Praktikum Greenhouse.docx

  • Uploaded by: Thris Thristyanta Pinem
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Praktikum Greenhouse.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,959
  • Pages: 12
Nilai:

PAPER PRAKTIKUM LINGKUNGAN PERTANIAN DAN BIOSISTEM Pengamatan Lingkungan Terkendali

Disusun Oleh: Kelompok/Shift

: 3/Shift 1

Anggota Kelompok

: Cecep Permana

(240110150032)

Teguh laksono

(240110150051)

Thristyanta

(240110150075)

Vitaloka Feriansari

(240110150076)

Hari, Tanggal Praktikum

: Senin, 2 April 2018

Jam

: 10.00 – 12.00 WIB

Asisten Praktikum

: 1. M. Akbar Anugrah 2. Yuza Ramadhan 3. Novan Hermawan 4. Sulpa Yudha 5. Fauziah Aliyah 6. Risti Kartikasari 7. Istiqomah Haq

LABORATORIUM KONSERVASI TANAH DAN AIR DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Lingkungan dan bangunan pertanian adalah salah satu cabang disiplin ilmu dalam teknik pertanian yang fokus pada pengendalian lingkungan dalam bangunan pertanian untuk pertumbuhan produksi dan mempertahankan mutu hasil pertanian. Pengertian dan definisi dari bangunan pertanian secara fisik adalah semua bangunan dengan berbagai macam tipe dan strukturnya, yang digunakan untuk proses produksi di bidang pertanian dalam arti luas, meliputi bangunan untuk produksi tanaman pertanian (rumah kaca, hidroponik, dan sebagainya), produksi ternak (kandang dan sebagainya), bangunan untuk penyimpanan dan penanganan pasca panen (gudang dan sebagainya), bangunan untuk menyimpan alat dan mesin pertanian, perbengkelan, serta bangunan pertanian lainnya. Dalam suatu bangunan pertanian, perlu diperhatikan aspek-aspek lingkungan mikro dan pengendaliannya yang diperlukan untuk memaksimalkan fungsi dari bangunan tersebut sesuai dengan tujuan dibangunnya. Aspek lingkungan tersebut meliputi temperatur, kelembapan, cahaya, kualitas dan aliran udara, bau, hama dan penyakit, dan sebagainya yang memengaruhi kenyamanan, produktivitas, dan kualitas dan masa simpan suatu produk hasil pertanian. Dari sudut pandang keteknikan, lingkungan dapat dikendalikan secara tertutup. Dari berbagai bidang yang dicakup oleh pertanian sudah dapat ditebak memiliki banyak tipe-tipe bangunan pertanian sesuai dengan penggunaannya, bahkan dari keseluruhan bidang tersebut, tipe bangunan satu dengan yang lain itu berbeda..

1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut, 1. Mahasiswa dapat mengetahui keadaan didalam dan diluar greenhouse; 2. Mahasiswa dapat mengetahui teknologi yang digunakan di greengouse.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Thermohygrometer Thermohygrometer adalah alat yang mempunyai dua indikator pengukuran yaitu thermometer dan hygrometer. Thermometer berfungsi untuk mengukur suhu pada suatu ruangan, sedangkan hygrometer berfungsi untuk mengukur kelembaban pada suatu ruangan. Jadi, bisa disimpulkan bahwa thermohygrometer berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban di suatu tempat baik itu dalam ruangan maupun luar ruangan). (Suripto, 2015) Proses pengukuran thermohygrometer terdapat dua skala, yang satu menunjukan temperature dan yang satu lagi menunjukkan kelembaban. Thermohygrometer terbagi menjadi dua jenis yaitu thermohygrometer analog dan thermohygrometer digital. Thermohygrometer digital menunjukkan suhu dan kelembaban dengan angka yang jelas seperti jam tangan digital, sedangkan thermohygrometer analog dapat menunjukkan suhu dan kelembaban dengan jarum jam. (Suripto, 2015) Thermohygrometer memiliki dua thermometer yaitu dry bulb dan wet bulb. Dry bulb terdiri dari sumbu kapas yang kering sedangkan wet bulb terdiri dari sumbu kapas basah yang terendam air. Wet bulb mempunyai peranan yang sangat penting dalam kerja alat ini. Thermohygrometer bekerja berdasarkan fenomena yang disebut penguapan dingin. Ketika air menguap dari suatu permukaan, permukaan akan dingin karena molekul air membawa energi panas dari permukaan selama penguapan. Karena adanya efek pendinginan ini wet bulb selalu menunjukkan temperatur yang rendah dibandingkan dry bulb. Penguapan air dari permukaan wet bulb sebanding dengan kelembapan udara di atmosfer. (Suripto, 2015)

2.1 Green House Green House secara umum dapat di definisikan sebagai bangunan kontruksi yang berfungsi untuk menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta

kondisi lingkungan yang dikendaki dalam pemeliharaan tanaman. Green House disebut juga rumah kaca, karena kebanyakan green house di buat dari bahan yang tembus cahaya seperti kaca, achrilic, plastik dan sejenisnya. Banyak industri pertanian besar memanfaatkan green house sebagai sarana peningkatan produksi hasil pertanianya. Karena mereka menyadari arti penting green house dalam menciptakan kondisi lingkuangan seperti yang di kehendaki. (Widodo, 2104)

