Ppt Skl Tampil (1).pptx

  • Uploaded by: Afrie Danita
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Skl Tampil (1).pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,449
  • Pages: 36
Kompetensi 3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)

Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan tekanan uap. 3.1.2 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan pada kenaikan titik didih. 3.1.3 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan titik beku. 3.1.4 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan pada tekanan osmosis.

Sifat Kaligatif Larutan non Elektrolit

Penurunan Tekanan Uap

Kenaikan Titik Didih

Penurunan Titik Beku

Tekanan Osmotik

Air akan mendidih lebih cepat di dataran tinggi daripada di dataran rendah. Dapatkah Anda menjelaskannya?

Kemolalan atau molalitas merupakan pernyataan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg atau 1.000 g zat pelarut. Kemolalan = m = mol

1.000 m=n× p

Jumlah mol zat terlarut 1 kg zat pelarut Massa zat (g)

atau

g

Massa pelarut (g)

1.000 m= × p Mr

Kemolalan (m) g

1.000 m= × p Mr

Kemolaran (M) g 1.000 M= × Mr V

Kemolaran dapat dikonversi menjadi kemolalan dengan mengubah lebih dahulu volume larutan menjadi massa larutan. Massa jenis (ρ) =

Massa larutan

Volume larutan

Persen massa adalah jumlah gram zat terlarut dalam 100 gram massa larutan. Massa zat A

Persen (%) zat A =

Massa larutan

× 100%

atau mA Persen (%) zat A = × 100% mA + mP

Sebanyak 23,4 gram Nacl (Mr = 58,5) dilarutkan dalam 500 gram. Tentukan molalitas larutan NaCl. Penyelesaian g NaCl = 23,4 gram; Mr NaCl = 58,5 p air = 500 gram g 1.000 m= M × p r 23,4 g 1.000 = 58,5 g.mol–1 × 500 g m = 0,8 m

Fraksi mol merupakan pernyataan konsentrasi suatu larutan yang menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut terhadap jumlah mol total komponen larutan (jumlah mol pelarut + jumlah mol zat terlarut). Fraksi mol zat pelarut (xp) xP =

nP

nP + n t

Fraksi mol zat terlarut (xt) xt =

nt

nP + n t

total fraksi mol = xp+ xt = 1

Hitung fraksi mol NaCl dan air, jika diketahui 14,6 gram NaCl dilarutkan dalam 150 gram air. (Mr NaCl = 58,5; H2O = 18) Penyelesaian nt xt = xt + xp = 1 nP + nt

g NaCl nNaCl =

Mr NaCl

14,6 g =

58,5

g air nair =

=

nNaC l nNaCl

= 0,25 mol

150 g

Mr air

xNaCl =

g.mol–1

+ nair

18

g.mol–1

= 8,33 mol

0,25 mol =

0,25 mol + 8,33 mol

= 0,029 g

xair = 1 – 0,029 = 0,971

1. Tentukan molalitas larutan NaCl 10% massa dalam air (Mr NaCl = 58,5). 2. Terdapat larutan NaOH 2,5 M. Jika Mr NaOH = 40 dan massa jenis larutan 1 kg L-1, tentukan fraksi mol NaOH. 3. Tentukan fraksi mol 6,4% naftalena (Mr = 128) dalam bezena (Mr = 78).

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN  Adalah

sifat larutan yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan bukan pada jenis zat terlarutnya.  Cth :  penambahan garam dan etilen glikol ke dalam air akan menyebabkan penurunan titik beku larutan.

Sifat koligatif larutan hanya berlaku apabila  Larutan

tersebut bersifat encer dan zat terlarut tidak mudah menguap (non volatil)

Sifat Koligatif Larutan meliputi :

1. 2. 3. 4.

Penurunan tekanan uap Kenaikan titik didih Penurunan titik beku Tekanan osmotik

Perhatikan diagram fasa berikut. A’ A

B

B’

Pelarut murni H2O Larutan

Cair T

Tekanan

1 atm T

Padat

T

T

d° d T

0,06 atm T’

T

Gas

Td

Tb Tb Tb°0,1°C

Suhu

T d°

T

Td

d

P

Titik didih pelarut murni Titik didih larutan

b

b° b

Perubahan titik didih

Perubahan titik beku Titik beku pelarut murni Titik beku larutan Perubahan tekanan uap

Fenomena tekanan uap dalam kehidupan sehari-hari

Tekanan Uap Adalah tekanan gas yang berada di atas zat cairnya di dalam tempat tertutup, di mana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis.( jumlah partikel yang melepaskan diri dari fase cair ke fase gas sama dengan fase gas yang terperangkap di permukaan fase cair )

Penurunan tekanan uap ( ΔP )

 Adalah

fenomena di mana tekanan uap suatu larutan lebih kecil dibandingkan tekanan uap pelarut murninya.

Kesetimbangan tekanan uap pelarut murni

Kesetimbangan tekanan uap larutan

Tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni.

