TEKNOLOGI TEPAT GUNA TOBACCO TRIPLE M PEMANEN TEMBAKAU Bidang Fokus
: Perkebunan Tembakau
Nama Pengusul
: 1. Maulana Ainul Yaqin (160513609628) 2. Moh Nanang Alimi (160513609617) 3. Moh. Nursalim (160513609669)
2018
RINGKASAN EKSEKUTIF
Komoditas perkebunan merupakan andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara Indonesia. Pada 2016, industri perkebunan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar Rp 429 triliun. Pendapatan sektor perkebunan ini telah melebihi sektor minyak dan gas (migas) yang nilainya hanya Rp 365 triliun. Dari 127 komoditas perkebunan, hanya 15 komoditas saja yang menghasilkan devisa.. Fakta ini menunjukkan bahwa optimalisasi potensi perkebunan/pertanian dengan dukungan teknologi tepat guna harus diupayakan untuk mendukung peningkatan produktivitas hasil panen. Salah satu hal vital yang wajib diperhatikan terkait peningkatan produksi yaitu pada proses pemanenan. Pada 2016, industri perkebunan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar Rp 429 triliun. Pendapatan sektor perkebunan ini telah melebihi sektor minyak dan gas (migas) yang nilainya hanya Rp 365 triliun. Dari 127 komoditas perkebunan, hanya 15 komoditas saja yang menghasilkan devisa. Oleh karena itu demi menunjang produksi tembakau di indonesia dan mengoptimalkan perkebunan maka dibuatlah alat pemanen tembakau yang dapat memanen tembakau yang cepat dan efisien. Pemanen tembakau ini di namakan Tobacco Triple M. Tobacco Triple M memiliki fungsi utama untuk memanen tembakau dengan cepat dan efisien. Manfaat produksi dan komersialisasi ini Tobacco Triple M meliputi: (1) meningkatkan produksi hasil perkebunan/pertanian melalui optimalisasi proses pemanenan tembakau secara cepat dan efisien yang sebelumnya dilakukan dengan cara manual; (2) memudahkan pekerjaan; (3) difusi teknologi Tobacco Triple M untuk peningkatan produksi pertanian/perkebunan; (4) sebagai produk unggulan Perguruan Tinggi melalui teknologi tepat guna dengan pemanfaatan material infrastruktur pertanian/perkebunan; dan (5) sebagai sarana pengembangan dan penerapan Iptek di masyarakat Pada proses produksi dan komersialisasi Tobacco Triple M penting didukung oleh kehadiran Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari RISTEKDIKTI. Manfaat dari Tobacco Triple M yaitu membantu petani tembakau untuk memanen tembakau dengan cepat, serta area yang merata. Produk Tobacco Triple M telah melalui serangkaian riset meliputi analisis kebutuhan, pengembangan prototipe, dan uji coba prototipe di lapangan sehingga desain dan fungsional Tobacco Triple M telah disesuaikan dengan kebutuhan Tobacco Triple M. Keunggulan Produk Tobacco Triple M yang telah dikembangkan mempunyai nilai desain futuristik dan mudah dioperasikan. Tobacco Triple M ini dilengkapi dengan lengan cutting i
(pemotong). Sistem kontrol yang digunakan menggunakan tombol manual dengan tingkat akurasi yang tinggi serta untuk meminimalisasi gangguan (error) pada saat proses operasional. Tobacco Triple M memiliki spesifikasi panjang 2,5cm, lebar 2cm, dan tinggi 2,1cm. Tobacco Triple M menggunakan mesin 125 CC, 4 langkah, slinder tunggal, dan bahan utama yaitu plat besi karbon. Sistem pengendali Tobacco Triple M dengan tombol manual serta menggunakan bateray 12 V – 3,5 Ah. Potensi pasar dapat dilihat dari hasil uji konsistensi terhadap AHP yang dlakukan dengan hasil: (1) nilai CI (Indeks konsistensi) sebesar 0.010280399 yang berarti tingkat konsistensi sangat bagus; dan (2) Nilai hasil perbandingan indeks konsistensi dan Random Indeks (CI/RI) sebesar 0.011422666 yang berarti tingkat konsistensi sangat bagus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan Tobacco Triple M ini, maka akan semakin memudahkan petani dalam
