Proposal Bawang Kelompok 10.docx

  • Uploaded by: Olivia Nabilla Maharani
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Bawang Kelompok 10.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 984
  • Pages: 6
MITOSIS AKAR BAWANG Proposal

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Genetika 1 yang dibina oleh Prof. Dr. Siti Zubaidah, M.Pd. dan Andik Wijayanto, S.Si, M.Si.

Disusun oleh : Nur Athifah Aliyah Muhammad (170341615029) Olivia Nabilla Maharani (170341615088) Kelompok 10/ Offering C 2017

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Maret 2019

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh waktu pemotongan akar bawang lanang (Allium sativum) terhadap fase mitosis akar bawang lanang (Allium sativum) ? 2. Apakah ada pengaruh konsentrasi ekstrak biji bengkuang terhadap fase mitosis akar bawang lanang (Allium sativum) ? 3. Apakah terdapat hubungan antara pengaruh pemotongan dan waktu pemotongan terhadap fase mitosis akar bawang lanang (Allium sativum) ? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh waktu pemotongan akar bawang lanang (Allium sativum) terhadap fase mitosis akar bawang lanang (Allium sativum) 2. Mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak biji bengkuang terhadap fase mitosis akar bawang lanang (Allium sativum) 3. Mengetahui hubungan antara pengaruh pemotongan dan waktu pemotongan terhadap fase mitosis akar bawang lanang (Allium sativum) 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan 1.5 Asumsi Penelitian 1.6 Ruang Lingkup Penelitian 1.7 Definisi Operasional

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1

Bawang putih (Allium sativum L)

Menurut Samadi (2000) sistematika tanaman bawang putih adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta

Klas : Monocotyledoneae Ordo : Liliflorae Famili : Liliales atau Liliaceae Genus : Allium Spesies : Allium sativum L. 2.1.2 Morfologi Bawang Putih Morfologi bawang putih terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan umbi.

Gambar 2.1 Bagian-bagian dari tanaman bawang putih

(Sumber: Samadi, 2000). 1. Akar Tanaman bawang putih memiliki sistem perakaran dangkal yang berkembang dan menyebar disekitar permukaan tanah sampai pada kedalaman 10 cm. Bawang putih memiliki akar serabut dan terbentuk di pangkal bawah batang sebenarnya (discus). Akar tersebut tertanam dalam tanah sebagai alat untuk menyerap air dan unsur hara dari tanah. Sistem perakaran bawang putih menyebar ke segala arah, namun tidak terlalu dalam sehingga tidak tahan pada kondisi tanah yang kering (Samadi, 2000). 2. Batang Batang bawang putih merupakan batang semu dan berbentuk cakram. Batang tersebut terletak pada bagian dasar atau pangkal umbi yang terbentuk dari 9

pusat tajuk yang dibungkus daun-daun. Ketinggian batang semu bawang putih dapat mencapai 30 cm (Samadi, 2000). 3. Daun Daun tanaman bawang putih memiliki ciri morfologis yaitu berbentuk pita, pipih, lebar dan berukuran kecil serta melipat ke arah dalam sehingga membentuk sudut pada pangkalnya. Satu tanaman bawang putih biasanya memiliki 8-11 helai daun. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau muda dengan kelopak daun yang tipis, kuat, dan membungkus kelopak daun yang yang lebih muda (Samadi, 2000). 4. Bunga Tanaman bawang putih dapat berbunga namun hanya pada varietas tertentu saja. Bunga bawang putih berupa bunga majemuk yang berbentuk bulat seperti bola, berwarna merah jambu, berukuran kecil, tangkainya pendek, dan bentuknya menyerupai umbi bawang. Bunga yang tumbuh dapat menghasilkan biji. Umumnya pada sebagian besar varietas, tangkai bunga tidak tumbuh keluar melainkan hanya sebagian bunga saja yang tampak keluar bahkan tidak sedikitpun bagian bunga yang keluar karena sudah gagal sewaktu masih berupa tunas (Wibowo, 2007). 2.2 Kerangka konseptual 2.3 Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1

