BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Media elektronik adalah informasi atau data yang dibuat, disebarkan, dan diakses dengan menggunakan suatu bentuk elektronik, energi elektromekanikal, atau alat lain yang digunakan dalam komunikasi elektronik. Yang termasuk ke dalam media elektronik antara lain : televisi, radio, komputer, handphone, dan alat lain yang mengirim dan menerima informasi dengan menggunakan elektronik (Surya, 2012). Dengan adanya media elektronik, sebuah kabar atau berita lebih cepat tersampaikan kepada penerimanya. Ketika kita mendapatkan masalah pada media elektronika misalnya, kerusakan pada peralatan media elektronik yang kita gunakan. Sedangkan kita tidak memiliki keahlian dalam memperbaikinya. Pada umumnya kita langsung membawan ke tempat service. Namun jika kita mengetahui dan bisa mengatasi sendiri akan mengurangi biaya operasional seperti sevice, dan transport. Masalah tersebut dapat di atasi dengan menggunakan Sistem Pendukung Keputusan. Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah system yang dapat membantu dalam mengambil sebuah keputusan berdasarkan informasi dari data yang ada secara relevan guna dalam menetukan sebuah keputusan dari suatu masalah. Menurut Tri Murti, dkk, 2015 Sistem pendukung keputusan (SPK) merupakan salah satu bagian dari sistem informasi yang berguna untuk meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan. Beberapa metode pengambilan keputusan didalam SPK Antara lain metode metode Simple Additive Weighting (SAW), metode Weighted Product (WP), metode Profile Matching, Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS), dan lain-lain. Metode SAW sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari kinerja setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat dibandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. (Kusumadewi, dkk. 2006). Metode WP adalah sebuah metode dari Multiple Attribute Decision Making (MADM). MADM adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari MADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. (Nurafifah, 2009).
Peneliti menggunakan ketiga metode diatas karena dalam metode SAW terdapat perhitungan berbobot untuk setiap atributnya yang kemudian akan dilanjut dengan proses perankingan, sedang untuk metode WP terdapat variable cost dan benefit yang berguna dalam menentukan kriteria yang berpengaruh terhadap keputusan, dan dalam profile matchinging
sendiri dalam perhitungannya juga terdapat perankingan. Jadi dapat disimpulkan bahwa ketiga metode tersebut hamper memiliki persamaan yaitu pada proses perankingan. Yang kemudian hasil dari ketiga metode diatas akan dibandingkan. Dengan menggunakan tida metode yang mana ketiganya sama-sama memiliki proses perankingan, hasil yang diperoleh akan lebih meyakinkan dalam menentukan keputusan. Oleh karena itu, peneliti mengusulkan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dan Weighted Prduct (WP) Pada Aplikasi Penentu Kerusakan Televisi Panasonic TC2088AN”
B.
PERUMUSAN MASALAH 1.
Bagaimana mengimplementasikan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Weighted Product (WP) Pada Sistem Penentu kerusakan Televisi Panasonic TC 2088AN ?
2.
Bagaimana menganalisis perbandingan antara Metode Simple Additive Weighting (SAW) dengan Weighted Product (WP) Pada Sistem Penentu kerusakan Televisi Panasonic TC 2088AN ?
3.
C.
......................
BATASAN MASALAH 1.
Bahasa pemrograman yang digunakan yakni C#.
2.
Penerapan aplikasi dalam benttuk offline.
3.
Hanya melakukan perhitungan berdasarkan kriteria – kriteria kerusakan yang sudah di tentukan.
4.
Pengguna dapat mengakses aplikasi tanpa harus login.
5.
Aplikasi hanya mencangkup kerusakan pada TV Panasonic TC 2088An.
6.
Aplikasi hanya dipergunakan untuk pengguna yang memiliki keahlian dalam bidang Elektronik, minimal bisa solder menyolder.
D.
TUJUAN PENELITIAN. 1.
Untuk mengimplementasikan metode Simple Additive Weighting (SAW), dan Weighted Product (WP) ke dalam Aplikasi Penentu Kerusakan Televisi Panasonic TC 2088AN.
2.
Untuk mengetahui hasil dari penerapan metode Simple Additive Weighting (SAW), Dan Weighted Product (WP) Pada Aplikasi Penentu Kerusakan Televisi Panasonic TC 2088AN.
