[ppt] Diagnosis Dan Intervensi Komunitas Kelompok 1(2).pdf

  • Uploaded by: auliarachm
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View [ppt] Diagnosis Dan Intervensi Komunitas Kelompok 1(2).pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,647
  • Pages: 57
“PENGETAHUAN MENGENAI PEROKOK PASIF DAN DAMPAK KESEHATAN PADA KELUARGA BINAAN RT 06/ RW 02 DESA RANCAILAT, KECAMATAN KRESEK, KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN” Kelompok 1 Heri Setyawan Putri Erica Yulinafira Hirari Fattah Yasfi Junita Putri Anwar

1102008113 1102012215 1102013128 1102013142

Pembimbing: DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

LATA R B ELAKANG

PETA KECAMATAN KRESEK Merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Tangerang dengan jarak ± 27 km dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan luas wilayah 27.99 km2. Kecamatan Kresek memiliki 9 desa binaan/ wilayah kerja.

Menurut Profil Puskesmas Kresek tahun 2017, jumlah penduduk wilayah Kecamatan Kresek 66.207 jiwa, yang terdiri dari:

• Laki-laki: 33.588 jiwa

51%

49%

• Perempuan: 32.619 jiwa

Perempuan

Laki-laki

JUMLAH PENDUDUK Luas No.

Kecamatan

Jumlah

Wilayah (km2)

Desa Kelurahan

Jumlah Desa +

Penduduk

Kelurahan

Jumlah

Jiwa/

Kepadatan

Rumah

Rumah

Penduduk (per

Tangga

Tangga

km2)

1.

Jengkol

3.57

1

0

1

6.202

2.099

2.95

1.737

2.

Kemuning

4.47

1

0

1

10.306

2.644

3.90

2.306

3.

Koper

2.60

1

0

1

4.377

1.347

3.25

1.683

4.

Kresek

3.81

1

0

1

9.550

2.017

4.73

2.507

5.

Pasirampo

2.45

1

0

1

6.182

1.465

4.22

2.523

6.

Patrasana

2.34

1

0

1

7.802

2.600

3.00

3.334

7.

Rancailat

3.09

1

0

1

7.386

2.002

3.69

2.390

8.

Renged

3.18

1

0

1

7.896

2.360

3.35

2.483

9.

