Proposal Terapi Komplementer...docx

  • Uploaded by: Yudis Tia
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Terapi Komplementer...docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,269
  • Pages: 13
FORMAT PENYUSUSNAN PROPOSAL PROGRAM PROYEK INOVASI

1. Nama Kegiatan Pengaruh Jus Buah Pepaya Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Yang Mengalami Hipertensi 2. Latar Belakang Masalah Hipertensi adalah keadaan tekanan darah diatas normal dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90mmHg. hipertensi terbagi dalam dua tipe, yaitu hipertensi esensial atau primer, dan hipertensi sekunder atau yang disebabkan oleh penyakit lainnya. Hipertensi merupakan penyebab utama dari penyakit stroke, penyakit jantung dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014, penderita hipertensi yang terjadi pada usia lebih dari 18 tahun 24 % pada laki-laki, dan perempuan 20,5 %. Jumlah orang yang menderita hipertensi yang didapatkan melalui pengukuran pada penduduk Indonesia tahun 2013, didapatkan data sebesar 25,8%. Angka kejadian hipertensi pada lansia di Indonesia, yaitu pada usia 55-64 tahun sebanyak 45,9%, 65-74 tahun sebanyak 57,6 % dan pada usia lebih dari 75 tahun sebanyak 63,8%. Penderita hipertensi di Kalimantan Barat berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2016 sebanyak 35726 kasus. Penyakit hipertensi ini merupakan penyakit terbesar ketiga di Provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten Mempawah merupakan kabupaten dengan kejadian hipertensi sebanyak 2712 kasus dengan menduduki posisi keempat. Data dari Puskesmas Kecamatan Mempawah Hilir diketahui terdapat sebanyak 192 kasus hipertensi pada lansia. Lansia merupakan keadaan seseorang dengan usia lebih dari 60 tahun dan mengalami proses penuaan. Proses penuaan merupakan kejadian dimana menghilangnya kemampuan jaringan pada tubuh untuk memperbaiki diri dan mempertahankan fungsi tubuh sehingga terjadi penurunan daya tahan tubuh secara perlahan. Hipertensi merupakan penyakit yang sering dialami oleh lansia. Penatalaksanaan hipertensi pada lansia dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan nonfarmakologi, namun untuk mencegah efek dari penggunaan obat-obatan yang berlebihan seperti mengalami nyeri kepala, nyeri abdomen, pembengkakan pada sendi tangan dan edema tungkai yang terjadi karena penggunaan anti hipertensi golongan calcium channel blockers. Batuk yang persisten terjadi karena penggunaan anti hipertensi golongan angiotensin converting enzyme inhibitor. Lansia lebih disarankan untuk menggunakan terapi nonfarmakologi seperti mengkonsumsi buah-buahan. Buah secara umum banyak mengandung air, karbohidrat, vitamin, mineral (Ca, Mg, Zn, Fe, K). Pada penderita hipertensi yang diperlukan adalah nutrisi yang menggandung kalium dan membatasi natrium. Cara meningkatkan kalium penderita hipertensi adalah dengan mengkonsumsi buah–buahan seperti pepaya. Pepaya mengandung mineral, dan kalium sebesar 257 mg/100 g dan natrium hanya sebesar 3 mg/100 g. Penelitian sebelumnya yang dilakukan

Putrajaya menunjukkan bahwa pemberian jus pepaya dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik pada kelompok wanita usia 18-25 dengan jumlah responden sebanyak 32 orang. Penelitian yang dilakukan oleh Farwati menunjukkan bahwa terjadi perubahan tekanan darah sistolik tetapi tidak terjadi perubahan tekanan darah diastolik di wilayah kerja Puskesmas Ngampilan Yogyakarta setelah diberikan buah pepaya sebanyak 200 g/hari selama 7 hari berturut-turut dengan jumlah responden sebanyak 10 orang. Sebagian besar penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa tidak adanya penentuan kelompok usia tertentu sebagai target pemberian terapi sehingga pada penelitian ini akan difokuskan pada kelompok lansia yang dimana kurang mengetahui pemanfaatan buah pepaya itu sendiri dan faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan pengobatan hipertensi pada lansia sehingga peneliti melakukan kajian lebih lanjut tentang “Pengaruh Jus Buah Pepaya Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Lansia yang Mengalami Hipertensi di Puskesmas”. 3. Sasaran dan Lokasi Kegiatan Populasi pada penelitian ini adalah lansia di wilayah kerja Puskesmas Mempawah Hilir yang berjumlah 192 orang. 4. Tujuan / Kegunaan Kegiatan Untuk mengetahui pengaruh jus buah pepaya terhadap perubahan tekanan darah lansia yang mengalami hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Mempawah Hilir. 5. Materi dan Metode Pelaksanaan 1. Materi Hipertensi a. Definisi Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Sylvia A.price) b. Etiologic Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan. 

