PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis) TERHADAP PERUBAHAN KADAR KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA PADA HEWAN UJI YANG DIINDUKSI ASAP ROKOK HALAMAN JUDUL
Disusunoleh MUTIARA ADNIN HILMY 20130310166
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KTI PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT JERUK MANIS (Citrus sinensis) TERHADAP PERUBAHAN KADAR KOLESTEROL DAN TRIGLISERIDA PADA HEWAN UJI YANG DIINDUKSI ASAP ROKOK
Disusun oleh: MUTIARA ADNIN HILMY 20130310166
Telah disetujui pada tanggal: 13 April 2016
Dosen Pembimbing
dr. Ika Setyawati, M.Sc. NIK: 19841120201504173236
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta kasih sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Pengaruh Ekstrak Kulit Jeruk Manis (Citrus sinensis) terhadap Perubahan Kadar Kolesterol dan Trigliserida pada Hewan Uji yang Diinduksi Asap Rokok” ini disusun sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh Derajad Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pada kesempatan ini, izinkan penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua penulis, Ibu Muflihah dan Bapak Muhammad Maimun yang telah memberikan doa-doa dan dukungannya. Serta seluruh pihak-pihak yang telah berperan serta dalam membantu penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. Ucapan terimakasih diberikan kepada: 1.
Bapak dr.Ardi Pramono, Sp. An, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2.
dr. Ika Setyawati, M.Sc. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan petunjuk dan saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3
3.
Serta semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan ini. Penulis mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan juga mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah ilmu pengetahuan terutama ilmu kedokteran.
Yogyakarta, 13 April 2016
Penulis
4
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL KTI....................................................ii KATA PENGANTAR.............................................................................................iii DAFTAR ISI............................................................................................................v DAFTAR TABEL..................................................................................................vii DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii BAB I.......................................................................................................................1 PENDAHULUAN...................................................................................................1 A. Latar Belakang..............................................................................................1 B. Rumusan Masalah.........................................................................................3 C. Tujuan Penelitian..........................................................................................4 D. Manfaat Penelitian........................................................................................4 E. Keaslian Penelitian........................................................................................5 BAB II......................................................................................................................7 TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................7 A. Tinjauan Pustaka...........................................................................................7 1. Uraian Tanaman.........................................................................................7 2. Kolesterol dan Trigliserida......................................................................11 3. Radikal Bebas..........................................................................................13 4. Rokok......................................................................................................14 5. Hubungan Kulit jeruk dengan kadar kolesterol, trigliserida dan paparan asap rokok.......................................................................................................17 B. Kerangka Teori............................................................................................19 C. Kerangka Konsep........................................................................................20 D. Hipotesis......................................................................................................20 BAB III..................................................................................................................21 METODE PENELITIAN.......................................................................................21 A. Jenis dan Design Penelitian.........................................................................21 B. Populasi dan Sampel Penelitian..................................................................21 C. Variabel dan Definisi Operasional..............................................................23 D. Instrumen Penelitian...................................................................................24 E. Cara Pengumpulan Data..............................................................................24 F. Bagan dan Alur Penelitian...........................................................................29 G. Analisis Data...............................................................................................30 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................46
5
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel Tabel
1. 2. 3.
Keaslian Penelitian.....................................................................5 Taksonomi buah jeruk manis (Milind & Dev, 2012).................7 Kandungan gizi buah jeruk manis (United State Departement of Agriculture Nutrient Database, 2014).............9
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar Gambar Gambar Gambar
1. 2. 3. 4.
Rokok dan kandungannya (Harris et al., 2012).....................16 Kerangka Teori ......................................................................19 Kerangka Konsep...................................................................20 Bagan Alur Penelitian............................................................29
7
8
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2013 pasal 1 ayat 4, rokok adalah salah satu produk tembakau untuk dibakar, dihisap dan atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica, dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan. Setiap satu rokok yang dinyalakan mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh (Nurhayati, 2012). Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang dilakukan
oleh
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan
(Balitbangkes) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, perokok di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan Riskesdas 2007 perokok Indonesia meningkat sebesar 34,2 %, Riskesdas 2010 sebesar 34,7 %, dan Riskesdas 2013 sebesar 36,3 %. Perbuatan merokok dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain yang terkena paparan asap rokok sebab rokok adalah zat adiktif dan berbahaya sebagaimana telah disepakati oleh para ahli medis dan para akademisi.
1
2
Merokok bertentangan dengan prinsip syariah dalam islam. Merokok juga merupakan perbuatan mubazir dan pemborosan, ini tercantum dalam Al-Qur’an ًت تذاً اًبلقتبربتىى تحقسهت تواًبلذمبسذكيِتن تواًببتن اًلسسذبيِذل توتل تتبتذذبر تتببذذيِررا توآَ ذ Artinya: “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros” (Q 17:26) إذسن اًبلتمبتذذذريِتن تكاَتنوُاً إذبختوُاًتن اًلسشتيِاَذطيِذن ِ توتكاَتن اًلسشبيِ ت ًطاَتن لذتربذذه تكتفوُررا Artinya: “Sesungguhnya para pemboros adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya” [Q 17:27] (Muhammadiyah, 2011). Asap rokok mengandung radikal bebas yang merupakan oksidan. Oksidan ini dapat menyebabkan gangguan oksidatif akibat reaktifitas senyawa oksigen (SOR). Apabila terjadi ketidakseimbangan produksi oksidan dan antioksidan dapat menyebabkan kerusakan sel-sel jaringan dan enzim-enzim. Salah satu gangguan oksidatif yang disebabkan oleh oksidan adalah peroksidasi lipid. Peroksidasi lipid dapat menyebabkan perubahan profil lipid diantaranya
berupa
peningkatan
kadar
kolesterol
dan
trigliserida
(Venkatesan et al, 2006). Kandungan nikotin dalam rokok dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas dan meningkatkan lipolisis sehingga kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh juga meningkat (Worwor, Ticoalu, & Wongkar, 2013). Antioksidan dapat menetralkan efek negatif dari oksidan sehingga kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh menurun.
