Promkes Kel 3.docx

  • Uploaded by: Rizqi Lutfi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Promkes Kel 3.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,410
  • Pages: 9
MAKALAH PROMOSI KESEHATAN “PERKEMBANGAN SUMBER DAYA”

Dosen Pengampu: Islami., S.SiT., M.Keb

Nama Kelompok: 1. 2. 3. 4.

Fitri Rohana Ida Zuliana A.W Ika Arum S Linda Miranti

(1420172010) (1420172011) (1420172012) (1420172013)

D3 KEBIDANAN TK.2 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS 2018/2019

KATA PENGANTAR

Segala ucap syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya beserta segala kemudahan, sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah dengan sebaik mungkin dan insya Allah bermanfaat bagi semua pembaca. Dalam proses penyelesaian makalah ini, tim penulis banyak mendapatkan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini tim penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Dengan selesainya makalah sebagai salah satu tugas “Promosi kesehatan” ini, tim penulis menyadari bahwa makalah penuh dengan kekurangan, tak ada gading yang tak retak oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk makalah yang lebih baik kedepannya. Dan akhirnya dengan penuh harapan semoga karya kecil ini bermanfaat juga menambah wawasan bagi pembaca. Amin yaa rabbal ‘alamin.

Kudus, 21 Maret 2019

Penulis

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Promosi Kesehatan bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan kegiatan terdepan yang harus terpadu dengan program-program kesehatan lainnya. Pentingnya pendekatan Promosi Kesehatan untuk setiap upaya kesehatan yang akan menjaga keberlangsungan proses pemberdayaan sehingga masyarkat dapat menerima dan meneruskan kegiatan dengan sumberdaya yang dimiliki". Promosi kesehatan telah meningkat modern sejak tahun 1980. Konsepnya pertama kali digunakan pada tahun 1970 oleh Mentri Kesehataan Nasional dan Kesejahteraan, Marc Lalonde. Perspektif dari promosi kesehatan dipengaruhi oleh faktor kesehatan lingkungan dan perubahan perilaku dan gaya hidup, bukan oleh karakter biomedis. Hal ini dipengaruhi oleh gagasan lebih lanjut mengenai definisi dari promosi kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di masa yang akan datang merubah promosi kesehatan dari pelayanan medis menjadi pelayanan kesehatan yang utama, yang direfleksikan dalam kebijakan dunia. Pada tahun1977 Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) di Alma Ata menyerahkan semua anggota dari seluruh negara untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan dan mengurangi ketidaksamaan ke pelayanan kesehatan yang terjamin bagi seluruh masyarakat produktif (WHO 1986). Sekarang promosi kesehatan ditafsirkan dan digunakan dalam berbagai macam cara. Bisa saja didiskripsikan sebagai proses bagi individual maupun kelompok yang terdorong untuk menggunakan gaya hidup sehat, yang sasaran utamanya adalah perubahan perilaku. Gagasan lain termasuk: pencegahan penyakit, perilaku hidup bersih sehat, meningkatkan kesadaran dalam isu kesehatan, perlindungan umum terhadap kerusakan, pendidikan masyarakat mengenai gaya hidup sehat dan persamaan dalam kesehatan dan penyediaan pelayanan kesahatan

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan medikal? 2. Apa yang dimaksud dengan perubahan perilaku? 3. Apa yang dimaksud dengan education? C. TUJUAN MASALAH 1. Untuk mengetahui pengertian dari pendekatan medikal. 2. Untuk mengetahui pengertian dari perubahan perilaku. 3. Untuk mengetahui pengertian dari education.

