Ppt Tumor Otak.ppt

  • Uploaded by: irfan ziyad
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Tumor Otak.ppt as PDF for free.

More details

  • Words: 1,591
  • Pages: 57
Anatomi dan fisiologi otak • otak manusia dewasa kira kira 1.3001.400 g (2% BB), terdiri dari 100 milyard sel syaraf dan 1 triliun sel penyokong syaraf (neuroglia) • dari 1.700 ml volume tengkorak: • -1400 ml otak • -150 ml darah • -150 ml cerebrospinal fluid (10%)

• secara anatomis, otak dibagi menjadi otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem). • pembelajaran sangat berhubungan dengan otak besar. • otak kecil lebih bertanggung jawab terhadap proses koordinasi dan keseimbangan • batang otak, mengatur fungsi dasar kehidupan, misalnya denyut jantung, pernafasan.

• • • •

OTAK BESAR: 1.Cortek serebri (substansia abu-abu) 2. Ganglia basalis 3. Substansia medullaris (substansi putih)

otak besar • Bila dilihat dari atas,otak besar tampak terbelah menjadi 2 belahan (hemisfer serebri), yaitu otak kiri dan otak kanan. keduannya dihubungkan oleh corpus callosum. • bila otak dibelah secara vertikal, maka tampak bagian otak sebelah luar bewarna abu-abu dan otak bagian dalam bewarna putih.

otak besar • alur yang membagi otak menjadi 2 belahan disebut fissura longitudinal • otak kiri: cara berfikir , mengatur hal-hal yang bersifat rasional, berurusan dengan kata-kata,bahasa dan matematika. • otak kanan: berhubungan dengan kreativitas, seni, musik dan warna.

lobus-lobus otak • lobus frontal : untuk kegiatan berfikir, perencanaan, penyusunan konsep dan perilaku sosial. • lobus temporal: bertanggung jawab terhadap persepsi suara dan bunyi • lobus parietal: bertanggung jawab untuk kegiatan berfikir, terutama pengaturan memori. • lobus occipital: bertanggung jawab mengatur fungsi penglihatan.

kortek serebri • lapisan abu-abu yang melapisi seluruh permukaan otak, dengan ketebalan bervariasi. • terutama mengandung badan sel syaraf • bertanggung awab dalam proses berfikir manusia • pusat berfikir rasional.

cortek cerebri: substansi abu-abu • terdiri atas badan syaraf • dendrit • akson yang tidak bermyelin

homunculus serebri =gambaran hubungan antara bagian-bagian tubuh denga area pada kortek serebri • homunculus motorik • homunculus sensorik

Brain Function

kortek serebri • • • •

mempunyai 3 fungsi: 1. sensorik (menerima rangsangan) 2. asosiasi (mengolah) 3, motorik(mereaksi masukan dengan gerakan tubuh)

Ganglia Basalis • Terdiri dari kumpulan kumpulan badan sel saraf saraf, terletak dibagian dalam masing-masing belahan otak. • bagian yang penting adalah nukleus caudatus, puamen dan globus palidus • fungsi: mengontrol aktifitas otot, memperkuat aktifitas motorik melalui sirkuit-sirkuityang memberi umpan balik pada korteks motorik.

otak besar: substansia putih • mengandung serabut syaraf bermyelin, menghubungkan berbagai macam serebrum dengan bagian otak yang lain.

Diencephalon • Thalamus: menyalurkan informasi yang masuk otak ke bagian bagian lain di otak. • fungsinya analisis sensoris (tempat persimpangan saraf-saraf sensoris yang menuju otak) • hpotalamus: pusat rasa lapar, kenyang, perilaku seksual. mengatur keseimbangan tubuh: suhu, tekanan darah, denyut jantung.

Mesencephalon (otak tengah) pudunculus serebri: 1. tractus corticospinal dan corticopontin: sinyal motorik ke syaraf tulang belakang dan pons. 2. substansi nigra: bagian dari sistem kontrol motorik ganglia basalis 3. tegmentum: nukleus merah (merelay sinyal dari otak kecil), formatio retikularis (merangsang seluruh otak, kontrol tonus otot), nukleus syaraf III dan IV (kontrol gerakan mata), lemniscus media( sinyal sensoris ke thalamus) Tectum : membantu kontrol gerakan mata, reaksi motorik terhadap sinyal auditoris.