menyelesaikan
pekerjaannya,
karena
memperkecil
resiko
kecelakaan,
dan
penggunaanya yang mudah dan praktis,sehingga akan dapat meningkatkan produktivitasnya. Selain itu, biaya yang sebelumnya dialokasikan secara berlebihan untuk pemupukan dan pemanenan, bisa dipangkas. Di sisi lain, dengan semakin tingginya produkstivitas petani, maka pendapatan akan naik. Rencana kegiatan meliputi penyempurnaan Produk (1 unit produk, Februari-April); Pendaftaran paten (Produk terdaftar paten, Maret-April); fabrikasi prototipe hasil penyempurnaan (1 unit produk, April-Mei); uji Tobacco Triple M skala laboratorium (1 unit produk beserta data pendukung, Juni); revisi prototipe (1 unit produk, Juni-Juli); uji coba skala perkebunan tembakau (1 unit produk beserta data pendukung, Juli); pendirian perusahaan (legalisasi usaha& workshop dan showroom, Juni-Agustus ); fabrikasi dan finishing produk Tobacco Triple M (16 unit produk, Juli-September); sosialisasi ke petani tembakau (2 lokasi, Juli-September); kerjasama dengan mitra (2 mitra, Juli-September); marketing (offline dengan workshop dan showroom produk, katalog produk, publikasi media cetak, radio, dan televisi, online dengan 1 paket website, 3 akun sosmed berupa facebook, instagram, dan komunitas petani kelapa melalui whatsapp, Juli-Oktober); Pameran produk (2 kali pameran, Juli&September); dan publikasi jurnal Internasional (1 artikel, Juli-Oktober).
ii
PROFIL LEMBAGA
A. KONTAK LIAISON OFFICER/PENGHUBUNG LEMBAGA 1.
Nama
: Andika Bagus Nur Rahma Putra, S.Pd., M.Pd.
2.
Alamat
: Jln. Ters. Sigura-gura Blok D nomor IIA Malang
3.
Nomor HP
: 085200004743
4.
Email
:
[email protected]
B. IDENTITAS LEMBAGA 1.
Nama Lembaga
: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang
2.
Alamat Lembaga
: Jln. Semarang No. 5 Malang
3.
Telepon Lembaga
: (0341) 580311
4.
Email Lembaga
:
[email protected]
5.
Nama Pimpinan
: Prof. Dr. Suyono, M.Pd
C. KELEMBAGAAN LEMBAGA 1.
Tahun Mulai Berdiri
: Tahun 1982, LP3M UM dipecah menjadi dua, yakni (1) Pusat Penelitian (Puslit) dan (2) Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Tahun 1993, Pusat Penelitian ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Penelitian (Lemlit). Perluasan Mandat IKIP Malang menjadi Universitas Negeri Malang yang disahkan dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 93, tertanggal 4 Agustus 1999, diikuti dengan pengubahan status Lembaga Penelitian IKIP Malang menjadi Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang (UM). Tahun 2012 menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).
iii
2.
SK Pendirian
: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG, Bagian Kelima Pasal 70 Ayat 5.
3.
Visi dan Misi
: Visi Menjadi lembaga unggul dan terpercaya dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS. Misi a. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang pendidikan. b. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang sains, teknologi dan industri dan HKI. c. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang social, humaniora, olahraga, dan kesehatan. d. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang usaha dan kewirausahaan. e. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang jender dan kependudukan. f. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang lingkungan hidup dan manajemen bencana alam. g. Menyelenggarakan pengembangan sumberdaya wilayah dan Kuliah Kerja Nyata. h. Membangun organisasi yang sehat dalam rangka penguatan tata kelola, transparasi, dan pencitraan public menuju Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang otonom.
4.
