Proposal Aa.docx

  • Uploaded by: Allissaylya Mollita Alisa
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Aa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,277
  • Pages: 14
DAFTAR ISI DAFTAR ISI....................................................................................................................... 1 BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG MASALAH ..................................................................... 2 II. PERUMUSAN MASALAH ................................................................................. 3 III. TUJUAN PENELITIAN ....................................................................................... 3 IV. MANFAAT PENELITIAN .................................................................................. 4 BAB II KAJIAN TEORITIS V. LANDASAN TEORI ............................................................................................ 5 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................... 7 ARTIKEL ............................................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

1

BAB I PENDAHULUAN I.

LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan dan melaksanakan operasinya dengan stabil serta dapat menjaga kontinuitas perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Masyarakat pada umumnya mengukur keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui laporan keuangan yang disajikan secara teratur setiap periode (Juliana dan Sulardi, 2003 dalam Danny Oktanto dan Muhammad Nuryanto,2014). Salah satu parameter kinerja tersebut ialah laba. Laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional yang didukung oleh adanya sumber daya. Laba menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) adalah kenaikkan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pertumbuhan laba di masa mendatang merupakan informasi yang memberi gambaran atas prospek hasil usaha dan keadaan keuangan perusahaan di masa yang akan dating. Investor, calon investor, dan kreditur, mengharap laba yang akan datang lebih baik dibandingkan dengan laba tahun sebeumnya. Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan. Para pelaku bisnis dan pemerintah dalam pengambilan keputusan ekonomi membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja perusahaan. Dari laporan keuangan, perusahaan dapat memperoleh informasi tentang performance (kinerja) perusahaan, aliran kas perusahaan dan informasi yang lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan sangat diperlukan untuk memahami informasi laporan keuangan. Laporan 2

laba-rugi, yang didalamnya tercantum laba atau rugi yang dialami oleh perusahaan merupakan salah satu laporan keuangan utama perusahaan yang melaporkan hasil kegiatan dalam meraih keuntungan untuk periode akuntansi tertentu sedangkan neraca mencantumkan sumber daya perusahaan. Zainal Abidin dan Nur Fadjrih Asyik (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “PENGARUH

RASIO

KEUANGAN

TERHADAP

PERUBAHAN

LABA

PADA

PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA” menyatakan hasil bahwa current rasio, return on asset, dan return on equity berpengaruh positif terhadap perubahan laba. Sedangkan untuk debt to equity ratio, total asset turn over, dan gross profit margin tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian yang berjudul “ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO

EQUITY

RATIO,

TOTAL

ASSETS

TURN

OVER, DAN NET

PROFIT

MARGINTERHADAP PERUBAHAN LABA (Studi kasus perusahaan manufaktur yang terdaftar

di

BEI

periode

2010-2012)”

yang

ditulis

oleh

Farihatus

Sholiha

(2012),menghasilkan hasil bahwa debt equity ratio berpengaruh negatif terhadap perubahan laba, total asset turn overberpengaruh positif terhadap perubahan laba. Untuk current ratio dan net profit marginmemiliki hasil tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Dari penelitian terdahulu masih terlihat adanya riset GAP mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah penelitian sebelumnya masih relevan dengan kondisi perekonomian sekarang ini.

II.

PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah pokok dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1.

Apakah current ratio (CR) berpengaruh terhadap perubahan laba ?

2.

Apakah quick ratio (QR) berpengaruh terhadap perubahan laba ?

3.

Apakah total asset turn over (TATO) berpengaruh terhadap perubahan laba ?

4.

Apakah gross profit margin (GPM) berpengaruh terhadap perubahan laba ?

5.

Apakah debt to equity ratio (DER) berpengaruh terhadap perubahan laba ?

III.

TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini yaitu :

1.

Untuk mengetahui pengaruh current ratio terhadap perubahan laba.

2.

Untuk mengetahui pengaruh quick ratio terhadap perubahan laba. 3

3.

Untuk mengetahui pengaruh total asset turn over terhadap perubahan laba.

4.

Untuk mengetahui pengaruh gross profit margin terhadap perubahan laba.

5.

Untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio terhadap perubahan laba.

