Prak 6 (pengukuran Antropometri Pengukuran Kaki).docx

  • Uploaded by: Thris Thristyanta Pinem
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Prak 6 (pengukuran Antropometri Pengukuran Kaki).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,605
  • Pages: 10
Nilai:

LAPORAN PRAKTIKUM ERGONOMI (Pengukuran Antropometri : Pengukuran Kaki)

Oleh : Nama

: Thristyanta

NPM

: 240110150075

Hari, Tanggal Praktikum

: selasa, 22 Mei 2018

Waktu

: 15.00-17.00

Asisten

1. Arif Purwonugroho 2. Lala Romlah 3. Miftah Farid 4. Winada Putranto

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah

merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi.Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang bangun fasilitas dalam dekade ini merupakan sesuatu yang tidak dapat ditunda. Hal tersebut tidak terlepas dari pembahasan mengenai ukuran anthropometri tubuh operator maupun penerapan data-data anthropometrinya. Jadi, secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimens itubuh manusia. Dengan menjalani rutinitas secara terus menerus , tentunya harus dibuat selayak dan senyaman mungkin dikarenakan tempat tersebut pula yang akan menjadi tempat bagi suatu individu menjalani aktivitasnya. Bila lingkungan kerja itu sendiri tidak memberikan kesan yang baik bagi penggunanya, tentu saja dapat membuat mereka yang menjalani berbagai aktivitas di lingkungan tersebut menjadi tidak nyaman berlama-lama berada di tempat kerja. Oleh karena itu, perlunya mempelajari tentang antropometri untuk dapat menyesuailan dimensi dari beberapa orang. Dengan memiliki data antropometri yang tepat, maka seorang perancang produk ataupun fasilitas kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk tersebut.

1.2

Tujuan Praktikum Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut.

1.

Menetapkan prinsip-prinsip ergonomi dalam merancang fasilitas dan tempat kerja yang optimum untuk kelancaran sistem kerja.

2.

Memahami keterbatasan dan kelebihan manusia dari sisi antropometri serta mampu menggunakannya untuk mengoptimalkan sistem kerja.

3.

Mampu menganalisis, menilai, dan memperbaiki serta merancang suatu fasilitas dan tempat kerja.

4.

Memahami alat-alat yang digunakan dalam pengukuran antropometri.

5.

Mengaplikasikan ilmu ergonomi pada dunia kerja nantinya.

6.

Mengetahui pentingnya perancangan fasilitas dan tempat kerja yang ergonomis untuk menghindari kecelakaan dan rasa sakit pada saat bekerja.

7.

Mampu mengukur dimensi-dimensi tubuh manusia sesuai antropometri.

8.

Manganalisis dan merancang suatu komponen sistem kerja fasilitas dan tempat kerja yang sesuai dengan ukuran dimensi tubuh manusia dari hasil simulasi kerja.

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Adapun alat yang digunakan adalah Meteran 1.1.2 Bahan Adapun bahan praktikum yang digunakan adalah telapak kaki praktikan yang dijadikan sebagai objek pengukuran

3.2 Prosedur Praktikum Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut : 1.

Membagi tugas dalam masing-masing kelompok menjadi:

 1 orang sebagai seorang objek pengamatan  1 orang sebagai pencatat  1 orang sebagai pengukur 2.

Satu orang anggota kelompok menjadi objek yang diukur.

3.

Mengukur dimensi telapak kaki pada berdasarkan gambar antropometri.

4.

Melakukan pengukuran dilakukan dengan alat ukur yang tersedia.

5.

Mengukur dimensi telapak kaki dari antropometri statis dan dinamis sesuai dengan lembar

6.

Mencatat hasil pengukuran tersebut pada lembar pengamatan.

7.

Melakukan uji kenormalan data

8.

Menghitung persentil 5th, 50th dan 95th. Untuk data tidak normal maka nilai persentil dihitung dengan menggunakan rumus statistik

9.

Rekapitulasi data antropometri.

10. Melakukan analisis dan intepretasi data. 11. Merancang desain ukuran stasiun kerja. 12. Desain stasiun kerja selesai diredesign. 13. Mengambil kesimpulan dan memberikan saran pada praktikum yang telah dilakukan.

