DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK CISANGGARUNG CISANGGARUNG
PROFIL BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK-CISANGGARUNG CISANGGARUNG NOVEMBER 2007
1
PEMBENTUKAN BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK CISANGGARUNG PEMBENTUKAN BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK CISANGGARUNG
• Pembentukan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cimanuk Cisanggarung
•
• • • • • • •
berawal dari surat Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara No. 8/1616/M.PAN/61/2006 tanggal 26 Juni 2006 perihal Pembentukan UPT di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air dan Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Umum , bersama bersama sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai yang lainya lainya . Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cimanuk Cisanggarung termasuk dalam Balai Besar Wilayah Sungai type A, yang mempunyai Eselon IIb satu orang orang , eselon III b lima orang dan Eselon IV a, sebelas orang orang . Balai Besar Wilayah Sungai terdiri dari : ◊ Bagian Tata Usaha ◊ Bagian Program & Evaluasi ◊ Bagian Pelaksanaan Jaringan Sumber Air ◊ Bagian Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air ◊ Bagian Op Op ee rasi & Pemeliharaan ◊ Kelompok Jabatan Fungsional Fungsional 2
STRUKTUR ORGANISASI BBWS & SATKER BBWS CIMANUK-CISANGGARUNG
3
VISI DAN MISI BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK CIMANUK CISANGGARUNG VISI :
“Terwujudnya kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia ” MISI :
(a) Konservasi Sumber Daya Air yang Berkelanjutan ; (b) Pendayagunaan Sumber Daya Air yang adil untuk pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat yang memenuhi syarat syarat syarat kualitas dan kuantitas ; (c) Pengendalian Daya Rusak Air ; (d) Pemberdayaan dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat Masyarakat , Swasta dan Pemerintah dalam Pengelolaan dan Pembangunan Sumber Sumber Daya Air ; (e) Peningkatan Keterbukaan dan Ketersediaan Data serta Informasi dalam Pembangunan Sumber Daya Air. 4
TUGAS DAN FUNGSI BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK CISANGGARUNG CISANGGARUNG TUGAS DAN FUNGSI BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK TUGAS : ◊ Melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan konstruksi, Operasi dan Pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendaya gunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai. FUNGSI : (a) Penyusunan rencana dan pelaksanaanpengelolaan kawasan lindung sumber air pada wilayah sungai ; (b) Pengelolaan sumber daya air yang meliputi konservasi sumber daya air, pengembangan sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai ; (c) Penyusunan pola dan rencana pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai ; (d) Penyiapan rekomendasi teknis dalam pemberian ijin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai (e) Operasi dan Pemeliharaan sumber daya air pada wilayah sungai ; (f) Pengelolaan sistem hidrologi ; (g) Penyelenggaraan Data dan Informasi sumber daya air ; (h) Fasilitasi kegiatan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada wilayah sungai ; (i) Pemberdayaan Msyarakat dalam pengelolaan sumber daya air ; 5 (j) Pelaksanaan ketatausahaan Balai Besar Wilayah Sungai.
WILAYAH SUNGAI CIMANUKCISANGGARUNG. • Wilayah Sungai (WS) Cimanuk Cimanuk Cisanggarung meliputi wilayah seluas 7.711 km 2 , terletak di propinsi Jawa Barat : Kab Kab . Garut Garut , Sumedang Sumedang , Majalengka Majalengka , Cirebon Cirebon , Indramayu & Kota Cirebo Cirebo , serta di Propinsi Jawa Tengah : Kab Kab . Brebes Brebes . • WS Cimanuk Cimanuk Cisanggarung tersebut terdiri dari beberapa daerah aliran sungai (DAS), antara lain DAS Cimanuk Cimanuk , DAS Cisanggarung Cisanggarung , DAS Cipanas Cipanas Pangkalan Pangkalan , DAS Sungai Sungai sungai kecil yang mengalir ke laut Jawa sepanjang Pantura Cirebon Cirebon Indramayu (( Ciayu Ciayu ). ).