Rancangan dan Jenis Penelitian

3.2

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

3.3

Sampel dan Populasi Sampel : Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tudung akar bawang lanang Populasi : Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bawang lanang

3.4

Variabel Penelitian Variabel control : konsentrasi 0% protenon Variable bebas :

Variable terikat : 3.5

Instrumen Penelitian Alat dan Bahan :

Alat : 1. Mikroskop cahaya (6 buah) 2. Kaca benda (12 buah) 3. Kaca penutup (12 buah) 4. Pipet tetes (6 buah) 5. Pinset (6 buah) 6. Silet berkarat (6 buah) 7. Botol vial (6 buah) Bahan : 1. Ujung akar bawang merah (Allium cepa L.) 2. Kertas lensa (1 pack) 3. Kertas hisap (1 pack) 4. Tisu (1 gulung) 5. Alkohol 70% (100 mL) 6. FAA (100 mL) 7. HCl 1 N (100 mL) 8. Acetocarmin (60 mL) Prosedur Kerja : Pembuatan alat untuk merendam akar bawang putih 1. Disiapkan 2 botol air mineral kosong ukuran 1 L 2. Dibuat lubang memanjang pada bagian tengah botol dengan arah dari atas ke bawah botol (panjang lubang ± 22 cm, lebar lubang ±5 cm). 3. Direbahkan botol yang telah dilubangi dengan bagian berlubang berada di atas 4. Diisi botol yang sudah dilubangi dengan air, tapi tidak sampai penuh kirakira sampai 4/5 bagian botol Penumbuhan akar bawang putih 1. Disiapkan 3 siung bawang putih dan lidi.

2. Dipilih bawang yang kondisinya masih baik (tidak busuk) 3. Ditusuk bawang merah menggunakan lidi dibagian atas bawang 4. Diletakkan bawang merah yang telah ditusuk ke dalam botol yang telah berisi air 5. Dipastikan 1/3 bagian bawang merah terendam air 6. Direndam selama 6 hari hingga tumbuh akar Perlakuan 1. Setelah akar bawang merah direndam selama 6 hari, akar bawang merah dipotong (sepanjang 2 cm) tepat pukul 21.00, 00.00, dan 03.00 WIB. 2. Direndam potongan akar bawang merah pada botol vial yang telah berisi larutan FAA sampai waktu pengamatan Pengambilan Data 1. Diambil potongan ujung akar bawang merah yang telah direndam dalam larutan FAA dengan pinset dan meletakkannya di atas kaca benda 2. Direndam potongan akar bawang merah pada alkohol 70% selama 2 menit diatas kaca benda, kemudian alkohol dihisap dengan kertas hisap 3. Direndam potongan akar bawang merah pada larutan HCl 1N selama 7 menit diatas kaca benda, kemudian HCl dihisap dengan kertas hisap 4. Kemudian akan nampak bagian berwarna putih pada ujung akar. Dipotong dan diletakkan bagian yang terlihat putih di atas kaca benda 5. Ditetesi potongan akar bawang dengan acetokarmin kemudian dicacah sampai halus menggunakan silet berkarat 6. Ditutup preparat dengan kaca penutup dan sedikit ditekan dengan kertas hisap 7. Diamati fase-fase mitosis di bawah mikroskop cahaya pada perbesaran 40X10 dan menghitung masing-masing fase pada 3 bidang pandang yang berbeda. 8. Lalu, dihitung sel yang mengalami fase pembelahan mitosis yang teramati. 3.6

Teknik Pengumpulan utihData

3.7

Teknik Analisis Data

Related Documents


More Documents from "Nur Ain Mohd Amin"

Hidayah
July 2020 30
Sp D.docx
July 2020 20
Tugas Media.docx
July 2020 23
Sp A.docx
July 2020 20
Genetika Mikroba
July 2020 28