Ketua : Farel Abukarim (025) Sekretaris : Sarah Sifah (047) Anggota : Alfurqan Maradjabessy (028) Muh. Chandra Alim (012) Andini Dian Permata (013) Fitriani Giringan (024) Marcelina L. Noveltin (035) M. Agung Halilurahman (016) Alken Rose Oceana L. (018) Savira Setyoningsih (036)
BLOK SISTEM
Seorang perempuan berumur 54 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RS dr. H. Chasan Boesorie dengan keluhan berdebar-debar sejak 3 hari terakhir. Keluhan terutama dirasakan saat beraktivitas. Riwayat demam rheuma saat berumur 11 tahun, dan 2 tahun lalu pasien didiagnosis fibrilasi atrium dan sejak saat itu diberi terapi digoxin. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit. Pemeriksaan thorax didapatkan rhonki basah halus di kedua lapangan paru, bunyi S1 keras dan S2 tunggal yang disertai opening snap
DEMAM RHEUMA
OPENING SNAP
FIBRILASI ATRIUM
KATA SULIT
RONCHI BASAH
TERAPI DIGOXIN
KALIMAT KUNCI
Perempuan berumur 54 tahun Keluhan berdebar-debar sejak 3 hari terakhir Keluhan terutama dirasakan saat beraktivitas Riwayat demam rheuma saat berumur 11 tahun 2 tahun lalu pasien didiagnosis fibrilasi atrium dan sejak saat itu diberi terapi digoxin Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit Pemeriksaan thorax didapatkan rhonki basah halus di kedua lapangan paru bunyi S1 keras dan S2 tunggal yang disertai opening snap
PERTANYAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Jelaskan sistem konduksi jantung. Jelaskan etiologi dan mekanisme palpitasi. Jelaskan hubungan riwayat demam rheuma dengan palpitasi. Jelaskan hubungan fibrilasi atrium dengan palpitasi. Mengapa bisa ditemukan ronkhi basah halus pada kedua lapang paru. Jelaskan pengaruh terapi digoxin dengan fibrilasi atrium Jelaskan kenapa S1 keras dan S2 tunggal yang disertai opening snap. Sebutkan differential diagnosa dari skenario Sebutkan Etiologi dari DD Sebutkan faktor resiko dari DD Sebutkan manifestasi dari DD Sebutkan langkah-langkah diagnosa DD Sebutkan penatalaksanaan dari DD
SISTEM KONDUKSI JANTUNG
Sumber : Guyton dan Hall Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed 12
ANATOMI & FISIOLOGI KATUP JANTUNG
Sumber : Buku fisiologi manusia sherwood dari sel ke sistem edisi 8
ETIOLOGI PALPITASI
Hyperdynamic circulation (inkompetensi katup, tirotoksikosis, pireksia, anemia) Cardia dysrytma (kontraksi atrial prematur, kontraksi ventrikuler prematur, atrial fibrilasi, ventrikuler tchycardia, ventrikuler fibrilasi) Saympathetic overdrive (hipoglikemi, hipoksia, gangguan panik, gagal jantung) Sumber : Journal Kedokteran Indonesia,Dharmojo,Donati 2009,Kapita Selekta Kedokteran buku 2. Jakarta pusat : Populerobon
MEKANISME PALPITASI
Kelainan pada jantung kiri
palpitasi
Curah jantung menurun
Sirkulasi hiperdinamik
Suplai darah ke jaringan merurun
Hipoksia jaringan
Stroke volume & denyut jantung meningkat
Kompensasi tubuh
Sumber : Buku fisiologi manusia sherwood dari sel ke sistem edisi 8
HUBUNGAN RIWAYAT DEMAM RHEUMA DENGAN PALPITASI
Epitop yg brd pd dinding sel, membran sel, dan protein M dari Streptococcus beta hemolyticus grup A memiliki struktur imunologi yaitu laminin dll. Molekul yang mirip ini menjadi dasar dari reaksi autoimun yang mengarah pada terjadinya rheumatic fever. Hubungan dari laminin yang merupakan protein yang mirip miosin dan protein M yang terdapat pada endotelium jantung dan dikenali oleh sel T anti miosin dan anti protein M. Streptococcus beta hemolyticus grup A mengalami reaksi silang dengan jaringan katup jantung yang menyebabkan kerusakan valvular.