Talok

2.48

1

0

1

6.506

2.355

2.76

2.623

27.99

9

0

9

66.207

17.363

3.51

2.365

Jumlah Kab/Kota

10 BESAR PENYAKIT

GAMBARAN KELUARGA BINAAN RT 06/ RW 02 DESA RANCAILAT, KECAMATAN KRESEK

KELUARGA TN. UDIN NAMA

STATUS

JENIS

KELUARGA

KELAMIN

USIA

PENDIDIKAN

PENGHASILAN

PEKERJAAN

PER BULAN

Tn. Udin

Suami

Laki-laki

57 tahun

SD

Buruh

Rp. 1.200.000,-

Ny. Sari

Istri

Perempuan

51 tahun

Tidak sekolah

Ibu rumah tangga

-

An. Pitria

Anak

Perempuan

18 tahun

SD

-

-

An. Isah

Anak

Perempuan

17 tahun

SD

-

-

An. Wahyudin

Anak

Laki-laki

15 tahun

SD

-

-

An. Patimah

Anak

Perempuan

9 tahun

Belum sekolah

-

-

An. Sodah

Anak

Perempuan

8 tahun

Belum sekolah

-

-

Laki-laki

6 tahun

Belum sekolah

-

-

An. Agustian R. Anak

KELUARGA TN. ADUNG NAMA

STATUS

JENIS

KELUARGA

KELAMIN

USIA

PENDIDIKAN

PENGHASILAN

PEKERJAAN

PER BULAN

Tn. Adung

Suami

Laki-laki

54 tahun

SD

Wiraswasta

Rp. 4.200.000,-

Ny. Aliyah

Istri

Perempuan

46 tahun

SD

Ibu rumah tangga

-

An. Amirudin

Anak

Laki-laki

14 tahun

SMP

Pelajar

-

An. Kokom

Anak

Perempuan

11 tahun

SD

Pelajar

-

An. Gunawan

Anak

Laki-laki

9 tahun

SD

Pelajar

-

An. Kiki

Anak

Perempuan

6 tahun

Belum sekolah

-

-

KELUARGA NY. RASI’AH NAMA

STATUS

JENIS

KELUARGA

KELAMIN

USIA

PENDIDIKAN

PEKERJAAN

PENGHASILAN PER BULAN

Ny. Rasi’ah

Kepala Keluarga Perempuan

55 tahun

Tidak sekolah

Ibu rumah tangga

-

Tn. Raswani

Anak

Laki-laki

31 tahun

SD

Karyawan swasta

Rp. 3.500.000,-

Ny. Umyati

Anak

Perempuan

25 tahun

SMA

Karyawan

Rp. 4.000.000,-

An. Lusi

Anak

Perempuan

18 tahun

SMP

Pelajar

-

Ny. Arum

Menantu

Perempuan

30 tahun

SD

Ibu rumah tangga

-

Tn. Evan

Menantu

Laki-laki

26 tahun

SMA

Karyawan

Rp. 3.500.000,-

An. Azis

Cucu

Laki-laki

3,8 tahun

Belum sekolah

-

-

By. Nabila

Cucu

Perempuan

1 bulan

Belum sekolah

-

-

KELUARGA TN. SUKIA NAMA

STATUS

JENIS

KELUARGA

KELAMIN

USIA

PENDIDIKAN

PENGHASILAN

PEKERJAAN

PER BULAN

Tn. Sukia

Suami

Laki-laki

45 tahun

SMP

Karyawan swasta

Rp. 3.500.000,-

Ny. Suningsih

Istri

Perempuan

46 tahun

SMP

Ibu rumah tangga

-

An. Maki

Anak

Laki-laki

14 tahun

SD

Pelajar

-

Masalah medis

4 Keluarga Binaan

Masalah non medis

MASALAH MEDIS 1.

Riwayat penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada seluruh anggota keluarga 4 keluarga binaan.

2.

Riwayat penyakit gastritis pada 1 keluarga binaan.

3.

Penyakit asthma pada 1 keluarga binaan.

MASALAH NON MEDIS 1.

Kebiasaan merokok di dalam rumah, lingkungan rumah dan di depan anggota keluarga yang tidak merokok pada 4 keluarga binaan.

2.

Ventilasi rumah yang tidak baik pada 4 keluarga binaan.

3.

Kebiasaan tidak memiliki tempat sampah tertutup, membuang sampah di lahan terbuka dan membakarnya pada 4 keluarga binaan.

4.

Tidak memiliki kamar mandi dan jamban pada 2 keluarga binaan.

5.

Tidak memiliki akses air pribadi atau air dari sumur warga yang keruh pada 3 keluarga binaan.

6.

Penempatan kandang unggas yang berdekatan dengan rumah pada 2 keluarga binaan.

7.

Kebiasaan jarang berolahraga pada 4 keluarga binaan.

PENENTUAN AREA MASALAH Cara penentuan prioritas masalah dengan teknik Delphi

Pengetahuan Mengenai Perokok Pasif dan Dampak Kesehatan pada Keluarga Binaan RT 06/ RW 02 Desa Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

ALASAN PEMILIHAN AREA MASALAH Hasil kegiatan Rumah PHBS di Kecamatan Kresek tahun

Menurut data dari GYTS tahun 2014 di Indonesia anak

2017 (memuat perilaku merokok di lingkungan rumah)

usia 13 – 15 tahun sebanyak 57,3% terpapar asap rokok

dari total 12.375 jumlah rumah yang diperiksa hanya 1.890

di rumah. Menurut data dari GATS tahun 2011 di

dan yang sudah memenuhi hanya 1.264 rumah

Indonesia secara keseluruhan dari kelompok usia

menandakan cakupan program masih sangat kecil.

dewasa (> 15 tahun) 71.7% terpapar asap rokok di rumah.

