Penghitungan Pemotongan PPh Pasal 21: 1. Dengan gaji bulanan Adam bekerja dengan memperoleh gaji sebulan Rp 1.500.000,- dan membayar iuran pension sebesar Rp 75.000,- . Adam menikah tetapi belum mempunyai anak. Penghitungan PPh Pasal 21-nya adalah: 2. Mulai bekerja pada pertengahan tahun takwim Budhi bekerja sebagai pegawai tetap sejak 01 September 2006. Budhi menikah tetapi belum mempunyai anak. Gaji sebulan adalah sebesar Rp 4.000.000,- dan iuran pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar Rp 75.000,3. Karyawati kawin Cacha seorang karyawati dengan status menikah tanpa anak, bekerja dengan gaji sebulan sebesar Rp 2.500.000,- . Cacha membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 50.000,sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat Cacha berdomisili yang diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apapun. 4. Dngan gaji mingguan dan harian Darmanto, menikah dengan satu anak, bekerja sebagai pegawai tetap menerima gaji yang dibayarkan migguan sebesar Rp 400.000,Daryanto adlah pegawai tetap yang memperoleh gaji yang dibayarkan secara harian sebesar Rp 80.000,- Daryanto kawin dengan satu anak. Pemberi kerja masuk program Jamsostek, premi jaminan kecelakaan kerja dan premi jaminan kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing setiap bulan sebesar Rp 1,-% dan 0,30% dari gaji. Pemberi kerja membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji dan Daryanto membayar iuran pensiun Rp 1.500,- dan Jaminan Hari Tua sebesar Rp 2,- dari gaji. 5. Pembayaran uang rapel Adam sebagaimana kasus no. 1 pada bulan Juni 2006 menerima kenaikan gaji, menjadi Rp 2.000.000,- sebulan dan berlaku surut sejak 1 Januari 2006. Dengan adanya kenaikan gaji yang berlaku surut tersebut maka Adam menerima rapel sejumlah Rp 2.500.000,- (kekurangan gaji untuk masa Januari s.d. Mei 2006) Untuk menghitung PPh Pasal 21 atas uang rapel tersebut, terlebih dahulu dihitung kembali PPh Pasal 21 untuk masa Januari s.d. Mei 2006 atas dasar penghasilan setelah ada kenaikan gaji. 6. Gaji + bonus Fany bekerja dengan memperoleh gaji sebesar Rp 2.000.000,- sebulan. Dalam tahun yang bersangkutan Fany menerima bonus sebesar Rp 5.000.000,- Setiap bulannya Fany membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 60.000,-
7. Pegawai yang dipindahtugaskan dalam tahun berjalan Gandi yang berstatus belum menikah bekerja sebagai pegawai tetap. Sejak 1 Juni 2006 dipindahtugaskan ke kantor cabang pemberi kerjanya. Gaji Gandi sebesar Rp 3.500.000,- dan pembayaran iuran pensiun yang dibayar sendiri sebulan sejumlah Rp 100.000,8. Pegawai yang pindah kerja dalam tahun berjalan Hilman yang berstatus belum menikah adalah pegawai tetap. Sejak 1 Juni 2006 pindah kerja. Sebelum pindah kerja gaji Hilman sebesar Rp 3.500.000,- dan naik menjadi Rp 4.000.000,- setelah pindah kerja. Pada kedua tempat kerjanya Hilman membayar iuran pensiun sebulan sejumlah Rp 100.000,9. Honorarium yang diterima tenaga ahli Indra adalah seorang arsitek, pada bulan Maret 2006 menerima fee sebesar Rp 50.000.000,- sebagai imbalan pemberian jasa yang dilakukannya. Pada bulan Juli 2006 menerima pelunasan sisa fee sebesar Rp 50.000.000,-