3
Kecepatan peroksidasi lipid dapat dihambat oleh antioksidan diantaranya berupa senyawa flavonoid. Kulit buah kaya akan senyawa antioksidan alami berupa senyawa fenolik, flavonoid, karotenoid dan antosianin. Kulit sebagai sumber senyawa antioksidan secara perlahan mendapatkan perhatian karena aktivitas biologinya lebih baik daripada bagian yang lain (Zulkifli, Abdullah, Aziman, & Komarudin, 2012). Hasil penelitian Muhtadi et al., 2014 membuktikan bahwa kulit jeruk mengandung senyawa flavonoid yang tinggi dengan flavonoid total sebesar 9,28 mg/g QE (quercetin equivalent). Penelitian serupa juga dilakukan oleh Zulkifli et al., 2012 yang membuktikan bahwa kulit jeruk mengandung flavonoid total sebesar 9,34 mg/g QE (quercetin equivalent). Berdasarkan penelitian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini karena penggunaan kulit buah jeruk yang kaya akan flavonoid dapat membantu melakukan detoksifikasi dari radikal bebas yang disebabkan oleh asap rokok. B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang dapat diajukan adalah: 1.
Apakah pemberian ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis) berpengaruh terhadap kadar kolesterol dan trigliserida pada tikus putih yang diinduksi asap rokok?
2.
Bagaimana perbandingan antara kadar kolesterol dan trigliserida kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol negatif?
4
3.
Apakah ada perbedaan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida jika ekstrak kulit jeruk diberikan berbagai dosis terhadap hewan uji yang diinduksi asap rokok?
C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Mengetahui pengaruh pemberian kulit jeruk terhadap perubahan kadar kolesterol dan trigliserida
2.
Mengetahui perbandingan kadar kolesterol dan trigliserida pada kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol negatif
3.
Mengetahui adanya perbedaan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada kelompok yang diberikan ekstrak kulit jeruk berbagai dosis.
D.
Manfaat Penelitian 1.
Hasil penelitian ini diharapkan member informasi dan manfaat bagi ilmu kesehatan serta ilmu kedokteran dan juga dapat dijadikan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
2.
Apabila pemberian ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis) terbukti efektif secara ilmiah sebagai agen antioksidan yang aman, selektif, aplikatif, relevan dan rasional, maka penelitian ini sangat potensial untuk dikembangkan guna mendapatkan obat alternatif alami dan murah serta akan membantu masyarakat dalam mencegah penyakit-penyakit yang disebabkan oleh penumpukan radikal bebas seperti kanker.
5
E.
Keaslian Penelitian Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yaitu,
No. 1.
2.
Tabel 1. Keaslian Penelitian Nama Pengarang, Tahun, Judul Metode, Hasil Penilitian Mareta, A., 2014. Metode : Pre-test, Efektivitas ekstrak post-test controlled kulit buah manggis group design (Garcinia Hasil: Hasil Paired mangostana) Sample T Test pada terhadap kadar kelompok uji kolesterol total darah menunjukkan nilai tikus putih (Rattus signifikansi p<0,005, norvegicus) yang hal ini menunjukkan diinduksi alloxan adanya penurunan yang signifikan antara sebelum da sesudah perlakuan. Resty, U., 2012. Metode : Quasi Kadar kolesterol total experimental dengan pada perokok aktif rancangan penelitian setelah pemberian pre and post test seduhan teh kelopak controlled group bunga rosella design ( Hibiscus sabdariffa Hasil : Penurunan L) kadar kolesterol total pada peokok aktif setelah pemberian seduhan teh kelopak bungan Rosella (Hibiscus sabdariffa L) sebesar 4,58 mg/dl dengan nilai p=0,002 (<0,005)
Perbedaan Penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan ekstrak kulit buah jeruk (Citrus sinensis) sedangkan penelitian tersebut menggunakan ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana)
Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis) sedangkan penelitian tersebut menggunakan kelopak bunga rosella ( Hibiscus sabdariffa L)
6
Lanjutan Tabel 1. Keaslian Penelitian Nama Pengarang, No. Tahun, Judul Metode, Hasil Penilitian 3. Wijayanti, M.,2011. Metode : Analisis Pengaruh ekstrak menggu-nakan buah merah dengan (Pandanus conoidus onewayANOVA lam) terhadap kadar dilanjutkan dengan uji kolesterol total darah post hoc Hasil :Hasil penelitian menunjukkan perbedaan penurunan kadar kolesterol total secara bermakna antar kelompok (p<0,005) 4.
Eka, K., 2011. Pengaruh ekstrak buah anggur merah (Vitis vinifera L) terhadap kadar trigliserida darah tikus putih (Rattus novergicus)
Metode : eksperiment laboratorik dengan design pre and post test controlled group Hasil: Hasil uji statistik dengan pairedT-test menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar trigliserida yang signifikan sebelum dan sesudah perlakuan pada masing masing kelompok.
Perbedaan Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis) dengan hewan uji yang diinduksi asap rokok sedangkan penelitian tersebut menggunakan ekstrak buah merah (Pandanus conoidus lam) dan hewan uji tidak diinduksi dengan asap rokok Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis) sedangkan penelitian tersebut menggunakn ekstrak buah merah (Vitis vinifera L).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Tinjauan Pustaka 1.