6
WS CIMANUKCISANGGARUNG LUAS : 7.711 km 2
DAS CipanasPangkalan (982 km 2 )
I N DR AM AYU
DAS Pantura CirebonIndramayu (1820 km 2 ) DAS Cimanuk (3582 km 2 )
S UM B ER
CI RE BO N
M AJ ALENG K A S UM ED ANG
BAND UN G KU NI N GAN
G AR U T
DAS CISANGGARUNG ( 1325 km 2 )
7
KONDISI WS CIMANUK KONDISI WS CIMANUK CISANGGARUNG A. KONDISI UMUM
• Wilayah
•
•
Sungai Cimanuk Cisanggarung secara administrasi terletak di propinsi Jawa Barat dan Jawa Barat 0 10 ” ” BT – 109 0 0 00 , secara astronomis terletak pada 107 0 00 ” BT 0 00 0 30 2 dan 6 0 00 ” LS 7 0 30 ” LS , dengan luas 7.711 km 2 Sungai Cimanuk berhulu di dikaki gunung Papandayan di Kabupaten Garut pada ketinggian + 1200 diatas permukaan laut, mengalir kearah timur laut sepanjang 180 km dan bermuara di Laut Jawa di Kabupaten Indramayu Sungai Cisanggarung berhulu di kabupaten Kuningan mengalir kearah hilir di kabupaten Cirebon dan bermuara di Laut Jawa. di Laut Jawa.
8
B. KONDISI FISIK
1. Topografi : Berdasarkan elevasi daerah dapat dibagi menjadi 3 bagian : • Elevasi diatas +700 DPL, daerah hulu dibagian selatan 2 dikelilingi beberapa gunung api, yang seluas 1000 km 2 masih aktif, yaitu di kabupaten Garut dan Sumedang • Elevasi antara +700 DPL +50 DPL, daerah tengah seluas 2 dengan anak sungai Cilutung dan Cipeles terletak 1000 km 2 di Kabupaten Sumedang dan Majalengka • Elevasi dibawah +50 DPL, daerah hilir seluas 1600 km 2 2 di kabupaten/kota Indramayu, Cirebon merupakan daerah irigasi dengan luas lebih dr 100.000 ha. irigasi dengan luas lebih dr 100.000 ha.
9
2. Geologi :
• Batuan tertua adalah Oligocene dan Ninocene marine • •
sedimen yang membentang selebar 10 – 25 km kearah barat utara melewati bagian tengah wilayah sungai Cimanuk Cimanuk Cisanggarung Batuan ini terdiri dari Claystone, marl, tuffaceous, sandstone, tuffbrecia, limesstone dan konglomerat. Pada wilayah sungai Cimanuk Cimanuk Cisanggarung terdapat 4 gunung berapi yaitu Ciremai, Papandayan, Guntur, Galunggung. Gunung Tampomas didekat kabupaten Sumedang adalah gunung api muda, tidak aktif. Dan dibeerapa tempat terdapat gas alam seperti di Cikurai, Kendang, Kamojang, Kiamis dan Talaga Bodas. Kendang, Kamojang, Kiamis dan Talaga Bodas.
10
3. Jenis Tanah :
• Bagian hulu ± ± 32% adalah Reosol abu abu abuhingga Regosol
• •
coklat abu abu abu pada kedalaman sedang dan dalam bertektur Loam hingga Sandy loam. Jenis lain adalah Latasol hunik pada gunung api tua ( 25%) bertektur lempung berliat, serta Andosol 17% berupa tanah coklat dengan kedalaman sangat dalam bertektur lempung. Bagian tengah hampir 70 % berupa tanah Latosol coklat tua bertektur tanah lempung berliat ( Clay loan ) pada kedalaman yang dalam. Bagian hilir ± ± 78% tanah Gley dan 18 % alluvial, sisanya berupa tanah mediteran dan podzolik berupa tanah mediteran dan podzolik
11
C. KONDISI LAHAN KRITIS
• Ws Cimanuk Cimanuk Cisanggarung mempunyai lahan kritis •
± ± 170.000 ha atau sekitar 22% dari luas wilayah sungai tersebut. Daerah Tangkapan Air ( DTA ) rencana waduk Jatigede 2 terletak dihulu DAS Cimanuk di dengan luas 1.460 km 2 Kabupaten Garut dan Sumedang terdapat lahan kritis 40.876 ha atau sekitar 28% luas DTA, terbagi menjadi II Sub DTA Cimanuk hulu dan Sub DTA Cialing Cialing Cicaban di Kabupaten Garut dan Sumedang. Kabupaten Garut dan Sumedang.
12
Sebaran Lahan Kritis di WS Cimanuk Sebaran Lahan Kritis di WS Cimanuk Ciasanggarung
Kab Kuningan
Dalam Kawasan
Luar Kawasan
hutan ( Ha )
hutan ( Ha )
Total ( Ha )
5,642
11,406
17,048
400
6,042
6,442
24,784
65,261
90,045
sumedang
7,308
18,243
25,551
Majalengka
6,654
21,945
28,599
Indramayu
1,341
9,768
11,109
16,129
132,665
178,794
Cirebon Garut
Total
Sumber : Balai Pengelolaan DAS cimanukCisangarung, 2003 13
LAHAN KRITIS DTA WADUK JATIGEDE SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (SUB– DAS) No
A.