Kemitraan yang dimiliki : Kemitraan Perguruan Tinggi dengan Wilayah Binaan, Universitas Negeri Malang telah melakukan program
kerjasama
dengan
Bapeda
Jatim
dan
Balitbangprop Jatim dalam pengembangan berbagai Wilayah, khususnya tentang kajian potensi daerah,
iv
rencana pengembangan dan tindakan serta penerapan Teknologi tepat guna. Kerjasama dalam penanganan wilayah binaan dengan beberapa pihak terkait juga telah banyak dilakukann antara laindengan:
Badan
Pemberdayaan masyarakat Propinsi Jatim, Pemda Kabupaten Malang, Dinkop Jatim, kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut antara lain: (1) program inkubator bisnis dan teknologi di tiga wilayah binaan (Jember, Tulungagung, dan Kediri), (3) penanganan limbah industri kecil, (4) budidaya peternakan, (5) pembuatan dan pemanfaatan biogas, (6) pembuatan barang melalui pengecoran almunium, dan (7) potensi dan masalah usaha dan industri rumah tangga di desa-desa binaan, dan program Kuliah kerja Nyata Usaha, serta program SIBERMAS di wilayah Kabupaten Blitar, (8) rintisan asosiasi pengusaha mitra binaan untuk produk kerajinan, (9) Pengembangan industri kecil-menengah untuk produk onyx, kayu, kuningan, rotan, dan produk elektronika. 5.
Pengalaman Pembinaan : Selain berpengalaman dalam implementasi iptek bidang pendidikan, LP2M UM berpengalaman dalam kewirausahaan, pengembangan
melalui kewirausahaan
kegiatan-kegiatan dengan
berbagai
industri kecil mitra dan sasaran kelompok-kelompok binaan dan berbagai kegiatan dalam Program-program multi tahun Iptek bagi Produk Ekspor (IbPE), Multi Tahun/Iptek bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK), program penerapan IPTEK, IbM petani tambak garam dan ikan bandeng, pengembangan budaya kewirausahaan yang manfaatnya telah banyak dirasakan oleh industri-industri kecil dan menengah mitra binaan, dan masyararakat sasaran mitra terutama dalam peningkatan kualitas dan kuantitas serta efisiensi produksi. v
6.
Prestasi yang pernah diraih
: a. Memiliki sejumlah 36 Hak Kekayaan Intelektul (HKI) terdiri dari hak cipta dan paten yang sudah terdaftar dan grandted. b. Penerbitan buku ber-ISSBN. c. Pengelolaan jurnal nasional terakreditasi. d. Pengembangan
dan
penerapan
IPTEK
Masyarakat dan Usaha Kecil Menengah. e. Penyelenggaraan seminar internasional.
vi
bagi
DAFTAR ISI
Halaman EXECUTIVE SUMMARY..................................................................................................
i
PROFIL LEMBAGA ........................................................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................
1
B. Tujuan dan Sasaran ..........................................................................................
3
C. Manfaat, Dampak Sosial, Dampak Ekonomi Produk Inovasi ..........................
3
BAB II
ASPEK PRODUK INOVASI TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN
A. Keterbaruan Produk Inovasi .............................................................................
5
B. Kegunaan dan Keunggulan Produk Teknologi ................................................
5
C. Analisis Produk Kompetitor .............................................................................
6
D. Spesifikasi Teknis Produk Inovasi ...................................................................
7
E. Ketersediaan Bahan Baku Produksi Produk Teknologi ...................................
8
F. Tahapan dan Mekanisme Produksi Produk ......................................................
9
G. Tingkat Kesiapan Teknologi dan Status Kepemilikan Produk ........................
9
H. Status Kekayaan Intelektual .............................................................................
9
BAB III. RENCANA KEGIATAN..................................................................................
10
LAMPIRAN Desain Prototipe.......................................................................................................
11
Profil Tim Pengusul................................................................................................
13
Foto Prototipe..........................................................................................................
