MOMENTUM DAN IMPULS
Om Swastyastu OLEH :
I PUTU WAWAN SUTARYAWAN
PEM ERINT AH KA BUPA TE N KA RANGAS EM DINA S P END IDI KA N P EM UD A D AN OLAHR AGA SM A N 1 AMLA PUR A TA HUN 2 008
Standar Kompetensi : Menganalisis gejala alam dan Keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
Kompetensi Dasar Menunjukkan hubungan antara Konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah tumbukan
Peta Konsep Benda Bergerak
mempunyai
Momentu m berkaitan dengan
Tumbukan
Impuls penerapan
terdiri atas
Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan Lenting Sebagian
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
MOMENTUM DAN IMPULS MOMENTUM Momentum adalah besaran vektor yang merupakan hasil kali massa dan kecepatan suatu benda. m
v
Keterangan : p = momentum ( kgm/s) m = massa benda (kg) v = kecepatan (m/s)
p=m.v
Contoh : 1
v = 20 m/s p=m.v p = 120 . 20 =2400 kgm/s m = 120 kg
2 p=m.v
v= 10 m/s
p = 1500 . (-10) =-15000 kgm/s m = 1500 kg
Impuls I = F ∆t
m
Keterangan: I = impuls(Ns atau Kgm/s) F = gaya (N) ∆t = waktu kontak (s)
F
I≡
(9-6)
tf
∫t
Fdt = ∆p
i
F
Impuls suatu gaya F sama dengan perubahan momentum benda.
Teorema Impuls-Momentum Gaya rata-rata : 1 t F ≡ ∫ Fdt ∆t t
(9-7)
I = ∆p = F∆t
(9-8)
f
ti
tf
t
i
Untuk F konstan : I = ∆p = F∆t
(9-9)
Hubungan Impuls dan Momentum Hubungan Impuls dan Momentum I = p2-p1
atau
I = mv2 - mv1
Keterangan: I = impuls(Ns atau Kgm/s) p2 = momentum akhir (kgm/s) p1 = momentum awal (kgm/s) Subtitusi pers 2 dan 3 menghasilkan :
F ∆t = mv2 - mv1
Contoh : Sebuah bola golf bermassa 1 kg dipukul oleh pemain. Pukulan tersebut mengakibatkan bola bergerak dengan kelajuan 40 m/s. Jika selang waktu kontak antara stick dengan bola 0.1 s, berapakah besar gaya yang diberikan stick pada bola tersebut? m = 1 kg V1 = 0 v2 = 40 m/s ∆t = 0,1 s F =……? F ∆ = mv2- mv1 F. 0,1 = 1 . 40 - 1. 0 F = 40/0.1= 400 N
v1 = 0
Sebelum dipukul
v2 = 40 m/s
Pada saat dipukul Setelah dipukul
Hukum Kekekalan Momentum “ Momentum total sebelum tumbukan = Momentum total setelah tumbukan” atau secara matematis : p1 + p2 = p1’ + p2’ atau m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’ Keterangan : p1,p2 = momentum benda 1,benda 2 sebelum tumbukan (kgm/s) p1’,p2’ = momentum benda 1,benda 2 setelah tumbukan (kgm/s) m1,m2 = massa benda 1, massa benda 2 (kg) v1, v2 = kecepatan benda 1, benda 2 sebelum tumbukan (m/s) v1’, v2 ‘ = kecepatan benda 1, benda 2 setelah tumbukan (m/s)
Contoh Sebutir peluru 0,05 kg ditembakkan dengan kecepatan 100 m/s dari sebuah senapan massanya 5 kg. Berapakan kecepatan terdorongnya senapan karena tembakan tersebut ? Sebelum ditembakkan: (senapan dan peluru diam) mp = 0,05 kg vp =0 , vs=0 ms = 5 kg vp=0 vs=0 vp’=100 m/s vs’ =……? Setelah ditembakkan: Jawab : vs’ vp’ mp vp + ms vs = mp vp’ + ms vs’ 0 + 0 = 0,05.100 + 5. vs’ -5 = 5. vs’ vs’ = -1 m/s
Prinsip Kerja Roket
v
v+∆v ( M + ∆m) v = M ( v + ∆v ) + ∆m( v − v e ) M∆v = v e ∆m
Untuk interval waktu yang sangat pendek :
M+∆m
M
dm = −dM
ve
pi = ( M + ∆m) v
Kecepatan bahan bakar relatip terhadap roket
Mdv = ve dm
∆m