Hipertensi primer (esensial) Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Factor yang mempengaruhinya yaitu : genetic, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis system renin. Angiotensin dan peningkatan Na+Ca intraseluler. Factor factor yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol dan polisitemia.



Hipertensi sekunder Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal, syndrome cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : 

Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140mmHg dana tau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90mmHg.



Hipertensi sistolik terisolasi dimana terkanan sistolik lebih besar dari 160mmHg dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90mmHg.

Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan perubahan pada : 

Elastisitas dinding airta menurun



Katub janutung menebal dan menjadi kaku



Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20tahun kemamouan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.



Kehilangan elastisitas pembuluh darah hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi



Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer

Secara klinis derajat hipertensi dapat dikelompokan yaitu : No

Kategori

Sistolik (mmHg)

Diastolik (mmHg)

1.

Optimal

<120

>80

2.

Normal

120-129

80-84

3.

High Normal

130-139

85-89

4.

Hipertensi

5.

Grade 1 (ringan)

140-159

90-99

6.

Grade 2 (sedang)

160-179

100-109

7.

Grade 3 (berat)

180-209

100-119

8.

Grade 4 (sangat berat)

>210

>120

c. Manisfestasi klinis 

Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekana darah arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.



Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : 

Mengeluh sakit kepala, pusing



Lemas, kelelahan



Sesak nafas



Gelisah



Mual



Muntah



Epistaksis



Kesadaran menurun

d. Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan laboratorium -

Hb/ht untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan (vikositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti hipokoagulabilitas anemia.

-

BUN/ kreatinin memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal

-

Glukosa : hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat diakobatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin

-

Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal dan ada DM.

2. CT scan : mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati 3. EKG : dapat menunjukan pola renganan , dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi 4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti batu ginjal, perbaikan ginjal. 5. Photo dada : menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran jantung.

2. Materi Nutrisi a. Definisi Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo, 2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. b. Jenis – Jenis Nutrisi Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa , diantarannya : 1) Karbohidrat Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Karbohidrat dibagi atas : a)

Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).

b)

Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.

c)

Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya

selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total. 2) Protein Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan, dan biji-bijian. Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein : 

Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.



Protein menghasilkan jaringan baru.



Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.



Protein sebagai sumber energi. Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.

3) Lemak Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak

10-25% dari

kebutuhan energi total. Fungsi lemak : 

Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr.



Ikut serta membangun jaringan tubuh.



Perlindungan.



Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.



Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.



Vitamin larut dalam lemak. Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam lemak penting, khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung sangat pesat selama 6 bulan kedua kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat

bayi. Karena sebagian besar makanan sapihan mengandung sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan yang diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi sumber penting dua asam lemak ini. 4) Vitamin Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin dibagi dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6, B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Berikut ini rincian dari beberapa vitamin dan penting: a.

Vitamin A

Vitamin ini membantu perkembangan daya lihat bayi. Juga berperan dalam proses kerja sel tulang. Anak-anak yang kekurangan vitamin A akan menderita rabun senja serta gangguan pertumbuhan. Mereka juga rentan terhadap infeksi. Sumber vitamin A antara lain: telur, keju, dan hati. b.

Vitamin B-kompleks

Semua vitamin B membantu produksi energi, dan membantu terbentuknya sel-sel otak bayi. Vitamin B1 dan niasin (salah satu anggota B-kompleks) membantu sel tubuh menghasilkan energi. Vitamin B6 membantu tubuh melawan penyakit dan infeksi. B12 digunakan dalam pembentukan sel darah merah. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari daging, ikan, telur, dan susu. c.