E.
MANFAAT PENELITIAN 1.
Bagi Instansi a)
Membantu untuk menentukan kerusakan yang terdapat pada alat media
elektronik. b)
Memudahkan pemilik dalam menentukan letak kerusakan yang terdapat pada
alat media elektronik. c)
Menjadi
pertimbangan
dalam
mengambil
kebijaksanaan,
referensi,
pertimbangan, dan pengetahuan bagi peneliti selanjutnya. 2.
Bagi Universitas a)
Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan saran atau informasi yang
bermanfaat bagi fakultas mengenai masalah yang sedang dihadapi. b)
Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa lain untuk membantu dalam penulisan
skripsi 3.
Bagi Pembaca a)
Sebagai pedoman atau referensi bagi peneliti-peneliti lain yang berminat
terhadap objek maupun metode judul yang penulis teliti. b)
Dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang pengolahan
informasi atau data yang ada di instansi.
F.
SISTEMATIKA PENULISAN Bab I Pendahuluan, dapat meliputi:
Latar Belakang: berisi uraian apa dan mengapa opik yang dipilih tersebut mempunyai arti yang penting.
Perumusan masalah: berisi tahapan yang ada di antara sejumlah tahapan penelitian yang mempunyai kedudukan penting di dalam aktivitas penelitian.
Batasan Masalah: memilih masalah dari kemungkinan yang ada serta serta argumentasi.
Tujuan: merumuskan tujuan utama dari masalah telah dipilih.
Manfaat: kegunaan dari hasil yang diharapkan.
Sistematika Penulisan
Bab II Landasan Teori, meliputi:
Tinjauan pustaka berupa ulasan penelitian-penelitian yang ada dan kajian pustaka terkait dengan topik Skripsi dan teori dasar yang berkaitan dengan topik Skripsi.
Bab III Metode Penelitian, meliputi:
Lokasi penelitian, identifikasi permasalahan, pengumpulan data, analisis data (analisis biaya dan manfaat), perancangan sistem (berupa DFD, ER Diagram, Flowchart, maupun UML), dan perancangan perangkat penelitian (berupa spesifikasi hardware dan software).
Bab IV Hasil dan Pembahasan, berisi hasil-hasil yang terkait dengan parameter studi dan tujuan dari Skripsi serta analisis pengujian lebih lanjut terhadap hasil hasil-hasil tersebut. Bab V Kesimpulan dan Saran, berisikan kesimpulan menyeluruh dari hasil serta saran-saran untuk perbaikan atau aspek lain yang perlu dikaji lebih lanjut. Isinya harus sesuai tujuan pada bab pendahuluan dan analisis serta diskusi yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya. l)
Daftar Pustaka
BAB II LANDASAN TEORI
G.
PENELITIAN TERDAHULU Tabel 1 Tabel Penelitian Terdahulu
No .
Penulis (Tahun),
Obyek
Metode
Tools
Hasil
PERBANDINGA
Kelas X
SAW
-
Berdasarkan
N METODE
SMAN 2
dan
dari
PROFILE
Ngaglik
PROFIL
perhitungan
MATCHING DAN
E
peneliti,
SIMPLE
MATCHI
metode SAW
ADDITIVE
NG
dan PROFILE
Judul
WEIGHTING
MATCHING
PADA
mempunyai
PENENTUAN
hasil
1. JURUSAN
perankingan
SISWA KELAS X
yang sama.
SMA N 2
Sehingga
NGAGLIK (Bety
kedua metode
Wulan S, 2015)
tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut
Analisis
Radar TV
SAW
Perbandingan
Tasikmalaya
dan Wp
2. Sistem
-
Metode SAW dan WP dapat di aplikasikan
Pendukung
ke dalam
Keputusan
penentu posisi
Menggunakan
kerja karyawan
Metode SAW dan
pada Radar TV
WP dalam
Tasikmalaya.
Menentukan
Dengan
Posisi Kerja
metode
Karyawan
tersebut dapat
(Nano Sudarsono,
mempercepat
dkk,. 2017)
proses penentuan dengan perhitungan yang akurat. Sehingga mengurangi kesalahan.
