Prak 1.docx

  • Uploaded by: Debs
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Prak 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,653
  • Pages: 15
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN MIKROSKOP

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3 NAMA

NIM

1. ABINDA MUCHLAS BARRU

1807025064

2. DEBA OKTAVIANSYAH PUTRA BAHARUDIN

1807025028

3. ELI KARYANI

1807025008

4. IVORYTA ARINDA

1807025042

5. JULINRI SASO’

1807025022

6. LISDIANI

1807025032

7. PUTERI RISMA

1807025058

8. SERUNI APRIYUNI

1807025012

9. VIDYAADETIA ANGGRAENI

1807025004

LABORATORUIM FISIOLOGI DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2018

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari berbagai kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Dalam perkembangannya, biologi membutuhkan penelitian dan pengamatan yang baik agar mendapatkan hasil yang akurat. Namun, tidak semua makhluk hidup dapat dengan mudah untuk diamati, misalnya, bakteri. Hal itu dikarenakan kemampuan panca indera yang dimiliki manusia terbatas. Karena keterbatasan penglihatan manusia inilah yang menjadi dorongan para ilmuan untuk mencari alat yang dapat digunakan untuk mempermudah mengamati bagian tubuh makhluk hidup yang sangat kecil itu yang dikenal dengan mikroskop. Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium. Dengan bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik. Mikroskop merupakan alat bantu yangmemungkinkan kita untuk mengamati objek yang berukuran sangat kecil.Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil Mikroskop menurut bahasa latin micro diartikan kecil dan scopium penglihatan. Mikroskop sering digunakan untuk meningkatkan kemampuan daya pisah atau kemampuan melihat seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati objek yang halus dan tidak dapat dilihat dengan mata terbuka. Walaupun dalam bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi. Menurut kategori pembagian mikroskop dibagi menjadi dua jenis, berdasarkan pada prinsip pembesaran yang diamati yaitu mikroskop cahaya (optis) dan mikroskop elektron. Adapun mikroskop cahaya (optis) dibagi menjadi dua yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Oleh karena itu percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengenal mengenal mikroskop dan bagian-bagiannya, serta cara penggunaannya maka dilakukanlah percobaan ini. Dimana pada percobaan ini digunakan potongan kertas dengan huruf A dan a sebagai obyek pengamatan.

1.2 Tujuan - Untuk mengetahui jenis-jenis mikroskop. - Untuk mengetahui komponen-komponen mikroskop. - Untuk mengetahui perbesaran bayangan yang dibentuk lensa objektif dan lensa okeler.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada tahun 1600 hans dan Zaccharias Jansen (putra jerman dari pekerja kacamata menemukan mikroskop ganda . Alat ini sangat berbeda dengan mikroskop sederhana yang memakai lensa yang memakai lensa tunggal.(Gabriel, 1998) Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium. Dengan bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik. Mikroskop merupakan alat bantu yangmemungkinkan kita untuk mengamati objek yang berukuran sangat kecil.Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil, (Widyatmoko, 2008). Galileo ( 1564 – 1642) menegembangkan teleskop dengan prinsip dasar lensa disusun secara seri pada tahun 1965 Robert Hooke mula mula menulis tentang sel tumbuh – tumbuhan dan jaringan hewan yang diamati dibawah mikroskop ganda. (Gabriel, 1998) Antony Van Leuwenhoek mula – mula menggunakan mikroskop sedderhan pada bidang mikrobiologi yaitu memakai lensa sederhana berukuran diameter 270 mm selanjutnya dalam pemakaian mikroskop untuk memperoleh ketajaman dan pebesaran dari objek yang diamati diperlakukan pengetahuan tentang metode lensa dan kombinasi lensa. (Gabriel, 1998) Catat bayangan yang mula – mula diketahui adalah aberasi sferis dan kromatis yang disebabkan perbedaan refraksi dari cahaya dari spektrum sinar tampak, Lensa oil immersi menambah pembesaran. (Gabriel, 1998) Pada tahun 1880 telah dibuat mikroskop kompound, Tahun 1903 diperkenalkan mikroskop medan gelap ( dark field microscope), Ultraviolet illmunination (1925) electron microscope (1940) dan phase contrast microscope (1944). (Gabriel, 1998) Pengembangan instrumen yang memperluas indra manusia memungkinkan penemuan dan studi awal sel. Mikroskop ditemukan pada tahun 1590 dan disempurnakan lebih lanjut selama tahun 1600-an. Dinding sel pertama kali dilihat oleh Robert Hooke pada 1665 ketika ia melihat melalui mikroskop di sel-sel mati dari kulit pohon oak. Tapi butuh lensa luar biasa dari Antoni van Leeuwenhoek untuk memvisualisasikan sel-sel hidup. Bayangkan kesenangan Hooke ketika dia mengunjungi van Leeuwenhoek pada tahun 1674 dan dunia mikroorganisme — apa yang disebut tuan rumahnya "sangat sedikit animalcules”—menunjukkan padanya. (Campbell,2002).

Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh ilmuwan sejak zaman Renaisans, dan yang kemungkinan besar kita gunakan dilaboratorium merupakan mikroskop cahaya (light microscope, LM). Cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film, atau ke layar video (Campbell,2016). Pada mulanya Anthony Van Leuwenhoek menggunakan mikroskop sederhana pada bidang mikrobiologi yaitu memakai lensa sederhana berdiameter 270 mm. Selanjutnya dalam pemakaian mikroskop untuk ketajaman dan perbesaran dari objek yang diamati, diperlukan pengetahuan tentang metode lensa dan kombinasi lensa (Gabriel, 1998). Mikroskop pertama ditemukan oleh Hans dan Zacharias Jansen pada tahun 1590, tetapi kemudian mikroskop disempurnakan oleh Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang hanya terdiri dari satu lensa tunggal saja. Mikroskop yang ditemukan oleh Anthony Van Leuwenhoek pada tahun 1675, menggunakan perbesaran 200x (Edward, 2006). Tanggal 9 Juni 1675, Leeuwenhoek menulis dalam buku hariannya “Mengumpulkan air hujan didalam cawan” dilanjutkan tanggal 10 Juni 1975 “Sambil mengamati air tersebut aku berkhayal bahwa aku menemukan makhluk-makhluk hidup, namun karena amat sedikitnya serta tidak dapat dilihat dengan mudah, maka hal ini tak dapat ku terima sebagai hal yang benar”. Tanggal 11 Juni 1967, ia kembali pada pengamatannya dan mencatat “Tak ada pikiranku bahwa akan tampak makhluk hidup, tetapi setelah itu kuamatai maka dengan penuh kagum aku melihat seribu makhluk hidup dalam setes air. Animalku itu merupakan jenis terkecil yang pernah kulihat sampai kini”. Dia membuat gambar - gambar bakteri yang ditemukannya dari air hujan, air liur, cuka, serta substansi lain dan dia memerikannya dengan gambar - gambar disertai keterangan - keterangan yang amat menarik. Ia menuangkan penemuan - penemuannya yang sangat menarik hati itu dalam serangkaian surat sebanyak lebih dari 300 buah yang dikirimkannya kepada sahabat - sahabatnya pada Royal Society of London dan French Academy of Sciences. (Irianto,2013) Mikroskop optik/cahaya Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran asli specimen (Campbell, 2008).

Mikroskop optik terdiri atas dua yaitu, mikroskop biologis dan mikroskop stereo. Mikroskop bisa digunakan untuk mengamati tulisan transparan. Penyinaran diberikan dibawah dengan sinar alam atau lampu. Sedangkan mikroskop stereo adalah jenis yang hanya digunakan dengan pembesaran 7 hingga 30 kali. Benda-benda yang berhubungan dengan cermin ini dapat dilihat secara tiga dimenesi. Mikroskop binokuler atau stereo digunakan untuk mengamati benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas atau dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Memiliki dua buah tujuan dan dua buah lensa okuler, dua dimensi dengan gerakan kedua belah mata. Kekuatan pembesaran tidak terlalu kuat, hanya sebagai berikut : objektif 1x atau 2x dengan lensa okuler 10x atau 15x (Tim Pengajar, 2012). Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel (atau struktur renik lainnya), dan objek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detail internal sel (Edward, 2006). Mikroskop terdiri atas beberapa komponen, antara lain lensa okuler berfungsi untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif, pada tabung mikroskop berfungsi untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan, tombol pengatur fokus kasar memiliki fungsi untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat,pada revolver berfungsi untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan, lensa objektif memiliki fungsi untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Perbesaran bayangan dari suatu obyek dapat diketahui dari angka perbesaran lensa objektif dan lensa okuler. Ukuran suatu benda dapat diketahui dengan membandingkan terhadap ukuran bidang pandang sehingga hasil dapat terlihat secara jelas dan memudahkan pandangan terhadap benda yang di amati (Goldsten, 2004).

BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum Biologi Dasar dengan judul Pengenalan Mikroskop ini kami lakukan pada hari Rabu 12 September 2018 pada pukul 10.30–12.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Fisiologi dan Perkembangan Tumbuhan, Gedung C, Lantai 1, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat -

Mikroskop Biologi

-

Kaca Objek (object glass)

-

Penutup (cover glass)

3.2.2 Bahan -

Potongan kertas berhuruf A dan a

3.3 Cara Kerja -

Pertama-tama mikroskop diletakkan di atas meja yang kokoh, dan bagian bagian mikroskop diperiksa.

-

Kemudiaan potongan kertas berhuruf “A” diletakkan pada kaca obyek dan ditutup dengan kaca penutup.

-

Setelah itu preparat diletakkan diatas meja mikroskop.

-

Penyinaran mikroskop diatur sesuai dengan kebutuhan

-

Lensa objektif diatur dengan menggerakkan bonggol pengatur kasar

-

Lalu bayangan diamati dengan pembesaran lemah (4 X 10) di bawah mikroskop.

-

Saat bayangan sedang diamati dalam lensa okuler, preparat digeser dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. perhatikan kemana bayangan bergerak.

-

Diulangi langkah nomor 1-2 namun dengan menggunakan potongan kertas berhuruf “a”.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tabel Pengamatan NO

GAMBAR

KETERANGAN

1.

Nyata,Terbalik, Diperbesar

2.

Nyata,Terbalik, Diperbesar

4.1.2 Gambar Mikroskop

4.2 Pembahasan Pada kegiatan praktikum kali ini, pengamatan pertama adalah pengamatan potongan huruf “A” dan “a” . Dari hasil pengamatan preparat, huruf “A” diperoleh bayangan yang berbeda dengan benda aslinya yaitu berubah menjadi huruf “∀”.

Begitu juga pada

pengamatan preparat huruf “a” diperoleh bayangan yang berbeda dengan benda aslinya yaitu berubah menjadi huruf “ɐ” . hal ini disebabkan karena kedua lensa yaitu lensa okuler dan lensa obyektif merupakan lensa cembung. Lensa obyektif mempunyai sifat nyata, terbalik, diperbesar sedangkan lensa okuler mempunyai sifat maya, terbalik, diperbesar. Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian tubuh makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat yang bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri sehari-harinya adalah seorang yang kerjanya membuat kacamata. Dibantu oleh Hans Janssen mereka mambuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590. Mikroskop pertama yang dibuat pada saat itu mampu melihat perbesaran objek hingga dari 150 kali dari ukuran asli. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim dirinya sebagai pencipta pertamanya yang telah membuat alat ini pada tahun 1610. Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop yang dibuatnya diberi nama yang sama dengan penemunya, yaitu mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer. (Campbell,2008) Setelah itu seorang berkebangsaan belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (16321723) terus mengembangkan pembesaran mikroskopis. Antony Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-seratpada kain. Tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi. Leeuwenhoek menggunakan mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses

dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan mikroskopnya. Hal ini dilakukan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya di lempengan perak. Akhirnya Leeuwenhoek membuat 250 mikroskop yang mampu memperbesar 200-300 kali. Pada mikroskopnya menggunakan lensa tunggal yang terdiri dari kondensor, objektif, dan ocular (lensa mata). Lensa kondensor memusatkan kerucut cahaya pada medan specimen. Sebagian dari berkas cahaya dalam krucut cahaya ini secara langsung menembus lensa objektif untuk membentuk cahaya latar belakang atau medan–terang. Berkas cahaya yang mengenai objek (mikro-organisme) pada specimen tersebut dan menjadi “bengkok” difokuskan oleh lensa objektif sehingga terbantuk bayangan objek tadi. Bayangan tersebut diperbesar oleh lensa okuler. Jadi yang memberikan perbesaran permulaan ialah system lensa objektif, kemudian lebih diperbesar lagi oleh system lensa okuler. Leeuwenhoek

mencatat

dengan

teliti

hasil

pengamatannya

tersebut

dan

mengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 ia menggambarkan adanya hewan yang sangat kecil yang sekarang dikenal dengan protozoa. Antara tahun 1963-1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, coccus maupun spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil yang akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi. Mikroskop memiliki bagian-bagian yang memiliki fungsi dan kegunaan yang berbedabeda. Biasanya mikroskop terdiri dari dua bagianya itu bagian mekanik dan bagian optik. Berikut adalah fungsi-fungsi daribagian mikroskop : a) Fungi bagian optik : 1.

Diafragma, mempunyai fungsi untuk mengatur besar kecilnya sinaryang dipantulkan.