14
vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Industri perkebunan merupakan kekuatan dan penopang ekonomi nasional. Pada 2016, industri perkebunan memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar Rp 429 triliun. Pendapatan sektor perkebunan ini telah melebihi sektor minyak dan gas (migas) yang nilainya hanya Rp 365 triliun. Dari 127 komoditas perkebunan, hanya 15 komoditas saja yang menghasilkan devisa. Perkebunan memberikan peran yang sangat penting bagi fundamental ekonomi bangsa Indonesia. "Dalam kondisi yang belum terurus dengan baik, perkebunan dapat memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan negara”. "Dari 15 komoditas tersebut, sumbangan terbesar berasal dari kelapa sawit yang mencapai Rp 260 triliun," ujar Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang dalam acara Peringatan Hari Perkebunan Ke-60 Tahun 2017 di Kampus Institut Pertanian Stiper (Instiper) Yogyakarta, Minggu (10/12/2017) yang dimuat di Tribunnews.com dan diplubikasikan pada 11 Desember 2017. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud juga menambahkan bahwa, perkebunan berperan sebagai sumber kemakmuran dan pemacu pembangunan wilayah terpencil. Perkebunan juga menjadi sumber perekat bangsa karena merekatkan anggota masyarakat yang hidup di wilayah jauh dari perkotaan maupun pedesaan. Tabel 1.1. Volume dan Nilai Ekspor - Impor Kelapa Tahun 2000-2016
(Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan Indonesia, 2016)
1
Dari data diatas dapat dilihat bahwa produksi tembakau di Indonesia mengalami penurunan. Penurunan produksi tembakau ini berakibat pada kurangnya bahan untuk pembuatan rokok. Kekurangan bahan baku ini mendorong Indonesia untuk mengimpor tembakau dari luar negeri. Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Moeftie saat diskusi dengan media di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Senin (3/10/2017) yang dipublikasikan Kompas.Com di pada 7 September 2017 menyatakan, pelaku industri rokok dalam negeri masih harus mengimpor tembakau dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan produksi rokok. Dalam satu tahun produksi rokok nasional mencapai 340 miliar batang dengan kebutuhan tembakau mencapai 340.000 ton. Satu batang rokok, butuh satu gram tembakau. Jadi kalau 340 miliar batang perlu 340.000 ton. Sedangkan produksi tembakau Indonesia 200.000 ton. Penurunan ini dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti kurangnya lahan, tenaga kerja yang kurang memadai, iklim yang tidak mendukung, biaya produksi yang mahal. Gambar panen tembakau
(Sumber: panen tembakau petani Indonesia)
Demi menunjang produksi tembakau di indonesia dan mengoptimalkan perkebunan maka dibuatlah alat pemanen tembakau yang dapat memanen tembakau yang cepat dan efisien. Pemanen tembakau ini di namakan Tobacco Triple M Pada proses produksi dan komersialisasi Tobacco Triple M penting didukung oleh kehadiran Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari RISTEKDIKTI. Manfaat dari Tobacco Triple M yaitu membantu petani tembakau untuk memanen tembakau dengan cepat dan area yang merat. Hal kendala pada proses produksi 2
yang dihadapi saat ini adalah bagaimana produksi Tobacco Triple M dapat segera dilakukan dalam skala laboratorium produksi otomotif/manufaktur di Jurusan Teknik Mesin UM. Selain itu, hal urgent lainnya yaitu proses komersialisasi produk ke mitra dan petani tembakau di seluruh Indonesia. Upaya yang diharapkan dengan adanya bantuan insentif CPPBT-PT dapat mengakselerasi kegiatan produksi dan komersialisasi Tobacco Triple M melalui fabrikasi yang sesuai standar produksi drone siap pakai. Selain itu, pada proses komersialisasi (promosi) penjualan produk Tobacco Triple M agar lebih mudah diakses oleh calon pembeli. Penggunaan media promosi menggunakan brosur, pameran teknologi, dan marketing online/website akan mampu melajukan proses komersialisasi dengan signifikan. Demi menunjang produksi tembakau di indonesia dan mengoptimalkan perkebunan maka dibuatlah alat pemanen tembakau yang dapat memanen tembakau yang cepat dan efisien. Pemanen tembakau ini di namakan Tobacco Triple M. Mengacu pada pengoptimalan produksi tembakau, maka produk Tobacco Triple M ini memiliki potensi keberhasilan yang cukup besar dengan melihat kondisi bahwa jumlah perkebunan tembakau yang ada di Indonesia sangat banyak serta sesuai dengan program Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi. Selain itu, Tobacco Triple M berpeluang besar untuk menembus pasar internasional (ekspor) mengingat tanaman tembakau merupakan salah satu hasil produksi terbesar di dunia.
B. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan CPPBT-PT ini adalah untuk penyempurnaan prototipe, proses Produksi dan Komersialisasi Teknologi Tepat Guna Tobacco Triple M Pemanen Tembakau agar dapat digunakan di seluruh perkebunan tembakau di Indonesia. Sasaran dari program CPPBT-PT ini adalah untuk mempercepat produksi dan marketing produk Tobacco Triple M.
