Promkes.docx

  • Uploaded by: Dewayu Utami
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Promkes.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,004
  • Pages: 16
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar (teaching aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman kongkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual kurang memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan evaluasinya. Jadi, dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20, alat visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal dengan audio visual atau audio visual aids (AVA). Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mengkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Untuk memahami peranan media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Edgar Dale cone of experience). Kerucut pengalaman ini dianut secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah. Kerucut pengalaman yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati, dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman langsung, maka semakin banyak pengalaman yang diperolehnya. Sebaliknya semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman, contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa . Media memiliki multi makna, baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Munculnya berbagai macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuannya. NEA (National

1

Education Association) memaknai media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrumen yang digunakan uuntuk kegiatan tersebut. Pemanfaatan media sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan, media sebagai teknologi pembawa informasi/pesan intruksional. Promosi kesehatan, seperti penyuluhan kesehatan tidak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari media pembelajaran ? 2. Apa fungsi dari media pembelajaran ? 3. Bagaimana

cara

merencanakan

dan

menggunakan

media

pembelajaran ? 4. Bagaimana cara menggunakan media pembelajaran ? 5. Apa saja macam-macam dari media pembelajaran ?

1.3 Tujuan Masalah 1. Agar mengetahui definisi dari media pembelajaran 2. Agar mengetahui fungsi dari media pembelajaran 3. Agar mengetahui cara merencanakan dan menggunakan media pembelajaran 4. Agar mengetahui cara menggunakan media pembelajaran 5. Agar mengetahui macam-macam dari media pembelajaran

2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar Arsyad, 2010: 3). Pengertian media pembelajaran menurut Latuheru (1988: 14) media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar). Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran alat bantu untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima. Menurut Anderson (1987) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 123). Media dapat dibagai dalam dua kategori, yaitu alat bantu pembelajaran (instructional aids) dan media pembelajaran (instructional media). Alat bantu pembelajaran atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta, poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan sampai kepada lingkungan belajar yang dimanfaatkan untuk memperjelas materi pembelajaran.

3

Sadiman (2008: 7) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dalam hal ini adalah proses merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar dapat terjalin. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan oleh guru sebagai alat bantu mengajar. Dalam interaksi pembelajaran, guru menyampaikan pesan ajaran berupa materi pembelajaran kepada siswa. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pengertian media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar untuk menyampaikan materi agar pesan lebih mudah diterima dan menjadikan siswa lebih termotivasi dan aktif.

2.2 Fungsi Media Pembelajaran Levie & Lentsz (1982) yang dikutip Hujair AH. Sanaky (2009: 6), mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu: Fungsi Atensi, Fungsi Afektif, Fungsi Kognitif, Fungsi Kompensatoris. Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan 7 perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran peserta didik tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata kuliah yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan. Media visual yang diproyeksikan dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada mata kuliah yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat isi materi perkuliahan semakin besar. Derek Rowntree (dalam Rohani, 1997: 7-8) memaparkan media pembelajaran berfungsi membangkitkan motivasi belajar, mengulang apa yang telah dipelaj ari, menyediakan stimulus belajar, mengaktifkan respon peserta didik, memberikan balikan dengan segera dan menggalakkan latihan yang serasi. Pendapat Derek Rowntree di atas tentang fungsi media pembelajaran dapat diketahui bahwa media pembelajaran memiliki fungsi untuk meningkatkan keinginan dan memberikan rangsangan kepada siswa untuk belajar.

4

Pendapat Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2002: 20-21) tentang fungsi media pengajaran menekankan bahwa media pengajaran dapat memberikan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan informasi, memberikan instruksi untuk menarik siswa agar bertindak dalam suatu aktivitas. Sudrajat (dalam Putri, 2011: 20) mengemukakan fungsi media diantaranya yaitu: a) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa b) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas c) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan d) Media menghasilkan keseragaman pengamatan e) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit , dan realistis f)

Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar

g) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai dengan abstrak Fungsi media yang dipaparkan oleh Sudrajat tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk membantu mengatasi hambatan yang terjadi saat pembelajaran didalam kelas. adapun manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut: a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dan lingkungannya. c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. -

Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.

5

-

Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.

-

Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide, disamping secara verbal.

d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang

peristiwa-peristiwa

lingkungan

mereka,

serta

memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. Berdasarkan beberapa paparan fungsi dan manfaat media di atas, dapat disimpulkan bahwa media dapat meningkatkan motivasi, rangsangan, dan mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan.

2.3 Merencanakan dan Menggunakan Media Pembelajaran menggunakan media pembelajaran digunakan sebagai pengganti objekobjek yang nyata sehingga dapat memberikan pengalaman yang tidak langsung sebagai sasaran. Untuk memperjelas pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat, sebenarnya banyak benda yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengerti serta memahami pesan-pesan, karena media pembelajaran seperti ini merupakan benda-benda yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sebelum mempergunakan media pembelajaran lain sebagai pengganti benda-benda asli maka perlu ditelaah terlebih dahulu apakah mungkin dipergunakan benda-benda asli. Sebaliknya, kalau tidak ada bendabenda asli, maka dibuatlah media pembelajaran/alat peraga dari benda-benda pengganti. Sebelum membuat media pembelajaran, kita harus merencanakan dan memilih media pembelajaran yang paling penting dan tepat untuk digunakan. Untuk itu perlu diperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut. Tujuan yang hendak dicapai: 1. Tujuan pendidikan.

