Praktek 4 Pengamatan Tumbuhan.docx

  • Uploaded by: Mustika Sari
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Praktek 4 Pengamatan Tumbuhan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,964
  • Pages: 23
I.

1.1

Pendahuluan

Latar Belakang Morfologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari struktur organ tumbuhan

baik mengenal akar, daun, batang, bunga, buah, maupun bijinya. Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas 3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok tersebut adalah golongan kormofita (kormofita berasal dari Bahasa Yunani yaitu, cormus berarti akar, batang dan daun; sedangkan phyta berarti tumbuhan). Selain itu bagian lain dari tubuh tumbuhan dapat dikatakan sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat dan fungsi. Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xylem dan floem yang tersusun berselang-seling. Pada struktur anatomi tumbuhan dikotil dan monokotil berbeda, baik dari segi fungsi, susunan serta bagian-bagian dari tumbuhan tersebut. Kita ketahui setiap makhluk memiliki sturuktur yang menyusunnya, seperti halnya pada tumbuhan dikotil dan monokotil disusun atas berbagai organ seperti akar, batang, daun, bunga dan biji. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem, dan jaringan pengangkut, meskipun

sama-sama diklasifikasikan tumbuhan dikotil dan monokotil mempunyai perbedaan yang cukup jelas baik secara otonomi maupun secara morfologinya. Kalau secara morfologi mungkin kita bisa melihatnya secara langsung seperti bentuk daun, akar, dan batangnya. 1.2 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dan kegunaan dari praktikum biologi tentang pengamatan tumbuhan adalah untuk melihat dan mengetahui struktur akar, batang, dan daun tumbuhan dikotil dam monokoti, dan mengidentifikasi perbedaan anatomi akar batang dan dau pada tumbuhan dikotil dan monokotil. Serta membedakan bunga lengkap dan bunga tidak lengkap.

II.

Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Monokotil Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri yang tidak berkacang, tidak berkambium, akar serabut, pertulangan daun, sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh koklea (Mukhtar, 1992). Tumbuhan monokotil tidak memiliki cabang, ikatan pembuluh tertutup, tidak berkambium, mempunyai akar serabut (Saktiyono, 1989). Contoh tumbuhan monokoil yaitu : Sawit (Elais Guinensis), Pisang (Musa Paradisiaca), Kelapa (Cocos Nucifera), Salak (Salacca Edulis), Persik (Pronus Persica) 2.2 Pengertian Dikotil Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji keping dua yang merupakan cabang dari dua tumbuhan angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, daun menyirip dan mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (kimball, 1992). Contoh tumbuhan dikotil yaitu : Karet (Hevea Braziliensis), Kacang kedelai (Glycine Soja), Terong (Solanum Melongena), Petai (Parkia Speciosa), Cabe (Camsicum Frutescens.

2.3 Pengertian Bunga lengkap Bunga lengkap adalah bunga yang memiliki bagian dasar bunga (tangkai, dasar bunga, kelopak bunga, bakal biji, putik, benang sari, mahkota, tangkai putik, dan kepala sari). Enam dasar bagian itu adalah bagian perhiasan bunga dan alat kelamin bunga. Contoh bunga lengkap yaitu bunga mawar, bunga kembang sepatu, bunga anggrek, dan lain – lain. 2.4 Bunga Tidak Lengkap Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu dari bagian dasar bunga (tangkai, dasar bunga, kelopak bunga, bakal biji, putik, benang sari, mahkota, tangkai putik, dan kepala sari). Enam daar bagian itu adalah bagian perhiasan bunga dan alat kelamin bunga. 2.5 Reproduksi Tumbuhan Reproduksi Tumbuhan adalah proses kembang biak atau pembentukan individu baru atau keturunan pada tanaman, yang bisa ditempuh melalui cara seksual maupun aseksual. Reproduksi seksual menghasilkan keturunan baru melalui perpaduan gamet dari kedua tetuanya. Hal ini menyebabkan keturunan yang

dihasilkan

tetuanya.

akan

memiliki

sifat

genetik

yang

berbeda

dengan

Sedangkan reproduksi secara aseksual menghasilkan individu baru

tanpa perpaduan sel-sel kelamin, sehingga individu baru yang dihasilkan akan mewarisi sifat genetika yang identik dengan tetuanya (kecuali jika terjadi mutasi).

2.6 Klasifikasi Tumbuhan 1. Klasifikasi Tanaman Jagung Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Spesies

: Plantae ( tumbuhan ) : Tracheobionta ( Tumbuhan pembuluh ) : Spermathopyta ( tumbuhan Berbunga ) : Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga ) : Liliopsida ( monokotil ) : Commelinidae : Poales : Poacae : Zea Mays L

2. Klasifikasi Tanaman Mangga Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Sapindales

Famili

: Anacardiaceae

Genus

: Mangifera

Spesies

: Mangifera indica L.