C. MANFAAT PRODUK INOVASI Pada inovasi Tobacco Triple M mampu memberikan manfaat dan output terukur pada masyarakat. Secara mendalam, manfaat dan output terukur tersebut meliputi legalitas usaha dan pengajuan paten/merk Tobacco Triple M. Diharapkan melalui program CPPBT-PT ini dapat melajukan jumlah pameran (2 kali pameran) yang akan dilakukan/diikuti. Manfaat, dampak sosial, dan dampak ekonomi produksi dan komersialisasi Tobacco Triple M dapat diperikan sebagai berikut. 3
1.
Manfaat a. Bagi petani tembakau: 1) Meningkatkan produksi hasil panen melalui optimalisasi pemanenan secara cepat, aman, efisian, tepat waktu. 2) Memudahkan pekerjaan petani tembakau untuk memanen tembakau yang sebelumnya dilakukan secara manual dengan waktu yang relatif lama, diganti dengan menggunakan Tobacco Triple M yang lebih efektif dan efisien. b. Bagi masyarakat: difusi teknologi Tobacco Triple M untuk peningkatan produksi pertanian/perkebunan. c. Bagi Perguruan Tinggi: 1) sebagai produk unggulan Perguruan Tinggi melalui teknologi tepat guna dengan pemanfaatan material infrastruktur pertanian/perkebunan. 2) Sebagai sarana pengembangan dan penerapan Iptek di masyarakat.
2.
Dampak sosial a. Meningkatkan produksi kelapa dan kinerja petani tembakau dalam memanen tembakau. b. Meningkatkan kemandirian dan penggunaan teknologi pada petani tembakau di Indonesia.
3.
Dampak ekonomi a. Terjadi peningkatan produktivitas hasil panen tembakau dalam kuantitas dan kualitas karena pemberian teknik pemanenan yang mutakhir dengan teknologi terbaru, efisien, efektif, dan maksimal. b. Meningkatkan kesejahteraan petani tembakau dengan mengurangi jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk memanen tembakau.
4
BAB II. ASPEK PRODUK INOVASI TEKNOLOGI
A. Keterbaruan Produk inovasi Tobacco Triple M merupakan mesin pemanen yang digunakan untuk memanen tembakau dengan lebih cepat. Proses pemanenan tembakau dengan menggunakan lengan cutting (potong) yang digerakkan dengan motor listrik. Tobacco Triple M sangat mudah dioperasikan. Selain itu, Tobacco Triple M merupakan solusi terhadap kebutuhan urgent dalam mengatasi penurunan tingkat produksi hasil panen tembakau. Di Indonesia, Tobacco Triple M juga menjawab masalah masyarakat pada keterbatasan kemampuan dalam memanen tanaman tembakau. Hal itu dikarenakan untuk saat ini belum ditemukan (belum ada) produk sepeda motor dalam negeri yang berfungsi sebagai pemanen tanaman tembakau. Hal itu dikarenakan fungsi umum saat ini sepeda motor masih sebatas sebagai media sarana untuk transportasi.
B. Kegunaan dan Keunggulan Produk Teknologi Tobacco Triple M memiliki fungsi utamanya yaitu memanen tembakau dan memudahkan petani tembakau untuk melakukan proses panen tanpa harus memotong manual tembakau. Body Tobacco Triple M yang terbuat dari pla besi, membuat Tobacco Triple M memiliki konstruksi yang kuat namun ringan. Selain itu, pengintegrasian terhadap smartphone (tahap penyempurnaan) akan memberikan informasi kepada para petani terkait jumlah panen hingga materi-materi pengetahuan terkait budidaya dan pengembangan tanaman kelapa. Hal lain yang menjadi andalan Tobacco Triple M yaitu harganya yang relatif murah, dengan teknologi dan manfaat yang komplek. Tobacco Triple M secara aspek sosial dan ekonomi merupakan sebuah produk inovasi teknologi berupa alat (mesin) yang mampu mengefektifkan kerja manusia lebih cepat, aman, hemat, dan efisien dalam meningkatkan produksi tembakau yang berfokus pada proses panen. Hal ini akan memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan kesejahteraan ekonomi para petani tembakau di Indonesia yang belum menggunakan mekanisasi teknologi pertanian/perkebunan. Secara detail keunggulan Tobacco Triple M sebagai berikut.
