... 56 3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 56 3.2 Metode Pemilihan Sampel ......................................................... 56 3.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 57 3.4 Instrumentasi ............................................................................. 58 3.5 Teknik Analisis, Perancangan, Implementasi dan Pengujian .... 58 3.5.1 Teknik Analisis Sistem .................................................. 58 3.5.2 Teknik Perancangan Sistem ........................................... 59 3.5.3 Teknik Implementasi Sistem ......................................... 59 3.5.4 Teknik Pengujian Sistem ............................................... 60 3.5.4.1 Pengujian Validasi ........................................... 60 3.5.4.2 Pengujian Kualitas ........................................... 62 3.6 Langkah-langkah Penelitian ...................................................... 66 3.7 Jadwal Penelitian ....................................................................... 70 BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 72 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 73 LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................ 76
v
DAFTAR GAMBAR Gambar II-1 II-2 II-3 II-4 II-5 II-6 II-7 II-8 II-9 II-10 II-11 II-12 II-13 III-1
Halaman Komponen Sistem Informasi ..................................... 11 Klasifikasi Sistem Informasi ([O'Brien 2006], 16)...................................... 12 Model Sistem Informasi Manajemen ([McLeod 2009], 13) ........................ 14 Model SIM-SDM ([McLeod 2009], 243)..................................................... 16 System Development Live Cycle ([O'Brien 2006], 511) dengan modifikasi ........ 18 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46) dengan modifikasi .................................. 19 Struktur Statis Aplikasi Yii (Yii 2012) .................................................. 29 Model Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126 ([Al-Qutaish 2010], 171) . 34 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554) ....... 37 Organigram YBHK .......................................................................... 41 Organigram Biro Personalia YBHK ................................................. 43 Infrastruktur Jaringan Kantor Pusat YBHK ..................................... 51 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 54 Langkah-langkah Penelitian ............................................................. 67 ([O'Brien 2006], 34)
vi
DAFTAR TABEL Tabel II-1 II-2 II-3 II-4 II-5 II-6 II-7
Halaman Peranan Manajerial Mintzberg .................................. 12 Elemen-elemen Use Case Diagram ([Dennis 2009], 174) .......................... 24 Elemen-elemen Activity Diagram ([Dennis 2009], 160-164) ........................ 25 Elemen-elemen Sequence Diagram ([Dennis 2009], 242) .......................... 26 Elemen-elemen Class Diagram ([Dennis 2009], 215) ................................ 27 Elemen-elemen Deployment Diagram ([Dennis 2009], 474) ...................... 28 Karakteristik Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126 ([Al-Qutaish 2010], 172-173) ..................................................................................................... 34 II-8 Ringkasan Tinjauan Studi................................................................. 39 III-1 Skala Pengukuran ([Sugiyono 2012], 94) .................................................... 63 III-2 Kisi-kisi Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak dan Indikator ....... 63 III-3 Kriteria Presentase Tanggapan Responden ([Narimawati 2007], 84) ........... 66 III-4 Jadwal Penelitian .............................................................................. 70 ([McLeod 2009], 20)
vii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1 Daftar Pedoman Pertanyaan Wawancara .............................................. 77 2 Hasil Wawancara dengan Responden ................................................... 78 3 Daftar Dokumen Observasi ................................................................... 79 4 Rancangan Rekapitulasi Hasil FGD Pengujian Validasi ...................... 80 5 Rancangan Kuesioner Pengujian Kualitas Perangkat Lunak ................ 93 6 Rancangan Penghitungan Hasil Kuesioner Pengujian Kualitas ............ 97
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada masa ini perkembangan sistem teknologi informasi sangat pesat.
Sistem teknologi informasi biasanya diterapkan di organisasi yang dilakukan dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu utama dalam membantu tercapainya tujuan organisasi, perusahaan maupun instansi yang bersangkutan. Untuk mendapatkan hasil kerja yang efektif dan efisien, organisasi harus mengembangkan suatu sistem teknologi informasi yang memungkinkan orangorang mempunyai kesempatan berinteraksi dan memanfaatkan sistem teknologi tersebut untuk membantu mencapai tujuan mereka. Pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong akan kebutuhan informasi yang cepat dan akurat, dalam proses bisnis di organisasi, baik perusahaan dan yayasan. Penggunaan sistem informasi memungkinkan adanya otomatisasi pekerjaan dan fungsi pelayanan untuk mewujudkan pelayanan yang baik seperti yang dibutuhkan. Sumber daya manusia atau pegawai di perusahaan atau yayasan merupakan komponen pokok yang menjalankan kegiatan di organisasi tersebut. Sehingga peranan data kepegawaian dan pengelolaan data pegawai menjadi sangat penting, yang tidak dapat dipisahkan dengan keberlangsungan dan kemajuan sebuah organisasi. Pengelolaan kepegawaian dan sistem pencatatan kepegawaian merupakan sebuah sistem informasi manajemen, yang berkaitan dengan kegiatan manajerial di organisasi. Yayasan Bunda Hati Kudus (YBHK) Jakarta merupakan yayasan pendidikan yang memiliki sekitar 530 guru dan karyawan dan tersebar di 22 persekolahan di Jakarta, Tangerang, dan Semarang, mulai dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA. Pengelolaan kepegawaian di Biro Personalia berhubungan dengan data tercetak maupun data elektronik. Kegiatan pengelolaan kepegawaian di YBHK meliputi beberapa hal, yaitu: perekrutan, data induk, data riwayat, promosi, asuransi, penghargaan, pensiun, formasi, statistik, dan laporan
1
manajemen. Sejak berdirinya sampai saat ini belum memiliki sebuah aplikasi terintegrasi yang mengelola data kepegawaian. Data riwayat kepegawaian berupa berkas-berkas dalam rak. Untuk mengolah data kepegawaian, aplikasi yang digunakan berupa beberapa file excel yang berjalan di komputer secara standalone yang ada pada Biro Personalia. Dalam proses perekrutan guru/karyawan, data-data
pelamar disimpan
dalam rak terpisah dan berwujud berkas lamaran, sehingga saat dibutuhkan untuk proses tes penerimaan atau untuk mencari daftar pelamar yang sudah mengirimkan lamaran untuk formasi tertentu akan membutuhkan waktu lama dalam pencariannya. Kegiatan administrasi kepegawaian berpengaruh pada keadaan data perorangan pegawai maupun keseluruhan, perubahan yang terjadi yang dilakukan di Biro Personalia tidak segera diketahui oleh Biro dan pengguna data kepegawaian yang lain dalam sturuktur organisasi YBHK. Berkaitan dengan operasional kepegawaian, situasi ini cukup menyulitkan. Data kepegawaian yang berada di beberapa file excel tersebut untuk update data dilakukan pada setiap file yang digunakan. Data kepegawaian yang dikelola oleh Biro Personalia digunakan oleh beberapa pihak dalam lingkup YBHK. Biro Pendidikan menggunakannya dalam perencanaan formasi penempatan guru/karyawan, merencanakan pelatihan dan meningkatkan kinerja guru/karyawan. Biro keuangan menggunakannya untuk menentukan gaji. Pengurus, pengawas, dan dewan pembina menggunakannya untuk membuat kebijakan dan keputusan manajemen kepegawaian secara keseluruhan. Proses pencarian data guru/karyawan cukup lama, padahal seringkali informasi data guru/karyawan dibutuhkan dengan segera. Demikian juga dalam pengiriman laporan kepegawaian kepada biro-biro, pimpinan sekolah, serta pihakpihak manajemen tingkat atas (pengurus, dewan pembina, dan paroki). Keberadaan perangkat komputer dan jaringan internet tidak banyak membantu karena data disimpan dan dikelola oleh masing-masing pelaksana dan tidak ada
2
kesatuan platform dalam penyimpanannya. Akibatnya dalam hal data induk guru/karyawan sekalipun, perlu waktu lama untuk menemukannya. Pembuatan laporan formasi kepegawaian merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap semester dan setiap tahunnya. Untuk membuatnya harus dilakukan update pada semua file kepegawaian yang digunakan. Laporan dibuat tercetak yang membutuhkan kertas yang cukup banyak. Selain itu, perubahan data kepegawaian yang terjadi baru dapat diketahui setelah laporan dikirimkan kembali kepada pihak-pihak manajemen pada periode berikutnya. Guru dan karyawan sebagai komponen utama kepegawaian, sampai saat ini belum dapat mengetahui data profil kepegawaian yang berkaitan dengan dirinya secara langsung yang berada di Biro Personalia YBHK. Data profil kepegawaian tersebut berupa profil pegawai, data keluarga, riwayat kerja, promosi dan kenaikan pangkat/golongan di YBHK. Di sisi lain, YBHK memiliki kebijakan teknologi informasi paperless office, yaitu upaya pengelolaan administrasi perkantoran dengan mengurangi pemakaian kertas dan melakukan digitalisasi dokumen. Tujuan penerapan kebijakan paperless office adalah untuk efisiensi waktu, tenaga, dan biaya, manajemen dokumentasi yang lebih baik, meningkatkan kenyamanan kerja, mendukung
pengelolaan
administrasi
dan
manajemen
sekolah,
serta
meningkatkan citra YBHK dan persekolahannya. Berlatar belakang permasalahan yang dihadapi dan sejalan dengan kebijakan
teknologi
informasi
di
YBHK
yaitu
paperless
office serta
perkembangan teknologi saat ini, maka perlu dibuat sebuah sistem informasi manajemen kepegawaian terintegrasi, yang meliputi: perekrutan, data induk guru/karyawan, data riwayat kepangkatan, riwayat mutasi, riwayat pelatihan, promosi, pendataan pensiun, data statistik guru/karyawan dan pembuatan laporan untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung administrasi dan manajemen kepegawaian. Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian: Studi Kasus Yayasan Bunda Hati Kudus.
3
1.2
Masalah Penelitian
1.2.1
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka
permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Pengelolaan dan penyimpanan data kepegawaian guru/karyawan yang dilakukan saat ini berbasis file Microsoft excel yang berjalan di komputer secara standalone pada tiap bagian di Biro personalia, serta kumpulan berkas di rak, sehingga menimbulkan permasalahan: 1) Membutuhkan waktu cukup lama dalam proses pencarian data guru/karyawan. 2) Proses update data pada bagian data induk guru/karyawan tidak otomatis mengupdate data di bagian lain yang membutuhkan data kepegawaian, baik di Biro Personalia, Biro lain maupun pihak manajemen YBHK dan persekolahannya, update data yang dilakukan tidak segera diketahui oleh pihak-pihak tersebut. 3) Pembuatan laporan kepegawaian kurang efektif dan efesien, karena harus
mengupdate setiap
file laporan
yang dibutuhkan
dan
membutuhkan cukup banyak kertas untuk mencetaknya. 2. Belum ada aplikasi dan database terintegrasi berbasis web untuk menyajikan informasi data kepegawaian guru dan karyawan sekolah YBHK, sehingga menimbulkan permasalahan: 1) Proses administrasi dan pengelolaan data kepegawaian di Biro Personalia kurang efektif dan efisien, karena data terpisah dan update dilakukan pada setiap file yang digunakan. 2) Informasi yang dibutuhkan tidak bisa diakses kapan saja dan dimana saja oleh pihak yang membutuhkan data kepegawaian termasuk guru dan karyawan belum dapat mengetahui data profil kepegawaian yang berkaitan dengan dirinya yang berada di Biro Personalia. 3) Proses penyediaan layanan informasi kepegawaian dari Biro Personalia dalam wujud laporan menjadi lama.
4
1.2.2
Pembatasan Masalah Ruang lingkup permasalahan dari pengembangan sistem informasi
manajemen kepegawaian yang dianalisa dan dirancang dibatasi sebagai berikut: 1. Proses administrasi kepegawaian yang dianalisis dan dirancang adalah: perekrutan, data induk, data riwayat, promosi, asuransi, penghargaan, pensiun, formasi, statistik, dan laporan manajemen. 2. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan tahapan model Waterfall. Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan metode Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek (Object Oriented Analysis and Design) menggunakan Unified Modelling Language (UML) dan pada tahap implementasi sistem menggunakan aplikasi open source object oriented berbasis web menggunakan Yii Framework yang berbasis PHP dan database MySQL. Proses implementasi sistem dilakukan pada jaringan lokal. 3. Pengujian validasi menggunakan metode Focus Group Discussion, sedangkan
pengujian
kualitas
sistem
yang
dihasilkan
dilakukan
berdasarkan empat karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126: functionality, reliability, usability, dan efficiency dengan pendekatan black-box testing menggunakan metode kuesioner.
1.2.3
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka
permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana model analisis, perancangan dan implementasi perangkat lunak untuk pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian di YBHK berbasis web yang berfungsi menyediakan data kepegawaian terintegrasi serta mendukung kecepatan layanan informasi kepegawaian dengan menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall? 2. Bagaimana tingkat kualitas perangkat lunak sistem informasi manajemen kepegawaian yang dihasilkan jika diukur menggunakan karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126?
5
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Membuat model analisis, perancangan dan implementasi perangkat lunak untuk pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian di YBHK berbasis web yang berfungsi menyediakan data kepegawaian terintegrasi serta mendukung kecepatan layanan informasi kepegawaian dengan menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall. 2. Mengetahui tingkat kualitas perangkat lunak sistem informasi manajemen kepegawaian yang dihasilkan berdasarkan empat karakteristik model ISO 9126, yaitu: functionality, reliability, usability, dan efficiency.
1.3.2
Manfaat Penelitian Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:
A. Manfaat Teoritis: 1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap konsep teroritis dalam pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian menggunakan metode pengembangan sistem waterfall dengan teknik analisis dan perancangan berorientasi obyek menggunakan desain model Unified Modelling Language (UML). 2. Diharapkan dapat dijadikan bahan referensi terkait dengan pokok bahasan sistem informasi manajemen kepegawaian serta fungsinya dalam pengembangan manajemen kepegawaian atau sumber daya manusia. B. Manfaat Praktis: 1. Memperoleh sebuah aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian berbasis web yang berfungsi menyediakan data kepegawaian terintegrasi serta mendukung kecepatan layanan informasi kepegawaian. 2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas Biro Personalia dalam melakukan proses administrasi dan menyajikan informasi kepegawaian. 3. Mempermudah pihak manajemen dan guru/karyawan dalam memperoleh informasi kepegawaian dari Biro Personalia dengan lebih cepat dan akurat.
6
4. Mendukung penyediaan informasi kepegawaian untuk manajemen dan pengambil keputusan di YBHK dalam perencanaan penambahan atau pengurangan jumlah guru/karyawan, promosi kepegawaian, peningkatan kinerja guru/karyawan, formasi penempatan guru/karyawan, dan laporan kepegawaian yang disajikan melalui media berbasis web. 5. Mendukung kebijakan teknologi informasi yang berkaitan dengan paperless office di YBHK.
1.4
Tata Urut Penulisan Naskah penelitian ini disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN Membahas latar belakang penelitian, ruang lingkup sistem informasi manajemen kepegawaian yang diteliti, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan, dan daftar istilah yang digunakan dalam penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP Membahas tinjauan pustaka yang berkaitan dengan topik bahasan mengenai
sistem
informasi
manajemen
sumber
daya
manusia/kepegawaian, metode pengembangan sistem waterfall, analisis dan perancangan sistem berorientasi obyek menggunakan pemodelan UML, kualitas perangkat lunak model ISO 9126, pengujian perangkat lunak, tinjauan studi berdasarkan penelitian sebelumnya, tinjauan organisasi dan obyek penelitian yaitu YBHK dan Biro Personalia, kerangka konsep penulis dalam melakukan penelitian, dan hipotesis. BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN Membahas jenis penelitian, metode pemilihan sampel, metode pengumpulan
data,
instrumentasi,
teknik
analisis,
rancangan,
implementasi dan pengujian sistem, langkah-langkah penelitian, dan jadwal penelitian yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi kepegawaian YBHK.
7
BAB IV PENUTUP Membahas kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pencarian masalah penelitian, studi pustaka, tinjauan penelitian, tinjauan obyek penelitian dan metodologi penelitian.
1.5
Daftar Pengertian Beberapa pengertian istilah yang dipergunakan di dalam penelitian ini
sebagai definisi kamus maupun definisi operasional, sebagai berikut: Formasi
: Ketentuan jumlah dan susunan pangkat karyawan yang diperlukan
dalam
jangka
waktu
tertentu
untuk
melaksanakan tugas pokok di suatu Unit kerja . Jabatan
: Kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang karyawan.
Karyawan
: Setiap orang yang telah diangkat dan diserahi tugas untuk menjalankan fungsi tertentu di Unit kerja.
Masa kerja golongan : Masa kerja untuk menentukan gaji pokok karyawan tetap. Masa kerja Yayasan
: Seluruh masa kerja yang dihitung sejak seseorang bekerja di Yayasan sebagai karyawan.
Mutasi
: Suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal di dalam suatu organisasi.