6

a.

Menanamkan pengetahuan/pengertian, pendapat, dan konsepkonsep

b.

Mengubah sikap dan persepsi

c.

Menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru.

2. Tujuan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan yaitu; a.

Sebagai alat bantu dalam latihan/penataran/pendidikan

b.

Untuk menimbulkan perhatian terhadap suatu masalah

c.

Untuk mengingatkan suatu pesan/informasi

d.

Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur, tindakan.

Perencanaan dan pemilihan media pembelajaran ditentukan sebagian besar oleh tujuan ini. Kalau tujuan yang hendak dicapai rumit maka mungkin diperlukan lebih dari satu macam media pembelajaran. Kemampuan penyampaian pesan masing-masing media pembelajaran berbeda-beda. Misalnya, leaflets dan pamphlets lebih banyak berisi pesan, sedangkan poster lebih sedikit mengandung pesan tetapi lebih bersifat pemberitahuan dan propaganda. Dengan sendirinya media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan akan berbeda dengan media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan.

2.4 Cara Menggunakan Media Pembelajaran 1. Persiapan Penggunaan Media Pembelajaran Semua alat peraga yang dibuat, berguna sebagai alat bantu belajar. Tetapi harus diingat bahwa alat ini dapat berfungsi sebagai alat belajar dengan sendirinya. Kita harus mengembangkan keterampilan dalam memilih dan mengadakan media pembelajaran secara tepat sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal. Misalnya, satu set flash card tentang makanan sehat untuk bayi/anakanak harus diperlihatkan satu per satu secara berurutan sambal menerangkan tiap-tiap gambar beserta pesannya.

7

Kemudian

diadakan

pembahasan

sesuai

dengan

kebutuhan

pendengarnya agar terjadi komunikasi dua arah. Apabila kita tidak mempersiapkan diri dan hanya mempertunjukkan lembaran-lembaran flash card satu demi satu tanpa menerangkan atau membahasnya, maka penggunaan flash card tersebut mungkin akan gagal. Sebelum menggunakan media pembelajaran sebaiknya petugas mencoba terlebih dahulu alat-alat yang masih dalam bentuk kasar atau draft, sebelum diproduksi seluruhnya. Test ini berguna untuk mengetahui sejauh mana media pembelajaran tersebut dapat dimengerti oleh sasaran pendidikan. Contoh, dibuat desain/rancangan sebuah poster yang akan digunakan untuk menunjang program keluarga berencana. Desain ini lalu dicobakan pada kelompok kecil sasaran yang dianggap mempunyai ciri-ciri yang sama dengan sasaran pada umumnya, yakni kepada siapa poster itu nantinya akan ditujukan. Jika terdapat salah satu desain yang paling mudah dipahami, terutama yang dapat dikenali pesan-pesannya dengan baik, maka itulah yang akan diproduksi dan diperbanyak. Cara melakukan test tersebut antara lain sebagai berikut: a. Merencanakan terlebih dahulu tes pendahuluan untuk suatu media yang akan diproduksi. b. Menentukan pokok-pokok yang akan dipesankan dalam media tersebut. c. Menentukan gambar-gambar pokok atau simbol-simbol yang disesuaikan dengan ciri-ciri sasaran. d. Memperlihatkan media tersebut kepada sasaran tercoba e. Memperlihatkan kepada sasaran tercoba - Apakah mereka mengalami kesukaran dalam memahami pesanpesan, kata-kata, dan gambar-gambar di dalam media tersebut - Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti - Mencatat komentar-komentar dari sasaran tercoba - Melakukan perbaikan media tersebut.

8

- Mendikusikan media yang dibuat tersebut dengan orang lain (teman-teman) atau dengan para ahli. 2. Cara Mempergunakan Media Pembelajaran Cara mempergunakan media pembelajaran sangat tergantung pada jenis alatnya. Menggunakan alat peraga gambar sudah tentu berbeda dengan menggunakan film strip dan sebagainya. Di samping itu juga dipertimbangkan faktor sasaran pendidikannya. Untuk masyarakat yang buta huruf akan berbeda dengan masyarakat yang telah berpendidikan dan yang lebih penting adalah bahwa alat yang digunakan harus menarik sehingga menimbulkan minat para pesertanya. Pada waktu menggunakan AVA hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.

Senyum adalah lebih baik, untuk mencari simpati.

b.

Tunjukkan

perhatian

bahwa

hal

yang

akan

dibicarakan/dipergunakan itu adalah penting. c.