KABUPATEN GARUT
(KM2)
(HA)
(%)
1.173
30.460
26
1.
Cimanuk Hulu
162
8.057
50
2.
Cibodas
97
3.363
35
3.
Cipeujeuh
68
964
14
4.
Cikamiri
100
3.574
35
5.
Ciherang Cisangkan
133
2.434
18
6.
Cibeureum Cimuara
117
2.568
22
7.
Citameng
123
1.648
13
8.
Cipancar
256
6.568
26
9.
Cipedes
117
1.266
11
KABUPATEN SUMEDANG
287
10.415
36
Cialing – Cicacaban Cinambo
144
6.618
46
Cikujang Cimuja
143
3.797
27
JUMLAH
1.460
40.875
28
B. 10 . 11 . Sumber : • BPDAS CIMANUK – CITANDUY • DINAS KEHUTANAN GARUT & SUMEDANG • BIRO BINA PRODUKSI SETDA PROVINSI JAWA BARAT
NAMA
LAHAN KRITIS S/D 2005
14
POTENSI SUMBER DAYA AIR A. KONDISI IKLIM Curah hujan rata rata rata di wilayah sungai Cimanuk Cimanuk Cisanggarung berkisar 890 890 3.470 mm/thn dengan rician DAS Cimanuk 2.800 mm/thn, DAS Cisanggarung 2.700 mm/thn, DAS Pantura Ciayu 1500 mm/thn, dan DAS Cipanas Cipanas Pangkalan 1.700 mm/thn Mulai tahun 1980an kondisi hidrologi di ws Cimanuk Cimanuk Cisanggarung telah mengalami degridasi, yang ditampilkan oleh nilaikoef aliran yang naik secara signifikan yaitu tahun 1980an sebesar 0.58 menjadi 0.74 ditahun 2002. 1980an sebesar 0.58 menjadi 0.74 ditahun 2002.
15
0.75
0.74
0.70
Coefisien Runoff
0.65 0.60 0.57
0.57
0.58
0.58
0.58
0.55 0.50
0.49
0.50
0.45 0.40 '58'63
'64'69
'70'75
'76'80
'81'85
'86'91
'92'97
'98'02
Kurun Waktu Data Debit dan Hujan
INDIKASI KERUSAKAN DAS CIMANUK BERDASARKAN PENGAMATAN DEBIT STASIUN AWLR ERETAN 16
B. KONDISI AIR PERMUKAAN Potensi SDA di wilayah sungai Cimanuk Cimanuk Cisanggarung ± 13.38 milyad m 3 /thn dan air tanah 0.9 milyad m 3 /thn. Dilihat dari jumlah cukup besar tetapi kalau dilihat dari distribusi waktu dan lokasi penyebaran, sangat tidak menguntungkan, untuk itu perlu manajement SDA guna mengatasi masalah ketersediaan air dalam jumlah, waktu, lokasi sesuai kebutuhan lokasi sesuai kebutuhan
17
POTENSI SDA WILAYAH SUNGAI CIMANUKCISANGARUNG
No
Potensi SDA ( Milyard M 3 /thn )
DAS
Air Permukaan
Air Dalam
1
Cimanuk
7,43
0,47
2
Cisanggarung
2,15
0,47
3
Pantura Cilayu
1,77
4
CipanasPangkalan
1,09
12,44
0,94
Jumlah
18
DATA SUNGAI DI WS CIMANUKCISANGGARUNG
ANAK SUNGAI NSI
NAMA SUNGAI
DAS
PJG
KM 3
KM
LBR M
LERENG i
Q BANJIR M 3 /DETIK
OR.2
OR.3
OR.4
OR.5
JAS
BH
BH
BH
BH
BH
86
Ciluncat
172,62
41,4
15
0,0017
450
3
2
0
0
5
87
Citempel
1150,2
79,1
20
0,0053
618
23
34
8
2
67
88
Cimanuk
3557,1
258,4
60
0,0059
1125
37
272
350
115
774
89
Prawira Kepala
89,34
20,1
10
0,0005
373
0
0
0
0
0
90
Pondok
144,14
48,1
10
0,0045
485
7
1
1
0
9
91
Ciwaringin
182,84
24,4
10
0,001
486
12
14
0
0
26
92
Singarnala
34,18
18,1
10
0,0006
297
0
0
0
0
0
93
Badugila
105,04
28
10
0,0018
356
7
7
0
0
14
94
Jamlang
95,86
33
10
0,022
402
10
6
0
0
16
95
Bondet
9,8
10,5
10
0,0014
226
0
0
0
0
0
96
Gondong
70,68
28,5
10
0,014
373
6
8
2
0
16
97
Gesik
73,18
14
30
0,0208
342
8
4
0
0
12
98
Kedungbinu
14,3
16,5
10
0,0182
284
1
0
0
0
1
19
99
Siwiliwil
100
Jaga
101
Jagapati
102
28,56
16,1
10
0,0186
288
1
0
0
0
1
62,3
18,6
40
0,0226
301
2
7
8
1
18
19,38
14,5
10
0,0138
266
2
1
0
0
3
Cisila
6,46
5,2
10
0,0096
159
1
0
0
0
1
103
Cikikingkiran
7,82
12,5
10
0,013
247
1
0
0
0
1
104
Kanci
42,4
17,5
10
0,0229
292
2
5
1
0
8
105
Cibogo
33,5
16
10
0,0063
280
2
0
0
0
2
106
Cimanis
199,6
36,8
10
0,0163
424
11
19
13
5
48
107
Cijurangjero
89,12
81,6
10
0,0095
325
4
1
0
0
5
108
Ciberes
89,9
86,5
20
0,0068
422
8
9
0
0
17
109
................
