Presented by : Desi Nordilla Sari | EFT10160042 Proposal Penelitian|Senin, 18 Maret 2019
Dosen Pembimbing I : Muhammad Yusrin Al Gifari, SKM Dosen Pembimbing II : Maulida Wijaya Putri, S.Fis, M.Biomed
Penguji : Yulisha Eva Oktaviani, S.Ft
Di Dunia
Di Indonesia
Banjarmasin
Dilaporkan terjadi sekitar 40-70% dari semua kelumpuhan akut pada usia 20-50 tahun (Marsk et al., 2010)
Data yang dikumpulkan dari 4 Rumah Sakit di Indonesia didapatkan frekuensi Bell’s Palsy sebesar 19,55% dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia 21–50 tahun ((Annsilva, 2010)
Di Rumah Sakit TK. III Bhayangkara Banjarmasin bagian fisioterapi dari tahun 2017- 2018 ditemukan sebanyak 8 pasien.
Bagaimana Penatalaksanaan Fisioterapi pada gangguan fungsional wajah akibat Bell’s Palsy dengan metode PNF (proprioceptive neuromuscular facilitation) Wajah ?”
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
Untuk mengetahui Penatalaksanaan Fisioterapi menggunakan metode PNF Wajah pada gangguan fungsional wajah akibat kasus Bell’s Palsy.
• Untuk Menentukan diagnosa fisioterapi pada Bell’s palsy dengan gangguan fungsional wajah. • Untuk mengetahui problematika fisioterapi pada Bell’s Palsy dengan gangguan fungsional wajah. • Untuk mengetahui intervensi fisioterapi pada Bell’s Palsy dengan gangguan fungsional wajah. • Untuk mengetahui evaluasi fisioterapi pada Bell’s Palsy dengan gangguan fungsional wajah.
Manfaat Bagi Peneliti Menambah referensi dan menambah wawasan dalam penelitan tentang penatalaksanaan fisioterapi menggunakan metode PNF Wajah pada gangguan fungsional wajah akibat kasus Bell’s Palsy. Manfaat praktisi Institusi Pendidikan Sebagai sarana untuk memahami serta melaksanakan peran fisioterapi dalam penatalaksanaan fisioterapi. Bagi Fisioterapi sarana untuk mengetahui secara mendalami tentang Penatalaksanaan Fisioterapi Bagi Masyarakat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, sehingga dapat lebih mengenal dan mengetahui gambaran Bell’s Palsy.
Modalitas
Bell’s Palsy
Gangguan fungsional wajah
Gangguan Fungsional
Gangguan pada wajah yang disebabkan karena terjadinya paralisis nervus facialis yang terjadi secara akut dan penyebabnya bersifat idiopatik (belum diketahui) sehingga dapat menimbulkan kelemahan otot wajah dan penurunan aktifitas fungsional wajah (Baugh et al. 2013) .
PNF (Proprioceptive Neuromuscular Facilitation)
PNF ini dirancang oleh Kabat, proprioseptif neuromuskuler fasilitasi teknik resistensi pengguna yang bekerja dengan menstimulasikan pola dasar gerakan, itu mempercepat respon mekanisme neuromuskuler melalui stimulasi dari proprioceptors (Kumar, 2015)
• Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus (case study), yaitu penelitian yang mendalam pada satu jenis kasus dengan sampel tunggal dan memberikan perlakuan kepada sampel tersebut selama penelitian, kemudian dianalisis secara mendalam untuk mendapatkan hasil yang dicapai (Kuntjojo, 2009).
• Penelitian ini direncanakan di Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Banjarmasin, Adapun Penelitian di mulai Maret – Juni 2018.
Primer
Skala Ugo Fisch Scale
Sekunder
Medical Record
• Instrument Penelitian yang digunakan untuk penelitian adalah menggunakan Ugo Fisch Scale yang mana untuk mengevaluasi kemajuan motorik pada penderita Bell’s Palsy. Skala ini menilai kondisi simetris-asimetris antara sisi sakit dengan sisi sehat wajah pada 5 posisi berbeda yaitu ketika istirahat, mengkerutkan dahi, menutup mata, tersenyum, dan bersiul (Trisnowiyanto, 2009).
• Program Fisioterapi dilaksanakan selama 6 kali pertemuan dengan menggunakan Teknik PNF dengan 8-10 Hitungan dan diulangi selama 8 kali di daerah wajah yang mengalami kelemahan dengan cara memberikan tahanan.
• Rencana Evaluasi yang akan dilakukan oleh fisioterapi ini adalah untuk mengetahui perubahan pada awal terapi sampai akhir terapi yang didapatkan langsung dengan pasien gangguan fungsional wajah dengan menggunakan skala ugo fisch
1
2
3
4
5
6
7
• Membuat surat izin penelitian di Prodi D3 Fisioterapi Politeknik Unggulan Kalimantan. • Mengurus surat izin penelitian di RS TK.III Bhayangkara Banjarmasin.
• Mencari sampel penelitian terkait kasus Bell’s Palsy. • Pre test Bell’s Palsy menggunakan Ugo Fisch Scale sebelum diberikan intervensi fisioterapi. • Pemberian intervensi fisioterapi menggunakan metode PNF wajah.
• Post test setelah pemberian intervensi fisioterapi.
• Evaluasi hasil terapi.
Pengolahan data Pengumpulan Data
Editing Primer
Tabulasi Data
Sekunder
Tabulasi data atau memasukan data kedalam tabel-tabel yang telah disediakan, baik tabel untuk data mentah maupun tabel kerja untuk menghitung data tertentu secara statistic. (Kuntjojo, 2009).
Bell’s Palsy
Pre Test
Intervensi fisioterapi
Post Test
Pengaruh pemberian modalitas fisioterapi
Terjadi peningkatan fungsional wajah/ tidak ada peningkatan
Inform Consent