HASIL WAWANCARA DENGAN 4 KELUARGA BINAAN: • Terdapat kebiasaan merokok di dalam dan luar rumah di dekat keluarga yang tidak merokok. • Ventilasi rumah yang tidak baik. • Pengetahuan tentang bahayanya perokok pasif juga kurang. • Mayoritas keluarga binaan memiliki riwayat ISPA, bahkan berulang.

Berdasarkan Hadist Rasulullah SAW yang artinya ‘’Segala sesuatu yang membahayakan diri sendiri atau membahayakan orang lain hukumnya dilarang.’’

TIN JAUA N PUSTAKA

DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS Diagnosis dan intervensi komunitas adalah suatu

kegiatan untuk menentukan adanya suatu masalah kesehatan di komunitas atau masyarakat dengan cara pengumpulan data di lapangan dan kemudian melakukan intervensi sesuai dengan permasalahan yang ada (Notoadmodjo, 2010).

PENGETAHUAN

Definisi

• Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2012). Tingkat Pengetahuan • Tahu (Know) • Memahami (Comprehension) • Aplikasi (Application) • Analisis (Analysis) • Sintesis (Synthesis)

• Evaluasi ( Evaluation) (Notoatmodjo, 2007) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan • Faktor internal (pendidikan, pekerjaan, usia) • Faktor eksternal (Informasi/ media massa, sosial budaya dan ekonomi)

Jenis-Jenis Pengetahuan • Pengetahuan langsung (immediate) • Pengetahuan tak langsung (mediate)

• Pengetahuan indrawi (perceptual) • Pengetahuan konseptual (conceptual) Cara Memperoleh Pengetahuan • Cara Tradisional :

• Cara coba-coba (trial and error) • Cara kekuasaan atau otoritas • Berdasarkan pengalaman pribadi

• Melalui jalan pikiran • Cara Modern

ROKOK

Definisi

• Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Heryani, 2014). Kandungan dalam Rokok • Nikotin • Karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO)

• Tar • Polonium-210 • 3,4-benzypyrene

• Eugenol

PEROKOK Perokok adalah seseorang yang suka merokok, disebut perokok aktif bila orang tersebut yang

merokok secara aktif, dan disebut perokok pasif bila orang tersebut hanya menerima asap rokok saja, bukan melakukan aktivitas merokok sendiri

(KBBI, 2012).

DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN Iritasi mata

Karies gigi Gangguan pada paru dan penyakit pernapasan lainnya

Stroke Penyakit jantung

Penyakit lambung

Impotensi

DAMPAK ROKOK TERHADAP PEROKOK PASIF • Inhalasi asap rokok dapat mempengaruhi kesehatan seseorang baik perokok aktif maupun perokok pasif itu. • Asap rokok diketahui telah mengandung sekitar 4.000 bahan kimiawi, dimana 60 diantaranya diketahui dapat menyebabkan kanker. Pemerintah Amerika sendiri memperkirakan bahwa setiap

tahunnya terjadi 3.000 kematian akibat kanker paru-paru pada mereka yang tidak merokok sebagai akibat menjadi perokok pasif (Ernest Caldwell, 2001).

HUKUM ROKOK DALAM ISLAM Rokok mengandung ribuan racun yang secara kedokteran telah terbukti merusak dan membahayakan kesehatan. Bahkan membunuh penggunanya secara perlahan, padahal Allah telah berfirman:

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. AnNisa ayat 29)

KERANGKA TEORI Faktor Internal: • Pendidikan •Pekerjaan •Usia

PENGETAHUAN Faktor Eksternal: •Informasi/ media massa •Sosial, budaya dan ekonomi Gambar 2.1 Kerangka Teori