Pangkat
: Kedudukan
yang
menunjukkan
tingkat
seorang
karyawan dalam jenjang kekaryawanan dan digunakan sebagai dasar penggajian. Pengurus
: Organ Yayasan yang bertugas dan berfungsi sebagai Penyelenggara Harian Yayasan.
Promosi
: Perubahan
dari
suatu
jabatan
dan/atau
status
kepegawaian ke jabatan dan/atau status kepegawaian yang lebih tinggi. Sistem
Informasi
Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
8
Manajemen
informasi bagi para pengguna yang akan memecahkan masalah, baik itu manajer maupun kalangan profesional dalam
mengambil
keputusan
guna
memecahkan
masalah organisasi. ([McLeod 2009], 12) Sistem
Informasi
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Sumber
Manajemen
Daya Manusia) merupakan software aplikasi yang
Kepegawaian
menangani aliran data pada suatu organisasi secara terpadu yang dapat menangani proses dari perencanaan pengadaan pegawai, perencanaan dan penanganan manajemen pegawai, dari pegawai mulai diterima hingga diberhentikan. ([Marimin 2006], 46)
Unit Kerja
: Salah satu jenjang sekolah, kantor Unit sekolah, dan kantor Yayasan.
YBHK
: Yayasan Bunda Hati Kudus yaitu Lembaga Sosial Katolik yang berkedudukan di Jakarta Pusat, yang didirikan dengan Akte Notaris Helena Kuntoro SH, Nomor: 15 tahun 1981, yang bergerak di bidang Pendidikan Formal meliputi Jenjang TK-SD-SMP-SMA di Jakarta, Tangerang dan Semarang.
9
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
2.1
Tinjauan Pustaka
2.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen 2.1.1.1 Sistem Informasi Menurut
O’Brien,
sistem
informasi
merupakan
kombinasi
yang
terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.
([O'Brien 2006], 5)
Dapat didefinisikan juga bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software, brainware, data dan prosedur
untuk
menjalankan
input,
proses,
output,
penyimpanan,
dan
pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi. Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam menggunakan sistem informasi, peran utama sistem informasi dalam aplikasi bisnis tersebut menurut O’Brien adalah: ([O'Brien 2006], 10) 1. Mendukung proses dan operasi bisnis. 2. Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi membantu para manajer dan pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik. 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaing melalui penggunaan sistem informasi. Gambar II-1 mengilustrasikan model sistem informasi yang menunjukkan kerangka konsep dasar komponen dan aktivitas sistem informasi. Komponen atau sumber daya sistem informasi tersebut adalah: 1. Sumber Daya Hardware. Berupa semua peralatan dan komponen fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi, yaitu peralatan input, peralatan proses, peralatan output, dan media penyimpanan.
10
2. Sumber Daya Software. Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi dalam wujud instruksi-instruksi dan prosedur yang membuat komputer melakukan pekerjaan tertentu. 3. Sumber Daya Jaringan. Meliputi media komunikasi dan dukungan jaringan. 4. Sumber Daya Data. Meliputi data dasar berbentuk alfanumerik, teks, gambar, audio, video, dan bentuk data lainnya. 5. Sumber Daya Manusia (SDM). SDM dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pengguna akhir dan pakar sistem informasi.
Pemrosesan Data ke dalam Informasi
Output Produk Informasi
Penyimpanan Sumber Daya Data
Sum
ata aya D tahuan e ber D Sum dan Peng r Dasa
Data
Input Sumber Daya Data
ber D Mesi aya Hard n dan w Medi are a
Su a m usi r SI n Pro ber a ka M a gra Day ya an P m a D ir d dan a Sof r Aktivitas Sistem e h Pro twa mb a Ak u sed re S un ur g g Pengendalian Pen Kinerja Sistem
Sumber Daya Jaringan Media Komunikasi dan Dukungan Jaringan
Gambar II-1 Komponen Sistem Informasi ([O'Brien 2006], 34) Secara konseptual, O’Brein mengklasifikasikan aplikasi sistem informasi berdasarkan tujuan utama sistem informasi yang mendukung operasi bisnis dan mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam Gambar II-2:
11
Information System Mendukung operasi bisnis
Operations Support System
Transaction Processing System
Process Control System
Memproses transaksi bisnis
Management Information System
Enterprise Collaboration System
Mengontrol Mendukung proses kerjasama tim dan industri kelompok kerja
Memberikan laporan ke manajer
Management Support System
Mendukung pengambilan keputusan manajerial
Decision Support System
Executive Information System
Mendukung keputusan interaktif
Informasi untuk eksekutif
Gambar II-2 Klasifikasi Sistem Informasi ([O'Brien 2006], 16)
2.1.1.2 Sistem Informasi Manajemen Menurut McLeod, Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pengguna yang akan memecahkan masalah, baik itu manajer maupun kalangan profesional dalam mengambil keputusan guna memecahkan masalah organisasi. ([McLeod 2009], 12)
Manajer mengambil keputusan untuk memecahkan masalah ketika mereka melaksanakan
fungsi-fungsi
dan
memainkan
peranan
tertentu.
Mcleod
menyatakan bahwa para manajer melakukan sepuluh peran utama manajerial yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama: interpersonal, informasional dan keputusan. ([McLeod 2009], 20) Tabel II-1 Peranan Manajerial Mintzberg ([McLeod 2009], 20) Peranan Interpersonal: 1. Figur Pimpinan Melakukan tugas-tugas seremonial. 2. Pemimpin Memelihara unitnya dengan memperkerjakan staf dan melatih staf serta memberikan motivasi dan semangat. 3. Hubungan Melakukan kontak dengan orang-orang di luar unit manajer itu sendiri, sesama manajer dan pihak lain di lingkungan unit dengan tujuan menjalankan urusanurusan bisnis.
12
Peranan Informasional: 1. Monitor Terus mencari informasi yang berisi kinerja unitnya. 2. Diseminator Meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak lain dalam unitnya. 3. Juru Bicara Meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak di luar unit, atasan dan orang-orang di dalam lingkungan. Peranan Keputusan: 1. Wirausaha Melakukan perbaikan yang permanen terhadap unit, seperti mengubah struktur organisasi. 2. Penanganan Memberikan reaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang Gangguan tidak diantisipasi sebelumnya. 3. Pengalokasi Mengendalikan kas unitnya, menentukan berbagai subSumber Daya unit mana akan menerima sumber daya. 4. Negoisator Menyelesaikan perselisihan yang terjadi di dalam unit dan antara unit dengan lingkungannya. Informasi yang diberikan oleh SIM menjelaskan kepada manajemen perusahaan atau salah satu sistem utamanya dilihat dari apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi, dan apa yang kemungkinan akan terjadi di masa depan. SIM akan menghasilkan informasi tersebut melalui penggunaan dua jenis perangkat lunak: 1. Perangkat lunak pembuat laporan (report-writing sofware) yang menghasilkan laporan berkala maupun laporan khusus. 2. Model matematis menghasilkan informasi sebagai hasil dari suatu simulasi atas operasi perusahaan. Gambar II-3 menunjukkan model SIM yang biasanya digunakan organisasi. Basis data tersebut memuat data yang diberikan oleh sistem pemrosesan transaksi. Selain itu baik data maupun informasi dimasukkan dari lingkungan.
13
Data
Informasi
Lingkungan
Pihak Pemecah Masalah Organisasi
Model Matematis
Perangkat lunak pembuat laporan
Basis Data
Sistem Informasi Manajemen
Lingkungan
Gambar II-3 Model Sistem Informasi Manajemen ([McLeod 2009], 13) Sistem
informasi
manajemen
diperlukan
bagi
manajemen
untuk
menghasilkan kebijakan dan keputusan dalam mencapai tujuan organisasi. Agar informasi yang diperlukan dari hasil penyelenggaraan SIM dapat bermanfaat, maka akurasi data dan ketepatan waktu penyampaian informasi menjadi penting. Akurasi data dan ketepatan waktu mempengaruhi kualitas dan ketepatan pengambilan keputusan dan kebijakan manajemen oleh manajer.
2.1.2
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SIM-SDM) menurut
Marimin adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan, mempertahankan, menarik, dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas-aktivitas personalia, dan karakteristik unit organisasi. (Marimin 2006], 45)
14
Menurut McLeod, sistem informasi manajemen sumber daya manusia memberikan informasi kepada seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia perusahaan. ([McLeod 2009], 244) Sistem tersebut mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi tersebut kepada pengguna. Tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien dalam perusahaan. Jadi sistem informasi manajemen sumber daya manusia didesain untuk mendukung: (1) perencanaan untuk memenuhi kebutuhan pegawai perusahaan, (2) mengembangkan potensi pegawai, dan (3) mengendalikan semua kebijakan dan program kepegawaian. ([O'Brien 2006], 358)
Pembangunan atau pengembangan SIM-SDM dalam suatu organisasi harus disesuaikan dengan visi dan misi organisasi. Tujuan utama dari pembangunan dan pengembangan SIM-SDM haruslah dapat “memanusiakan” karyawan suatu organisasi dengan cara memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu
melaksanakan
aktivitas
pekerjaan
sehari-hari.
Sebelum
mengembangkan atau mengganti sistem yang baru, sistem lama yang ada harus dipahami dan dikaji kekurangan dan kelebihannya. Dalam membuat model SIM-SDM, format umum yang digunakan sama dengan subsistem input, database, dan subsistem output yang telah digunakan di berbagai area fungsional lain. Subsistem input merupakan kombinasi standar dari pengolahan data, penelitian, dan intelijen. Dalam banyak perusahaan, database ditempatkan dalam penyimpanan komputer. Subsistem output mencerminkan arus sumber daya manusia dalam perusahaan. Gambar II-4 mengilustrasikan model SIM-SDM menurut McLeod, dimana terdapat enam subsistem output pada model yang diilustrasikan, yaitu: subsistem perencanaan karyawan, perekrutan, pengelolaan karyawan, memberikan tunjangan kepada karyawan, kompensasi karyawan, dan membuat laporan SDM yang diminta oleh lingkungan. Sistem pemrosesan transaksi memberikan data input, sama seperti subsistem penelitian SDM yang melakukan studi-studi khusus dan subsistem intelejen SDM yang
15
mengumpulkan data lingkungan yang mengandung permasalahan-permasalahan SDM. Subsistem output Subsistem Perencanaan Karyawan Subsistem input
Sumber Internal
Sumber Lingkungan
Subsistem Perekrutan
Sistem pemrosesan transaksi Subsistem Penelitian SDM
Subsistem Manajemen Karyawan Basis Data SIM-SDM
Subsistem Intelijen SDM
Pengguna
Subsistem Tunjangan
Subsistem Kompensasi Subsistem Pelaporan Lingkungan
Data Informasi
Gambar II-4 Model SIM-SDM ([McLeod 2009], 243) Marimin berpendapat bahwa Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia (SIM-SDM) dapat juga dikatakan sebagai software aplikasi yang menangani aliran data pada suatu organisasi secara terpadu yang dapat menangani proses dari perencanaan pengadaan pegawai, perencanaan dan penanganan manajemen pegawai, dari pegawai mulai diterima hingga diberhentikan. 2006], 46)
([Marimin
Penggunaan SIM-SDM dapat mengotomatiskan sebagian besar pekerjaan
pencatatan atau pendataan pegawai suatu organisasi dan dapat mempermudah kinerja pegawai di departemen SDM. Dengan sistem yang terintegrasi, SIM-SDM dapat mengurangi duplikasi dan kesalahan dalam menyajikan informasi pegawai. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia dapat memberikan beberapa keuntungan, diantaranya:
16
1. Sistem Teknologi Informasi memungkinkan departemen SDM berperan aktif dalam perencanaan strategis organisasi. 2. Teknologi informasi mengintegrasikan dan menyimpan semua informasi SDM dalam suatu database, yang sebelumnya tersimpan di beberapa lokasi fisik yang terpisah. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan, departemen SDM dapat mengambil perspektif global terhadap persediaan dan kebutuhan pengembangan SDM untuk selanjutnya diinterpretasikan dengan cara yang lebih efektif. 3. SIM-SDM memfasilitasi penyimpanan dan akses ke catatan kepegawaian yang vital bagi perusahaan. Sebagai tambahan terhadap data internal, dengan fasilitas internet, departemen SDM dapat mengambil manfaat dari akses langsung ke sumber data eksternal yang berisi informasi penting bagi penyusunan strategi SDM, seperti literatur, data kependudukan, informasi praktek-praktek SDM yang dilakukan perusahaan lain, dan aturan-aturan ketenagakerjaan. 4. Perencanaan dan pengelolaan SDM akan lebih terarah, lebih proporsional, dan lebih obyektif. Informasi yang dihasilkan berdasarkan data yang diolah dengan berdasarkan aturan-aturan (rules) yang jelas dan transparan. Aplikasi mempunyai peranan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia secara efektif dan efisien melalui tersedianya informasi sumber daya manusia yang cepat, lengkap, dan akurat. Nilai strategis dan pentingnya informasi mengenai kepegawaian ini antara lain karena: 1. Pegawai adalah penentu dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, dengan demikian: a. Kinerja organisasi akan sangat tergantung pada individu karyawan sebagai pekerja. b. Penempatan pegawai harus dilakukan secara proporsional, sesuai dengan kriteria yang rasional. 2. Agar kinerja pegawai dapat berjalan secara optimal, maka seluruh kepentingan dan hak pegawai harus terpenuhi secara proporsional.
17
2.1.3
Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall
2.1.3.1 Systems Development Life Cycle (SDLC) Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus hidup pengembangan sistem informasi, yang dikenal juga sebagai Systems Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan kerangka konseptual yang digunakan dalam manajemen proyek yang mendeskripsikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proyek pengembangan sistem informasi. Tahapan-tahapan dalam siklus pengembangan sistem menurut O’Brien meliputi: (1) investigasi, (2) analisis, (3) perancangan, (4) implementasi, dan (5) pemeliharaan. ([O'Brien 2006], 511) Investigasi
Pemeliharaan
Analisis
Implementasi
Perancangan
Gambar II-5 System Development Live Cycle ([O'Brien 2006], 511) dengan modifikasi 2.1.3.2 Model Waterfall Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan
perangkat
lunak.
Metodologi-metodologi
ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Beberapa proses pengembangan sistem dengan SDLC adalah: waterfall, prototyping, incremental, spiral, dan RAD. Metodologi pengembangan sistem model waterfall menurut Pressman adalah proses pengembangan sistem yang menyiratkan pendekatan yang
18
sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak, dimana proses pengembangan tersebut mengalir secara teratur ke bawah sehingga terlihat seperti air terjun
([Pressman, 2012], 46)
spesifikasi
pengguna
kebutuhan
. Proses pengembangan dimulai dengan
dan
berlanjut
melalui
tahapan-tahapan
perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem perangkat lunak ke pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan (Gambar II-6). Komunikasi Inisialisasi proyek Teknik mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna
Perencanaan Membuat perkiraan Penjadwalan Pelacakan
Pemodelan Analisis Perancangan
Konstruksi Kode program Pengujian
Penyerahan Sistem Pengiriman Dukungan terhadap pengguna Umpan balik
Gambar II-6 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46) dengan modifikasi Tahapan metodologi model waterfall tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Komunikasi. Pada tahapan ini dilakukan komunikasi dan kolaborasi dengan pelanggan dan para pemangku kepentingan (stakeholder). Maksudnya adalah untuk memahami tujuan-tujuan stakeholder atas proyek perangkat lunak yang sedang dikembangkan dan mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang akan membantu mengartikan fitur-fitur perangkat lunak beserta fungsinya. 2. Perencanaan. Tahapan perencanaan dilakukan dengan membuat rencana proyek perangkat lunak, untuk mengartikan ruang lingkup proyek rekayasa perangkat lunak dengan menggambarkan tugas-tugas teknis yang harus dilakukan, resiko yang mungkin muncul, sumber daya yang akan dibutuhkan, produk-produk kerja yang harus dihasilkan, dan jadwal kerja. Dapat juga dilakukan pelacakan terhadap perencanaan dan membuat penyesuaian jika hal ini memang diperlukan. 3. Pemodelan. Model digunakan untuk merepresentasikan informasi yang akan ditransformasi oleh perangkat lunak, fitur-fitur yang dikehendaki oleh
19
pengguna, serta merepresentasikan perilaku sistem saat transformasi informasi tersebut benar-benar terjadi. Pada tahapan pemodelan, dibuat dua jenis model: 1) Model
analisis.
Untuk
memperlihatkan
spesifikasi
kebutuhan
pengguna dengan menggambarkan perangkat lunak dalam tiga ranah (domain) yang berbeda: a. Ranah informasi. Menggambarkan data yang mengalir ke dalam sistem (dari pengguna akhir, dari sistem yang lainnya, atau dari sarana-sarana yang bersifat eksternal), menggambarkan data yang keluar dari sistem (melalui antarmuka pengguna, antarmuka jaringan, laporan, grafik dan sebagainya), menggambarkan penyimpanan data yang mengumpulkan dan mengorganisasi obyek-obyek data yang bersifat persisten (data yang dipelihara secara permanen). b. Ranah fungsional. Fungsi-fungsi dan fitur yang dilakukan perangkat lunak, yang tampak oleh pengguna. c. Ranah perilaku. Menggambarkan perilaku perangkat lunak akibat kejadian-kejadian (event). Kejadian karena input yang diberikan oleh pengguna, kendali data oleh sistem eksternal, atau pemantuan data yang dikumpulkan melintas jaringan. 2) Model
perancangan.