2.3 Lux Meter Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat pencahayaan di suatu tempat. Kini lux meter atau alat pengukur intensitas cahaya sudah banyak tersedia di toko online. Penggunaan alat ukur ini didasarkan atas kebutuhan pencahayaan setiap ruangan yang berbeda. Lux meter ini banyak digunakan atau diaplikasikan pada bidang-bidang tertentu seperti pada bidang industri, arsitektur, pertanian dan lain-lain. Alat ini didalam memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor pada alat ini diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intensitasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Pada prinsipnya, makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. (Malasari, 2017)

2.4 pH Meter pH meter adalah jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau kebasaan suatu cairan, pada pH meter digital terdapat elektroda khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi padat , elektroda (probe pengukur) terhubung sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Probe atau Elektroda merupakan bagian penting dari pH meter, Elektroda adalah batang seperti struktur biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian bawah elektroda ada bohlam, bohlam merupakan bagian sensitif dari probe yang berisi sensor. Jangan pernah menyentuh bola dengan tangan dan bersihkan dengan bantuan kertas tisu dengan tangan sangat

lembut. Untuk mengukur pH larutan, probe dicelupkan ke dalam larutan. Probe dipasang di lengan dikenal sebagai probe lengan. (Suripto, 2015) Prinsip kerja utama pH meter adalah terletak pada sensor probe berupa elektrode kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Ujung elektrode kaca adalah lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCl (0,1 mol/dm3). Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektroda Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil. (Suripto, 2015)

2.5 Syarat Tumbuh a. Ketinggian Tempat Melon mudah tumbuh di dataran menengah dengan ketinggian 300 – 1.000 mdpl. Di dataran rendah yang ketinggiannya kurang dari 300 mdpl, buah melon berukuran lebih kecil dan dagingnya agak kering (kurang berair).

b. Tanah Tanah yang baik untuk budidaya melon adalah jenis tanah Andosol atau tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman berkembang.

Pada dasarnya, melon membutuhkan air yang cukup

banyak. Namun, sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujun. Melon akan tumbuh baik pada tanah dengan pH 5,8 – 7,2. Tanaman ini tidak toleran terhadap tanah asam (pH rendah). Selain itu, melon lebih peka terhadap air tanah yang menggenang atau kondisi aerasi tanah kurang baik.

c. Suhu Suhu pertumbuhan untuk melon antara 25℃ – 30℃. Suhu rata-rata untuk untuk tanaman melon adalah 26℃ namun tanaman melon termasuk tanaman yang dapat

beradaptasi sehingga walaupun tidak memenuhi syarat tumbuh melon masih bisa tumbuh dan menghasilkan. (Setiadi, 1999).

d. Kelembapan Udara dan Angin Kelembapan udara yang cocok untuk tanaman melon diperkirakan 70 – 80% atau minimal 60%. Kelembapan yang terlalu tinggi (> 80%) bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman, mutu buah, dan kondisi tanaman menjadi mudah terserang penyakit (Setiadi, 1999).

BAB III HASIL PRAKTIKUM

3.1

Hasil Pengukuran 1. PH Meter PH meter adalah alat ukur PH meter (6,6) 2. EC Meter EC meter adalah alat untuk mengukur konsentrasi di air, tidak perlu dikalibrasi ( 1,457 ms, 29,7 ℃) 3. ThermoHygrometer Tengah : 31,1 ℃ Dalam

: RH 56 %

Luar

: 34, 6 ℃, RH 31%

4. Lux Meter Ujung : 549 Tengah : 542 Pinggir : 547 Luar

3.2

: 556

Komponen GreenHouse Komponen yang terdapat pada Greenhouse ALG adalah : 1. Catchmen area; 2. Pipa penampung air; 3. Pompa; 4. Selang penyalur air; 5. Tanaman melon; 6. Torn biru; 7. Torn kecil dalam GH (Drum); 8. Torn orange.

