CARA MENENTUKAN STATUS GIZI
■ Pengertian Status Gizi Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zatzat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : a. status gizi kurang/undernutrition, b. Status gizi normal, dan c. Status gizi lebih/ overnutrition
a. Status gizi kurang / undernutrition → keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan. b. Status gizi normal → dimana terdapat keseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan individu c. Status gizi lebih /overnutrition → keadan dimana jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari jumlah energi yang dikeluarkan
■ Penilaian Status Gizi Merupakan penjelasan yang berasal dari data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan suatu populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih . Penilaian status terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Penilaian langsung 2. Penilaian tidak langsung
1. Penilaian langsung - Antropometri *Merupakan cara penilaian status gizi yang berhubungan dengan ukuran tubuh yang disesuaikan dengan umur dan tingkat gizi seseorang. * Umumnya antropometri mengukur dimensi dan komposisi tubuh seseorang
* Metode ini sangat berguna untuk ketidakseimbangan zat-zat gizi yang spesifik
melihat
Indeks Antropometri
Merupakan pengukuran dari beberapa parameter dan biasanya dihubungkan dengan umur dan tingkat gizi. Contohnya ialah IMT (Indeks Masa Tubuh)
IMT Merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan Dua parameter yang berkaitan dengan IMT: 1. Berat badan
2. Tinggi badan Cara mengukur IMT
𝐼𝑀𝑇 =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔) 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑚 ×𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)
Kategori IMT Kategori Batas Ambang IMT untuk Indonesia
Kategori IMT berdasarkan WHO (2000)
Klasifikasi status gizi untuk balita menggunakan Z-Score sebagai ambang batas: Kategori dengan klasifikasi status gizi berdasrkan indeks BB/U, TB/U atau BB/TB dibagi menjadi 3 golongan dengan batas ambang sebagai berikut: 1. Indeks BB/U
a. Gizi lebih, bila Z-score terletak >+ 2SD 2SD 2SD
b. Gizi baik, bila Z-score terletak ≥ -2SD s/d +
c. Gizi kurang, bila Z-score terletak ≥ -3SD s/d d. Gizi buruk, bila Z-score terletak <-3SD
2. Indeks TB/U a. Normal, bila Z-score terletak ≥ -2SD b. Pendek, bila Z-score terletak < -2SD 3. Indeks BB/TB a. Gemuk, bila Z-score terletak >+ 2SD b. Normal, bila Z-score terletak ≥ -2SD s/d + 2SD c. Kurus, bila Z-score terletak ≥ -3SD s/d 2SD d. Kurus sekali bila Z-score terletak <-3 SD
-
Klinis
cara penilaian status gizi berdasarkan perubahan yang terjadi yang berhubungan erat dengan kekurangan maupun kelebihan asupan zat gizi. -
Biokimia
pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi adanya defisiensi zat gizi pada kasus yang lebih parah lagi, dimana dilakukan pemeriksaan dalam suatu bahan biopsi sehingga dapat diketahui kadar zat gizi atau adanya simpanan di jaringan yang paling sensitif terhadap deplesi, uji ini disebut uji biokimia statis -
Biofisik
pemeriksaan biofisik merupakan salah satu penilaian status gizi dengan melihat kemampuan fungsi jaringan dan melihat perubahan struktur jaringan yang dapat digunakan dalam keadaan tertentu, seperti kejadian buta senja
2. Penilai Tidak Langsung - Survei konsumsi makanan merupakan salah satu penilaian status gizi dengan melihat jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi oleh individu maupun keluarga. Data yang didapat dapat berupa data kuantitatif maupun kualitatif. - Statistik Vital
merupakan salah satu metode penilaian status gizi melalui data-data mengenai statistik kesehatan yang berhubungan dengan gizi, seperti angka kematian menurut umur tertentu, angka penyebab kesakitan dan kematian, statistik pelayanan kesehatan, dan angka penyakit infeksi yang berkaitan dengan kekurangan gizi
- Faktor Ekologi masalah gizi dapat terjadi karena interaksi beberapa faktor ekologi, seperti faktor biologis, faktor fisik, dan lingkungan budaya. Penilaian berdasarkan faktor ekologi digunakan untuk mengetahui penyebab kejadian gizi salah (malnutrition) di suatu masyarakat yang nantinya akan sangat berguna untuk melakukan intervensi gizi
STATUS GIZI
Tabel data dan hasil pemeriksaan status gizi responden dalam kasus dengan menggunakan Klasifikasi Menurut Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI Tahun 1999 berdasarkan indeks berat badan menurut umur
Kategori IMT berdasarkan WHO (2000)
Menghitung IMT responden 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔) 𝐼𝑀𝑇 = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑚 × 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚) ■ ■
63 𝐼𝑀𝑇𝑎𝑦𝑎ℎ = = 20,8 ( 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑢𝑠 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) 2 1,74 49 𝐼𝑀𝑇𝑖𝑏𝑢 = = 22,3 (𝑠𝑡𝑎𝑡𝑢𝑠 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) 2 1,48
■ 𝐼𝑀𝑡 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝐶𝐷𝐶 39 𝐼𝑀𝑇𝑎𝑛𝑎𝑘1 = = 105% (𝑠𝑡𝑎𝑡𝑢𝑠 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙) 37 Dengan kategori: - >120% = obesity
- 110-120% =over weigh - 90-110% = Normal - 80-90% = mild M - 70-80% = moder M - <70% =Severe M
IMT anak ke dua menggunakan Z-Score 𝐼𝑀𝑇𝑎𝑛𝑎𝑘2 = 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑖ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑎𝑟𝑖 2𝑆𝐷 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑢𝑠 𝑔𝑖𝑧𝑖 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑖 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ.
THANK YOU