Menggambarkan
karakteristik-karateristik
perangkat lunak: a. Arsitektur perangkat lunak. b. Rincian berperingkat komponen. c. Antarmuka pengguna. 4. Konstruksi. Tahapan konstruksi mencakup penulisan kode program dan pengujian yang dibutuhkan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam kode program yang sudah dibuat sebelumnya. Penulisan kode program dapat berupa: (1) pembuatan langsung kode program dalam bahasa pemrograman tertentu, (2) penulisan kode program secara otomatis menggunakan representasi mirip rancangan-rancangan yang akan dikembangkan, atau (3)
20
pembuatan kode program menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-4 yang langsung dapat dieksekusi. Pengujian yang dilakukan mencakup: 1) pengujian unit (unit testing), pengujian pada peringkat komponen. 2) pengujian integrasi (integration testing), yang dilakukan setelah sistem/perangkat lunak selesai dikonstruksi. 3) pengujian validasi (validation testing), yang melakukan penilaian apakah
spesifikasi
kebutuhan
telah
diakomodasi
dalam
sistem/perangkat lunak yang lengkap. 4) pengujian penerimaan (acceptance testing), yang dilakukan oleh pelanggan dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan atas semua fungsi dan fitur yang diinginkannya. 5. Penyerahan
Sistem.
Tahapan
ini
merupakan
aktivitas
penyerahan
sistem/perangkat lunak kepada pelanggan (deployment), yang memiliki tiga aksi penting: pengiriman, dukungan, dan umpan balik. Perangkat lunak akan disajikan kepada pelanggan yang kemudian akan mengevaluasi produk yang disajikan dan akan memberikan umpan balik berdasarkan evaluasi tersebut.
2.1.4 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified Modeling Language 2.1.4.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek Menurut Dennis, analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis sistem akan menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dikerjakan oleh sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan digunakan. Sedangkan perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan; serta programprogram khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. ([Dennis 2009], 4) Konsep object oriented atau berorientasi obyek memfokuskan pada penciptaan class yang merupakan blueprint dari suatu objek. Konsep ini membagi perangkat lunak menjadi beberapa objek yang saling berinteraksi antara satu
21
dengan lainnya. Beberapa istilah yang berkaitan dengan konsep object oriented adalah: 1. Class dan Objek. Class dapat diartikan deskripsi secara umum (template, pattern, atau blueprint) yang menggambarkan sekumpulan objek yang serupa. Objek dapat berupa objek fisik seperti meja atau pelanggan maupun objek konseptual seperti text input area atau file. 2. Atribut, Method dan Message. Atribut adalah sesuatu yang melekat pada objek yang mendeskripsikan sifat class atau objek. Sebuah objek mengenkapsulasi data (direpresentasikan sebagai kumpulan atribut) dan algoritma yang memproses data tersebut. Algoritma ini disebut operasi, method, atau service. Setiap operasi yang dienkapsulasi oleh sebuah objek memberikan representasi salah satu behavior dari objek tersebut. 3. Suatu objek berinteraksi dengan objek lainnya melalui message. Sebuah objek
diminta
untuk
melakukan
salah
satu
operasinya
dengan
mengirimkannya sebuah message. Objek penerima merespon message tersebut dengan memilih operasi yang mengimplementasikan nama message, mengeksekusi operasi, dan kemudian mengembalikan kontrol kepada objek yang memanggil. 4. Enkapsulasi. Sebuah class mengenkapsulasi data dan operasi yang memproses data tersebut. Data (atribut) yang menggambarkan kelas ditutup oleh operasi yang memanipulasi data tersebut. Untuk mengakses nilai atribut class harus melalui sebuah operasi. Konsep enkapsulasi ini mendukung information hiding. Detail implementasi internal dari data dan prosedur disembunyikan dari dunia luar. Hal ini mengurangi efek samping ketika terjadi perubahan dalam class. 5. Inheritance. Inheritance merupakan pewarisan sifat dari sebuah class ke class yang baru. Subclass Y merupakan pewaris dari superclass X, maka subclass Y mewarisi semua atribut dan operasi yang dimiliki oleh superclass X. Hal ini mendukung konsep reuse. Pada setiap level hirarki class, atribut dan operasi baru dapat ditambahkan ke class yang telah diwarisi dari level yang lebih tinggi dalam hirarki. Pada inheritance juga
22
memungkinkan terjadinya overriding. Overriding terjadi ketika atribut dan operasi yang diwarisi, dimodifikasi untuk kebutuhan spesifik dari class yang baru. 6. Polimorfisme. Polimorfisme mengijinkan sejumlah operasi yang berbeda untuk mempunyai nama yang sama. Hal ini membuat objek saling terpisah dari objek lainnya dan membuat setiap objek lebih independen.
2.1.4.2 Unified Modelling Language Menurut Dennis, Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa standar untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi dan pendokumentasian dari artifak dari sebuah software, dan dapat digunakan untuk semua tahapan dalam proses pengembangan sistem mulai dari analisis, perancangan, sampai implementasi. ([Dennis 2009], 30) UML menyediakan beberapa notasi dan diagram standar yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pengembang sistem dalam proses analisis dan desain sistem. Diagram dalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam berbagai bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan software. Berdasarkan perspektif dalam proses analisis dan perancangan berorientasi obyek dengan UML, terdapat beberapa diagram utama dalam UML yang dapat digunakan, yaitu: a. Proses Analisis 1. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use Case juga menggambarkan interaksi yang terjadi dalam sistem, interaksi itu antara sistem di dalam dengan sistem di luar dan user atau actor, yang memberi gambaran user atau actor yang berhubungan dengan sistem dan hal-hal yang berhubungan dengan user di dalam sistem.([Dennis 2009], 173)
23
Tabel II-2 Elemen-elemen Use Case Diagram ([Dennis 2009], 174) Nama Elemen Fungsi Actor Menggambarkan orang atau sistem yang berhubungan dengan sistem dan dengan subyek di luarnya, diletakkan di luar pembatas subyek, dan dapat diasosiasikan dengan actor lain dengan menggunakan specialization atau superclass association. Use Case Mewakili sebuah bagian dari fungsionalitas sistem dan ditempatkan dalam system boundary. Subject boundary Assocation Relationship Include relationship
Notasi
Actor/Role
Use Case
Menggambarkan lingkup subyek.
Menggambarkan hubungan antara actor dengan use case. Menggambarkan hubungan ke dalam sistem. Arah panah dari base use case ke included use case. Extend Menggambarkan hubungan dengan pilihan relationship optional. Arah panah dari extension use case ke base use case. Generalization Menggambarkan hubungan dalam sistem, Relationship antara satu use case dengan use case lain.
Subject
*
*
<> <<extend>>
2. Activity Diagram Activity Diagram merupakan model analisis yang digunakan atau menggambarkan sebuah proses aktivitas. Diagram ini dapat dipakai untuk berbagai model proses. Beberapa kegunaan dari activity diagram antara lain: ([Dennis 2009], 158)
a. Memodelkan suatu proses atau operasi. b. Untuk menggambarkan sebuah fungsi sistem. c. Dalam sebuah operasi yang spesifik, diagram ini dipakai untuk menggambarkan logika dari sebuah proses atau operasi.
24
Tabel II-3 Elemen-elemen Activity Diagram ([Dennis 2009], 160-164) Nama Elemen Action
Fungsi
Menggambarkan aksi atau aktivitas dari suatu proses. Activity Menggambarkan koneksi dalam sebuah aliran proses. Object Mewakili objek yang terhubung dengan Node kumpulan object flow. Control Menunjukkan aliran sebuah objek dari satu Flow aktivitas atau aksi ke aktivitas atau aksi lainnya. Initial Node Menggambarkan proses mulai berjalan atau start. FinalUntuk menghentikan semua proses kontrol Activity atau aliran objek pada sebuah aktivitas atau Node aksi. Final-Flow Untuk menghentikan control flow atau Node object flow tertentu. Desicion Ini digunakan untuk menggambarkan suatu Node kondisi untuk mengambil keputusan.
Notasi Action
Activity
Class Name
Decision Criteria
Merge Node
Untuk menyatukan kembali decision path yang dibuat dengan menggunakan decision node.
Fork Node
Untuk memisahkan atau membagi menjadi sepasang aksi atau aktivitas yang berjalan bersamaan. Untuk menyatukan kembali kumpulan aktivitas yang berjalan secara paralel atau bersamaan menjadi satu aktivitas atau aksi. Untuk membagi sebuah activity diagram menjadi kolom guna menempatkan aktivitas atau aksi tertentu pada individu atau objek yang bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas atau aksi tersebut.
Join Node
Swimlane
25
swimline1
Decision Criteria
swimline2
3. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan objek yang ada dalam use case dan message yang berjalan dalam suatu use case. Diagram ini juga menggambarkan objek dan relasinya termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis setelah menerima sebuah message. ([Dennis 2009], 240) Tabel II-4 Elemen-elemen Sequence Diagram ([Dennis 2009], 242) Nama Elemen Actor
Object
Lifeline Execution Occurrence Message
Frame
Fungsi
Notasi
Merupakan orang atau sistem yang memiliki hubungan dengan sistem dan berada di luar ke sistem, hubungan dalam sequence ini diperlihatkan dengan mengirim atau menerima message. Simbol ini juga diletakkan di atas, dan hubungan dalam sequence juga diperlihatkan dengan mengirim atau menerima message. Menandakan hidup dari objek dalam sequence. Menandakan sebuah objek yang sedang mengirim atau menerima message. Untuk menyampaikan informasi dari satu objek ke objek lain.
Menandai konteks dari sequence diagram.
Actor/Role
Object : Class
message()
return value
b. Proses Perancangan 1. Class Diagram Class diagram menggambarkan sejumlah class dan hubungan antar class tersebut di dalam sistem. Selama perancangan, class diagram digunakan untuk mengcapture struktur class yang membangun arsitektur sistem. Dua elemen utama dari class diagram adalah class dan relationship. ([Dennis 2009], 213)
26
Tabel II-5 Elemen-elemen Class Diagram ([Dennis 2009], 215) Nama Elemen Class
Attribute
Operation Association
Fungsi
Notasi
Menunjukkan sekumpulan object yang serupa. Notasi class terdiri atas 3 bagian, yaitu nama, atribut, dan operasi. Nama suatu class digunakan sebagai pengenal. Atribut merupakan informasi yang dimiliki oleh suatu class, sedangkan operasi merupakan tingkah laku yang didefinisikan suatu class. Menunjukkan sifat yang menggambarkan keadaan suatu objek. Dapat berasal dari atribut lain, ditunjukkan oleh menempatkan garis miring sebelum nama atribut itu. Menunjukkan operasi atau tindakan yang dilakukan oleh suatu class. Menunjukkan relationship antara beberapa class atau atau dirinya sendiri.
Generalization Menunjukkan relationship generalisasi atau spesialisasi dari beberapa class. Aggregation
Menunjukkan relationship “bagian dari” atau keseluruhan.
Composition
Menunjukkan relationship bagian fisik antara beberapa class atau sebuah class dan dirinya sendiri.
Class 1
-attribute1 +operation1()
attribute name /derived attribute name operation name () AssociatedWith 0..* 1
0..* IsPartOf 1 1..* IsPartOf 1
2. Deployment Diagram Deployment Diagram digunakan untuk mewakili hubungan antara komponen hardware yang digunakan dalam infrastruktur fisik sistem informasi. Deployment Diagram juga dapat digunakan untuk mewakili komponen perangkat lunak dan bagaimana komponen tersebut ditempatkan di atas arsitektur fisik atau infrastruktur sistem informasi. ([Dennis
2009], 473)
27
Tabel II-6 Elemen-elemen Deployment Diagram ([Dennis 2009], 474) Nama Elemen Node
Fungsi Notasi Menunjukkan sumber daya komputasi: komputer client, server, jaringan, atau <<stereotype>> perangkat jaringan. Dapat diberi stereotype Node Name berupa label pada node yang diwakili, misalnya: perangkat, client workstation, server aplikasi, perangkat mobile.
Artifact
Spesifikasi dari software atau database. Dapat diberi stereotype berupa label pada jenis Artifact yang diwakili, misalnya: source file, database table, executable file.
Node with deployed artifact
a Menggambarkan sebuah Artifact yang ditempatkan pada node fisik. Mendukung pemodelan distribusi perangkat lunak melalui jaringan.
Communication Merupakan suatu hubungan antara dua node. path Memungkinkan node untuk bertukar pesan. Dapat diberi stereotype berupa label pada jenis komunikasi yang diwakili, misalnya: lan, internet, serial, paralel.
<<stereotype>> Artifact Name <<stereotype>> Node Name
<< stereotype >>
Tujuan penggunaan berbagai jenis diagram UML tersebut adalah: ·
UML
menunjukan
semua
spesifikasi
analisis,
perancangan
dan
implementasi yang penting dan dibuat pada saat pengembangan sistem. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda dalam proses rekayasa. ·
Model
UML dapat
dikoneksikan
secara
langsung
pada
bahasa
pemograman visual. Maksudnya membangun model yang dapat dimapping ke bahasa pemograman atau tabel pada database relational atau penyimpanan tetap pada database berorientasi object. ·
Dengan diagram diharapkan dapat membuat model sistem yang semakin mendekati realitas.
·
UML menunjukkan dokumentasi dari arsitektur sistem dan detail dari sistem yang dibangun.
28
2.1.5
Yii Framework Yii adalah framework (kerangka kerja) PHP berbasis-komponen,
berkinerja tinggi untuk pengembangan aplikasi Web berskala-besar. Yii adalah free software dengan lisensi BSD licence, aplikasi web framework open-source yang ditulis dengan PHP5. Yii menyediakan reusability maksimum dalam pemrograman Web dan mampu meningkatkan kecepatan pengembangan secara signifikan. Nama Yii (dieja sebagai /i:/) singkatan dari "Yes It Is!". Yii mengimplementasikan pola desain model-view-controller (MVC), yang diadopsi secara luas dalam pemrograman Web. MVC bertujuan untuk memisahkan logika bisnis dari pertimbangan antarmuka pengguna agar para pengembang bisa lebih mudah mengubah setiap bagian tanpa mempengaruhi yang lain. Dalam MVC, model menggambarkan informasi (data) dan aturan bisnis; view (tampilan) berisi elemen antar muka pengguna seperti teks, input form; sementara controller mengatur komunikasi antar model dan view. Selain implementasi MVC, Yii juga memperkenalkan front-controller (controller-depan), yang disebut Application, yang mengenkapsulasi konteks eksekusi untuk memproses sebuah request. Application mengumpulkan beberapa informasi mengenai request pengguna dan kemudian mengirimnya ke controller yang sesuai untuk penanganan selanjutnya. Diagram berikut memperlihatkan struktur statis sebuah aplikasi Yii: index.php
application
app components
controller
widget
model
view
Gambar II-7 Struktur Statis Aplikasi Yii (Yii 2012)
29
2.1.5.1 Fitur Yii Framework Menurut pengembang dan komunitas Yii Framework dari situs web resminya, berikut ini adalah fitur yang terdapat pada Yii: (Yii, 2012) 1. Menggunakan pola MVC. Yii mengadopsi pola standar pengembangan aplikasi yang memisahkan tampilan (view), logika program (controller), dan modelnya (model). 2. Data Access Objects (DAO), Query Builder, Active Record, dan DB Migration. Yii memungkinkan pengembang menggunakan berbagai model database dengan objek yang dapat mengurangi kompleksitas menulis pernyataan SQL berulang serta memudahkan interaksi antar database. 3. Form input dan validasi. Yii menyediakan form input dan validasi yang memudahkan pengembang untuk bekerja dengan form dan melakukan validasi input dari form. 4. AJAX Widget. Yii menyediakan AJAX widget yang terintegrasi dengan jQuery, berupa kontrol yang memiliki fungsi seperti auto complete, treeview, data grid dan lain-lain. 5. Authentication dan authorization. Dukungan autentikasi dan autorisasi internal sehingga memudahkan pengembangan aplikasi dengan fitur autentikasi dan autorisasi. 6. Skin dan theme. Yii mengimplementasikan skin dan theme yang memudahkan pengembangan aplikasi dalam merancang tampilan aplikasi. 7. Internationalization (I18N) dan localization (L10N). Yii mendukung pengembangan aplikasi dalam multi bahasa dan lokasi seperti penggunaan waktu dan tanggal dan terjemahan antarmuka. 8. Web Services. Yii mendukung manajemen penanganan layanan web services. 9. Skema layer cache. Yii mendukung layer cache untuk cache data, cache halaman, dan keseluruhan aplikasi sehingga dapat meningkatan performa dengan beragam pilihan media cache. Penggunaan media cache seperti database, APC, memcache, dan sebagainya diatur tanpa melakukan perubahan besar pada kode.