Kelainan pada valvular yang tersering adalah regurgitasi & stenosis dari katup mitral. Regurgitasi & stenosis dari katup mitral memiliki gambaran klinis salah satunya itu adalah palpitasi atau jantung berdebar-debar
Sumber : Rilantono, LI. Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2013;331-335
HUBUNGAN FIBRILASI ATRIUM DENGAN PALPITASI
Selama fibrilasi atrium Aktivitas sel-sel otot jantung di atrium
Kontraksi atrium Dan ventrikel palpitasi
http://repo.unsrat.ac.id/1128/2/dr_Starry_Kardio_Bag_1.pdf
CONTOH GAMBARAN EKG PADA FIBRILASI ATRIUM NORMAL
FIBRILASI ATRIUM
http://eprints.undip.ac.id/44522/3/BAB_II.pdf
PENGARUH TERAPI DIGOXIN Jadi, digoksin atau amiodaron direkomendasikan untuk mengontrol laju ventrikel pada pasien dengan FA. Amiodaron untuk kendali laju hanya diberikan apabila obat lain tidak optimal untuk pasien. Beberapa obat yang dapat digunakan untuk kendali laju antara lain :
Obat
Penyekat Beta
Metaprolol 2 x 50-100 mg po
Bisoprolol 1 x 5-10 mg po
Atenolol 1 x 25-100 mg po
Propanolol 3 x 10-40 mg po
Carvedilol 2 x 3, 125-25 mg po
Antagonis kanal kalsium non-dihidropiridin
Lainnya
Verapamil 2 x 40 sampai 1 x 240 mg po (lepas lambat)
Ditiazem
3x30 sampai 1x200 mg po (lepas lambat)
Digoksin 1x0,125-0,5 mg po 0,5-1 mg iv
Amiodaron 1x100-200 mg po
RONKHI BASAH HALUS PADA KEDUA LAPANGAN PARU Katup mitral mengalami penebalan & slg melekat satu sm lain
Tek. Hidrostatik kapiler paru & darah meningkat
Ruangan² alveoli terisi
Darah tertimbun di atrium kiri
Tek. Kapiler paru
Edema paru
Sumber : Burnside-McGlynn, 1995. ADAMS DIAGNOSIS FISIOLOGIS.Jakarta:Penerbit buku kedokteran (EGC)
Tek. Atrium kiri
Tek. Vena pulmonalis
Terdengar ronkhi basah halus
S1 KERAS & S2 TUNGGAL DISERTAI OPENING SNAP S1 keras
SI adalah bunyi yang ditimbulkan oleh penutupan katup mitral dan trikuspidal. Pada stenosis mitral, SI lebih keras. Ini disebabkan karena adanya perkapuran atau plaq yang ada di katup mitral yang mengakibatkan katup menjadi kaku. Akibatnya, pada waktu darah yang ada di ventrikel kiri ingin menutup katup mitral, butuh tekanan yang lebih tinggi. Hal inilah yang menyebabkan S1 lebih keras
S2 tunggal
Bunyi pada penutupan katup arteri pulmonalis tidak ada. Ini disebabkan karena pada stenosis mitral terjadi penumpukan darah di atrium kiri yang berakibat pada penumpukan pula di paru-paru. Karena di paru-paru darah menumpuk, akan berakibat darah yang ada di arteri pulmonalis tidak bisa masuk dan akhirnya juga menumpuk. Akibatnya, karena ada penumpukan darah di ateri pulmonalis, pada waktu katup pulmonalis menutup tidak ada bunyi yang ditimbulkan.
Opening snap
Ciri khas dari stenosis mitral. Yang dimaksud dengan opening snap yaitu adanya bunyi jantung pada waktu katup membuka sementara pada jantung normal tidak ada bunyi yang ditimbulkan akibat katup membuka. Hal ini terjadi karena pada stenosis mitral ada perkapuran atau plaq yang menyebabkan katup menjadi kaku. Akibatnya, agar darah dapat turun ke ventrikel kiri butuh tekanan yang lebih besar dari normalnya agar katup tersebut dapat membuka. Ketika tekanan ditinggikan untuk membuka katup, terjadi bunyi. Bunyi inilah yang dinamakan opening snap
Sumber : Gray H. dkk. 2003. Lecture Notes Kardiolog edisi keempat. EMS : Jakarta
DIFFERETIAL DIAGNOSA
Regurgitasi/Insufisiensi
DD
Stenosis Mitral
Perempuan,54 tahun
+
+
Palpitasi
+
+
+
+
Filbrilasi Atrium
+
+
Ronchi basah halus
+
+
+
-
Riwayat demam Rheumatik
Bunyi S1 keras & S2
tunggal disertai OS
Mitral
ETIOLOGI DARI DD STENOSIS MITRAL
REGURGITASI MITRAL
Berdasarkan etiologinya stenosis katup mitral terjadi terutama pada orang tua yang pernah menderita demam rematik pada masa kanak-kanak dan mereka tidak mendapatkan antibiotik. Di bagian dunia lainnya, demam rematik sering terjadi dan menyebabkan stenosis katup mitral pada dewasa remaja dan kadang pada anakanak. Yang khas adalah jika penyebabnya demam rematik, daun katup mitral sebagian bergabung menjadi satu. Stenosis katup mitral hampir selalu disebabkan oleh demam rematik.
