PROPOSAL GRAND KEGIATAN “PETIS REKAT” PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA TEGALREJO KECAMATAN MAYANG JEMBER Disusun Oleh: Eko Suprastiyo M. Rizwan Muis Anggi Nur W. Rahmawati Devi Wahyu Neng Tyas Qorina Mifta A. Ponco Puspita D. Fernike Pricilia Linda Andayani Fathaniatul Islamiah
1801031032 1801031059 1801031042 1801031044 1801031062 1801031051 1801031052 1801031060 1801031008 1801031046
DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2018/2019
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal grand kegiatan praktik Keperawatan Komunitas di Desa Tegalrejo Kecamatan Mayang Kabupaten Jember, telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing akademik dan pembimbing klinik praktik keperawatan komunitas.
Jember, 5 Maret 2019
Menyetujui, Pembimbing Akademik
Ns. Cahya Tri Bagus H. S.Kep, M.Kes NPK.1503614
Kaprodi Profesi Ners
Ns. Sri Wahyuni A., M.Kep,Sp.Kep.Kom NIDN. 0703038801
Pembimbing Klinik
Farida Ariani, S.Kep,. Ns NIP.196909091995032003
Kepala Desa Tegalrejo
Nurul Wari
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal ini telah diperiksa dan disahkan oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Dan Ketua Prodi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Jember, 5 Maret 2019
Mengesahkan, Ka. Prodi Ners FIKes UNMUH Jember
Ns. Sri Wahyuni A., M.Kep,Sp.Kep.Kom NIDN. 0703038801
Dekan FIKes UNMUH Jember
(Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp Kep.Mat) NIP. 19701103 200501 2001
A. Latar Belakang Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh diam-diam (silent killer) karena termasuk yang mematikan tanpa disertai dengan gejalagejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Menurut WHO di dalam guidelines terakhir tahun 2012, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90 mmHG dinyatakan sebagai hipertensi, dan di antara nilai tersebut disebut sebagai normal-tinggi. (batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa diatas 18 tahun). (http//www.kesehatan123.com. Masdhani 2012, Kesehatan Hipertensi, diakses pada tanggal 12 mei 2018) Dengan demikian hipertensi yaitu suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yaitu > 140/90 mmHg. Hipertensi sendiri merupakan masalah yang besar dan serius diseluruh dunia karena angka prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat dimasa yang akan datang, juga karena tingkat keganasan dari penyakit hipertensi yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. Menurut WHO (2012), selama 10 tahun terakhir bahwa jumlah penderita hipertensi yang dirawat di berbagai rumah sakit meningkat lebih dari 10 kali lipat (Sudoyo, 2010).
Angka prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2016 mencapai 30 % dari populasi yaitu kurang lebih sebanyak 15 juta orang dan hanya 4 % penderita hipertensi yang dapat terkontrol. Selain angka prevalensinya yang tinggi angka kematian akibat hipertensi di masyarakat mengalami peningkatan yang pesat. Dari 15 juta penderita, 60 % penderita hipertensi berakhir pada stroke, sedangkan sisanya pada penyakit jantung koroner, gagal ginjal dan kebutaan. Sedangkan angka prevalensi hipertensi di Provinsi Jawa Timur lebih tepatnya di Kabupaten Jember pada tahun 2016 mengalami peningkatan hamper 50% yang terkena Hipertensi (http: // www.medicastore.co.id. Fatima Fitri 2009, angka prevalensi hipertensi di Indonesia, diakses pada tanggal 11 mei 2018).