BAB II PEMBAHASAN PERKEMBANGAN NILAI BUDAYA A. PENDEKATAN MEDIKAL Pendekatan Medik Tujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari penyakit dan kecacatan yang didefinisikan secara medic, seperti penyakit infeksi, kanker, dan penyakit jantung. Pendekatan ini melibatkan kedokteran untuk mencegah atau meringankan kesakitan, mungkin dengan metode persuasive maupun paternalistic. Sebagai contoh, memberitahu orang tua agar membawa anak mereka untuk imunisasi, wanita untuk memanfaatkan klinik keluarga berencana dan pria umur pertengahan untuk dilakukan screening takanan darah. Pendekatan ini memberikan arti penting dari tindakan pencegahan medic dan tanggung jawab profesi kedokteran untuk membuat kepastian bahwa pasien patuh pada prosedur yang dianjurkan. B. PERUBAHAN PERILAKU Tujuan dari pendekatan ini adalah mengubah sikap dan perilaku individu masyarakat, sehingga mereka mengambil gaya hidup “ sehat “. Contohnya antara lain mengajarkan orang bagaimana menghentikan merokok, mendorong orang untuk melakukan latihan olahraga, memelihara gigi, makan makanan yang baik dan seterusnya. Orang-orang yang menerapkan pendekatan ini akan merasa yakin bahwa gaya hidup “sehat “merupakan hal paling baik bagi kliennya dan akan melihatnya sebagai tanggung jawab mereka untuk mendorong sebanyak mungkin orang untuk mengadopsi gaya hidup sehat yang menguntungkan. C. EDUCATION Pendekatan Edukasional Tujuan dari pendekatan ini adalah memberikan informasi dan memastikan pengetahuan dan pemahaman tentang perihal kesehatan dan membuat keputusan yang ditetapkan atas dasar informasi yang ada. Informasi tentang kesehatan disajikan dan orang dibantu untuk menggali nilai dan sikap, dan membuat keputusan mereka sendiri. Bantuan dalam melaksanakan keputusan-keputusan itu dan mengadopsi praktek kesehatan baru dapat pula ditawarkan, program pendidikan kesehatan sekolah, misalnya menekankan membantu murid mempelajari ketrampilan hidup sehat, tidak hanya memperoleh pengetahuannya. orangorang yang mendukung pendekatan ini akan memberi arti tinggi bagi proses pendidikan, akan menghargai hal individu untuk memilih perilaku mereka sendiri, dan akan melihatnya sebagai

tanggung jawab mereka mengangkat bersama persoalan-persoalan kesehatan yang mereka anggap menjadi hal yang paling baik bagi klien mereka. Promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan Hal ini bukan hal umum untuk promosi kesehatan dikelirukan dengan pendidikan kesehatan. Istilah ini tidak seharusnya digunakan dengan dapat dipertukarkan. Promosi kesehatan mencakup seluruh aktivitas yang bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup sehat; pendidikan kesehatan merupakan bagian integral dari prosesnya. Dines dan Crib (1993) menggambarkan promosi kesehatan sebagai istilah cakupan luas dibandingkan pendidikan kesehatan dan menunjuk kepada’pendidikan kesehatan plus’. Penjelasan ini menyediakan sedikit kejelasan untuk cakupan promosi kesehatan. Aktivitas promosi kesehatan yang termasuk, contohnya, pengembangan komunitas kerja dan aksi politik menyimpang di luar jangkauan promosi kesehatan dan dicakup dalam didiplin promosi kesehatan yang lebih luas. Pendekatan tradisional ke dalam pendidikan kesehatan ditujukan untuk mencegah penyakit, dalam meningkatkan gaya hidup sehat. Pendekatan ini dimulai sejak abad ke-19 di mana masyarakat diajari dan meningkat kegelisahannya dipandu ke gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit. Sasaran dari pendidikan kesehatan modern adalah bekerja dengan pendekatan individual sebuah tingkat atau bagian dari kesehatan melalui strategi kemungkinan. Hal ini menggunakan dasar yang terfasilitasi. Pengenalan pendekatan membujuk dan peningkatan kegelisahan diproduktifkan untuk hal pokok da penghargaan kesehatan. Landasan dari pendidikan kesehatan modern adalah pemberdayaan(Tones 1992). Pendidikan kesehatan modern dilihat sebagai elemen penting dalam promosi kesehatan. Bidan secara aktif termasuk ke dalam bagian antara promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan dan

memiliki

relasi

yang

unik

dengan

perempuan

dan

keluarganya

untuk

mempengaruhi penggunaan gaya hidup sehat. D. BERPUSAT PADA KLIEN Pendekatan Berpusat Pada Klien Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien agar dapat membantu mereka mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan, dan membuat keputusan dan pilihan mereka sendiri sesuai dengan kepentingan dan nilai mereka. Peran promotor kesehatan adalah bertindak sebagai fasilitator, membantu orang mengidentifikasi kepedulian-kepedulian mereka dan memperoleh pengetahuan serta ketrampilan yang mereka butuhkan agar memungkinkan terjadi perubahan. Pemberdayaan diri sendiri klien dilihat sebagai central dari tujuan ini. Klien dihargai sama yang mempunyai

pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan berkontribusi dan siapa yang mempunyai hak absolute untuk mengontrol tujuan kesehatan mereka sendiri. E. PERUBAHAN SOSIAL Pendeka tan Perubahan Sosial Tujuan dari pendekatan ini adalah melakukan perubahan-perubahan pada lingkungan fisik, social dan ekonomi, supaya dapat membuatnya lebih mendukung untuk keadaan yang sehat. Contohnya adalah mengubah masyarakat, bukan pada pengubahan perilaku individu-individunya. Hal utama bukan untuk mengubah kebiasaan indiviu, tapi secara positif mempengaruhi kesehatan masyarakat. Orang-orang yang menerapkan pendekatan ini memberikan nilai penting bagi hak demokrasi mereka mengubah masyarakat, mempunyai komitmen pada penempatan kesehatan dalam agenda politik di berbagai

tingkat

dan

pada

pentingnya

pembentukan

lingkungan

yang

sehat

daripada pembentukan kehidupan individu-individu orang yang tinggal di tempat itu. Pendekatan ini menyatakan kemunduran sosial ekonomi sebagai faktor dari sakit. Hal ini dipusatkan dengan membuat lingkuangan, perubahan sosial dan ekonomi dengan rencana kebijakan, aksi perubahan politik dan kolaborasi yang lebih luas dengan pembuat keputusan.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kesimpulan Promosi Kesehatan bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan kegiatan terdepan yang harus terpadu dengan program-program kesehatan lainnya. Pentingnya pendekatan Promosi Kesehatan untuk setiap upaya kesehatan yang akan menjaga keberlangsungan proses pemberdayaan sehingga masyarkat dapat menerima dan meneruskan kegiatan dengan sumberdaya yang dimiliki Pendekatan yang biasa digunakan oleh tenaga kesehatan bisa menghasilkan efek negatif atau positif pada kebiasaan seseorang. Pemilihan pendekatan merupakan faktor terbesar oleh interpretasi personal dan pemahaman kesehatan dan promosi kesehata. B. SARAN Dalam pendekatan promosi kesehatan perlu adanya hubungan kerja sama dengan pihak-pihak yang berpengaruh dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Dan melaksanakan evaluasi dan audit yang jugamerupakan mekanisme untuk menentukan kebutuhan kesehatan. Dalam pendekatan promosi kesehatan daripada menggunakan pendekatan yang persuasif atau bahkan memaksa, lebih baik menggunakan pendekatan yang bekerjasama dengan masyarakat untuk mencari pemecahan masalah mereka sendiri, sembari memberi informasi yang mereka perlukan dalam membuat keputusan tersebut. Tetapi dalam kondisi yang lebih darurat, seperti penyebaran epidemi yang memerlukan aksi sesegera mungkin, perlu dipertimbangkan untuk menggunakan pendekatan persuasif untuk merubah sikap dan perilaku masyarakatnya

DAFTAR PUSTAKA Tim Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan. 2007. Sejarah Promosi Kesehatan . http://www.promosikesehatan.com/?act=article&id=225&pg=4. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2010. Ambarwati, Eny Retna. 2010. Etika Promosi Kesehatan .

http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/03/etika-promosi-kesehatan.html. Diakses

pada tanggal 3 Oktober 2010. Admin. 2009. Komunikasi dalam Pendidikan dan Promosi Kesehatan. http://driyamedia.co.cc/metodologi/devcommkombang/komunikasi-dalam-pendidikan-danpromosi-kesehatan.html. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2010. Sofyan, Asep. 2009. Promosi Kesehatan . http://bermenschool.wordpress.com/2009/01/04/promosi-kesehatan/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2010

Related Documents

Promkes Kel 3.docx
October 2019 21
Promkes Stroke Kel 4.docx
November 2019 10
Promkes Roleplay Kel 3.docx
November 2019 20
Poa Promkes
October 2019 44
Promkes Kespro.docx
May 2020 15
Proposal Promkes
October 2019 46

More Documents from "MailolaAnli"