47,42
10,2
10
0,0012
335
3
1
1
0
5
110
Cisanggarung
834,3
103,6
80
0,0077
712
41
108
82
13
244
: Nomor Induk Sungai
LBR
: Lebar
: Panjang
JAS
: Jumlah anak sungai
TOTAL
7167,04
Sumber : Direktorat Sungai, 2004
Ket : NSI
PJG
20
POTENSI WADUK DAS CIMANUK (RENCANA INDUK, 1980)
Manfaat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama Waduk
Volume (juta m3)
Irigasi (Ha)
Listrik (GWh/th)
Air Baku (liter/dt)
Situbener Cikajang Garut Cibatu Balekambang Cipasang Jatigede Kadumalik Pasir Kuda Jelegong Ujungjaya Cipanas Cipeles
15 0,3 0,1 0,5 144 710 979,5 435 20 20 71 63 175
720 8.700 19.000 90.000 12.900 1.200 4.900 4.600 11.900
2,6 4,7 30 75 740 690 194 86 22,7 -
500 2.500 3.500 1.500
2.633,40
153.920
1.845
8.600
JUMLAH
600
21
POTENSI WADUK DAS CISANGGARUNG (RENCANA INDUK, 1985)
Manfaat Nama Waduk
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Seuseupan Cihirup Masigit Maneungteung Gunung Karung Ciniru Cimulya Ciwaru Cihowe Peucang Dukuh Badag Cileuweung JUMLAH
Volume (juta m3)
Irigasi (Ha)
Listrik (GWh/th)
Air Baku (liter/dt)
32 2,7 12 51 57 50 35 69 1,3 86 78 20
4.100 340 3.000 2.400 2.700 2.370 1.660 10.170 600 3.870 3.510 900
3,4 0,2 1,6 11,7 17,2 6,9 5,4 10,7 0,1 8,3 1,7
200 200 200 250 300 300 -
494
35.620
67,20
1.450 22
Koefesien aliran di wilayah sungai Cimanuk Cimanuk Cisanggarung di Pos Duga Air Eretan Eretan Luas DAS = 1,460 km 3
Pola Tahunan Peride
Hujan
Aliran
( mm )
( m3/dtk )
Komulatif
Estimasi
Prosentase Perubahan
Komulatif
Koef
Potensi
Estimasi
Aliran
Kenaikan
Kenaikan
DAS
Perubahan DAS
( % )
( % )
( km 2 )
( km 2 )
1958 1963
2709,83
60,45
0,49
1964 1969
2498,58
57,34
0,50
2,04
2,04
29,78
29,78
1970 1975
2732,89
71,89
0,57
14,61
16,65
213,36
243,13
1976 1980
2283,40
60,23
0,57
0,28
16,93
4,10
274,23
1981 1985
2708,29
72,68
0,58
1,74
18,67
25,42
272,65
1986 1991
2387,83
64,61
0,58
0,83
19,50
12,06
284,71
1992 1997
2295,00
62,13
0,58
0,05
19,55
0,75
285,46
1998 2002
2742,43
93,58
0,74
26,04
45,59
380,18
665,64
Sumber : Studi Optimasi Rencana Pembangunan Waduk Jatigede, 2003
23
Kondisi Krisis Air Pantura Kondisi Krisis Air Pantura Ciayu
• Karena luasnya lahan krisis, mengakibatkan buruknya
• • •