30
10. Penanganan error dan logging, sehingga memudahkan pengembangan dalam melakukan debuging aplikasi dalam masa pengembangan aplikasi. 11. Keamanan. Yii dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan untuk membantu mencegah aplikasi Web dari serangan seperti SQL injection, cross-site scripting (XSS), cross-site request forgery (CSRF), dan cookie tampering. 12. Pengujian unit dan fungsional. Yii menyediakan dukungan untuk menulis dan menjalankan pengujian unit serta pengujian fungsional, menggunakan PHPUnit dan Selenium. 13. Penghasil kode otomatis. Yii menyediakan penggunaan beragam perintah otomatis seperti meng-generate struktur dasar aplikasi, model, dan CRUD. 14. Librari ekstension. Yii menyediakan dukungan ekstensi dan komponen tambahan sehingga beragam fitur tambahan dapat ditambahkan.
2.1.5.2 Alur Kerja Pengembangan Alur kerja umum untuk pengembangan aplikasi web menggunakan Yii framework sebagai berikut: 1. Membuat kerangka struktur direktori. Tool bernama yiic dapat dipakai untuk mempercepat langkah ini. 2. Mengkonfigurasi aplikasi. Ini dilakukan dengan memodifikasi file konfigurasi aplikasi. Langkah ini juga memerlukan penulisan beberapa komponen aplikasi (misalnya komponen pengguna). 3. Membuat sebuah kelas model untuk setiap tipe data yang diatur. Tool Gii dapat digunakan untuk men-generate code kelas active record secara otomatis untuk setiap tabel database. 4. Membuat kelas controller untuk setiap jenis permintaan pengguna. Bagaimana untuk mengklasifikasikan permintaan pengguna tergantung pada kebutuhan sebenarnya. Secara umum, jika perlu diakses oleh pengguna, kelas model harus memiliki kelas controller terkait. Piranti Gii dapat mengotomatisasi langkah ini juga.
31
5. Mengimplementasikan aksi dan view terkait. 6. Mengkonfigurasi aksi yang diperlukan filter dalam kelas. 7. Membuat tema jika fitur tema diperlukan. 8. Membuat pesan terjemahan jika internasionalisasi diperlukan. 9. Memilih data dan view yang dapat di-cache dan menerapkan teknik caching yang sesuai. 10. Terakhir, optimasi dan deployment.
2.1.6
Model Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126
2.1.6.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan kualitas perangkat lunak adalah tingkatan pada sistem, komponen, atau proses yang sesuai kebutuhan atau harapan dari pelanggan atau pengguna. Menurut definisi Steve McConnell’s kualitas perangkat lunak dibagi dalam dua hal yaitu: kualitas internal dan kualitas eksternal. Karakteristik kualitas eksternal merupakan bagian-bagian dari suatu produk yang berhubungan dengan para pemakainya, sedangkan karakteristik kualitas internal tidak secara langsung berhubungan dengan pemakai. ([Simarmata 2010], 259) Definisi kualitas menurut International Standards Organization (ISO) adalah totalitas fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik dari produk atau layanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. ISO menyoroti pada fitur-fitur dan karakteristik dari produk atau layanan dalam kemampuannya memenuhi kebutuhan yang ditentukan. menyediakan model yang berbasikan obyek dalam 3 konteks dasar yaitu: quality, requirements dan characteristics. Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa untuk menilai kualitas perangkat lunak dapat didasarkan pada karakteristik perangkat lunak itu sendiri dan berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan pengguna perangkat lunak tersebut. Dari pemahaman tersebut maka dapat dipahami bahwa untuk menentukan kualitas perangkat lunak haru melakukan pengujian terhadap perangkat lunak tersebut serta melakukan pengujian terhadap penggunanya.
32
Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih dahulu karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan yang diiinginkan oleh pemakai. Mengetahui karakteristik tersebut diperlukan untuk mengurangi kontra produktif dari kualitas perangkat lunak yang dimaksud dan relevan atau tidak perangkat lunak tersebut untuk kebutuhan suatu organisasi. Keberadaan
hubungan
antara
kebutuhan
dan
karakteristik
menjadikan
dimungkinkannya statemen yang jelas tentang kualitas suatu produk.
2.1.6.2 Model ISO 9126 Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metodemetode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak, model, karakteristik mutu, dan metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah produk software. Standar ISO 9126 telah dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas untuk perangkat lunak komputer. Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi enam karakteristik kualitas sebagai berikut: 1. Functionality (Fungsionalitas). Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi sesuai kebutuhan pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu. 2. Reliability
(Kehandalan).
Kemampuan
perangkat
lunak
untuk
mempertahankan tingkat kinerja tertentu, ketika digunakan dalam kondisi tertentu. 3. Usability (Kebergunaan). Kemampuan perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, ketika digunakan dalam kondisi tertentu.
33
4. Efficiency (Efisiensi). Kemampuan perangkat lunak untuk memberikan kinerja yang sesuai dan relatif terhadap jumlah sumber daya yang digunakan pada saat keadaan tersebut. 5. Maintainability (Pemeliharaan). Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi. Modifikasi meliputi koreksi, perbaikan atau adaptasi terhadap perubahan lingkungan, persyaratan, dan spesifikasi fungsional. 6. Portability (Portabilitas). Kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain. Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126
Functionality
Reliability
Suitability Accuracy Security Interoperability Compliance
Maturity Fault tolerance Recoverability
Usability
Understandibility
Learnability Operability Attractiveness
Efficiency
Maintainanility
Portability
Time behavior Resource behavior
Analyzability Changeability Stability Testability
Adaptability Instalability Co-existence Replaceability
Gambar II-8 Model Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126 ([Al-Qutaish 2010], 171) Masing-masing karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126 dibagi menjadi beberapa sub-karakteristik kualitas, yaitu: Tabel II-7 Karakteristik Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126 ([Al-Qutaish 2010], 172-173)
Karakteristik Functionality
Subkarakteristik Suitability
Accuracy
Security
Interoperability
Deskripsi Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna. Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data. Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu.
34
Compliance
Reliability
Maturity
Fault tolerance
Recoverability
Usability
Understandibility Learnability Operability Attractiveness
Efficiency
Time behavior
Resource behavior
Maintainability Analyzability
Changeability Stability
Testability
Portability
Adaptability
Instalability Coexistence
Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku. Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak. Kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak. Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami. Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipelajari. Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan. Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna. Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya. Kemampuan perangkat lunak dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan. Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan. Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu. Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak. Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain. Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda. Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda. Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak
35
Replaceability
lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya. Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.
ISO 9126 adalah standar terhadap kualitas perangkat lunak yang diakui secara internasional. Terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah perangkat lunak tidak serta merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat lunak tersebut karena standar ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen pembuat perangkat lunak tersebut, dengan kata lain jika manajemennya tidak memenuhi standar ISO maka hasil kerjanya pun tidak dapat diberikan sertifikat standar ISO. Faktor-faktor ISO 9126 tidak serta merta memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran kualitas secara langsung. Meskipun demikian, standar tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuranpengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak.
2.1.7
Pengujian Perangkat Lunak
2.1.7.1 Strategi Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak menurut Pressman adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Selain itu, pengujian juga dapat diartikan sebagai sebuah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. ([Pressman 2012], 549) Strategi dalam pengujian perangkat lunak menyediakan petunjuk yang menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai bagian dari pengujian, kapan langkah-langkah ini direncanakan dan kemudian dilakukan, dan berapa banyak usaha, waktu, serta sumber daya yang akan diperlukan dalam pengujian tersebut. Strategi pengujian perangkat lunak selalu menyertakan perencanaan pengujian, perancangan kasus pengujian, pelaksanaan pengujian, dan evaluasi serta pengumpulan data hasil pengujian. 36
Pengujian dalam konteks rekayasa perangkat lunak sebenarnya merupakan rangkaian empat langkah yang diimplementasikan secara berurutan:
([Pressman 2012],
554)
1. Pengujian unit, pengujian fokus pada masing-masing komponen secara individual, dengan memastikan bahwa komponen tersebut berfungsi secara tepat sebagai suatu unit. Pengujian unit menggunakan teknik pengujian dengan menggunakan jalur spesifik di dalam stuktur kontrol dari komponen untuk memastikan cakupan telah lengkap dan dapat mendeteksi kesalahan secara maksimum. 2. Pengujian integrasi, membahas isu-isu yang berkaitan dengan dua masalah yaitu verifikasi dan pembangunan program, yang dilakukan dengan teknik perancangan kasus pengujian (test case) yang berfokus pada input dan output. Pengujian integrasi bersumber pada perancangan antarmuka, use case, class diagram, sequence diagram, dan communication diagram. 3. Pengujian validasi, menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat lunak memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, perilaku dan persyaratan kinerja. 4. Pengujian sistem, memverifikasi bahwa semua elemen saling bertautan dengan benar dan keseluruhan fungsi sistem/kinerja dapat dicapai.
Gambar II-9 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 554)
37
2.1.7.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak Menurut Pressman, setiap produk rekayasa perangkat lunak dapat diuji dalam salah satu kategori pengujian berikut: ([Pressman 2012], 587) 1. Pengujian kotak hitam (black-box testing). Dengan mengetahui fungsi yang telah ditentukan, sehingga pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan dalam setiap fungsi. Black-box testing dirancang untuk memvalidasi persyaratan fungsional tanpa perlu mengetahui kerja internal dari sebuah program. Teknik pengujian black-box testing berfokus pada ranah informasi dari perangkat lunak, menghasilkan test case dengan cara mempartisi ranah masukan dan keluaran dari sebuah program dengan cara mencakup pengujian yang menyeluruh. 2. Pengujian kotak putih (white-box testing). Dengan mengetahui cara kerja internal suatu produk, pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi-operasi internal telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah dieskusi. White-box testing berfokus pada struktur kendali program.
2.2
Tinjauan Studi Penelitian
mengenai
pengembangan
sistem
informasi
manajemen
kepegawaian dan sumber daya manusia telah menarik perhatian banyak peneliti, beberapa penelitian terdahulu adalah: Penelitian yang dilakukan oleh Darudiato
(Darudiato 2007)
dengan tujuan
penelitian adalah membantu PT. Maju Bersama dalam melakukan pengendalian terhadap proses rekrutment, penilaian dan pengembangan karyawan. Penelitian yang dilakukan Wahyudi
(Wahyudi 2010)
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang dominan dan saling berhubungan dan berpengaruh terhadap tingkat penerimaan teknologi, khususnya Sistem Informasi Karyawan Berbasis Web bagi para pengguna akhir (end user), dalam hal ini adalah karyawan kampus Bina Sarana Informatika dan bagaimana model penerimaan sebuah teknologi informasi baru berupa Sistem Informasi Karyawan berbasis web yang diterapkan pada sebuah institusi perguruan tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Sidik
38
(Sidik 2010)
adalah mengkaji kelayakan investasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia pada PT. XYZ. Analisis dilakukan menggunakan kerangka kerja Ekonomi Informasi. Kajian ini meliputi kajian finansial dan non-finansial terhadap rencana investasi tersebut. Aziz
(Aziz 2011)
meneliti Rancang Bangun Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian dengan Metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Sedangkan Kurniawan
(Kurniawan 2012)
melakukan penelitian
untuk membangun sistem informasi kepegawaian di perguruan tinggi dan diharapkan dapat mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perguruan tinggi (Studi Kasus Universitas Bina Darma) serta dapat mendukung pengambilan keputusan dengan penyediaan informasi melalui media teknologi informasi secara cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi. Tabel II-8 Ringkasan Tinjauan Studi Judul Penelitian Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia PT. Maju Bersama (Studi Kasus: Rekrutmen, Pelatihan, dan Penilaian Kinerja Karyawan) Kajian Penerapan Sistem Informasi Karyawan Berbasis Web Berdasarkan Pendekatan TAM: Studi Kasus Pada Bina Sarana Informatika (BSI) Kajian Investasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Menggunakan Kerangka Ekonomi Informasi Pada PT XYZ Rancang Bangun Sistem Informasi
Metode Metode berorientasi objek dengan notasinotasi UML.
Hasil Penelitian Membantu PT. Maju Bersama dalam melakukan pengendalian terhadap proses rekrutment, penilaian dan pengembangan karyawan.
Metode Deskriptif Membantu untuk Kualitatif mengidentifikasi dan mengingatkan peran pengguna sistem informasi karyawan berbasis web yang dapat diakses karyawan BSI sebagai sarana pendukung untuk menyelesaikan pekerjaan. Metode Deskriptif Kajian ini menghasilkan bahwa sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang akan diimplementasikan pada PT. XYZ layak untuk diinvestasikan dan bermanfaat bagi organisasi. (RS,PA) Metode yang Berdasarkan fungsi bisnis yang digunakan dalam telah ditetapkan, maka diperoleh
39
Manajemen Kepegawaian dengan Metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bagi Perguruan Tinggi Swasta (Studi Kasus Universitas Bina Darma).
menganalisis dan merancang sistem adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Metode terapan (action research). Metodologi analisa dan perancangan dilakukan dengan menggunakan pendekatan object oriented analysis and design (OOAD)
1 (satu) kandidat aplikasi yang terdiri dari 4 area fungsional utama yaitu proses kenaikan pangkat, pembebasan sementara, aktif bekerja kembali,dan tugas belajar. Sistem informasi ini dapat mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM serta dapat mendukung pengambilan keputusan dengan penyediaan informasi melalui media teknologi informasi secara cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada metode penelitian yang digunakan, obyek penelitian, ruang lingkup penelitian (perekrutan, data induk, data riwayat, promosi, asuransi, penghargaan, pensiun, formasi, statistik, dan laporan), tujuan penelitian dan metode pengembangan sistem yang digunakan. Selain itu perbedaan penelitian juga terdapat pada pengujian validasi dengan Focus Group Discussion dan pengujian kualitas perangkat lunak yang dihasilkan berdasarkan karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126.
2.3
Tinjauan Obyek Penelitian
2.3.1
Aspek Organisasi
2.3.1.1 Profil Singkat Organisasi Yayasan Bunda Hati Kudus Jakarta merupakan Yayasan Pendidikan yang berpusat di Jakarta Barat dan memiliki 22 persekolahan mulai dari TK atau prasekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Kantor pusat Yayasan Bunda Hati Kudus berlokasi di Jl. Kebon Jeruk Raya No. 19, Jakarta Barat. Telp. (021) 5302502, 5363219 Fax. (021) 5493903, dan situs web yayasan: http://www.ybhk.or.id. Kantor Yayasan Bunda Hati Kudus, sehari-hari dipimpin oleh Kepala Kantor yang secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Pengurus Yayasan. Dalam
40
menjalankan tugasnya, Kepala Kantor dibantu oleh para kepala Biro yang merupakan unit kerja yayasan termasuk didalamnya Kepala Unit di setiap persekolahan (Tarsisius 1, Damai, Tarsisius 2, Vianney, Tarsisius Vireta, dan BHK Semarang) serta para pemimpin sekolah di semua jenjang sekolah. Saat ini, kantor YBHK memiliki 4 Biro, yakni Biro Pendidikan, Biro Personalia, Biro Keuangan, dan Biro Umum. Masing-masing biro dipimpin oleh seorang kepala Biro. Berikut organigram YBHK: Komando Tanggungjawab Koordinasi
Pembina Pengawas Pengurus
Biro Personalia
Biro Umum
Management Improvement
Biro Pendidikan
Biro Keuangan
Kepala Unit Tarsisius Vireta
Kepala Unit Tarsisius 1
Kepala Unit Tarsisius 2
Kepala Unit Damai
Kepala Unit Vianney
TK-SD-SMP-SMA
TK-SD-SMP-SMA
TK-SD-SMP-SMA
TK-SD-SMP-SMA
Tarsisius 1
Tarsisius 2
Damai
Vianney
TK-SD-SMP-SMA
Tarsisius Vireta
Kepala Unit BHK Semarang
TK-SD-SMP-SMA
BHK Semarang
Gambar II-10 Organigram YBHK
2.3.1.2 Visi Misi Organisasi ·
VISI: Menjadi Lembaga Pendidikan Katholik Terpercaya dalam menumbuhkembangkan Multi Talenta.
·
MISI: Mengembangkan Semua Potensi Peserta Didik melalui Komunitas Pembelajar bermutu dengan semangat Bunda Hati Kudus.
2.3.1.3 Profil Biro Personalia Biro Personalia Yayasan Bunda Hati Kudus yang saat ini dipimpin oleh Placidus Galla sebagai Kepala Biro, mempunyai tugas melaksanakan urusan kekaryawanan dan ketatalaksanaan di lingkungan Yayasan Bunda Hati Kudus.