Otak Tengah • • • •

penglihatan pendengaran gerakan mata gerakan tubuh (body movement)

Rhombencephalon • berperan penting dalam mengatur pernafasan dan koordinasi gerakan tubuh. 1. cerebellum : pengatur keseimbangan dan kehalusan gerakan serta postur. 2.pons 3.medula oblongata

fisiologi otak kortek serebrum: • Respon sensorik • Kontrol gerakan volunter • Kemampuan berbahasa • Sifat dan kepribadian • Berfikir, memori, pembuatan keputusan, kreatifitas, dan kesadaran diri

Ganglia basalis:Inhibisi tonus otot, Koordinasi gerakan berulang dan lambat Supresi gerakan yang tidak dibutuhkan. Thalamus: -Stasiun relay input sensorik -Kesadaran terhadap sensasi -Berperan dalam kontrol motorik

Hipotalamus: • Regulasi fungsi homeostatik, seperti kontrol suhu, rasa haus, pengeluaran urin, dan rasa lapar. • Penghubung antara sistem sarafdan sistem endokrin • Pengatur emosi dan pola sifat dasar Cerebellum: Keseimbangan Pengaturan tonus otot Koordinasi pergerakan

Batang otak (mesencephalon, pons, dan medulla oblongata): • Tempat keluar nervus kranialis • Pusat pernafasan, kardiovaskular, dan pencernaan • Pengaturan refleks otot yang berhubungan dengan keseimbangan dan postur • Penerima dan pengintegrasi input sinaptik dari medula spinalis, aktivas korteks serebrum • Pengatur siklus tidur

Frontalis: • Aktivitas motorik volunter pada sisi tubuh yang berlawanan (terletak digyrus presentralis). • Sebagai area bicara motorik yangsering disebut area broca (terletak digyrus frontalis inferior). Parietalis: Bertanggung jawab dalam areasensoris yaitu menerima dan mengintreprestasikan sensasi nyeri,raba, tekanan dari permukaan tubuh (terletak di gyrus post sentralis)

• Temporalis: Menerima dan menginterprestasikan suara. Area wernicke yang berfungsi sebagai area pemahaman bahasa (asosiasi) afasia reseptif • Occipitalis: Area visual primer yang berfungsimenerima informasi dari retina mata.Area asosiasi visual yang berperan untuk menginterprestasikan pengalaman visual.

Defenisi • Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna),membentuk massa didalam ruang tengkorak kepala (intrakranial) atau di medula spinalis. Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase.

Tumor Otak

Epidemiologi • Prevalensi nasional penyakit tumor adalah 0,4% dan prevalensi penyakit tumor secara umum di Lampung yaitu sebesar 3,6 %. Ada kecenderungan prevalensi meningkat dengan bertambahnya umur dan lebih sering dijumpai pada wanita. Tumor ganas merupakan penyebab kematian ketujuh pada semua umur dengan proporsi 5,7% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, 2008).

Etiologi • • • • •

Herediter Radiasi Substansi Karsinogenik Virus Gaya Hidup

Pembagian tumor otak menurut WHO berdasarkan klasifikasi histogenetik 1. Tumor-tumor jaringan Neuroepithelial: A. Astrocytic tumor, terdiri dari; • Pilocytic astrocytoma (grade I) • Diffuse astrocytoma (grade II) • Anaplastic astrocytoma (grade III) • Glioblastoma multiforme (grade IV) B. Oligo dendrodial tumor, terdiri dari : • Oligodendroglioma (grade II) • Anaplastic oligoastrocytoma (gradeIII)

C. Mixed gliomas terdiri dari; • Oligoastrocytoma (grade II) • Anaplastic oligoastrocytoma (gradeIII) 2. Tumor-tumor Ependymal 3. Tumor-tumor Choroid plexus 4. Tumor-tumor Pineal parenchymal

5. Tumor-tumor Embryonal terdiri dari : • Medulloblastoma • Primitive neuroectodermal tumor (PNET) 6. Tumor-tumor meningeal terdiri dari: • Meningioma • Tumor meningeal lainnya. 7. Primary CNS Lymphoma 8. Tumor-tumor Germ cells. 9. Tumors of the sellar region 10.Brains metastases of the systemic cancers

Klasifikasi Tumor Otak Berdasarkan Klinis Primary brain tumor: Histologically benign or malformative Mengioma Pituitary adenoma Acustic neuroma Craniopharyngima Pilocytic astrocytoma

Hemangioblastoma Histologically malignant Glioma • Anaplastic Astrocytoma • Glioblastoma multiforme Ependymoma Medulloblastoma Oligodendroglioma Pineal cell tumor Choroid plexus carcinoma Primitive neuroectodermal tumors

Metastatic brain tumors: • Single or multiple metastases • Meningeal Carcinomatosis