Vitamin C

Anak-anak dapat memperoleh vitamin C dari jeruk dan berbagai sayuran. Mereka memerlukan vitamin C untuk membentuk beberapa zat kimia dan menggerakkan zat kimia lain (salah satu anggota grup vitamin B, misalnya) agar dapat digunakan tubuh. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi. Mereka yang kekurangan vitamin C bisa menderita kelemahan tulang, anemia, dan gangguan kesehatan lainnya. d.

Vitamin D

Sinar matahari membantu tubuh membuat sendiri vitamin D, bahkan pada sejumlah anak, kebutuhan vitamin ini sudah terpenuhi dengan bantuan sinar matahari. Vitamin D sangat penting karena membantu kalsium masuk ke tulang. Inilah sebabnya

mengapa vitamin D kadang ditambahkan ke dalam susu sapi (disebut susu yang telah “diperkaya”). Sayangnya, banyak produk susu olahan yang digemari anak-anak justru tidak diperkaya dengan vitamin D. Keju dan yogurt

kaya kalsium tetapi tidak

mengandung vitamin D. Makanan yang diperkaya vitamin D lebih baik daripada suplemen vitamin. Anak-anak yang mengkonsumsi diet rendah vitamin D bisa menderita ricketsia, suatu penyakit yang melemahkan tulang atau menjadikan tulang cacat. 5) Mineral dan Air Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Tiga fungsi mineral : 

Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.



Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).



Bahan dasar enzim dan protein. Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral. Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum.

c. Kebutuhan Nutrisi Sesuai Tingkat Perkembangan Usia 1. Bayi Yang dimaksud bayi adalah usia 0-12 bulan. Kalori yang dibutuhkan sekitar 110-120 kalori/kg/hari. Kebutuhan cairan sekitar 140-160 ml/kg/hari. Bayi sebelu usia 6 bulan pemberian nutrisi yang pokok adalah air susu ibu. ASI sangat cocok diberikan sampai umur minimal 4 bulan. Adapun keuntungan pemberian ASI adalah : a. ASI merrupakan nutrisi yang komplit b. Dalam ASI terdapat laktobasilus bilidus adalah mikroorganisme dalam ASI yang bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya dalam intesnial. c. Protein dalam ASI banyak

d. ASI mengandung lipose untuk membantu bayi yang imatur dalam pencerrnaan lemak. 2. Masa anak tolder (1-3 th) dan pra sekolah (3-5 th) Masa anak penting untuk mendidik pola makan yang benar. Kebiasaan yang sebaiknya diajarkan pada usia ini antara lain: 

penyediaan makanan dalam berbagai variasi



membatasi makanan manis



konsumsi diet yang seimbang

Kebutuhan kalori pada anak usia 1 tahun = 100kcal/hari dan anak usia 3 tahun 300-500 kcal/hari. 3. Anak sekolah (6-12 th) Pola makanan pada usia ini perlu diperhatikan, karena pada sia ini anak-anak senang makanan yang dijual di luar rumah. 4. Masa adolescents remaja (13-21 th) Kebutuhan kalori, protein, mineral, dan vitamin sangat tinggi berkaitan dengan proses pertumbuhan. Lemak tubuh meningkatkan akan mengakibatkan obesitas sehingga akan menimbulkan stress terhadap body image yang terdapat mengakibatkan masalah kesehatan. 5. Masa dewasa muda (23-30 th) Kebutuhan nutrisi pada usia ini untuk proses pertumbuhan, proses pemeliharaan dan pebaikan tubuh, mempertahankan keadaan gizi. 6. Masa dewasa (31-45 th) Masa dewasa masa produktif khususnya terkait dengan aktifitas fisik, karena umur ini merupakan puncak untuk aktifitas hidup terutma dalam aktifitas bekerja. Kebutuhan nutrisi dibedakan antara tingkat pekerjaan ringan, berat, sedang. 7. Dewasa tua (46 th keatas) Kebutuhan unsur-unsur gizi sudah jauh berkurang, pada usia lanjut maka BMR akan berkurang 10-30%. Maka aktifitas mengalami degenerative. 8. Wanita masa kehamilan menyusui Wanita hamil dan ibu menyusui sangat memerlukan makanan yang baik dan cukup. Sebagai bahan pertimbangan untuk dapat menghasilkan 1 liter ASI harus menyediakan kalori sebanyak 150 kal sedangkan ASI mengandung 75 kal, 12 gr protein, 45 gr lemak laktosa vitamin dll. d. Masalah Kebutuhan Nutrisi Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung Koroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.

