SEMINAR USULAN PENELITIAN PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH AMPAS SAGU DENGAN BEBERAPA AKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERONG (Solanum melongena L.) Oleh : ELISA APRILIANI 1406120549 AGROTEKNOLOGI
I. PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang
Terong ( Solanum melongena L. ) merupakan komoditas pertanian yang memiliki kandungan gizi cukup lengkap dan mempunyai nilai ekonomis tinggi
Kebutuhan terong di Provinsi Riau setiap tahun semakin meningkat tetapi
produksi terong semakin menurun
Salah satu pupuk organik yang memanfaatkan sisa tanaman sebagai bahan baku adalah ampas sagu dalam bentuk kompos
Proses pengomposan bergantung pada aktivitas berbagai jenis mikroorganisme dekomposer
Proses pengomposan yang baik yaitu kompos dengan rasio C/N antara 20-40, kadar air 50-60% dengan pH optimum 6-8
2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos ampas sagu dengan aktivator yang berbeda serta kompos terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman terong. 3. Hipotesis Kompos limbah ampas sagu dengan aktivator yang tepat dapat
menghasilkan kompos dengan rasio C/N, pH dan kandungan unsur
hara
yang
ideal
sehingga
dapat
pertumbuhan dan produksi tanaman terong.
meningkatkan
II. BAHAN DAN METODE 1.
Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)
Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, Kampus Binawidya Km 12,5, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Penelitian akan dilaksanakan selama empat bulan dimulai bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Februari 2018.
2. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Polibag, Benih terong hijau varietas Milano, Mikroorganisme aktivator (Larutan EM4, Jamur Trichoderma sp, dan Bakteri Bacillus), Limbah ampas sagu, Furadan 3G, Biopestisida.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Cangkul, Parang, Garu, Kayu pancang, Meteran, Sprayer, Gembor, Ember, Timbangan, Alat tulis dan alat dokumentasi.
3. Metode Penelitian Perlakuan pada penelitian : Penelitian eksperimen
dilakukan di
menggunakan
lapangan Rancangan
secara
ampas sagu
dengan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 ulangan sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Dimana setiap unit percobaan (plot) terdiri dari 6 tanaman dan 3 tanaman dijadikan sampel.
S0: Tanpa pemberian kompos limbah S1 : Pemberian ampas sagu
S2 : Pemberian kompos limbah ampas sagu tanpa aktivator S3: Pemberian kompos limbah ampas sagu dengan aktivator EM4 S4 : Pemberian kompos limbah ampas sagu dengan aktivator Tricoderma sp S5 : Pemberian kompos limbah ampas sagu dengan aktivator Bacillus sp
Data yang diperoleh di analisis menggunakan model linier :
Yij = µ +Si + εij
Dimana : Yij = Hasil pengamatan dari perlakuan kompos ke – i dan ulangan ke – j
µ = Nilai tengah umum Si = Pengaruh perlakuan kompos ke – i εij = Pengaruh galat perlakuan kompos ke – i dan ulangan ke – j
Hasil sidik ragam yang diperoleh diuji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.
S0 (I)
S3 (III)
S2 (I)
S2 (III)
S5 (I)
S4 (II)
S2 (I)
S1 (II)
S5 (III)
S3 (I)
S0 (II)
S2 (II)
S0 (III)
S4 (III)
S5 (II)
S2 (III)
S4 (I)
S3 (II)
U
Keterangan: S0: Tanpa pemberian kompos limbah ampas sagu S1 : Pemberian ampas sagu S2 : Pemberian kompos limbah ampas sagu tanpa aktivator S3: Pemberian kompos limbah ampas sagu dengan aktivator EM4 S4 : Pemberian kompos limbah ampas sagu dengan aktivator Tricoderma sp S5 : Pemberian kompos limbah ampas sagu dengan aktivator Bacillus sp I, II, III : Ulangan Panjang plot : 1,5 m Lebar plot : 2 m Jarak tanam : 70 cm x 60 cm Jarak antar plot : 50 cm
4. Pelaksanaan Penelitian
5. Parameter Pengamatan
1.
Pembibitan tanaman terong
1.
Rasio C/N kompos
2.
Persiapan lahan
2.
Kadar pH kompos
3.
Pemberian perlakuan
3.
P-total dan K-total
4.
Penanaman
4.
Tinggi Tanaman
5.
Pemeliharaan
5.
Umur pertama berbunga
6.
Umur panen
7.
Jumlah buah pertanaman
8.
Panjang buah
9.
Diameter buah
10.
Bobot buah pertanaman
6.
Panen
Penyiraman Penyulaman Penyiangan Pengendalian hama dan penyakit