BAB IV PEMBAHASAN

4.1

Pembahasan Praktikum kedua adalah mempelajari hubungan lingkungan terhadap

pertumbuhan tanaman terkendali. Tempat yang dijadikan tempat praktikum adalah Green House yang terletak di Pedca. Praktikan mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada buah melon dengan alat-alat yang tersedia di Green House. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah mikroklimat (suhu, RH, intensitas cahaya) serta nutrisi (pH dan EC). Faktor-faktor tersebut mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman melon yang dapat diamati melalui jumlah dan diameter daun serta tinggi batang. Penanaman tanaman melon di Green House bertujuan agar faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon dapat dikendalikan. Faktor-faktor yang dikendalikan tersebut adalah kelembaban, suhu, pH, jenis tanah dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan khusus dari tanaman melon tersebut. Pertumbuhan dari tanaman melon akan optimal jika disesuaikan dengan syarat tumbuh dari tanaman itu sendiri. Iklim mikro pada Green House tersebut dapat diketahui dengan menggunakan alat termohygrometer yaitu RH berkisar antara 56% di dalam Green House dan 31% di luar Green House. Suhu pada Green House sendiri berkisar antara 31,1oC di dalam ruangan dan 34,6oC di luar ruangan. Menurut Tim Bina Karya Tani (2010) suhu pertumbuhan untuk melon adalah antara 25-30oC sedangkan menurut Setiadi (1999) suhu rata-rata untuk melon agar dapat tumbuh secara optimal adalah 26oC namun tanaman melon sendiri termasuk kedalam tanaman yang dapat beradaptasi sehingga akan tetap tumbuh dan menghasilkan meskipun tidak memenuhi syarat tumbuh. Suhu di Green House sendiri belum sesuai dengan syarat tumbuh tanaman melon namun masih bisa tetap tumbuh dan menghasilkan. Menurut Setiadi (1999), kelembaban udara yang cocok untuk tanaman melon diperkirakan sekitar 70-80% atau minimal 60%.

Kelembaban yang terlalu tinggi (>80%) bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman, mutu buah, dan kondisi tanaman menjadi mudah terserang. Kelembaban di dalam Green House pun belum memenuhi syarat tumbuh dari tanaman melon. Nutrisi yang dikandung pada air irigasi diukur menggunakan pH meter dana EC meter. Pada Green House ini disediakan air nutrisi untuk melon dengan pH sebesar 6,6 dan EC sebesar 1,457 Ms. Menurut Setiadi (1999), pada dasarnya melon membutuhkan air yang cukup banyak, namun sebaiknya air berasal dari irigasi bukan dari air hujan. Melon akan tumbuh pada tanah dengan kandungan nutrisi ber-pH berkisar antara 5,8-7,2 dan tidak toleran terhadap tanah yang asam (pH rendah). Kandungan nutrisi yang ada di Green House sudah memenuhi syarat. Hal lainnya yang diukur untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon adalah besarnya intensitas cahaya yang didapatkan oleh tanaman melon. Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan Lux meter di beberapa titik untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah: 1.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon adalah mikroklimat (suhu, RH, intensitas cahaya) serta nutrisi (pH dan EC);

2.

Penanaman tanaman melon di Green House bertujuan agar faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman melon dapat dikendalikan;

3.

Iklim mikro pada Green House tersebut dapat diketahui dengan menggunakan alat termohygrometer yaitu RH berkisar antara 56% di dalam Green House dan 31% di luar Green House;

4.

Iklim mikro pada Green House tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman melon;

5.

Pada Green House disediakan air nutrisi untuk melon dengan pH sebesar 6,6 dan EC sebesar 1,457 Ms, hal ini sesuai dengan syarat tumbuh tanaman melon.

5.1

Saran Adapun saran pada praktikum kali ini adalah: 1.

Sebelum memulai praktikum, sebaiknya praktikan mengecek alat yang disediakan, apakah mengalami kerusakan atau tidak sehingga pada nantinya tidak ada asumsi lagi bahwa kesalahan pada praktikum disebabkan oleh alat yang digunakan sehingga praktikum dapat berjalan dengan baik dan dapat mengurangi kesalahan dan kekeliruan yang akan terjadi;

2.

Alat yang disediakan seharusnya lebih banyak lagi sehingga praktikan tidak harus menunggu secara bergantian saat menggunakan alat sehingga

lebih bisa mengefisiensikan waktu dan tidak banyak waktu yang terbuang; 3.

Mengikuti kegiatan praktikum dengan serius.;

4.

Melaksanakan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur yang telah diberikan;

5.

Sesama praktikan dalam satu kelompok sebaiknya dapat bekerja sama dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Suripto.

2015.

Thermohygrometer.

Terdapat

pada

http://www.alatuji.com/kategori/347/thermo-hygrometer (Diakses pada tanggal 08 April pukul 13.04 WIB) Widodo, Tawar. 2014. Fungsi dan Type Green House. Terdapat pada : http://www.gemaperta.com/2014/10/fungsi-dan-type-green-house-yangbaik.html (Diakses pada tanggal 08 April pukul 11.44 WIB) Malasari,

Retno.

2017.

Lux

Meter.

Terdapat

pada

:

https://www.mallardsgroups.com/lux-meter/ (Diakses pada tanggal 08 April pukul 15.04 WIB)

Suripto. 2015. pH Meter. Terdapat pada : http://www.alatuji.com/kategori/529/phmeter (Diakses pada tanggal 08 April pukul 08.56 WIB) Setiadi,

1999.

Syarat

Tumbuh

Tanaman

Tropis.

Terdapat

pada

:

http://www.duniatanaman.co.id/syarat/tumbuh/tanaman/ (Diakses pada tanggal 08 April pukul 19.01 WIB)

Related Documents

Tugas Praktikum
April 2020 26
Modul Praktikum
June 2020 29
Praktikum I.docx
December 2019 48
Praktikum Antena.docx
November 2019 53
Praktikum Ii.docx
December 2019 53
Praktikum B.xlsx
April 2020 21

More Documents from "mah rida"