KERANGKA KONSEP VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

- Pendidikan

- Pekerjaan

Pengetahuan Mengenai Perokok Pasif dan Dampak

- Usia - Informasi/ media massa - Ekonomi

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Kesehatan

DEFINISI OPERASIONAL NO

1

VARIABEL

DEFINISI OPERASIONAL

ALAT UKUR

Kuesioner

CARA UKUR

Wawancara

HASIL UKUR

Pengetahuan tentang

- Wawasan mengenai definisi rokok,

1 = Buruk (< 50%)

perokok pasif dan

perokok aktif dan perokok pasif

2 = Cukup (50 – 69%)

dampaknya

- Wawasan mengenai kandungan yang

3 = Baik (> 70%)

SKALA

Ordinal

terdapat di dalam rokok dan asap rokok - Wawasan mengenai dampak

kesehatan 2

Pendidikan

Derajat tertinggi jenjang pendidikan

Kuesioner

Wawancara

0 = Pendidikan rendah : Tidak

yang diselesaikan dari sekolah formal

sekolah - SD

terakhir dengan sertifikat kelulusan

1 = Pendidikan sedang : SMP

Ordinal

2 = Pendidikan tinggi : SMA sampai kuliah 3

Pekerjaan

Status pekerjaan responden saat ini

Kuesioner

Wawancara

1 = Tidak bekerja 2 = Non-formal (buruh, tani,

pedagang) 3 = Formal (PNS, TNI, guru)

Ordinal

NO 4

VARIABEL Usia.

DEFINISI OPERASIONAL Lamanya waktu hidup yaitu terhitung sejak lahir sampai dengan

ALAT UKUR Kuesioner

CARA UKUR Wawancara

sekarang.

HASIL UKUR 1 = Dewasa dini : 17 - 40

SKALA Ordinal

2 = Dewasa madya : 41 -

60 3 = Lanjut usia : > 60

5

Sumber Informasi

Adanya sumber pengetahuan yang menjelaskan rokok, perokok aktif

Kuesioner

Wawancara

1 = Buruk (<50%)

dan pasif, serta dampak kesehatan dari media massa, media sosial,

2 = Cukup (50-69%)

penyuluhan dari fasilitas kesehatan, atau informasi dari mulut ke

3 = Baik (>70%)

Nominal

mulut. 6

Ekonomi

Penghasilan keluarga yang mempengaruhi daya beli keluarga

Kuesioner

Wawancara

1 = Tidak ada

tersebut untuk mendapatkan informasi dari berbagai prasarana,

penghasilan

seperti handphone, televisi, dan internet, merujuk pada UMR

2 = Di bawah UMR (<

Kabupaten Tangerang tahun 2017 sebesar Rp. 3.555.853,-

Rp. 3.555.853,-) 3 = Di atas UMR (> Rp. 3.555.853,-)

Ordinal

METOD E P ENELITIAN

Jenis Penelitian: Deskriptif dengan analisis univariat Pengumpulan Data: Populasi terdiri dari empat keluarga binaan di RT 06/ RW 02, Desa Rancailat, Kecamatan Kresek

Sampel Pengumpulan Data: Sampel memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

Jenis Data: Data kualitatif dan data kuantitatif

Sumber Data: Data primer

Skala Pengukuran: Skala ordinal

KRITERIA INKLUSI Bersedia untuk menjadi informan

KRITERIA EKSKLUSI Anggota keluarga yang terlalu sibuk bekerja hingga sulit ditemui

Usia di atas 17 tahun

Responden yang tidak dapat atau sulit diajak berkomunikasi

Merupakan anggota keluarga binaan Sehat jasmani dan rohani

PENENTUAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 1.

Presurvey dengan observasi dan wawancara mendalam

2.

Pengumpulkan data dan mengangkat sebagai area masalah bersama

3.

Survey dengan tekhnik wawancara dengan kuesioner sebagai instrumen untuk mengumpulkan data, serta dilakukan juga observasi langsung ke lapangan untuk memperoleh data yang lebih lengkap.

