Ppt Swamedikasi Bu Titik.pptx

  • Uploaded by: Ade Al Faruq
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Swamedikasi Bu Titik.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,324
  • Pages: 20
SWAMEDIKASI NYERI ULU HATI ‘’GASTRITIS ” Disusun oleh: KELOMPOK 1 1. 2. 3. 4.

Badiyatu Safroni Choirunnisa Ilmi Nahandi Helpa Puspasari Indri Kurniawati

1920374094 1920374099 1920374121 1920374126

Pendahuluan 

Gastritis atau yang umum dikenal dengan sebutan maag adalah penyakit yang sering terjadi di masyarakat, namun begitu penyakit ini sering diremehkan dan disepelekan oleh penderitanya. Pada kenyataannya, penyakit gastritis tidak bisa diremehkan.Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut(Hirlan, 2009).



Pada tahun 2004 penyakit gastritis menempati urutan ke 9 dari 50 peringkat utama pasien rawat jalan di rumah sakit seluruh Indonesia dengan jumlah kasus 218.500. Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun terakhir dan menyerang laki-laki lebih banyak daripada wanita. Laki-laki lebih banyak mengalami gastritis karena kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Tingginya angka kejadian gastritis dipengaruhi oleh beberapa faktor secara garis besar penyebab gastritis dibedakan atas zat internal yaitu adanya kondisi yang memicu pengeluaran asam lambung yang berlebihan, dan zat eksternal yang menyebabkan iritasi dan infeksi

Definisi 

Gastritis berasal dari kata Gaster yang artinya lambung. Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung dan submukosa lambung yang bersifat secara akut, kronis, difus atau lokal akibat infeksi dari bakteri, obat-obatan dan bahan iritan lain, sehingga menyebabkan kerusakan-kerusakan atau perlukaan yang menyebabkan erosi pada lapisan-lapisan tersebut dengan gambaran klinis yang ditemukan berupa dispepsia atau indigesti.



Lambung adalah organ pencernaan dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menyimpan makanan, mencerna dan kemudian mengalirkan ke usus kecil.Pada kasus akut, gejala yang sering muncul biasanya adalah nyeri di ulu hati, mual, muntah, tidak nafsu makan, kembung, penurunan berat badan, perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buruk ketika makan. Sedangkan yang kronis biasanya tanpa gejala kalaupun ada hanya sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau kehilangan selera.

Gambaran klinis :      

1 ) gastritis akut Dapat terjadi ulserasi superfisial dan dapat menimbulkan hemoragi. Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan anoreksia. disertai muntah dan cegukan. Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik. Dapat terjadi kolik dan diare jika makanan yang mengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu mungkin akan hilang selama 2 sampai 3 hari.

2) Gastritis Kronis  Pasien dengan Gastritis tipe A secara khusus asimtomatik kecuali untuk gejala defisiensi vitamin B12. Padagastritis tipe B, pasien mengeluh anoreksia (nafsu makan menurun), nyeri ulu hati setelah makan, kembung, rasa asam di mulut, atau mual dan muntah.

Penyebab  Makanan dan minuman yang bersifat iritan .makanan berbumbu

dan minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen iritasi mukosa lambung.  Obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid / OAINS (indometasin, ibuprofen, dan asam salisilat), sulfonamide, steroid, kokain, agen kemoterapi (mitomisin, 5-fluora-2\ deoxyuriine), salisilat, dan digitalis bersifat mengiritasi mukosa lambung.  Minuman beralkohol ; seperti : whisky,vodka, dan gin.  Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan,gagal napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks ususlambung.

Lanjutan..... 

   



Infeksi bakteri ; seperti H. pylor (paling sering), H. heilmanii, streptococci, staphylococci, proteus spesies, clostridium spesies, E. coli, tuberculosis, dan secondary syphilis. Infeksi virus oleh Sitomegalovirus Infeksi jamur ; candidiasis, histoplasmosis, dan phycomycosis Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke lambung. Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan mekanisme pertahanan umtuk menjaga integritas mukosa, yang dapat menimbulkan respon peradangan pada mukosa lambung. Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu (komponen penting alkali untuk aktivasi enzim-enzim gastrointestinal) dari usus kecil ke mukosa lambung sehingga menimbulkan respon peradangan mukosa

Patofisiologi 



Gastritis Akut Gastritis Akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia obat-obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam. Pada pasien yang mengalami strees akan terjadi perangsangan saraf simpatis NV (Nervus Vagus), yang akan meningkatkan produksi asam klorida (HCl) didalam lambung akan menimbulkan rasa mual, muntah dan anoreksia

 Gastritis

Kronis  Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung atau oleh bakteri helicobactery pylory (H. pylory) Gastritis Kronis dapat diklasifikasikan sebagai tipe A / tipe B, tipe A ( sering disebut sebagai gastritis autoimun ) diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang menimbulkan atrofi dan infiltrasi seluler.