Massa bahan bakar yang terbakar Pengurangan massa roket
Mdv = − v e dM
v - ve
vf
∫v
i
dv = − v e
Mf
∫M
i
dM M
Mi v f − v i = v e ln M f
TUMBUKAN Interaksi antar partikel yang berlangsung dalam selang waktu yang sangat singkat
F12
F21
m1
Kontak langsung
Gaya impulsiv
Diasumsikan jauh lebih besar dari gaya luar yang ada
m2 Hukum Newton III F12 = − F21
F12 p
Proses hamburan
+
∆p1 = − ∆p 2
++
He4
F21
F F12 t
∆p1 + ∆p 2 = 0 ∆( p1 + p 2 ) = 0
F=
dp dt
(9-3)
∆p1 = ∫tt12F12 dt ∆p 2 = ∫tt12F21dt P = p1 + p 2 = konstan
Pada setiap tumbukan jumlah momentum sistem sesaat sebelum tumbukan adalah sama dengan jumlah momentumnya sesaat setelah tumbukan
F21 Hukum kekekalan momentum berlaku pada setiap tumbukan
Klasifikasi Tumbukan Tumbukan Lenting Sempurna
Berlaku hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi
Tumbukan Lenting Sebagian
Energi mekanik berkurang (tak berlaku hukum kekekalan energi mekanik)
Tumbukan Tak Lenting sama sekali
Setelah tumbukan kedua partikel menyatu
Untuk tumbukan tak lenting sama sekali dalam satu dimensi Setelah tumbukan
Sebelum tumbukan v2i v1i m2
vf
m1
m1 + m2
Hukum kekekalan momentum : m1v1i + m2 v2i = ( m1 + m2 )v f vf =
m1v1i + m2 v2i m1 + m2
(9-13) (9-14)
Untuk tumbukan lenting sempurna dalam satu dimensi Sebelum tumbukan v2i v1i m2
Setelah tumbukan v2f
m1
v1f m2
Hukum kekekalan momentum : m1v1i + m2 v2i = m1v1 f + m2 v2 f
(9-15)
1 m v2 2 1 1i
(9-16)
+ 12 m2 v22i = 12 m1v12f + 12 m2 v22 f
m1
m − m2 2m2 v1 f = 1 v1i + (9-20) m + m m + m 1 1 2 2
m1 ( v12i − v12f ) = m2 ( v22 f − v22i )
2m1 m − m1 v2 f = v1i + 2 (9-21) m1 + m2 m1 + m2
m1 ( v1i − v1 f )( v1i + v1 f ) = m2 ( v2 f − v2i )( v2 f + v2i )
(9-17)
m1 ( v1i − v1 f ) = m2 ( v2 f − v2i )
(9-18)
v1i + v1 f = v2 f + v2i v1i − v2i = −(v1 f − v2 f )
(9-19)
TUMBUKAN DALAM DUA DIMENSI v1f sin θ Sebelum tumbukan
Setelah tumbukan
v1i
v1f cos θ
θ φ
m1 m2
v2f cos φ
m2 -v2f sin φ
Komponen ke arah x :
m1
v1f
v2f
m1v1i = m1v1 f cosθ + m2 v2 f cosφ 0 = m1v1 f sin θ − m2 v2 f sin φ
Jika tumbukan lenting sempurna :
1 m v2 2 1 1i
= 12 m1v12f + 12 m2 v22 f
(9-24a) (9-24b) (9-24a)
Jenis- Jenis Tumbukan: 2. Tumbukan lenting sempurna 3. Tumbukan lenting sebagian 4. Tumbukan tidak lenting sama sekali Nilai koefisien restitusi (e) merupakan indikator jenis tumbukan: e=
v1’’ - v2’ v1 - v2
Keterangan : v1 , v1’ = kecepatan benda 1 sebelum tumbukan, setelah tumbukan (m/s) v2 , v2’ = kecepatan benda 2 sebelum tumbukan, setelah tumbukan (m/s) Tumbukan Lenting Sempurna - berlaku hukum kekekalan momentum - jumlah energi kinetik sebelum tumbukan = jumlah energi kinetik sesudah tumbukan - koefisien restitusi: e =1
Tumbukan Lenting Sebagian - berlaku hukum kekekalan momentum - jumlah energi kinetik sebelum tumbukan ≠ jumlah energi kinetik sesudah tumbukan - koefisien restitusi: 0 < e < 1
Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali - berlaku hukum kekekalan momentum - jumlah energi kinetik sebelum tumbukan ≠ jumlah energi kinetik sesudah tumbukan - koefisien restitusi: e = 0 - setelah tumbukan, kedua benda bersatu/bergandengan ( v1’ = v2’ )
Om Santhi Santhi Santhi Om