3. Klasifikasi Bunga Kembang Sepatu Kingdom

: Plantae

Superdivisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Malvales

Famili

: Malvaceae

Genus

: Hibiscus

Spesies

: Hibiscus rosa-sinensis L

4. Klasifikasi Bunga Mawar Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Sub Divisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Ordo

: Rosanales

Famili

: Rosaceae

Genus

: Rossa

Spesies

: Rossa Hiproida atau Rossa sp.

5. Klasifikasi Bunga Kamboja Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Gentianales

Famili

: Apocynaceae

Genus

: Plumeria

Spesies

: Plumeria acuminata

6. Klasifikasi Ubi Kayu Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Malpighiales

Famili

: Euporbiaceae

Genus

: Manihot

Spesies

: Manihot esculenta

7. Klasifikasi Kecambah Kacang Hijau Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Kelas

: magnoliophyta

Ordo

: Rosales

Famili

: leguminasae

Genus

: vigna

Spesies

: Vigna radiata L.

III.

Metode Praktikum

3.1 Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat praktikum biologi tentang pengamatan tumbuhan dilaksanakan pada hari Kamis, 26 Oktober 2017 pukul 13:00 – 17:00 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako, Palu. 3.2 Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan pada praktikum tentang pengamatan tumbuhan yaitu cutter/pisau, pingset dan alat tulis. Adapun bahan yang digunakan pada praktikum tentang pengamatan tumbuhan yaitu tanaman jagung (Zea Mays), mangga (Mangifera Indica), bunga mawar (Rossa SP), bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), bunga kamboja (Adenium Obesum), kecambah kacang hijau (Vigna Radiata), dan stek batang ubi kayu (Manihot Esculenta). 3.3 Langkah Kerja Langkah yang dilakukan saat praktikum biologi tentang pengamatan tumbuhan yaitu, siapkan semua bahan yang akan digunakan, ambil masingmasing satu tanaman jagung (Zea Mays) sebagai tanaman monokotil dan tanaman mangga (Mangifera Indica) sebagai tanaman dikotil. Kemudian amati morfologi akar, batang, dan daun. Selanjutnya gambar ketiga organ (akar, batang, ddan daun) pada kedua kelompok tanaman.

Pengamatan anatomi tumbuhan. Menyiapkan kaca objek dan kaca penutup yang telah dibersihkan, membuat irisan melintang akar, batang dan daun dari tanaman dikotil dan monokotil, dengan menggunakan kuas kecil ambil irisan tersebut, kemudian letakkan diatas kaca objek secara terpisah dan tetesi dengan air atau pewarna, menutup dengan kaca penutup secara perlahan, mengamati dibawah mikroskop, menggambarkan dan berikan keterangan secara lengkap. Pengamatan reproduksi tumbuhan. Mengambil bunga lengkap suatu tumbuhan yang telah disiapkan. Mengambil daunkelopak (sepal) dan daun mahkota.Perhatikan bagaimana kedua macam bagian tersebut melekat satu sama lain atau pada dasar bunganya.juga perhatikan bagaimana stamen (benang sari) melekat pada dasar bunga ovari yaitu bagian yang membengkak pada dasar pisti. Belahlah bakal buahnya secara membujur dan perhatikan bagian-bagian di dalamnya. Mengambil sebuah kecambah dan gambar. Mangambil satu batang stek tanaman kemudian gambar. Apa yang telah disimpulkan dari ketiga gambar tersebut.

IV.

Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Adapun hasil dari praktikum biologi tentang pengamatan tumbuhan yaitu :

Gambar 12 : Pengamatan morfologi tanaman jagung (Zea mays) sebagai tumbuhan monokotil.

Gambar 13 : Pengamatan morfologi akar tanaman jagung (Zea mays) sebagai tumbuhan monokotil.

Gambar 14 : Pengamatan morfologi batang tanaman jagung (Zea mays) sebagai tumbuhan monokotil.

Gambar 15:

Pengamatan morfologi daun jagung (Zea mays) sebagai tumbuhan monokotil.

Gambar 16 : Pengamatan morfologi tanaman mangga (Mangifera indica) sebagai tumbuhan dikotil.

Ganbar 17 :

Pengamatan morfologi akar tanaman mangga (Mangifera indica) sebagai tumbuhan dikotil.

Gambar 18:

Pengamatan morfologi batang tanaman mangga (Mangifera indica) sebagai tumbuhan dikotil.

Gambar 19:

Pengamatan morfologi daun tanaman mangga (Mangifera indica) sebagai tumbuhan dikotil.

Gambar 20 : Pengamatan anatomi akar tumbuhan monokotil tumbuhan jagung (Zea mays) yang diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40x.

Gambar 21 : Pengamatan anatomi batang tanaman monokotil tumbuhan jagung (Zea mays) yang diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 x.