Berdasarkan etiologinya insufisiensi atau regurgitasi mitral dapat dibagi atas reumatik dan non reumatik (degenaratif, endokarditis, penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, trauma dan sebagainya. Di negara berkembang seperti Indonesia, penyebab terbanyak insufisiensi mitral adalah demam reumatik.
Sumber: Wahab, Samik A. 2009. Penyakit Jantung Kongenital Yang Tidak Sianotik. Jakarta, EGC
FAKTOR RESIKO DARI DD STENOSIS MITRAL Usia Riwayat Jantung Kongenital Jenis Kelamin: Wanita lebih mendominasi Riwayat Kerusakan Jantung Kongenital
REGURGITASI MITRAL
Riwayat Endokarditis Riwayat Jantung Kongenital Riwayat Infark Miokard Riwayat Kerusakan Jantung Kongenital Riwayat Prolaps Katup Mitral Riwayat Stenosis Katup Mitral
Sumber : Kowalak JP, Welsh W, Mayer B. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alihbahasa oleh Andry Hartono. Jakarta: EGC.
MANIFESTASI KLINIS DARI DD
STENOSIS MITRAL
REGURGITASI MITRAL
Sesak napas Fatigue Sesak pada kativitas seharihari Proksimal noktural dispnea Ortopnea Edema paru Meningkatkan aliran darah mitral Menurunya waktu pengisisan diastol
Ruptur chorda Sesak napas dan lemas yang berlebihan yang timbul secara tiba-tiba Kadang ruptur chordae ditandai oleh adanya nyeri dada, ortopneu, proxymal noctural dispnea Rasa capek kadang ditemukan pada RM akut
Sumber : buku ajar IPD jilid 1 edisi IV
LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSA STENOSIS MITRAL Anamnesis → Riwayat penyakit Pemeriksaan fisik → Dispnea d’effort, dispnea nokturnal, paroksismal, ortopnea, rasa lemah keletihan dan palpitasi, edema perifer, distensi vena jugularis, asites dan hepatomegali (kegagalan RV), Ronki atau krekels, fibrilasi atrium dan tanda² emboli sistemik, Auskultasi yang memperdengarkan bunyi S1 yang keras atau bunyi opening snap dan bising diastolik pada apeks Pemeriksaan penunjang → Kateterisasi jantung: gradien tekanan diastolik pada katup: kenaikan tekanan atrium kiri dan tekanan baji arteri pulmonalis > 15 mmhg, hipertensi pulmoner yang berat;kenaikan tekanan dalam jantung kanan disertaipenurunan curah jantung dan kontraksi ventrikel kiri yang abnormal Foto rontgen toraks: pembesaran atrium dan ventrikel kiri, pelebaran arteri pulmonalis, dan kalsifkasi katup mitra Ekokardiografi:penebalan daun katup mitral dan pembesaran atrium kiri Elektrokardiografi (EKG): hipertrofi atrium kiri, fibrilasi atrium, hipertrofi ventrikel kanan, dan deviasi sumbu ke kanan (right axis deviation)
REGURGITASI MITRAL Anamnesis → Riwayat penyakit Pemeriksaan fisik → Ortopnea, dispnea, keletihan, angina dan palpitasi, edema parifer, distensi vena jugularis dan hepatomegali (kegagalan RV), Takikardi,ronki dan edema paru, Auskultasi yang memperdengarkan bising holosistolik pd apeks dan mungkin pula bunyi split S2 dan S3 Pemeriksaan penunjang → Kateterisasi jantung: regurgitasi mitral disertai peningkatan volume serta tekanan diastolik-akhir ventrikel kiri, peningkatan tekanan atrium serta PAWP, dan penurunan curah jantung Foto rontgen toraks: pembesaran atrium serta ventrikel kiri, dan kongesti vena pulmoner Ekokardiografi: gerakandaun katup yang abnormal dan pembesaran atrium kiri Elektrokardiografi (EKG): dapat memperlihatkan hipertrofi atrium serta ventrikel kiri, sinus takikardia, dan fibrilasi atrium
Sumber : Kowalak JP, Welsh W, Mayer B. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih bahasa oleh Andry Hartono. Jakarta: EGC.
PENATALAKSANAAN DARI DD STENOSIS MITRAL Obat-obat seperti beta-blocker, digoxin dan verapamil dapat memperlambat denyut jantung dan membantu mengendalikan fibrilasi atrium. Jika terjadi gagal jantung, digoxin juga akan memperkuat denyut jantung. Diuretik dapat mengurangi tekanan darah dalam paru-paru dengan cara mengurangi volume sirkulasi darah. Jika terapi obat tidak dapat mengurangi gejala secara memuaskan, mungkin perlu dilakukan perbaikan atau penggantian katup.
Sumber :http://www.medicastore.go.id
REGURGITASI MITRAL Pemberian antibiotik untuk mencegah reaktivasi reuma dan timbulnya endokarditis infektif