IV.

MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini adalah :

a.

Bagi Penyusun Penelitian ini dapat memberikan bukti yang relevan mengenai rasio-rasio keuangan terhadap perubahan laba.

b.

Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta meningkatkan kompetensi keilmuan dalam disiplin ilmu yang digeluti, khususnya pada bidang akuntansi keuangan dan pasar modal.

c.

Bagi Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi mengenai rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba. Sedangkan keterbatasan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

4

BAB II KAJIAN TEORITIS V.

LANDASAN TEORI Laporan Keuangan Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan sarana informasi (screen) bagi analis dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode tertentu (Harahap: 2011). Analisis Laporan keuangan Analisis laporan keuangan menggunakan data dari laporan keuangan yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi. Akuntansi keuangan biasanya digunakan untuk melihat lebih jauh permasalahan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Menurut Prastowo dan Juliaty (2008:56), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan di antara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Harahap (2007:189) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan adalah merugikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Analisis Rasio Keuangan Menurut Munawir (2004:238), analisis rasio adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu pos atau kelompok pos dengan pos atau kelompok pos yang lain, baik yang tercantum dalam neraca maupun dalam laporan laba rugi. Riyanto (2001:18) analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu prusahaan. 5

Sedangkan menurut Harahap (2007:297), menyatakan bahwa analisis rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan. a.

Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang masalah serta kajian teori maupun kajian-kajian penelitian yang relevan. Adapun pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan laba, dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independen

b.

Variabel Dependen

Hipotesis Penelitian

Ha1 : Current ratioberpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba Ha2 : Quick Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba Ha3 : Total Asset Turn Over berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba Ha4 : Gross Profit Margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba Ha5 : Debt to Equity Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan laba

6

BAB III METODE PENELITIAN VI. a.

Metode Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian beserta datanya termasuk penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang datanya berbentuk angka. Data penelitian diambil berdasarkan pooling data / panel data. Pooling data merupakan penelitian dengan objek penelitian lebih dari satu dan berperiode waktu lebih dari satu periode. Sumber data diperoleh dari data laporan keuangan perusahaan manufaktur khususnya food and beverage yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.

b.

Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel independen terdiri atas current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, gross profit margin dan quick ratio. Sedangkan variabel dependennya yaitu perubahan laba.

c.

Definisi Operasional Variabel Definisi operasional merupakan suatu definisi yang diberikan kepada vari abel atau dengan cara memberikan arti atau mendefinisikan kegiatan atau operasi onalisasi yang diperlukan untuk mengukur variabel tertentu. Adapun definisi operasional dalam variabel penelitian ini adalah: 1. Perubahan Laba Perubahan laba dalam penelitian ini adalah perubahan laba relatif. Perubahan laba relatif dapat dihitung dengan cara : Lit –Lito Perubahan Laba (∆Lit) = Lito Keterangan : ∆Lit = Perubahan laba perusahaan i pada tahun t Lit = Laba perusahaan i pada tahun t Lit = Laba perusahaan i pada tahun sebelumnya

7

2. Current Ratio Rasio ini menunjukkan tingkat keamanan kreditur jangka pendek atau kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas. Current Ratio dapat dihitung sebagai berikut : Aset Lancar Current Ratio = Liabilitas Lancar 3. Quick Ratio Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Aset Lancar - Persediaan Quick Ratio = Liabilitas Lancar 4. Total Asset Turn Over Rasio ini Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa baik tingkat efisien dalam seluruh aktiva perusahaan untuk menunjang kegiatan penjualan, yang dimana Total Assets Turn Over yang menghubungkan antara penjualan dengan total aktiva. Total Assets Turn Overdapat dihitung dengan rumus sebaagai berikut : Penjualan Total Assets Turn Over = Total Aset 5. Gross Profit Margin Rasio ini mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga jual. Laba kotor didefinisi sebagaiselisih antara penjualan dan harga pokok penjualan. Gross Profit Margin dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Laba bruto Gross Profit Margin = Penjualan

6. Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan perbandingan antara liabilitas yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Debt to Equity Ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : 8

Total Liabilitas Debt to Equity Ratio = Total Ekuitas

d.

Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probabilitas sampling, yaitu metode pemilihan sampel yang dilakukan tidak secara acak (tidak random). Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Yaitu pemilihan sampel berdasarkan tujuan penelitian atau berdasarkan kriteria tertentu. Adapun tujuan dari metode ini adalah untuk memperoleh sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan manufaktur jenis food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu 2011 – 2014. 2.

Perusahaan yang memiliki data lengkap sesuai kebutuhan penelitian.

3.

Perusahaan yang menghasilkan laba positif selama periode 2011 – 2014.

e.

Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan jenis data dokumenter. Yaitu jenis data penelitian yang berupa jurnal, faktur, surat-surat, memo, atau dalam bentuk laporan program. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara, berupa catatan atau laporan historis yang tersusun dalam arsip. Dalam penelitian ini data laporan keuangan perusahaan yang akan digunakan bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diperoleh dari situswww.idx.co.id.

f.

Metode Analisis Data Penelitian

ini

menggunakan

penelitian

kuantitif.

Penelitian

kuantitatif

adalah penelitian yang dimaksud untuk mengungkapkan gejala secara holistik-konstektual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.

9

Data yang digunakan dalam penelitian ini tentunya menggunakan data kuantitatif, yaitu data berupa angka / statistik. Penelitian ini menitikberatkan pada huubungan sebabakibat antar variabel. Dengan unit analisis data yang digunakan yaitu tingkat organisasional. g.

Teknik Analisis Data Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yaitu pengujian statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih terhadap variabel dependen. Model dalam penelitian ini adalah: Y = a + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5X5 + e Dimana : Y

= Perubahan laba

a

= Koefisien konstanta

b

= Koefisien regresi dari masing-masing variabel

X1

= Current Ratio

X2

= Quick Ratio

X3

= Debt To Equity Ratio

X4

= Total Asset Turn Over

X5

= Gross Profit Margin

e

= koefisien error

10

The Impact of Financial Ratios Each business generates financial reports at the end of each month, quarter and on an annual basis. Reports such as the income statement and balance sheet create a snapshot of how a business is functioning. However, for a quicker view of a business' financial health, and as a way to pinpoint specific aspects of a business, financial ratios are used. These ratios can indicate what is working within a business and what is not.

Financial Health Measurement Financial ratios can shed light on the financial health of a business. Depending on the ratio and the business aspect being examined, a business' debt, inventory and sales health can be gaged. For example, liquidity ratios show how well a business meets short-term financial obligations. The working capital ratio is an example of a liquidity ratio. A good working capital ratio is 2-1, meaning a business' assets should be twice a business' liabilities.

Inventory Financial ratios, such as inventory turnover and days inventory, assist a business in managing inventory flow. Inventory turnover measures how quickly a business sells its inventory. It is also a an effective tool to evaluate obsolescence, and track both over- and under-performing products. Days inventory measures how long it takes a business to run through its inventory. This ratio can also indicate products that are selling well and those that are not.

Profitability Financial ratios can help a business determine how profitable the business is. One example is the gross profit margin. This measures how well a company generates profit before general operating and inventory expenses are factored in. Net profit margin indicates if a business makes enough in sales to meet its operating costs and still show a profit. Return on Investment is a measurement tool of interest to current and potential investors. This ratio shows how well money invested into the business has been utilized.

11

Profitability Ratio Analysis Every firm is most concerned with its profitability. One of the most frequently used tools of financial ratio analysis is profitability ratios, which are used to determine the company's bottom line and its return to its investors. Profitability measures are important to company managers and owners alike. If a small business has outside investors who have put their own money into the company, the primary owner certainly has to show profitability to those equity investors. Profitability ratios show a company's overall efficiency and performance. Profitability ratios are divided into two types: margins and returns. Ratios that show margins represent the firm's ability to translate sales dollars into profits at various stages of measurement. Ratios that show returns represent the firm's ability to measure the overall efficiency of the firm in generating returns for its shareholders.