Gambar 22:

Pengamatan anatomi daun tanaman monokotil yang tanaman jagung (Zea mays) yang diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 x.

Gambar 23:

Pengamatan akar anatomi tanaman dikotil tumbuhan mangga (Mangifera indica) yang diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40x.

Gambar 24 : Pengamatan anatomi batang tanaman dikotil tanaman mangga (Mangifera indica) yang diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 x.

Gambar 25 : Pengamatan anatomi daun tanaman dikotil tanaman mangga (Mangifera indica) yang diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 40 x.

Gambar 26 : Pengamatan anatomi sistem reproduksi bunga lengkap pada bunga mawar (Rossa sp).

Gambar 27 : Pengamatan anatomi sistem reproduksi bunga lengkap pada bunga kembang sepatu (Hibiscas rossa sinensis).

Gambar 28 :

Pengamatan anatomi sistem reproduksi pada bunga kamboja (Adenium obesum) sebagai bunga tidak lengkap.

Gambar 29 : Pengamatan morfologi kecambah kacang hijau (uigna radiate).

Gambar 30 : Pengamatan morfologi batang ubi kayu (Menihat esculenta).

4.2 Pembahasan Perbedaan Anatomi Akar Monokoti dan Dikotil a.

Akar monokotil (anatomi) Batas ujung akar dan kaliptra jelas, perisikel terdiri dari beberapa lapis sel,

Punya empulur yang luas sebagai pusat akar, tidak ada kambiumnya, Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12), Letak xilem dan floem berselang-seling. b. Akar dikotil (anatomi) Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas, Perisikel terdiri dari 1 lapis sel, Tidak punya empulur/empulurnya sempit, Mempunyai kambium, Jumlah lengan xilem antara 2-6, Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas).

c. Struktur Anatomi Akar Dikotil Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Secara morfologi, kayaknya antara dikotil dan monokotil tidak ada bedanya. Cuma, tanaman monokotil akarnya serabut dan tanaman dikotil akarnya tunggang.floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas). Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela. Bunga lengkap merupakan bunga yang memiliki alat-alat kelengkapan bunga Bunga sempurna, Kepala putik (stigma), Tangkai putik (stilus), Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), Sumbu bunga (axis), artikulasi, Tangkai bunga (pedicel), Kelenjar nektar, Benang sari (stamen), 1 Bakal buah (ovum), Bakal biji (ovulum), Serbuk sari (pollen), Kepala sari (anther), Perhiasan bunga (periantheum), Mahkota bunga (corolla), Kelopak bunga (calyx) misalnya pada bunga kembang sepatu. Sedangkan bunga yang tak lengkap merupakan bunga

yang tidak memiliki salah satu dari kelengkapan bunga tersebut misalnya bunga yang hanya memiliki salah satu kelengkapan alat kelamin misalnya benang sari dikatakan sebagai bunga jantan hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Soenarjo (1994) yang mengatakan bahwa apabila suatu bunga hanya memiliki putik saja dikatakan sebagai bunga betina. Menurut Kimbal (2000) didalam bunga terdapat bakal biji yang fungsinya sebagai tempat hasil penyerbukan putik dan benag sari. Didalam bakal biji akan terbentuk individu baru ketika putik dan benag sari telah terjadi penyerbukan dan persarian.

V.

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan Akar,batang dan daun monokotil dengan dikotil mempunya struktur yang berbeda. Tumbuhan monokotil dan dikotil mempunya perbedaan secara fisik meliputi ; bentuk akar, bentuk sussum atau pola tulang daun, kaliptrogen atau tudung akar, jumlah keping biji, kandungan akar dan batang lembaga. Pertumbuhan akar dan batang tumbuhan monokotil meliputi ciri akar serabut batang tidak bercabang dan di dalamnya tidak ada kambium dan memiliki daun sejajar atau melengkung sedangkan tumbuhan dikotil memiliki akar tunggang, batang bercabang dan didalamnya terdapat kambium dan mempunyai bentuk daun menjari dan menyirip. Pada bunga lengkap terdapat tangkai, putik, benangsari, mahkota, mahkota, dan tangkai. Sedangkan pada bunga tidak lengkap hanya memiliki tangkai, mahkota dan benang sari. 5.2 Saran Adapun saran dalam pelaksanaan praktikum kali ini yaitu waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Sebaiknya juga para praktikan sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu menyiapkan segala bahan dan alatnya serta mengembalikan dan membersihkan setelah menggunakan alat dan bahan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul. 2005. Monokotildandikotil. Universitas Kristen Maranatha. Bandung Adinda. 1993. Monokotil. Universitas Udayana. Bali Anggreni. 1991. Tumbuhan. Makassar Ayu. 2002. Tumbuhan. Makassar https://mointi.wordpress.com/2011/03/12/laporan-praktikum-biologi/ (di akses pada tanggal 29 Oktober 2017 )

Related Documents


More Documents from ""