P = P° × xP

Diagram penurunan tekanan uap Pelarut murni Larutan

Tekanan (mmHg)

P° P P

Penurunan tekanan dari P° ke P disebut penurunan tekanan uap, yang diberi notasi ΔP. P = P° – P

Suhu (°C)

Sebanyak 60 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam 72 gram air (Mr = 18). Jika tekanan uap air murni pada 20°C adalah 22,5 mmHg, tentukan tekanan uap larutan dan penurunan tekanan uap larutan pada suhu itu. Penyelesaian P = P° × xP(air) 72 g xair =

nair nair + nurea

18 g.Mol–1 =

= 0,8 72 g 18 g.mol–1

+

60 g 60 g.mol–1

P = 22,5 mmHg × 0,8 = 18 mmHg, ∆ P = Po – P = 22,5 – 18 = 4,5 mmHg

2. Kenaikan Titik Didih Larutan

Air murni (H2O)

Mie instan yang di beri bumbu Whatch Video

Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Diagram kenaikan titik didih Kenaikan titik didih larutan yang diberi notasi Tb. Tekanan (mmHg)

Pelarut murni Larutan

Tb = Kb× m

Tb = Kb× T b°

Tb

Tb

Suhu (°C)

g Mr

×

1.000 p

Tentukan titik didih 0,54 molal (m) glukosa dalam air. ( Kd = 0,52°C.m–1) Penyelesaian

Titik didih Td = T° + Td Td= kd × m = 0,52°C.m–1× 0,54 m = 0,28°C Td = 100°C + 0,28°C = 100,28°C

3. Penurunan Titik Beku Larutan

Es Puter

Pembuatan Es Puter

Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu, saat terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Diagram penurunan titik beku Tekanan (mmHg)

Larutan

Penurunan titik beku larutan diberi notasi Tb.

Tf = Kf × m Pelarut murni

Tf Tf

Tf = Kf × Tf° Suhu (°C)

g Mr

×

1.000 p

Dari rumusan penuruan titik beku larutan dan kenaikan titik didih larutan dengan molal yang sama berlaku hubungan : Tb Kb

Massa molekul relatif (Mr) zat terlarut Mr = Kb ×

Mr = Kf×

g Tb g Tf

×

×

1.000 P 1.000 P

=

Tf Kf Jumlah Zat Terlarut

g = Mr×

g = Mr×

Tb Kb Tf Kf

×

×

P 1.000 P 1.000

Tentukan titik beku dan titik didih 0,54 molal (m) glukosa dalam air. (Kb = 1,86°C.m–1, Kd = 0,52°C.m–1) Penyelesaian Titik beku Titik didih Tb = T° – Tb Td = T° + Td Tb= kb × m = 1,86°C.m–1 × 0,54 m = 1°C Tb = 0°C – 1°C = –1°C

Td= kd × m = 0,52°C.m–1× 0,54 m = 0,28°C Td = 100°C + 0,28°C = 100,28°C

Berapa gram glukosa yang harus dilarutkan dalam 100 g air (Mr = 180) agar larutannya membeku pada –1,5°C (kb = 1,86°C.m–1) Penyelesaian Tb = T° – Tb = 0°– ( –1,5°C) = 1,5°C

g = Mr ×

Tb kb

= 180 g .

= 14,5 g

×

Mol–1

P 1.000

×

1,5°C 1,86°C.m–1

×

100 g 1.000

4. Tekanan Osmotik

Larutan infus

4. Tekanan Osmotik (𝝅)

𝝅𝑙𝑎𝑟 > 𝝅darah 𝝅𝑙𝑎𝑟 = 𝝅darah 𝝅𝑙𝑎𝑟 < 𝝅darah Cara Kerja Larutan infus dalam darah

Tekanan osmotik( ) adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah dari larutan encer ke larutan pekat.

= M× R × T Dimana : M = Molaritas larutan R = tetapan gas 0,08206 L atm / mol K T = Suhu ( derajat Kelvin )

Sebanyak 7,2 g glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam air sampai volumenya 400 mL. Tentukan tekanan osmotik larutan pada temperatur 27°C. (R = 0,0821 L.atm/K.mol) Penyelesaian T = 27°C = 300 K =MRT g 1.000 = × ×R×T Mr V 7,2 g 1.000 × × 0,082 L.atm/K.mol × 300 K = 180 g . m–1 400 mL

= 2,46 atm

1. Sebanyak 18 g glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 72 g air. Pada suhu tertentu, tekanan uap air murni = 20,1 cmHg. Tentuka penurunan tekanan uap larutan glukosa. 2. Suatu larutan glukosa (Mr = 180) dalam 100 g air (Kd = 0,52) mendidih pada 100,65°C. Tentukan massa glukosa yang dilarutkan. 3. Sebanyak 1,8 g zat nonelektrolit dilarutkan ke dalam 200 g air. Jika penurunan titik beku larutan sebesar 0,93°C (Kb air = 1,86°) maka tentukan massa molekul relatifnya. 4. Jika tekanan osmotik dari 500 mL larutan fruktosa, C6H12O6, pada suhu 32°C sebesar 2 atm, tentukan massa fruktosa yang terlarut.

Sifat Koligatif Larutan

Nonelektrolit terdiri atas

Penurunan tekanan uap Penurunan titik beku Kenaikan titik didih

Tekanan osmotik

“Cara memulai adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.’’ Walt Disney

Related Documents

Ppt Tampil Nof Inti.pptx
December 2019 18
Skl
October 2019 35
Skl
August 2019 46
Skl
November 2019 41

More Documents from "ilyas"