Ppt Bu Dyah.pptx

  • Uploaded by: Putrisazam
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Bu Dyah.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 696
  • Pages: 12
“TEORI YANG MENDASARI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM DILEMA ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN” 1.

RENITA WIDYA WAHYUNI (1815401009)

2.

ALIYATUR ROCHIMIN (1815401010)

PENGERTIAN ETIK  Etik

merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994).

PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN  Proses

pengambilan keputusan merupakan bagian dasar dan integral dalam praktik suatu profesi dan keberadaanya sangat penting karena akan menentukan tindakan selanjutnya

5 (LIMA) HAL POKOK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN YAITU

1 Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh

2) Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus. Sehingga, meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap suatu kasus

3) Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik 4) Wewenang lebih bersifat rutinitas. 5)Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan, konsisten.

Keterlibatan bidan dalam pengambilan keputusan Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan bisa memenuhi kebutuhan.

) Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh 3 keterlambatan yaitu

a. Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.

Terlambat mengenali tanda – tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat untuk memulai pertolongan.

b. Perawatan berfokus pada ibu(women centered care) dan asuhan total( total care).

Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan

Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.

Empat tingkatan kerja pertimbangan moral dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi dilema etik  

1.Tingkatan 1: Keputusan dan tindakan, Bidan merefleksikan pada pengalaman atau pengalaman rekan kerja. 2.Tingkatan 2: Peraturan, berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar), privasi, kerahasiaan dan kesetiaan ( menepati janji). Bidan sangat familiar, tidak meninggalkan kode etik dan panduan praktik profesi.

3.Tingkatan 3: Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktik kebidanan:

a. Antonomy: memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihan individu b. Beneticence: memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu berbuat terbaik untuk orang lain. c. Non Maleticence: tidak melakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apapun kerugian pada orang lain. d. Justice: memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan 4.Tingkatan 4 Teori pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika dan moral pelayanan kebidanan

Teori Deontology

Teori Utilitar ianisme

Teori pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika dan moral pelayanan kebidanan

Teori Eudemoni sme

Teori Hedonisme

 Teori

Utilitarianisme

Teori utilitarianisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan manfaat dan biaya yang dibebankan pada masyarakat. Jeremy Bentham (1748-1832) sering dianggap pendiri utilitarianisme tradisional. Bentham berusaha mencari dasar objektif dalam membuat keputusan yang mampu memberikan norma yang dapat diterima publik dalam menetapkan kebijakan dan peraturan sosial. Dasar yang objektif adalah dengan melihat pada berbagai kebijakan yang dapat ditetapkan dan membandingkan manfaat serta konsekuensi-konsekuensinya

Teori Deontology Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. Dalam pemahaman teori Deontologi memang terkesan berbeda dengan Utilitarisme. Jika dalam Utilitarisme menggantungkan moralitas perbuatan pada konsekuensi, maka dalam Deontologi benar-benar melepaskan sama sekali moralitas dari konsekuensi perbuatan.  Deontologi menekankan perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik. Di sini kita tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu yang dihasilkan itu baik. 



Teori Hedonisme

Menurut Aristippos , sesuai kodratnya, setiap manusia untuk mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Teori ini menekankan pada pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama dari hidup. Epikuros menganggap kesenangan diperoleh dari keinginankeingian seseorang terhadap suatu hal, yaitu: 1.

Keinginan alamiah yang perlu, misalnya seperti makanan, pakaian, dan rumah;

2.

Keinginan alamiah yang tidak perlu, misalnya makanan yang mewah, pakaian yang indah, atau rumah yang bertingkat; serta

3.

Keinginan yang sia-sia, misalnya kekayaan, kekuasaan, dan lain sebagainya.

Hedonisme selalu mengedepankan kepentingannya diri sendiri terlebih dahulu dibandingkan dengan kepentingan orang lain. Sehingga hal ini menggambarkan bahwa hedonisme mengandung egoisme etis

Teori Eudemonisme Menurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita. Ia berpedapat bahwa dalam setiap kehidupannya, manusia berperilaku untuk mengejar tujuan-tujuan dalam hidupnya. Untuk itu manusia perlu untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada didalam dirinya untuk dapat meraih kebahagiaan yaitu dengan menjalankan kegiatan-kegiatan rasional. Kegiatan-kegiatan rasional tersebut harus dijalankan berdasarkan keutamaan intelektual dan keutamaan moral. Keutamaan bukan didapatkan melalui pendidikan namun didapatkan dari pengalaman kesehariannya dalam bertindak yang sesuai dengan keutamaannya masingmasing individu 

TERIMA KASIH

Related Documents

Bu..ppt
November 2019 25
Ppt Bu Dyah.pptx
December 2019 6
Ppt Bu Misroh.pptx
April 2020 7
Ppt Bu Murni
May 2020 9

More Documents from "Rustam Ependi"

Ppt Bu Dyah.pptx
December 2019 6