Pandangan mata hendaknya ke seluruh pendengar agar merea tidak kehilangan kontrol pihak pendidik.

d.

Gaya bicara hendaknya bervariasi agar pendengar tidak bosan dan tidak mengantuk.

e.

Ikut sertakan para peserta/pendengar dan berikan kesempatan untuk memegang dan atau mencoba alat-alat tersebut.

f.

Bila perlu berilah selingan humor, guna menghidupkan suasana, dan sebagainya.

2.5 Macam-Macam Media Pembelajaran 1. Berdasarkan peran-fungsinya yakni sebagai penyaluran pesan/ informasi media dibagi 3 sebagai berikut: a. Media cetak. Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah leaflet, brosur, lembar balik surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi.

9



Kelebihan media cetak, yaitu biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan meningkatkan gairah beajar.



Kelemahannya, yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.

b. Media elektronik. Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk media ini adalah televisi, radio, vidio film, CD, VCD, internet.



Kelebihan media elektronik antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal di masyarakat, penyajiannya dapat di kendalikan dan dapat diulang-ulang.



Kelemahannya, yaitu biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, peralatan selalu

10

berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya. c.

Media luar ruang. Media menyampaikan pesannya diluar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, slogan dan logo.

 Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum. 

Kekurangan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit.

2. Klasifikasi Macam-Macam Media Pembelajaran 1. Media Audio Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran. contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio diantaranya : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.

11

2. Media VisualMedia visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

A. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, OHP, grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain. B. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.

3. Media audio visual Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu: A. Media audio visual diam yaitu : TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara. B. Media audio visual gerak yaitu : film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dll. 4. Media Serbaneka Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran. Contoh: Papan tulis, media tiga dimensi, realita dan sumber belajar pada masyarakat.

12

a.

Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik, dan papan paku.

b.

Media tiga dimensi diantaranya: model, mock up, dan diorama.

c.

Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya. Contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci, burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.

d.

Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata dan berkemah

3.

Macam-macam Media Pembelajaran Menurut Para Ahli Media pembelajaran menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 124) dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 1. Dilihat dari jenisnya a. Media Auditif, adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassete recorder, piringan hitam. b. Media Visual, adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. c. Media Audiovisual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. 2. Dilihat dari daya liputanya, media dibagi dalam : a. Media dengan gaya liput luas dan serentak Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dnan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh : radio dan televisi. b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat Media ini dalam penggunaanya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tepat yang tertutup dan gelap.

13

c. Media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. d. Termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer. 3. Dilihat dari bahan pembuatanya a. Media sederhana. Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatanya mudah, peggunaannya tidak sulit. b. Media kompleks. Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatan dan penggunaanya memerlukan keterampilan yang memadai. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa macam media pembelajaran. Terkait dalam penelitian ini, penggunaan media pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar menggunakan peralatan kantor adalah dari daya liputannya yaitu media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaaanya hanya untuk individual, tujuan dari media ini adalah untuk melatih kecakapan dan ketrampilan. Siswa akan lebih mudah memahami manfaat dan kegunaan alat-alat kantor jika siswa dapat mengoperasikan alat-alat kantor langsung.

14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Untuk

memperjelas

pesan-pesan

yang

disampaikan

kepada

masyarakat, sebenarnya banyak benda yang dapat mempermudah masyarakat untuk mengerti serta memahami pesan-pesan, karena media pembelajaran seperti ini merupakan benda-benda yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sebelum mempergunakan media pembelajaran lain sebagai pengganti benda-benda asli maka perlu ditelaah terlebih dahulu apakah mungkin dipergunakan benda-benda asli. Cara mempergunakan media pembelajaran sangat tergantung pada jenis alatnya. Menggunakan alat peraga gambar sudah tentu berbeda dengan menggunakan

film

strip

dan

sebagainya.

Di

samping itu

juga

dipertimbangkan faktor sasaran pendidikannya. Untuk masyarakat yang buta huruf akan berbeda dengan masyarakat yang telah berpendidikan dan yang lebih penting adalah bahwa alat yang digunakan harus menarik sehingga menimbulkan minat para pesertanya. Berdasarkan peranfungsinya yakni sebagai penyaluran pesan / informasi media dibagi 3 yaitu media cetak, media elektronik, dan media luar ruang.

3.2 Saran Dari

paparan

materi

di

atas

diharapkan

pembaca

dapat

meningkatkan pengetahuan kita khususnya mahasiswa keperawatan mengenai media pembelajaran

15

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo S,.2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Aryad, Azhar,2003. Media Pengajaran. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Arikunto , Suharsii, 1999, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Babri, Syaiful. Djamarah, Zain Aswar. 1996. Strategi Mengajar, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada

Susilowati,dwi.2016.Promosi Kesehatan. Jakarta. Diakeses pada http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/PromkesKomprehensif.pdf - diakses pada 8 Maret 2019 https://eprints.uny.ac.id/9432/12/12%20BAB%20II-08503247004.pdf – diakses pada 8 Maret 2019

16

More Documents from "Dewayu Utami"