KATA PENGANTAR Assalamu’allaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, taufik serta hidayah-nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas hasil laporan praktikum “Pemeriksaan Kehamilan” Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga hasil laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Wasalamu’allaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Gorontalo,
Maret,2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2 1.3 Tujuan Praktikum ................................................................................... 2 1.4 Manfaat Praktikum ................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3 2.1 Definisi HCG .......................................................................................... 3 2.2 Pembentukkan HCG ............................................................................... 3 2.3 Kadar HCG ............................................................................................. 4 2.4 Macam-macam Tes Kehamilan .............................................................. 5 2.6 Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan .................................. 10 BAB III METODE PRAKTIKUM .................................................................... 11 3.1 Waktu Dan Tempat ............................................................................... 11 3.2 Metode .................................................................................................. 11 3.3 Prinsip ................................................................................................... 11 3.4 Pra Analitik ........................................................................................... 11 3.5 Analitik ................................................................................................. 11 3.6 Pasca Analitik ....................................................................................... 12 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 13
ii
4.1 Hasil ...................................................................................................... 13 4.2 Pembahasan .......................................................................................... 13 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 15 5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 15 5.2 Saran ..................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 16
iii
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Hasil Pengamatan pemeriksaan kehamilan ......................................... 13
iv
DAFTAR GAMBAR Lampiran ............................................................................................................ 17
v
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya diagnosis kehamilan tidakdapat diabaikan. Diagnosis kehamilan biasanya sangat ditegakkan, tetapi sayangnya hal initidak selalu terjadi. Proses farmakologis
atau
patofisiologis
kadang-kadang
memicu
perubahan-
perubahan endoktrin atau anatomis yang menyerupai kehamilan, sehingga membingungkanwanita, dan kadang-kadang juga dokternya. Perubahan ini menimbulkan gejala dan tanda yangmemberikan bukti adanya kehamilan (Muhayat. 1998). Satu hal yang tidak bias lepas dari proses kehamilan adalah perubahan hormon yang menyebabkan berbagai perubahan organ dan system tubuh seorang ibu hamil. Hormon itu sendiri merupakan aneka substansi kimia yang dilepaskan kealiran darah untuk merespons suatu rangsangan dan mengaktifkan
sel,
sesuai
dengan
hormon
yang
dibutuhkan
dan
membutuhkannya. Fertilisasi terjadi pada hari-hari setelah ovulasi yang merupakan titik tengah daur haid. Telur yang telah mengalami proses pembuahan mengapung kearah tuba fallopi dan masuk kedalam uterus dimana ovum menanam diri pada endometrium sekretorik yang telah siap. Segera setelah implantasi pada hari ke-21 hingga hari ke- 23 dari siklus, dimulai
produksi
gonadotropin
korionik
(Muhayat. 1998).
1
(chorionic
gonadotrpin,CG)
Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon khas kehamilan (ditemukan dalam darah dan urine perempuan hamil). Hormon yang dibentuk oleh trofoblast (lapisan bagian luar janin yang terbentuk pada plasenta pembentukan janin dan plasenta) ini berfungsi mempertahankan korpus luteum (jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang terbentuk ketika indung telur baru saja melepaskan sel telur) yang membuat eksogen dan progesterone sampai plasenta terbentuk seutuhnya. Molekul HCG bersifat dimerik, terdiri dari satu sub unit alfa dan satu sub unit beta, yang khas untuk HCG dan menentukan individualitas antigenik. Berdasarkan latar belakang diatas, dilakukan praktikum mengenai pemeriksaan kehamilan dengan metode immunoassay (Ibrahim.,Christina.1971). 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana cara melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan urin dengan metode immunoassay? 1.3 Tujuan Praktikum Untuk mengetahui pemeriksaan kehamilan menggunakan urin dengan metode immunoassay. 1.4 Manfaat Praktikum Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeriksaan kehamilan menggunakan urin dengan metode immunoassay.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi HCG HCG (Human Chorionic Gonadotropin) merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin. Hormon ini juga dihasilkan bila terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan epitel korion seperti molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma. Kehamilan akan ditandai dengan meningkatnya kadar HCG dalam urin pada trimester I, HCG disekresikan 7 hari setelah ovulasi. Pemeriksaan HCG dengan metode immunokromatografi merupakan cara yang paling efektif untuk mendeteksi kehamilan dini (Agnes Sri Harti dkk. 2013). 2.2 Pembentukkan HCG Pembentukan HCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar rendah yang menetap selama kehamilan. Kadar HCG yang terus menerus rendah berkaitan dengan gangguan perkembangan plasenta atau kehamilan. Kadar HCG memiliki struktur yang sangat mirip dengan yang bekerja pada reseptor
LH
sehingga
usia
korpus
luteum
memanjang
(Hefta,R.M.Sardina.2010) HCG di produksi oleh sel lapisan luar blastokista.sel in berdiperensiasi menjadi sel trofoblash, sinsitiotrofoblash, yang berkembang dari trofoblash, terus menghasilkan hcg disekresikan dapat dideteksi disekresi vagina sebelum inflantasi. biasanya hcg dapat dideteksi didarah ibu 8-10 minggu. Di urin saat
3
ini dapat diukur dalam dua minggu setelah pembuahan (Hefta,R.M. Sardina.2010). 2.3 Kadar HCG Kadar HCG berubah secara dramatis selama trimester pertama. Hormon ini mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 IU/mL), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 IU/mL), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 IU/mL). Deteksi HCG pada urin dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (Triyana, 2013). Kadar hormon human Chorionic Gonadotropin (HCG), berubah selama kehamilan trimester pertama. Hormon ini adalah yang pertama kali dapat dideteksi sekitar 11 hari setelah terjadinya pembuahan, tetapi hanya melalui test darah. Setelah itu antara hari ke-12 sampai 14, hormon ini dapat dideteksi dengan test urin. Kadar HCG akan berlipat ganda kurang lebih setiap 72 jam, mulai dari minggu pertama sampai ke-12 kehamilan, lalu akan cenderung menurun setelah itu. Kadar HCG selama kehamilan trimester pertama biasanya diukur dalam satuan international unit per mili liter, atau IU/mL. Kisaran kadar hormon ini dapat sangat bervariasi dari satu wanita ke wanita lain, dari satu kehamilan ke kehamilan lain. Kadar ini akan mencapai puncaknya antara minggu ke 9-12 kehamilan, sekitar 25.700 sampai 288.000 IU/mL. Dengan berakhirnya kehamilan trimester pertama, pada minggu 13 dan 14, kadar hormon HCG akan menurun, sampai sekitar 13.300- 254.000
4
IU/mL. Kadar Hormon HCG dapat diperkirakan didalam darah bukan hanya di dalam urin saja, kadar hormon di dalam darah ibu selama kehamilan normal diperkirakan 5 mg/mL pada trimester pertama. Hormon ini dapat diukur dan dideteksi dalam darah paling cepat 6 hari setelah konsepsi. Keberadaannya dalam urin pada awal kehamilan adalah dasar bagi berbagai uji laboratorium untuk kehamilan, dan hormon ini kadang-kadang dapat terdeteksi didalam urin 14 hari setelah konsepsi (Ganong, 2008). 2.4 Macam-macam Tes Kehamilan Menurut Irene M Bobak 2003. Untuk mengetahui kehamilan dapat dilakukan beberapa tes berikut : 1. HCG (Human Chorionic Gonadotropin) HCG dapat diukur dengan radio imunoesai dan dideteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode mentruasi terakhir (LMT = Last Menstrual Periode). Keberadaan hormon ini dalam urine pada awal kehamilan merupakan dasar berbagai tes kehamilan di laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksi di dalam urine 14 hari setelah konsepsi. Spesimen urine yang pertama kali dikeluarkan di pagi hari (urine yand didiamkan minimal 6 jam) mengandung kadar HCG yang kira-kira sama dengan kadar HCG di dalam serum. Kadar HCG di dalam seru meningkat secara eksponensial antara hari ke-21 dan ke-70 (dihitung hari pertama LMP). Sampel urine yang diambil secara acak biasanya memiliki kadar yang lebih rendah. Kemampuan untuk mengenali sub unit
