SAP PRESBIKUSIS Pokok Bahasan Sasaran Tempat Hari/ Tanggal Waktu Penyuluh
: Presbiakusis di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin : Lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin : : : : Mahasiswa Praktek Profesi Ners Stikes Yarsi
Sumbar
Bukittinggi
A. Latar Belakang Presbikusis adalah penurunan pendengaran alamiah yang terjadi sejalan dengan proses penuaan dan umumnya dimulai pada umur 65 tahun. Presbikusis terjadi pada nada tinggi dan pada pemeriksaan audiometri nada murni terlihat berupa penurunan pendengaran jenis sensorineural yang bilateral pada kedua telinga dan simetris yang disebabkan oleh perubahan degeneratif telinga bagian dalam. 1 Angka insidensi dari gangguan pendengaran akibat prebikusis pada lansia di Amerika Serikat dilaporkan sebesar 25-30% untuk kelompok umur 65-70 tahun, sedangkan angka insidensi untuk umur lebih dari 75 tahun sebesar 50%. Menurut hasil survei, jumlah pemakai alat bantu dengar sampai saat ini di Amerika mencapai 20 juta orang. B. Tujuan intruksional 1. Tujuan umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang Prebiakusis 2. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta akan mampu : a. Menjelaskan pengertian Presbiakusis b. Menjelaskan tentang penyebab Presbiakusis c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Presbiakusis
d. Menjelaskan penatalaksanaan Presbiakusis e. Menjelaskan pencegahan Presbiakusis C. Sub pokok bahasan 1. Pengertian Presbiakusis 2. Penyebab Presbiakusis 3. Tanda dan gejala Presbiakusis 4. Penatalaksanaan Presbiakusis 5. Pencegahan presbiakusis D. Pelaksanaan Kegiatan 1. Topik Penyuluhan Presbiakusis 2. Sasaran Lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin 3. Metode Penyuluhan a. Ceramah b. Diskusi dan Tanya Jawab c. Demonstrasi 4. Media dan Peralatan a. Leaflet b. Infocus c. Laptop 5. Tempat Penyuluhan akan dilaksanakan Di Lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin 6. Waktu Hari/Tanggal
:
Jam
:
Setting tempat penyuluhan
Keterangan: : Ketua ( Diana Zulhijah) : Moderator ( Kezzia Putri Wazane)
: Penyaji (Lasti Wahyuni) : Pembimbing : Observer (Silvia Trianingsih) : Lansia di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin
: Media
: Fasilitator ( Cintia, Shintia) : Notulen ( Yulianti Putri)
: Dokumentasi ( Rini Sundari dan Widiana Cintia)
E. Pengorganisasian dan tugas 1. Ketua
Tugas : ( Diana Zulhijah) sebagai orang yang memimpin dan mengerahkan penyuluhan agar terlaksana dengan baik. 2. Moderator Tugas : (Kezzia Putri Wazane) a. membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta penyuluhan. b. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan c. Mengatur proses dan lama waktu penyuluhan d. Menutup acara penyuluhan 3. Penyaji Tugas : (Lasti Wahyuni) a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta. b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan. c. Memotivasi peserta untuk bertanya 4. Observer Tugas : (Silvia Tria Ningsih) a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta serta menempatkan diri sehingga proses penyuluhan berjalan lancer b. Mengevaluasi dan Menyampaikan hasil evaluasi selama penyuluhan 5. Fasilitator Tugas : ( Shintia Dwi Nanda Putri dan Cintia) a. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan b. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas 6. Notulen Tugas : (Yulianti Putri) a. Mencatat pertanyaan yang diberikan oleh peserta dan mencatat hasil dari penyuluhan 7. Dokumentasi Tugas : ( Rini Sundari dan Widiana Cintia) mengabadikan semua proses penyuluhan dengan cara memfoto dan memvideokan penyuluhan. F. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Pembukaa
Waktu 5 Menit
Kegiatan
Metod
Kegiatan Penyuluhan peserta Membuka dengan Mendengarkan
e Ceramah
n
salam memperkenalkan diri dan
tim
kepada
peserta penyuluhan. Menjelaskan maksud dan
tujuan
Medi a -
Memperhatikan
penyuluhan Kontrak
serta
Mengatur proses dan lama Penyajian
waktu
penyuluhan Menutup
acara
penyuluhan 20 Menggali pengetahuan Menjawab peserta dilakukan
sebelum
pertanyaan
penyuluhan
Ceramah Tanya
Materi
Jawab
dengan Infocus
tentang : 1. Pengertian Presbiakusis 2. Penyebab Mendengarkan Presbiakusis 3. Tanda dan gejala Memperhatika n Presbiakusis 4. Penatalaksanaan Presbiakusis 5. Pencegahan presbiakusis Menjelaskan tentang : 1. Pengertian Presbiakusis 2. Penyebab Presbiakusis 3. Tanda dan gejala Presbiakusis 4. Penatalaksanaan Presbiakusis 5. Pencegahan presbiakusis
ppt
Ceramah
Menggali pengetahuan peserta dilakukan
setelah penyuluhan
tentang : 1. Pengertian
menjawab
Presbiakusis 2. Penyebab Presbiakusis 3. Tanda dan gejala Presbiakusis 4. Penatalaksanaan
pertanyaan memberikan tanggapan
Ceramah Tanya Jawab
balik
Presbiakusis 5. Pencegahan Penutup
10 menit
presbiakusis Memberi kesempatan Memberikan untuk bertanya/diskusi tentang penyuluhan Menyimpulkan
pertanyaan materi Memberikan tanggapan hasil
balik
Ceramah Diskusi
Leaflet
dan Tanya jawab
kegiatan penyuluhan Menutup dengan salam
G. Evaluasi 1. Evaluasi struktur a. Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah direncanakan b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan c. Pre Planning telah disetujui d. 75% audien menghadiri penyuluhan 2. Evaluasi proses a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan c. 75% audien berperan aktif selama kegiatan berjalan 3. Evaluasi hasil Pada evaluasi hasil diharapkan 75% audien mengerti dan memahami materi penyuluhan.
