LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL UJI MIKROSKOP
NAMA
: SALMA FAUDZIAH
NPM
: 18040034
PRODI
: PRODUKSI GARMEN KONST. FASHION DESIGN
GRUP
: 1G6
POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG Jl. Jakarta No.31, Kebonwaru, Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat 40272 Telp : 022-7272580, Fax : 022-7271694, Email :
[email protected]
LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL UJI MIKROSKOP
I.
MAKSUD DAN TUJUAN
a) Dapat melihat dan mengetahui bentuk penampang melintang dari bermacam-macam serat. b) Dapat membedakan dan mengidentifikasi serat menurut penampang yang didapat. II.
TEORI DASAR
Miroskop dalam bahasa Yunani yaitu, micros artinya kecil dan scopein artinya melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hamper diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Pemeriksaan serat dengan menggunakan mikroskop adalah merupakan suatu pengujian serat dengan mengetahui morfologinya. Hanya pengamatan dengan mikroskop adalah cara yang dipakai untuk menidentisifikasi serat dimana terdapat serar-serat campuran yang berbeda jenisnya dan mengakibatkan perbedaan bentuknya, karena itu pengamatan dengan menggunakan mikroskop adalah cara yang paling penting dan banyak digunakan untuk identisifikasi serat.
Morfologi serat yang paling penting dalam pengamatan dengan mikroskop adalah bentuk pandangan membujur dan penampang lintangnya, dimensinya, adanya lumen dan bentuiknya, struktur bagian dalam dan permukaan serat. Agar pengamatan memberikan hasil yang lebih baik harus memiliki kaca objek, kaca penutup (cover glass), jarum pemisah, gabus untuk membuat serat melintang, lak, dan pisau silet yang tajam.
Serat yang akan dilihat penampangnya dan telah siap dalam kaca objek (preparat) dan ditutupi cover glass. Preparat untuk menampang membujur dan melintang berbeda dalam penyiapannya. Untuk preparat penampang membujur, serat diletakkan sejajar diatas kaca objek dan dipisahkan satu dengan yagn lainnya dengan jarum agar tidak menumpuk, kemudian ditutup dengan cover glass dan ditetesi dengan air suling, jika air suling terlalu banyak gunakan kertas penghisap.
Sedangkan preparat untuk penampang melintang dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan cara lempeng plastik, cara gabus, maupun cara mikrocom mekanika. Pada percobaan ini digunakan cara gabus.
III.
ALAT DAN BAHAN a) Alat:
Mikroskop
Kaca preparat (slide glass)
Kaca penutup (cover glass)
Jarum mesin jahit
Benang
Gabus
Silet tajam
Pipet tetes
Kertas saring
b) Bahan:
IV.
Air suling
Lem (lak merah)
Serat kapas
Serat rayon viskosa
Serat rami
Serat wool
Serat sutera
Serat polyester
Serat poliakrilat
Serat poliamida (nylon)
Serat campuran polyester-kapas
Serat campuran polyester-rayon viskosa
Serat campuran polyester-wool
CARA KERJA a) Pengamatan serat secara membujur : 1. Serat diletakkan sejajar di atas kaca preparat dan dipisahkan satu sama lain dengan jarum. 2. Kumpulkan serat yang berada di atas kaca preparat diatur supaya rata dan renggang (jangan terlalu menumpuk/ rapat).
3. Serat yang berada di atas kaca preparat ditutup dengan cover glass. 4. Angkat satu sisi dari cover glass lalu tetesi air. 5. Kelebihan air pada preparat dihisap dengan kertas hisap/ kertas saring. 6. Preparat yang sudah jadi, diletakkan di meja mikroskop. 7. Amati contoh serat di bawah mikroskop. 8. Untuk mempermudah menggunakan mikroskop, pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif terkecil terlebih dahulu, lalu dengan tidak menggeser objek di meja mikroskop, citra objek diperbesar dengan mengubah
lensa
objektifnya,
dan fokuskan
citra
objeknya
(dari
pembesaran lensa objektif 5X, lalu dirubah ke 10X dan 40X). 9. Gambar bentuk penampang serat tersebut di lembar jurnal praktikum.