5
beta HCG merupakan inovasi terbaru evolusi tes endokrin untuk mendeteksi kehamilan. 2. Tes Lateks Aglutinotion Inhibition (LAI) Tes ini mudah dilakukan dan hasil diperoleh dalam dua menit. Tes ini akurat 4-10 hari setelah terlambat haid. Contoh tes tipe ini ialah preparat Gravidex, Pregnosticon, dan UCG beta Tes ini mudah dilakukan dan hasil diperoleh dalam dua menit. Tes ini akurat 4-10 hari setelah terlambat haid. Contoh tes tipe ini ialah preparat Gravidex, Pregnosticon, dan UCG beta. 3. Tes Hemagglutination Inhibition (HAI) Tes ini lebih sensitif daripada tes LAI, tetapi Neocept yang memerlukan satu sampai dua jam sampai hasil diperoleh. Akan tetapi, Neocept yang memberi hasil yang akurat sebelum atau pada haid terlambat, semua tes HAI akurat sekitar empat hari sesudah terlambat haid. Di pasaran juga dijual E.P.T (Early Pregnancy Test = Tes Kehamilan dini). Suatu tes HAI yang dapat dilakukan di rumah, dijual umum. 4. Radioreceptor Assay Tes ini adalah salah satu kategori terbaru tes kehamilan. Tes serum 1 jam
ini
memerlukan
peralatan
yang
cukup
canggih.Assay
radioreceptor biasanya akurat paa saat haid terlambat (14 hari setelah konsepsi). Biocept G adalah contoh tes tipe ini.
6
5. Tes Hamil Radioimunoesai Tes hamil radioimunoesai untuk subunit beta HCG, memakai tanda berlabel radioaktif sehingga tes harus dilakukan di laboratorium. Bergantung pada derajat sensitivitas yang diinginkan, waktu tes bervariasi dari 1 jam sampai 48 jam. Radioimunoesai adalah tes kehamilan yang paling sensitif saat ini. Kehamilan dapat didiagnosis 8 hari setelah ovulasi atau enam hari sebelum haid berikutnya. 6. Enzim Immunoassay Tes ini memakai kompleks anti-HCG monoklonal dan enzim. Perubahan warna membuat hasil mudah dibaca. Tes baru ini memberi harapan di masa depan. Confidot adalah tes kehamilan
essay
immunoenzimatik yang dikerjakan di rumah. 7. Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) Tes ELISA adalah tes kehamilan yang paling populer. Tes ini menggunakan anti body monoklonal spesifik yang dihasilkan oleh teknologi cell-line hibrida. Suatu enzim, yang buka merupakan senyawa radioaktif, mengidentifikasi antigen substansi yang akan diukur. Enzim menginduksi reaksi perubahan warna. Hasil akhir tes dapat dibaca dengan mata telanjang atau spectrometer. Tes ELISA memiliki banyak kelebihan. Antigen enzim berkonjugasi dan reagen tes stabil, peralatan yang diperlukan sederhana, dan tidak ada produk sampah nuklir. Baik di rumah atau di klinik, prosedur ELISA memerlukan waktu minimal dan memberi hasil dalam 5 menit dengan tingkat sensitifitas dari 25-50 mIU per ml
7
HCG dalam spesimen. Teknologi adalah tes-tes baru yang dapat dibeli bebas. 8. Ultrasonografi (USG) Dibandingkan dengan rontgen, USG tidak berbahaya untuk janin, karena memakai prinsip sonar (bunyi). USG menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambaran organ atau jaringan. Refleksi gelombang suara ditransmisikan pada layar monitor sebagai lapisan jaringan dengan densitas yang berbeda. USG aman bagi ibu dan janin, kapan saja dilakukan saat kehamilan dan dapat digunakan berulang bila digunakan USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu ke-6 dan menjadi alat diagnostik yang amat erguna dalam praktik obstetrik, secara luas menggantikan X-ray. Pada layar dapat dilihat letak, gerakan, dan gerakan jantung janin. 2.5 Hormon Yang Berperan Dalam Kehamilan Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam jumlah kecil dan dibawa kejaringan tubuh lainnya. Hormone berpengaruh untuk merangsang dan menggiatkan kerja organ-organ tubuh. Jenis – jenis hormon : 1. Progestron Berfungsi membngun lapisan di dinding rahim untuk menyangga.