Terapi untuk penaganan penyakit hipertensi pada prinsipnya ada dua macam terapi yang bisa dilakukan yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis terdiri atas pemberian obat yang bersifat diuretik, simpatetik, beta blocker, dan vasodilator dengan memperhatikan tempat, mekanisme kerja dan tingkat kepatuhan. Penanganan secara farmakologis dianggap mahal oleh masyarakat. Selain itu penanganan farmakologis juga mempunyai efek samping. Efek samping tersebut bermacam-macam tergantung dari obat yang digunakan (Vitahelth, 2014). Penanganan non-farmakologis yaitu meliputi penurunan berat badan, olah raga secara teratur, diet rendah lemak dan garam, serta terapi komplementer (Utami, 2009). Penanganan secara non farmakologis sangat diminati oleh masyarakat karena sangat mudah untuk dipraktekan dan tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Selain itu, penanganan non-farmakologis juga tidak memiliki efek samping yang berbahaya tidak seperti penanganan farmakologis. Sehingga masyarakat lebih menyukai penanganan secara non farmakologis dari pada secara farmakologis (Utami, 2009). Salah satu dari penanganan non farmakologis dalam menyembuhkan penyakit hipertensi yaitu terapi komplementer dengan cara mengkonsumsi tumbuhan herbal yang diyakini mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Beberapa contoh tumbuhan herbal yang berkhasiat menurunkan tekanan darah seperti daun alpukat,mengkudu, mindi kecil, murbei, seledri, pepaya, alpukat, ketimun dan lain-lain (Yuliarti, 2011). Dari beberapa contoh tumbuhan herbal kita ambil salah satu contohnya adalah daun alpukat. Sekitar 25% orang dewasa di United State menderita penyakit hipertensi pada tahun 2011-2012. Tidak ada perbedaan prevalensi antara laki-laki dan wanita tetapi prevalensi terus meningkat berdasarkan usia: 5% usia 20-39 tahun, 26% usia 40-59 tahun, dan 59,6% untuk usia 60 tahun ke atas (Aoki dkk, 2014). Hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran
tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi
hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi. Hal ini menunjukkan, 76% kasus hipertensi di masyarakat belum
terdiagnosis atau 76% masyarakat belum mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi (Yoga,2012). Daun Alpukat berperan sebagai diuretik karena daun alpukat dipercaya menambah volume urine yang hasilkan saat urinas. Efek penambahan volume urine adalah mengurangi tekanan darah dan masalah batu ginjal. Diuretik diakui sebagai cara ampuh menganani hipertensi dan batu ginjal yang di sarankan oleh WHO pada tahun 2003 dan japan Nuclear Cycle Development Institute (JNC) VII. Ekstrak daun alpukat berguna untuk meningkatkan pengeluaran jumlah urine. Dosisnya adalah 100 mg ekstrak daun alpukat/ kg berat bada. Daun ini juga bisa digunakan sebagai peluruh
kencing
dan
(Staphylococcus,Sp.,pseudomonas,Sp.,Esc herichea.,Sp) Daun Alpukat
ini
secara
empiris
alpukat
diantaranya saponin, tanin,
flavanoid, alkaloid, dan polisakarida.
memiliki
Hipertensi adalah
fungsi suatu
Flavonoid pada daun
menurunkan tekanan darah (Anna,
keadaan
2015).
saat urinasi untuk mengurangi
darah. Kandungan kimia daun alpukat
phlobatanin,
(Wardany,
dipercayai sebagai diuretik yaitu
menambah volume urin yang dihasilkan tekanan
antibakteri
ketika
tekanan
2011).
di pembuluh darah
meningkat secara kronis. Hal tersebut dapat terjadi karena jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat mengganggu
fungsi
organ-organ
lain, terutama organ-organ vital seperti jantung dan ginjal. Pemeriksaan paling awal adalah memeriksa tekanan darah untuk mengetahui tanda hipertensi. Dengan melakukan skrining awal pemeriksaan hipertensi dengan melakukan penyuluhan diharapkan mampu mencegah komplikasi dari hipertensi. Kegiatan yang akan dilakukan yaitu bernama “PETIS REKAT”(Pemeriksaan Gratis dan Rebusan Air Apukat) yang kami laksanakan di desa Tegalrejo dengan melakukan skrining hipertensi dan penyuluhan serta memberikan contoh cara mengolah daun apukat sebagai obat anti hipertensi. Dalam kegiatan ini kami melakukan penyuluhan pada masyarakat desa Tegalrejo khususnya Dusun Kebun Gunung RW 05. Kegiatan kami melibatkan bidan desa dan perwakilan dari puskesmas yang akan kami ikut sertakan. Keunggulan program yang kami lakukan ini sangat efektif dalam menangani resiko tekanan
darah tinggi maupun untuk mengobatinya, karena termasuk pengobatan komplementer yang sangat efektif. B. Nama Kegiatan PETIS REKAT (Pemeriksaan Gratis dan Rebusan Air Apukat ) C. Tema Kegiatan Skrining hipertensi dan penyuluhan tentang manfaat tumbuhan daun apukat D. Tujuan Kegiatan a. Tujuan umum Melakukan skrining hipertensi dan penyuluhan manfaat rebusan daun apukat pada masyarakat desa Tegalrejo Dusun Kebun Gunung. b. Tujuan khusus 1) Masyarakat desa Tegalrejo Dusun Kebun Gunung mengetahui tentang Hipertensi 2) Masyarakat desa Tegalrejo Dusun Kebun Gunung mengetahui manfaaat rebusan daun apukat sebagai obat anti hipertensi 3) Masyarakat Tegalrejo Dusun Kebun Gunung mampu mengolah daun apukat sebagai obat anti hipertensi E. Penyelenggara Mahasiswa Praktek Profesi Ners Departemen Keperawatan Komunitas Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember di Desa Tegalrejo Dusun Kebun Gunung Kecamatan Mayang.