Mohon maaf bila ada kata-kata yang salah seperti pepatah tiada gading yang tak retak. Begitu pula dengan karya kami yang masih banyak kekurangannya. Maka dari itu untuk menyempurnakannya kami mohon kritik dan saran dari kalian semua. Redaksi :
Sumber Materi :
Ndach
•Buku Kreatif Fisika XI a ( VIVA PAKARINDO)
Uchie
•Buku Kajian Konsep Fisika 2 SMA (Platinum)
Wa’ichi Tanti’e Yatha Dan kelas XI PSIA 1 yang ikut berpartisipasi
•Buku Fisika 2B (Erlangga)
Contoh : Dua buah bola massanya berbeda 0,1 kg dan 0,2 kg masing-masing dengan kelajuan 20 m/s dan 10 m/s seperti digambarkan dibawah ini. Jika tumbukan yang terjadi elastik sempurna. Berapkah kecepatan bola pertama dan kedua setelah tumbukan. m1 = 0,1 kg m2 = 0,2 kg v1 = 20 m/s m2 m1 v2 v1 v2 = -10 m/s e = 1 V1 ‘=……..? V2’=……….? H.Kektum : m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’ 0,1.20 + 0,2.(-10) = 0,1.v1’+ 0,2 v2‘ 0 = 0,1v1’ + 0,2v2 ‘ -0,1v1’ = 0,2v2 ‘ V1’ = -2v2 ‘
m1
V1 ‘=……..?
m2
V2’=……….?
Koefisen restitusi, e=1 : v1 ‘ - v2’ e= v1 - v2 -1 =
v1’- v2’ 20 +10
-20 - 10 = v1’ - v2’
’
v1 ‘ - v2’ = -30 Subtitusi pers 1 ke pers 2: -2v2’-v2’=-30 -3v2’=-30 V2 ‘ = 10m/s V1 ‘ = - 2 v2 = - 2. 10 = -20 m/s
1. Bola tenis massanya 0,2 kg bergerak dengan kecepatan kekanan10 m/s menumbuk sebuah dinding tembok. Setelah tumbukan kecepatan bola kekiri 8 m/s, berapakah impuls yang diberikan bola kepada dinding tembok? Setelah menumbuk Sebelum menumbuk v1=10 m/s
v1=8 m/s
I = mv2 - mv1= 0,2 . (-8) -0,2 . 10 = -1,8 - 2 = -3,8 kg
2. Sebuah bom mula-mula diam , tiba-tiba meladak menjadi dua bagian dengan perbandingan massa 3 :2. Sesaat setelah ledakan, bagian yang bermassa lebin besar terlempar dengan kecepatan 10 m/s. Tentukan kecepatan bagian yang bermassa lebih kecil sesaat setelah ledakan? Jawab Sebelum meledak M
Setelah meledak v1’=10 m/s
m1
m2
v=0
Mv = m1v1’ + m2v2’ 0 = m1v1’ + m2v2’ m1v1’ = - m2v2’
m1 : m2 = - v2:v1 3 : 2 = - v2’:(-10) v2’ = 15 m/s
v2’
3. Sebuah peluru bermassa 0,05 kg ditembakkan dengan kelajuan 500 m/s kearah sepotong kayu bermassa 4,95 kg yang digantung pada seutas tali sehingga peluru mengeram didalam kayu. Hitunglah kecepatan kayu sesaat setelah tumbukkan? jawab Setelah tumbukan Sebelum tumbukan
V1 = 500 m/s
v2 =0
m1v1 + m2v2 = m1v1’ + m2v2’, v1’=v2’= v’ m1v1 + m2v2 = (m1+m2) v’ 0,05 . 500 + 0 = (0,05 + 4,95) v’ 25 = 5v’ V’ = 5 m/s
v’
LATIHAN 1. Bola tenis massanya 0,4 kg bergerak dengan kecepatan kekanan 12 m/s menumbuk sebuah dinding tembok. Setelah tumbukan kecepatan bola kekiri 10 m/s, berapakah impuls yang diberikan bola kepada dinding tembok? 2. Sebuah bom mula-mula diam , tiba-tiba meladak menjadi dua bagian dengan perbandingan massa 4 :3. Sesaat setelah ledakan, bagian yang bermassa lebin besar terlempar dengan kecepatan 40 m/s. Tentukan kecepatan bagian yang bermassa lebih kecil sesaat setelah ledakan? 3. Sebuah peluru bermassa 0,04 kg ditembakkan dengan kelajuan 400 m/s kearah sepotong kayu bermassa 3,96 kg yang digantung pada seutas tali sehingga peluru mengeram didalam kayu. Hitunglah kecepatan kayu sesaat setelah tumbukkan?