BAB IV HASIL PENGUKURAN

4.1 Hasil Pengamatan Tabel 1. Pengamatan Telapak Kaki Perempuan Kelompo k

Nama

1

Sela (kanan) Sela (kiri) Khoirunisa (kanan) Khoirunisa (kanan) Redno (kanan) Redno (kiri) Adinda (kanan) Adinda (kiri) Vibi (kanan)

2 3 4 5

Vibi (kiri)

1 23 23 21,5 21,5 23 23 24 24 21,5

2 16 15 17 17 15 15 17 17 14

21

15

Dimensi yang diukur (cm) 3 4 5 6 19 9 6 7 19 9 5 7,5 19 9 5 7 19 9 5 7 20 9 5,5 6 20 9 5,5 6 20 9 5,3 7,2 20,5 9 5,5 7,5 18 8 5 7 18

8

5

7

7 8 6 4,5 4,5 5 5 6 6 6,5

8 6 5 4,3 4,3 6 6 3 3 4

6,5

4

Tabel 2. Pengamatan Telapak kaki Laki-laki Kelompok 1 2 3 4 5

Nama

Dimensi yang diukur (cm) 1 23 23,5 25 25 28 28 24,5 24,5

2 17 18 18 18 23 23 15,8 16

3 20 19 20 20 25 25 20 20

4 10 11 10 10 11 11 11 11

5 5 6 7 7 7 7 5 5

6 8 7 7 7 8,5 8,5 9 9

7 6 7 5,8 5,8 5,5 5,5 8 8

8 7 8 6 6 6 6 4 4

Teguh(kanan)

25

17

21

9,4

6,5

9

8

7

Teguh (kiri)

25

17

19

9

7

8

8

6

Lambok (kanan) Lambok (kiri) Cecep (kanan) Cecep (kiri) Dariva (kanan) Dariva (kiri) Khaerudin (kanan) Khaerudin (kiri)

Tabel 3. Persentil Kaki Dimensi tubuh Tangan

Laki-Laki

Perempuan

Persentil (cm)

Persentil (cm)

5

50

95

5

50

95

1. Panjang telapak kaki

21,86

24,33

26,79

19,92

22,15

24,38

2. Panjang telapak lengan kaki

12,73

16,86

20,99

14,71

16,77

18,83

3. Panjang kaki sampai jari kelingking

18,95

20,39

21,82

16,07

18,4

20,72

4. Lebar kaki

8,16

9,45

10,73

6,99

5

9

5. Lebar tungkai kaki

4,77

5,92

6,87

3,63

5,44

7,25

6. Tinggi mata kaki

5,46

7,78

10,09

5,41

6,88

8,35

7. Tinggi bagian tengah telapak kaki

4,89

6,5

8,1

3,96

5,33

6,69

8. Jarak horizontal tungkai mata kaki

4,29

5,24

6,2

3,49

4,5

5,5

4.2 Hasil Gambar

Gambar 1. Tampak Isometri Sepatu

BAB V PEMBAHASAN

Pada praktikum kali dilakukan pengamatan tentang antropometri. Antropometri adalah pengetahuan yang menyangkut pengukuran dimensi tubuh manusia (ukuran, berat, volume) dan karakteristik khusus lain dari tubuh (ruang gerak),yang relevan dengan perancangan alat-alat , benda-benda yang digunakan manusia atau pengaturan stasiun kerja. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari hari manusia terutama jika orang tersebut bekerja sepanjang hari dengan menghabiskan duduk sepanjang hari. Jika setiap hari orang tersrbut melakukan rutinitas dengan posisi duduk yang tidak baik dikarenakan kursi atau mega yang tidak sesuai bentuk tubuh akan mengalami berbagai penyakit misalnya bentuk tulang belakang yang membongkok , tangan yang akan mengalami pegal pegal dan yang paling parahnya akan mengalami terjepitnya otot. Posisi duduk yang tegak juga dapat mempelancar aliran darah tubuh yang memperlancar meetabolisme tubuh. Banyak sebab dikarenakan tidak ergonominya suatu bentuk dari suatu barang. Misalnya, kurang memperhatikannya para produsen alat kantor terutama kursi dan meja yang bentuknya seragam dimana postur setiap orang berbeda yang mengharuskan alat kerja menyesuaikan postur rubuh pemakai alat kerja tersebut. Solusinya bisa produsen alat kerja kantor dapat memproduksi ukuran alat kerja yang bermacam macam yang dapat dengan ukuran dimensi standar manusia. Selain di kantor juga ada hal lain yang bisa diaplikasikan pengukuran antropomerti iniyaitu pada ruang kabin mobil . Ada beberapa mobil yang kurang memperhatikan kenyamanan dan kesehatan tubuh dari penggunanya. Praktikan pernah menggunakan tempat duduk di bangku pemumpang yang dimana dimensi jarak ruang untuk kakinya sangat sempit yang mengaharuskan praktikan menekuk kaki yang mengakibatkan praktikan merasa sangat tidak nyaman dan membuat kaki pegal dan keram. Jika hal tersebut dilakukan secara rutin mungkin akan membuat suatu penyakut yang berkepanjangan . Solusinya untuk para produsen mobil lebih memperhatikan hal tersebut. Hal ini dibuktikan dengan praktikum antropometri ini dilakukan dengan mengukur bagian telapak kaki yang berada dalam posisi diam sesuai dengan modul