MATERI PENYULUHAN PRESBIAKUSIS 1.
PENGERTIAN PRESBIAKUSIS Presbiakusis adalah gangguan pendengaran pada usia lanjut karena menurunnya fungsi organ pendengaran. Lansia yang berusia 65-75 tahun akan mengalami gangguan pendengaran secara perlahan-lahan akibat proses penuaan. Umumnya presbikusis menyerang kedua telinga secara perlahan-lahan sehingga orang tersebut tidak dapat menyadari adanya gangguan pendengaran pada dirinya.
2.
PENYEBAB PRESBIAKUSIS Penyebab terjadinya presbikusis belum diketahui secara pasti. Diduga timbulnya presbikusis berhubungan dengan factor usia, pola makan, infeksi, dan bising.
3.
TANDA DAN GEJALA PRESBIAKUSIS 1) Berkurangnya pendengaran secara perlahan pada kedua telinga dan tidak disadari oleh penderita 2) Suara-suara terdengar seperti bergumam, sehingga mereka sulit untuk mengerti pembicaraan 3) Sulit mendengar pembicaraan sekitarnya, terutama jika berada ditempat dengan latar belakang suara yang ramai 4) Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri ditelinga 5) Telinga terdengar berdenging
4.
PENATALAKSANAAN PRESBIAKUSIS a. Alat Bantu Mendengar
"Pocket". Daya pembesaran baik hanya karena berbentuk agak besar maka
penderita kebanyakan mau memakainya.
"Wear level". Diletakkan di belakang telinga hingga bisa ditutupi rambut pada wanita atau laki-laki berambut gondrong.
Untuk pemakaian APM, perlu disesuaikan hasil audiogramnya dengan daya kemampuan APM. Jadi perlu dicoba seperti pemakaian kacamata. b. Obat-obatan Seperti asam nikotinat dan derivatnya menyebabkan vasodilatasi perifer, dan pemberian dosis tinggi dalam waktu yang lama menurunkan bloodlipid pada orang hiperkolesterolemia. Efek terapeutik pada presbiakusis disebabkan oleh dilatasi koklear dan pembuluh darah di otak akibat aksi lipoproteinolitik dari obat tersebut. Contoh lain misalnya Ronicol dan Hydergin. 5.
PENCEGAHAN PRESBIAKUSIS 1) Pencegahan Primer
Hindari paparan dengan bising yang terlalu sering
Membersihkan telinga secara teratur
Membiasakan olahraga
Makan makanan yang bergizi
2) Pencegahan Sekunder
Kurangi paparan terhadap bising
Gunakan alat bantu pendengaran
Lakukan latihan untuk meningkatkan keterampilan membaca gerak bibir dan latihan mendengar
Berbicaralah kepada penderita presbikusis dengan nada rendah dan jelas
3) Pencegahan Tersier
Gunakan alat bantu dengar untuk membantu berkomunikasi.
Kurangi paparan bising yang dapat memperparah penurunan pendengaran.
Lakukan permeriksaan pendengaran secara rutin.
DAFTAR PUSTAKA 1. Soepardi, E.A., Nurbaiti, dkk. 2007. Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher. 6th ed. Jakarta: Balai penerbit FK UI. 43-45 2. Peter, S.L. 2008. Inner Ear, Presbycusis. http://emedicine.medscape.com/article/855989overview. (10 Agustus 2010) 3. National Instituite on Deafness and Other Communication Disorders National Institutes of
Health.
2007.
Prevalence
of
presbycusis.
http
://www.nidcd.nih.gov/health/hearing/presbycusis.asp 4. Adams, Boies, Higler. 2007. Buku ajar penyakit THT BOIES. Jakarta: EGC. 132-133 5. Bailey, B.J., Johnson, J.T. 2006. Head & neck surgery – Otolaryngology. Philadelphia: Lippincot William & Wilkins. 2257-2264 6. Hartanto, Huriawan. 2000. Kamus kedokteran DORLAND. Jakarta: EGC. Sibernagl, S. 2007. Teks & atlas berwarna patofisiologi. Jakarta: EGC. 286-291