H AS I L A NALISIS

PENGETAHUAN PENGETAHUAN

JUMLAH

PERSENTASE

Buruk

7

87,5%

Cukup

1

12,5%

Baik

0

0%

Total

8

100%

USIA USIA

JUMLAH

PERSENTASE

Dewasa dini

3

37,5%

Dewasa madya

5

62,5%

Lanjut usia

0

0%

Total

8

100%

TINGKAT PENDIDIKAN PENDIDIKAN

JUMLAH

PERSENTASE

Rendah

2

25%

Sedang

6

75%

Tinggi

0

0%

Total

8

100%

EKONOMI EKONOMI

JUMLAH

PERSENTASE

Tidak ada penghasilan

4

50%

Di bawah UMR

2

25%

Di atas UMR

2

25%

Total

8

100%

PEKERJAAN PEKERJAAN

JUMLAH

PERSENTASE

Tidak bekerja

4

50%

Bekerja non formal

4

50%

Bekerja formal

0

0%

Total

8

100%

SUMBER INFORMASI SUMBER INFORMASI

JUMLAH

PERSENTASE

Kurang

6

75%

Cukup

2

25%

Baik

0

0%

Total

8

100%

A LT E R N A T I F P E M E C A H A N M A S A L A H D A N RENCANA INTERVENSI NO. 1.

AKAR PENYEBAB MASALAH

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Kurangnya pendidikan dan tidak adanya

Memberi motivasi kepada keluarga

pelatihan yang diikuti oleh keluarga

binaan untuk ikut les atau kelas keterampilan untuk menambah skill

RENCANA INTERVENSI 

Jangka menengah: memberikan pelatihan keterampilan kepada keluarga binaan



Jangka panjang: membuka lapangan pekerjaan yang sesuai keterampilan yang telah dipelajari

2.

Keterbatasan biaya untuk melanjutkan

Memberi motivasi kepada keluarga

pendidikan ke yang lebih tinggi

binaan untuk melanjutkan pendidikan

karena pendidikan itu penting 3.

Keluarga binaan tidak mendapat informasi dari Memberikan saran ke puskesmas untuk petugas kesehatan setempat



Jangka menengah: memberikan informasi pendaftaran masyarakat untuk mengikuti paket ujian A, B dan C



Jangka panjang: beasiswa pada anak kurang mampu



Jangka pendek: melakukan penyuluhan dan menyebarkan

menambah sumber daya manusia untuk

pamflet

menjadi kader dan mengadakan

masyarakat

pelatihan kader untuk dilakukan



atau

menempelkan

poster

di

lingkungan

Jangka panjang: merekrut dan melatih kader untuk

penyuluhan seputar rokok dan dampak

melakukan

penyuluhan

terkait

dan

menyarankan

kesehatan

puskesmas untuk dilakukan kegiatan penyuluhan secara rutin

4.

Anggota keluarga tidak memiliki keahlian dan

Memberi informasi pengaturan

keterampilan mengatur perekonomian

keuangan pada keluarga binaan



Jangka

pendek

dan

menengah:

pengelolaan uang dalam keluarga binaan

memberi

saran

INTERVENSI TERPILIH 1.

Memberikan penyuluhan dengan menayangkan power point seputar pengetahuan mengenai perokok pasif dan dampak kesehatan.

2.

Melakukan diskusi bersama dengan keluarga binaan seputar pengetahuan mengenai perokok pasif dan

dampak kesehatan. 3.

Memberikan poster bergambar, cuplikan video, pin tentang perokok pasif dan dampak kesehatan.

4.

Memberikan masker kepada keluarga binaan sebagai salah satu bentuk untuk pencegahan polusi asap rokok.

5.

Bekerja sama dengan pihak puskesmas dan kader setempat untuk mengevaluasi penyebaran pengetahuan mengenai perokok pasif dan dampak kesehatan pada keluarga binaan RT 06 RW 02, Desa Rancailat, Kecamatan Kresek.