Uraian Tanaman
a.
Sistematika buah jeruk manis adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Taksonomi buah jeruk manis (Milind & Dev, 2012). Kingdom
Plantae
Divisi
Magnoliophyta
Kelas
Dcotyledons
Sub Kelas
Sapindales
Ordo
Rosidae
Famili
Rutaceae
Sub Famili
Aurantoideae
Genus
Citrus
Sub Genus
Papeda
7
8
Spesies
Sinensis
b. Morfologi buah jeruk manis (Citrus sinensis)
Jeruk manis adalah tanaman yang tumbuh di daerah tropis. Jeruk manis adalah salah satu buah yang berasal dari Asia Timur (Etebu and Nwauzoma, 2014). Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan bahwa buah jeruk banyak diproduksi di seluruh dunia dengan total 108 juta ton per tahun. Jeruk Manis di Indonesia telah dibudidayakan secara luas di Pacitan, Malang, Batu, Garut, Tawangmangu, Medan, Pontianak, Riau, dan Palemban.
Jeruk manis merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur pada ketinggian 300-800 mdpl. Tinggi pohon jeruk manis biasanya sekitar 6-13 meter (Orwa et al., 2009). Jeruk manis pada umumnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: ranting berduri pendek berbentuk paku, tangkai daun berukuran 0,5 – 3,5 cm, helaian daun
9
berbentuk bulat telur atau memanjang dengan ujung tumpul, mahkota bunga putih atau putih kekuningan, bentuk buah seperti bola berwarna kuning atau oranye, daging buah kuning muda, oranye kuning atau kemerah-merahan dengan gelembung yang bersatu dengan yang lain (Yulia, 2012).
c.
Kandungan dan manfaat buah jeruk manis (Citrus sinensis)
Jeruk manis mengandung antioksidan kuat, senyawa folat, komponen bioaktif seperti karotenoid dan flavonoid yang dapat mencegah penyakit kanker dan degeneratif (Ejaz et al., 2006). Vitamin C dalam buah jeruk dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi yang masuk ke dalam tubuh (Etebu and Nwauzoma, 2014).
10
Kandungan gizi buah jeruk manis dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Kandungan gizi buah jeruk manis (United State Departement of Agriculture Nutrient Database, 2014). Komposisi
Jumlah
Energi
47 kkal
Gula
9, 35 g
Serat
2, 4 g
Lemak
0, 12 g
Protein
0, 94 g
Air
86, 75 g
Vitamin A
1%
Vitamin B1
8%
Vitamin B2
3%
Vitamin B3
2%
Vitamin B5
5%
Vitamin B6
5%
11
Vitamin B9
8%
Kolin
2%
Vitamin C
64 %
Vitamin E
1%
Kalsium
40 mg
Zat besi
0, 1 mg
Magnesium
10 mg
Mangan
1%
Phospor
14 mg
Potasium
181 mg
Zinc
0, 07 mg
Kulit jeruk adalah salah satu bagian dari buah jeruk yang biasanya dibuang. Selama ini pemanfaatan kulit jeruk belum dilakukan secara intensif. Kandungan kulit jeruk tidak kalah pentingnya dengan buah jeruk itu sendiri. Kandungan kulit jeruk yang sangat berguna salah satunya adalah flavonoid. Flavonoid
12
mampu menghambat produksi radikal bebas yang berlebih sehingga dapat bekerja sebagai antioksidan (Samantha, Rachary, Srinivas, & Swamy, 2012)
Antioksidan adalah senyawa atau zat yang bisa meredam aktivitas dari radikal bebas. Antioksidan dapat dimanfaatkan pada produk pangan sebagai aditif untuk mencegah kerusakan akibat oksidasi, diantaranya untuk mencegah oksidasi lipid, perubahan warna dan aroma pada pangan, selain itu antioksidan juga dapat berperan sebagai pengawet pangan (Inggrid, et al., 2014). Peningkatan produksi radikal bebas yang terbentuk akibat faktor stress, radiasi UV, polusi udara dan lingkungan seperti asap rokok mengakibatkan sistem pertahanan tersebut kurang memadai, sehingga diperlukan tambahan antioksidan dari luar (Muchtadi, 2013).
Pektin juga merupakan senyawa penting dalam kulit jeruk manis yang berfungsi untuk melindungi membran mukosa di dalam tubuh dari paparan zat beracun seperi paparan asap rokok. Pektin juga telah terbukti mengurangi kadar kolesterol dalam darah dengan mengurangi penyerapan kembali di usus besar dengan cara mengikat asam empedu di usus (Etebu & Nwauzoma, 2014). Kulit jeruk juga mengandung flavon sehat atau polymethoxylated (PMF).
13
Senyawa PMF pada kulit jeruk dapat menghambat sintesis kolesterol dan trigliserida di dalam hepar (Milind & Dev, 2012).
2.
Kolesterol dan Trigliserida
Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri dari lemak, minyak steroid, lilin, dan senyawa lain yang mirip sifat fisisnya daripada sifat kimiawinya (Permana, 2011). Lipid meliputi lemak netral atau trigliserida, fosfolipid, kolesterol, dan beberapa lipid yang kurang penting. Secara kimia sebagian besar lipid dasar dari trigliserida dan fosfolipid adalah asam lemak yang merupakan asam organik hidrokarbon rantai panjang (Guyton, 2011).
Kolesterol merupakan lipid amfipatik membentuk komponen struktural esensial yang terdapat pada lapisan eksternal membran sel dan merupakan lipoprotein plasma (Guyton, 2011). Sekitar separuh kolesterol tubuh dibuat oleh tubuh sendiri dan sisanya diperoleh dari makanan yang kita makan sehari-hari. Hepar dan usus masing-masing menghasilkan sekitar 10% dari sintesis total pada manusia. Hampir semua jaringan yang memiliki sel berinti dapat membentuk kolesterol, yang berlangsung di retikulum endoplasma dan sitosol (Sanhia et al., 2015).