kondisi hidro – arologi DAS Cimanuk, terlihat dari flektuasi debit cukup besar di bendung Rentang yaitu : Q max = 1.004 m 3 /dtk ; Q min = 4 m Q min = 4 3 /dtk ; ratio 251 Potensi air sungai Cimanuk di Bendung Rentang rata Potensi air sungai Cimanuk di Bendung Rentang rata rata 4.3 Milyard m 3 /thn dan hanya dimanfaatkan 28%saja, sisanya terbuang kelaut, karena belum tersedia waduk. Sistem irigasi Rentang seluas 90.000 ha sepenuhnya mengandalkan air sungai Cimanuk, sehingga pada waktu musim kemarau selalu mengalami defisit air irigasi. Dibagian hilir sungai Cimanuk pada musim kemarau terjadi krisis ketersediaan air baku untuk keperluan domestik, perkotaan dan industri karena tidak adanya aliran sungai hulu dan terjadi instruksi air laut hulu dan terjadi instruksi air laut
24
1
2
0
0
8
0
0
4
0
0
2 0 0 1
0
1
2
0
0
8
0
0
4
0
0
2 0 0 2
0
1
2
0
0
8
0
0
4
0
0
2
0
0
8
0
0
4
0
0
2 0 0 3
0
1
2 0 0 4
0 1
2
0
0
8
0
0
4
0
0
2 0 0 5
0
1 2 0 0
1 0 0 0
8 0 0
2 0 0 6
6 0 0
4 0 0
2 0 0
0
J a n
F e b
M a r
A p r
M e i
J u n
J u l
A g u s
S e p
O k t
N o p
HYDROGRAPH CIMANUK DI BEN BEN DUNG RENTANG TAHUN 2001 2006 2006
D e s
25
Sta. Muara INDRAM AYU
SSWS C ip a na sPan gk ala n 2 Sta. Kertasmaya (9 82 km )
Sta. Ampel
Sta. Monitor Bd. Rentang
Sta. Jatiwangi
Sta. Monjot
Pajajar
Sta. Damkamun
Sukahaji
M AJALENG KA
Sta. Sukatali
SU M ED ANG
BAND UNG
Cijambu
P. Kondang
SSW S Cimanu k Sumedang 2 (3 58 4k m ) Sta. Darmaraja
SUM BER
C IREBO N
SSWS Pan tura Cireb onI nd rama yu ( 1820 km 2 )
Talaga
Sta. Bantarmerak
KU NIN GAN
SSW S Cisa nggarun g 2 (1325 km )
Sadawangi
Sta. Cipasang Sta. Leuweungtiis
GARUT
Sta. Leuwidaun
Sta. Bayongbong
Sta. Cikajang
26
JARINGAN SISTEM TRANSMISI TELEMETRI CIMANUKCISANGGARUNG STASION MASTER CIREBON
STASION MONITOR CIREBON
Sta. Muara INDRAM AYU
STASION REPEATER
STASION REMOTE
SSWS C ip a na sPan gk ala n 2 (9 82 km )
Sta. Kertasmaya
Sta. Ampel
Sta. Bd. Rentang Sta. Jatiwangi
Gn. Jaga
Sta. Monjot
Pajajar
Sta. Damkamun
SUM BER
CIREBON C IREBO N
Sukahaji
Sta. Sukatali
M AJALENG KA Cijambu
BAND UNG
P. Kondang
SU M ED ANG Sumedang
SSW S Cimanu k 2 (3 58 4k m ) Sta. Darmaraja
SSWS Pan tura Cireb onI nd rama yu Gn. Menyan ( 1820 km 2 ) Talaga
Sta. Bantarmerak Sadawangi
KU NIN GAN
SSW S Cisa nggarun g 2 (1325 km )
Sta. Cipasang Sta. Leuweungtiis
GARUT
Sta. Leuwidaun
Sta. Bayongbong
Sta. Cikajang
27
PERMASALAHAN 1. Bencana kekeringgan pada musim kemarau selalu melanda 2.
3. 4. 5. 6.