8
2. Esterogen Hormone ini membuat putting payudara membesar dan merangsang pertumbuhan kelejar susu,estrogen juga membantu memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi pada saat persalinan. 3. HCG Hanya ada di dalam darah dan urine wanita hamil yang berfungsi dalam mempertahankan jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang terbentuk ketika indung telur yang baru saja melepaskan( corpus uteum ), yang membuat esterogen ,progesterone dan plasenta terbentuk sepenuhnya. 4. Human plasenta lactogen (HPL) Hormon yang di produksi plasenta dan merupakan hormone yang merangsang pertumbuhan. 5. Prolaktin Di hasilkan oleh kelenjar pituitary bertanggung jawab peningkatan HCG yang memproduksi ASI dalam payudara. 6. Oksitosin Terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita,serta merangsang kontraksi pada saat kehamilan dan persalinan ,dan juga berperan penting pada terjadinya efek pengalihan susu pada saat ibu menyusui bayinya.
9
7. Relaksin Muncul pada awal kehamilan dan bertanggung jawab membantu mengatasi aktivitas rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses persalinan (Hefta,R.M. Sardina.Amiruddin,T. 2009). 2.6 Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan Menurut Hefta,R.M. Sardina.Amiruddin,T. 2009. Ada beberapa faktor diantaranya : 2.6.1 Faktor fisik yang dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu. Tujuan dari pemeriksaan kehamilan atau Ante Natal Care (ANC): 1. Memantau kemajuan kehamilan. 2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu 3. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi. 4. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. 2.6.2 Faktor psikologis terdiri dari : 1. Stress 2. Dukungan keluarga 3. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.
10
BAB III METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum yang berjudul “Pemeriksaan Kehamilan” dilaksanakan pada hari senin tanggal 18 Maret 2019 di Laboratorium Stikes Bina Mandiri Gorontalo. 3.2 Metode Pada pemeriksaan kehamilan menggunakan metode Immunoassay. 3.3 Prinsip Konjugat anti-hCG monoclonal akan mengikat hCG dalam urin membentuk konjugat hCG anti-hCG yang menimbulkan warna merah muda pada strip. 3.4 Pra Analitik Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu pot sampel urin, strip pregnancy dan sampel urin. 3.5 Analitik 1. Siapkan alat dan bahan 2. Buka strip dari kemasan secara hati-hati. 3. Keluarkan strip dari kemasan 4. Celupkan strip pregnancy sampai batas tanda urin 5. Tunggu 1-3 menit 6. Baca hasil dengan melihat adanya garis merah pada area/line pembacaan (line tes dan line control)
11
3.6 Pasca Analitik Interpretasi Hasil Positif
: jika dua garis ( line test dan line control).
Negative : jika satu garis (line control). Invalid
: hanya satu garis pada line test atau tidak kedua-duanya.
12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berdasarkan pemeriksaan yang telah di lakukan di dapatkan hasil berdasarkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.1 Hasil Pengamatan pemeriksaan kehamilan Sampel
Hasil
Metode
urin
Positif (+)
Immunoassay.
keterangan Muncul 2 garis ( line test dan line control).