KESIM P U LAN DAN SARAN

KESIMPULAN Pengetahuan mengenai Perokok Pasif dan Dampak Kesehatan

Area Masalah

pada Keluarga Binaan RT 06/ RW 02 Desa Rancailat, Kecamatan Kresek, Kabupaten

Tangerang, Provinsi Banten

RENCANA INTERVENSI 1.

Memberikan pelatihan keterampilan kepada keluarga binaan dan mengadvokasikan pada pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan yang sesuai dengan ketrampilan yang telah dipelajari.

2.

Memberi saran pada keluarga binaan untuk mengikuti pendidikan kesetaraan melalui program paket A, B, C serta mengadvokasikan pada pemerintah setempat untuk meningkatkan pendidikan warganya.

3.

Merekrut dan melatih kader untuk melakukan penyuluhan terkait dan menyarankan puskesmas untuk dilakukan kegiatan penyuluhan rutin.

4.

Memberikan saran mengenai pengelolaan uang dalam keluarga binaan.

5.

Memberikan penyuluhan tentang rokok, perokok aktif, perokok pasif, kandungan asap rokok, dampak asap rokok pada kesehatan, dan cara pencegahan terpapar asap rokok.

6.

Mengajukan advokasi kepada pemerintah setempat untuk mengadakan program kesehatan tentang bahaya asap rokok secara berkala dan dilakukan pencatatan

7.

Mengajukan advokasi kepada petugas kesehatan untuk pembuatan brosur dan poster tentang

bahaya rokok dan asap rokok.

I N T E R V E N S I YA N G D I L A KU K A N 1.

Memberikan penyuluhan dengan menanyangkan power point seputar pengetahuan mengenai perokok pasif dan dampak kesehatan.

2.

Melakukan diskusi bersama dengan keluarga binaan seputar pengetahuan mengenai perokok pasif dan dampak kesehatan.

3.

Memberikan poster bergambar, cuplikan video, pin tentang perokok pasif dan dampak kesehatan.

4.

Memberikan masker kepada keluarga binaan sebagai salah satu bentuk untuk pencegahan polusi asap

rokok. 5.

Bekerja sama dengan pihak puskesmas dan kader setempat untuk mengevaluasi penyebaran pengetahuan mengenai perokok pasif dan dampak kesehatan pada keluarga binaan RT 06 RW 02, Desa

Rancailat, Kecamatan Kresek.

SARAN BAGI MASYARAKAT 1.

Masyarakat diharapkan agar saling bergotong royong dan

BAGI KADER, TENAGA KESEHATAN 1.

saling mengingatkan akan dampak asap rokok terutama

warga untuk menambah, mengasah, dan memberikan

pada perokok pasif agar tidak terpapar oleh asap rokok. 2.

Kader dan tenaga kesehatan diharapkan dapat membantu

pelatihan kepada masyarakat. Semakin kaya akan

Masyarakat diharapkan menciptakan lingkungan yang

ketrampilan dari masyarakat maka akan semakin banyak

bebas dari asap rokok dengan memulai pergerakan berhenti

lapangan kerja yang dapat terbuka untuk masyarakat.

merokok bagi para perokok.

Terbukanya lapangan kerja akan membantu perekonomian masyarakat. 2.

Kader dan tenaga kesehatan diharapkan untuk proaktif memberikan berbagai pengetahuan seputar kesehatan terutama dalam mencegah penyakit dalam lingkungan masyarakat.

SARAN BAGI PUSKESMAS KRESEK 1.

Puskesmas diharapkan berusaha untuk semakin memperluas cakupan program puskesmas terutama PHBS karena perbandingan dari jumlah rumah yang ada dengan jumlah rumah

yang sudah dipantau masih sangat kecil. 2.

Puskesmas diharapkan membuat program puskesmas yang berkaitan dengan rokok atau perokok pada keluarga agar ada data konkrit tentang perokok atau penyakit yang ditimbulkan oleh rokok.

3.

Puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan secara rutin atau melatih kader secara rutin dan merangkul seluruh masyarakat agar dapat memahami bahaya asap rokok.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Syintiya Tasya"