CT-Scan Tumor Otak

CT-Scan Tumor Otak

MRI Tumor Otak

Gejala Klinis gejala yang di timbulkan oleh ada nya tumor intracranial tergantung dari ukuran dan lokasi tumor. Adapun gejala yang mungkin di temukan pada tumor otak adalah : 1.Peningkatan TIK 2.Kejang 3.Perdarahan Intrakranial 4.Gejala disfungsi umum 5.Gejala neurologis Fokal

Adapun gejala yang dapat ditemukan berdasarkan lokasi tumor adalah :

• • •

• •

Lobus frontal Menimbulkan gejala perubahan kepribadian seperti depresi. Menimbulkan masalah psychiatric. Bila jaras motorik ditekan oleh tumor hemiparese kontra lateral, kejang fokal dapat timbul. Gejala kejang biasanya ditemukan pada stadium lanjut Bila menekan permukaan media dapat menyebabkan inkontinentia. Pada lobus dominan menimbulkan gejala afasia.

Lobus temporal • Dapat menimbulkan gejala hemianopsia. • Gejala neuropsychiatric seperti amnesia, hypergraphia dan Déjà vu juga dapat timbul. • Lesi pada lopus yang dominan bisa menyebabkan aphasia.

• • • •

Lobus parietalis Akan menimbulkan gangguan sensori dan motor yang kontralateral. Gejala homonymous hemianopia juga bisa timbul. Bila ada lesi pada lobus yang dominant gejala disfasia. Lesi yang tidak dominan bisa menimbulkan geographic agnosia dan dressing apraxia.

• • • • •

Lobus oksipital Menimbulkan homonymous hemianopia yang kontralateral Gangguan penglihatan yang berkembang menjadi object agnosia. Tumor di cerebello pontin angle Tersering berasal dari N VIII yaitu acustic neurinoma. Dapat dibedakan karena gejala awalnya berupa gangguan fungsi pendengaran.

Glioma batang otak • Biasanya menimbulkan neuropati cranial dengan gejala-gejala seperti diplopia, facial weakness dan dysarthria. Tumor di cerebelum • Didapati gangguan berjalan dan gejala tekanan intrakranial yang tinggi seperti mual, muntah dan nyeri kepala. Hal ini juga disebabkan oleh odem yang terbentuk. • Nyeri kepala khas didaerah oksipital yang menjalar ke leher dan spasme dari otototot servikal

Diagnosis • Diagnosis biasanya cukup sederhana, menggunakan CT-Scan atau MRI dan biospi. Pemeriksaan neuroradiologis yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya kelainan intra kranial, adalah dengan: • CT-Scan • MRI • Rontgen foto • Angiografi

Diagnosis Banding • • • •

Abses intraserebral Epidural hematom Hipertensi intrakranial benigna Meningitis kronik

Diagnosis Banding • Abses intraserebral • Epidural hematom • Hipertensi intrakranial benigna • Meningitis kronik

Terapi • Tergantung pada banyak faktor, diantaranya : tipe, lokasi, ukuran tumor, umur pasien, keadaan umum pasien • Metode terapi pada anak-anak berbeda dengan dewasa dan disesuaikan dengan kebutuhan dari setiap pasien • Metode-metode terapi yaitu : • Operasi – craniotomy • Radioterapi • Kemoterapi

Terapi • Sebelum diterapi diberikan terlebih dahulu : • Steroid untuk menghilangkan edema otak • Antikonvulsan, untuk mencegah atau mengontrol kejang • P-V shunt, untuk hydrocephalus

Prognosa • Prognosa sering ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan diagnosa. Juga tergantung pada diagnosa, tipe, derajat tumor, lokasi tumor, metastasis atau tidak, umur pasien, keadaan umum pasien, seberapa banyak tumor mempengaruhi aktivitas pasien.

KESIMPULAN         Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna),membentuk massa didalam ruang tengkorak kepala (intrakranial) atau di medula spinalis. Penyebab tumor otak masih belum diketahui tetapi masih ada faktorfaktor yang perlu diketahui seperti herediter, radiasi, substansi karsinogenik, virus, gaya hidup, dll. Gejala klinis yang dapat ditemui sesui dengan lokasi tumor seperti peningkatan tekanan intracranial, kejang, perdarahan intracranial, gejala difungsi umum, gejala neurologis fokal.

KESIMPULAN Diagnosis tumor dapat ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa seperti CT-Scan dan MRI. Prinsip terapi pada tumor otak adalah sesuai dengan derajat tumor dan tergantung dari : tipe, lokasi, ukuran tumor, umur pasien, keadaan umum pasien.

Related Documents

Ppt Tumor Otak.ppt
April 2020 13
Tumor
April 2020 39
Tumor
June 2020 33
Tumor Intrakranial.doc
November 2019 38
Tumor Mediastinum.docx
November 2019 36

More Documents from "Zuldi Erdiansyah"