Poster Kolom

KOLOM STRATIGRAFI DAERAH CANDI KEDULAN, KALASAN, SLEMAN DAN NGORO - ORO, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ( STTNAS ) YOGYAKARTA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GEOLOGI PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI-STRATIGRAFI OLEH : NOVALDI YAHYA ARIF GUNTARA ( 410017032 )

ABSTRAK Secara administratif lokasi penelitian berada di 2 lokasi berbeda yaitu Candi Kedulan (E 441545; N 9144115), Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman sebagai STA 1 dan daerah Ngoro - Oro (E 448804; N 9134951) Patuk, Gunung Kidul sebagai STA 2 yang keduanya berjarak ±15 KM dan ± 27 KM dari kampus STTNAS Yogykarta dengan arah relatif ke timur dan selatan. Pada kedua lokasi pengamatan tersebut didapati bahwa proses sedimentasi serta hsil rekaman fenomena geologi yang terjadi sangatlah berbeda meliputi pada lokasi pertama (STA1) didominasi oleh endapan holosen yang berukuran acak ( pasir hingga berangkal/couble) dan struktur sedimen berupa cross bedding yang menunjukan rekaman proses sedimentasi yang disupport oleh aliran turbulen yang banyak terjadi ulakan, pergerakan aliran acak serta ada faktor erosi yang ikut didalam proses sedimentasinya. Hal itu dapat terlihat secara vertikal pada kolom stratigrafi daerah telitian. Sedangkan pada lokasi kedua didapati rekaman kejadian geologi masa lampau berupa jenis batuan yang umumnya berfraksi halus dan struktur sedimen yang bertipe normal seperti struktur perlapisan normal ataupun perlapisan laminasi pada batuan yang ada didaerah terlitian. Hal ini menunjukkan bahwa dengan melakukan pengukuran kolom stratigrafi pada daerah telitian akan sangat membantu dalam proses memahami proses sedimentasi yang terjadi disuatu lokasi pengendapan pada kedua lokasi penelitian ini.

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN

SEDIMENTARY STRUCTURE

BOULDER

PEBBLE

COUBLE

GRANULE

C.S

V.C.S

V.S

M.S

SILT

CLAY

V.F.S

GRAIN SIZE ( mm )

LITHOLOGY

THICKNESS

SLOPE STRIKE

D

SLOPE

D'

DIP

STRIKE

STATION

MEASURING DIRECTION

A. Latar Belakang Secara umum, metode penelitian yang digunakan dalam pengukuran data Secara umum, kolom stratigrafi merupakan kolom yang Berikut kolom stratigrafi daerah Candi Kedulan, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman litologi dan penyusunan kolom stratigrafi dari 2 lokasi penelitian ( STA ) ini menggambarkan susunan berbagai jenis batuan ( lithologi ) serta hubungan sebagai STA 1 dan daerah Ngoro - Oro, Patuk, Gunung Kidul sebagai STA 2 Provinsi Daerah meliputi : antar batuan atau satuan batuanya mulai dari yang paling bawah (tertua) Istimewa Yogyakarta : STUDI LITERATUR hingga paling atas (termuda) menurut umur geologi, ketebalan setiap GEOLOGICAL ENGINEERING DEPARTEMENT satuan batuan, serta genesa pembentukan batuannya dan karakteristik khas SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ( STTNAS ) YOGYAKARTA tiap susunan batuanya. PENGAMATAN LAPANGAN MEASURED STRATIGRAPHIC SECTION Hal tersebutlah yang melatar belakangi rangkaian kegiatan GROUP : KELOMPOK 15 DATE : 8 DECEMBER 2018 penyusunan dan pembuatan kolom stratigrafi ini agar memudahkan dalam MEASURED BY : NOVALDI YAHYA ARIF GUNTARA LOCATION : (STA 1) CANDI KEDULAN, KALASAN DRAWED BY : NOVALDIYAHYA ARIF GUNTARA SCALE : 1:50 menggambarkan susunan lithologi yang ada beserta hubungan gologinya KETERANGAN : sehingga dapat mengintepetasikan urutan terbentuknya batuan yang ada Endapan Pasir Perlapisan ( Bedding ) Gradasi Normal ( Gredded Bedding ) PENGUKURAN KEDUDUKAN PENGUKURAN URUTAN beserta gejala yang terjadi selama proses pengendapan dan deposisi batuan Endapan Breksi Silang siur ( Cross-Bedding ) DAN DESKRIPSI BATUAN LITOLOGI DAN KETEBALAN B. Maksud dan Tujuan DESCRIPTION PHOTO Berikut adalah maksud dan tujuan dari serangkaian pembuatan kolom stratigrafi ini: PENGOLAHAN DATA HASIL PENGAMATAN - Maksud : 1. Dapat memahami kondisi geologi daerah terlitian dan menggambarkan secara visual vertikal beserta hubungan antar unsur geologinya. 2. Dapat memahami hukum-hukum stratigrafi dan mengaitkanya dengan keadaan geologi daerah telitian.