4.2 Pembahasan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah sejenis Glikoprotein yang dihasilkan oleh plasenta dalam kehamilan. Namun selama plasenta belum terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-sel fungsi tropoblas. Setelah umur kehamilan memasuki 12-13 minggu, hormon HCG
ini dihasilkan oleh
plasenta. Di dalam tubuh, hormon ini bersifat mempertahankan korpus luteum, yakni jaringan di ovarium yang menghasilkan progesteron. Hormon progesteron ini berfungsi untuk memelihara atau mempertahankan proses kehamilan, sedangkan korpus luteum ini ditunjang keberadaannya oleh HCG. Alat tes kehamilan yang praktis dan efisien dikenal dengan nama test pack. Dengan test pack, uji kehamilan dapat dilakukan sendiri di rumah dan hasilnya dapat ditunggu beberapa menit saja. Test pack sedikit berbeda dari tes kehamilan yang dilakukan di laboratorium, yakni tes darah. Meski bekerja dengan cara yang sama, yaitu mendeteksi kadar HCG (Human Chorionic
13
Gonadotropin), kelebihan tes darah adalah bisa lebih dini mendeteksi keberadaan hormon tersebut sebagai pertanda telah terjadinya pembuahan. Pada strip yang berfungsi sebagai kontrol akan tetap berwarna merah pada kondisi positif atau negatif, sehingga kontrol menjadi tanda acuan ketepatan hasil tes. Hal ini menunjukkan bila kedua garis di strip tersebut menunjukkan perubahan warna pada kontrol dan tes, maka sampel yang ujikan tersebut mengandung HCG dan wanita akan positif hamil. Sedangkan apabila hanya kontrolnya saja yang berubah warna, maka urin sampel tidak mengandung HCG dan wanita tersebut tidak hamil. Jika pada tes didapatkan kedua garis kontrol dan tes sama-sama tidak mengalami perubahan warna, maka dapat dipastikan bahwa alat tersebut sudah rusak. Garis warna merah yang terjadi pada test line (T) dapat terjadi karena pada test telah disensitisasi Ag dan konjugat ditambah urine sehingga kromogen berikatan dengan Ab maka akan terbentuk reaksi garis warna merah. Konjugat berisi Ab yang ditempeli enzim jika kromogen bereaksi dengan enzim (peroksidase), maka warna tereduksi sehingga tidak terbentuk warna merah tetapi apabila warna teroksidasi akan terbentuk warna merah pada test line (T). Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa sampel urin yang di periksa positif hamil, karena dari uji tes kehamilan menggunakan strip didapatkan hasil yang menunjukan dua buah garis merah. Hal ini menandakan terdapatnya HCG dalam urin pasien ibu hamil.
14
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah sejenis Glikoprotein yang dihasilkan oleh plasenta dalam kehamilan. Pemeriksaan kehamilan dilakukan dengan metode immunoassay (strip atau device/card) ditunjukan dengan tanda garis 2 ( line test dan line control) sehinggan dikatakan positif, karena Konjugat antihCG monoclonal akan mengikat hCG dalam urin membentuk konjugat hCG anti-hCG yang menimbulkan warna merah muda pada strip. 5.2 Saran Sebaiknya pada saat melakukan pemeriksaan tidak terlalu lama karena dapat membuat strip rusak dan merusak dari kualitas urin itu sendiri.
15
DAFTAR PUSTAKA Agnes Sri Harti dkk. 2013. Pemeriksaan Hcg (Human Chorionic Gonadotropin) Untuk Deteksi Kehamilan Dini Secara Immunokromatografi. Jambi: Ilmu Biologi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unirversitas Jambi. Vol. 2, No. 1. Hal. 87 – 97 Bobak. I. M. 2003. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC. Ganong, Wiliam F. 2008. Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Hefta,R.M. Sardina.Amiruddin,T.2009. Buku ajar Biologi Reproduksi. Hefta,R.M.Sardina. 2010. Buku ajar dan Penuntun Praktikum Fisiologi. Ibrahim. Zr. Christina. S. 1971. Perawatan Kebidanan 1. Jakarta : Bhratara. Muhayat, Ali. 1998. Pengaruh Hormon Terhadap Fase Kehamilan. Bandung: SuryaAditama Media. Prawirohardjo. S. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Profi Kesehatan. Saifuddin. A. B. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Triyana, YF. 2013. Panduan klinis kehamilan dan persalinan. Jogjakarta: Divapress;
16
LAMPIRAN
Alat dan bahan yang digunakan
Pada saat strip test
pada pemeriksaan kehamilan
dicelupkan pada sampel urine
Positif hCG (line test dan line control)
17