Posisi Intranatal

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Posisi Intranatal as PDF for free.

More details

  • Words: 779
  • Pages: 16
Posisi Saat Melahirkan

Wanda C 121 085 22

•Tak ada posisi melahirkan yang paling baik. “Posisi yang dirasakan paling nyaman oleh si ibu adalah hal yang terbaik”.

POSISI BERBARING atau  LITOTOMI • Ibu terlentang di tempat tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya pada penopang kursi khusus untuk bersalin. Kelebihan: • Penolong bisa lebih leluasa membantu proses persalinan. • Jalan lahir menghadap ke depanlebih mudah mengukur perkembangan pembukaan • Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan.

Kelemahan: • Ibu sulit untuk mengejan gaya berat tubuh ibu yang berada di bawah dan sejajar dengan posisi bayi. • Diduga bisa mengakibatkan perineum (daerah di antara anus dan vagina) meregang sedemikian rupa sehingga menyulitkan persalinan. • Pengiriman oksigen ibu ke janin relatif berkurangkarena letak pembuluh besar berada di bawah posisi bayi dan tertekan oleh massa/berat badan bayi. Apalagi jika letak ari-ari juga berada di bawah si bayi. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah bisa meninggi dan menimbulkan perlambatan peredaran darah balik ibu.

elebihan :

Lateral / MIRING • Berbaring miring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kaki diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. dilakukan bila posisi kepala bayi belum tepattergantung pada di mana letak ubun-ubun bayi. Jika berada di kiri, maka ibu dianjurkan mengambil posisi miring ke kiri sehingga bayi diharapkan bisa memutar. Demikian pula sebaliknya. Kelebihan : • peredaran darah balik ibu bisa mengalir lancar. Pengiriman oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta juga tidak terganggu. Alhasil karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan akan berlangsung secara perlahan-lahan sehingga persalinan berlangsung lebih nyaman. Posisi melahirkan ini juga sangat cocok bagi ibu yang merasa pegal-pegal di punggung atau kelelahan karena mencoba posisi yang lain

Kelemahan:

• menyulitkan penolong, kepala bayi susah dimonitor, dipegang, maupun diarahkan. • Penolong kesulitan saat melakukan tindakan episiotomi.

JONGKOK • posisi bersalin yang alami • memanfaatkan gravitasi tubuh, Kelebihan : • Ibu tidak usah terlalu kuat mengejan • Bayi lebih cepat keluar lewat jalan lahir Kelemahan : • berpeluang membuat kepala bayi cederatubuh bayi yang berada di jalan lahir bisa meluncur sedemikian cepat berjongkok di atas bantalan empuk yang berguna menahan kepala dan tubuh bayi

• menyulitkan pemantauan perkembangan pembukaan dan tindakan-tindakan persalinan lainnya, semisal episiotomi.

Semi fowler /SETENGAH DUDUK • posisi yang paling umum, pasien duduk dengan punggung bersandar bantal, kaki ditekuk dan paha dibuka ke arah sampingcukup membuat ibu nyaman. Kelebihan : • sumbu jalan lahir yang perlu ditempuh janin untuk bisa keluar jadi lebih pendek • Suplai oksigen dari ibu ke janin pun berlangsung optimal. Kelemahan : • kelelahan dan keluhan punggung pegal

WATER BIRTH / DALAM AIR • saat pembukaan 4 atau 5, ditemani suami dan dibantu dokter, pasien yang semula berbaring di tempat tidur masuk ke sebuah kolam. Hanya dengan mengejan beberapa saat, bayi akan lahir dan langsung berenang dalam kolam lalu dokter anak akan langsung membopongnya untuk diperiksa. • Temperatur airnya pun harus selalu sama persis dengan suhu tubuh si ibu saat melahirkanmencegah temperature shock saat bayi meluncur ke dalam kolam. • Sterilitas air perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan infeksi pada ibu maupun bayinya.

• Kelebihan : • Relaksasi terhadap semua otot tubuh, terutama otototot yang berkaitan dengan proses persalinan. • Mengejan pun jadi lebih mudah ”rasa sakit selama persalinan tidak dialami oleh pasien yang melahirkan dalam air”. • proses melahirkan dalam air bisa mencegah kepala bayi cedera Terhindar dari trauma atau cedera kepala memungkinkan IQ bayi menjadi lebih tinggi dibanding sesama bayi yang lahir dengan posisi lainnya. • Bayi bersih krn tdk banyak darah yang keluar

• Kelemahan : • Risiko air kolam tertelan oleh bayi . • Membutuhkan bantuan dokter kebidanan dan kandungan & dokter spesialis anak  bayi lahir Ada tidaknya air yang masuk maupun gangguan lainnya bisa langsung terdeteksi dan segera diatasi dengan baik. • Bila prosesnya berjalan lama, bisa-bisa ibu mengalami hipotermia.

Faktor- faktor yg perlu diperhatikan:

Keamanan • Posisi persalinan yang baik idealnya tidak menimbulkan cedera faktor penyulit yang memungkinkan cedera pada ibu maupun bayinya,  bisa diminimalkan. • Cedera yang umumnya terjadi pada ibu antara lain robeknya rahim, perdarahan hebat, dan robekan jalan lahir. • Trauma pada bayi di antaranya trauma kepala, patah kaki atau patah tangan.

Kenyamanan • Persalinan adalah kerja keras dan perjuangan bagi ibu maupun tim medis yang menanganinyaibu berhak mendapat pelayanan terbaiktempat bersalin yang nyaman. • Tempat tidur dan segala keperluannya haruslah memenuhi standar higienis guna meminimalkan risiko bayi maupun ibu terkena infeksi.

Bantuan medis Apa pun posisi persalinan yang dipilih, prosesnya haruslah dibantu oleh tim medis yang ahli dan terlatih Dokter, bidan,perawat maupun dokter anak harus benar-benar memahami tugasnya memimpin dan mendampingi ibu menjalani proses persalinan risiko terjadinya cedera bahkan kematian bisa diminimalkan.

Daftar pustaka • Saeful Imam .Menyambut Si Kecil, Nakita edisi: Nomor 438 Tahun IX • http://bayikita.wordpress.com/2007/11/12/waterbirth/

Related Documents