daerah Pantura Ciayu, disebabakan belum ada satu waduk pun yang telah dibangun di sungai Cimanuk. Banyaknya sungai sungai sungai kecil : Cipasang, Tanjung Kulon, Babakan dan Kabuyutan dapat mengganggu kelancaran transportasi di jalan pantura, sedang banjir sungai utama Cimanuk dan Cisanggarung telah dikendalikan dengan periode ulang 25 tahun. Erosi latreal dan degradasi dasar sungai Cimanuk Cisanggarung menyebabkan terjadinya tebing dan tanggul kritis di banyak lokasi serta banyak bangunan sungai menggantung pondasinya. Lonsoran tanah ( Land Lonsoran tanah ( Land Slides ) di derah perbukitan akibat lahan kritis dan kondisi apeologi yang kurang menguntungkan, terutama diwilayah kabupaten Garut, Kuningan, Sumedang dan Majalengka Instrusi air laut pada muara sungai Cimanuk Cimanuk Cisanggarung dan sungai sungai sungai lainya, menyebabkan sulitnya memperoleh air tawardi wilayah Pantura tawardi wilayah Pantura Ciayu terutama pada musim kemarau. Abrasi pantai di beberapa lokasi disebabakan oleh kerusakan lingkungan dan sedimentasi pada muara muara muara sungai menghambat perahu menghambat perahu perahunelayankeluar masuk laut perahunelayankeluar masuk laut 28
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR · Guna memperbaiki keadaan hidro hidro orologi DAS Cimanuk, khususnya di DTA Waduk Jatigede, dilaksanakan kegiatan kegiatan kegiatan konservasi DAS secara intensif dan sinergis antara instansi instansi instansi terkait : Departemen Kehutanan Kehutanan , Departemen Pertanian Pertanian , Departemen PU, Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten Kabupaten , sejalan dengan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN Air (GN KPA). KPA). · Disamping itu itu , dalam rangka program Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) dan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) di Jawa Barat Barat , dilaksanakan juga kegiatan GRLK dan GNRHL tersebut di DTA Waduk Jatigede. Jatigede. · Selanjutnya Selanjutnya , agar dampak positif dari kegiatan GN GN KPA di DTA Jatigede tersebut dapat diukur dan dipantau dengan baik baik , telah disepakati Sub Sub DAS Cimanuk Hulu dan Sub Sub DAS Cikamiri Cikamiri , dipakai sebagai DAS Percontohan GN GN KPA, dengan penekanan sebagai berikut berikut : 1) Sub Sub DAS Cimanuk Hulu Hulu : sebagai percontohan konservasi DAS dengan titik berat upaya teknik vegetatif vegetatif . 2) Sub Sub DAS Cikamiri : sebagai percontohan konservasi DAS dengan titik berat upaya teknik sipil sipil , dengan memanfaatkan Arboretum Mata Air Cimanuk di Legok Pulus (( Desa Sukakarya Sukakarya , Kecamatan Samarang Samarang , Garut), sebagai pusat penelitian tanaman konservasi dan pelatihan 29 29 petani petani , generasi muda dan pelajar. pelajar
6 6
30
7
31
PENDAYAGUNAAN POTENSI SUMBER DAYA AIR n n
Dalam rangka pendayagunaan potensi sumber daya air, sesuai Rencana Induk PWS Cimanuk PWS Cimanuk Cisanggarung, diidentifikasi 13 potensi waduk di DAS Cimanuk dan 12 potensi waduk di DAS Cisanggarung
n n
Dari 25 potensi waduk tersebut tersebut , baru Waduk Jatigede yang telah selesai desainnya desainnya , saat ini dalam proses sertifikasi desain dan siap untuk dimulai pelaksanaan fisiknya fisiknya .
n n
Mengingat penyediaan air baku dan air irigasi sudah sangat mendesak mendesak , maka pembangunan tampungan air dalam bentuk waduk waduk , embung embung /situ atau atau long storage storage dalam berbagai skala menjadi prioritas utama utama .
n n
Karena itu itu , dalam PJM (2005 (2005 2009) BBWS Cimanuk Cimanuk Cisanggarung, mem mem programkan pembangunan dan rehabilitasi tampungan air berupa (a) waduk (a) waduk 3 lokasi lokasi , (b) embung embung /situ – 10 lokasi lokasi , dan (c) (c) long storage storage – 7 lokasi lokasi .. 32
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR n n
Daya rusak air yang harus dikendalikan dikendalikan , meliputi masalah masalah : (a) banjir banjir , (b) erosi tebing sungai sungai , (c) intrusi air laut laut , (d) abrasi pantai dan sedimentasi muara sungai sungai .
n n
Dalam PJM (2005 (2005 2009), penanganan masalah banjir difokuskan pada normalisasi Sungai Cipanas di Kabupaten Indramayu, sungai sungai sungai Tanjung Kulon Kulon , Babakan dan Kabuyutan di Kabupaten Brebes.
n n
Penanganan erosi tebing dan tanggul kritis di Sungai Cimanuk dan Cisanggarung diutamakan pada lokasi lokasi lokasi kritis yang mengancam pemukiman penduduk penduduk , jalan raya dan lahan pertanian berdasarkan tingkat ke ke kritisannya dan berdasarkan usulan masyarakat masyarakat .
