Populasi_dan_sampel_2.pdf

  • Uploaded by: dwi krisma
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Populasi_dan_sampel_2.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 784
  • Pages: 26
SIMPLE RANDOM SAMPLING

CLUSTER SAMPLING

PROBABILITY SAMPLING (ACAK/RANDOM)

STRATIFIED RANDOM SAMPLING

SISTEMATIK RANDOM SAMPLING

Adalah metode pengambilan sampel secara acak sederhana dengan asumsi bahwa karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi tidak dipetimbangkan dalam penelitian. Note : • Setiap individu dapat dijadikan sampel tanpa mempertimbangkan karakteristik atau stratifikasi yang dimiliki oleh individu tersebut. • Cocok untuk penelitian deskriptif. • Menggunakan table random.

1. Susun kerangka sampling dengan cara mendata dan memncatat secara berurutan anggota populasi terjangkau. 2. Hitung dan tetapkan jumlah sampel yang akan diambil menggunakan perhitungan statistik yang sesuai. 3. Tentukan alat yang digunakan untuk memilih sampel. 4. Lakukan pemilihan sampel sampai jumlah yang diinginkan terpenuhi.

Memilih sampel dari populasinya secara sistematis. Proses pemilihan sampel berbeda dengan simple random sampling.

Note : • Dilakukan dengan mengurutkan anggota populasi, kemudian dipilih urutan tertentu secara sistematis dari daftar populasi. • Metode ini tepat dilakukan pada ukuran populasi yang besar.

1. Susun kerangka sampling (sampling frame) sama seperti metode simple random sampling. 2. Hitung jumlah sampel yang diinginkan. 3. Tentukan kelas interval (nilai K) dengan cara membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel yang diinginkan. 4. Tentukan nomor pertma (m) dari kelas interval pertama populasi yang akan dijadikan sebagai sampel, secara random (dapat dilakukan dengan cara mengundi. 5. Urutan sampel berikutnya ditentukan dengan menjumlahkan nilai K dengan m sampai memenuhi jumlah sampel yang diinginkan.

1000 populasi

Akan diambil 50 sampel

1000 : 50 = 20

Sampel akan diambil setiap kelipatan 20

Ketika mengundi, no.12 yang keluar pertama (m 12)

Sampel berikutnya adalah kelipatan 20  32, 52, 72, 92, dst.

Mempertimbangkan stratifikasi atau strata yang terdapat dalam populasi sehingga setiap strata terwakili dalam penentuan sampel.

Note : • Dilakukan pada kelompok yang heterogen.

1. Susun kerangka sampling dengan cara mendata dan membuat daftar urutan seluruh perawat di rumah sakit X. 2. Bagi kerangka sampel berdasarkan strata yang dikehendaki dengan cara membuat daftar urutan perawat untuk setiap strata. 3. Hitung dan tetapkan jumlah sampel yang akan diambil pada setiap strata. 4. Lakukan pemilihan sampel secara random dari setiap strata sampai jumlah sampel terpenuhi. Formula : Jumlah sampel setiap strata = Jumlah anggota strata dalam populasi x Jumlah sampel Jumlah total anggota populasi

“Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit X” Strata perawat : S2; Ners; D3; SPK

120 perawat di RS X; Sampel yang ingin diambil 40 perawat

6 perawat S2; 15perawat Ners; 78 perawat D3; 21 perawat SPK

Sampel S2 (6:120)x40 = 2 sampel

Sampel Ners (15:120)x40 = 5 sampel

Sampel D3 (78:120)x40 = 26 sampel

Sampel SPK (21:120)x40 = 7 sampel

Random dilakukan pada setiap cluster yang ada.

Note : • Dilakukan pada kelompok yang heterogen.

1. Susunan sample frame berdasarkan cluster dengan cara mengurutkan cluster yang ada. 2. Tentukan jumlah cluster yang akan diambil sebagai sampel. 3. Pilih cluster yang akan dijadikan sampel dengan metode random (dapat dilakukan dengan mengundi atau dengan metode sistematis) 4. Lakukan penelitian pada setiap sampel yang terdapat dalam cluster terpilih.

CONSECUTIVE SAMPLING

NON PROBABILITY SAMPLING (NON RANDOM) PURPOSIVE SAMPLING

CONVENIENT SAMPLING

Adalah suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan dengan memilih semua individu yang ditemui dan memenuhi kriteria pemilihan, sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi. Note : • Metode non probability yang paling baik. • Sebaiknya gunakan jangka waktu yang relatif lama dalam memilih sampel.

“Efektifitas perawatan luka menggunakan madu asli terhadap penyembuhan ulkus diabetikum pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II”

Note : • Yang dipilih adalah pasien dengan kriteria mengalami ulkus diabetikum dan terdiagnosa menderita DM Tipe II.

Adalah pemilihan sampel dengan pertimbangan kemudahan peneliti dalam memilih sampel. Disebut juga dengan accidental sampling. Note : • Metode paling mudah. • Kurang dapat mewakili populasi terutama pada kasus yang sering terjadi pada waktu-waktu tertentu saja.

• Peneliti mengambil responden anak yang mengalami DHF. • Jumlah sampel yang dibutuhkan belum terpenuhi, tetapi peneliti sudah menghentikannya karena cuti. • Pengambilan sampel dilanjutkan peneliti beberapa bulan kemudian sampai jumlah sampel terpenuhi.

Adalah suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang ditentukan oleh peneliti.

Note : • Disebut juga judgement sampling.

1

• Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan mengetahui proporsi suatu kejadian (event)

2

• Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan mengetahui nilai men suatu variabel (estimating the population mean)

3

• Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok independen (data nominal)

4

• Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 mean kelompok independen (interval/rasio)

5

• Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok berpasangan (nominal)

6

• Estimasi besar sampel untuk penelitian yang bertujuan menguji hipotesis beda 2 proporsi kelompok berpasangan (interval/rasio)

Keterangan : • n = sampel • N = populasi • d = estimasi kesalahan/presisi (5% atau 10%)

More Documents from "dwi krisma"