PENYUSUNAN KOLOM STRATIGRAFI

- Tujuan : 1. Dapat mengetahui urutan lithologi batuan yang terjadi selama pengendapan dan diagenesa batuan berdasarkan umur tertua hingga termuda pada daerah tersebut. 2. Dapat menggambarkan secara visual vertikal urutan batuan sehingga dapat membantu dalam proses korelasi lapisan batuan didaerah telitian. 3. Dapat menentukan faktor utama proses sedimentasi daerah telitian terkait, meliputi genesa proses sedimentasi dan deposisinya berdasarkan karakteristik dari unsur unsur batuan yang teramati.

PENYUSUNAN POSTER

KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan batuan serta struktur batuan yang ada dilapangan, serta pengolahan data lapangan hingga penyusunan kolom stratigrafi daerah telitian dapat disimpilkan bahwa :

10

LOKASI PENELITIAN

Endapan berwarna abu-abu kekuningan; struktur perlapisan; ukuran butir pasir sangat kasar (1-2mm); sortas baik;kemas tertutup; kebundaran menyudut-menyudut tanggung. Memiliki ketebalan 85 cm dengan batas kontak tegas dengan lapisan breksi yang ada dibawahnya.

7

Secara administratif lokasi penelitian berada di 2 lokasi berbeda yaitu Candi Kedulan (E 441545; N 9144115), Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman sebagai STA 1 dan daerah Ngoro - Oro (E 448804; N 9134951) Patuk, Gunung Kidul sebagai STA 2 yang keduanya berjarak ±15 KM dan ± 27 KM dari kampus STTNAS Yogykarta dengan arah relatif ke timur dan selatan. Berikut peta kesampaian daerah telitian:

1. Daerah telitian pertama ( STA 1 ) didapati bahwa material sedimen yang ada didaerah telitian berupa endapan yang memiliki ukuran butir acak ( pasir hingga breksi ) dan struktur hasil dari aliran turbulen seperti cross bedding ( silang siur ) yang diasumsikan bahwa daerah telitian merupakan hasil pengendapan material akibat dari lahar yang berasal dari Gunung Merapi yang berada dibagian utara daerah telitian ( Candi Kedulon, Kalasan, Sleman )

Endapan kuarter berwarna abu-abu; struktur perlapisan; ukuran butir pasir sedanghalus (1/8-1/2mm); sortas baik;kemas tertutup; kebundaran kurang dapat teramati. Memiliki ketebalan 20 cm dengan batas kontak tegas dengan lapisan dibawahnya.

8

4

N 168 E

9

STA 1

6 5

Endapan berwarna abu-abu kehitaman; struktur cross-bedding; pada lapisan terdapat 2 jenis endapan yaitu pasir kasar ( 1mm) dengan endapan breksi berukuran 4-64 mm dengan total tebal 195 cm

3 6

N 201 E

4

2. Daerah telitian pertama ( STA 1 ) didapati bahwa material sedimen yang ada didaerah telitian berupa batuan sedimen yang memiliki ukuran butir relatif berfraksi halus ( lempung sampai pasir ) serta kenampakan struktur sedimen berupa struktur hasil pengendapan aliran lamelar yang bersifar tenang berupa perlapisan normal ataupun perlapisan laminasi yang ada. ( Ngoro - Oro, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul)

2 Endapan berwarna abu-abu kehitaman; struktur gredded bedding ( gradasi normal ); ukuran butir pebble-couble (4256mm); sortasi buruk, kemas terbuka dan kebundaran menyudut dengan total tebal 120 cm