F. Waktu Pelaksanaan Hari, tanggal
: Rabu, 6 Maret 2019
Jam
: 09.00 WIB – selesai.
Tempat
: Posko Mahasiswa NERS A9 Dusun Kebun Gunung
G. Peserta Warga Desa Tegalrejo Dusun Sumber Gunung Kecamatan Mayang H. Susunan Kepanitiaan Terlampir
I. Anggaran Program Terlampir J. Jadwal Acara Terlampir Jember, 5 Maret 2019 Ketua Panitia
Fernike Pricilia S.Kep NIM.1801031060
Lampiran I Susunan Kepanitian “PETIS REKAT”
Penanggung Jawab
:
1. Ns. Awatiful Azza, M.Kep., Sp Kep.Mat Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember 2. Nurul Wari selaku Kepala Desa Tegalrejo Kecamatan Mayang 3. Ns. Cahya Tri Bagus H, S.Kep, M.Kes. selaku pembimbing Keperawatan Komunitas Kepanitiaan: 1. Ketua
: Fernike Pricilia, S.Kep
2. Sekretaris
: Rahmawati., S.Kep
3. Bendahara
: Devi Wahyu Neng Tyas , S.Kep
4. Sie. Ilmiah
: Qorina Mifta Ardiana, S.Kep Ponco Puspita Dewi, S.Kep
5. Sie. Pubdekdok
: Linda Andayani, S.Kep
6. Sie. Acara
: Anggi Nur Widayanti, S.Kep Fathaniatul Islamiah, S.Kep
7. Sie. Konsumsi
: Devi Wahyu Neng Tyas, S.Kep
8. Sie. Perlengkapan
: M.Rizwan Muis, S.Kep
Lampiran 2 Estimasi Dana Grand Kegiatan “PETIS REKAT” No Keterangan PEMASUKAN 1. Fakultas
Freq
Volume
Harga
Rp. 936.000,Rp. 936.000,-
Total PENGELUARAN 1. Kesekretariatan Fotokopi Suratmenyurat ATK Penggandaan Proposal LPJ 2.
3.
4.
Pubdekdok Banner Leaflet Konsumsi Air Mineral Petugas Kesehatan Air Mineral Tamu dan panitia Konsumsi petugas Kesehatan Konsumsi Panitia Stik Stik Gula Darah Stik Asam Urat
Jumlah
Paket
Rp. 25.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 50.000,Rp. 8.000,-
Rp. 50.000,Rp. 34.000,-
Bendel 3 Sub Total
Rp. 8.000,-
Rp. 8.000,Rp. 142.000,-
Buah 1 Buah 100 Subtotal
Rp. 100.000,Rp. 1.000,-
Rp. 100.000,Rp. 100.000,Rp. 200.000,-
Botol
4
Rp. 3.500,-
Rp. 14.000,-
Gelas
100
Rp. 500,-
Rp. 50.000,-
Kotak
4
Rp. 10.000,-
Rp. 40.000,-
Kotak 10 Subtotal
Rp. 8.000,-
Rp. 80.000,Rp. 184.000,-
Paket 4 Paket 4 Subtotal Total
Rp. 95.000,Rp. 95.000,-
Rp. 376.000,Rp. 376.000,Rp. 752.000,Rp. 936.000,-
Paket Bendel
2 1 3
Lampiran 3 Jadwal Acara Grand Kegiatan “PETIS REKAT”
Waktu
1.
09.00-09.30
Persiapan
Panitia Panitia
09.30-12.00
Dusun Kebun Gunung a. Skrening Hipertensi (Pemeriksaan Gratis) b. Penyuluhan Hipertensi c. Pemberian rebusan daun apukat Penderita Hipertensi
2.
Acara Pembicaraan
Keterangan
No