41
Dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut biro personalia menyelenggarakan fungsi-fungsi: a. Perencanaan kebutuhan dan pengadaan guru/karyawan (bekerja sama dengan Biro Pendidikan) b. Pembinaan dan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Yayasan Bunda Hati Kudus c. Pelaksanaan mutasi, pengangkatan dalam jabatan guru dan karyawan d. Pendampingan dalam usaha menciptakan budaya sekolah e. Pelaksanaan pemberian penghargaan dan tanda jasa f. Pelaksanaan dan penegakan urusan disiplin dan peraturan guru/karyawan g. Pelaksanaan urusan pemberhentian dan pemensiunan h. Pelaksanaan pengembangan kemampuan guru/karyawan i. Penyusunan sistem dan prosedur kerja, analisis jabatan, penyusunan rancangan peraturan dan keputusan-keputusan serta penilaian kinerja karyawan, dan j. Penyusunan dan perencanaan daftar gaji.
2.3.1.4 Organigram Biro Personalia dan Uraian Kerja 1) Organigram Dalam penelitian ini, uraian kerja yang dibahas dibatasi berdasarkan organigram Biro Personalia YBHK, yang berkaitan erat dengan aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian:
42
Kepala Biro
Bidang Rekruitmen dan Promosi
Bagian Rekruitment dan Promosi
Bidang Evaluasi, Pembinaan dan Penegakan Disiplin
Bidang Hukum/ Peraturan dan Kesejahteraan
Bidang Informasi dan Data Administrasi
Bagian Kesejahteraan
Bagian Administrasi dan Psikotest
Komando Tanggungjawab Koordinasi
Subag Pelayanan Karyawan
Gambar II-11 Organigram Biro Personalia YBHK 2) Tugas dan Uraian Kerja Uraian tugas dan tanggung jawab dari tiap bagian pada struktur organisasi Biro Personalia YBHK adalah sebagai berikut: 1. Kepala Biro a. Memimpin Biro Personalia dalam pelaksanaan urusan kekaryawanan dan ketatalaksanaan di lingkungan Yayasan Bunda Hati Kudus. b. Mengkoordinasikan tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian di Biro Personalia dan mempertanggungjawabkannya kepada Pengurus. 2. Bidang Rekruitment dan Promosi a. Bagian Rekruitment: 1) Pemetaan Ketenagaan (pelaksanaan dan pengadministrasian dokumen) 2) Proyeksi ketenagaan (annual). 3) Formasi ketenagaan (annual). 4) Proses
seleksi
pelamar:
(insidental)
=
pengadministrasian dokumen: o wawancara, o tes praktek (langsung ke sekolah/unit kerja), o tes psikologi, o tes kesehatan,
43
pelaksanaan
dan
o orientasi. 5) Penerimaan. 6) Penempatan, Orientasi. 7) Pengadministrasian data pelamar. 8) Merumuskan dan mengadministrasikan semua surat Perjanjian Kerja. b. Bagian Promosi karyawan reguler (Kenaikan gaji berkala, Kenaikan pangkat, Penyesuaian ijazah, Penyetaraan ijazah, Pencabutan sanksi, Pengangkatan karyawan tetap) 1) Pemrosesan awal untuk: Merinci karyawan yang akan mengikuti promosi. 2) Mengecek permohonan pengajuan promosi. 3) Mendata karyawan yang tidak mengajukan promosi dan alasannya. 4) Mengkoordinir pelaksanaan proses evaluasi (supervisi). 5) Melakukan tes kesehatan dan psiokologi. 6) Melakukan uji kompetensi (guru oleh biro terkait) tenaga kependidikan 7) Mengkoordinir pemeriksaan dan pengumpulan nilai akhir karya tulis. 8) Mengkoordinir pelaksanaan rekapitulasi data penilaian kinerja (angket, supervisi, DP3). 9) Menjadwalkan rapat-rapat tim promosi. 10) Membuat rekomendasi ke Pengurus. 11) Membuat Lampiran Surat Keputusan Promosi sesuai dengan rekomendasi yang dilengkapi dengan komponen nominal Gaji Pokok (lama dan baru). 12) Membuat Kutipan Surat Keputusan Promosi April dan Oktober beserta perkiraannya. 13) Membuat dokumentasi nama-nama karyawan yang akan mengikuti promosi berkala dan pangkat. c. Bagian Pengadministrasian dan fasilitator pelaksanaan psikotest untuk pengangkatan dalam jabatan struktural dan fungsional 1) Mencari LPT untuk bekerjasama dalam melaksanakan psikotest.
44
2) Mempersiapkan dan mengirimkan semua data yang diperlukan oleh LPT dalam rangka psikotest. 3) Mengadministrasikan data hasil psikotest. 4) Membuat analisa psikologis tentang kapabilitas calon. 5) Merekapitulasi hasil psikotest. 3. Bidang Evaluasi Kinerja, Pembinaan dan Penegakan Disiplin a. Bagian Supervisi dan evaluasi: 1) Membuat konsep tentang perangkat evaluasi dan perangkat supervisi. 2) Secara berkala mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan jenis pekerjaan (TU, Perpustakaan, Toko, Satpam, Tenaga kebersihan, pesuruh, dan lain-lain). 3) Secara berkala melakukan supervisi kinerja. 4) Membuat dan mengadministrasikan catatan-catatan hasil evaluasi dan supervisi. 5) Membantu membuat target pencapaian kinerja. 6) Membuat progress report kinerja tiap kelompok karyawan setelah evaluasi dan supervisi. b. Bagian Penilaian Kinerja: 1) Mengadministrasikan penilaian kinerja 6 bulanan (semesteran) yang seharusnya dibuat oleh tiap pimpinan. 2) Selalu mengingatkan dan mengkoordinasikan pembuatan penilaian kinerja oleh para pimpinan. 3) Membuat rancangan penilaian kinerja yang disesuaikan dengan penerapan nilai-nilai YBHK. c. Reward (baik, sangat baik): 1) Membuat draft mengenai sistem pemberian reward. 2) Membuat draft tentang kriteria pemberian reward. 3) Mengusulkan periodisasi pemberian reward. d. Pengarahan (cukup dan kurang): 1) Tindak lanjut hasil evaluasi dan supervisi adalah memberikan pengarahan bagaimana seharusnya melakukan pekerjaan dengan benar.
45
2) Pengarahan dapat bersifat kelompok, dapat juga dilakukan terhadap person. 3) Pengarahan harus disertai dengan target perbaikan kinerja. 4) Menetapkan jangka waktu untuk dievaluasi/disupervisi lagi. e. Pembinaan dan diklat: 1) Pembinaan dilakukan dengan pola tidak terjadwal dan dapat dilakukan sepanjang tahun. 2) Karyawan yang dinilai kurang dalam kinerja harus dibina, baik mental spiritual maupun keterampilan dalam melaksanakan tugasnya. 3) Karyawan yang melanggar PUY, melanggar komitmen bersama dapat dipanggil dan diberikan pembinaan. f. Peringatan lisan dan tertulis g. Sanksi h. PHK (Kepala Biro dan Pengurus) 4. Bidang Hukum/Peraturan dan Kesejahteraan a. Bagian Hukum dan Peraturan: 1) Penerbitan Surat Keputusan. 2) Penerbitan Perjanjian kerjasama dengan pihak luar. 3) Menangani permasalahan hukum. 4) Memeriksa dan mengoreksi semua surat keluar dari kantor YBHK. 5) Merancang peraturan-peraturan pelaksanaan dari PUY. 6) Merancang peraturan-peraturan yang berasal dari kebijakan Pengurus. 7) Mengoreksi dan memeriksa perhitungan uang kompensasi akibat PHK. 8) Membackup Pengurus mengenai hal-hal yang berkaitan dengan karyawan dan kebijakan di bidang personalia dan legal. b. Bagian Kesejahteraan: 1) Merancang peningkatan kesejahteraan karyawan. 2) Mengerjakan perhitungan gaji bulanan. 3) Mengerjakan perhitungan honorarium di luar gaji bulanan. 4) Mengerjakan perhitungan honorarium ekstrakurikuler. 5) Mengerjakan perhitungan Restitusi.
46
6) Mengerjakan perhitungan pemotongan-pemotongan gaji karyawan. 7) Mengerjakan perhitungan penghargaan masa kerja 10, 20, 25, 30 dan seterusnya. c. Bagian Pensiun dan Asuransi: 1) Mengerjakan urusan yang berkaitan dengan Masa Persiapan Pensiun: a. Mendata karyawan yang akan MPP b. Memanggil karyawan yang akan MPP dan menjelaskan tentang MPP. c. Merancang pelatihan untuk karyawan yang akan MPP. 2) Mengerjakan urusan pensiun (Yadapen): a. Memanggil karyawan yang akan pensiun sekurang-kurangnya 1 bulan sebelum masa pensiun dan menjelaskan hak-hak mereka. b. Mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan dan yang harus dilengkapi oleh calon pensiunan. c. Menjelaskan tentang cara mengisi dan apa saja yang perlu dan harus diisi di tiap dokumen yang diperlukan. d. Memantau dan selalu mengingatkan calon pensiunan agar melengkapi semua dokumen yang diperlukan. e. Mengadministrasikan semua dokumen yang berhubungan dengan karyawan yang akan dan sudah pensiun. f. Mengerjakan pembayaran iuran Yadapen dan DHT KWI setiap bulan secara cermat dan teliti. g. Mengerjakan administrasi Yadapen apabila apabila terjadi mutasi karyawan (menikah, tambah anak, kurang anak, meninggal dunia) h. Mengerjakan pengajuan pensiun, pensiun dipercepat, pensiun ditunda, untuk semua karyawan yang di PHK, pensiun invalid, dan lain-lain. i. Mengadministrasikan semua dokumen yang berhubungan dengan Yadapen dan DHT KWI secara rapi dan mudah diakses. 3) Mengerjakan urusan asuransi kesehatan:
47
a. Mengadministrasikan semua dokumen yang berhubungan dengan mitra (AVRIST) b. Mengadministrasikan semua dokumen asuransi karyawan dan keluarganya. c. Membuat data kepesertaan semua karyawan menurut jenis kepesertaannya di asuransi: karyawan sendiri, karyawan dengan pasangan saja, karyawan dengan anak saja, karyawan dengan pasangan dan anak. d. Mempersiapkan
dokumen
dan
mengajukan
klaim
asuransi
(reimbursement, asuransi jiwa karena kematian karyawan) e. Berkoordinasi dengan biro terkait dalam hal melaksanakan kewajiban pembayaran billing/tagihan terkait rawat inap karyawan. 4) Memproses segala sesuatu yang berkaitan dengan kesehatan dan kematian karyawan dan keluarga intinya. 5. Bidang Informasi dan Data Administrasi a. Mengadministrasikan semua surat dan dokumen yang masuk ke personalia. b. Membuat konsep dan surat resmi atas nama biro Personalia, seperti: surat tugas, surat panggilan, surat edaran, surat cuti, surat ijin, dan surat-surat lainnya (kecuali surat-surat yang dikeluarkan oleh petugas-petugas yang melaksanakan
tugas
pokok
tertentu,
seperti
Yadapen,
Asuransi,
Rekruitmen, Peringatan, dan lain-lain) c. Mengeluarkan format model C d. Mengupdate data karyawan e. Mengadministrasikan data promosi tiap karyawan (data kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, penyesuaian ijazah, masa kerja golongan dari tiap karyawan. f. Membuat laporan triwulan. g. Membuat buku pegangan formasi (tiap tahun). h. Membuat rekapitulasi guru dan honorarium ekstrakurikuler. i. Membuat rekapitulasi data karyawan.
48
j. Pengarsipan surat keputusan dan surat keluar yang lain. k. Membuat buku formasi. l. Membuat laporan tahunan.
2.3.2
Aspek Sistem Tinjauan obyek penelitian dari aspek sistem menunjukkan komponen dan
aktivitas sistem informasi yang terdapat pada obyek penelitian. Komponen atau sumber daya sistem informasi tersebut adalah: hardware, software, jaringan, data, dan sumber daya manusia.
2.3.2.1 Hardware Perangkat keras merupakan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran kegiatan di Biro Personalia, kantor pusat yayasan serta semua persekolahan YBHK. Berdasarkan hasil observasi, jumlah komputer di Biro Personalia adalah 7 komputer dan mempunyai prosesor Pentium 4 dan Dual Core. Demikian juga dengan 22 sekolah YBHK yang berada di Jakarta, Tangerang dan Semarang, sebagian besar komputernya dengan prosesor Pentium 4.
2.3.2.2 Software Untuk menjalankan fungsinya, saat ini Biro Personalia, kantor pusat YBHK dan persekolahnya semuanya menggunakan sistem operasi Windows. Aplikasi di Windows digunakan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, yaitu aplikasi perkantoran dengan MS word, excel, dan aplikasi web browser. Aplikasi perkantoran digunakan antara lain dalam hal surat menyurat, pembuatan laporan kegiatan, dan laporan keuangan. Belum ada program pembuatan database dan pemrograman. Aplikasi web browser digunakan untuk mencari berbagai informasi dari internet, mengunduh dokumen, sosial media, dan untuk komunikasi dengan email.
49
2.3.2.3 Jaringan Sejak tahun 2005, kantor pusat Yayasan Bunda Hati Kudus dan semua persekolahannya telah membangun suatu infrastruktur jaringan intranet dan internet. Jaringan tersebut dimaksudkan untuk “mempersatukan” seluruh unit kerja lingkup YBHK yang tersebar di Jakarta, Tangerang dan Semarang. Jaringan yang digunakan adalah jaringan Workgroup serta jaringan domain. Selain kantor pusat Yayasan Bunda Hati Kudus, pada umumnya semua unit sekolah YBHK telah terhubung dengan LAN dan jaringan internet. Saat ini Yayasan Bunda Hati Kudus telah memiliki beberapa sistem informasi berbasis web, yaitu: portal yayasan, webmail yayasan, portal untuk setiap sekolah, web katalog perpustakaan online, web elearning, webmail semua sekolah, dan sosial media (Facebook, Twitter, dan Youtube). Aplikasi web dibuat sendiri oleh Tim IT dan dihosting pada perusahaan penyedia layanan web hosting. Berikut ini gambar infrastruktur Jaringan di kantor pusat YBHK, yang akan digunakan dalam implementasi sistem informasi manajemen kepegawaian dalam jaringan lokal:
50
Gambar II-12 Infrastruktur Jaringan Kantor Pusat YBHK
2.3.2.4 Data Data kepegawaian di Biro Personalia berwujud file Excel yang ada di komputer masing-masing bagian. Data tersebut untuk proses updatenya dilakukan oleh masing-masing bagian, dan jika akan digunakan bersama, harus meminta copy file-nya dari bagian yang diinginkan. Sedangkan data kepegawaian lainnya seperti
51
riwayat kepegawaian berupa kumpulan berkas dalam rak yang berada di ruang Biro Personalia.
2.3.2.5 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia di biro Personalia YBHK dan kantor pusat Yayasan Bunda Hati kudus sudah memiliki keterampilan yang memadai dalam penggunaan peralatan teknologi informasi. Begitu juga dengan guru dan karyawan sudah dapat menggunakan internet. Penguasaan keterampilan tersebut dapat dilihat dari jenis aplikasi yang biasa digunakan, meliputi aplikasi perkantoran (pengolah kata, pengolah angka dan presentasi) dan web browser.
Hal-hal tersebut menunjukkan kesiapan di semua instansi lingkup Yayasan Bunda Hati Kudus untuk mengadopsi dan menjalankan sistem informasi manajemen kepegawaian yang akan dibuat. Kekurangannya adalah bahwa YBHK belum memiliki server web dan database tersendiri yang online dengan internet.
2.4
Kerangka Konsep Berdasarkan identifikasi masalah, tujuan penelitian, kajian teori dan studi
dari penelitian sebelumnya, maka dapat dibangun kerangka konsep penelitian tentang Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Yayasan Bunda Hati Kudus. Akar permasalahan utama yang dihadapi adalah sistem yang berjalan masih berbasis file dan standalone. Selain itu permasalahan juga diakibatkan belum adanya aplikasi kepegawaian yang terintegrasi dan berbasis web. Dua akar permasalahan tersebut menyebabkan beberapa permasalahan yang dihadapi saat ini, beberapa diantaranya adalah: proses pelayanan informasi kepegawaian lama, data laporan kepegawaian tidak terupdate, pencarian data kepegawaian lama, dan data kepegawaian tidak dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, dan permasalahan lainnya.