14
Trigliserida adalah lipid utama di timbunan lemak dan di dalam makanan. Peran senyawa ini dalam transpor dan penyimpanan lipid serta pada terjadinya berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, dan hiperlipoproteinemia. Trigliserida dipakai dalam tubuh terutama untuk meyediakan energi bagi proses metabolik, suatu fungsi yang hampir sama dengan fungsi karbohidrat (Botham et al., 2009).
Secara garis besar metabolisme lipoprotein dalam tubuh ada 3 yaitu, jalur metabolisme eksoge, jalur metabolisme endogen dan jalur kolesterol balik (Sherwood, 2011). Kedua jalur pertama lipoprotein berhubungan dengan metabolisme kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) dan trigliserida sedangkan jalur terakhir berhubungan dengan kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) (Wahyudi, 2009).
Kolesterol dan trigliserida yang berasal dari makanan berlemak masuk ke dalam usus dan dicerna, selain itu di dalam usus juga terdapat kolesterol yang berasal dari hepar disekresikan bersama dengan empedu ke usus halus. Kolesterol dan trigliserida di dalam usus halus yang berasal dari makanan dan hepar disebut lemak eksogen. Kolesterol dan trigliserida di dalam usus halus akan diserap ke dalam mukosa usus halus (Guyton, 2011). Trigliserida diserap dalam bentuk asam lemak bebas sedangkan kolesterol diserap sebagai kolesterol. Asam lemak bebas akan diubah kembali menjadi trigliserida setelah melewati mukosa usus halus dan kolesterol diesterifikasi menjadi kolesterol ester.
15
Kedua
jenis
molekul
ini
bersamaan
dengan
fosfolipid
dan
apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang disebut dengan kilomikron (Ganong, 2008).
Kilomikron ini kemudian masuk ke dalam saluran limfe kemudian menuju ke aliran darah. Kilomikron dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi asam lemak bebas di dalam aliran darah. Asam lemak bebas akan diserap oleh endotel pembuluh darah dan disimpan menjadi trigliserida kembali pada jaringan adiposa. Kolesterol sisa yang kaya akan kolesterol ester akan dibawa ke hepar (Wahyudi, 2009). 3.
Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif karena memiliki elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya sehingga dapat bereaksidengan molekul sel tubuh dengan cara mengikat elektron sel tersebut dan mengakibatkan reaksi berantai yang menghasilkan radikal bebas baru (Miryanti, Sapei, Budiono, & Indra, 2011).
Radikal bebas dapat merusak berbagai biomolekul di dalam tubuh apabila terjadi ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan antioksidan. Radikal bebas yang berlebihan dapat mengganggu produksi DNA, lapisan lipid pada dinding sel, merusak pembuluh darah (Arief, 2007). Penelitian yang dilakukan Kevin et al., pada tahun 2006
16
dan Valko et al., pada tahun 2007 menyatakan bahwa kerusakan oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas berimplikasi pada berbagai kondisi patologis, yaitu kerusakan sel, jaringan, dan organ seperti hati, ginjal, jantung baik pada manusia maupun hewan. Radikal bebas akan merusak membran sel dan lipoprotein dengan proses yang disebut sebagai peroksidasi lipid (Caillet et al., 2012).
Lipid tersusun dari asam lemak dengan protein yang tersebar secara mosaik. Fluiditas membran sel pada lipid dapat berfungsi dengan baik karena adanya PUFA (Poly Unsaturated Acid). Apabila PUFA berikatan dengan radikal bebas maka akan terjadi peroksidasi lipid yang akan membentuk radikal bebas lainnya (Priyanto, 2010).
Radikal bebas tersebut dapat timbul akibat berbagai proses kimia yang kompleks dalam tubuh, polutan lingkungan seperti asap rokok, radiasi zat-zat kimia, racun, makanan cepat saji, dan makanan yang digoreng pada suhu tinggi (Selawa., et al 2013). 4.
Rokok
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:752) rokok adalah gulungan sebesar tembakau yang dibungkus denga daun nipah, kertas, dan lain-lain. Tembakau pertama kali dikenal dan digunakan oleh suku Indian Amerika Utara. Pada awalnya, tembakau hanya digunakan untuk dekorasi dan keperluan medis saja hingga tembakau
17
masuk ke negara-negara di Benua Eropa. Sejak paruh kedua dari abad ke 16, tembakau semakin populer di Benua Eropa sebagai tanaman obat. Tembakau dihisap melalui pipa (rokok), dikunyah, dicampur dengan berbagai bahan dan digunakan untuk merawat pilek, sakit kepala, sakit gigi, kulit dan penyakit menular (Yulianti, 2011).
Rokok merupakan salah satu produk industri dan komoditi internasional yang mengandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik (Depkes, 2013). Bahan utama rokok terdiri dari 3 zat, yaitu nikotin, tar dan karbon monoksida.
Menurut PP No. 109/2012 pasal 1 ayat 4, nikotin adalah zat atau bahan senyawa pyrolidine yang terdapat dalam Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang bersifat adiktif dapat mengakibatkan ketergantungan. Nikotin merupakan parasimpatomimetik alkaloid yang terkandung dalam tembakau, nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung berdebarlebih cepat dan bekerja lebih keras, frekuensi jantung meningkat dan kontraksi jantung meningkat sehingga menimbulkan tekanan darah meningkat (Tarbawial, et al., 2014)
Tar adalah kondensat asap yang merupakan total residu yang dihasilkan saat rokok dibakar setelah dikurangi nikotin dan airyang
18
bersifat karsinogenik (PP No. 109/2012). Tar merupakan substansi hidrokarbon berwarna coklat yang bersifat lengket dan menempelpada paru-paru. Tar yang dihasilkanasap rokok akan menimbulkan iritasi pada saluran napas, menyebabkanbronchitis, kanker nasofaring dan kanker paru (Mardjun, 2012).