yang diberikan. Data yang perlu dilakukan pengukuran sesuai dengan modul adalah dimulai panjang telapak kaki, panjang telapak lengan kaki, panjang kaki sampai jari kelingking, lebar kaki, lebar tungkai kaki, tinggi mata kaki, tinggi bagian tengah telapak kaki, dan jarak horizontal tungkai mata kaki. Pengukuran bagian-bagian telapak kaki yang dilakukan dalam praktikum ini adalah dilakukan untuk merancang benda atau alat yang digunakan dikaki yang nyaman untuk penggunanya.Dapat dilihat bahwa nilai rata-rata laki-laki selalu lebih besar daripada perempuan. Dan semakin besar nilai persentilnya maka nilai yang didapatkan juga semakin besar. Dan begitu pula juga pengukuran anggota tubuh lainnya hampir sama seperti itu. Hal ini dapat menjelaskan bahwa faktor jenis kelamin mempengaruhi terhadap pengukuran dimensi-dimensi tubuh manusia Berdasarkan data dari pengukuran yang telah diukur berbeda beda . Hal tersebut dikarenakan beberapa factor misalnya umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, factor kehamilan, cacat tubuh. Jika umur manusia hingga 30 tahun masih akan semakin bertumbuh tetapi jika sudah melewaati umur 30 tahun maka masa pertumbuhan tersebut sudah semakin menurun.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

1.

Antropometri merupakan ilmu yang mempelajari dimensi tubuh manusia.

2.

Pengukuran antropometri yang digunakan adalah pengukuran antropometri statis dimana manusia diam saat dilakukan pengukuran.

3.

Hasil dari praktikum ini dibuatkan persentil yang digunakan untuk menunjukan persentase tertentu dari sekelompok orang yang memiliki dimensi sama dengan atau lebih dari nilai tersebut.

4.

Tujuan dari pengukuran dimensi tubuh ini adalah untuk merancang fasilitas kerja seperti alat, perkakas, mesin dan lainnya yang dimana tujuan utamanya adalah untuk kenyamanan dari pengguna.

5.

Hasil dari pengukuran dimensi tubuh ini berbeda-beda, dimana ada faktor yang menyebabkan hal ini terjadi diantaranya ada usia, jenis kelamin, dan suku.

6.2

Saran Agar praktikum ini mendapatkan hasil yang sesuai maka ada beberapa saran

untuk praktikum selanjutnya yaitu sebagai berikut. 1.

Alat ukur yang digunakan sebaiknya alat ukur yang memiliki ketelitian sagat tinggi sehingga data yang didapatkan akan lebih teliti.

2.

Melakukan percobaan, pengamatan dan perhitungan secara teliti.

3.

Menjaga ketertiban pada saat melaksanakan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Fidya. 2011. Tipe Jenis Antropometri . Terdapat pada: http://belajarindustri.blogspot.co.id/2011/09/tipejenis-antropometri-statis-dan.html (Diakses pada tanggal 28 Mei 2018 pukul 15.47) Laila.

2011. Pengertian Ergonomi. Terdapat https://merulalia.wordpress.com/2011/01/17/pengertian-ergonomi/. (Diakses pada tanggal 28 Mei 2018 pukul 16.32)

pada:

Rudy.

2016. Pengukuran Antropometri . Terdapat pada: digilib.unila.ac.id/15787/18/BAB%20II.pdf (Diakses pada tanggal 28 Mei 2018 pukul 15.27)

UCLA-LOSH. 2009. Handout of Ergonomic Risk Factors. Terdapat pada: http://www.afscme3090.org/ergo/pdf/handout_d_02-23.pdf . (Diakses pada tanggal 28 Mei 2018 pukul 16.15)

Related Documents

Pengukuran
May 2020 30
Pengukuran
November 2019 37
Pengukuran
December 2019 53

More Documents from ""