52
Berdasarkan konsep yang ada dalam sistem informasi manajemen sumber daya manusia/kepegawaian, aktivitas kepegawaian, aspek organisasi dan aspek teknis (hardware, software, jaringan, dan brainware) yang ada di YBHK, selanjutnya digunakan untuk mengembangkan sistem informasi kepegawaian dengan metode pengembangan sistem informasi dengan pendekatan model Waterfall, sehingga dihasilkan sebuah aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian berbasis web yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi. Validasi kebutuhan fungsional dan fungsi sistem untuk menyediakan data kepegawaian terintegrasi serta mendukung kecepatan layanan informasi kepegawaian diuji dengan menggunakan Focus Group Discussion. Kualitas sistem informasi manajemen kepegawaian yang dihasilkan selanjutnya juga diuji berdasarkan empat karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126, yaitu: functionality, reliability, usability, dan efficiency. Sehingga dapat diketahui kualitas perangkat lunak sistem informasi manajemen kepegawaian yang dihasilkan dari penelitian ini. Hasil akhir yang diharapkan adalah terwujudnya sebuah aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian di YBHK berbasis web berdasarkan model analisis, perancangan dan implementasi dalam penelitian ini yang dapat berfungsi menyediakan data kepegawaian terintegrasi serta mendukung kecepatan layanan informasi kepegawaian. Selain itu juga memperoleh perangkat lunak sistem informasi manajemen kepegawaian yang berkualitas baik jika diukur berdasarkan kualitas perangkat lunak model ISO 9126. Kerangka konsep di atas dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut:
53
Masalah (kondisi saat ini): Proses administrasi kepegawaian saat ini berbasis file dan berjalan standalone: · Pencarian data dan pembuatan laporan kepegawaian lama. · update data tidak langsung diketahui bagian lain yang membutuhkan data kepegawaian. · perlu banyak kertas dalam pembuatan laporan. Belum ada aplikasi dan database terintegrasi berbasis web: · Proses administrasi dan pengelolaan data kepegawaian kurang efektif dan efisien. · Data informasi kepegawaian tidak bisa diakses kapan saja dan dimana saja oleh semua pengguna. · Layanan informasi data kepegawaian lama.
Konsep SIM-SDM
Aspek Teknis (Hardware, Software, Jaringan, Data, Sumber Daya Manusia)
Aspek Organisasi
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian YBHK Input Data Guru/ Karyawan
Proses
Basis Data SIM-Kepegawaian
Output Informasi Kepegawaian Pelaporan Manajemen
Aturan Kepegawaian
Lingkungan Pengguna: · Biro Personalia YBHK · Manajemen YBHK dan Sekolah · Guru dan Karyawan Data Informasi
Pendekatan Metode Pengembangan Sistem Informasi Model Waterfall
Karakteristik Kualitas Perangkat Lunak Model ISO 9126
Tujuan (Kondisi Ideal):
·
·
Memperoleh aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian berbasis web yang berfungsi menyediakan data kepegawaian terintegrasi serta mendukung kecepatan layanan informasi kepegawaian. Memperoleh perangkat lunak sistem informasi manajemen kepegawaian berkualitas berdasarkan empat karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126, yaitu: functionality, reliability, usability, dan efficiency.
Gambar II-13 Kerangka Konsep Penelitian
54
2.5
Hipotesis Berdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan maka pernyataan
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Diduga model analisis, perancangan dan implementasi perangkat lunak untuk pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian di YBHK berbasis web menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall dapat berfungsi menyediakan data kepegawaian terintegrasi serta mendukung kecepatan layanan informasi kepegawaian. 2. Diduga
kualitas
perangkat
lunak
sistem
informasi
manajemen
kepegawaian yang dihasilkan jika diukur berdasarkan kualitas perangkat lunak model ISO 9126 adalah baik.
55
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Penelitian Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
dengan Studi Kasus Yayasan Bunda Hati Kudus yang dilakukan merupakan jenis Penelitian Terapan (Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. ([Moedjiono 2012], 15) Dalam penelitian ini akan menerapkan teori pengembangan sistem informasi menggunakan metode pengembangan sistem model waterfall, analisis dan perancangan sistem dengan pendekatan berorientasi obyek, implementasi hasil analisis dan perancangan menggunakan pemrograman YII Framework berbasis PHP dan database MySQL, pengujian validasi menggunakan Focus Group Discussion, serta pengujian kualitas perangkat lunak yang dihasilkan menggunakan model ISO 9126. Hasil penelitian berupa aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian berbasis web di Yayasan Bunda Hati Kudus langsung dapat diterapkan untuk pemecahan permasalahan yang dihadapi.
3.2
Metode Pemilihan Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan mengambil responden yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut.
([Nasution 2009],
98)
Adapun kriteria pemilihan responden sebagai sampel penelitian ini adalah: 1. Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai manajer atau pimpinan di bagian manajemen kepegawaian selama lebih dari 5 tahun. 2. Memiliki pengalaman di bidang pengelolaan data kepegawaian selama lebih dari 5 tahun.
56
Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Biro, Kepala Bidang, dan Kepala Bagian di
Biro Personalia YBHK. Pemilihan responden sampel ini
dengan pertimbangan berdasarkan kriteria yang sudah dijelaskan sebelumnya dan bahwa sistem informasi manajemen kepegawaian yang dikembangkan akan digunakan oleh Biro Personalia, sehingga sampel tersebut sangat representatif.
3.3
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Wawancara. Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara berstruktur.
([Nasution 2009], 117)
Dalam wawancara tersebut peneliti telah
menyiapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian di Biro Personalia. Responden dalam wawancara ini adalah kepala biro dan kepala bagian di Biro Personalia YBHK. Pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data yang terkait dengan sistem kepegawaian yang sedang berjalan saat ini, kebutuhan fungsional, non-fungsional, dan pengguna untuk sistem yang akan dikembangkan. 2. Metode Observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap profil organisasi dan obyek penelitian. Teknik observasi dilakukan dengan observasi berstruktur dengan menyiapkan daftar kebutuhan data dan sumber data. Proses observasi dilakukan untuk mempelajari dokumen kepegawaian, tujuan dan struktur organisasi, proses bisnis, ketersediaan infrastrukur teknologi, dan kebijakan teknologi informasi yang telah ada pada Biro Personalia YBHK. 3. Metode Studi Pustaka. Metode pengumpulan data yang diperoleh dengan mempelajari, meneliti, dan membaca buku, jurnal, skripsi, tesis yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia.
57
3.4
Instrumentasi Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah: 1. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode wawancara. Instrumen wawancara ini adalah peneliti, kepala biro, kepala bidang dan kepala bagian di Biro Personalia YBHK, serta rancangan daftar pertanyaan wawancara. Daftar pertanyaan wawancara disertakan dalam Lampiran 1. 2. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode observasi. Instrumen observasi ini adalah peneliti yang melakukan pengamatan langsung di Biro Personalia YBHK. Daftar kebutuhan data dan sumber data observasi disertakan dalam Lampiran 3. 3. Instrumen untuk pengumpulan data dengan metode studi pustaka. Instrumen studi pustaka ini adalah peneliti yang mempelajari literatur tentang konsep dasar pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia.
3.5
Teknik Analisis, Perancangan, Implementasi dan Pengujian
3.5.1
Teknik Analisis Sistem Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek dengan UML. Proses analisis dilakukan terhadap hasil tahapan pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Pada proses analisis, teknik analisis yang dilakukan adalah: 1. Analisis Data dan Informasi Sistem Berjalan. Analisis dilakukan terhadap prosedur, dokumen, file dan hasil cetakan dari sistem yang sudah berjalan. 2. Analisis
Kebutuhan
Fungsional,
Non-Fungsional,
dan
Pengguna.
Pemodelan kebutuhan fungsional untuk menggambarkan fungsi sistem dan pengguna yang terlibat serta fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing pengguna dimodelkan dengan Use Case Diagram.
58
3. Analisis Perilaku Sistem. Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram. Activity Diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, sedangkan Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.
3.5.2
Teknik Perancangan Sistem Teknik perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan
metode
Object-Oriented
Design
(OOD)
atau
Perancangan
Berorientasi Obyek menggunakan Unified Modelling Language (UML). Pada proses perancangan, teknik perancangan yang dilakukan adalah: 1. Perancangan struktur statis program atau spesifikasi sistem. Dimodelkan dengan Class Diagram. 2. Perancangan Physical Architecture untuk memodelkan distribusi aplikasi. Dimodelkan dengan Deployment Diagram. 3. Perancangan Antarmuka Pengguna. Meliputi perancangan Navigasi, form Input, dan form Output. 4. Perancangan Database. Untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dimodelkan dengan Entity-Relationship Diagram. 5. Perancangan Infrastructure Architecture (hardware, software, dan jaringan).
3.5.3
Teknik Implementasi Sistem Pengertian implementasi sistem dalam penelitian ini adalah implementasi
berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem. Teknik implementasi dibagi menjadi menjadi tiga yaitu: 1. Lingkungan Implementasi. Meliputi hardware, software dan jaringan yang digunakan. 2. Implementasi Database. Implementasi database dengan menggunakan perangkat lunak database.
59
3. Implementasi Sistem. Implementasi sistem terdiri dari implementasi sistem perekrutan, data induk, data riwayat, promosi, asuransi, penghargaan, pensiun, formasi, statistik, dan laporan.
3.5.4
Teknik Pengujian Sistem
3.5.4.1 Pengujian Validasi Pengujian validasi bertujuan melakukan penilaian apakah spesifikasi kebutuhan telah diakomodasi dalam sistem/perangkat lunak yang dikembangkan. Selain itu juga menilai apakah aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian dapat berfungsi menyediakan data kepegawaian terintegrasi dan meningkatkan kecepatan layanan informasi kepegawaian. Pengujian validasi menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat lunak memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, perilaku dan persyaratan kinerja sebelum diserahkan ke pengguna. Pengujian validasi dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis pertama dalam penelitian ini. Teknik pengujian validasi sistem dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan blackbox testing menggunakan dengan metode Focus Group Discussion. FGD merupakan merupakan diskusi kelompok yang pesertanya terbatas (dipilih) menurut kriteria tertentu dan pembahasannya memfokuskan pada topik tertentu.
a. Instrumen Pengujian FGD Peneliti menyiapkan form berisi daftar spesifikasi kebutuhan fungsional sistem yang dibangun. Fokus diskusi adalah memvalidasi kebutuhan fungsional perangkat lunak yang dikembangkan apakah telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang sudah ditentukan dalam tahapan analisis. Instrumen Rancangan Rekapitulasi Pengujian Validasi disertakan dalam Lampiran 4.
60
b. Teknik Pemilihan Informan Kriteria pemilihan karakteristik responden sebagai informan untuk pengujian validasi ini berdasarkan kelompok pengguna yang akan menggunakan aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian. Teknik pemilihan informan dalam FGD dilakukan dengan pemilihan informan (peserta diskusi) berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki tugas dan tanggung jawab di bagian kepegawaian. 2. Memiliki pengalaman mengelola data kepegawaian. 3. Memahami persoalan yang dikaji, yaitu memvalidasi spesikasi kebutuhan fungsional aplikasi sistem kepegawaian yang dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian sudah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan fungsional dan berfungsi menyediakan data kepegawaian terintegrasi dan meningkatkan kecepatan layanan informasi kepegawaian. Oleh karena itu peneliti memilih informan untuk penelitian ini dari satu sumber, yaitu pimpinan dan pengelola data kepegawaian selaku orang yang selama ini menggunakan sistem yang sudah berjalan. Informan tersebut adalah kepala biro, kepala bidang, dan kepala bagian di Biro Personalia di kantor pusat Yayasan Bunda Hati Kudus.
c. Teknik Pelaksanaan FGD Pelaksanaan Focus Group Discussion atau diskusi terfokus dalam penelitian ini dihadiri oleh peserta terpilih berdasarkan kriteria yang disebutkan sebelumnya. Fungsi moderator dan notulis dilakukan oleh peneliti. Pada awal FGD, peneliti melakukan presentasi dan demo aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian yang sudah dikembangkan dan menjelaskan setiap fungsi yang ada berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan. Selanjutnya peserta FGD memberikan informasi, tanggapan dan persetujuan. Untuk keperluan analisis hasil pengujian, selanjutnya peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil FGD.
61
3.5.4.2 Pengujian Kualitas Pengujian kualitas sistem dilakukan untuk menguji tingkat kualitas perangkat lunak sistem informasi yang dihasilkan berdasarkan empat karakteristik kualitas perangkat lunak yang terdapat pada ISO 9126, yaitu functionality, reliability, usability, dan efficiency. Hasil identifikasi ISO 9126, dari enam karakteristik kualitas sebuah aplikasi ditetapkan hanya empat karakteristik saja yang dijadikan variabel dalam penelitian ini, yaitu functionality, reliability, usability, dan efficiency. Dua karakteristik lainnya yaitu maintainability dan portability tidak menjadi fokus penelitian. Pengujian hanya dilakukan pada penggunaan aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian dari sisi client dan tidak masuk dalam lingkup server. Pengujian kualitas perangkat lunak dilakukan untuk menguji hipotesis kedua dalam penelitian ini. Teknik pengujian kualitas yang dilakukan dalam penelitian ini dengan pendekatan black-box testing menggunakan kuesioner. Kriteria pemilihan karakteristik responden sebagai sampel penelitian untuk pengujian kualitas perangkat lunak ini berdasarkan tingkatan pengguna yang akan mengakses aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian. Responden tersebut yaitu pengurus yayasan, kepala biro, kepala bidang, dan kepala bagian di Biro Personalia, Biro Pendidikan, Biro Umum, Biro Keuangan serta karyawan di kantor pusat Yayasan Bunda Hati Kudus. a. Instrumen Pengujian Instrumen pengujian berupa kuesioner akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert untuk pernyataan positif. Skala Likert merupakan skala yang didesain untuk menilai sejauh mana subjek atau responden setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut:
62
Tabel III-1 Skala Pengukuran ([Sugiyono 2012], 94) Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor 5 4 3 2 1
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen-instrumen berupa pernyataan. Tabel III-2 Kisi-kisi Pengukuran Kualitas Perangkat Lunak dan Indikator Variabel
Sub-variabel
Indikator Pengukuran
Butir Uji Functionality Suitability Kesesuaian sistem dengan kebutuhan 1, 2 Accuracy Keakuratan informasi yang dihasilkan 3, 4 oleh sistem Security Keamanan data dan pengguna 5, 6 Interoperability Integritas dan akses sistem dengan 7, 8 perbedaan teknologi yang digunakan Compliance Kesesuaian sistem dengan peraturan 9 yang berlaku Reliability Maturity Rendahnya tingkat kesalahan dalam 10, 11 sistem Fault tolerance Kemampuan untuk berfungsi seperti 12, 13 biasa setelah terjadi kesalahan Recoverability Kemampuan sistem untuk 14 mengatasi kesalahan yang terjadi Usability Understandibility Kemudahan sistem untuk dipahami 15, 16 Learnability Kemudahan sistem untuk dipelajari 17, 18 Operability Kemudahan sistem untuk 19, 20 dioperasikan Attractiveness Kenyamanan pengguna dalam 21, 22 menggunakan sistem Efficiency Time behavior Kecepatan respon dan waktu 23, 24 pengolahan Resource Kesesuaian penggunaan sumber daya 25 behavior
63
Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan karakteristik responden penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas) alat ukur penelitian, sehingga diperoleh item-item pertanyaan-pertanyaan yang layak untuk digunakan sebagai alat ukur untuk pengumpulan data penelitian. Rancangan Kuesioner pengujian kualitas disertakan dalam Lampiran 5.
b. Pengujian Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Uji validitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan uji validitas konstrak. Uji validitas konstrak yaitu menyusun indikator pengukuran berdasarkan kerangka teori konsep yang akan diukur. Secara sederhana dapat dikemukakan, bahwa validitas konstrak dari sebuah instrumen ditentukan dengan jalan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan total skor masingmasing item. Pengujian validitas konstrak dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing-masing pernyataan dengan skor total. Dalam pengujian validitas instrumen penelitian ini, menggunakan korelasi Product Moment Pearson dengan tool software IBM SPSS Statistics 21.