Karbon monoksida (CO) adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, mudah terbakar, tidak mengiritasi namun sangat beracun (Rivanda, 2015). Karbon monoksida menggantikan 15% oksigen yang seharusnya dibawa oleh sel-sel darah merah. Karbon monoksida dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah dan meninggikan endapan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh darah tersumbat (Saraswati, 2015).
19
Gambar 2. Rokok dan kandungannya (Harris et al., 2012).
World Health Organization (WHO) memperkirakan separuh kematian di Asia dikarenakan tingginya peningkatan penggunaan tembakau. Angka kematian akibat rokok di negara berkembang meningkat hampir 4 kali lipat. Aliansi Pengendalian Tembakau Indonesia tahun 2013 menyatakan bahwa Pada tahun 2000 jumlah kematian akibat rokok sebesar 2,1 juta dan pada tahun 2030 diperkirakan menjadi 6,4 juta jiwa. Kematian akibat merokok di negara maju justru mengalami penurunan, yaitu dari 2,8 juta pada tahun 2000 dan menjadi 1,6 juta jiwa pada tahun 2030.
Merokok menyebabkan kematian pada penderita penyakit degeneratif dan penyakit noninfeksi sebesar 14% dan 5% dari total kematian. Penyakit paru obstuktif kronis merupakan penyakit yang paling sering menyerang pada perokok (Saleh, 2011).
Rongga mulut merupakan tempat pertama yang terpapar asaprokok yang dihisap oleh perokok, dapat terjadi berbagai penyakitmulut dan gigi. Penyakit ini bervariasi mulai dari kebersihan mulut yang buruk, gigi yang mudah tanggal, karies pada gigi, halithosis, smoker’s melanosis, smokers’ palate, periodintitis, lesi
20
prekanker seperti leukoplakia, sampai kanker (Warnakulasuriya, 2010). Merokok akan mengurangi terjadinya konsepsi, fertilitas
pria
maupunwanita. Padawanita hamil yang merokok, anak yang dikandung akanmengalami penuruan berat badan, lahir prematur, bahkan kematian janin (Anggrani, 2013). 5.
Hubungan Kulit jeruk dengan kadar kolesterol, trigliserida dan paparan asap rokok
Rokok adalah salah satu sumber radikal bebas (Arief, 2007). Rokok mengandung banyak unsur yang berbahaya, diantaranya adalah nikotin
yang
berpengaruh
pada
kerja
jantung,
meningkatkan
penggumpalan darah dan akhirnya meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Penelitian yang dilakukan Sanhia tahun 2015 menyatakan bahwa
efek
nikotin
hampir
secara
keseluruhan
melepaskan
katekolamin, meningkatkan lipolisis, dan meningkatkan asam lemak bebas. Meningkatnya asam lemak bebas membuat produksi kolesterol di dalam tubuh juga meningkat.
Merokok juga dapat menyebabkan meningkatnya trigliserida dalam tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Johnkun tahun 2013 menyatakan bahwa nikotin yang terkandung dalam rokok dapat meningkatkan lipolisis dan konsentrasi asam lemak bebas yang
21
mempengaruhi profil lemak darah salah satunya trigliserida sehingga perokok mempunyai kadar trigliserida yang lebih tinggi dari pada bukan perokok.
Produksi radikal bebas di dalam tubuh dapat dikurangi dengan pemberian antioksidan dari luar. Antioksidan dapat melindungi kerusakan sel dengan menetralkan radikal bebas dengan memberikan atom hidrogen ke atom yang tidak memiliki pasangan elektron (Muhtadi et al. 2014). Kulit jeruk manis adalah salah satu antioksidan yang cukup kuat. Kulit jeruk manis yang mengandung flavonoid dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah dengan cara menghambat sintesis asam lemak dalam hepar dan dehidrogenase glukosa-6-fosfat (Jung Uj et al., 2006).
22
B.
Kerangka Teori Paparan asap rokok
Radikal bebas dalam tubuh naik
Ketidaksaimbangan oksidan dan antioksidan
Stress oksidatif Ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis) Peroksidasi lipid ↑
Perubahan profil lipid
Kolesterol ↑
Trigliserida ↑
23
Gambar 2. Kerangka Teori
C.
Kerangka Konsep
Variabel Bebas Ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis)
Variabel Tergantung Kolesterol dan Trigliserida
Variabel terkendali Ras tikus Jenis kelamin tikus Umur tikus Berat badan tikus Makanan tikus Kandang tikus Induksi asap rokok
24
Gambar 3. Kerangka Konsep
D.
Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah:
1.
Pemberian ekstrak kulit jeruk manis dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah.
2.
Kadar kolesterol dan trigliserida pada kelompok kontrol positif lebih tinggi daripada kelompok kontrol negatif.
3.
Terdapat perbedaan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida pada hewan uji jika ekstrak kulit jeruk manis diberikan berbagai macam dosis.
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Design Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and post-test with control group design yang menggunakan hewan coba sebagai obyek penelitian.
B.
Populasi dan Sampel Penelitian Subyek penelitian adalah tikus putih (Rattus novergicus) galur Wistar jantan yang diperoleh dari Laboraturium Pangan dan Gizi Universitas Gajah Mada. Sampel penelitian ini adalah tikus putih (Rattus novergicus) galur Wistar yang memenuhi kriteria sebagai berikut ini: 1.