5
1) Bahan/material Bahan yang digunakan pada pembuatan Tobacco Triple M adalah material yang mudah didapat, kuat, ramah lingkungan, dan mudah untuk dilakukan manufacturing. Bahan yang digunakan jenis plat besi pilihan, meskipun kuat namun ringan, serta dengan harga produksi dan harga jual yang rendah. 2) Multifungsi Tobacco Triple M memiliki lengan cutting (pemotong) dengan pemotong daun yang ringan dan aman, serta memiliki tingkat moving yang baik karna lengan dapat memanjang dan memendek sesuai dengan kebutuhan proses pemotongan (panen). Kecepatan dan kontrol Tobacco Triple M dirancang untuk dapat melaju dengan cepat . Tobacco Triple M mampu melakukan gerakan yang cukup imbang dan tidak merusak daun tembakau. Kecepatan laju Tobacco Triple M dengan kecepatan maksimal 20 km/jam. Pada tahap penyempurnaan, akan ditambah dengan pemotongan daun yang lebih sempurna.
3) Indikator Fungsi Elektronik Tobacco Triple M dilengkapi dengan indikator fungsi kerja mesin motor pemanen untuk memberikan informasi mengenai fungsi pengoperasiannya dan kontrol melalui indikator. 4) Ekonomis dan Ergonomis Tobacco Triple M mudah didapatnya material pembuatannya dan pengoperasian yang mudah sehingga setiap orang mampu dengan mudah untuk mengoperasikannya. Biaya produksi dan biaya jual Tobacco Triple M masuk dalam kategori ekonomis, sehingga terjangkau untuk seluruh kalangan petani kelapa. Selain itu Tobacco Triple M juga nyaman untuk diimplementasikan di semua medan dan kondisi. C. Analisis Produk Kompetitor Hingga saat ini belum ada teknologi Tobacco Triple M yang berfungsi sebagai pemanen tanaman khususnya pemanen tembakau. Sepeda motor yang sudah ada saat ini memiliki berbagai macam tipe dan harga. Namun sepeda motor tersebut masih digunakan sebatas media transportasi. Belum ada sepeda motor yang mampu melakukan proses pemanenan tanaman khususnya tanaman tembakau. Tobacco Triple M harga relatif murah karena di bawah harga motor besar. 6
D. Spesifikasi Teknis Produk Inovasi Tobacco Triple M memilki spesifikasi yang futuristik dengan bentuk yang unik serta ketangguhan yang tinggi. Secara singkat, Spesifikasi Produk Prototype Tobacco Triple M sebagai berikut. Dimensi
: Panjang x Lebar x Tinggi: 2,5 cm x 2 cm x 2,1cm
Mesin
: 125 CC, 4 langkah, slinder tunggal
Pengapian
: DC - CDI
Bahan
: Plat besi
Sistem Kendali
: Human control
Saving Energy dan Daya
: Bateray 12 V – 3,5 Ah
Teknologi Tobacco Tripple M : Pemanen daun tembakau
7
Gambar 1 Spesifikasi desain produk Tobacco Triple M
E. Ketersediaan Bahan Baku Produksi Produk Teknologi Bahan baku dalam (komponen) produksi Tobacco Triple M relatif murah dan tersedia sangat banyak. Komponen utama meliputi Motor Dinamo, Frame, ESC (Electronic Speed Controller), Main control, Fuel Cell, dan propeler. Komponen-komponen tersebut banyak tersedia open source di pasaran. Selain itu, body dari fiber dan metal juga mudah untuk diproduksi dan dirancang desainnya.