1

GEOLOGICAL ENGINEERING DEPARTEMENT SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL ( STTNAS ) YOGYAKARTA

3. Melihat hasil dari kedua karakteristik batuan serta hubungan antar perlapisan yang ada diasumsikan bahwa keduanya berada pada proses pengendapan yang sangat berbeda satu sama lain sehingga memperlihatkan hasil rekaman berupa struktur sedimen dan tekstur batuan yang sangat berbeda ( STA 1 aliran turbulen dan STA 2 merupakan hasil pengendapan aliran lamellar)

MEASURED STRATIGRAPHIC SECTION GROUP : KELOMPOK 15 MEASURED BY : NOVALDI YAHYA ARIF GUNTARA DRAWED BY : NOVALDIYAHYA ARIF GUNTARA

DATE : 8 DECEMBER 2018 LOCATION : (STA 2) NGORO-ORO, PATUK SCALE : 1:50

Selain itu pada kolom stratigrafi umumnya terdapat beberapa unsur stratigrafi penting didalamnya meliputi:

Batulanau

Perlapisan ( Bedding )

Laminasi ( Parallel Lamination )

BOULDER

COUBLE

PEBBLE

GRANULE

C.S

V.C.S

V.S

M.S

V.F.S

SILT

CLAY

GRAIN SIZE ( mm )

SEDIMENTARY STRUCTURE

Gradasi Normal ( Gredded Bedding )

LITHOLOGY

THICKNESS

FORMASI

SLOPE

D

D'

DIP

STRIKE

STATION

20

DESCRIPTION

batuan berwarna abu kekuningan, ø p.kasar-p.sangat kasar;sortasi sedang; menyudut tanggung-menyudut; kemas tertutup dan pada bagian bawah terdapat laminasi

25

batuan berwarna abu kehitaman, ø pasir halus ( 1/4mm ) ;sortasi sedang;

18 warna abu kekuningan ;ø pasir sedang-p.kasar ; sortasi sedang; menyudut;tertutup,struktur perlapisan.

17 abu kecoklatan;ø lanau ;sortasi baik; tertutup,laminasi

16 SEMILIR

abu kekuningan;ø p.sedang-p.kasar ;sortasi baik; tertutup,menyudut-menyudut tanggung;gradasi; pada bagian bawah laminasi.

15 abu kehitaman;ø lempung ;sortasi baik; tertutup,roundness tak teramati laminasi.

14 13

cokelat kekuningan;ø p.sedang-p.kasar ;sortasi baik; tertutup,roundness tanggung,laminasi.

,menyudut

abu kekuningan;ø lempung ;sortasi baik; tertutup,roundness tak teramati perlapisan.

12 abu kekuningan;ø p.sangat kasar ;sortasi buruk; kemas terbuka, menyudut-menyudut tanggung;masif.

10 21

N 102 E

Intrepetasi Kolom Stratigrafi :

PHOTO

19

11

Bahwa pada daerah telitian pertama ( STA 1 ) dapat dilihat bahwa daerah telitian tersusun oleh endapan holosen yang berupa material sedimen berukuran acak ( pasir hingga breksi ) serta struktur sedimen yang relatif tak beraturan dan saling silang dapat diimpretasikan bahwa daerah tersebut dibentuk oleh jenis aliran yang tidak disupport oleh fluida dan cenderung dikontrol oleh deras arus yang menyusun seperti aliran lahar. Dalam literatur disebutkan bahwa daerah terlitian diasumsikan berasal dari pengendapan lahar yang berasal dari gunung Merapi dibagian utara bagian telitian. Sedangkan pada lokasi kedua ( STA 2 ) didapati bahwa daerah telitian relatif disusun oleh material sedimen berupa batuan sedimen berfraksi halus ( lempung hingga pasir kasar ) yang dapat diasumsikan bahwa daerah telitian pada genesanya disebabkan oleh tipe aliran yang relatif tenang dan tidak terjadi ulakan sehingga batuan umumnya berukuran lempung-pasir kasar yang memiliki kenampakan struktur batuan sedimen berupa perlapisan normal, perlapisan masif, perlapisan laminasi serta sturktur batuan sedimen lain yang dihasilkan aliran tenang baik itu melalui air (fluida) atapun udara pada proses pengendapanya.