2.
Kriteria inklusi a.
Tikus putih (Rattus novergicus) galur wistar jantan
b.
Umur ± 2 bulan
c.
Berat ± 200 gram
d.
Sehat (tikus bergerak aktif)
Kriteria eksklusi : a.
Terdapat abnormalitas anatomi yang nampak
b.
Tikus tampak sakit, tidak bergerak secara aktif
c.
Tikus mati dalam masa penelitian.
25
26
Besar sampel tiap kelompok dihitung dengan rumus Federer, dimana (t) merupakan jumlah ulangan untuk tiap perlakuan dan (n) adalah jumlah perlakuan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: (n-1) (t-1) > 15 (Federer, 1995 cit. Murti, 2006) Sehingga dalam percobaan ini jumlah sampel minimal yang dibituhkan per kelompok adalah sebagai berikut: (n-1) (5-1) ≥15; t = 5 (n-1) (4) ≥ 15 4n - 4 ≥ 15 4n ≥ 19 n > 4,75; (n ≥ 5) Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 ekor tikus (Rattus novergicus) yang terbagi dalam 5 kelompok kontrol, yaitu: 1.
Kelompok kontrol negatif: diberi pakan selama 14 hari
2.
Kelompok kontrol positif: diinduksi asap rokok, diberi air dan makanan (pakan) biasa tanpa pemberian ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis) selama 14 hari.
3.
Kelompok perlakuan 1: diinduksi asap rokok, diberi ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis) sekali sehari selama 14 hari dengan dosis 37,5 mg/KgBB dan tetap mendapatkan air dan makanan biasa selama 14 hari.
27
4.
Kelompok perlakuan 2: diinduksi asap rokok, diberi ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis) sekali sehari selama 14 hari dengan dosis 75 mg/KgBB dan tetap mendapatkan air dan makanan biasa selama 14 hari.
5.
Kelompok perlakuan 3: diinduksi asap rokok, diberi ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis) sekali sehari selama 14 hari dengan dosis 112,5 mg/KgBB dan tetap mendapatkan air dan makanan biasa selama 14 hari.
C.
Variabel dan Definisi Operasional 1.
Variabel a.
Variabel bebas: ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis)
b.
Variabel tergantung: kadar kolesterol dan trigliserida pada tikus putih
c.
Variabel terkendali: Ras, jenis kelamin, umur, berat badan, makanan, kandang tikus putih (Rattus novergicus) dan induksi asap rokok.
2.
Definisi Operasional a.
Ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis) Pembuatan ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis) di Laboratorium Studi Pangan dan Gizi Universitas Gajah Mada dengan metode maserasi dilanjutkan dengan metode rotary evaporator. Kulit buah diperoleh di Pasar Buah Gamping.
28
b.
Kadar kolesterol dan trigliserida Penelitian ini mengukur kadar kolesterol dan trigliserida normal dengan satuan mg/dL pada darah tikus putih (Rattus novergicus) diambil 10 µL melalui saccus medianus orbitalis.
c.
Paparan asap rokok Asap rokok berasal dari rokok kretek tanpa filter arus samping yang diinduksi dengan dosis 2 batang dalam sehari selama 14 hari. Setiap kelompok terdiri dari 5 tikus dalam kandang pengasapan yang sama. Bagian bawah kandang diberi lubang untuk pengasapan, dan bagian atas kandang diberi lubang supaya asap bisa keluar, pengasapan dilakukan hingga 2 batang rokok habis terbakar.
D.
Instrumen Penelitian 1.
Alat penelitian Alat yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain, kandang hewan
percobaan,
kandang
pengasapan,
bekker
glass,
rotary
evaporator, blender, timbangan digital, homogenezer, pipet sonde, micro hematokrit, sentrifuge, tabung reaksi, micro pipet, vortex, spektofotometer. 2.
Bahan penelitian
29
Bahan yang digunakan untuk penelitian antara lain: ekstrak kulit jeruk manis (Citrus sinensis), pakan tikus, akuades, etanol 70%, monoreagent kit kolesterol dan trigliserida. E.
Cara Pengumpulan Data 1.
Persiapan a.
Kandang tikus individu dengan pakan dan minum. Tikus putih Rattus novergicus sebanyak 25 ekor diaklimatisasi selama 3 hari dan diberi pakan serta akuades secara ad libitum.
b.
Pengukuran awal kadar kolesterol dan trigliserida dengan cara mengambil darah tikus sebanyak 1 ml.
c.
Pemeriksaan kadar kolesterol dimulai dengan pengambilan darah melalui sinus orbitalis tikus sebanyak 10 µL plasma. 10 µL sampel dicampurkan dengan monoreagent 1000 µL dari KIT CHOD-PAP lalu
diinkubasi
pada
suhu
20o–25oC.
Letakkan
pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm. Segera lakukan perhitungan waktu dengan menggunakan stopwatch, Pembacaan absorbansi dilakukan setelah 1 menit, 2 menit, dan 3 menit. Cara kerja pemeriksaan kadar trigliserida sama dengan pemeriksaan kadar kolesterol, yang membedakan adalah untuk pemeriksaan kadar trigliserida menggunakan monoreagent KIT GPO. d.
Subjek penelitian dibagi menjadi 5 kelompok, kelompok pertama untuk kontrol negatif, kelompok ke dua untuk kelompok kontrol
30
positif, kelompok ke tiga untuk perlakuan 1 (pemberian ekstrak kulit jeruk dosis 1 = 37,5 mg/KgBB), kelompok ke empat untuk perlakuan ke 2 (pemberian ekstrak kulit jeruk dosis 2 =75 mg/KgBB), kelompok ke lima untuk perlakuan ke tiga (pemberian ekstrak kulit jeruk dosis 3 = 112,5 mg/KgBB). e.
