Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Musculoskelental Oleh : Kelompok 1
Pengertian Gangguan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal yang dapat terjadi pada tendon, otot, sendi, pembuluh darah dan atau saraf pada anggota gerak.
Penilaian Awal Trauma Musculoskeletal Penderita trauma/multitrauma memerlukan penilaian dan pengelolaan yang cepat dan tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita.
• Fase Pra-Rumah Sakit Proses awal ini Initial assessment Persiapan • Fase Rumah Sakit
Triage
Primary Survey
• Multiple Casualties • Mass Casualties
• Airway dengan kontrol servikal • Breathing dan VentilasiOksigenasi • Circulation Dengan Kontrol Perdarahan • Disability • Exposure/Environment
ABCDE Lanjutan…•• Re-evaluasi Dosis awal pemberian cairan
Resusitasi
Respon sementara Tanpa respon
kristaloid • Evaluasi resusitasi cairan
• Pemberian cairan tetap dilanjutkan, ditambah dengan pemberian darah • Respon terhadap pemberian darah menentukan tindakan operatif • Konsultasikan pada ahli bedah • Konsultasikan pada ahli bedah • Perlu tindakan operatif sangat segera
Trauma Musculoskelental Yang Mengancam Jiwa 1.
Kerusakan pelvis berat dengan perdarahan Trauma :Fraktur pelvis yang disertai perdarahan seringkali disebabkan fraktur sakroiliaka, dislokasi, atau fraktur sacrum. Pemeriksaan : foto rontgen AP pelvis Pengelolaan : Pengelolaan awal disrupsi pelvis berat disertai perdarahan memerlukan penghentian perdarahan dan resusitasi cairan dengan cepat.
2. Perdarahan Besar Arterial Trauma
: Luka tusuk di ekstremitas dapat menimbulkan trauma arteri. Trauma tumpul yangmenyebabkan fraktur atau dislokasi sendi dekat arteri dapat merobek arteri.
Pemeriksaan : Trauma ekstremitas harus diperiksa adanya perdarahan eksternal, hilangnya pulsasinadi yang sebelumnya masih teraba, perubahan kualitas nadi, dan perubahan pada pemeriksaan Doppler dan ankle/brachial index. Pengelolaan : perdarahan besar arteri berupa tekanan langsung dan resusitasi cairan yang agresif. Penggunaan torniket pneumatic secara bijaksana mungkin akan menolong menyelamatkan nyawa
3. Crush
Syndrome ( Rabdomiolisis Traumatik )
Trauma : Crush syndrome adalah keadaan klinis yang disebabkan kerusakan otot, yang jika tidak ditangani akan menyebabkan kegagalan ginjal. Pemeriksaan : Mioglobin menimbulkan urine berwarna kuning gelap yang akan positif bila diperiksa untuk adanya hemoglobin. Pengelolaan : Gagal ginjal yang disebabkan oleh mioglobin dapat dicegah dengan pemberian cairan dan diuresis osmotic untuk meningkatkan isis tubulus dan aliranurine.
Penatalaksanaan Trauma Musculoskelental 1.
Penilaian Cedera : a. Penilaian awal – ABC b. Sejarah c. Keluhan utama d. Mekanisme cedera e. Tanda dan gejala f. Fokus penilaian fisik 1) Pengamatan/observasi 2) Inspeksi 3)Palpasi 4) 5 P : Pain, Pallor, Pulselesness, Parestesia, Paralysis
Lanjutan … 2. Intervensi : a. R = Istirahat / mengimobilisasikan b. I = Es c. C = Kompresi d.E = Elevation e.S = Dukungan
Lanjutan… 3. Indikasi Splinting : a.Pencegahan cedera lebih lanjut b.Mengurangi Nyeri c.Mengurangi pembengkakan d.Menstabilkan fraktur atau dislokasi e.Meringankan gangguan fungsi neurologis atau kejang otot f. Mengurangi darah dan kehilangan cairan ke jaringan
Lanjutan… 4. Poin Kunci Imobilisasi / Splinting : Minimalkan gerakan ekstremitas selama belat b. Pembelatan yang aman untuk memberikan dukungan dan kompresi c. Menilai kembali / memonitor status neurovaskular setiap 5-10 menit. a.
Penyebab Kompartement Syndrome 1.
Penurunan volume kompartemen Kondisi ini disebabkan oleh: a. Penutupan defek fascia b. Traksi internal berlebihan pada fraktur ekstremitas.
2. Peningkatan tekanan eksternal a.Balutan yang terlalu ketat b.Berbaring di atas lengan c.Gips 3. Peningkatan tekanan pada struktur komparteman Penyeba kondisi ini antara lain: a. Pendarahan atau Trauma vaskuler b. Peningkatan permeabilitas kapiler c. Penggunaan otot yang berlebihan d. Luka bakar e. Operasi f. Gigitan ular g. Obstruksi vena
Penatalaksanaan Kompartement Syndrom 1. 2.
Terapi Medikal/non bedah Terapi Bedah
Terimakasih