Terapi farmakologi  





 

Pengobatan pada gastritis meliputi: Antasida: pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan intravena untuk mempertahankan keseimbangan cairan sampai gejala-gejala mereda, untuk gastritis yang tidak parah diobati dengan antasida dan istirahat. Sulcralfate: diberikan untuk melindungi mukosa lambung dengan cara menyeliputinya, untuk mencegah difusi kembali asam dan pepsin yang menyebabkan iritasi. Histonin: ranitidin dapat diberikan untuk menghambat pembentukan asam lambung dan kemudian menurunkan iritasi lambung. Antikoagulan: bila ada pendarahan pada lambung Pembedahan: untuk mengangkat gangrene dan perforasi, Gastrojejunuskopi/reseksi lambung: mengatasi obstruksi pilorus.



Untuk menetralisasi asam, digunakan antasida umum (missal : alumunium hidroksida) untuk menetralisasi alkali, digunakan jus lemon encer atau cuka encer.



Bila korosi luas atau berat, emetik, dan lafase dihindari karena bahaya perforasi.Terapipendukung mencakup intubasi, analgesic dan sedative, antasida, serta cairan intravena. Endoskopi fiberopti mungkin diperlukan. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat gangrene atau jaringan perforasi.



Gastrojejunostomi atau reseksi lambungmungkin diperlukan untuk mengatasi obstruksi pilrus. Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet pasien, meningkatkan istiratahat, mengurangi stress dan memulai farmakoterapi. H. Pilory data diatasi dengan antibiotic (seperti tetrasiklin atau amoksisilin )

Terapi non farmakologi 

  

  



Makanlah makanan yang sehat dan tidak terlalu berat dengan bumbu atau rempah. Dan Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama makanan yang pedas, asam gorengan atau berlemak. Kurangi porsi makanan yang anda santap. Makanlah dalam posi kecil setiap kalinya dan makan secara teratur. Jauhi minuman yang mengandung alkohol dan kafein, begitu pula soda dan kola. Jangan makan secara berlebih-lebihan atau melewatkan waktu makan. Makanlah dengan teratur di waktu-waktu yang tepat. Istirahat yang cukup. Hindari stress. Aerobik dapat meningkatkan kecepatan pernapasan dan jantung, juga dapat menstimulasi aktifitas otot usus sehinggamembantu mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebih cepat. Ganti obat penghilang nyeri. Jika dimungkinkan, hindari penggunaan AINS,obat-obat golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan dan akanmembuat peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah. Ganti dengan penghilang nyeri yang mengandung acetaminophen.



Kesimpulan



Dapat

disimpulkan

bahwa

gastritis

adalah

suatu

peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan

dalam pola makan,misalnya telat makan, makan terlalu banyak, cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu dan pedas. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya gastritis.

Kasus  Ny.

A (35 th) datang ke apotek dengan keluhan merasa nyeri pada ulu hati, mual, dan perut kembung. Setelah ditanya ternyata Ny. A sejak kemarin belum makan sama sekali, pasien tidak memiliki alergi, belum pernah mengalami penyakit ini dan belum mendapatkan obat sebelumnya.

Subjektif Ny. A (35 th)

Objektif -

Keluhan : nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung Riwayat penyakit dahulu : belum pernah mengalami ini Riwayat alergi : tidak ada

ASESSMENT Pasien

Problem Medik

Keterangan

Ny. A (35 th)

Nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung

Belum diberi terapi

PLAN Pasien

Keluhan

Terapi

Dosis

Aturan Pakai

Ny. A (35 th)

Nyeri ulu hati, mual dan perut kembung

Antasida

3 kali sehari

1-2 jam

1 tablet

sebelum makan

Kasus Seorang Anak kecil (11th) diantar ibunya datang ke apotek dengan keluhan merasa nyeri pada ulu hati dan muntah sehinga tidak bisa tidur pada malam hari. Pasien memiliki riwayat gastritis dan telah mendapat obat OTC namun tidak dapat meminumnya karena tidak nyaman mengunyah tablet. Pasien datang ke apotek dan meminta obat yang bisa ia minum.

Subjektif

Objektif

Anak B (11 thn)

-

Keluhan : nyeri ulu hati, muntah Riwayat penyakit dahulu : gastritis Riwayat alergi : tidak ada

ASESSMENT Pasien

Problem Medik

Keterangan

Anak B (11

Nyeri ulu hati, muntah

Bentuk sediaan tidak

tahun)

tepat

PLAN Pasien

Keluhan

Terapi

Dosis

Aturan Pakai

An. B (11

Nyeri ulu

thn)

hati, muntah

Mylanta cair

1 sendok

1-2 jam

takar 3 kali

sebelum

sehari

makan

Related Documents

Swamedikasi
December 2019 12
Bu..ppt
November 2019 25
Ppt Bu Dyah.pptx
December 2019 6
Ppt Bu Misroh.pptx
April 2020 7
Ppt Bu Murni
May 2020 9

More Documents from "Hari Budiyanto, S.Pd al Muhammad Ibnu Athoillah al Totok"