ANALISIS
Pihak yang
SAW
-
Antara
PERBANDINGA
ingin
dan WP
N METODE
menggunakan
manual dengan
WEIGHTED
jasa Biro
perhitungan
PRODUCT (WP)
Pariwisata
sistem
perhitungan
DENGAN
menghasilkan
METODE
kesamaan.
SIMPLE
Hasil akhirnya
3. ADDITIVE
berupa
WEIGHTING
perankingan
(SAW) UNTUK
dengan nilai
PENDUKUNG
tertinggi yang
KEPUTUSAN
menjadi
PEMILIHAN
prioritas.
BIRO
Namun dari
PERJALANAN
beberapa kasus
PARIWISATA
ada
(Rizal Pradito,
ketidaksamaan
2014)
sehingga menjadi tidak pasti. Pada grafik diketahui bahwa metode SAW mendapat nilai 1. Sehingga SAW lebih tepat digunakan dalam masalah penentuan biro perjalanan pariwisata.
Analisis
Anggota
SAW
-
Metode WP
Perbandingan
BEM
dan WP
Metode SAW Dan
Universitas
dapat
Weight Product
Pakuan
digunakan
dan SAW
pada Pemilihan
dalam
Calon Ketua Badan
pengambilan
Eksekutif
keputusan
4. Mahasiswa
pemilihan
(BEM) Universitas
ketua BEM,
Pakuan
namun
(Irma Anggraini,
berdasarkan
2017)
peneliti metode WP lebih teliti disbanding
SAW karena memiliki perhitungan alternative terbaik yang didapat dari perkalian nilai rating kinerjanya kemudian dipangkatkan dengan nilai bobot.
5.
Implementasi
UPTD
Profile
-
Hasil yang
Metode Profile
Pendidikan
Matchin
didapat peniliti
Matching Dengan
Kecamatan
g dan
adalah dengan
Weighted Product
Tambakboyo WP
menggunakan
Pada
Kabupaten
kedua metode
Seleksi Staf
Tuban Jawa
tersebut hasil
Operator
Timur
akurasi yang
Komputer
didapat adalah
(Oktavianis
80%. Dari
Kartikasari, 2017)
pengujian yang dilakukan dengan 26 data menghasilkan 21 data kesamaan. Hal ini dipengaruhi oleh profil ideal
Dari hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa metode SAW dan WP dapat digunakan dengan baik dalam menentuan sebuah keputusan dalam bentuk seleksi. Dengan menggunakan dua saja metode SAW dan WP sebenarnya sudah dapat meyakinkan bahwa kondisi tersebut benar. Dari beberapa peneliti diatas hanya menggunakan dua metode saja. Namun berbeda dengan obyek yang ingin peneliti teliti, yakni TV Panasonic TC 2088AN. Yang mana alat tersebut menggunakan komponen elektronika/listrik, apabila ada sedikit saja kesalahan dalam penangan satu komponen yang rusak, maka akan memberi dampak pada komponen yang lain. Dan jika dibiarkan maka akan menimbulkan kerusakan-kerusakan yang baru. Sehingga peneliti memutuskan akan melakukan penelitan dengan menggunakan tiga metode yakni SAW dan WP agar hasil yang didapat lebih meyakinkan dan tidak menimbulkan masalah baru nantinya.
H.
DASAR TEORI 1.
Sistem pendukung keputusan. Seperti yang sudah sedikit dijelaskan pada bagian latar belakang, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah merubakan sebuah sistem yang dgunakan dalam mengambil keputusan dari suatu masalah berdasarkan nilai – nilai yang telah di tentukan. Berikut pengertian SPK dari beberapa ahli : 1. Menurut Michael S. Scott Morton (1970), Sprague and Watson (1993), Turban (1995) dan McLeod (1995), menyatakan bahwa konsep Decision Support System merupakan istilah dari Management Decision System. Pada dasarnya DSS dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif. 2. Menurut Michael S. Scott Morton, DSS merupakan suatu sistem interaktif berbasis komputer, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk mecahkan masalahmasalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur, yang intinya mempertinggi efektifitas pengambil keputusan. 3. Sedangkan menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, DSS merupakan suatu kumpulan prosedur pemrosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem ini harus sederhana, mudah dan adaptif. Menurut Little (1970). Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif dan tindakan untuk mencapai sasaran tertentu. Pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif yang memilih satu dari berbagai kriteria yang ditentukan, prosesnya melalui
mekanisme berdasarkan metode – metode tertentu yang diharapkan mampu menghasilkan suatu keputusan yang terbaik.