Selama 14 hari tikus diinduksi asap rokok dan diberi ekstrak kulit jeruk sesuai pembagian kelompok.
f.
Pembuatan ekstrak kulit jeruk manis dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gajah Mada. Kulit jeruk dicuci bersih lalu dikeringkan dengan suhu 400 C hingga kering, setelah kulit jeruk kering, maka selanjutnya diblender atau dihancurkan hingga menjadi serbuk atau menjadi simplisia. Simplisia sebanyak 100 gram dicampur dengan pelarut etanol 70% lalu dimaserasi selama 48 jam sambil sesekali diaduk, selanjutnya disaring dan hasil maserasi tersebut dimasukkan ke rotary evaporator dan akan menjadi ekstrak kental.
2.
Pemberian Perlakuan a.
Kelompok I : kelompok kontrol negatif Selama 14 hari diberi pakan dan air secara ad libitum.
b.
Kelompok II: Kelompok kontrol positif Selama 14 hari diberi air dan pakan dan pemberian induksi asap rokok.
c.
Kelompok III: Kelompok perlakuan 1 (dosis 1 = 37,5 mg/KgBB).
31
Selama 14 hari diberi pakan secara ad libitum dan ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis) dosis 1 sebanyak 1 ml diberikan dengan sonde lambung pada pagi hari kemudian diberi induksi asap rokok dua batang perhari. d.
Kelompok IV: Kelompok perlakuan 2 (dosis 2 = 75 mg/KgBB) Selama 14 hari diberi pakan secara ad libitum dan ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis) dosis 2 sebanyak 1 ml diberikan dengan sonde lambung pada pagi dan diberi induksi asap rokok dua batang perhari.
e.
Kelompok V: Kelompok perlakuan 3 (dosis 3 = 112,5 mg/KgBB) Selama 14 hari diberi pakan secara ad libitum dan ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis) dosis 3 sebanyak 1 ml diberikan dengan sonde lambung pada pagi hari dan rokok dua batang perhari
3.
Sesudah perlakuan Pada hari ke 15, darah diambil lalu diperiksa kadar kolesterol dan trigliserida masing-masing tikus tiap kelompok. Kadar kolesterol dan trigliserida diperiksa dengan cara berikut: a.
Pemeriksaan kadar kolesterol dimulai dengan pengambilan darah melalui sinus orbitalis tikus sebanyak 10 µL plasma.
b.
10 µL sampel dicampurkan dengan monoreagent 1000 µL dari KIT CHOD-PAP lalu diinkubasi pada suhu 20o–25oC.
c.
Letakkan pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
32
d.
Segera
lakukan
perhitungan
waktu
dengan
menggunakan
stopwatch, e.
Pembacaan absorbansi dilakukan setelah 1 menit, 2 menit, dan 3 menit.
f.
Cara
kerja
pemeriksaan
kadar
trigliserida
sama
dengan
pemeriksaan kadar kolesterol, yang membedakan adalah untuk pemeriksaan kadar trigliserida menggunakan monoreagent KIT GPO. g.
Dilakukan perhitungan dengan rumus
Δ Sampel x Cst (200mg/dL) Δ Standar h.
Mengolah data hasil masing-masing pemeriksaan kadar kolesterol dan trigliserida darah tikus putih (Rattus novergicus) pretest dan posttest tiap kelompok.
33
20 ekor tikus F.
Bagan dan Alur Penelitian Pemeriksaan Kadar Kolesterol dan Trigliserida Aklimatisasi Pakan selama 3 Hari Induksi Asap Rokok selama 15 hari
Pemeriksaan Kolesterol dan Trigliserida pretest
Randomisasi 5 ekor kontrol negatif
Pakan BR 2 ad libitum + akuades
5 ekor kelompok 1
5 ekor kelompok 2
5 ekor kelompok 3
Pakan BR 2 ad libitum + 37,5 mg/KgBB ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis)
Pakan BR 2 ad libitum + 75 mg/KgBB ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis)
Pakan BR 2 ad libitum + 112,5 mg/KgBB ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis)
Pemeriksaankadar kolesterol dan trigliserida post test
Analisis Data
34
Gambar 4. Bagan Alur Penelitian G.
Analisis Data 1.
Pengolahan statistik dari data hasil penelitian kolesterol dan trigliserida plasma dimulai dengan uji normalitas dan uji homogenitas data.
2.
Dilakukan uji statistik dengan paired t test (untuk data berdistribusi normal) atau dengan uji Wilcoxon test (jika data tidak berdistribusi normal).
3.
Untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol dan trigliserida plasma pada kelompok sebelum dan sesudah perlakuan pada tikus putih dilakukan uji one way anova (jika data berdistribusi normal) atau Kruskal-Wallis (jika data tidak berdistribusi normal).
4.
Sampel yang digunakan berjumlah 25, sehingga uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi homogen atau tidak.
5.
Jika hasil uji ANOVA menunjukkan nilai yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji post hoc test. Uji ANOVA adalah uji untuk membandingkan perbedaan rerata lebih dari dua kelompok, sedangkan post hoc test membandingkan antar kelompok.
35
DAFTAR PUSTAKA
Adipratama, Inge Kurniawati and Tjahjono, Kusmiyati and Setyawati , Amallia N. (2014) Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana) Dan Simvastatin Terhadap Kadar Kolesterol Hdl Tikus Sprague Dawley Dengan Pakan Tinggi Lemak. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine Diponegoro University, Semarang.