2.

Lensa Objektif, mempunyai fungsi untuk memperbesar bayanganobjek, dengan perbesaran 100x, 40x dan 400x.

3.

Lensa Okuler, mempunyai fungsi untuk memperbesar bayangan objek terletak pada bagian atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat.

4.

Kondensor, berfungsi untuk menyatukan cahaya yang masuk sertamengatur intensitas cahaya.

5.

Lampu, mempunyai fungsi untuk pengganti cahaya matahari dan juga untuk mengirimkan sinar kedalam tabung mikroskop agar benda yangdiamati dapat terlihat dengan jelas.

b) Fungsi bagian mekanik : -

Power Supply, mempunyai fungsi untuk menghubungkan mikroskop dengan sumber listrik.

-

Tombol on/off,berfungsi sebagai tombol untuk menyalakan atau mematikan mikroskop.

-

Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga mikroskop.

-

Lengan Mikroskop, berfungsi sebagai penyangga mikroskop.

-

Meja Preparat atau meja mikroskop, mempunyai fungsi sebagai tempat meletakkan preparat objek yang akan diamati. Pada bagian ini terdapat sebagai tempat lewatnya sinar lampu.

-

Penggeser mekanis, berfungsi untuk membantu menggeser objek ke kanan atau kiri dan atas atau bawah agar didapatkan gambar yang jelas.

-

Tabung okuler, berfungsi sebagai penghubung antara lensa okuler dan lensa objektif.

-

Revolver, berfungsi sebagai pemutar lensa objektif untuk mendapatkan perbesaran yang kita inginkan.

-

Penjepit, berfungsi untuk menjepit gelas objek yang akan diamati agar tidak bergeser.

-

Pengatur cahaya, digunakan upaya kita dapat mengatur standar cahaya yang tidak merusak mata. Tombol pengaturnya dapat diputar untuk menerangkan ataupun meredupkan cahaya sesuai keinginan kita.

-

Refleksi, terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek.

-

Pemutar halus, berfungi menaik turunkan meja mikroskop.

-

Pemutar kasar, berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop.

BAB V PENUTUP 5.1

Kesimpulan

-

Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop optik (mikroskop biologi dan mikroskop stereo) dan mikroskop electron.

-

Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa komponen-komponen mikroskop terdiri atas : Diafragma, Lensa Objektif, Lensa Okuler, Kondensor, Lampu, Power Supply, Tombol on/off, Kaki mikroskop, Lengan Mikroskop, Meja preparat atau meja mikroskop, Penggeser mekanis, Tabung okuler, Revolver, Penjepit, Pengatur cahaya, Pemutar halus, Pemutar kasar

-

Pembesaran yang dapat dilakukan oleh mokroskop optik a. Mikroskop Biologi : Objektif 4x dengan okuler 10x pembesaran 40x Objektif 10x dengan okuler 10x pembesaran 100x Objektif 40x dengan okuler 10x pembesaran 400x Objektif 100x dengan okuler 10x pembesaran 1000x b. Mikroskop Stereo : Objektif 1x dengan okuler 10x pembesaran 10x Objektif 2x dengan okuler 15x pembesaran 30x

5.2

Saran Agar pada percobaan selanjutnya digunakan bahan lainnya seperti potongan kertas

berhuruf K agar hasilnya bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N, A. (2002). Biologi Edisi Keenam Jilid I. Erlangga. Jakarta. Campbell, N, A. (2008). Campbell biology. Pearson. New York. Edward Salis. (2006). Total Quality Management in Education. Jogjakarta: IRCiSoD. Gabriel, J. F. (1998). Fisika Kedokteran. ECG : Jakarta. Goldsten, Philip. (2004). Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. Jakarta (ID): PT Ikrar Mandiri Abadi. Irianto, Koes. (2013). Mikrobiologi Medis. Bandung : Alfabeta. Purba, M. (1999). Kimia. Erlangga. Jakarta. Tim Pengajar. (2012). Penuntun Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM : Makassar. Widyatmoko, A. (2008). Mengenal Laboratorium Biologi. Erlangga : Jakarta.

LAMPIRAN

Related Documents

Prak Fenomena.docx
June 2020 20
Prak 4
May 2020 25
Prak Integrasi.docx
April 2020 30
Prak 1.docx
June 2020 0
Prak 1 Rl2.xlsx
June 2020 0

More Documents from "eko bagus yanuar"

Kelompok 1b
June 2020 2
Prak 1.docx
June 2020 0
Kelompok 1b
June 2020 0