n n
Intrusi air laut dikendalikan dengan pembangunan bendung karet di di beberapa lokasi wilayah Pantura Pantura , antara lain: (a) BK Indramayu di Saluran By By pass Cimanuk, (b) BK Jamblang di Sungai Jamblang dan (c) BK Kabuyutan di Sungai Kabuyutan Kabuyutan .
n n
Penanganan abrasi pantai dilaksanakan dengan pembangunan jetty dan krib pantai pantai . Berdasarkan urgensinya dalam PJM (2005 (2005 2009) diutamakan diutamakan : (a) pembuatan jetty Karangsong dan pengerukan muara Sungai Prajagumiwang (b) pembuatan jetty Sungai Glayem (Indramayu) dan (c) pengamanan pantai Tirtamaya Tirtamaya .. 33
PROGRES PENANGANAN n n
Progres pembangunan infrastruktur SDA di WS Cimanuk Cimanuk Cisanggarung sebagai berikut berikut :: A. PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
n n
Sampai dengan TA 2006, permasalahan banjir telah tertangani tertangani , yakni terkendalinya banjir akibat luapan sungai utama Cimanuk dan Cisanggarung yang melindungi kawasan Pantura Ciayu Ciayu , termasuk Kota Indramayu, terhadap banjir periode ulang 25 25 tahun, antara lain dengan pembangunan Saluran Saluran By By pass pass Indramayu dan Pintu Pengendali Banjir di Bangkir Bangkir , serta tanggul tebing sungai.
n n
Disamping itu itu , Kota Cirebon telah aman terhadap ancaman banjir periode ulang 10 10 tahun dari sungai sungai sungai kecil yang mengalir melalui kota kota , yakni Sungai Kedung Pane, Sukalila Sukalila , Kesunean dan Kalijaga Kalijaga .
n n
Namun demikian demikian , masih terdapat sungai sungai sungai yang belum terta terta ngani dengan tuntas dan masih berpotensi mengancam jalan Pantura Pantura , yakni Sungai Cipanas di Kabupaten Indramayu dan sungai sungai sungai Tanjung Kulon Kulon , Babakan Babakan , Kabuyutan di Kabupaten Brebes. 34
B. PENANGANAN BENCANA KEKERINGAN n n
Sampai dengan TA 2006, belum ada satu waduk waduk pun yang telah dibangun di Sungai Cimanuk, sehingga Sistem Irigasi Rentang dan kebutuhan air baku di wilayah Pantura Ciayu belum dapat tertangani dengan baik baik . Sebagai solusi sementara sementara , dibangun beberapa bendung karet guna membuat membuat long storage, storage, yakni BK Rambatan Rambatan , Kumpul Kuista Kuista , Sigranala Sigranala , Winong dan Cisanggarung.
n n
Guna memperbesar tampungan air tawar di kawasan Pantura Ciayu Ciayu , dibangun saluran pengumpul Kumpul Kuista Kuista Winong sepanjang 8,65 km dengan lebar rata rata rata 15 m dan kedalaman saluran 1,6 m.
n n
Disamping itu itu , dilakukan rehabilitasi waduk waduk waduk yang dibangun sebelum PELITA, yakni yakni : (a) Waduk Darma (36 juta m3) di Sungai Cisanggarung, (b) Waduk Malahayu (59 juta m3) di Sungai Kabuyutan Kabuyutan , serta rehabilitasi situ situ situ sebanyak 8 lokasi ..
35
C. PENGENDALIAN EROSI SUNGAI n n
Guna menanggulangi akibat negatif dari erosi lateral dan degradasi sungai Cimanuk dan Cisanggarung, dilakukan tindakan rehabilitasi rehabilitasi , antara lain: (a) pembangunan pembangunan ground ground sill, sill, (b) pembangunan pembangunan revetment revetment dan dan retaining wall wall di lokasi tebing kritis kritis , dan (c) relokasi tanggul sungai sungai .. D. KONSERVASI MATA AIR
n n
Upaya perlindungan mata air Sungai Cimanuk dilakukan dengan kegiatan penghijauan dan terasering kawasan mata air Situ Cipanas di Desa Simpang Simpang , Kecamatan Cikajang (Garut) dan pembangunan Arboretum Mata Air Cimanuk Legok Pulus di Desa Sukakarya Sukakarya , Kecamatan Samarang (Garut).