b) Pengamatan serat secara melintang: 1. Jarum jahit yang berisi benang ditusukkan melalui tengah-tengah gabus. 2. Suatu kawat kecil dimasukkan pada lengkungan benang yang menonjol, kemudian jarum ditarik kembali dengan meninggalkan lengkungan benang pada gabus. 3. Sekelompok serat disejajarkan dan diberi lem lak diletakkan dalam lengkungan benang. Dan dengan hati-hati, ditarik ke dalam gabus dengan cara menarik ujung benang. Jumlah serat yang ditarik harus cukup tertekan sehingga serat akan terpegang oleh gabus dengan baik tanpa terjadi perubahan bbentuk serat. 4. Permukaan gabus yang mempunyai ujung serat yang menonjol, dipotong rata dengan pisau silet tajam. 5. Setelah lak kering, gabus diiris tipis menggunakan pisau silet tajam. 6. Irisan gabus yang mengandung potongan serat, ditempelkan pada kaca penutup dengan setetes air suling. 7. Kaca penutup dengan potongan gabus dibawahnya diletakkan pada kaca objek, sehingga seluruh dapat diletakkan dalam satu fokus. 8. Amati contoh serat di bawah mikroskop. 9. Untuk mempermudah pengguaan mikroskop, pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif terkecil dahulu, lau dengan tidak menggeser objek di meja mikroskop, citra objek diperbesar dengan mengubah lensa objektifnya dan fokuskan citra objeknya (dari pembesar lensa objektif 5X, menjadi 10X, dan 40X). 10. Gambar bentuk penampang serat dilembar jurnal praktikum.
V.
DATA HASIL PERCOBAAN
(Terlampir) VI.
DISKUSI
Dalam melakukan praktikum, praktikan supaya memperhatikan beberapa hal agar tidak terjadi kesalahan, diantaranya: 1. Bagian tengah kaca preparat dan cover glass diusahakan bersih agar saat di mikroskop tidak mengganggu pandangan. 2. Serat yang akan diteliti dibersihkan dari kotoran. 3. Dalam pengamatan membujur, saat meletakkan serat di atas preparat, supaya di renggangkan agar saat diperbesar tidak terlihat bertumpuktumpuk. 4. Dalam pengamatan melintang, serat jangan terlalu tebal agar mudah saat ditarik masuk ke gabus. 5. Dalam pengamatan melintang, saat memotong gabus diusahakan tipistipis agar tembus cahaya saat di mikroskop. 6. Dalam pengamatan melintang, lak merah supaya jangan terlalu kering, agar mudah saat dimasukkan ke dalam gabus. 7. Saat melakukan pengamatan menggunakan mikroskop, perbesaran yang digunakan sebaiknya dari perbesaran terkecil terlebih dahulu lalu difokusk an. Jika setelah diamati bentuk serat dirasa belum tergambar jelas, maka ganti lensa objektif dengan yang lebih besar pembesarannya. maka dan memfokuskannya dengan memposisikan letak preparat.
VII.
KESIMPULAN 1. Kapas Membujur : pipih, berpilin, ukurannya tidak merata. Melintang : menyerupai ginjal dengan bulatan oval ditengahnya. 2. Rayon Viskosa Membujur : berbentuk silinder, bergaris-garis. Melintang : bergerigi tidak beraturan. 3. Rami Membujur : terdapat garis-garis pada tengah dan dinding serat tidak beraturan. Melintang : elips tidak beraturan, terdapat garis di tengahnya.
4. Sutera Membujur : polos beening, terdapat bercak di beberapa tempat. Melintang : berbentuk segitiga tumpul. 5. Wool Membujur : silinder bersisik. Melintang : berbentuk bulat dengan bintik-bintik sedikit di tengahnya. 6. Polyester Membujur : terdapat bercak berbintik, berdinding tebal. Melintang : bulat beraturan. 7. Poliakrilat Membujur : silinder jernih dengan garis di tengahnya. Melintang : seperti tulang anjing atau bulat. 8. Poliamida (nilon) Membujur : berbentuk silinder, terdapat bercak, garis sedikit tebal. Melintang : hampir bulat. 9. Polyester-kapas Membujur : silinder berpilin berdinding tebal. Melintang : bulat bertitik dan pipih cekung. 10. Polyester-rayon Membujur : silinder pipih, terdapat garis lurus di dalamnya. Melintang : bulat bergerigi tidak beraturan. 11. Polyester-wool Membujur : tebal diluar pinggirnya tebal, dalamnya bersisik dan berbintik. Melintang : bulat tidak beraturan dengan berbagai ukuran. 12. Rayon asetat Membujur : silinder bergaris-garis. Melintang : berlekuk lekuk seperti bunga. 13. Rayon kuproamonium Membujur : silinder, bintik-bintik bergaris tipis. Melintang : berbentuk bulat. VIII.
DAFTAR PUSTAKA Bahan Ajar Praktikum Serat Tekstil Program D IV, Politeknik Sekolah Tinggi Tekstil, Bandung https://ulfhamardiana.wordpress.com/2015/05/18/laporan-uji-mikroskopserat/amp/ yeahkuliah.blogspot.com/2015/05/laporan-praktikum-serat-tekstil-uji.html?m=1