1. Kekurangan nutrisi Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme. Tanda klinis : 

Berat badan 10-20% dibawah normal



Tinggi badan dibawah ideal



Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar



Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot



Adanya penurunan albumin serum



Adanya penurunan transferrin

Kemungkinan penyebab: 

Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit infeksi atau kanker



Disfagia karena adanya kelainan persarafan



Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa



Nafsu makan menurun

2. Kelebihan nutrisi Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan. Tanda klinis : 

Berat badan lebih dari 10% berat ideal



Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)



Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita



Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton Kemungkinan penyebab :



Perubahan pola makan



Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman

3. Obesitas Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori. 4. Malnutrisi Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya

adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lainlain. 5. Diabetes mellitus Diabetes melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan. 6. Hipertensi Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan. 7. Penyakit jantung coroner Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain. 8. Kanker Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian lemak secara berlebihan. 9. Anoreksia nervosa Aneroksia nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, elergi, dan kelebihan energi. 3. Materi Jus Pepaya Pepaya mengandung banyak sekali nutrisi, bahkan sangat kaya akan vitamin C. Satu buah pepaya setidaknya mengandung 235 mg vitamin C. Jumlah tersebut 2-3 kali lebih banyak dari rekomendasi harian yang disarankan. Tidak hanya itu, pepaya juga mengandung nutrisi lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh, yaitu vitamin A, vitamin B1, B3, B5, vitamin E, vitamin K, likopen, serat, kalsium, potasium, folat, dan magnesium. Dengan segudang nutrisi tersebut, pepaya memberikan begitu banyak manfaat bagi kesehatan. Buah pepaya merupakan buah yang baik dikonsumsi setiap hari karena baik untuk saluran pencernaan. Konsumsi pepaya secara teratur ternyata juga bisa membantu menurunkan tekanan darah. Kandungan potassium atau kalium dalam buah pepaya sangat tinggi bahkan bisa dikatakan lebih tinggi dari melon dan tomat.

AHA atau American Heart Association menganjurkan untuk konsumsi makanan tinggi potassium setiap harinya agar tekanan darah terkontrol. Satu buah pepaya mengandung kurang lebih 16 persen kebutuhan tubuh akan potassium. Menurut AHA, rata-rata orang Amerika mengkonsumsi terlalu banyak sodium dari makanan olahan, makanan kaleng, dan makanan cepat saji. Terlalu banyak kandungan sodium dalam tubuh bisa mengakibatkan tingginya

tekanan

darah,

dan

bisa

meningkatkan resiko

serangan

jantung

serta

stroke.

Menambah asupan pepaya setiap harinya mampu mempertahankan tekanan darah di angka normal. Karenanya, resiko terkena penyakit kronispun bisa diminimalisir. Dibandingkan dengan buah melon dan tomat,

buah

pepaya

mengandung

potassium

tertinggi

yaitu

781mg

per

buahnya.

Untuk meningkatkan konsumsi pepaya setiap hari, bisa dengan cara menambahkan pada salad atau es buah. Buah yang manis segar ini juga enak diolah menjadi jus ataupun milkshake. 4. Metode pustaka Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasy experimental dengan rancangan non-equivalent pre-test and post-test control group design. Penelitian dilakukan selama 5 hari berturut-turut dan kemudian tekanan darah pada kelompok intervensi diukur sebelum diberikan terapi dan kemudian diukur kembali tekanan darahnya setelah dilakukan intervensi pada hari terakhir. Pada kelompok kontrol juga dilakukan pemeriksaan tekanan darah namun tidak dilakukan intervensi. 6. Hasil yang Di harapkan Dapat membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia yang mengalami hipertensi setelah dilakukannya intervensi pemberian juas buah pepaya. 7. Manfaat Bagi Pasien Untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi 8. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Mempawah Hilir. Penelitian dilakukan setelah melalui tahapan studi pendahuluan dimulai dari tanggal 13 Juni sampai 23 Juni 2017. 9. Kepanitiaan 

Agung Nugraha



Erin Ely Lana Julfa



Nabilla Octaviany



Nada Pratidinah Octiawani



Serly Aulia Nevi

10. Rekapitulasi Biaya Buah papaya

Related Documents


More Documents from "Rahma Zainuddin"