2.
Simple Additive Weighting (SAW). Dari penjelasan singkat pada latar belakang, Metode SAW disebut dengan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasarnya adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Langkah-langkah penyelesaian metode SAW: 1. Menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. 2. Memberikan nilai setiap alternatif pada setiap kriteria yang sudah ditentukan, dimana nilai tersebut diperoleh berdasarkan nilai crips, 3. Menentukan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria kemudian memodelkannya ke dalam bilangan fuzzy setelah itu konversikan ke bilangan crips. 4. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan setiap kriteria, 5. Membuat matriks keputusan yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. 6. Melakukan
normalisasi
matriks
keputusan
dengan
langkah-langkah
menghitung nilai rating kinerja ternomalisasi dari alternatif pada kriteria. Nilai Kriteria untuk keuntungan apabila memberikan keuntungan untuk yang mengambil keputusan, dan sebaliknya terdapat kriteria biaya
jika
menimbulkan biaya bagi yang mengambil keputusan. Kriteria keuntungan didapat bila nilai dibagi dengan nilai dari setiap kolom, sedangkan untuk kriteria biaya, didapat bila nilai dari setiap kolom dibagi dengan nilai. 7. Hasil dari nilai rating kinerja ternomalisasi membentuk matrik ternormalisasi. 8. Akhir nilai hasil preferensi diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen kerja matrik teromalisasi dengan bobot preferensi yang bersesuaian elemen kolom matrik.
3.
Weighted Product (WP) Metode ini adalah metode yang menggunakan perkalian atribut, yaitu rating setiap atribut harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot nilainya. Berikut ini adalah langkah lagkah pada metode Wp : 1. Normalisasi atau perbaikan bobot 𝒘j =
𝐰𝐣 ∑wj
Melakukan normalisasi untuk menghasilkan nilai wj dimana nilai j = 1, 2, … n, dengan n adalah banyaknya alternative dan ∑j adalah jumlah keseluruhan bobot dari kriteria. 2. Menentukan nilai vector S Si = πnj-1 xij wj Nilai vektor S didapat dengan mengalikan seluruh kriteria dengan bobot yang telah dilakukan normalisasi. Dimana merupakan preferensi kriteria, merupakan nilai kriteria dan merupakan banyaknya kriteria. 3. Menentukan nilai vektor (V) dimana vektor merupakan preferensi alternatif yang akan digunakan untuk perangkingan dari masing-masing jumlah nilai vektor (S) dengan jumlah seluruh nilai vektor (S) 4.
Pemrograman C# C# adalah bahasa pemrograman baru yang diciptakan oleh Microsoft yang dikembangkan dibawah kepemimpinan Anders Hejlsberg yang telah menciptakan berbagai macam bahasa pemrograman termasuk Borland Turbo C++ dan orland Delphi. Bahasa C# juga telah di standarisasi secara internasional oleh ECMA. Seperti halnya bahasa pemrograman yang lain, C# bisa digunakan untuk membangun berbagai macam jenis aplikasi, seperti aplikasi berbasis windows (desktop) dan aplikasi berbasis web serta aplikasi berbasis web services. C# merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang diciptakan oleh Microsoft (dikembangkan dibawah kepemimpinan Anders He jlsberg yan g notabene juga telah menciptakan berbagai macam bahasa pemrograman termasuk Borland Turbo C++ dan Borland Delphi). Bahasa C# juga telah di standarisasi secara internasional oleh ECMA. Seperti halnya bahasa pemrograman yang lain, C# bisa digunakan untuk membangun berbagai macam jenis aplikasi, seperti aplikasi: Aplikasi console Aplikasi berbasis windows (Windows Form) Aplikasi ASP.NET (berbasis web) Aplikasi Web Services XML Aplikasi berbasis Windows Services
Bahasa pemrograman C# dibuat berbasiskan bahasa C++ yang telah dipengaruhi oleh aspek-aspek ataupun fitur bahasa yang terdapat pada bahasabahasa pemrograman lainnya seperti Java, Delphi, Visual Basic, dan lain-lain) dengan beberapa penyederhanaan. Pengkodingan sintaks Bahasa C# dapat dilakukan didalam beberapa editor. Editor yang digunakan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, diantaranya: Notepad, Visual Studio 6, Visual Studio .NET, SharpDevelop, dan yang lainya. SharpDevelop Versi 4.4 merupakan alternatif dan salah satu editor yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi Bahasa Pemrograman C#. SharpDevelop tersedia gratis untuk didownload. SharpDevelop merupakan tampilan yang cukup bagus dan mudah digunakan bahkan untuk pemula yang masih awam akan Bahasa pemrograman C#. Kelebihan editor SharpDevelop yang lainnya adalah editor yang support dengan Bahasa pemrograman yang lainnya (C++, dan VB.NET).