8
F. Tahapan dan Mekanisme Produksi Produk Pada tahapan dan mekanisme produksi produk, dilakan dengan beberapa tahapan. Pada tahapan penyempurnaan produk, meliputi perancangan lengan cutting yang lebih fleksibel, instalasi lengan cutting dan mata gergaji, instalasi injektor untuk injeksi pupuk dan pestisida, sewa mesin produksi berupa 3D printer dan mesin CNC, pengadaan bahan dan peralatan, manufacturing body drone, finishing body drone, merangkai dan menginstalasi sistem elektronik, connecting sumber daya. Tahap selanjutnya yaitu tahap uji coba meliputi uji coba produk skala laboratorium, uji kinerja produk pada areal pertanian/perkebunan (produk akan diuji kinerja di areal perkebunan kelapa milik masyarakat di pesisir wilayah Jawa Timur). Selanjutnya yaitu tahap Fabrikasi dilakukan di laboratorium manufaktur Jurusan Teknik Mesin-UM. Setelah itu, tahap sosialisasi ke petani kelapa di wilayah pantura Prov. Jawa Timur serta melakukan analisis kerjasama dengan mitra sebagai calon distributor produk. Tahap terakhir yaitu tahap marketing, melalui media offline dan online.
G. Tingkat Kesiapan Teknologi dan Status Kepemilikan Produk Secara umum, tingkat kesiapan teknologi (TKT) Tobacco Triple M dalam bentuk prototipe yang siap dikembangkan. Pengembangan dilakukan untuk menambah armor pada Tobacco Triple M dan memperbaiki sedikit error pada prototipe yag sudah ada. Tobacco Triple M merupakan produk sendiri, yang dirancang dengan teknik semi assembling dikarenakan bebera[a komponen menggunakan komponen given yang telah dijual dipasaran.
H. Status Kekayaan IntelektualTobacco Triple M setelah scheme ini akan dipatenkan dengan merk Tobacco Triple M. Untuk saat ini, Tobacco Triple M belum diajukan pada badan sertifikasi.
9
BAB III. RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan CPPBT ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan. Rincian kegiatan tersebut diperikan melalui matrik dengan Tabel 4.1. Tabel 4.1. Matriks Rencana Kegiatan Produksi dan Komersialisasi Tobacco Tripple M Nama Kegiatan Rincian Kegiatan Target Luaran Durasi Kegiatan (dalam (Terukur) hitungan bulan)
Produksi Dan Komersialisasi Teknologi Tepatguna Tobacco Tripple M
Penyempurnaan Produk Pendaftaran Paten Produk Fabrikasi Prototipe Hasil Penyempurnaan Uji coba mesin Tobacco Tripple M Revisi Prototipe Uji coba skala perkebunan tembakau Pendirian Perusahaan
Fabrikasi dan Finishing Produk mesin Tobacco Tripple M Sosialisasi ke petani tembakau Kerjasama dengan mitra Marketing: offline dan online
Pameran produk Publikasi Jurnal Internasional
1 unit produk terdaftar paten 1 unit produk
Februari-April Maret-April April-Mei
1 unit produk beserta data pendukung 1 unit produk 1 unit produk beserta data pendukung legalisasi usaha workshop dan showroom produk 20 unit produk
Juni
2 lokasi
Juli-September
2 mitra offline: workshop dan showroom produk, katalog produk, publikasi media cetak, radio, dan televisi online: 1 paket website, 3 akun sosmed (facebook, instagram, dan komunitas petani kelapa melalui whatsapp) 2 kali pameran 1 artikel
Juli-September Juli-Oktober
Juni-Juli Juli Juni-Agustus
Juli-September
Juli&September Juli-Oktober
10
LAMPIRAN 1. PROTOTIPE
11
12
2. JADWAL KEGIATAN
No
Nama Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Februari Maret April
Mei
Juni Juli
Agustus
September Oktober
1 Penyempurnaan Produk 2 Pendaftaran Paten Produk 3
4
5
Fabrikasi Prototipe Hasil Penyempurnaan Uji cobamotor pemotong tembakau Uji coba skala perkebunan tembakau
6 Revisi Prototipe 7 Pendirian Perusahaan 8
9
Fabrikasi dan Finishing Produk tobacco tripple m Sosialisasi ke petani tembakau
10 Kerjasama dengan mitra 11 Pameran produk 12
Publikasi Jurnal Internasional
3. PROFIL TIM PELAKSANA 13
NO NAMA
JABATAN
KEAHLIAN
1. MAULANA AINUL YAQIN
ANGGOTA MAHASISWA TEKNIK MESIN
2. MOH NANANG ALIMI
ANGGOTA MAHASISWA TEKNIK MESIN
3. MOH. NURSALIM
KETUA
MAHASISWA TEKNIK MESIN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENGUSUL Biodata Ketua Pengusul I.