DAFTAR PUSTAKA 1. Boggs,S Jr., Principles of Sedimentology and Stratigraphy, Merril Publishing Co., Colombus , page 21-24; page 36-43; page 49-98. 2. Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996, Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI )

hitam keabuan ;ø lanau ;sortasi baik; kemas tertutup; perlapisan

9

abu kekuningan ;ø p.kasar ;sortasi baik;tertutup;membulat laminasi

cokelat kekuningan ;ø lanau ;sortasi baik; kemas tertutup; perlapisan

8

abu kekuningan ;ø lanau ;sortasi baik; kemas tertutup; perlapisan

abu kehitaman ;ø p.kasar-sedang ;sortasi baik;tertutup;membulat tanggung; laminasi

7

abu kekuningan ;ø lanau ;sortasi baik; kemas tertutup; perlapisan

cokelat kekuningan ;ø lanau ;sortasi baik; kemas tertutup; perlapisan

6

abu kekuningan;ø p. sangat kasar;sortasi sedang; kemas tertutup, menyudut-menyudut tanggung;perlapisan dan pada bagian bawah ada laminasi tak terskala

ACC ( PENILAIAN )

abu kekuningan ;ø lanau ;sortasi baik; kemas tertutup; laminasi

5

abu kekuningan ;ø p.s halus ;sortasi baik; kemas tertutup; laminasi

keabuan;ø lanau ;sortasi baik; kemas tertutup; roundness kurang teramati laminasi

4 26

abu kehitaman;ø p.sedang; kemas tertutup;membulat; laminasi

N 90 E

A. Unsur Batuan Suatu hal yang penting didalam unsur batuan adalah pengenalan dan pemerian litologi. Seperti diketahui bahwa volume bumi diisi oleh batuan sedimen 5% dan batuan non-sedimen 95%. Tetapi dalam penyebaran batuan, batuan sedimen mencapai 75% dan batuan non-sedimen 25%. Unsur batuan terpenting pembentuk stratigrafi yaitu sedimen dimana sifat batuan sedimen yang berlapis-lapis memberi arti kronologis dari lapisan yang ada tentang urut-urutan perlapisan ditinjau dari kejadian dan waktu pengendapannya maupun umur setiap lapisan. B.Unsur perlapisan Unsur perlapisan merupakan sifat utama dari batuan sedimen yang memperlihatkan bidang-bidang sejajar yang diakibatkan oleh proses-proses sedimetasi. Mengingat bahwa perlapisan batuan sedimen dibentuk oleh suatu proses pengendapan pada suatu lingkungan pengendapan tertentu Selain itu, dalam kolom stratigrafi ini juga terdiri dari beberapa parameter meliputi : 1. Tekstur dan Struktur Batuan 2. Jenis Lithologi Batuan 3. Serta Kedudukan Batuan yang ada.

Batulempung

21

N 92 E

A. The Principles of Superpositin (Prinsip Superposisi) B. The Law of Original Horizontality C. The Law of Lateral Continuity D. Cross-cutting relationships E. The Principle of Faunal Succession F. The Law of Lateral Accretion G. The Law of Inclusion H. The Law of Uniformitarianism I. The Law of Unconformity

Batupasir

22

STA 2

Secara umum, kolom stratigrafi merupakan kolom yang menggambarkan susunan berbagai jenis batuan ( lithologi ) serta hubungan antar batuan atau satuan batuanya mulai dari yang paling bawah (tertua) hingga paling atas (termuda) menurut umur geologi, ketebalan setiap satuan batuan, serta genesa pembentukan batuannya dan karakteristik khas tiap susunan batuanya. Dalam pembuatanya, kolom stratigrafi ini didasari oleh beberapa hukum dasar geologi yang meliputi :

UTARA - SELATAN ( N180 E

DASAR TEORI

MEASURING DIRECTION

KETERANGAN :

3 2

abu kekuningan;ø p.kasar; sedang; kemas tertutup;menyudut; perlapisan. abu kehitaman;ø p.s halus ;sortasi baik; kemas tertutup; perlapisan.

abu kehitaman;ø p.sangat halus-lanau ;sortasi baik; kemas tertutup, roundness kurang teramati;perlapisan.

1 abu kekuningan;ø p. sedang-kasar;sortasi sedang; kemas tertutup, menyudut-menyudut tanggung;perlapisan dan pada bagian bawah ada laminasi tak terskala

ASISTEN DOSEN