Uraian Singkat Daya listrik yang tersedia di dalam sistem kelistrikan harus cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang di mana daya listrik bergantung pada operasi pusat pembangkit yang menyuplai sistem tenaga listrik tersebut. Saat ini PT. PLN (Persero) akan merekonstruksi jaringan kelistrikan Pulau Kalimantan untuk Master Plan Kelistrikan sampai dengan tahun 2050 sehingga perlu adanya perencanaan penambahan pembangkitan listrik untuk memenuhi kebutuhan akan kenaikan jumlah konsumen. Dalam proses perencanaan pembangkitan, kapasitas potensi sumber daya sangat penting sebagai energi dasar untuk suatu pembangkit. Sumber daya energi yang tersimpan di Pulau Kalimantan sangat besar sehingga patut dikatakan bahwa Pulau Kalimantan adalah lumbung energi Indonesia namun untuk topik tugas akhir ini dipilih Kalimantan Barat sebagai plant-nya. Dalam menganalisa potensi sumber daya untuk perencanaan suatu pembangkit, perlu didapatkan konfigurasi pengembangan pembangkit yang memberikan nilai NPV total biaya penyediaan listrik termurah (least cost) dalam suatu kurun waktu periode perencanaan, dan memenuhi kriteria keandalan tertentu. Kriteria keandalan yang dipergunakan adalah Loss of Load Probability (LOLP) serta Simulasi dan optimisasi dilakukan dengan menggunakan model yang disebut WASP (Wien Automatic System Planning) [1]. Latar Belakang Merujuk pada Pasal 28 dan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, PLN selaku Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan umum wajib menyediakan tenaga listrik secara terus-menerus, dalam jumlah yang cukup dan dengan mutu dan keandalan yang baik [1]. Daya listrik yang tersedia di dalam sistem kelistrikan harus cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang di mana daya listrik bergantung pada operasi pusat pembangkit yang menyuplai sistem tenaga listrik tersebut. Saat ini PT. PLN (Persero) akan merekonstruksi jaringan kelistrikan Pulau Kalimantan untuk Master Plan Kelistrikan sampai dengan tahun 2050 sehingga perlu adanya perencanaan penambahan pembangkitan listrik untuk memenuhi kebutuhan akan kenaikan jumlah konsumen. Dalam proses perencanaan pembangkitan, kapasitas potensi sumber daya sangat penting sebagai energi dasar untuk suatu pembangkit. Sumber daya energi yang tersimpan di Pulau Kalimantan sangat besar sehingga patut dikatakan bahwa Pulau Kalimantan adalah lumbung energi Indonesia namun untuk topik tugas akhir ini dipilih Kalimantan Barat sebagai plant-nya. Dalam menganalisa potensi sumber daya di Kalimantan Barat, perlu dipertimbangkan untuk kedepannya apakah memanfaatkan energi fosil, baru atau terbarukan karena akan berdampak sangat penting bagi Pulau Kalimantan itu sendiri. Kalimantan Barat memiliki potensi berbagai jenis suberdaya alam baru dan terbarukan yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik antara lain tenaga surya, angin, air dan uranium [2]. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar potensi sumber daya di Kalimantan Barat dan mengetahui ketersediaan energi listrik sampai dengan tahun 2050.
PENAMBAHAN PEMBANGKITAN LISTRIK Permintaan daya listrik menjadi landasan untuk pengembangan sistem pembangkitan tenaga listrik. Perkembangan sistem kelistrikan meruapakan penambahan atau perluasan jumlah kapasitas pembangkit untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kebutuhan akan tenaga listrik akan selalu bertambah dari waktu ke waktu sejalan dengan petumbuhan ekonomi penduduk dan perkembangan ekonomi industri di suatu daerah. Sistem pembangkit tenaga listrik terdiri dari beberapa parameter ialah (1) Jumlah unit, (2) Potensi sumber daya, (3) Jenis dan kapasitas pembangkit tenaga listrik, (4) Keandalan dari unit pembangkit, (5) Pemakaian bahan bakar, dan (6) Biaya investasi pembangkit [3]. Masalah yang dihadapi dalam perluasan sistem pembangkitan ialah bagaimana merancang untuk menemukan potensi – potensi sumber daya energi untuk dapat menjadi sebuah energi dasar pembangkit sehingga menghasilkan daya listrik yang dapat mengikuti laju pertumbuhan beban pada periode – periode selanjutnya, dengan mutu yang dijamin oleh suatu tingkat keandalan yang diinginkan. POTENSI SUMBER DAYA KALIMANTAN BARAT Sumber daya energi yang tersimpan di Pulau Kalimantan sangat besar sehingga patut dikatakan bahwa Pulau Kalimantan adalah lumbung energi Indonesia. Sumber energi yang tersimpan adalah batubara, minyak bumi dan gas alam. Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia yang memiliki berbagai sumber daya energi (SDE) yang melimpah baik energi fosil, energi terbarukan, maupun energi nuklir. Sumber daya energi fosil, meliputi batubara, minyak, dan gas bumi. Sedangkan sumber daya energi terbarukan meliputi tenaga air, biomasa, dan coal bed methane (CBM). Kalimantan juga menyimpan cadangan bahan nuklir yang telah terbukti, yaitu uranium [4]. Provinsi Kalimantan Barat memiliki potensi berbagai jenis suberdaya alam baru dan terbarukan yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik antara lain tenaga surya, angin, air dan uranium [2]. KEANDALAN SISTEM PEMBANGKIT Perubahan permintaan tenaga listrik dari waktu ke waktu, penambahan beban puncak serta kemungkinan adanya unit pembangkit yang mengalami gangguan mengakibatkan suplai tenaga listrik tidak dapat memenuhi semua permintaan. Untuk mencegah hal tersebut, maka diperlukan kapasitas cadangan dalam sistem energi listrik (Reserved Capacity). Kemampuan tersebut menunjukkan tingkat keandalan sistem (The Reability of The System). Keandalan suatu sistem pembangkit dapat diartikan sebagai suatu tingkatan jaminan dari pemasokan daya listrik untuk konsumen. Permintaan tenaga listrik yang harus dilayani oleh sistem pembangkit tenaga listrik selalu melalui urutan dan pembagian pembebanan yang disesuaikan dengan jenis dan kapasitas pembangkit [2].