Margin Ratios 







Gross Profit Margin: The gross profit margin looks at the cost of goods sold as a percentage of sales. This ratio looks at how well a company controls the cost of its inventory and the manufacturing of its products and subsequently pass on the costs to its customers. The larger the gross profit margin, the better for the company. The calculation is: Gross Profit/Net Sales = ____%. Both terms of the equation come from the company's income statement. Operating Profit Margin: Operating profit is also known as EBIT and is found on the company's income statement. EBIT is earnings before interest and taxes. The operating profit margin looks at EBIT as a percentage of sales. The operating profit margin ratio is a measure of overall operating efficiency, incorporating all of the expenses of ordinary, daily business activity. The calculation is: EBIT/Net Sales = _____%. Both terms of the equation come from the company's income statement. Net Profit Margin: When doing a simple profitability ratio analysis, the net profit margin is the most often margin ratio used. The net profit margin shows how much of each sales dollar shows up as net income after all expenses are paid. For example, if the net profit margin is 5 percent, that means that 5 cents of every dollar are profit. The net profit margin measures profitability after consideration of all expenses including taxes, interest, and depreciation. The calculation is: Net Income/Net Sales = _____%. Both terms of the equation come from the income statement. The Cash Flow Margin ratio is an important ratio as it expresses the relationship between cash generated from operations and sales. The company needs cash to pay dividends, suppliers, service debt, and invest in new capital assets, so cash is just as important as profit to a business firm. The Cash Flow Margin ratio measures the ability of a firm to translate sales into cash. The calculation is: Cash flow from operating cash flows/Net sales = _____%. The numerator of the equation comes from the firm's Statement of Cash Flows. The denominator comes from the Income Statement. The larger the percentage, the better. 12

Returns Ratios 

Return on Assets (also called Return on Investment): The Return on Assets ratio is an important profitability ratio because it measures the efficiency with which the company is managing its investment in assets and using them to generate profit. It measures the amount of profit earned relative to the firm's level of investment in total assets. The return on assets ratio is related to the asset managementcategory of financial ratios. The calculation for the return on assets ratio is: Net Income/Total Assets = _____%. Net Income is taken from the income statement, and total assets is taken from the balance sheet. The higher the percentage, the better, because that means the company is doing a good job using its assets to generate sales.



Return on Equity: The Return on Equity ratio is perhaps the most important of all the financial ratios to investors in the company. It measures the return on the money the investors have put into the company. It is the ratio potential investors look at when deciding whether or not to invest in the company. The calculation is: Net Income/Stockholder's Equity = _____%. Net income comes from the income statement, and stockholder's equity comes from the balance sheet. In general, the higher the percentage, the better, with some exceptions, as it shows that the company is doing a good job using the investors' money.

Comparative Data Financial ratio analysis is only a good method of financial analysis if there is comparative data available. The ratios should be compared to both historical data for the company and industry data.

Tying It All Together: The DuPont Model There are so many financial ratios — liquidity ratios, debt or financial leverage ratios, efficiency or asset management ratios, and profitability ratios — that it is often hard to see the big picture. You can get bogged down in the detail. One method that business owners can use to summarize all of the ratios is to use the Dupont Model. The Dupont Model can show a business owner where the component parts of the Return of Assets (or Return on Investment ratio comes from as well as the Return on Equity ratio. For example, did ROA come from net profit or asset turnover? Did return on equity come from net profit, asset turnover, or the business' debt position? The DuPont model is very helpful to business owners in determining in financial adjustments need to be made.

13

DAFTAR PUSTAKA Abidin dan Nur Fadjrih Asyik. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Yang GO Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013). Sholiha, Farihatus. 2012. Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Asset Turn Over dan Net Profit Margin Terhadap Perubahan Laba (Studi kasus perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2012). Oktanto, Danny dan Muhammad Nuryanto. 2014. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011. Danny/Muhammad Nuryatno Amin Volume. 1 Nomor 1 Februari 2014. Ika. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. (Online), (http://jurnal.unimus.ac.id, diakses 13 April 2018). http://smallbusiness.chron.com/impact-financial-ratios-5208.html https://www.thebalance.com/profitability-ratio-analysis-393185

14

Related Documents

Proposal
June 2020 38
Proposal
October 2019 60
Proposal
June 2020 41
Proposal
July 2020 34
Proposal
December 2019 58
Proposal
November 2019 62

More Documents from ""