Anggrani, H. (2013). Hubungan Larangan Merokok di Tempat Kerja dan Tahapan Smoking Cessation Terhadap Intensitas Merokok pada Kepala Keluarga di RT 1, RT 2, RT 4, RT 6, RT 7, RT 11, RT 12, dan RT 13 Kelurahan Labuhan Ratu Raya Kota Bandar Lampung Tahun 2012. (Skripsi). Univesitas Lampung. Bandar Lampung.
Anggraini, H. (2011) Pengaruh Pemberian Jus Mengkudu (Morinda Citrifolia L) Terhadap Nitric Oxide (NO) Dan Reactive Oxygen Intermediate (ROI) Makrofag Tikus Yang Terpapar Asap Rokok The Effect of Noni Juice (Morinda Citrifolia L) On Nitric Oxide (NO) And Reactive Oxygen Intermediate (ROI) Macrophages on Mice Exposed to Cigarette Smoke. Masters thesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Arief, S. (2007). Radikal Bebas. Ilmu Kesehatan Anak FK Universitas Airlangga, Surabaya
Asri, Girang Permata (2012) Persepsi Dan Sikap Perokok Terhadap Inovasi Kemasan, Warna Dan Gambar Peringatan Kesehatan: Studi Eksplorasi Desain Kemasan. S1 thesis, Universitas Universitas Atma Jaya, Jakarta. 46
47
Depkes. 2013. Peraturan Pemeritah Tembakau Menyelamatkan Kesehatan Masyarakat dan Perekonomian.
Etebu, E., & Nwauzoma, A. (2014). A Review on Sweet Orange (Citrus sinensis L Osbeck) Health, Disease and Management. American Journal of Reseacrh Communication, 33-70.
Guyton, AC, and Hall JE. (2011). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta: EGC, pp: 852-58
Harris, A., Ikhsan, M, Rogayah, R. (2012). Asap Rokok Sebagai Bahan Pencemar dalam Ruangan. Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi. Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia. Jakarta
48
Heryani, R. 2014. Kumpulan Undang – Undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Khusus Kesehatan. Jakarta: CV. Trans Info Media
Inggrid, M. H., & Santoso, H. (2014). Ekstrak Antioksidan dan Senyawa Aktif dari Buah Kiwi.
Jung UJ, lee MK, park Yb, kang MA, choi MS. (2006). Department of Food Science and Nutrition, Kyungpook National University, 1370 San-Kyuk Dong Puk-Ku, 702-701 Daegu, Republic of Korea.
Kevin C, Kregel, Hannah J, Zhang. 2006. An integrated view of oxidative stress in aging: basic mechanisms, functional effects, and pathological considerations. Am J Physiol Regul Integr Comp Physiol. 292: R18-R36.
Mardjun, Y. (2012). Perbedaan Keadaan Tulang Alveolar Antara Perokok dan Bukan Perokok . (Skripsi). Universitas Hassanudin, Makassar .
Milind, P., & Dev, C. (2012). Orange: Range of Benefit. International Research Journal of Pharmacy, 59-63.
Miryanti, A., Sapei, L., Budiono, K., & Indra, S. (2011). Estraksi Antioksidan dari Kulit Buah Manggis. Laporan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyrakat.
49
Muchtadi, D. (2013). Antioksidan dan Kiat Sehat Usia Produktif.
Muhibah, F.A.B. (2011). Tingkat Pengetahuan Pelajar Sekolah Menengah Sains Hulu Selangor Mengenaik Efek Rokok Terhadap Kesehatan. Karya Tulis Ilmiah, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Nurhayati, I. (2012). Bahaya Rokok bagi Tubuh. SKMJK eM-U, 32-36.
Perturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10. (2012). Pengaman Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Rokok Produk tembakau Bagi Kesehatan.
Rivanda, A. (2015). Pengaruh Paparan Karbon Monoksida Terhadap Daya Konduksi Trakea. 4, 153-159
Samantha, T., Rachary, R., Srinivas, P., & Swamy, N. (2012). Quantification of Total Phenolic and Total Flavonoid Contet in Extract of Oroxyum indicum L. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research , 178-180.
Sanhia, A. M., Pangemanan, D., & Engka, J. (2015). Gambaran Kadar Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) pada Masyarakat Perokok i Pesisir Pantai. Jurnal e-Biomedik (eBM).
50
Saraswati, A. (2015). Hubungan Sikap Tentang Peringatan Bahaya Merokok Berupa Gambar Pada Kemasan Rokok Dengan Tahapan Berhenti Merokok Pada Kepala Keluarga Perokok Di Desa Restu Baru Kecamatan Rumbia Lampung Tengah. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Sherwood L. (2012). Fisiologi Manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC, 288-4
Tarbawial, L., Apriliana, E., Wintoko, R., & Sukohar, A. (2014). Hubungan Konsumsi Rokok dengan Perubahan Tekanan Darah pada Masyarakat di Pulau Pasaran Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur Bandar Lampung. Journal of Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.
World Health Organization. (2008). WHO Report on the Global Tabacco Endemic, the Mpower Package.
Worwor, J. F., Ticoalu, S., & Wongkar, D. (2013). Perbandingan Kadar Trigliserida Darah pada Pria Perokok dan Bukan Perokok. Jurnal eBiomedik, 1-4.
Yulia, F. (2012). Peranan Tokoferol dalam Mencegah Peroksidasi Lipid pada Membran Sel.
51
Yulianti, L. (2011). Konsep Diri Mahasiswa Perokok di Kota Bandung. Studi Fenomenologi.
Zulkifli, K., Abdullah, A., Aziman, N., & Komarudin, S. (2012). Bioactive Phenolic Compuound an Antioxidant Activity of Selected Fruit Peels. International Conference on Environtment, Chemistry and Biology, 6670.