PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA LANSIA TERAPI SENAM ANTI STROKE DI RPUK MUARA KASIH - BILABONG
DISUSUN OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ria Julianto Sri Setianingsih Vyonne Grace Ratri Wulansari Nurhasanah Susi miliawati Ratna maghdalena Nining Kusmiwati Selly serlianti
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Niluh W Palupi andriyani Siti ruspina pane Purnama siregar Oktorino Retno ikawati Nurhikmah Shinta ettyka
PROGRAM PROFESI NERS INSTITUTE MEDIKA Drg SUHERMAN-CIKARANG TAHUN 2018
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia lanjut atau lanjut usia bukanlah merupakan suatu penyakit, meskipun hal tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Di beberapa negara, terutama di negara-negara maju umur harapan hidup telah bertambah panjang sehingga warga-warga yang berusia lebih dari 65 tahun juga bertambah. Adanya peningkatan jumlah penduduk usia lanjut tersebut menyebabkan perlunya perhatian pada lansia agar lansia tidak hanya berumur panjang, tetapi juga dapat menikmati masa tuanya dengan bahagia serta meningkatkan kualitas hidup mereka . Tanda-tanda masa tua disertai dengan adanya kemunduran-kemunduran kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat-alat tubuh, perubahan psikologi serta adanya berbagai penyakit. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia banyak pula masalah kesehatan yang dihadapi. Pada Lansia mengalami proses menua dalam hidupnya ditandai dengan kemunduran kemampuan fisik, kesehatan, dan kedudukan sosial, yang dapat menjadi stressor terjadinya depresi pada lansia. Salah satu penatalaksanaan depresi adalah terapi aktifitas kelompok dengan senam. Diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri untuk menurunkan resiko depresi pada lansia (Sofyan Legia,2015). Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 18 Desember 2018 diketahui bahwa jumlah lansia di RPUK Muara Kasih berjumlah …. orang. Dari jumlah lansia tersebut, sebanyak ….orang
lansia
yang
menderita
hipertensi dan pernah mengalami stroke, trauma/jatuh, ... Saat ini….. orang lansia tersebut mengalami keterbatasan mobilisasi karena pasca stroke dan trauma. Untuk mempertahankan kesehatan lansia-lansia tersebut perlu adanya upayaupaya baik besifat perawatan, pengobatan, pola hidup sehat dan juga upaya lain seperti senam lansia. Berdasarkan dari latar belakang tersebut, mahasiswa Institut Medika Drg. Suherman Kelompok II tertarik untuk melakukan terapi senam sambil klien
mengekspresikan
perasaannya
berupa
pengalaman
atau
cerita
yang
menyenangkan serta mengajarkan dan mendemonstrasikan senam lansia anti stroke untuk mencegah terjadinya stroke berulang pada lansia pasca stroke dan mencegah terjadinya stroke pada lansia yang mobilisasinya masih bagus walaupun sedikit mengalami penururnan kekuatan otot karena faktor usia. Diharapkan juga dapat meningkatkan fleksibilitas sendi pada lansia yang mengalami keterbatasan gerak sendi dengan menggerakkan anggota tubuhnya melalui gerakan senam. Senam didefinisikan sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual. Penelitian lain dikemukakan oleh Werner (2000) yang menyebutkan bahwa senam adalah bentuk latihan tubuh pada lantai dan pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh (Hidayat, 2008)
B. TUJUAN 1. Tujuan umum Lansia dapat merasa gembira dan menambah kepercayaan diri dengan melakukan aktivitas senam. Lansia dapat mengekspresikan perasaannya berupa pengalaman yang menyenangkan. Lansia dapat mempertahankan fungsi motoriknya 2. Tujuan Khusus a. Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah senam b. Lansia mampu memberi respons terhadap senam yang dilakukan c. Lansia mampu mengungkapkan perasaannya berupa pengalaman yang menyenangkan d. Lansia dapat melatih fungsi motoriknya e. Lansia merasa tidak bosan dalam melewati hari-harinya
BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Dasar 1. Pengertian Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan adalah proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak pertumbuhan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Terapi Kelompok adalah metode pengobatan ketika lansia ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu. Fokus dari terapi kelompok adalah membuat perubahan sadar diri, peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya. Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok lansia yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Manfaat terapi aktivitas kelompok adalah agar lansia dapat kembali belajar bagaimana cara bersosialisasi, karena kelompok ini berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan membantu satu sama lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya. Senam anti stroke adalah salah satu senam yang bermanfaat untuk membantu mengurangi resiko terjadinya stroke pada seseorang yang menderita penyakit diabetes dan hipertensi (Irfan, 2012) 2. Manfaat senam -
Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia
-
Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan
-
Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap bertambahnya tuntutan, misalnya sakit. Sebagai rehabilitas pada
lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobic dan terjadinya peningkatan lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat mencegah atau melabatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa latihan/olahraga seperti senam lansia dapat mengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes melittus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan (Darmojo, 2009).
3. Gerakan Senam Anti Stroke Menurut Darmodjo (2009), langkah gerakan senam anti stroke yaitu : a. Jalan di tempat selama 8x b. Tepuk tangan 4x8 c. Tepuk jari 4x8 d. Tepuk jalin tangan 4x8 e. Silang ibu jari 4x8 f. Adu sisi kelingking 2x8 g. Adu sisi telunjuk 2x8 h. Ketok pergelangan 2x8 i. Ketok nadi 2x8 j. Tekan jari jari 2x8 k. Buka dan mengepal 2x8 l. Menempuk punggung tangan 4x8 m. Menempuk lengan dan bahu 4x8 n. Menempuk pinggang 2x8 o. Menempuk paha 4x8 p. Menempuk samping betis 2x8 q. Jongkok berdiri 2x8 r. Menepuk perut 2x8 s. Kaki jinjit 2x8
BAB III KEGIATAN BERMAIN
A. Rancangan bermain Kegiatan terapi aktivitas kelompok dibuat kali ini bertema “Dengan Senam Aktivitas Lancar. Kegiatan ini terdiri pengenalan tentang senam anti stroke.