IDENTITAS PRIBADI
1
Nama Lengkap & Gelar
Moh. Nursalim
2
NIM
160513609669
8
Tempat & Tanggal Lahir
Kediri, 15 Desember 1997
9
Jenis Kelamin
(v) Laki-laki () Perempuan
10 Status Perkawinan
( )Kawin (v)Belum Kawin ( )Duda/Janda
11 Tinggi/Berat Badan
170 Cm / 60 Kg
12 Agama
Islam
13 Jurusan/Prodi
Mesin / Pendidikan Teknik Otomotif
14 Alamat Kantor
Jl. Semarang 5 Malang 65145 Universitas Negeri Malang
15 Alamat Rumah
Jl. Gamalama 60 Tidar Permai Malang 65146
16 No. Telpon Rumah/Fax & HP
085 736 291 292
17 Email
[email protected]
II. Formal
No
PENDIDIKAN
Jenjang
Nama dan Tempat
Jurusan/Bidang Keahlian
Tahun Lulus
Ijazah/ Gelar 14
1
TK
RA Kusuma Mulia Putih
-
2013
2
SD
SDN PUTIH
-
2010
-
3
SMP
SMPN 1 NGASEM
-
2013
-
4
SMK
SMKN 1 KEDIRI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
2016
-
5
S1
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
-
-
Non Formal
No.
Jenjang
Thn.
1
Pelatihan desain grafis
2
English Study Club
3
Magang teknisi di Nissan Kediri
2015
4
Magang teknisi di Honda Surabaya Center
2015
2016 2010-2012
VII. KEGIATAN PENUNJANG 5 TAHUN TERAKHIR
No 1 2
Kegiatan Pengurus HMJ TM FT UM Penurus HMJ TM FT UM
Tempat Malang Malang
3 4
Pengurus Tafaqquh Fii Diinil Islam Anggota UKM Alqur,an Study Club
Malang Malang
5
Remas Masjid Ar-Ridho Perumahan Tidar
Malang
6 7 8 9 10
Ketua Jama’ah Al Berzanji Ds. Putih Ketua IPPNU Ds. Putih Panitia MTQ MN 15 Pengurus Organisasi Kopasuswa Semi-Finalis Mechanical Skill Competition
Kediri Kediri Malang kediri Surabaya
Tahun 2017-2018 2018sekarang 2017 2016sekarang 2016sekarang 2015 2015 2017 2013-2015 2016
15
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Malang, 20 Juni 2017 Yang menyatakan,
MOH. NURSALIM
a.
IDENTITAS PRIBADI
1
Nama Lengkap & Gelar
Farid Zaki Asfari
2
NIM
160513609666
8
Tempat & Tanggal Lahir
Trenggalek, 18 Februari 1998
9
Jenis Kelamin
(v) Laki-laki () Perempuan
10 Status Perkawinan
( )Kawin (v)Belum Kawin ( )Duda/Janda
11 Tinggi/Berat Badan
167 Cm / 57 Kg
12 Agama
Islam
13 Jurusan/Prodi
Mesin / Pendidikan Teknik Otomotif
14 Alamat Kantor
Jl. Semarang 5 Malang 65145 Universitas Negeri Malang
15 Alamat Rumah
Jl. Candi IIA, No. 432D, RT/RW.012/002, Karangbasuki, Sukun, Kota Malang
16 No. Telpon Rumah/Fax & HP
081231866563
17 Email
[email protected]
III. Formal
No
PENDIDIKAN
Jenjang
Nama dan Tempat
Jurusan/Bidang Keahlian
Tahun Lulus
Ijazah/
16
Gelar 1
TK
Dharma Wanita 1 Prambon
-
2003
2
SD
SDN 4 PRAMBON
-
2010
-
3
SMP
SMPN 2 TUGU
-
2013
-
4
SMK
SMKN 1 TRENGGALEK
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
2016
-
5
S1
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
-
-
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Malang, 20 Juni 2017 Yang menyatakan,
MAULANA AINUL YAQIN
17