c. Pengujian Reliabilitas Instrumen Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Reliabilitas alat ukur menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil
64
skala pengukuran tertentu yang diperoleh dari alat ukur yang kita buat. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian adalah metode Alpha Cronbach, karena metode Alpha Cronbach ini sangat cocok digunakan pada nilai berbentuk skala. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan tool software IBM SPSS Statistics 21. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung Alpha Cronbach dari masing-masing item dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan handal (reliable) apabila memiliki Alpha Cronbach lebih dari 0,60. ([Sekaran 2006], 173)
d. Pengolahan Data Pengujian Dalam pelaksanaan pengolahan data penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana tingkat kualitas aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis statistik deskriptif tersebut adalah sebagai berikut: a. Setiap indikator yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan dalam lima alternatif
jawaban
dengan
menggunakan
skala
ordinal
yang
menggambarkan peringkat jawaban. b. Dihitung total skor setiap variabel/subvariabel = jumlah skor dari seluruh indikator variabel untuk semua responden. c. Dihitung skor setiap variabel/subvariabel = rata-rata dari total skor. d. Untuk mendeskripsikan jawaban responden, juga digunakan statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi dan tampilan dalam bentuk tabel ataupun grafik. e. Untuk menjawab deskripsi tentang variabel penelitian ini, digunakan rentang kriteria penilaian sebagai berikut:
65
% Skor Aktual =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙
x 100%
Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Penjelasan bobot nilai skor aktual dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III-3 Kriteria Presentase Tanggapan Responden ([Narimawati 2007], 84) % Jumlah Skor 20.00% – 36.00% 36.01% – 52.00% 52.01% – 68.00% 68.01% – 84.00% 84.01% – 100% 3.6
Kriteria Tidak Baik Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik
Langkah-langkah Penelitian Dalam pengembangan sistem informasi, keseluruhan proses yang dilalui
harus melalui beberapa tahapan. Dalam penelitian ini digunakan metode pengembangan sistem informasi model Waterfall. Tahapan yang dilakukan meliputi: komunikasi, perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan pengiriman sistem. Langkah-langkah pada tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam bentuk diagram alir pada Gambar III-1 berikut ini:
66
Mulai Tahapan Komunikasi
Identifikasi Permasalahan Inisialisasi Penelitian, Rumusan Masalah
Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian Studi literatur, analisa penelitian sebelumnya Tahapan Perencanaan
Pengumpulan Data Observasi, Wawancara Tinjauan Obyek Penelitian Aspek Organisasi, Aspek Sistem
Tahapan Pemodelan
Analisis Sistem Analisis Sistem Berjalan, Kebutuhan Fungsional & NonFungsional, Pengguna, Perilaku Sistem Perancangan Sistem Struktur Program, Physical Architecture, Antarmuka, Database, Infrastructure Architecture
Tahapan Konstruksi
Pengkodean Menggunakan Yii Framework dan MySQL Pengujian Validasi Validasi spesifikasi kebutuhan fungsional
Tahapan Pengiriman Sistem
Implementasi Implementasi di jaringan lokal Pengujian Kualitas Perangkat Lunak Pengujian berdasarkan Karakteristik Kualitas ISO 9126
Selesai
Gambar III-1 Langkah-langkah Penelitian
67
1. Identifikasi Permasalahan. Tahapan ini merupakan inisialisasi dari penelitian, yaitu mencari permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Hal ini dilakukan peneliti agar dapat memahami kondisi dan proses bisnis pengelolaan kepegawaian di Yayasan Bunda Hati Kudus, sehingga mendapatkan gambaran menyeluruh akan sistem berjalan. 2. Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian. Tahapan ini dilakukan dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan sistem informasi manajemen kepegawaian, pengembangan sistem informasi, Yii framework, kualitas perangkat lunak model ISO 9126, dan pengujian sistem. Dalam tahapan ini juga dilakukan studi dan analisa dari beberapa penelitian sebelumnya, berupa jurnal nasional maupun tesis mengenai pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia. 3. Pengumpulan Data. Proses ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi dengan Biro Personalia YBHK untuk mempelajari kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem, serta observasi dokumen kepegawaian yang sudah ada. 4. Tinjauan Obyek Penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi obyek penelitian berdasarkan aspek organisasi dan aspek teknis. Secara organisasi menyangkut ketersediaan organisasi pelaksana sistem dan aturan-aturan pendukung. Secara teknis menyangkut ketersediaan sumber daya berupa hardware, software, jaringan, data, dan sumber daya manusia. 5. Analisis Sistem. Berdasarkan hasil pengumpulan data, akan dilakukan analisa kebutuhan pengguna dan kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem, dan analisa perilaku sistem. Pemodelan yang dilakukan dalam tahapan analisis ini adalah: a. Pembuatan use case diagram untuk memodelkan kebutuhan fungsional dan pengguna. b. Pembuatan activity diagram dan sequence diagram. Activity diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem. Sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar object dan kronologinya.
68
6. Perancangan Sistem. Berdasarkan hasil analisis, kemudian dilanjutkan dengan melakukan perancangan sistem untuk menggambarkan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan yang sudah ditetapkan, dengan melakukan prosedur-prosedur berikut: a. Perancangan struktur program dengan membuat class diagram. b. Perancangan physical architecture dengan membuat deployment diagram. c. Perancangan antarmuka (input, output, dan navigasi) d. Perancangan basis data dengan membuat ER-Diagram. e. Perancangan infrastructure architecture. 7. Pengkodean. Pada tahap ini dilakukan pengkodean (coding) berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem kedalam bahasa pemograman yang digunakan berupa aplikasi berbasis web Yii framework yang akan dikoneksikan dengan database MySQL. Langkah-langkah pengkodean mencakup sumber daya yang digunakan, database, pembuatan rancangan input dan output yaitu bentuk entry data, report, query, sistem menu dan membuat panduan penggunaan aplikasi, agar aplikasi lebih mudah dipahami oleh pengguna. 8. Pengujian validasi. Pengujian untuk memvalidasi fungsi perangkat lunak berdasarkan spesifikasi kebutuhan yang sudah dianalisis dan dirancang, meliputi pengujian fungsionalitas sistem dan fungsi penyediaan data kepegawaian terintegrasi dan percepatan memperoleh informasi kepegawaian. Pengujian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Focus Group Discussion. 9. Implementasi sistem pada jaringan lokal. Berdasarkan tinjauan obyek penelitian, dalam tahap implementasi untuk penelitian ini dilakukan pada jaringan lokal di kantor pusat Yayasan Bunda Hati Kudus. 10. Pengujian kualitas perangkat lunak. Pengujian kualitas perangkat lunak dilakukan sesuai dengan metode pengembangan sistem yang digunakan, yaitu pada tahap penyerahan sistem model Waterfall. Pengujian sistem dilakukan untuk menguji tingkat kualitas perangkat lunak yang dikembangkan dengan menggunakan empat karakteristik ISO 9126.
69
3.7
Jadwal Penelitian Tabel III-4 Jadwal Penelitian
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
8.
9. 10. 11. 12. 13.
Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pencarian dan Pemilihan Obyek X X X X Penelitian Studi ke Instansi/ X X X X X X X X /Obyek Penelitian Perumusan Masalah X X Penelitian Penentuan Topik dan X X Pembimbing Tesis Pengumpulan Bahan X X X X X X X X Literatur/Referensi Penyerahan Formulir Pendaftaran Penulisan X Tesis Penyusunan Kerangka/Landasan Pemikiran (Tinjauan Pustaka/Studi/Organis X X X X asi sampai dengan Kerangka Konsep dan Hipotesis) Penyusunan Metodologi Penelitian (Jenis Penelitian, Metode Sampling, Metode Pengumpulan X X X X Data, Instrumentasi, Teknik Analisis, Perancangan, Implementasi dan Uji Sistem Penyusunan Naskah X X X X Proposal Tesis Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang X Proposal Tesis Sidang Proposal Tesis X Pelaksanaan Pengumpulan Data X X X Sampel Analisis Data, X X X X X X
70
14. 15. 16. 17. 18. 19.
20.
21.
Perancangan, Pembuatan Program, Implementasi, Pengujian Penyusunan Naskah Akhir Tesis Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Akhir Tesis Sidang Akhir Tesis Penyempurnaan Naskah Akhir Tesis Pembuatan Paper Ringkasan Tesis Penggandaan Naskah Akhir Tesis dan Paper Pembuatan CD berisi Naskah Akhir Tesis, Paper, dan Slide Presentasi Penyerahan Naskah Akhir Tesis, Paper dan CD
X X X X X X X X X X
X
X
71
BAB IV PENUTUP
Berdasarkan permasalahan, studi pustaka, tinjauan penelitian, tinjauan obyek penelitian dan metodologi penelitian dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di YBHK, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Fokus penelitian dilakukan di Biro Personalia YBHK dan bertujuan membangun sistem informasi manajemen kepegawaian di YBHK berbasis web, dengan ruang lingkup penelitian meliputi: perekrutan, data induk, data riwayat, promosi, asuransi, penghargaan, pensiun, formasi, statistik, dan laporan manajemen. Tahapan pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan model Waterfall, analisis dan perancangan sistem dilakukan dengan pendekatan berorientasi obyek menggunakan UML, dan aplikasi akan dibangun menggunakan Yii Framework dan database MySQL. 2. Implementasi akan dilakukan pada jaringan lokal di kantor pusat YBHK. Pengujian validasi menggunakan Focus Group Discussion. Pengujian kualitas perangkat lunak yang dihasilkan dilakukan berdasarkan empat karakteristik model kualitas perangkat lunak menurut ISO 9126 menggunakan kuesioner.
72
DAFTAR PUSTAKA [Al-Qutaish 2010] Al-Qutaish, Rafa, E. “Quality Models in Software Engineering Literature: An Analytical and Comparative Study.” Journal of American Science, vol. 6 (2010): 166-175. [Aziz 2011] Aziz, Abdul. "Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dengan Metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF)". Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2011. [Darudiato 2007] Darudiato, Suparto. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia PT. Maju Bersama (Studi Kasus: Rekrutmen, Pelatihan, dan Penilaian Kinerja Karyawan).” Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 2007. [Dawson 2009] Dawson, Christian, W. Project in Computing and Information System: a Student Guide, 2nd Edition. Addison-Wesley, 2009. [Dennis 2009] Dennis, Alan, at.al. "Systems Analysis and Design with UML – 3rd Edition". John Wiley & Sons, Inc, 2009. [Fahmy 2012] Fahmy, Syahrul, Haslinda Nurul, et.al. “Evaluating the Quality of Software in e-Book Using the ISO 9126 Model.” International Journal of Control and Automation, vol. 5 (2012). [Jogiyanto 2008] Jogiyanto, H, M. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI, 2008. [Kurniawan 2012] Kurniawan. “Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Bagi Perguruan Tinggi Swasta (Studi Kasus Universitas Bina Darma).” Seminar Nasional Informatika 2012 (semnasIF 2012), 2012. [Makarov 2011] Makarov, Alexander. Yii 1.1 Application Development Cookbook. Birmingham: Pack Publishing, 2011. [Marimin 2006] Marimin, et.al. "Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia". Jakarta: Grasindo, 2006. [McLeod 2009] McLeod, Raymond, and George, P., Schell. Management Information System, 10th ed. Dialihbahasakan oleh Yulianto, A, Akbar dan Afia, R, Fitriati. Jakarta: Salemba Empat, 2009. [Moedjiono 2012] Moedjiono. Pedoman Penelitian, Penyusunan dan Penilaian Tesis (V.5). Jakarta: Universitas Budi Luhur, 2012.
73
[Narimawati 2007] Narimawati, Umi. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media, 2007. [Nasution 2009] Nasution, S. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. [Nugroho 2005] Nugroho, Adi. Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika, 2005. [O'Brien 2006] O'Brien, A, James. Introduction to Information Systems, 12 th ed. Dialihbahasakan oleh Fitriasari, Dewi dan Deny, A, Kwary. Jakarta: Salemba Empat, 2006. [Parwita 2012] Parwita, Wayan G., A., dan Luh, A. “Komponen Penilaian Kualitas Perangkat Lunak Berdasarkan Software Quality Models.” Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan (Semantik), 2012. [Pressman 2012] Pressman, S, Roger. Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 7th ed. Dialihbahasakan oleh Nugroho, Adi, et.al. Yogyakarta: ANDI, 2012. [Sekaran 2006] Sekaran, Uma. Rearch Methods for Business, 4th Ed. Dialihbahasakan oleh Men, K. Yon. Jakarta: Salemba Empat, 2006. [Sholiq 2010] Sholiq. Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek. Bandung: Muara Indah, 2010. [Sidik 2010] Sidik, R., dan P. Amanda. "Kajian Investasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Menggunakan Kerangka Ekonomi Informasi Pada PT XYZ". Tesis. Jakarta: Program Pascasarjana Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara, 2010. [Simarmata 2010] Simarmata, Janner. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: ANDI, 2010. [Sugiyono 2012] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2012. [Tantra 2012] Tantra, Rudy. Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI, 2012. [Wahyudi 2010] Wahyudi, Mochamad. "Kajian Penerapan Sistem Informasi Karyawan Berbasis Web Berdasarkan Pendekatan TAM: Studi Kasus Pada Bina Sarana Informatika (BSI)". Tesis Tidak Terpublikasi. Jakarta: MKOM Universitas Budi Luhur, 2010.
74
[Whitten 2004] Whitten, Jeffrey, A, et.al. Systems Analysis and Design Methods, 1st ed. Dialihbahasakan oleh Tim Penerjemah ANDI. Yogyakarta: ANDI, 2004. [Winesett 2010] Winesett, Jeffery. Agile Web Application Development with Yii 1.1 and PHP5. Birmingham: Pack Publishing, 2010. [YBHK 2011] YBHK. Peraturan Umum Yayasan Bunda Hati Kudus Periode 2011-2013. Jakarta: Yayasan Bunda Hati Kudus, 2011. [Yii
2012] Yii, Software, LLC. Panduan Definitif Yii. www.yiiframework.com/doc/guide/1.1/id/index. (Diakses 24 Oktober 2012).
75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
76
Lampiran 1 Daftar Pedoman Pertanyaan Wawancara Nama (Jabatan) Tanggal Tempat Pertanyaan Sistem Saat Ini: 1. Bagaimana model sistem kepegawaian yang sekarang (data, proses, dan output)? 2. Permasalahan yang dihadapi dengan sistem yang sekarang apa saja (data, kecepatan)? 3. Harapan perlunya pengembangan sistem kepegawaian yang sekarang? 4. Infrastruktur hardware, software, jaringan yang sekarang apa saja? Kebutuhan Fungsional: 1. Proses kepegawaian apa yang ingin dimasukkan dalam sistem ini? 2. Data yang dimasukkan kedalam sistem apa saja? 3. Form pengisian data yang sudah ada untuk sistem ini apa saja? 4. Laporan yang akan dihasilkan dari sistem tersebut nanti apa? 5. Laporan dan dokumen dari sistem sekarang yang sudah tercetak apa saja? Kebutuhan Non-Fungsional: 1. Bagaimana tampilan sistem yang diharapkan? 2. Bagaimana kecepatan penyampaian informasi yang diharapkan? 3. Apakah harus menggunakan bahasa Indonesia? 4. Apakah diperlukan panduan penggunaannya? Kebutuhan Pengguna: 1. Siapa saja yang akan menggunakan sistem tersebut nantinya? 2. Apa yang boleh dilakukan dilakukan oleh masing-masing pengguna? 3. Informasi apa saja yang ditampilkan pada masing-masing pengguna?
77
Lampiran 2 Hasil Wawancara dengan Responden Nama (Jabatan)
1. Placidus Galla, SH (Kepala Biro Personalia) 2. Scholastica Esthi (Kepala Bagian Pusat Data) 7 Oktober 2012 Biro Personalia YBHK
Tanggal Tempat Tanggapan Responden Sistem Saat Ini: 1. Data diolah menggunakan Excel oleh setiap bagian di Biro. 2. Untuk mencari data riwayat guru/karyawan lama, karena masih berwujud berkas di rak, data sering tidak sama antar tiap bagian, dan membuat laporan cukup lama. 3. Sangat diperlukan sebuah sistem yang menyimpan semua data di satu program dan diakses dari mana saja. 4. Komputer sudah Pentium 4, software menggunakan Windows, aplikasi office dan internet. Kebutuhan Fungsional: 1. Perekrutan, data induk, data riwayat, promosi, asuransi, penghargaan, pensiun, formasi, statistik, dan laporan manajemen. 2. Semua laporan sudah ada file Excelnya. 3. Laporan yang dikirimkan ke Pengurus, Pembina, KAJ, Biro dan Pimpinan Sekolah. Laporan semester dan tahunan. Kebutuhan Non-Fungsional: 1. Tampilannya ringkas dan tidak sulit dalam pengoperasiannya. 2. Diharapkan lebih mudah dalam pencarian data dan memberikan laporan setiap saat dibutuhkan oleh semua pihak yang memerlukan. 3. Iya, menggunakan bahasa Indonesia. 4. Iya, panduan cara menggunakannya sangat diperlukan dan sebaiknya dipasang di sistem yang akan dibuat. Kebutuhan Pengguna: 1. Administrator Biro Personalia, semua bagian di Biro Personalia, pimpinan dan pejabat di Biro Pendidikan, Biro Keuangan, Biro Umum, Pengurus, Pembina, Pimpinan Sekolah dan Guru/Karyawan se-YBHK. 2. Administrator boleh melakukan apa saja, bagian-bagian di Biro personalia lainnya bisa mengupdate data dan melihat laporan. Biro Pendidikan, Biro Keuangan, Biro Umum, Pengurus, Pembina, Pimpinan Sekolah hanya bisa melihat laporan dan statistik kepegawaian, sedangkan Guru/Karyawan seYBHK hanya boleh melihat data kepegawaiannya sendiri. 3. Administrator dan Kepala Biro Personalia dapat melihat semua informasi. Biro Pendidikan, Biro Keuangan, Biro Umum, Pengurus, Pembina, Pimpinan Sekolah bisa melihat laporan dan statistik kepegawaian, sedangkan Guru/Karyawan se-YBHK hanya boleh melihat data kepegawaiannya sendiri.