36
Gambar 5. LOKASI MATA AIR CIMANUK
37
PENANAMAN POHON DI ARBORETUM CIMANUK ARBORETUM CIMANUK
38
PROGRAM PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE STRATEGI PELAKSANAAN STRATEGI PELAKSANAAN • Pembangunan Waduk Jatigede diutamakan untuk meningkatkan produksi padi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin jaringan irigasi yang telah ada (( sistem irigasi Rentang). • Irigasi merupakan merupakan primary benefit, benefit, sehingga perhitungan volume waduk didasarkan pada kebutuhan air irigasi irigasi . • Tenaga listrik merupakan merupakan secondary benefit, benefit, sehingga pelepasan debit air dari waduk didasarkan pada kebutuhan air untuk irigasi irigasi . • Pelaksanaan pembangunan dibagi menjadi 2 tahap : • Tahap I : Pembangunan Waduk Jatigede • Tahap II : Pembangunan PLTA
39
DATA TEKNIS WADUK JATIGEDE 1. Volume Runoff Run-off
2,5 x 109 m3/tahun
2. Tipe Bendungan
Urugan Batu
3. Tinggi Bendungan 4. Panjang Bendungan
110 m 1.715 m
5. Volume Urugan
6,8 x 106 m3
6. Luas Genangan
3.953 ha
7. Volume Waduk (Gross)
979,5 x 106 m3
8. Volume Waduk (Nett (Nett))
796,1 x 106 m3
9. Spillway dengan Pintu Radial 10. Terowong Pengelak 11. Daerah Irigasi 12. PLTA, Daya Terpasang 13. EIRR
4 bh (15,5 m x 14,5 m) D= 10 m, L=740 m 90.000 ha 110 MW 18.5 %
40
Gambar 8. Penampang Melintang Bendungan Jatigede
41
JADUAL PEMBANGUNAN JADUAL PEMBANGUNAN n n Pembangunan fisik Waduk Jatigede memerlukan waktu normal 7
tahun tahun , sehingga masih tersedia cukup waktu untuk menyelesaikan pembebasan lahan dan pemindahan penduduk dalam waktu secara bersamaan dengan pembangunan fisik waduk (( simultan simultan ), lihat Gambar 9.
• Pembangunan PLTA Jatigede dapat dilaksanakan bersamaan atau setelah Waduk Jatigede selesai dibangun dibangun , lihat Gambar 10.
42
JADUAL PEMBANGUNAN WADUK TA 2006-2013 2013 TAHAP I : PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE KEGIATAN
VOLUME
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
I. PEMBANGUNAN WADUK JATIGEDE 1.
Pekerjaan Persiapan (Preparation Works )
2.
Terowong Pengelak (Diversion Tunnel )
3.
Upstream & Downstream Coffer Dam
4.
Grouting & Access Gallery
5.
Bendungan Utama (Main Dam )
6.
Instrumentasi Monitoring Bendungan
1 unit
7.
Bangunan Pelimpah (Spillway )
1 unit
8.
Outlet Irigasi (Irrigation Outlet )
1 unit
9.
Penutupan Terowong Pengelak (Plugging )
10. Jalan Penghubung & Jalan Relokasi (Access & Relocation Roads )
LS 740 m 6
985 m 6
3
6,3x10 m
3
2.500 m 36 km
11. Pekerjaan Lainlain (Miscellaneous Works )
LS
12.
LS
Pengisian waduk (Water commissioning)
3
0,5x10 m
II. KONSULTANSI (CONSULTING SERVICES ) 1.
Prakontrak & Supervisi Pelaksanaan (Procurement & Construction Supervision ) III. PEMBEBASAN LAHAN & PEMINDAHAN PENDUDUK 1.
8 Lap
Pemindahan Penduduk a. Program Transmigrasi
1.400 KK
b.Pemindahan Penduduk
3.000 KK
2. Pembebasan Sisa Lahan a. Lahan Genangan Waduk
477 Ha
b. Lahan Tapak Bangunan & Fasilitas
348 Ha
c. Lahan yang Terlewat
LS
43
JADUAL PEMBANGUNAN PLTA TA 2007-2013 2013
TAHAP II : PEMBANGUNAN PLTA JATIGEDE KEGIATAN
VOLUME
I. PEMBANGUNAN PLTA JATIGEDE 1.
Preparation Works
2.
Intake Structure
1 unit
3.
Upper Power Waterway
250 m
4.
Control Gate
1 unit
5.
Lower Power Waterway
6.
Surge Tank
1 unit
7.
Bifurcate Tunnel, Power House & Draft Tube
1 unit
8.
Control Shaft & Tailrace
1 unit
9.
Generating Equipments (Francis Turbines)
2 unit
LS
2.845 m
10. Transmission Line & SubStations
LS
11. Commissioning
LS
II. KONSULTANSI (CONSULTING SERVICES) 1.
Procurement & Construction Supervision
6 Lap
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
45