BAB III METODE PENELITIAN
I.
LOKASI & WAKTU PENELITIAN
J.
PENGUMPULAN DATA
K.
PERANCANGAN SISTEM 1.
Flowchart Flwochart atau diagram alur adalah bagan yang berisi alur kerja suatu program, sehingga memudahka dalam proses perancangan suatu program. Berikut adalah diagram alur dari rancangan program yang akan peneliti buat:
Gambar 1. Flowchart Metode Simple Additive Weighting (SAW).
Gambar 2. Flowchart Metode Weighted Product (WP). Tahapan awal adalah memasukkan jenis kerusakan yang terdapat pada Televisi Panasonic TC2088AN seperti, layar nyala suara tidak ada, atau suara ada tapi layar tidak menyala, dll. Kemudian langkah berikutnya akan masuk
kepada proses dari masing-masing metode, Setelah melalui proses perhitungan akan diketahui hasil dari kedua metode tersebut.
2.
Data Flow Diagram (DFD) Sistem Di bawah ini adalah Data Flow Diagram dari aplikasi yang akan peneliti buat. Pengguna memilih data kerusakan yang sudah tersedia. Kemudian akan di proses yang akan menghasilkan hasil dari metode yakni SAW dan WP.
Gambar 2. DFD Sistem level 0
3.
Desain Halaman
Gambar 3. Desain Halaman
Pada desain halaman diatas pengguna memilih jenis kerusakan yang ada pada Televisi Panasonic TC2088AN seperti, layar nyala suara tidak ada, atau suara ada tapi layar tidak menyala, dll. Untuk mengetahui hasilnya, dengan klik hasil. Sedangkan tombol update untuk menambah data kerusakan yang belum tercantum pada aplikasi tersebut. Sedangkan tombol reset berguna untuk memuat ulang.
L.
RENCANA KEGIATAN Dari penjabaran latar belakang hingga rancangan sistem. Peneliti membuat sebuah agenda kegiatan sebagai berikut : Tabel 2. Rencana Kegiatan
Bulan N o.
Rencana Kegiatan
APRIL 1
1
Pengumpulan Data
2
Analisa Sistem
3
Perancangan Sistem
4
Pembuatan Program
5
Test Program
6
Evaluasi Program
7
Implementasi
8
Dokumentasi
2
3
MEI 4
1
2
3
JUNI 4
1
2
3
4
M.
DAFTAR PUSTAKA
Surya P.W. 2010. Ruang Lingkup Elektronikaedrrrrrr. Yogyakarta. Andi. Bety.
2015.
Perbandingan
Metode
Profile
Matching
Dan
Simple
Additive
Weighting Pada Penentuan Jurusan Siswa Kelas X Sma N 2 Ngaglik. Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 1. Kusumadewi, dkk. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making. Yogyakarta : Graha Ilmu Suteja B.R.. 2006. Membuat Aplikasi Web Interaktif dengan ASP. Bandung. Informatika. Kusumawardana,
2016.
Implementasi
Metode
Weighted
Product(WP)
Sistem
Pendukung Keputusan Seleksi Calon Karyawan Di PT. Kebon Agung Surabaya. Malang :Artikel Skripsi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Brahim
Agus Permana. “Pengenalan Bahasa C# dan Framework .NET”. Diambil pada Juli 2018.https://agusp3rmana.wordpress.com/modulku/konsep-bahasa-pemogramanc/Tentang pengenalan dan pengertian Bahasa C#.