78
Lampiran 3 Daftar Dokumen Observasi No Jenis Dokumen 1 File Excel
2
Laporan Tercetak
3
Buku Tercetak
4
Buku Tercetak File MS Word
5
6
Situs Web
7
Buku Tercetak
Isi Dokumen 1. Form data induk guru karyawan 2. Form data riwayat 3. Form data perekrutan 4. Form promosi 5. Form asuransi 6. Form penghargaan 7. Form pensiun 8. Form formasi 9. Form statistik guru karyawan 10. Form laporan semester dan tahunan 1. Laporan semester dan tahunan: a. Rekap karyawan menurut pendidikan dan status kepegawaian b. Rekap guru menurut umur dan tugas 2. Laporan ke KAJ: a. Rekap karyawan menurut pendidikan dan status kepegawaian b. Rekap guru menurut umur dan tugas 3. Formasi guru/karyawan Prosedur perekrutan, data induk, data riwayat, promosi, asuransi, penghargaan, pensiun, formasi, statistik, dan laporan manajemen Peraturan umum Guru/Karyawan YBHK 1. Organigram dan uraian kerja Biro Personalia 2. Organigram YBHK Profil Organisasi YBHK Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pengembangan SIMKepegawaian
79
Sumber Dokumen Biro Personalia
Biro Personalia
Biro Personalia
Biro Personalia 1. Biro Personalia 2. Pengurus Situs Web YBHK 1. Biro Personalia 2. Kantor Pusat
Lampiran 4 Rancangan Rekapitulasi Hasil FGD Pengujian Validasi A. Jenis Pengguna: Administrator Kepegawaian
FOCUS GROUP DISCUSSION PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN: STUDI KASUS YAYASAN BUNDA HATI KUDUS (Pengujian Validasi Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Sistem)
Nama
:
Jabatan
:
Jenis Kelamin
:
Masa Kerja di YBHK
:
Jenjang Pendidikan Terakhir : Jenis Pengguna
: Administrator Kepegawaian
80
PENGUJIAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN FUNGSIONAL No Kebutuhan Fungsi 1
Subsistem/ Modul Mengelola Data Data Induk Pegawai Pegawai
2
Mengelola Data Data Keluarga Pegawai Pegawai
3
Mengelola Riwayat Data Jabatan Pegawai Pegawai
4
Mengelola Riwayat Data Pelatihan Pegawai Pegawai
5
Mengelola Riwayat Data Pendidikan Pegawai Pegawai
6
Mengelola Jenis Tes Perekrutan untuk Calon Pegawai
7
Mengelola Data Perekrutan Calon Pegawai
8
Mengelola Hasil Tes Perekrutan Calon Pegawai
9
Mengelola Pegawai
10
Mengelola Penghargaan Pegawai
Manajemen Pegawai
11
Mengelola Pegawai Cuti
Data Manajemen Pegawai
12
Mengelola Asuransi Manajemen Pegawai Pegawai
13
Mengelola Pegawai Manajemen
Promosi Manajemen Pegawai
81
Tanggapan
Kesimpulan
□ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima
Yang Mengajar Pegawai Ekstrakurikuler
□ Ditolak
14
Mengelola Pegawai PHK
15
Mencetak Mutasi
Laporan Laporan
16
Mencetak Cuti
Laporan Laporan
17
Mencetak Laporan Laporan Daftar Guru Ekstrakurikuler
□ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak
18
Mencetak Laporan Laporan Daftar Karyawan Pensiun
□ Diterima □ Ditolak
19
Mencetak Laporan Laporan Daftar Pegawai PHK
20
Mencetak Laporan Laporan Promosi Pegawai
21
Mencetak Laporan Laporan Daftar Pegawai
22
Mencetak Statistik
23
Mencetak Laporan Laporan Formasi Pegawai
24
Mengelola Agama
Daftar Data Master
25
Mengelola Unit Kerja
Daftar Data Master
26
Mengelola
Daftar Data Master
□ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima
Data Manajemen Pegawai
Laporan Laporan
82
Jenis Bidang Studi/Ekstrakurikuler Mengelola Daftar Data Master Periode Tahun Ajaran
□ Ditolak □ Diterima □ Ditolak
28
Mengelola Golongan
Daftar Data Master
29
Mengelola Jabatan
Daftar Data Master
30
Mengelola Pangkat
Daftar Data Master
31
Mengelola Daftar Data Master Jenjang Pendidikan
32
Mengelola Pengguna
33
Mengelola Hak Pengguna Akses Pengguna
34
Mengelola Password Pengguna Pengguna dan Password Sendiri
□ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak
27
Daftar Pengguna
83
PENGUJIAN FUNGSI SISTEM SECARA KESELURUHAN
Tanggapan Bapak/Ibu terhadap fungsi aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian YBHK secara keseluruhan: 1. Aplikasi
sistem
informasi
manajemen
kepegawaian
dapat
berfungsi
kepegawaian
dapat
berfungsi
menyediakan data kepegawaian terintegrasi.
Kesimpulan:
□ Setuju
2. Aplikasi
sistem
□ Tidak Setuju informasi
manajemen
meningkatkan kecepatan layanan informasi kepegawaian.
Kesimpulan:
□ Setuju
□ Tidak Setuju
Responden
(........……………………)
84
B. Jenis Pengguna: Operator Kepegawaian
FOCUS GROUP DISCUSSION PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN: STUDI KASUS YAYASAN BUNDA HATI KUDUS (Pengujian Validasi Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Sistem)
Nama
:
Jabatan
:
Jenis Kelamin
:
Masa Kerja di YBHK
:
Jenjang Pendidikan Terakhir : Jenis Pengguna
: Operator Kepegawaian
85
PENGUJIAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN FUNGSIONAL No Kebutuhan Fungsi 1
Subsistem/ Modul Mengelola Data Data Induk Pegawai Pegawai
2
Mengelola Data Data Keluarga Pegawai Pegawai
3
Mengelola Riwayat Data Jabatan Pegawai Pegawai
4
Mengelola Riwayat Data Pelatihan Pegawai Pegawai
5
Mengelola Riwayat Data Pendidikan Pegawai Pegawai
6
Mengelola Jenis Tes Perekrutan untuk Calon Pegawai
7
Mengelola Data Perekrutan Calon Pegawai
8
Mengelola Hasil Tes Perekrutan Calon Pegawai
9
Mengelola Promosi Manajemen Pegawai Pegawai
10
Mengelola Penghargaan Pegawai
Manajemen Pegawai
11
Mengelola Pegawai Cuti
Data Manajemen Pegawai
12
Mengelola Asuransi Manajemen Pegawai Pegawai
13
Mengelola Pegawai Manajemen
86
Tanggapan
Kesimpulan
□ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima
Yang Mengajar Pegawai Ekstrakurikuler
□ Ditolak
14
Mengelola Pegawai PHK
15
Mencetak Mutasi
Laporan Laporan
16
Mencetak Cuti
Laporan Laporan
17
Mencetak Laporan Laporan Daftar Guru Ekstrakurikuler
□ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak
18
Mencetak Laporan Laporan Daftar Karyawan Pensiun
□ Diterima □ Ditolak
19
Mencetak Laporan Laporan Daftar Pegawai PHK
20
Mencetak Laporan Laporan Promosi Pegawai
21
Mencetak Laporan Laporan Daftar Pegawai
22
Mencetak Statistik
23
Mencetak Laporan Laporan Formasi Pegawai
24
Mengelola Password Pengguna Sendiri
□ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak
Data Manajemen Pegawai
Laporan Laporan
87
PENGUJIAN FUNGSI SISTEM SECARA KESELURUHAN
Tanggapan Bapak/Ibu terhadap fungsi aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian YBHK secara keseluruhan: 1. Aplikasi
sistem
informasi
manajemen
kepegawaian
dapat
berfungsi
kepegawaian
dapat
berfungsi
menyediakan data kepegawaian terintegrasi.
Kesimpulan:
□ Setuju
2. Aplikasi
sistem
□ Tidak Setuju informasi
manajemen
meningkatkan kecepatan layanan informasi kepegawaian.
Kesimpulan:
□ Setuju
□ Tidak Setuju
Responden
(........……………………)
88
C. Jenis Pengguna: Pimpinan
FOCUS GROUP DISSCUSION PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN: STUDI KASUS YAYASAN BUNDA HATI KUDUS (Pengujian Validasi Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Sistem)
Nama
:
Jabatan
:
Jenis Kelamin
:
Masa Kerja di YBHK
:
Jenjang Pendidikan Terakhir : Jenis Pengguna
: Pimpinan
89
PENGUJIAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN FUNGSIONAL No Kebutuhan Fungsi 1
Subsistem/ Modul Melihat Data Induk Data Pegawai Pegawai
2
Melihat Data Data Keluarga Pegawai Pegawai
3
Melihat Riwayat Data Jabatan Pegawai Pegawai
4
Melihat Riwayat Data Pelatihan Pegawai Pegawai
5
Melihat Riwayat Data Pendidikan Pegawai Pegawai
6
Melihat Jenis Tes Perekrutan untuk Calon Pegawai
7
Melihat Data Calon Perekrutan Pegawai
8
Melihat Hasil Tes Perekrutan Calon Pegawai
9
Melihat Pegawai
10
Melihat Penghargaan Manajemen Pegawai Pegawai
11
Melihat Pegawai Cuti
12
Melihat Pegawai
Asuransi Manajemen Pegawai
13
Melihat Yang
Pegawai Manajemen Mengajar Pegawai
Promosi Manajemen Pegawai
Data Manajemen Pegawai
90
Tanggapan
Kesimpulan
□ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima
Ekstrakurikuler 14
Melihat Pegawai PHK
Data Manajemen Pegawai
15
Mencetak Mutasi
Laporan Laporan
16
Mencetak Cuti
Laporan Laporan
17
Mencetak Laporan Laporan Daftar Guru Ekstrakurikuler
18
Mencetak Laporan Laporan Daftar Karyawan Pensiun
19
Mencetak Laporan Laporan Daftar Pegawai PHK
20
Mencetak Laporan Laporan Promosi Pegawai
21
Mencetak Laporan Laporan Daftar Pegawai
22
Mencetak Statistik
23
Mencetak Laporan Laporan Formasi Pegawai
24
Mengelola Password Pengguna Sendiri
Laporan Laporan
91
□ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak □ Diterima □ Ditolak
PENGUJIAN FUNGSI SISTEM SECARA KESELURUHAN
Tanggapan Bapak/Ibu terhadap fungsi aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian YBHK secara keseluruhan: 1. Aplikasi
sistem
informasi
manajemen
kepegawaian
dapat
berfungsi
kepegawaian
dapat
berfungsi
menyediakan data kepegawaian terintegrasi.
Kesimpulan:
□ Setuju
2. Aplikasi
sistem
□ Tidak Setuju informasi
manajemen
meningkatkan kecepatan layanan informasi kepegawaian.
Kesimpulan:
□ Setuju
□ Tidak Setuju
Responden
(........……………………)
92
Lampiran 5 Rancangan Kuesioner Pengujian Kualitas Perangkat Lunak
KUESIONER PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN: STUDI KASUS YAYASAN BUNDA HATI KUDUS (Pengujian dan Evaluasi Hasil)
Unit Kerja: Jabatan: Jenis Kelamin: Masa Kerja di YBHK: Jenjang Pendidikan Terakhir:
93
Latar Belakang Pada tahap sebelumnya, peneliti telah melakukan wawancara dan observasi berkaitan dengan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian di Yayasan Bunda Hati Kudus. Hasil wawancara dan observasi tersebut telah diolah dan menghasilkan analisis dan rancangan pengembangan SIMPEG
berbasis
web
serta
implementasi
rancangan
sistem
tersebut.
Implementasi rancangan sistem tersebut berbentuk aplikasi SIMPEG online yang berjalan dalam jaringan lokal. Menindaklanjuti hasil penelitian ini, peneliti ingin melakukan pengujian dan evaluasi aplikasi SIMPEG online ini. Kuesioner ini dilakukan untuk menilai kemampuan
perangkat
lunak
yang
berhubungan
dengan
functionality
(fungsionalitas), reliability (kehandalan), usability (kebergunaan) dan efficiency (efisiensi). Terima kasih atas partisipasi dan bantuan Bapak/Ibu yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan penilaian pada aplikasi SIMPEG online ini. Petunjuk Pengisian Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan pengamatan maupun penilaian Bapak/Ibu dalam menggunakan aplikasi SIMPEG online di kantor Yayasan Bunda Hati Kudus dengan memberi tanda (√) pada kolom jawaban. Kriteria jawaban kuesioner: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
R
= Ragu-ragu
TS
= Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
94
1. Functionality (Fungsionalitas) No Pertanyaan SS 1 2 3 4 5 6 7 8 9
S
Jawaban R TS
STS
Jawaban R TS
STS
Secara umum aplikasi SIMPEG online sesuai dengan kebutuhan Bapak/Ibu Adanya aplikasi SIMPEG online mempermudah Bapak/Ibu dalam memperoleh informasi kepegawaian Informasi yang dihasilkan oleh aplikasi SIMPEG online akurat Aplikasi SIMPEG online bekerja sesuai dengan kegunaan/fungsinya Aplikasi SIMPEG online menyediakan tingkat pengamanan data yang baik Aplikasi SIMPEG online menyediakan tingkat pengamanan pengguna yang baik Aplikasi SIMPEG online dapat diakses dari berbagai komputer yang ada di tempat Bapak/Ibu Aplikasi SIMPEG online dapat diakses dari web browser yang ada di tempat Bapak/Ibu Prosedur dalam aplikasi SIMPEG online sudah sesuai dengan peraturan kepegawaian
2. Reliability (Kehandalan) No Pertanyaan SS 10
11 12
13
14
Aplikasi SIMPEG online tetap dapat berjalan dengan baik meski diakses bersama-sama Aplikasi SIMPEG online memiliki tingkat kesalahan rendah Aplikasi SIMPEG online tetap dapat berjalan dengan baik meski ada kekeliruan dalam memasukkan data Bahasa yang digunakan dalam aplikasi SIMPEG online ini menurut Bapak/Ibu sudah tepat Aplikasi SIMPEG online menyediakan pesan kesalahan untuk pengguna
95
S
3. Usability (Kebergunaan) No Pertanyaan SS 15
16 17
18
19 20 21 22
S
Jawaban R TS
STS
S
Jawaban R TS
STS
Tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk memahami cara kerja aplikasi SIMPEG online Output yang dihasilkan aplikasi SIMPEG online ini dapat dipahami dengan mudah Tidak dibutuhkan training khusus untuk mempelajari cara kerja aplikasi SIMPEG online Aplikasi SIMPEG online menyediakan instruksi dan petunjuk yang jelas dalam penggunaannya Bapak/Ibu dapat menggunakan aplikasi SIMPEG online ini dengan mudah Aplikasi SIMPEG online ini secara umum mudah digunakan oleh semua pengguna Aplikasi SIMPEG online ini menggunakan tampilan, simbol dan huruf yang menarik Bapak/Ibu merasa nyaman dengan tampilan aplikasi SIMPEG online ini
4. Efficiency (Efisiensi) No Pertanyaan SS 23
24
25
Proses pencarian data kepegawaian menjadi cepat setelah diterapkannya aplikasi SIMPEG online Setelah adanya aplikasi SIMPEG online, Bapak/Ibu dapat mengetahui data kepegawaian yang terkait dengan Bapak/Ibu sendiri dengan cepat Dengan adanya aplikasi SIMPEG online ini, semua sarana dan prasarana yang tersedia di instansi Bapak/Ibu tetap mendukung aplikasi tersebut
Tanda Tangan Responden (……………………)
96
Lampiran 6 Rancangan Penghitungan Hasil Kuesioner Pengujian Kualitas 1. Tanggapan Responden terhadap Functionality (Fungsionalitas) Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kriteria Jawaban
Bobot
Functionality Suitability
1
Accuracy
2
3
Security
4
5
6
Total
Interoperability
7
8
Compliance
9
Sangat 5 Setuju Setuju 4 Ragu3 ragu Tidak 2 Setuju Sangat 1 Tidak Setuju Jumlah Responden Skor Aktual Skor Ideal
2. Tanggapan Responden terhadap Reliability (Kehandalan) Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kriteria Jawaban
Bobot
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Responden Skor Aktual Skor Ideal
5 4 3 2 1
Reliability Total Maturity Fault tolerance Recoverability
9
10
97
11
12
13
14
3. Tanggapan Responden terhadap Usability (Kebergunaan) Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kriteria Jawaban
Bobot
Usability Understandibility
15 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Responden Skor Aktual Skor Ideal
16
Learnability
17
18
Total
Operability
19
20
Attractiveness
21
22
5 4 3 2 1
4. Tanggapan Responden terhadap Efficiency (Efisiensi) Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Kriteria Jawaban
Bobot
Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Responden Skor Aktual Skor Ideal
5 4 3 2 1
Efficiency Total Time behaviour Resource behaviour
23
98
24
25