B. Metode 1. Ceramah 2. Stimulasi (senam anti stroke)
C. Media dan Alat 1. Mikrophone 2. Laptop 3. Infokus 4. CD senam dan speaker 5. Instruktur senam
D. Sasaran Semua penghuni panti werda yang mampu dan mau mengikuti senam anti stroke kecuali penghuni panti yang sedang dalam pengobatan yang tidak dianjurkan untuk mengikuti kegiatan senam
E. Waktu Pelaksanaan 1. Hari / Tanggal : Jumat, 04 Januari 2018 2. Waktu
: Pukul 08.30
3. Tempat
: Ruang Serbaguna RPUK Muara Kasih
F. Pengorganisasian 1. Leader
: Ria Julianto
2. Co Leader
: Sri Setianingsih
3. Fasilitator
: Ratri Wulansari Nurhasanah Ratna Maghdalena Nining Kusmiwati Selly serlianti Niluh Wayan Palupi andriyani Siti ruspina pane Purnama siregar Oktorino Retno ikawati Nurhikmah Shinta ettyka
4. Observer
: Vyonne Grace Susi miliawati
G. Pembagian Tugas 1. Leader
Memimpin berlangsungnya TAK
Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
Menyampaikan materi sesuai TAK
Memimpin diskusi kelompok
2. Co-leader
Membuka acara
Mendampingi leader
Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
Menyerahkan kembali kepada leader posisi leader
Menutup acara leader
3. Fasilitator
Ikut serta dalam kegiatan kelompok
Memberikan stimulus dan motivasi kepada klien anggota kelompok untuk aktif mengikuti berlangsungnya TAK
4. Observer
Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia)
Mengawasi berlangsungnya TAK dari mulai persiapaan, proses hingga penutupan
H. Setting Tempat Peserta duduk membentuk “setengah lingkaran” Keterangan : : Leader : Co-Leader : Fasilitator : Observer : Lansia
I. Susunan Kegiatan No 1
Waktu
Terapis
5 menit
Pembukaan : - Co-Leader membuka dan mengucapkan salam - Memperkenalkan diri terapis - Memperkenalkan pembimbing - Memperkenalkan lansia dan lansia saling berkenalan - Kontrak waktu dengan lansia
Lansia Menjawab salam Mendengarkan Mendengarkan Mendengarkan dan saling berkenalan Mendengarkan Mendengarkan
Ket
2
3
Mempersilahkan Leader
25 menit Kegiatan bermain : - Leader menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan - Memberikan penjelasaan tentang persiapaan melakukan kegiatan senam anti stroke sambil diiringi musik - Peserta melakukan kegiatan senam bersamasama - Leader ,co-leader, dan Fasilitator memotivasi lansia - Fasilitator mengobservasi lansia - Menanyakan perasaan lansia 10 menit Penutup : - Memberikan evaluasi dan reward secara lisan dan berupa hadiah kepada peserta - Co-leader menutup acara - Mengucapkan salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperagakan dengan semangat
Mengungkapkan perasaan
Memperhatikan dan tampak merasa gembira
Menjawab salam
J. Proses TAK 1. Fase Orientasi a. Persiapaan
Memilih klien dengan indikasi
Membuat kontrak dengan klien
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi Pada tahap ini terapis melakukan :
Memberi salam terapeutik: salam dari terapis
Evaluasi/validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melakukan senam anti stroke untuk melatih persendian
Menjelaskan aturan main berikut -
Menjelaskan tujuan kegiatan, yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada terapis
-
Lama kegiatan 40 menit
-
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase kerja a. Jelaskan kegiatan, yaitu video akan dihidupkan dan peserta mengikuti instruksi senam yang telah di contohkan. b. Hidupkan video dan peserta mulai mengikuti c. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan 3. Fase terminasi a. Evaluasi
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih senam anti stroke
Memasukkan kegiatan senam anti stroke pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati kegiatan berikut
Menyepakati waktu dan tempat
K. Hambatan Hambatan yang mungkin ditemui dalam permainan ini, antara lain :
Lansia tidak mau senam karena sakit yang dia rasakan
Lansia kurang mau berinteraksi dengan orang lain
Lansia merasa bosan dengan senam yang diberikan
L. Antisipasi Masalah 1. Beri perhatian khusus dalam penyampaian materi dan peragaan 2. Bimbing sebisa mungkin peserta TAK mengikuti perintah terapis 3. Jika ada peserta TAK meninggalkan tempat tanpa izin maka digantikan dengan peserta cadangan
DAFTAR PUSTAKA Badan
Pusat
Statistik,2010.Profil
Penduduk
Lanjut
Usia
2009.Jakarta:Komnas lansia Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. EGC : Jakarta Darmodjo.2009.Olahraga penyakit Hipertensi dan DM.Yogyakarta:Kanisius Irfan.2012.Fisioterapi bagi Insan Stroke.Yogyakarta KEMENKES RI,2012.Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011.Jakarta Maryam, Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika Internet
https://dokumen.tips/amp/documents/materi-senam-anti-stroke.html
downloaded on Friday, 14th December 2018 at 08.00 a.m Internet
https://id.pdfcoke.com/document/355648619/Proposal-Terapi-
Aktivitas-Kelompok downloaded on Thursday, 13 th December 2018 at 22.00 p.m
LAMPIRAN