KELOMPOK I MAYASARI UTAMI NOVIKA PURNAMA SARI
A. Pengertian Latar Belakang Latar belakang adalah bagian yang berisi hal yang melatar belakangi masalah dalam penelitian yang dapat dilihat melalui besarnya suatu masalah, dampak bila masalah tersebut tidak dapat diatasi serta manfaatnya bila dapat diatasi. Latar belakang merupakan alasan mengapa penelitian ini dilakukan. Alasan tersebut dapat diperinci menjadi alasan objektif dan subjektif. Alasan objektif merupakan alasan yang berhubungan dengan topik penelitian dengan objek yang diteliti.
Alasan subjektif dapat dikategorikan menjadi beberapa hal yaitu:
1. 2. 3. 4.
Topik pembicaraan Pengembangan topik Di buat dalam model piramida terbalik Umum ke khusus
Beberapa tips untuk menyusun masalah penelitian pada bab pendahuluan, yaitu: • Tuliskan kalimat pembuka yang dapat menstimulasi keterkaitan pembaca dan mampu menampilkan masalah yang dapat dipahami secara rasional oleh pembaca pada umumnya. • Sebagai aturan umum, hindari penggunaan kutipankutiapan, khususnya kutipan yang terlalu panjang. • Hindari ekspresi-ekspresi idiomatis (kalimat-kalimat yang membingungkan) • Pertimbangkan pengaruh informasi yang berupa angka. • Tunjukkan secara jelas masalah yang diangkat (seperti dilema, isu) yang dapat menuntun pada penelitian.
• Tunjukkan mengapa masalah itu penting untuk diteliti dengan cara mengutip referensi yang membenarkan kelayakan peneltian akan masalah tersebut. • Pastikan masalah sudah dijelaskan dalam konstruksi yang konsisten dengan jenis pendekatan penelitian (kuantitatif, kualitatif atau penggabungan keduanya) • Tuliskan, apakah ada satu atau banyak masalah yang terlibat penelitian sehingga mengharuskan anda untuk menelitinya? sering kali dalam beberapa penelitian ada banyak masalah yang perlu dibahas. Bukan hanya satu masalah saja.
langkah-langkah menulis latar belakang masalah, sebagai berikut: • Mulailah dengan menuliskan pentingnya sebuah kajian yang ingin kita teliti, misalakan tentang “kemampuan pemecahan”. Kita dapat menyoroti dari kurikulum baik pada kurikulum nasional ataupun kurikulum dari negara-negara lain. • Selanjutnya ungkap fakta-fakta yang terkait masih sulitnya kajian yang ingin dikembangkan. Kita dapat menyoroti fakta dari sisi kemampuan matematis, sikap siswa ataupun pembelajaran di kelas. Misalakan kita akan mengungkap fakta “kemampuan pemecahan masalah”.
• Setelah mengungkap beberapa fakta hasil penelitian, selanjutnya kita mengungkapkan perlakuan yang ingin kita lakukan. Yang perlu diperhatikan adalah karakteristik perlakuan harus sejalan dengan karakteristik kemampuan matematis yang dikembangkan. • Selanjutnya kita dapat mengungkapkan dugaan tentang penelitian akan kita lakukan • Perlu diingat bahwa dalam menyusun paragrap terdapat induk kalimat (kalimat utama) dan anak kalimat (kalimat penjelas).
B. Mengidentifikasi Masalah Rumusan masalah adalah pertanyaan dari suatu masalah dalam suatu penelitian yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Rumusan masalah merupakan tindak lanjut dari penemuan suatu masalah. Permasalahan yang akan dicari jawabannya harus jelas. Dalam memutuskan rumusan masalah tidak boleh asal-asalan karena harus memperhatikan beberapa hal yaitu :
• Pertanyaan yang belum terjawab di pilih sebagai pertanyaan yang dapat menjadi topik pembicaraan. • Singkat dan bermakna. • Sebaiknya dalam bentuk kalimat tanya. • Masalah yang dirumuskan harus spesifik dan jelas. • Mampu memberikan petunjuk tentang kemungkinan yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data.
Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan ini dapat tercapai bila kita berusaha untuk merumuskannya secara spesifik. Misalnya masalah “Pengaruh metode mengajar terhadap sikap anak” masih terlampau umum dan karena itu samar-samar. Masalah itu akan lebih jelas bila misalnya dirumuskan sebagai “Pengaruh metode mengajar dengan modul terhadap sikap kerjasama antara murid”. Di sini kita perhatikan sikap tertentu yaitu sikap kerja sama dikalangan murid-murid. Jadi kita ingin menyelidiki hubungan antara dua variable yaitu sikap kerjasama dari metode mengajar-belajar tertentu. (S. Nasution : 2001)
C. Kesalahan Dalam Perumusan Masalah Dalam perumusan tujuan sering terdapat kesalahan yang berikut : 1. Masalah terlampau luas, misalnya : • Bimbingan dan Penyuluhan • Praktik Mengajar • Pengajaran Bahasa Inggris • Supervisi Keuangan • Pendidikan Moral • Ekonomi Indonesia • Hukum Perdata • Vulkanologi,
• Masalah terlampau sempit, sehingga kurang layak menjadi poko penelitian bagi suatu tesis atau disertai misalnya “Perana Video-Tape Recorder dalam mengajarkan struktur kalimat bagi Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris”. • Masalah mengandung emosi, prasangka, atau unsurunsur yang tak ilmiah. Misalnya, “Pengalamanpengalaman saya yang menarik sebagai guru SD di pedalaman Kalimantan” atau “Suka duka mahasiswa ITB selama KKN di Jawa Barat”, atau “Alasan-alasan mengapa pemimpin harus demokratis”.
D. Pengolahan Masalah Berkenaan dengan masalh yang telah kita pilih perlu kita adakan pemikiran lebih lanjut antara lain : • Analisis masalah • Pembatasan masalah • Kedudukan masalah • Corak penelitian • Asumsi-asumsi • Pentingnya penelitian • Istilah-istilah
THANKYOU